• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kadar Albumin dan Prealbumin Setelah Suplementasi Ekstrak Ikan Gabus Metode Freeze Dryer Pada Pasien Sepsis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Kadar Albumin dan Prealbumin Setelah Suplementasi Ekstrak Ikan Gabus Metode Freeze Dryer Pada Pasien Sepsis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepsis merupakan penyebab kedua tertinggi kematian di instalasi rawatan intensif dan merupakan 10 penyebab tertinggi kematian di seluruh dunia secara keseluruhan. Sepsis itu sendiri erat kaitannya dengan hipoalbuminemia. Kejadian hipoalbuminemia dapat terjadi pada 60-70% pasien dengan sepsis. Dikatakan hipoalbuminemia jika kadar albumin plasma <3.5 gr/dL. Hipoalbuminemia dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas. Pada penelitian meta-analisis didapatkan setiap penurunan albumin darah sebesar 1,0 gr/dL, angka mortalitas meningkat 137 % dan morbiditas 89% (Martin GS, Mannino MA, Eaton S, Moss M,2003;Vincent JL,Dubois MJ, Navickis RJ,Wilkes MM,2003;Hommes TJ,Wiersinga, Poll T,2012).

Sepsis adalah suatu keadaan infeksi yang disertai dengan respon sistemik dimana terjadi peningkatan pelepasan mediator-mediator inflamasi seperti Interleukin-1 (IL-1), Interleukin-6 (IL-6), dan tumor necrosis factor (TNF) dan peningkatan produksi counter regulatory hormone seperti katekolamin, kortisol, glukagon, growth hormones , sehingga menimbulkan efek pada status metabolik dan nutrisi pasien. Status nutrisi adalah fenomena multidimensional yang memerlukan beberapa metode dalam penilaian, termasuk indikator-indikator yang berhubungan dengan nutrisi, asupan nutrisi dan pemakaian energi, seperti Body Mass Index (BMI), serum albumin, prealbumin, hemoglobin, magnesium dan

(2)

JP,Wolmaran MR,2000; Elamin M, Camporesi,2009; Sharada M ,Vadivelan M,2014).

Pada pasien sepsis terjadi respon stres metabolik yang mempengaruhi distribusi albumin dalam kompartemen intravaskular dan interstisial, serta mengubah laju sintesa dan degradasi protein. Kinetik dari albumin sangat berbeda pada orang sehat dibandingkan pada pasien dengan hipoalbuminemia. Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 80% dari protein serum yang berperan penting dalam tubuh untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid, keseimbangan asam basa, dan sistem kekebalan tubuh. Albumin hanya disintesa di hati dan kemudian langsung disekresikan ke sirkulasi portal. Di intravaskular kemudian terdistribusi dengan ekstravasasi ke interstisial. Albumin yang berada pada kompartemen interstisial kembali ke sirkulasi intravaskular melalui aliran limfatik. Pada pasien normal sehat, kontribusi albumin 80% terhadap tekanan koloid osmotik. Keadaan hipoalbuminemia dapat menyebabkan edema saat tekanan hidrostatik meningkat, dan menurunnya ikatan dengan ikatan molekul tinggi protein lainnya. Selain itu saluran cerna merupakan organ yang mempunyai fungsi menelan dan penyerapan nutrien yang dibutuhkan. Fungsi lain adalah sebagai pertahanan utama yang melindungi tubuh dari berbagai mikrorganisme patogen di intralumen. Pada pasien sepsis terjadi perubahan integritas saluran cerna yang memegang peranan penting perubahan sepsis menjadi multiple organ dysfunction. Seperti yang dilakukan uji pada tikus yang disuntikkan endotoksin, dengan tujuan melihat fungsi penyerapan saluran cerna pada sepsis. Terjadi peningkatan penyerapan natrium dan berkurangnya penyerapan air, glukosa, serta protein. Oleh sebab itu untuk mengembalikan fungsi albumin yang penting tersebut, dilakukan intervensi untuk menaikkan kadar albumin dalam darah (Filho, 2010; Khalil et a.l,2015).

