1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan kurangnya sekresi insulin, kurangnya sensitivitas insulin atau keduanya. DM dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi insulin dan kekurangan sekresi insulin) (Triplitt, et al., 2008). Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengubah gula, karbohidrat dan zat makanan lain menjadi energi yang digunakan untuk proses hidup. Sampai saat ini penyebab diabetes masih merupakan misteri, walaupun faktor genetik, kegemukan dan kurangnya olah raga memiliki peranan penting (ADA, 2008).
2
Menurut Bray, et al., (2000) spesies oksigen reaktif atau Reactive Oxygen Spesies (ROS) terlibat dalam patogenesis DM, ROS akan merusak sel-β pankreas, mengakibatkan penurunan perlindungan sistem antioksidan dalam sel-β pankreas. Antioksidan dalam sel-β pankreas meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase (GPx) pada penderita DM, kadar antioksidan ini menurun.
Adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk beberapa penyakit tertentu, serta meluasnya akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia merupakan faktor pendorong penggunaan obat herbal di negara maju. Pengobatan DM adalah pengobatan menahun dan seumur hidup. Pengobatan DM seperti penggunaan insulin dan obat antidiabetes oral harganya relatif lebih mahal karena penggunaannya dalam jangka waktu lama dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dicari obat alternatif yang efektif, efek samping yang relatif rendah dan harga murah (Dalimartha dan Adrian, 2012).
3
al., 2012b). Flavonoid diduga berperan secara signifikan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan mampu meregenerasi sel-sel β pankreas yang rusak sehingga defisiensi insulin dapat diatasi. Flavonoid yang terkandung dalam tanaman juga dapat memperbaiki sensitivitas insulin (Abdelmoaty, et al., 2009). Penelitian terdahulu tentang kulit nanas diuraikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Penelitian terdahulu tentang nanas
No. Penelitian Terdahulu Peneliti
1 Limba dari nanas terbukti dapat menghambat enzim α amylase, yaitu salah satu enzim yang digunakan untuk menghidrolisis karbohidrat, sehingga berpotensi menurunkan hiperglikemia postprandial.
Sousa dan Correia, 2012
2 Cuka kulit buah nanas menunjukkan daya antioksidan lebih tinggi dari pada cuka yang berasal dari buah nanas
Parveena dan Estherlydia, 2014
3 Kulit buah nanas mengandung antioksidan yang tinggi dengan kategori kuat
Kalaiselvi, et al., 2012a
4 Kulit buah nanas mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu fenol, flavonoid, dan steroid/triterpenoid
Kalaiselvi, et al., 2012b
5 Ekstrak kulit buah nanas dapat mempengaruhi aktivitas katalase dan lipid peroksidase pada tikus yang diinduksi alkohol
Okafor, et al., 2011
6 Ekstrak kulit buah nanas dapat menurunkan kadar lipid peroksidase pada tikus yang diinduksi 7,12 dimethylbenz (α) anthracene
Kalaiselvi, et al., 2013
7 Ekstrak etanol kulit buah nanas telah diuji kandungan antioksidan enzimatik (SOD, GPx, CAT) dan non enzimatik (Vitamin C, Vitamin E, GSH) secara in vitro
Kalaiselvi, et al., 2012c
4 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah ekstrak etanol kulit buah nanas (EEKBN) dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit setelah diberikan loading glukosa 50%?
b. apakah ekstrak etanol kulit buah nanas (EEKBN) dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan?
c. apakah EEKBN dapat meningkatkan kadar SOD mencit yang diinduksi aloksan?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini adalah: a.ekstrak etanol kulit buah nanas (EEKBN) dapat menurunkan kadar glukosa
darah mencit setelah diberikan loading glukosa 50%
b.ekstrak etanol kulit buah nanas dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan.
c.ekstrak etanol kulit buah nanas dapat meningkatkan kadar SOD mencit yang diinduksi aloksan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: a.mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah mencit setelah diberikan
5
b.mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan oleh EEKBN.
c.mengetahui efek peningkatan kadar SOD mencit yang diinduksi aloksan oleh EEKBN
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan:
a.sebagai bahan pertimbangan bahwa EEKBN dapat digunakan sebagai obat tradisional dalam pengendalian DM.
b.menunjang program pemerintah dalam pengembangan obat tradisional sehingga dapat diikutsertakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
c.meningkatkan nilai guna dari limbah kulit buah nanas sebagai alternatif obat antidiabetes.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
6 Gambar 1.1. Kerangka pikir penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Simplisia Kulit Buah Nanas
EEKBN
Na-CMC 0,5% Dosis 1% bb
EEKBN Dosis 125, 250, dan 500 mg/kg bb
Metformin dosis 65 mg/kg bb
Kadar SOD
Intensitas warna inti sel pankreas mencit setelah dilakukan pewarnaan imunohistokimia Kadar glukosa
darah (KGD)
Penurunan KGD (mg/dL) mencit setelah pemberian ekstrak dengan metode OGTT dan metode aloksan
Pengukuran pada hari ke 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15
Gambaran mikroskopik Pulau Langerhans Histopatologi