1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular dimana penderita memiliki tekanan darah di atas normal. Meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbang adalah faktor risiko meningkatkan berbagai penyakit seperti arteri koroner, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Salah satu studi menyatakan pasien yang menghentikan terapi antihipertensi kemungkinan lima kali lebih besar terkena stroke. Penyakit ini seringkali disebut Silent killer karena tidak adanya gejala dan tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Penyakit ini menyebabkan tingginya biaya pengobatan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan di rumah sakit dan penggunaan obat jangka panjang (Depkes RI, 2006).
2
diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Sementara Sumatera Utara memiliki prevalensi cukup tinggi sebesar 24,7 % (Kemenkes RI, 2013).
Penggunaan obat antihipertensi adalah salah satu cara untuk mengobati dan mengatasi penyakit tersebut. Pemilihan antihipertensi ditentukan oleh keadaan klinis pasien, derajat hipertensi dan sifat obat antihipertensi tersebut. Faktor yang perlu diperhatikan pada pemberian obat antihipertensi dari segi klinis pasien adalah keparahan penyakit, usia pasien, derajat hipertensi, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, penyakit penyerta, dan penggunaan obat yang rasional (Depkes RI, 2006).
Rasionalitas pengobatan merupakan masalah yang terus terjadi di masyarakat Indonesia yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. penilaian dari kelayakan suatu pengobatan sulit untuk dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktepatan peresepan terjadi di banyak negara terutama negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Ini telah menjadi perhatian serius sebagai indikator dari kualitas suatu proses pengobatan (Cote, dkk., 2003).
3 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana profil penggunaan obat antihipertensi di 4 Puskesmas Kota Medan?
b. Bagaimana kesesuaian penggunaan obat antihipertensi di 4 Puskesmas Kota Medan ?
c. Apakah kesesuaian penggunaan obat antihipertensi pasien mempengaruhi hasil terapi hipertensi di Puskesmas Kota Medan ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Profil penggunaan obat antihipertensi pada peresepan pasien hipertensi berdasarkan kelas terapi obat.
b. Penggunaan obat antihipertensi tergolong baik pada peresepan pasien hipertensi.
c. Kesesuaian penggunaan obat antihipertensi mempengaruhi hasil terapi hipertensi.
1.4 Tujuan Penelitian
4
a. Untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi.
b. Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi.
c. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian penggunaan obat antihipertensi terhadap hasil terapi hipertensi.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam menentukan strategi terapi hipertensi.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi solusi buat tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
5
Parameter - TD naik atau
tetap =
kelompok TD tidak berhasil - TD turun =
kelompok TD berhasil Variabel bebas Variabel terikat Parameter
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian Demografi Pasien
• Umur
• Jenis Kelamin • Tingkat
pendidikan • Jenis
Pekerjaan Kesesuaian Pengobatan
Keberhasilan terapi antihipertensi