• Tidak ada hasil yang ditemukan

BRS BANTEN BULAN MEI 2017 1724_exim_020517

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BRS BANTEN BULAN MEI 2017 1724_exim_020517"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Nilai ekspor Banten pada Maret 2017 naik 9,30 persen dibanding ekspor Februari 2017, yaitu dari sebelumnya sebesar US$911,19 juta menjadi US$995,96 juta, sementara dibanding Maret 2016 nilai ekspor mengalami peningkatan 31,45 persen.

 Ekspor nonmigas Maret 2017 mengalami peningkatan 9,51 persen dibanding Februari 2017, dari US$909,02 juta menjadi US$995,44 juta, sedangkan dibanding Maret 2016 meningkat 32,08 persen.

 Ekspor migas Maret 2017 turun 75,70 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$2,17 juta menjadi US$0,53 juta, sementara dibanding ekspor Maret 2016 turun 86,90 persen.

 Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2017 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$234,10 juta, disusul oleh bahan kimia organik (HS 29) serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor masing-masing sebesar US$111,03 juta dan US$80,25 juta.

 Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret 2017 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$176,78 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$116,50 juta dan US$79,95 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$242,33 juta dan US$92,11 juta.

 Menurut sektor, ekspor nonmigas Maret 2017 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya pada sektor industri . Sedangkan pada sektor pertanian, tambang, dan lainnya terjadi penurunan nilai ekspor.

 Ekspor Maret 2017 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$786,29 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$94,04 juta dan US$42,04 juta.

No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei 2017

P

ERKEMBANGAN

E

KSPOR DAN

I

MPOR

B

ANTEN

M

ARET

2017

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

EKSPOR MARET 2017 NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA

1. Ekspor Migas dan Nonmigas

(2)

Tabel 1 Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan 3 3 ,2 8 persen, bersamaan dengan ekspor migas yang turun 7 ,6 1 persen.

Grafik 1

Perkembangan Nilai Ekspor Banten Maret 2015 Maret 2017

Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas pada bulan Maret 2 0 1 7 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor komoditi itu, namun tidak demikian dengan ekspor nonmigas. Perkembangan ekspor migas diduga terkait dengan pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional namun tidak berkaitan dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ . Adapun peningkatan ekspor migas tidak terpengaruh oleh kedua faktor yang telah disebutkan tadi. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan kecenderungan peningkatan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Sebaliknya, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap US$ diyakini tidak akan memberikan kontribusi

dalam memicu perkembangan ekspor.

(3)

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit

pada golongan besi dan baja (HS 7 2 ) dan terkecil berasal dari bahan kimia organik (HS 2 9 ), secara berturut-turut sebesar US$ 1 5 ,6 7 juta dan US$ 0 ,0 5 juta.

Tabel 2

Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Maret 2017

Total 10 Golongan Barang 669,42 721,01 1.414,83 2.041,98 51,59 72,74

Lainnya 239,60 274,43 691,46 765,21 34,83 27,26

Total Ekspor Nonmigas 909,02 995,44 2.106,29 2.807,19 86,42 100,00

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari - Maret 2 0 1 7 memberikan kontribusi 7 2 ,7 4 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi naik 4 4 ,3 3 persen dibanding ekspor nonmigas pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1 .4 1 4 ,8 3 juta. Kesepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas Januari - Maret 2 0 1 7 juga mengalami peningkatan dibanding periode yang sam a tahun lalu.

(4)

3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama

Delapan dari dua belas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan nilai ekspor nonmigas pada Maret 2 0 1 7 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Thailand, Jerman, Belanda, dan India yang justru mengalami penurunan. Peningkatan tertinggi berasal dari Korea Selatan, yaitu US$ 3 4 ,6 5 juta, sedangkan terendah terjadi pada Tiongkok yang naik US$ 0 ,1 9 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan dengan tujuan negara-negara ASEAN, Uni Eropa, dan negara utama lainnya secara agregat mengalami peningkatan masing-masing sebesar US$ 1 8 ,4 0 juta, US$ 9 ,4 9 juta, dan US$ 4 1 ,7 3 juta.

