BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran learning cycle 5e memanfaatkan internet untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran TIK di SMA N 1 KARANGGEDE. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Wina Sanjaya (2013:87) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Sementara itu pelaksanaan eksperimen pada penelitian ini adalah quasi experimental research. Menurut Sugiyono (2009 : 107) penelitian
quasi experimental research adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sukardi (2003 : 186) dan Susilo (2013 : 105) desain penelitian Nonequivalent
Control Group Design adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Group Pretest Variabel Terikat Posttest
Eksperimen Y1 X Y2
Control Y1 - Y2
Keterangan :
Y1 : Pelaksanaan Pretest
Y2 : Pelaksanaan Posttest
X : Perlakuan menggunakan model belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet.
3.3 Tempat dan Waktu
dan menjadi sekolah favorit di daerah Karanggede. Fasilitas yang disediakan sekolah cukup lengkap. Dalam proses pembelajaran dikelas guru sudah menggunakan LCD proyektor untuk menampilkan materi dan jaringan internet LAN yang dipasang pada setiap kelas serta jaringan hotspot yang bisa diakses siswa. Faktor yang ada dijadikan pertimbangan untuk memilih SMA N 1 Karanggede. Selain faktor-faktor yang sudah diungkapkan, pertimbangan lain yaitu belum dilakukannya penelitian serupa pada sekolah dan mata pelajaran bersangkutan. Peneliti mendapatkan kemudahan dalam hal pengurusan ijin dari pihak sekolah dan guru mata pelajaran TIK karena pada waktu
sebelumnya telah melaksanakan PPL di SMA N 1 Karanggede. Waktu pelaksanaan penelitian ini di laksanakan selama bulan April-Mei 2015.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (1999 : 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Karanggede pada kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (1999 : 56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Teknik sampel dilakukan dengan metode pusposive sampling, menurut Sugiyono (1999 : 61) pusposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian saja.
tersebut nilai tidak terpaut terlalu jauh.
3.5 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (1999 : 2) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu, variabel bebas yaitu penerapan model belajar learning cycle 5e memanfaatkan internet, variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
3.6 Instrument penelitian 3.6.1 Observasi
Menurut Wina Sanjaya (2013) menyatakan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Hal-hal-hal yang diamati itu bisa gejala-gejala tingkah laku, benda-benda hidup ataupun benda mati.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sugiyono (2009 : 203) dalam bukunya menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Pada penelitian ini observasi dilakukan guna mengetahui kondisi sebelum dilakukannya eksperimen dan kondisi setelah dilakukannya eksperimen. Observasi juga digunakan sebagai alat untuk menemukan permasalahan yang berkaitan dengan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.
3.6.2 Wawancara
Pada sumber yang sama pula yaitu menurut Wina Sanjaya (2013) menyatakan bahwa wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data. Dalam penelitian pendidikan wawancara,
sebelum dan sesudah eksperimen.
3.6.3 Dokumentasi
Menurut Susilo (2013:72) dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis yang berhubungan dengan aspek-aspek tertentu dari subyek penelitian, misalnya: dokumen pribadi seseorang, proposal, surat keputusan, dsb. Jadi dokumentasi pada dasarnya lebih merupakan analisis dokumen seperti tersebu diatas, namun tidak jarang istilah dokumentasi dimaknai sebagai dokumen foto.
Pada penelitian ini studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dan informasi dari RPP dan Silabus mata pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Karanggede. Selain itu juga dari buku-buku literature, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian. Pada saat pembelajaran juga dilakukan dokumentasi foto guna menjadikan bukti bahwa telah melakukan penelitian.
3.6.4 Tes
Menurut Susilo (2013 : 90) tes merupakan serangkaian stimulus (berupa pertanyaan) yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan respon/jawaban. Tes juga bisa didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk memperoleh petikan perilaku seseorang. Dalam penelitian, seorang peneliti bisa merancang sendiri perangkat tes atau mengambil/mengadaptasi perangkat tes yang sudah ada yang dikeluarkan oleh lembaga tertentu untuk digunakan sebagai instrumen pengumpul data. Dasar dari keputusan untuk menggunakan perangkat tes sendiri atau perangkat tes yang sudah ada tersebut adalah seberapa besar kadar urgensi perangkat tes itu sendiri dalam menentukan substansi temuan peneliti.
