• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM INVESTASI PASAR MODAL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM INVESTASI PASAR MODAL docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : ALAN FERDINAN FIRMAN

NIM : 1310111080

HUKUM INVESTASI & PASAR MODAL

1. NEO CLASSICAL ECONOMIC THEORY

Neo-Klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang menjabarkan tentang pembentukan harga, produksi dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar. Teori pertumbuhan neo-klasik pertama kali dikembangkan oleh Prof. Robert Solow. Beliau mendapatkan penghargaan nobel pada tahun 1987 untuk teorinya tersebut. Teori yang ia kemukakan dalam Quarterly Journals of Economics terbitan februari 1956 dalam tulisan yang berjudul A Contribution Of The Theory of Economics Growth.

Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat disimpulkan seperti berikut ini :

1. Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi. Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan tingginya tingkat investasi.

2. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama.

3. Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Dengan adanya pasar yang luas akan memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga produktivitas semakin meningkat.

4. Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berlangsung terus menerus.

5. Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi. Aliran sebelumnya (alira klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat karena terbatasnya SDA, sedangankan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia mampu mengatasi keterbatasan tersebut.

Beberapa ciri-ciri teori ekonomi neo-klasik adalah :

 Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu dan perkembangannya dari waktu kewaktu lainnya.

 Pemerintah sudah ikut campur tangan dalam perekonomian negara.  Sudah diterapkannya sistem pajak dan kemungkinan akan terjadi inflasi.

(2)

 Menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi.

Adapun pendapat para ahli mengenai aliran neo-klasik yaitu sebagai berikut :

1. Robert Solow

Robert Solow menggambarkan terhadap pengaruh populasi, tabungan dan juga teknologi mempengaruhi terhadap tingkat output dan juga pertumbuhan ekonomi. Dan di jangka panjang, tingkat tabungan bisa menentukan modal didalam proses produksi. Yang artinya, bahwa semakin tinggi tabungan maka semakin tinggi pula modal dan juga output yang dihasilkan.

Berikut adalah bentuk persamaannya : Q = f (C,L) Keterangan : Q = jumlah output

f = fungsi

C = modal

L = tenaga kerja

2. Joseph Schumpeter

Joseph Schumpeter menjelaskan bahwasannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini diperlukan peran dari para pengusaha yang bisa membuat inovasi didalam perekonomian. Para pengusaha ini mempunyai modal yang selanjutnya akan di investasikan untuk kegiatan ekonomi. Dan hal ini tentunya akan menambah tingkat konsumsi masyarakat dan pendapatan sehingga terjadilah pertumbuhan ekonomi. Di dalam proses inovasi teori Schumpeter ini ada 3 faktor yang mempengaruhi, yaitu : Laba/keuntungan sebagi modal, pemanfaatan teknologi-teknologi barudan proses meniru (imitasi) dari para pengusaha yang lebih maju. Dan begitulah Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik menurut Joseph Schumpeter.

3. Harrod Domar

Harrod Domar mengatakan tentang bagaimana caranya agar suatu perekonomian tumbuh pada tahap yang Steady Growth (teguh) dalam jangka panjang. Dan teori pertumbuhan ini juga menjelaskan tentang bagaimana cara agar kapasitas barang dan modal bertambah. Menurut Harrod Domar untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang Steady Growth dalam jangka panjang, maka diperlukan pertambahan pengeluaran agregat. Dan ini adalah rumus pertumbuhan ekonomi menurut Harrod Domar :

Growth = S COR Keterangan :

Growth = pertumbuhan ekonomi

S = saving

COR = Capital Output Ratio

2. DEPENDENCY THEORY

(3)

Ketiga. Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.

Aspek penting dalam kajian sosiologi adalah adanya pola ketergantungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa di dunia. Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara pinggiran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi mewakili "suara negara-negara pinggiran" untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju.

Menurut Paul baran adalah seorang pemikir Marxisme yang menolak pandangan Marx tentang pembangunan dinegara-negara dunia ketiga. Bila Marx mengatakan bahwa sentuhan negara-negara kapitalis maju kepada negara-negara pra-kapitalis yang terbelakang akan membangunkan negara-negara yang terakhir ini untuk berkembang, seperti negara-negara kapitalis di Eropa. Baran berpendapat lain, baginya, sentuhan ini akan mengakibatkan negara-negara kapitalis tersebut terhambat kemajuannya dan akan terus hidup dalam keterbelakangan.