Tabel 3

Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Maret 2017

NEGARA UTAMA LAINNYA 450,94 492,67 1.102,74 1.385,88 41,73 49,37

7. Amerika Serikat 149,52 176,78 434,59 501,65 27,26 17,87

Total Ekspor Nonmigas 909,02 995,44 2.106,29 2.807,19 86,42 100,00

(5)

Januari - Maret 2016 ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 2 4 ,2 1 persen dan 9 ,2 0 persen.

4. Ekspor Menurut Sektor

Menurut sektor, ekspor nonmigas Maret 2 0 1 7 mengalami peningkatan pada sektor industri sebesar US$ 8 6 ,8 2 juta (9 ,7 2 persen). Sebaliknya, pada sektor pertanian terjadi penurunan nilai ekspor sebesar US$ 0 ,4 0 juta (2 ,5 8 persen). Sedangkan sektor tambang dan lainnya juga turun sebesar US$ 0 ,0 1 juta (4 ,2 3 persen). Lebih lanjut, peningkatan nilai ekspor pada sektor industri ini sepertinya berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Maret 2 0 1 7 yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri.

Tabel 4

Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Maret 2017

Sedikit berbeda dengan perbandingan bulan sebelumnya, nilai ekspor barang nonmigas kumulatif Maret 2 0 1 7 meningkat dibanding Januari - Maret 2 0 1 6 pada sektor pertanian dan industri. Sebaliknya, untuk sektor tambang dan lainnya mengalami penurunan nilai sebesar US$ 0 ,0 3 juta.

Pangsa ekspor nonmigas untuk Maret 2 0 1 7 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya, yaitu 9 8 ,2 0 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 9 8 ,0 4 persen. Sebaliknya, pada sektor pertanian terjadi penurunan yang cukup signifikan. Demikian pula halnya pada sektor tambang dan lainnya juga terjadi penurunan. Sejalan dengan hal tersebut, nilai ekspor sektor migas kumulatif Maret 2 0 1 7 juga lebih rendah dibanding Januari - Maret 2 0 1 6 .

Grafik 2

(6)

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat

Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Maret 2 0 1 7 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$ 7 8 6 ,2 9 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$ 9 4 ,0 4 juta dan US$ 4 2 ,0 4 juta.

Ekspor gabungan melalui pelabuhan-pelabuhan muat di Banten mengalami penurunan.

Sebaliknya, yang melewati pelabuhan – pelabuhan muat di luar Banten justru mengalami

peningkatan. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Cigading yaitu sebesar US$ 1 8 ,8 5 juta, sementara terendah berasal dari Pelabuhan lainnya yang turun US$ 0 ,0 8 juta. Lebih lanjut, peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok dengan kenaikan sebesar US$ 1 0 5 ,3 9 juta.

Tabel 5

(7)

 Nilai impor Banten Maret 2017 naik 0,95 persen dibanding Februari 2017, yaitu dari sebelumnya US$938,55 juta menjadi US$947,44 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Maret 2017 mengalami kenaikan 22,73 persen.

 Impor nonmigas Maret 2017 mengalami peningkatan 1,05 persen dari US$659,19 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$666,14 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2016, nilai impor nonmigas naik 7,27 persen.

 Impor migas Maret 2017 naik sebesar 0,69 persen menjadi US$281,30 juta, dari sebelumnya mencapai US$279,37 juta pada Februari 2017, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas naik 86,35 persen.

 Nilai impor nonmigas terbesar Maret 2017 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$235,20 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$124,51 juta.

 Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Maret 2017 adalah Singapura dengan nilai impor sebesar US$127,42 juta, diikuti oleh Australia sebesar US$104,19 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$ 259,10 juta.

 Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2017 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada bahan baku/penolong dan barang modal dengan peningkatan masing-masing sebesar 0,06 dan 12,24 persen. Sedangkan impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 3,42 persen

 Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret 2017 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$507,98 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$236,66 juta dan US$202,79 juta .