(3)

metabolik, mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif dan memodulasi sistem imun. Penanganan nutrisi pada pasien sepsis adalah pemberian kalori dan protein yang tinggi untuk mengimbangi proses katabolik yang terjadi (Pasinato et al. ,2012).

Berdasarkan asosiasi ESPEN (The European Society for Clinical Nutrition and Metabolism) pemenuhan kebutuhan energi dan protein pada pasien sepsis

dapat diestimasi dengan formula 25-30 kkal/kgBB untuk kalori non protein dan 1.2-1.5 gram/kgBB untuk kalori protein. Pemberian nutrisi melalui enteral lebih direkomedasikan daripada parenteral dengan pertimbangan resiko komplikasi yang lebih tinggi pada pemberian nutrisi parenteral. Efek menguntungkan lain dari nutrisi enteral adalah utilisasi substrat yang lebih baik, pencegahan terhadap atrofi mukosa, menjaga integritas flora usus, dan sistem imunitas tetap terjaga. Pemberian nutrisi enteral dini dimana inisiasi nutrisi dilakukan 24-48 jam, dapat memperbaiki stres oksidatif setelah pembedahan dan dapat menurunkan angka kematian paska operasi pada pasien yang menjalankan operasi pada saluran cerna. Bahkan beberapa studi menunjukan inisiasi nutrisi enteral <24 jam angka kematian lebih rendah dibandingkan pemberian nutrisi >48 jam. (Kreymann et al,2006; Khalid I, Doshi P, Digiovine B,2010).

(4)

Ikan gabus merupakan sumber protein bagi pasien yang memiliki serum albumin yang rendah, cedera, luka bakar atau paska operasi. Hasil penelitian pemberian ekstrak ikan gabus sebanyak 4x5 kapsul selama 2 hari efektif dalam meningkatkan kadar albumin dalam darah, mempercepat berkurangnya pitting edema, namun tidak mengurangi lama hari perawatan dirumah sakit pada pasien

preeklamsia berat paska seksio sesaria. (Chairuddin B, 2012).

Pemberian ikan gabus 2000 mg tiga kali sehari pada pasien hipoalbuminenia berat paska laparotomi emergensi yang disebabkan trauma tumpul atau trauma tajam abdomen dapat meningkatkan kadar albumin serum tergantung lamanya pemberian. Kadar albumin serum penderita lebih meningkat secara nyata setelah hari ke 5 pemberian ekstrak ikan gabus. Besarnya peningkatan tidak dipengaruhi oleh kelompok umur, jenis kelamin, dan kadar awal albumin (Allo FT,2012).

Pemberian tambahan putih telur sebanyak 6 butir putih telur setiap hari selama 21 hari pada diet tinggi kalori dan tinggi protein dapat meningkatkan kadar albumin darah penderita keganasan kepala dan leher dengan hipoalbuminemia pada hari ke 21 namun secara statistik tidak bermakna (Ruspita DA,Suprihati,Amriyatun,Puruhita N, 2013).

Penambahan kapsul ikan gabus pada obat anti tuberkulosis dapat mempercepat konversi sputum bakteri tahan asam sehingga dapat menurunkan resiko penularan dan menurunkan kadar IL-1, IL-6, TNF-α yang merupakan sitokin utama dalam respon imun terhadap kuman tuberkulosis yang berhubungan dengan perbaikan keadaan. Penggunaan kapsul ikan gabus dapat dianjurkan sebagai terapi ajuvan dikombinasikan dengan obat anti tuberkulosis (Paliliewu N, Matheos JC, Datau EA, Surachmanto E,2013).

Pemberian ekstrak ikan gabus dilakukan pasien sepsis di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan sebanyak 3x1 kapsul selama 3 hari. Peningkatan kadar albumin lebih tinggi pada pemberian ekstrak ikan gabus daripada pemberian putih telur.Namun secara statistik tidak bermakna (Puteh TM, 2014).

(5)

keterbatasan, beberapa diantaranya adalah biaya yang cukup tinggi, resiko transmisi mikroorganisme, dan alergi (Vincent et al, 2014).

