KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
(PERMENDIKBUD NOMOR 14 TAHUN 2016
Tanggal 27 April 2016)
A. Latar Belakang
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 151 TAHUN 2015
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 88 TAHUN 2013
PERMENDIKBUD NOMOR 107 TAHUN
2013
PERLU KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
Tunjangan kinerja pegawai
adalah penghasilan yang
diberikan kepada pegawai
berdasarkan capaian kinerja
sesuai dengan kelas jabatan
yang didudukinya
.
Pegawai di lingkungan
Kemendikbud adalah:
1. PNS/CPNS
2. Pegawai lainnya yang
berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang
diangkat dalam satu
jabatan
atau
ditugaskan
dan bekerja secara penuh
waktu
pada satuan
TU
hukuman disiplin tersebut, kecuali bagi pegawai yang diizinkan untukTERHADAP TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DAPAT DILAKUKAN
PENGURANGAN, PEMOTONGAN,
DAN PENAMBAHAN SESUAI
TUNKIN PEGAWAI BAGI CPNS DIBERIKAN SEBESAR
100% DARI JUMLAH TUNKIN PEGAWAI PADA
KELAS JABATAN YANG DIDUDUKIN
YA
TUNKIN PEGAWAI BAGI CPNS
DIBAYARKAN SEJAK YANG
BERSANGKUTAN SECARA NYATA
MELAKSANAKAN TUGAS YANG
DIBUKTIKAN DENGAN SURAT
PEGAWAI YANG DIBEBASKAN SEMENTARA DARI
JABATAN FUNGSIONAL DIKARENAKAN TIDAK
DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT SESUAI
KETENTUAN, TUNKIN PEGAWAI DIBAYARKAN
SEBESAR 50% DARI TUNKIN PEGAWAI YANG
DITERIMA DALAM KELAS JABATAN YANG
DIDUDUKINYA
TUNKIN PEGAWAI DIBAYARKAN KEMBALI SECARA
PENUH TERHITUNG MULAI TANGGAL KEPUTUSAN
PENGANGKATAN/ PENGAKTIFAN KEMBALI DALAM
SKP TAHUNAN
Kontrak Kerja
CAPAIAN KERJA SETIAP BULAN
Faktor Beban Kerja
Faktorfaktor lain yang mempengaruhi
Dibuat
oleh
pegawai
setiap awal bulan dengan
persetujuan
atasan
langsungnya.
C. Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai
Menetapkan target kerja (target
output
)
per-kegiatan untuk setiap bulan.
Keterangan:
- TO = target output setiap bulan
- P = urutan bulan berdasarkan angka mulai dari 1 sampai dengan 12 (contoh Januari = 1,
Februari = 2, dst...)
- TW = Target waktu diambil dari target waktu yang ditentukan dalam SKP
- TK = Target kuantitas diambil dari target kuantitas yang ditentukan dalam SKP
Catatan tambahan:
P = kalau pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tidak dalam bulan berurutan dalam 1 tahun kegiatan
misalnya:
target waktu 6 bulan, pelaksanaan kegiatan dimulai pada
bulan maret, maka bulan maret = angka 1, bulan april angka 2 ... bulan agustus = angka 6.
maka untuk bulan maret =
agustus =
Kalau target waktu dalam SKP 4 bulan, dengan bulan pelaksanaan kegiatan tidak berurutan, misalnya kegiatan dilaksanakan bulan april, juni, september, dan desember, maka bulan april = 1, juni = 2, september = 3, dan bulan desember = 4
maka:
Juni =
Desember =
Kalau target waktu dalam SKP 1 bulan, dan kegiatan baru dilaksanakan pada bulan oktober,
maka oktober =
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA KREDIT
TARGET
KUANTI TAS/ OUTPUT
KUALI TAS/
MUTU WAKTU BIAYA 1 Menyusun usul kenaikan pangkat 120 usul 100 12 bulan
2 Mengumpulkan dan menyusun
data pegawai 360 data 100 12 bulan
3 Menyiapkan surat pengantar usul
kenaikan pangkat 120 surat 100 6 bulan
4 dst.
Contoh : Januari 2016
1.
