• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implementasi Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Bengkalis Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Implementasi Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Bengkalis Tahun 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Kabupaten Bengkalis telah ditetapkan sebagai daerah endemis filariasis dengan angka Microfilaria Rate >1%, sehingga harus melaksanakan Program Eliminasi Filariasis melalui Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis bagi penduduknya. Dalam pelaksanaannya tentu masih banyak hambatan yang ditemukan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang implementasi program eliminasi filariasis di Kabupaten Bengkalis tahun 2013. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) kepada para informan sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini terdiri dari satu orang informan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, satu orang informan Sekretaris Camat Kecamatan Bengkalis, satu orang informan Kepala Desa Wonosari, empat orang informan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dua orang informan Puskesmas Kecamatan Bengkalis, dua orang informan Puskesmas Kecamatan Bantan, dua orang informan Tenaga Pelaksana Eliminasi/Kader, satu orang informan tokoh masyarakat Desa Kelapapati, dan empat orang informan penduduk sasaran POMP filariasis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa advokasi dan koordinasi sudah dilaksanakan dengan baik, namun sosialisasi, persiapan, pelaksanaan dan monitoring masih belum terlaksana dengan baik. Kurangnya media sosialisasi dan penyiapan masyarakat terkait pelaksanaan POMP filariasis menyebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan jelas tentang penyakit filariasis dan pengobatan massal filariasis.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih banyak hambatan dalam pelaksanaan POMP filariasis terutama rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit filariasis. Untuk itu, disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dan seluruh pelaksana Program Eliminasi Filariasis agar dapat meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan POMP filariasis. Kata Kunci : Program Eliminasi Filariasis, Kabupaten Bengkalis, POMP Filariasis

(2)

iii ABSTRACT

Bengkalis has been established as a lymphatic filariasis endemic areas with microfilaria rate of > 1%, so it must implement the Programme to Eliminate Lymphatic Filariasis (PELF) through of Mass Drug Administration (MDA) filariasis for its resident. In its implementation of course still have many obstacles found.

This research was a survey with the qualitative method in order to obtain more indepth information about the implementation of the PELF in Bengkalis, 2013. The primary data were obtained through indepth interview to the informants, while the secondary data were obtained by documents review. The informants were consist of an informant from The Legislative of Bengkalis, an informant from secretary of Kecamatan Bengkalis, a head of the Wonosari village, four imformants from the Bengkalis Health Department, two imformants from the public health center of Bengkalis, two imformants from the public health center of Bantan, two imformants from the elimination workers/cadres, an imformant from the society figure of the Kelapapati village, and four imformants from the target population of MDA filariasis.

Result of this research has been shown that advocacy and coordination has been made good, nevertheless socialization, preparation, and monitoring still haven’t done well. The lack of socialization media and preparation of the population related to implementation of the MDA filariasis causes are still many people who don’t know clearly about filariasis disease and the filariasis massal treatment.

From the research, can be concluded that there are still many obstacles in implementation of the MDA filariasis, especially lack of the public understanding about filariasis disease. Therefore, it is recommended to the Bengkalis Health Department and all of the PELF workers in order to increase the socialization for public related to implementation of the MDA filariasis.

Keywords : Programme to Eliminate Lymphatic Filariasis, Bengkalis, MDA filariasis

Referensi

Dokumen terkait

Nam'in apabila serapan mernang kurang ciaai 100%, nraka penellti harus rnengemba ikan sisa dana tersebui ke kas negara den rnengirimkan bukt setor penge:nbalan kepada

-Memanfaatkan pelaporan LPLPO yang dilaporkan Pusk untuk dievaluasi kab/kota sehingga diketahui item obat mana yang paling sering di pakai, dan mengetahui kesesuaian penggunaan

Prasasti mempunyai sifat resmi sebagai suatu keputusan atau perintah yang diturunkan oleh seorang raja atau penguasa, sehingga dalam penulisannya ada aturan- aturan penulisan

Ukara ing dhuwur yen didadekno basa ngoko alus dadi ……… a.. Bapak dhahar roti lan Ibu

Tidak hanya itu, para penari jathil dengan leluasa mengubah dan menyesuaikan sesuai dengan permintaan dari penonton atau tren yang sedang disenangi dalam

Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik negara/daerah yang berupa rusunawa untuk dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah,

Tampilan Data Prodi merupakan tampilan untuk mengisi data fakultas dan prodi yang tujuannya untuk menentukan level UKT yang berlaku pada prodi di setiap fakultas, karena harga

SKRIPSI PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ..... ADLN - Perpustakaan