B. PERKEMBANGAN IMPOR

IMPOR MARET 2017 NAIK 0,95 PERSEN MENJADI US$947,44 JUTA

1. Impor Migas dan Nonmigas

Nilai impor Banten Maret 2 0 1 7 naik 0 ,9 5 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$ 9 3 8 ,5 5 juta menjadi US$ 9 4 7 ,4 4 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada Maret 2 0 1 7 yang mengalami kenaikan 1 ,0 5 persen dari US$ 6 5 9 ,1 9 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$ 6 6 6 ,1 4 juta. Sebaliknya, impor migas naik sebesar 0 ,6 9 persen menjadi US$ 2 8 1 ,3 0 juta, dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2 7 9 ,3 7 juta. Berkenaan dengan impor migas, kenaikan impor tersebut merupakan akibat dari kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Februari 2 0 1 7 , mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor.

(8)

oleh perubahan nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor.

Tabel 6 ekspor komoditi non migas sebesar 1 7 ,1 9 persen.

(9)

Februari 2 0 1 7 , sementara di sisi lain, harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan cenderung akan mengalami peningkatan.

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Maret 2 0 1 7 naik 7 ,4 4 persen atau sebesar US$ 4 4 ,3 2 juta, dari sebelumnya US$ 5 9 5 ,4 2 juta menjadi US$ 6 3 9 ,7 4 juta. Sedangkan pada golongan barang lainnya terjadi penurunan 5 8 ,6 1 persen atau sebesar US$ 3 7 ,3 7 juta. Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Januari - Maret 2 0 1 7 mencapai 9 3 ,1 5 persen, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik (HS 2 9 ) yaitu mencapai 3 6 ,2 7 persen (US$ 6 8 9 ,5 2 juta) kemudian diikuti oleh gula dan kembang gula (HS 1 7 ) sebesar 1 5 ,8 1 persen atau senilai US$ 3 0 0 ,5 3 juta serta besi dan baja (HS 7 2 ) sebesar 1 3 ,4 3 persen atau US$ 2 5 5 ,2 6 juta. Peran tujuh golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada Maret 2 0 1 6 masih kurang dari 1 0 persen, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 6 ,8 5 persen.

Lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) non migas mengalami peningkatan nilai impor. Sebaliknya, pada lima golongan barang yang lain terjadi penurunan nilai impor. Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang mesin-mesin/ pesawat mekanik (HS 8 4 ) dan peningkatan terendah yaitu pada golongan barang bahan kimia organik (HS 2 9 ) dengan peningkatan masing-masing sebesar US$ 2 3 1 ,5 3 dan US$ 2 ,6 8 . Sementara itu, penurunan nilai impor tertinggi terjadi pada golongan barang benda-benda dari besi dan baja (HS 7 3 ) dan yang terendah berasal dari Gula dan Kembang Gula (HS 1 7 ) dengan penurunan masing-masing sebesar US$ 3 4 ,7 4 juta dan US$ 0 ,0 9 juta.

Tabel 7

Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Maret 2017

Total 10 Golongan Barang 595,42 639,74 1.499,80 1.770,78 44,32 93,15

Lainnya 63,77 26,40 122,30 130,16 -37,37 6,85

Total Impor Nonmigas 659,19 666,14 1.622,10 1.900,93 6,95 100,00

(10)

Peran gabungan dari kedelapan golongan barang tersebut selama satu tahun terakhir tidak kurang dari 7 0 persen.

3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang

Impor nonmigas dari dua belas negara asal barang impor nonmigas pada Maret 2 0 1 7 naik

Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Maret 2017

Total Impor Nonmigas 659,19 666,14 1.622,10 1.900,93 6,95 100,00

Delapan dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Maret 2 0 1 7 , kecuali Malaysia, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat yang justru terjadi penurunan. Peningkatan tertinggi berasal dari Brazil dan terendah dari Tiongkok dengan peningkatan masing-masing sebesar US$ 7 2 ,0 7 juta dan US$ 0 ,2 6 juta. Sementara itu, penurunan impor nonmigas tertinggi berasal dari Amerika Serikat yang turun US$ 3 8 ,9 4 juta, sedangkan terendah terjadi pada Australia yang mengalami penurunan US$ 5 ,3 0 juta.