Dari hasil penelitian yang dilakukan, ekstrak ikan gabus terbukti dapat meningkatkan kadar albumin pada pasien dengan hipoalbuminemia, namun hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh puteh. Hal ini diduga hipoalbuminemia yang disebabkan sepsis terdiri dari beberapa faktor. Baru-baru ini dikembangkan teknik ekstraksi baru terhadap ikan gabus. Dengan metode freeze dryer, hasil ektraksi ikan gabus yang mengandung protein yang stabil dan

berukuran nano diharapkan asam amino yang di serap lebih baik pada pasien dengan gangguan pencernaan. Sebuah penelitian dilakukan di ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta, terhadap 30 pasien hipoalbuminemia. Terdapat perbedaan peningkatan kadar albumin plasma yang bermakna pada penderita hipoalbuminemia yang mendapatkan terapi albumin teknologi nano dibandingkan yang mendapatkan terapi kapsul albumin. Pemberian terapi albumin teknologi nano dapat meningkatkan kadar albumin plasma penderita hipoalbuminemia lebih tinggi bila dibandingkan dengan kapsul albumin (Kurniawati D, 2014).

Marker pilihan pada keadaan malnutrisi protein adalah kadar prealbumin.

Prealbumin mempunyai rasio tertinggi terhadap asam amino esensial dan asam amino nonesensial sebagai marker sintesa protein. Prealbumin lebih sensitif terhadap perubahan keadaan protein dibandingkan albumin, serta konsentrasi prealbumin mencerminkan perubahan asupan diet yang diberikan. Serum albumin hampir dapat dikatakan tidak mempunyai nilai dalam monitoring status nutrisi karena turn over rate yang panjang dan mempunyai pool yang besar ditubuh. (Ingenbleek Y, Young VR, 2002)

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diurai diatas, maka diajukan rumusan masalah, Apakah pemberian suplemen ekstrak ikan gabus metode freeze dryer dapat membantu meningkatkan kadar albumin dan prealbumin pada pasien sepsis.

1.3Hipotesis

Pemberian suplemen ekstrak ikan gabus metode freeze dryer dapat meningkatkan kadar albumin dan prealbumin secara efektif pada pasien sepsis.

1.4Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perubahan kadar albumin dan prealbumin plasma pasien sepsis setelah pemberian suplemen ekstrak ikan gabus metode freeze dryer

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Menilai peningkatan kadar albumin dan prealbumin setelah pemberian suplemen ekstrak ikan gabus metode freeze dryer. b. Menilai perbandingan peningkatan kadar albumin dan pre

albumin antara kedua kelompok tersebut, apakah diperlukan asupan protein tambahan.

c. Menilai korelasi perubahan kadar albumin dan prealbumin selama perlakuan

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Dalam Bidang Akademik

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih untuk pengembangan terapi nutrisi pada pasien sepsis.

(7)

1.5.2 Manfaat Dalam Bidang Pelayanan

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam menentukan pilihan asupan protein tambahan yang efektif, untuk mengontrol perubahan kadar albumin yang kerap terjadi pada pasien sepsis.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa mayoritas Tingkat Stres pada Mahasiswi Tingkat Akhir Program Studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebanyak 13 orang

Hasil penelitian sebelumnya tentang kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan patin Pangasionodon hypopthalmus diberi artemia yang diperkaya dengan vitamin C

Namun orang-orang yang beriman tersebut sebelum menjadi orang yang berani dan berharap, mereka telah berkarya besar sembari menyandarkan diri kepada Allah Subhanahuwata’ala

Karena L/C ( Letter of Credit ) dianggap lebih mudah, aman serta terjamin kelengkapan dokumen-dokumen pengapalannya dan kemungkinan-kemungkinan atas resiko

[r]

Petani yang mempunyai pengetahuan limbah organik yang rendah dan dilatih dengan metode demonstrasi ternyata memiliki keterampilan dalam membuat pupuk organik yang lebih

prasarana dan sarana armada pengangkut sampah dan terangkutnya setiap sampah hingga kepelosok kota Meningkatnya persentase pengangkutan sampah dari 11% menjadi 100%

Teori De Vito tersebut jika dilihat dalam Komunitas Pitung Salatiga maka akan terlihat bahwa komunikasi yang terjadi dalam komunitas ini sangatlah terbuka dan tidak ada