ABSTRAK
ANALISIS YURIDIS PRINSIP KETERBUKAAN DALAM FORCED DELISTING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
Lorenza Sianturi *) Bismar Nasution**) Mahmul Siregar***)
Investasi di pasar modal merupakan sumber keuangan yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha dalam rangka mendapatkan sumber pendanaan untuk melakukan ekspansi usaha dan bisnis yang lebih besar sekaligus untuk mendapatkan keuntungan perusahaan.Prinsip keterbukaan yang menjadi roh dari pasar modal itu sendiri memberikan banyak manfaat yang seharusnya menjadi bagian yang sangat penting untuk perusahaan publik seketika perusahaan itu telah melakukan perdagangan di saham di pasar modal. Tetapi investasi di pasar modal bukan tanpa resiko, peristiwa penghapusan paksa (forced delisting) sangat penting untuk dibahas bagaiamana pengaturan penghapusan paksa (forced delisting) dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, bagaiaman prinsip keterbukaan dan perlindungan hukum yang diberikan kepada investor ketika terjadi penghapusan paksa.
Metode penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan dari buku, majalah, internet, peraturan perundang-undangan dan hasil tulisan ilmiah lainnya yang erat kaitannya dengan makasud dan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini.
Prinsip keterbukaan yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan kenyamanan bagi para investor dalam melakukan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan publik di yang memperdagangkan saham di bursa efek. Penghapusan paksa (forced delisting) yang dilakukan oleh Otoritas Bursa seharusnya tetap menjaga prinsip keterbukaan sehingga hal ini dapat menjadi jaminan bagi investor.Upaya preventif juga harus dilakukan oleh otoritas bursa untuk menjaga kenyamanan dari para investor untuk sehingga kualitas dari emiten di pasar modal adalah jaminan pelaksanaan dari prinsip good corporate governance yang dapat meningkatkan upaya pembangunan ekonomi dari masyarakat dan mewujudkan pembangunan ekonomi lebih baik dari pemerintah.
Kata Kunci : Prinsip Keterbukaan, Penghapusan Paksa (Forced Delisting), Emiten, Investor
*) Mahasiswa
**) Dosen Pembimbing I ***) Dosen Pembimbng II