• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Skor COPD Assessment Test (CAT) dengan Rasio FEV1 FVC pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Skor COPD Assessment Test (CAT) dengan Rasio FEV1 FVC pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2015"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA SKOR COPD ASSESSMENT

TEST (CAT) DENGAN RASIO FEV

1

/FVC PADA

PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

(PPOK) KLINIS DI RSUP HAJI ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2015

Oleh :

Nur Harini Purba

120100028

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HUBUNGAN ANTARA SKOR COPD ASSESSMENT

TEST (CAT) DENGAN RASIO FEV

1

/FVC PADA

PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

(PPOK) KLINIS DI RSUP HAJI ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2015

Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

NUR HARINI PURBA NIM : 120100028

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

ABSTRAK

Latar Belakang PPOK ditandai dengan adanya hambatan aliran udara yang persisten. Hambatan aliran udara ini dapat diukur dengan melakukan tes fungsi paru menggunakan spirometri. Penurunan rasio FEV1/FVC dibawah 80% menunjukkan adanya obstruksi pada saluran pernapasan dan FEV1 digunakan untuk mengukur derajat beratnya penyakit. Namun, spirometri tidak dapat mencerminkan dampak PPOK. Untuk itu dikembangkan sebuah tes yaitu CAT yang sudah tervalidasi untuk mengevaluasi dampak PPOK terhadap status kesehatan.

Tujuan Membuktikan adanya hubungan antara skor CAT dengan rasio FEV1/FVC pada pasien PPOK klinis

Metode Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 responden adalah pasien dengan gejala klinis PPOK yang didapat dari Poliklinik Rawat Jalan Penyakit Paru RSUP Haji Adam Malik Medan. Rasio FEV1/FVC diukur menggunakan spirometri dan hasilnya dikelompokkan ke dalam kriteria GOLD. Skor CAT didapat dengan wawancara pasien dan diklasifikasikan ke dalam 4 grup.

Hasil Skor CAT bervariasi dari 6 hingga 36 dengan rerata 20,57 ± 8,74 SB. Rerata rasio FEV1/FVC adalah 66,47 ± 8,61 SB. Pada uji Pearson tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara skor CAT dengan rasio FEV1/FVC (p = 0,166). Ada hubungan yang bermakna antara derajat berat PPOK dengan level CAT (p = 0,034) menggunakan uji korelasi Spearman.

Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara skor CAT dengan rasio FEV1/FVC pada pasien PPOK klinis.

(5)

ABSTRACT

Background COPD is characterized by persistent airflow limitation. This airflow limitation can be measured by pulmonary function test with spirometry. The decrease in FEV1/FVC ratio below 80% indicate a pulmonary obstruction and FEV1 is use to define the degree of severity in COPD. However, spirometrydoes not reflect the full impact of COPD.As a result, a validated test was developed to evaluate COPD impact on health status, which is CAT.

Aim To determine the correlation between CAT score and FEV1/FVC ratio in clinical COPD patients.

Methods This study is observational analytic with cross sectional design. The sample of study is 30 patients with clinical manifestations of COPD obtained from Outpatient Clinic in Internal Medicine RSUP Haji Adam Malik Medan. Ratio

Conclusion There was no significant correlation between CAT score and FEV1/FVC ratio in clinical COPD patients.

(6)

KATA PENGANTAR

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Pandiaman Pandia Sp.P selaku dosen pembimbing penelitian. 3. dr. Wisman Dalimunthe, Sp.A(K) selaku dosen penguji 1.

4. dr. Jamaluddin, Sp.PA selaku dosen penguji 2.

5. dr. Badai Buana Nasution,M.Ked(Ped),Sp.A selaku dosen Pembimbing Akademik (PA).

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. Sudarto Purba M.AP dan Ibunda Drh. Indah Setiowati.

7. Teman sejawat angkatan 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari segi kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan Karya tulis ilmiah ini di kemudian hari.

