BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengutamakan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk kepentingan wisata dikenal juga dengan pariwisata (Yulianda, 2007). Menurut Ceballos-lascurain (1996)
ekowisata adalah suatu perjalanan ke tempat-tempat alami yang belum terganggu dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk menikmati dan menghargai
alam.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, maka kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat ini akan
menimbulkan tekanan terhadap sumberdaya alam, yang mana pemanfaatannya belum banyak memperhitungkan kerugian yang berdampak ekologis. Sama halnya dengan
pembangunan wilayah pesisir sekitar kawasan hutan mangrove, pemanfaatan wilayahnya biasanya tidak dilakukan dengan bijaksana dan berwawasan lingkungan (Muhaerin, 2008).
Ekosistem mangrove dengan keunikan yang dimilikinya, merupakan sumberdaya alam yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata.
alternatif yang efektif untuk menanggulangi permasalahan lingkungan di ekosistem
ini seperti tingkat eksploitasi yang berlebihan oleh masyarakat dengan menciptakan alternatif ekonomi bagi masyarakat (Muhaerin, 2008).
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis memilih judul “Potensi Sumberdaya Nipah dan Mangrove sebagai Penunjang Ekowisata di Desa Muara Maimbai
Kecamatan Sei Nagalawan Kabupaten Serdang Bedagai”.
Pengembangan kegiatan ekowisata akan diterapkan sebagai salah satu penunjang dalam meningkatkan potensi sumberdaya lokal yang dapat diolah sehingga
menciptakan ekonomi bagi masyarakat setempat dan mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar khususnya bagi masyarakat pesisir Sei Nagalawan. Selanjutnya, diarahkan pengembangannya sebagai wisata yang berkualitas dan menarik bagi
wisatawan dengan tetap menjaga lingkungan alamiah ekosistem mangrove di pesisir Sei Nagalawan.
1.2Pembatasan Masalah
Penulis akan membahas konsep pengelolaan yang tepat dan optimal dengan pengelolaan hutan mangrove sesuai dengan tujuan melestarikan ekosistem
mangrove, sehingga diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir Sei Nagalawan yang dengan sendirinya akan membina kesadaran dan
1.3Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan
Diploma III Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
2. Mengetahui dan memperkenalkan serta apa saja manfaat potensi sumberdaya nipah dan hutan bakau sebagai penunjang ekowisata di Sei Nagalawan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar peran pemerintahan, pihak pengelola dan juga masyarakat setempat dalam upaya pengembangan potensi wisata tersebut.
4. Agar kertas karya ini dapat disajikan sebagai bahan kajian dan masukan bagi siapa saja yang berkepentingan, khususnya dalam dunia kepariwisataan.
1.4Metode Penelitian
Dalam penyusunan kertas karya ini, metode penelitian yang dipakai oleh penulis
adalah :
1. Library Research
Yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari
buku yang berkenaan dengan judul kertas karya ini.
2. Field Research
1.5Sistematika Penulisan
Secara sistematis penulisan kertas karya ini dibagi atas 5 bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab, antara lain sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan penulisan judul, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II URAIAN TEORITIS
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang beberapa hal pengertian
pariwisata, pengertian produk industri pariwisata, pengertian ekowisata, dan pengertian objek wisata.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum kabupaten
tersebut, yang mencakup letak geografis, kependudukan, sarana dan prasarana, dan mata pencaharian.
NAGALAWAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang apa saja manfaat potensi sumberdaya nipah dan hutan bakau sebagai penunjang ekowisata, upaya yang
dilakukan dalam kegiatan ekowisata, seberapa besar peran pemerintahan, pihak pengelola dan juga masyarakat setempat dalam upaya pengembangan potensi wisata tersebut.