Tes pada penelitian ini berupa pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (treatment). Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda. Tes tersebut dirancang sendiri oleh peneliti sehingga memerlukan uji coba kepada perangkat tes yang sudah dibuat sebelum digunakan sebagai pengumpulan data dalam peneliti. Uji coba digunakan guna memperoleh keterangan tentang validitas dan reliabilitas instrument tersebut.
3.7 Pengujian Instrumen
digunakan mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Soal pretest dan posttest adalah setara, sehingga uji coba cukup dilakukan sekali untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen tes. Uji instrumen dilakukan sebelum peneliti memberikan pretest dan
posttest. Pengujian validitas dilakukan di kelas X1 SMA N 1 Karanggede.
3.7.1 Validitas Instrumen
Instrumen yang valid adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur, seperti meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang digunakan untuk mengukur panjang. Meter digunakan untuk mengukur berat maka menjadi tidak valid, Sugiyono (Iskandar, 2013 : 94).
Penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Validitas instrumen dihitung menggunakan aplikasi pengolah angka yaitu MS. Excel 2007. Uji validitas yang digunakan untuk instrumen pengetahuan yang berupa skor dikotomi yaiu bernilai 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Soal dikatakan valid apabila �ℎ� ��
> � �l.
Tabel 4.1.1 Uji validitas
r hitung r tabel Keterangan Soal 1 0,5516 Valid soal 2 0,5463 Valid Soal 3 0,4344 Valid Soal 4 0,52997 Valid Soal 5 0,49433 Valid Soal 6 0,46755 Valid Soal 7 -0,044 Tdk valid Soal 8 0,37127 Valid Soal 9 -0,1537 Tdk valid Soal 10 0,37744 Valid Soal 11 0,4228 Valid Soal 12 0,41912 Valid Soal 13 0,453432 0,367 Valid Soal 14 0,40381 Valid Soal 15 0,40445 Valid Soal 16 -0,00581 Tdk valid Soal 17 0,44974 Valid Soal 18 0,11033 Tdk valid Soal 19 0,01326 Tdk valid Soal 20
-0,076051
Soal 21 0,389893 Valid Soal 22 0,27833 Tdk valid Soal 23 0,215834 Tdk valid Soal 24 0,483082 Valid Soal 25 0,416213 Valid Soal 26 0,133865 Tdk valid Soal 27 0,216186 Tdk valid Soal 28 0,38614 Valid Soal 29 0,44135 Valid Soal 30 0,41742 Valid
Menentukan valid atau tidaknya butir soal adalah membandingkan hasil r hitung dengan � �� Product Moment. Dengan jumlah responden 29 menurut � �� N=29
dan taraf signifikansi = 5% maka � �� = 0.367. Berdasarkan hasil dari �ℎ� �� tiap
butir soal jika dibandingkan dengan � �� , maka butir soal yang valid adalah jika �ℎ� �� > � �l, yaitu pada butir soal ke- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 21, 24, 25, 28, 29 dan 30, sedangkan soal yang tidak valid adalah jika �ℎ� �� < � �� , yaitu pada butir soal ke- 7, 9, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 26 dan 27.
3.7.2 Reliabilitas Instrumen
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama, (Nasution : 77). Pada penelitian ini menggunakan reliabilitas internal yang pada intinya reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Kemudian analisis reliabilitas dihitung menggunakan aplikasi SPSS 19.0. Dikatakan reliabel apabila nilai rhitung > r
table.
Tabel 4.1.2 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Soal Eksperimen
0,493 25 Kontrol
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 19.0, dengan jumlah data (n) = 29, maka di dapat r tabel sebesar 0,367. Nilai r = 0,493 > r tabel = 0,367 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Prosedur penelitian ini memiliki tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan langkah pemberlakuan.
3.8.1 Alur Penelitian dan Sebelum Penelitian
Gambar 1. Tahap Penelitian
Dari gambar 2 tahap pertama yang dilakukan adalah dengan pra penelitian. Pra penelitian meliputi metode observasi, yaitu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dikelas, metode belajar yang dilakukan guru dan fasilitas lab komputer yang dimanfaatkan. Observasi dilakukan kepada siswa kelas XII IPA 1 dan
XII IPA 2. Dari hasil identifikasi disimpulkan keaktifan siswa didalam kelas tergolong rendah yang berdampak pada hasil belajar siswa yang belum tuntas. Dari penemuan
masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian metode yang digunakan guru dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Berdasarkan hasil identifikasi ditemukan bahwa fasilitas internet yang disediakan sekolah belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan maksimal oleh siswa, padahal setiap siswa sudah diberikan fasilitas laboratorium komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan wifi hotspot untuk menunjang proses pembelajaran. Dari hasil tersebut, selanjutnya menentukan tujuan dari penelitian, studi dokumentasi kemudia menuju ke tahap perencanaan dan mempersiapkan surat perizinan penelitian.