Akhir kata peneliti mengharapkan, semoga Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Medan, 20 Mei 2015

(7)

DAFTAR ISI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi PPOK ... 5

2.2. Epidemiologi PPOK ... 5

2.3. Patofisiologi PPOK... 6

2.4. Diagnosis PPOK ... 9

2.4.1. Anamnesis ... 9

2.4.2. Pemeriksaan Fisik ... 11

2.4.3. Pemeriksaan Penunjang ... 13

2.4.3.1. Pemeriksaan Spirometri ... 13

2.4.3.2. Pemeriksaan Penunjang Lain ... 15

2.5. Penatalaksanaan PPOK ... 16

(8)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep ... 21

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 21

3.2.1. Variabel Penelitian ... 21

3.2.2. Defenisi Operasional ... 21

3.3. Hipotesis ... 22

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 23

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

4.3. Populasi dan Sampel ... 23

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 25

4.4.1. Alat ... 25

4.4.2. Jenis Data ... 25

4.4.3. Cara Kerja ... 25

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 25

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 27

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 27

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 27

(9)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 37 6.2. Saran ... 37

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Skala Sesak British Medical Research Council (MRC)... 10

Tabel 2.2. Klasifikasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik GOLD 2015 ... 15

Tabel 2.2. Level Dampak PPOK pada Status Kesehatan ... 19

Tabel 3.1. Defenisi Operasional ... 21

Tabel 5.1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin... 27

Tabel 5.2. Distribusi berdasarkan kelompok usia... 28

Tabel 5.3. Distibusi berdasarkan pendidikan terakhir... 28

Tabel 5.4. Distribusi berdasarkan pekerjaan... 29

Tabel 5.5. Ditribusi berdasarkan penghasilan per bulan... 29

Tabel 5.6. Karakteristik Responden... 30

Tabel 5.7. Distribusi berdasarkan kriteria BMI menurut WHO... 30

Tabel 5.8. Distibusi berdasarkan penyakit komorbid... 31

Tabel 5.9. Distribusi berdasarkan skala sesak... 31

Tabel 5.10. Distribusi berdasarkan gejala klinis dan faktor risiko... 32

Tabel 5.11. Distribusi berdasarkan derajat berat PPOK... 32

Tabel 5.12. Distribusi berdasarkan level CAT... 33

Tabel 5.13. Hubungan skor CAT dengan rasio FEV1/FVC... 33

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Sindrome

ATP : Adenosintrifosat

ATS&ERS : American Thoracic Society & European Respiratory Society

cAMP : Cyclic-Adenosin Mononosphat

CAT : COPD Assessment Test

COPD : Chronic Obstructive Pulmonary Disease

Depkes : Departemen Kesehatan Dirjen : Direktorat Jenderal

FEV1 : Forced expiratoy volume in one second

FVC` : Forced Volume Capacity

GOLD : Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IB : Indeks Brinkman

KVP : Kapasitas Vital Paksa

MCP : Monocyte Chemotactic Peptide

MRC : Medical Reasearch Konsil

PDPI : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

PPM&PL : Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar ROS : Reactive Oxygen Species

RSUP : Rumah Sakit Umum Pemerintah

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

TNF : Tumor Necrosis Factor

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Curriculum Vitae

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Lampiran 3 : Informed Consent

Lampiran 4 : Kuesioner dan Data Responden Lampiran 5 : Spread sheet data

Referensi

Dokumen terkait

Dari 50 kasus skabies di Rumah Sakit Indera Denpasar periode Januari-Juni 2014 diketahui bahwa kasus terbanyak yaitu laki-laki (70%), kelompok usia 0-10 tahun (50%), lokasi sela

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

GAMBAR DETIL Tulangan angkur Tulangan Utama Tulang sengkang Spiral Tulangan angkur Panjang Pancang (L) 0,2 L 0,6 L 0,2 L Joint PLat Tulangan angkur Tulangan angkur 0,2 L 0,6 L 0,2

1) Tahap pembentukan, yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah individu menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai

PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT (P4TO) dan PUSAT. EKSTRAK

[r]

Dalam rangka optimalisasi fungsi dan manfaat hutan dan kawasan hutan sesuai dengan amanat Pasal 19 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah

Merupakan kebanggaan tersendiri karena telah melalui perjuangan sangat berat, dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Penggunaan Metode Sosiodrama Melalui