(11)

Januari - Maret 2016

dengan Brazil dan Tiongkok merupakan negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 4 5 persen.

4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2 0 1 7 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada bahan baku/ penolong dan barang modal yakni masing-masing sebesar US$ 0 ,0 6 juta dan US$ 1 2 ,2 4 juta. Sedangkan pada barang konsumsi terjadi sebaliknya, turun sebesar US$ 3 ,4 2 juta. Sama dengan kondisi tersebut, dibanding bulan yang sama tahun lalu, impor menurut golongan penggunaan barang pada Maret 2 0 1 7 mengalami peningkatan

pada golongan bahan baku/ penolong dan barang modal. Sedangkan pada barang konsumsi terjadi

penurunan sebesar 0 ,0 3 persen.

Tabel 9

Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Maret 2017

Bahan Baku/Penolong 915,18 915,24 1.969,26 2.645,12 0,06 96,79

Barang Modal 3,11 15,36 53,42 29,79 12,24 1,09 signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Grafik 4

(12)

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar

Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Maret 2 0 1 7 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$ 5 0 7 ,9 8 juta (5 0 ,0 6 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$ 2 3 6 ,6 6 juta (2 7 ,5 5 persen) dan US$ 2 0 2 ,7 9 juta (2 2 ,3 9 persen). Sedangkan pada Pelabuhan Tanjung Sekong tidak tercatat adanya kegiatan impor. Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 6 5 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir.

Tabel 10

Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Maret 2017

Nilai impor Maret 2 0 1 7 melalui Pelabuhan Merak mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yakni sebesar US$ 6 4 ,6 5 juta. Sebaliknya, pada Pelabuhan Tanjung Leneng dan Cigading terjadi penurunan nilai impor masing-masing sebesar US$ 9 ,5 8 juta dan US$ 4 6 ,1 8 juta. Sedikit berbeda dengan perbandingan bulan sebelumnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, impor Maret 2 0 1 7 melalui semua pelabuhan bongkar terjadi peningkatan. Peningkatan terbesar berasal dari Pelabuhan Merak yang meningkat sebesar US$ 2 0 2 ,7 1 juta disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Cigading dengan kenaikan masing-masing sebesar US$ 7 3 ,3 4 juta dan US$ 9 ,1 5 juta. Seperti beberapa tahun terakhir, Pelabuhan Tanjung Sekong tidak tercatat secara aktif dalam kegiatan impor, namun masih sesekali digunakan sebagai pelabuhan ekspor. Lebih lanjut,

nilai impor periode Januari – Maret 2 0 1 7 melalui seluruh pelabuhan bongkar di Banten mengalami

(13)
(14)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id

Gambar

Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten
Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Maret 2017
Tabel 3  Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan
Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data baru analisis dan alat visualisasi membantu untuk melihat dan menyoroti tren data penting.Oleh karena itu, untuk meng-upgrade ke versi yang lebih baik dari MS

Adapun dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul “PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT

• Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen triwulan III-2017 dipengaruhi oleh ketiga variabel pembentuknya, yaitu indeks volume konsumsi (103,82), indeks pengaruh

Apabila sistem sa luran air kondensasi KLA-60 yang acta tidak dimodifikasi (merancang yang barn), maka dikhawatirkan kebersihan air ko.lam reaktor akan terganggu

Maka seperti fadjar merekah meliputi gunung-gunung, demikianlah suatu bangsa jang besar dan kuat, sebagainja belum pernah ada dari awal zaman, dan tiada pula akan ada pada

Dalam penelitian yang dilakukan penulis pada 1998 tentang bagaimana konsep gender dapat teraktualisasikan oleh penghuni ke dalam bangunan (rumah Jawa) di Surakarta, memuat pemahaman

Intensifikasi Pembudidayaan Ikan yang selanjutnya disebut INBUDKAN adalah salah satu program pembangunan perikanan budidaya, dengan menitikberatkan pada gerakan bersama dari

Pada penelitian ini telah dijumpai adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap status bebas kejang pascaoperasi walaupun jumlah subjek pada peneltian ini