Pada tahap kedua yaitu perencanaan, disusun bersama dengan guru matapelajaran TIK. perencanaan yang dilakukan guna menyiapkan perangkat pembelajaran seperti rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) dan instrument penelitian yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Pada tahap ketiga adalah penerapan model belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet. Setelah guru menggunakan model belajar learning cycle 5e memanfaatkan internet dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
Perencanaan
Penerapan
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, kemudian dilakukan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara, hasil belajar berupa pretest dan posttest. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Untuk tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data yang telah diperoleh selama penelitian berlangsung. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi dan evaluasi. Lembar observasi berisi indikator-indikator yang telah ditentukan. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa
menggunakan model belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet selama proses pembelajaran berlangsung.
3.8.2 Proses Penelitian
PROSES PENELITIAN
pretest pretest
Skor di olah
Pembelajaran konvensional Treatment lc 5e +
internet Kelas eksperimen
Skor di olah
Kelas kontrol Mean dan Uji T
Proses penelitian dimulai dari memberikan pretest kepada kedua kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kedua kelas diberikan pretest dengan soal dan jumlah soal yang sama. Setelah peneliti selesai memberikan pretest kemudian hasil pretest dihitung mean atau rata-ratanya untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan pertimbangan hasil pretest yang lebih rendah digunakan sebagai kelas eksperimen. kemudian hasil pretest diolah dengan menggunakan Uji-T untuk membuktikan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran pada kelas kontrol masih menggunakan metode yang sama dengan guru matapelajaran yaitu metode konvensional. Pada kelas eksperimen diberikan treatment menggunakan metode belajar Learning Cycle 5E dengan memanfaatkan internet untuk meningkatkan indikator keaktifan dan hasil belajar. Treatment pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol disesuaikan dengan berapa kali materi dapat diselesaikan sesuai RPP. Selama proses treatment pada masing-masing kelas dilakukan observasi. Peneliti mengamati observasi dengan cara mengisi lembar
check list yang berisi indikator keaktifan. setelah proses pembelajaran dilakukan wawancara kepada siswa dan guru. Wawancara kepada siswa kelas eksperimen
bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dari yang sebelumnya Treatment lc 5e +
internet
postest postest
Observasi & wawancara
Olah skor dengan uji gain untuk
mengetahui
signifikansi Simpulan akhir dari
observasi, wawancara, h0 h1 (uji T dan Uji Gain)
Olah skor dengan uji gain untuk
mengetahui signifikansi Menyimpulkan hasil uji
T
(konvensional) dan sesudah (Learning Cycle 5E memanfaatkan internet) telah mengalami perubahan yang baik, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna serta meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi dengan check list dan wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan wawancara sebelum dilakukannya penelitian. Perlakuan selanjutnya yaitu memberikan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. skor postest kemudian dihitung dan disimpulkan dengan uji-T dan uji-gain. Uji-T untuk membuktikan bahwa ada perubahan metode konvensional dengan metode
Learning Cycle 5E dengan memanfaatkan internet, uji ini membandingkan hasil posttest kelas kontrol dan postest kelas eksperimen. Uji-gain digunakan untuk mengetahui peningkatan yang signifikan. Uji ini untuk membandingkan hasil pretest-postest kelas kontrol dan pretest-postest kelas eksperimen. setelah proses penelitian selesai dilakukan peneliti menyimpulkan hasil keseluruhan dari proses penelitian.
3.8.3 Rancangan Proses Pembelajaran Eksperimen dan Kontrol Tabel 3.8.3.1 Rancangan proses pembelajaran kelas eksperimen
Pertemuan Pertama Mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap Fase engage (mengajak)
Alokasi waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 15 menit Menjelaskan
maksud dan tujuan pembelajaran metode Learning cycle 5E
Menyimak Informasi yang akan disampaikan
Digunakan untuk mengetahui tujuan pembelajaran
Memberi contoh gambar vektor dan bitmap Menjelaskan
manfaat desain grafis
Mengamati gambar dan memperhatikan penjelasan guru
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap topik materi Desain grafis berbasis vektor dan bitmap dengan cara
memperlihatkan gambar.