Usul KP
10 usul
2. Pulsunta Peg
= 30 data
3. Surat usul KP
= 120 20
surat
NO II. KEGIATAN
1 Menyusun usul kenaikan pangkat
10 usul 100
2 Mengumpulkan dan menyusun data pegawai
30 data 100
3 Menyiapkan surat pengantar usul kenaikan pangkat
20 surat 100
NILAI CAPAIAN KERJA
Menghitung Nilai Realisasi Capaian Target
Kerja (output)
Keterangan:
•
RCO = nilai realisasi capaian target kerja
•
RO = realisasi ouput
•
TO = target output
Maka,
Kalau target 10, realisasinya 8:
Target sesuai dengan realisasi:
•
=
•
Kalau target 20, realisasinya 17
Menghitung Realisasi Capaian target
kualitas (mutu)
Keterangan:
•
RKw = nilai realisasi capaian target
kualitas
•
RK = realisasi kualitas
•
TK = target kualitas
*nilai mutu yang diberi atasan (mutu riil
pekerjaan yang dihasilkan).
misalnya
•
=
N O
II. KEGIATA N TUGAS
1 Menyusun usul
kenaikan pangkat 10 usul 100 8 usul 90
2 Mengumpulkan dan menyusun data pegawai
30 data 100 30 data 100
3 Menyiapkan surat pengantar usul kenaikan pangkat
20 surat 100 17 surat 85
NILAI CAPAIAN KERJA
Menghitung nilai Capaian Kerja per
kegiatan
Keterangan :
- CK = capaian kerja setiap bulan
- RCO = realisasi capaian output
- RKw = realisasi capaian kualitas
Nilai Penghitungan Realisasi Capaian Kerja:
1. CK Usul KP: = 85
2. = 100
3. = 85
Menghitung Nilai Capaian Kerja (seluruh kegiatan)
=
= 90
NO II. KEGIATAN TUGAS
JABATAN AK
TARGET
1 Menyusun usul kenaikan pangkat
10 usul 100 8 usul 90 170 85
2 Mengumpulkan dan menyusun data pegawai
30 data 100 30 data 100 200 100
3 Menyiapkan surat pengantar usul kenaikan pangkat
20 surat 100 17 surat 85 85 85
NILAI CAPAIAN KERJA
90
Bagi Jabatan Fungsional Dapat juga
menggunakan formula
Keterangan:
- TO= target output (angka kredit) setiap bulan - NA = nilai angka kredit per butir kegiatan
- P = urutan bulan berdasarkan pelaksanaan kegiatan mulai dari 1 sampai dengan 12 (contoh Januari = 1, Februari = 2, dst....,
- TW = target waktu diambil dari target waktu yang ditentukan dalam SKP
- TK = target kuantitas diambil dari target kuantitas yang ditentukan dalam SKP
NO III. KEGIATAN TUGAS
JABATAN ANGKAKREDIT
TARGET
WAKTU BIAYA
1 Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasi pada diklat teknis (1/laporan)
1 1 laporan 100 8 bulan
2 Melaksanakan tatap muka di depan kelas diklat teknis (0,025/jam pelajaran)
0,5 20 jam
pelajaran 100 8 bulan
3 Membuat karya tulis ilmah terkait lingkup kegiatan dalam bentuk didokumentasikan di
perpustakaan instansi (2/naskah)
6 3 naskah 100 8 bulan
4 dst.
1. Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasi
pada diklat teknis
contoh: bulan Januari
= 1 x (
= 1 x 0,125
= 0,125
2. Melaksanakan tatap muka di depan kelas
diklat teknis
=
= 2,5
3.
Membuat karya tulis ilmah terkait
lingkup kegiatan dalam bentuk
didokumentasikan di perpustakaan
instansi
= 2 x (
= 1 x 0,375
= 0,375
Besarnya tunkin pegawai dari
komponen capaian kerja dihitung
dari persentase kontribusi tunkin
pegawai
per
kelas
jabatan
dikalikan dengan nilai capaian
kerja dengan ketentuan:
a. jika bobot nilai lebih besar
atau sama dengan 76, maka
dinilai 100
Menghitung besaran tunjangan kinerja pegawai
dari komponen capaian Kerja
Keterangan:
-
X1
= besarnya tunjangan kinerja pegawai
dari komponen capaian kerja.