Dengan pendapatnya yang berbeda dengan Marx, Baran menyatakan bahwa perkembangan kapitalisme di negara-negara pinggiran, berbeda dengan perkembangan kapitalisme di negara-negara pusat. Di negara pinggiran sistem kapitalisme seperti terkena penyakit kretinisme. Orang yang dihinggapi penyakit ini tetap kerdil dan tidak bisa besar. Menurut baran kapitalisme di negara-negara pusat bisa berkembang karena adanya tiga prasyarat:

 Meningkatnya produksi diikuti dengan tercabutnya masarakat petani di pedesaan.  Meningkatnya produksi komoditi da terjadinya pembagian kerja mengakibatkan

sebagian orang menjadi buruh yang menjual tenaga kerjanya sehingga sulit menjadi kaya, dan sebagian lagi menjadi majikan yang bisa mengumpulkan harta.

 Mengumpulnya harta di tangan para pedagang dan tuan tanah.

Teori depedensi juga memiliki warisan pemikiran dari Neo-Marxisme keberhasilan dari revolusi Cina dan Kuba ketika itu telah mebantu tersebarnya perpaduan baru pemikiran-pemikiran Marxisme di universitas-universitas di Amerika latin yang menyebabkan generasi baru dan dengan lantang menyebut dirinya sebagai Neo-Marxisme.

Beberapa pendapat Neo-Marxisme:

 Neo-Marxisme melihat imprealisme dari sudut pandangan negara pinggiran. Dengan lebih memberikan perhatian pada akibat imperialisme pada negara-negara dunia ketiga.  Neo-Marxisme percaya, bahwa negara dunia ketiga telah matang untuk melakukan revolusi sosialis.

 Neo-Marxisme lebih tertarik pada arah revolusi Cina dan Kuba, ia berharap banyak pada kekuatan revolusioner potensial dari para petani pedesaan dan perang gerilya tentara rakyat.

(4)

Dos Santos menguraikan ada 3 bentuk ketergantungan: 1). Ketergantungan Kolonial

 Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran.

 Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat.  Hubungan penjajah – penduduk sekitar bersifat eksploitatif negara pusat.

 Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal.

2). Ketergantungan Teknologis-Industrial

 Bentuk ketergantungan baru.

 Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat.

 Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.

3). Ketergantungan Teknologis-Industrial

 Bentuk ketergantungan baru.

 Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat.

 Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.

B.

teori ketergantungan secara garis besar bisa dibagi menjadi dua macam 1) Teori Depensi Klasik

Teori ini digagas oleh Andre Gunder Frunk, yang menyatakan bahwa kapitalisme global akan membuat ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu negara yang tidak maju dan berkembang harus memutuskan hubungan dengan negara maju supaya negara berkembang bisa maju.

2) Teori Depensi Modern

Teori ini digagas oleh Fernando Henrigue Cardoso, teori ini menyatakan bahwa antara negara yang satu dengan lainnya perlu kerjasama dengan melihat karakteristik histori dari daerah tersebut.

(5)

3. THE MIDDLE PATH THEORY

Sornarajah mengembangkan The Middle Path Theory atau Teori Jalan Tengah. Teori ini berupaya mendamaikan adanya poliniasi dua teori yang saling bersilang, yaitu teori klasik yang berpendapat bahwa semua penanaman modal asing baik sifatnya dan teori yang kedua yaitu teori ketergantungan yang beranggapan bahwa semua penanaman modal asing bersifat membahayakan.

Banyak negara berkembang mengembangkan regulasi antara lain mengatur penapisan dalam perizinan dan pemberian insentif melalui kebijakan investasi. Menurut teori ini investasi asing memiliki aspek positif dan aspek negatif terhadap host country, karena itu host country harus hati-hati dan bijaksana. Kehati-hatian dan kebijaksanaan dapat dilakukan dengan mengembangkan kebijakan regulasi yang adil.