Guru memberikan beberapa
pertanyaan mengenai perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap
Mendiskusikan dengan teman sebangku
perbedaan vektor dan bitmap berdasarkan gambar dan
berdasarkan gambar yang ditunjukkan
menjawab pertanyaan dari guru
berbasis vektor dan bitmap Siswa dapat
belajar untuk mengajukan pertanyaan dan berpendapat Memberi instruksi
kepada siswa untuk belajar dan bekerjasama secara optimal didalam kelompok masing-masing mempelajari pelajaran TIK sub pokok materi perangkat lunak pembuat desain grafis,
Mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap
Menyimak penjelasan dan arahan yang disampaikan guru
Digunakan agar siswa dapat bekerja sama dalam kelompok
Melakukan apersepsi dan mengaitkannya dengan materi identifikasi grafis berbasis vektor dan bitmap yang akan dipelajari
Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru
Bertujuan untuk memotifasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi desain grafis berbasis vektor dan bitmap . Guru membentuk
beberapa
kelompok secara acak
Siswa mencatat anggota
kelompok masing-masing
1 kelas terdapat 29 siswa, siswa tersebut dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
Kegiatan Inti
a. Fase explore ( menyelidiki) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 60 menit Guru memberikan
lembar kerja kepada
masing-Siswa mempelajari lembar kerja yang
masing kelompok diberikan guru. Kelompok 1 :
Pengertian desain grafis, fungsi, aplikasi desain grafis, penerepan dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok 2 :
pengertian unsur-unsur dasar dari desain grafis dan penjelasan. Kelompok 3 :
Pengertian bitmap, kelebihan dan kekurangan, contoh file gambar bitmap dan aplikasi desain grafis bitmap. Kelompok 4 :
Pengertian Vektor, kelebihan dan kekurangan, contoh file gambar Vektor dan aplikasi desain grafis Vektor. Kelompok 5 :
Mencari
perbedaan Vektor dan Bitmap.
pemahama dipelajari
Guru memberikan arahan untuk menggunakan LKS dan search engine untuk mencari informasi materi Desain grafis berbasis vektor dan bitmap
Siswa mulai mencari
informasi materi Desain grafis berbasis vektor dan bitmap pada LKS dan search engine
b. Fase explain (menjelaskan) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E Mengawasi siswa
yang sedang berdiskusi
menjawab lembar kerja dan membuat kesimpulan dari pengamatan yang telah mereka lakukan.
n suatu konsep dengan kalimat/pe mikiran sendiri,
Mengawasi siswa yang sedang berdiskusi
Setelah mencari informasi materi siswa menuliskan jawaban dengan kata-kata sendiri Guru berdiskusi
dengan masing-masing kelompok untuk menghindari perbedaan
pemahaman masing-masing siswa terhadap materi
Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dengan guru
meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan peserta didik, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar peserta didik atau guru Mengamati siswa
yang sedang
presentasi dan siswa yang sedang
mendengarkan
Masing-masing kelompok mempresentasika n dan
mempraktekan jawaban, kemudian siswa lain
c. Fase elaboration (penerapan konsep) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E Guru memberikan
tugas mengenai materi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap yang sudah dipresentasikan seluruh kelompok
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan/ mengaplikas ikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru. jauh siswa memahai materi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap
Fase evaluate (evaluasi) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 15 menit Guru melakukan
observasi dan memperhatikan siswa terhadap pengetahuan dan kemampuannya peserta didik dalam menerapkan konsep baru Memberikan soal
untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi
Mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu
penerapan metode siklus belajar yang sedang sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Menyimpulkan
bersama-sama tentang materi Desain grafis berbasis vektor dan bitmap yang dipelajari
Menyimpulkan bersama-sama tentang materi Desain grafis berbasis vektor dan bitmap yang dipelajari yang dipelajari
Untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi
Menutup pelajaran
Pertemuan Kedua Fase engage (mengajak)
Alokasi waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 15 menit Memberi contoh
gambar fungsi menu dan ikon pada corel draw Menjelaskan
manfaat menu dan ikon pada corel draw
Mengamati gambar dan memperhatikan penjelasan guru
Membangkitka n minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap topik materi dengan cara memberikan contoh gambar fungsi menu dan ikon. Guru memberikan
beberapa pertanyaan mengenai materi menu dan ikon pada corel draw
Menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi menu dan ikon pada corel draw
Pertanyaan digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa tentang materi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap Siswa dapat
berpendapat Memberi
instruksi kepada siswa untuk belajar dan bekerjasama secara optimal didalam kelompok masing-masing mempelajari pelajaran TIK sub pokok materi perangkat lunak pembuat desain grafis,
Mengidentifikasi menu dan ikon.