-
n =
nilai tunjangan kinerja pegawai per kelas
jabatan
-
r =
nilai capaian kerja per bulan dengan
ketentuan apabila r dikonstankan menjadi 100
-
karena nilai capaian kerja contoh kasus di
atas adalah 90, maka dinilai 100)
- Tunkin contoh ini adalah kelas 7
= 0,006(Rp2.928.000) x 100
= Rp17.568 x 100
= Rp1.756.800
Capaian kerja setiap bulan bagi
pejabat pengawas, pejabat
administrator, dan pejabat
pimpinan tinggi dihitung
berdasarkan nilai ratarata dari
Hari Kerja perminggu :
5 Hari kerja
Lama Jam Kerja :
a. < 7,5 jam perhari
b. < 37,5 jam per
minggu
2. Komponen Kehadiran
Hari dan jam kerja :
Senin sampai dengan Kamis: Pukul 07.30 16.00
waktu istirahat Pukul 12.00 13.00
Jum’at
Pukul 07.30 16.30 waktu istirahat
Pukul 11.30 13.00
Ketentuan hari dan jam kerja
sebagaimana
dimaksud
tidak berlaku untuk hari
libur nasional dan cuti
bersama yang ditetapkan
Setiap Pegawai wajib masuk kerja dan
menaati ketentuan jam kerja sesuai
Rekam
Rekam kehadiran sistem elektronik dapat dilakukan secara manual jika:
a. mengalami kerusakan/tidak berfungsi;
b. pegawai belum terdaftar dalam rekam kehadiran sistem elektronik;
c. dimensi anggota tubuh (sidik jari, telapak tangan, atau yang semacamnya) tidak terbaca dalam rekam kehadiran sistem elektronik;
d. terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya; dan/atau
Hari dan jam kerja bagi pegawai
yang sedang menjalani:
a. pendidikan dan
pelatihan, dan
b. tugas belajar,
Pegawai dapat diberikan toleransi waktu kedatangan masuk kerja dengan kewajiban penggantian waktu setelah jam kepulangan kerja dalam hari yang sama.
Toleransi waktu kedatangan masuk kerja sebagaimana dimaksud untuk paling lama adalah 30 (tiga puluh) menit dari waktu yang ditentukan untuk kedatangan masuk kerja.
Pegawai yang tidak melaksanakan kewajiban penggantian waktu kerja setelah waktu kepulangan kerja dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pegawai yang mendapat penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja dalam jam kerja dan/atau di luar jam kerja wajib hadir dan melaksanakan tugas pada tempat sesuai penugasan.
Penugasan di luar unit organisasi atau satuan kerja meliputi:
a. koordinasi dengan instansi luar; b. konsultasi, mediasi, negosiasi
dan tugastugas nonlitigasi; c. sosialisasi;
d. supervisi; e. peliputan;
f. mengikuti persidangan; g. pendidikan dan pelatihan
h. rapat, seminar, ceramah,
workshop;
i. menjadi narasumber; j. penelitian; dan/atau
k. tugas kedinasan lainnya. Pelaksanaan tugas sebagai
mana dimaksud dibuktikan dengan surat tugas dari
Pegawai yang mendapat tugas jaga atau tugas tertentu lainnya yang pelaksanaannya diatur dengan sistem piket yang ditetapkan oleh pimpinan unit organisasi atau satuan kerja dikecualikan dari ketentuan hari kerja dan melakukan rekam kehadiran elektronik pada waktu kedatangan dan kepulangan kerja, sepanjang jumlah jam kumulatif pelaksanaan tugas pekerjaan tidak kurang dari 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam perminggu.
Penugasan dimaksud meliputi:
a. Juru pelihara;
b. Polisi khusus cagar budaya;
c. Petugas keamanan; dan
Pegawai yang melaksanakan kerja lembur atas perintah atasan (paling rendah pejabat administrator) atau mengikuti rapat pimpinan setelah waktu kepulangan kerja paling sedikit pukul 22.00 (dua puluh dua) waktu setempat diberikan dispensasi kedatangan masuk kerja untuk keesokan harinya sepanjang tetap datang dan masuk kerja.
Dispensasi waktu kedatangan bagi Pegawai sebagaimana dimaksud dapat diberikan sampai dengan paling lama 60 (enam puluh) menit dari waktu yang ditentukan untuk waktu kedatangan masuk kerja.