4. STATE GOVERNMENT INTERVENTION THEORY

Pendukung teori ini berpendapat, perlindungan terhadap invant industries di negara-negara berkembang dan kompetensi dengan industri di negara-negara-negara-negara maju merupakan hal yang esensial bagi pembangunan nasional (Grabowski).

Teori ini melihat pentingnya peran negara yang otonom yang mengarahkan langkah kebijakan ekonomi termasuk investasi, peran negara dipercaya akan bisa mengintervensi pasar untuk mengoreksi ketimpangan pasar dan memberikan perlindungan kepada invant industries, kepentingan masyarakat, pengusaha domestik dan perlindungan lingkungan. Peran negara juga dapat memberi perlindungan bagi kepentingan para investor termasuk investor asing.

5. THE MAINSTREAM AND THE RADICAL VIEW THEORY

(6)

menurut pandangan radikal, FDI oleh MNEs dari negara kapitalis maju membuat negara kurang berkembang di dunia relatif terbelakang dan tergantung pada negara-negara kapitalis maju untuk investasi, pekerjaan, dan teknologi. Jadi, menurut versi ekstrim dari pandangan ini, tidak ada negara harus pernah mengizinkan perusahaan asing untuk melakukan FDI, karena mereka tidak pernah bisa menjadi instrumen pembangunan ekonomi, hanya dominasi ekonomi. Dimana MNEs sudah ada di suatu negara, mereka harus segera nationalized.

Dari 1945 hingga 1980-an, pandangan radikal sangat berpengaruh dalam perekonomian dunia. Sampai runtuhnya komunisme antara tahun 1989 dan 1991, negara-negara Eropa Timur menentang FDI. Demikian pula, negara-negara komunis di tempat lain, seperti China, Kamboja, dan Kuba, semua menentang pada prinsipnya untuk FDI (walaupun dalam prakteknya Cina mulai untuk memungkinkan FDI di daratan Cina pada 1970-an). Posisi radikal juga dianut oleh banyak negara-negara sosialis, khususnya di Afrika di mana salah satu tindakan pertama dari banyak negara yang baru merdeka adalah untuk menasionalisasi perusahaan milik asing. Posisi radikal selanjutnya dianut oleh negara-negara yang politik ideologi lebih nasionalis daripada sosialis. Ini benar di Iran dan India, misalnya, yang keduanya mengadopsi kebijakan yang sulit membatasi FDI dan menasionalisasi banyak perusahaan milik asing. Iran adalah kasus yang sangat menarik karena pemerintahan Islam, sementara menolak teori Marxis, telah dasarnya menganut pandangan radikal yang FDI oleh MNEs adalah alat imperialisme.

Pada akhir tahun 1980-an, bagaimanapun, posisi radikal itu mundur hampir di mana-mana. Tampaknya ada tiga alasan, yakni :

a) Runtuhnya komunisme di Eropa Timur

b) Kinerja ekonomi secara umum buruk dari negara-negara yang menganut posisi radikal, dan keyakinan yang berkembang oleh banyak negara-negara ini yang FDI dapat menjadi sumber penting teknologi dan pekerjaan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

(7)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

Dalam pemeriksaan Laboratorium klinik dan Rumah Sakit umumnya terdapat  pemeriksaan klinis analisis yang sudah menggunakan alat yang sudah berbasis autoanalyzer seperti

Buku Panduan Tugas Akhir Fakultas Bioindustri Edisi I 19  Mahasiswa yang telah mengikuti 20 seminar (10 kali kolokium dan 10 kali seminar hasil) dengan dibuktikan oleh

dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan

Dengan didukung bahan hukum yang relevan, akan diperoleh secara umum jawaban dari permasalahan yang diteliti yaitu mengenai penerapan sanksi pidana dibawah ketentuan

Aneuploidi adalah suatu keadaan ketika seseorang memiliki satu atau lebih kromosom lebih atau kurang dari komplemen 46 yang normal, yang dapat

Apabila dilihat dari deskripsi religius, maka dapat dilihat bahwa yang sudah diterapkan oleh Sekolah Dasar Muhammadiyah Baturan baru yang bersifat usaha agar siswa