Menyimak penjelasan dan arahan yang disampaikan guru
Digunakan agar siswa dapat bekerja sama dalam kelompok
Mengaitkan materi menu dan ikon dengan kehidupan sehari-hari pada
program desain grafis Corel Draw yang akan
dipelajari
Menyimak penjelasan dari guru
Mengungkapkan jawaban apabila terdapat siswa yang mempunyai jawaban sendiri
Bertujuan untuk memotifasi peserta didik dengan materi menu dan ikon pada program desain grafis Corel Draw. Guru memberikan
perintah kepada siswa untuk bergabung dalam kelompok yang sudah di bentuk.
Siswa segera bergabung kepada kelompok yang sudah dibentuk.
Kegiatan Inti
a. Fase explore ( menyelidiki) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 60 menit Guru
memberikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok
Siswa mempelajari lembar kerja yang diberikan guru Kelompok 1 :
Menjelaskan menu bar ( file, edit,
view, layout, arrange) Kelompok 2 :
menjelaskan menu bar (effect,
bitmaps, text, table, tool)
Kelompok 3 : Menjelaskan Tool box (pick tools, shape tools, croop tools dan zoom tools)
Kelompok 4 : Menjelaskan tool box (curve tools, smart tools, retangle tools dan ellipse tools) Kelompok 5 :
Menjelaskan fungsi property bar.
materi yang sedang dipelajari
Guru memberikan arahan untuk menggunakan LKS dan search engine untuk mencari informasi materi
Siswa mulai mencari
informasi materi pada LKS dan search engine
Masing-masing kelompok melakukan pengamatan langsung pada aplikasi corel draw
Menganalisa ikon-ikon dan mencari fungsi pada corel draw dengan bantuan LKS dan search engine
bertujuan untuk menyusun pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.
b. Fase explain (menjelaskan) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E Mengawasi
siswa yang sedang berdiskusi
Siswa melakukan diskusi dengan teman
sekelompoknya untuk menjawab lembar kerja dan membuat kesimpulan dari
pengamatan yang telah mereka lakukan.
kiran sendiri,
Mengawasi siswa yang sedang berdiskusi
Setelah mencari informasi materi siswa menuliskan jawaban dengan kata-kata sendiri Guru berdiskusi
dengan masing-masing kelompok untuk
menghindari perbedaan pemahaman masing-masing siswa terhadap materi
Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dengan guru
meminta bukti dan klarifikasi atas
penjelasan peserta didik, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar peserta didik atau guru Mengamati
seluruh kelompok yang sedang presentasi
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan dari siswa apabila ada yang belum jelas
Fase elaboration (penerapan konsep) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E Guru
memberikan tugas mengenai materi dan ikon pada program desain grafis Corel Draw yang sudah
dipresentasikan seluruh kelompok
Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru secara individu
siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat dalam situasi baru.
Soal digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa
program desain grafis Corel Draw
Fase evaluate (evaluasi) Alokasi
waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC 5E 15 menit Guru melakukan
observasi dan memperhatikan siswa terhadap pengetahuan dan kemampuannya peserta didik dalam menerapkan konsep baru Memberikan
soal untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi menu dan ikon pada program desain grafis Corel Draw
Mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu
Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan metode siklus belajar yang sedang diterapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Menyimpulkan
bersama-sama tentang materi yang dipelajari
Menyimpulkan bersama-sama tentang materi yang dipelajari
Untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi Menutup
pelajaran
kemudian dilakukan analisis data melalui perhitungan-perhitungan.