Kegiatan melaksanakan kerja lembur dibuktikan dengan surat tugas dari atasan yang berwenang.
Pengurangan Tunjangan
Kinerja
Pegawai
dari
komponen
kehadiran
P
JA
DIKENAKAN
PEGAWAI TERLAMBAT MASUK KERJA DAN TIDAK
MELAKUKAN KEWAJIBAN PENGGANTIAN JAM KERJA
PADA WAKTU KEPULANGAN KERJA SELAMA 30
MENIT
PEGAWAI TERLAMBAT MASUK KERJA DAN TIDAK
MELAKUKAN KEWAJIBAN PENGGANTIAN JAM KERJA
PADA WAKTU KEPULANGAN KERJA SELAMA 30
MENIT
DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN
PEGAWAI SEBESAR 0,5% PERHARI
PEGAWAI YANG TIDAK BERADA DITEMPAT
KERJA DALAM WAKTU KERJA TANPA
ALASAN YANG SAH, APABILA JUMLAH JAM
TERSEBUT DIKUMULATIFKAN MENCAPAI
7,5 JAM DALAM 1 BULAN DIHITUNG
SEBAGAI 1 HARI TIDAK MASUK KERJA DAN
DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 3% DAN UNTUK SETIAP
KELIPATANNYA
PEGAWAI YANG TIDAK BERADA DITEMPAT
KERJA DALAM WAKTU KERJA TANPA
ALASAN YANG SAH, APABILA JUMLAH JAM
TERSEBUT DIKUMULATIFKAN MENCAPAI
7,5 JAM DALAM 1 BULAN DIHITUNG
SEBAGAI 1 HARI TIDAK MASUK KERJA DAN
DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
Pegawai dinyatakan tidak melanggar ketentuan jam kerja apabila yang bersangkutan dapat membuktikan dokumen berupa:
1 surat keterangan atasan langsung bagi Pegawai yang tidak berada di tempat kerja tanpa alasan yang sah;
2 surat permohonan izin;
surat keterangan penugasan
3
4
5
surat keterangan bagi Pegawai yang lupa melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada waktu kedatangan kerja;
surat pernyataan atasan langsung bagi Pegawai yang lupa melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada waktu kepulangan kerja;
a
.
Menghitung jumlah persentase pengurangan kehadiranY5 = Jumlah persentase tidak berada ditempat kerja tanpa alasan yang sah
Y6 = Jumlah persentase ketidakberadaan ditempat kerja tanpa alasan sah dikumulatifkan
mencapai 7,5 (tujuh koma lima) jam dalam 1 (satu) bulan dihitung sebagai satu hari tidak masuk kerja
Y7 = Jumlah persentase tidak melaksanakan kewajiban penggantian jam kerja atau terlambat masuk kerja serta waktu pulang kerja lebih cepat dari waktu yang ditentukan, apabila dikumulatifkan mencapai
7,5 (tujuh koma lima) jam dalam 1 bukan dihitung sebagai 1 (satu) hari tidak masuk kerja
Y8 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam kehadiran sistem elektronik pada waktu kedatangan kerja tanpa alasan yang sah Y9 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam
kehadiran sistem elektronik pada waktu kepulangan kerja tanpa alasan yang sah Y10 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam
b.
Menghitung besaran Tunjangan Kinerja Pegawai
dari Komponen Kehadiran
Keterangan
X2 = Besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari
komponen kehadiran
n = nilai Tunjangan Kinerja Pegawai per kelas
jabatan
Σ
y
= Jumlah persentase pengurangan
(apabila
= 0,004 (Rp2.928.000) x (100 – 10)
= Rp11.712 x 90
= Rp1.054.080
3. BESARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI YANG DIBAYARKAN
atau
Keterangan:
- X = besaran Tunjangan Kinerja Pegawai per bulan - X1 = besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari nilai capaian kerja per bulan
- X2 = besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari komponen kehadiran per bulan
- Σy = jumlah persentase pengurangan dari komponen kehadiran
- r = nilai capaian kerja per bulan dengan
ketentuan r ≥76 dikonstankan menjadi 100 - n = nilai Tunjangan Kinerja Pegawai per kelas jabatan
= [0,6(100) + (0,4 x (100 -10))] x
0,01(2.928.000)
= 60 + 36 x 29.280
= 96 x 29.280
= Rp2.810.880
PENGELOLAAN SISTEM KEHADIRAN ELEKTRONIK
Setiap pimpinan unit organisasi atau satuan kerja menunjuk pejabat yang bertanggung jawab mengelola sistem rekam
kehadiran elektronik.