Tabel 3.8.3.2 Rancangan proses pembelajaran kelas Kontrol
Pertemuan Pertama Mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Berdoa Bersama
Memberi Salam pada siswa
Mengabsen Siswa
Menginformasikan materi yang akan disampaikan
Berdoa Bersama Menjawab Salam pada
siswa
Menjawab Panggilan Guru
Menyimak Informasi materi yang akan disampaikan
Religius Komunikatif Komunikatif Rasa Ingin
Tahu
Kegiatan Inti Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Menjelaskan perbedaan
desain grafis berbasis vector dengan bitmap Memperlihatkan contoh
hasil gambar desain grafis berbasis vector dan bitmap
Menyimak Materi dari guru
Memahami gambar yang diperlihatkan
Rasa Ingin Tahu Ketelitian
Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membacakan materi yang
dicatat siswa
Menjawab pertanyaan siswa
Siswa Mencatat Materi yang disampaikan Siswa dipersilahkan
bertanya tentang materi yang di sampaikan
Ketelitian
Komuniktif
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Memberi Kesimpulan
materi yang telah disampaikan
Memberi motifasi tentang manfaat mempelajari materi yang disampaikan
Menyimak kesimpulan dari guru
Menyimak motifasi dari guru
Rasa Ingin Tahu
Rasa Ingin Tahu
Kegiatan Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Menginformasikan materi
pada pertemuan berikutnya Salam Penutup
Menyimak Informasi dari guru
Menjawab Salam
Rasa Ingin Tahu Religius
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Berdoa Bersama
Memberi Salam pada siswa
Mengabsen Siswa Menginformasikan
materi yang akan disampaikan
Berdoa Bersama Menjawab Salam pada
siswa
Menjawab Panggilan Guru Menyimak Informasi materi
yang akan disampaikan
Religius Komunikatif
Komunikatif Rasa Ingin
Tahu
Kegiatan Inti Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Menjelaskan fungsi
menu-menu program desain grafis berbasis vector
Menyimak Penjelasan Guru Rasa Ingin Tahu
Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Membacakan
menu-menu yang dicatat siswa
Mengawasi Siswa
Mencatat beeberapa menu penting pada program desain grafis berbasis vector
Menggunakan menu-menu dan tool ikon program desain grafis berbasis vector di komputer masing-masing
Rasa Ingin Tahu
Kreatif
Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Memberi Kesimpulan
materi yang telah disampaikan Memberi motifasi
tentang manfaat mempelajari materi yang disampaikan
Menyimak kesimpulan dari guru
Menyimak motifasi dari guru
Rasa Ingin Tahu
Rasa Ingin Tahu
Kegiatan Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Menginformasikan
materi pada pertemuan berikutnya
Salam Penutup
Menyimak Informasi dari guru
Menjawab Salam
Rasa Ingin Tahu
3.9 Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses penelitian, penganalisaan menggunakan teknik uji penghitungan statistik. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Tes Awal
a. Menguji normalitas distribusi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari
kelas yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan kriteria pengujiannya (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data kelompok sampel berasal di populasi yang berdistribusi normal.
2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka data kelompok sampel tidak berasal di populasi yang berdistribusi normal.
b. Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : semua variansi sama.
H1 : tidak semua variansi sama.
Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan levene’stest for equality variansces .
Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka kedua kelas berasal dari populasi yang
memiliki varians yang sama (homogen).
2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka kedua kelas tidak berasal dari populasi
yang memiliki varians sama (tidak homogen). c. Melakukan Uji Kesamaan Dua Rerata
H0 : �1 =�2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
berbeda)
H1 : �1 ≠ �2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda)
Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji
kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample t-test, dengan bantuan software SPSS .
Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
2) Jika nilai signifikasi <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.
4) Jika salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U-Test. Rumus Mann-Whitney U-test digunakan karena dalam penelitian ini sampelnya tidak berkorelasi.
2. Analisis Data Tes Akhir
a. Menguji normalitas distribusi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari kelas yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan kriteria pengujiannya (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka sebaran skor data berdistribusi normal. 2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka sebaran skor data tidak berdistribusi
normal.
b. Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : semua variansi sama.
Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan levene’stest for equality variansces. Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka kedua kelas memiliki varians yang sama (homogen).
2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka kedua kelas memiliki varians yang tidak sama (tidak homogen).
c. Melakukan Uji Kesamaan Dua Rerata
Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak) sebagai berikut :
Ho : �1 = �2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada
perbedaan)
Ha : �1 ≠ �2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ada
perbedaan)
Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent
sample t-test, dengan bantuan software SPSS for windows. Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
2) Jika nilai signifikasi <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan
uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.