Pejabat Administrator yang menangani bidang
kepegawaian di tingkat unit organisasi
Pejabat Pengawas yang menangani bidang
kepegawaian di tingkat satuan kerja
PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWAB
Setiap akhir bulan menyampaikan rekapitulasi kehadiran pegawai kepada pimpinan unit organisasi atau satuan kerja dan atasan langsung Pegawai.
D.PEMOTONGAN TUNKIN PEGAWAI
Pemotongan Tunjangan Kinerja
Pegawai
dikenai
kepada
Pegawai apabila pada akhir
tahun penilaian prestasi kerja
memperoleh
nilai
dengan
sebutan
Cukup, Kurang, dan
Buruk.
Pemotongan Tunjangan Kinerja
Pegawai
berlaku
selama
lamanya 1 (satu) tahun mulai
awal
tahun
periode
E. PENAMBAHAN TUNKIN PEGAWAI
Pegawai yang mendapatkan nilai prestasi
kerja pada akhir tahun dengan sebutan
Penambahan Tunkin
buruk Peg
aw
TUNKIN PEGAWAI YANG MENJALANI MUTASI JABATAN
Pegawai yang menjalani
mutasi jabatan dan
masuk kerja dalam
jabatan yang baru, maka
Tunjangan Kinerja
Pegawai pada bulan ke N
dan N+1, dibayarkan
sesuai dengan hasil
penghitungan capaian
kinerja dari jabatan yang lama.
Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai pada jabatan yang baru,
penghitungannya dilaksanakan
setelah yang bersangkutan
membuat Sasaran Kerja Pegawai pada jabatan yang baru.
TUNKIN BAGI PEGAWAI
YANG MENJALANI
CUTI
- Cuti tahunan
- Cuti alasan penting - Cuti melahirkan
Dibayarkan sebesar 100%
Cuti besar:
- Apabila paling lama 2 bulan, dibayarkan 100% - Apabila dalam rentang 2 – 3 bulan, dibayarkan
40%
Cuti Sakit:
- 3 – 14 hari dan kemudian diperpanjang sampai
dengan 1 bulan, dibayarkan 100%
- Di atas 1 bulan dan terus diperpanjang sampai
dengan 6 bulan, dibayarkan 40%
- Di atas 6 bulan dan terus diperpanjang sampai
dengan 1 tahun 6 bulan, tidak dibayarkan.
Tunjangan
Kinerja
Pegawai
dibayarkan
berdasarkan capaian kinerja setiap bulannya
(bulan ke N) yang penghitungannya dilakukan
pada bulan berikutnya (bulan ke N+1), dan
dibayarkan paling lambat pada minggu ketiga
bulan ke N+1.
Pengelola rekam kehadiran Elektronik
Menyiapkan rekap. kehadiran
Pejabat Pengelola
Kepegawaian Atasan langsung
Sekretaris Jenderal
Kemendikbud
Bertanggung jawab
atas penyediaan
dan
pendistribusian
anggaran
Tunjangan Kinerja
Pegawai di
lingkungan
Kementerian.
Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara
Nama Jabatan dan Kelas Jabatan Pegawai yang telah ditetapkan masih tetap berlaku sepanjang belum dilakukan perubahan sesuai ketentuan yang berlaku.
Besaran Tunjangan Kinerja Pegawai yang telah ditetapkan pada Kelas Jabatan sebagaimana dimaksud ditetapkan kembali oleh pejabat yang berwenang menetapkan
a. Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan untuk kelas jabatan 11 (sebelas) ke atas bagi Pegawai di lingkungan unit organisasi masingmasing
b. Sekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Inspektorat
Jenderal/Sekretaris Badan untuk kelas jabatan 10 (sepuluh) ke bawah bagi Pegawai di lingkungan unit organisasi masingmasing c. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal untuk kelas jabatan
10 (sepuluh) ke bawah bagi Pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian