PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO IJAZAH
SMA, SMALB, DAN SPK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO
IJAZAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO
IJAZAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Ijazah merupakan salah satu dokumen negara yang
diperoleh peserta didik setelah lulus dari satuan
pendidikan tertentu
.
Oleh karena itu kebenaran data dan informasi yang tercantum di dalamnya mutlak diperlukan.
Oleh karena itu kebenaran data dan informasi yang tercantum di dalamnya mutlak diperlukan.
Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan
terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu
jenjang pendidikan setelah lulus yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan terakreditasi.
[Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 61 ayat (2)]
Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah
Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah
Meningkatkan ketepatan, kebenaran dalam penulisan blangko
ijazah dan dapat meminimalisir kesalahan dalam pengisian,
sehingga penggunaan blangko ijazah menjadi lebih efisien.
Tuju
an
Memberikan petunjuk
secara umum dan khusus
tentang pengisian
blangko Ijazah
Memberikan petunjuk tentang
Pengisian Blangko Ijazah
Memberikan contoh
tentang pengisian
Ruang
Lingkup
Petunjuk teknis pengisian blangko Ijazah meliputi
sistem pengkodean, petunjuk umum dan petunjuk
khusus pengisian blangko Ijazah dan contoh pengisian
blangko Ijazah.
Petunjuk teknis pengisian blangko Ijazah ini terbatas
pada hal-hal yang berhubungan dengan Ijazah dari
satpen (SMA, SMALB, SMK, dan SPK) Tahun Pelajaran
2016/2017.
Sasaran
Pejabat atau petugas di tingkat provinsi, kota/kab dan
Panitia Pelaksana Ujian yang ditunjuk untuk mengelola
blangko Ijazah
.
Para Kepala Sekolah, Guru dan Petugas yang ditunjuk
dalam pengelolaan blangko Ijazah.
Ruang Lingkup dan Sasaran
DESAIN
Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor 018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/ Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).
Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor 018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/ Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).
Blangko
Ijazah
SMA
Blangko
Ijazah SMALB
DESAIN
Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor
018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/Penggandaan, Pendistribusian, dan
Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).
Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor
018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/Penggandaan, Pendistribusian, dan
Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).
Blangko Ijazah
SPK
Jenis blangko Ijazah terdiri dari :
1. Blangko Ijazah SMA
a. Kurikulum 2006 (K-2006):
1) Blangko Ijazah SMA Program Ilmu Pengetahuan Alam 2) Blangko Ijazah SMA Program Ilmu Pengetahuan Sosial 3) Blangko Ijazah SMA Program Bahasa
b. Kurikulum 2013 (K-2013):
1) Blangko Ijazah SMA Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2) Blangko Ijazah SMA Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Blangko Ijazah SMA Peminatan Bahasa dan Budaya 2. Blangko Ijazah SMALB.
3. Blangko Ijazah SPK.
Jenis Blangko Ijazah
PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN
BLANGKO IJAZAH SMA DAN SMALB
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN
BLANGKO IJAZAH SMA DAN SMALB
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1.
1.
•
Ijazah untuk SMA, SMALB, SPK, SMK diterbitkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
•
Ijazah untuk SMA, SMALB, SPK, SMK diterbitkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
2.
2.
•
Terdapat tiga jenis Ijazah yaitu: Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2006, Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan 2013, dan Ijazah untuk satuan pendidikan kerjasama
(SPK).
•
Terdapat tiga jenis Ijazah yaitu: Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2006, Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan 2013, dan Ijazah untuk satuan pendidikan kerjasama
(SPK).
3.
3.
•
Perbedaan Ijazah antara kurikulum 2006, 2013, maupun SPK
terletak pada halaman belakang yaitu Daftar Nilai dan kode blangko
yang terletak halaman depan. Contoh:
•
Perbedaan Ijazah antara kurikulum 2006, 2013, maupun SPK
terletak pada halaman belakang yaitu Daftar Nilai dan kode blangko
yang terletak halaman depan. Contoh:
PETUNJUK UMUM PENGISIAN BLANGKO IJAZAH
A
Kode
Keterangan
DN-03
Ma/13
0000001
Kurikulum 2013
DN-03
Ma/06
0000001
Kurikulum 2006
DN-03
Ma/SPK
4.
4.
• Ijazah terdiri dari 2 (dua) muka dicetak bolak-balik, dimana identitas dan redaksi di halaman depan, hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang. • Ijazah terdiri dari 2 (dua) muka dicetak bolak-balik, dimana identitas dan
redaksi di halaman depan, hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang.
5.
5.• Ijazah SMA, SMALB, SPK, dan SMK diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk Kepala Sekolah.
• Ijazah SMA, SMALB, SPK, dan SMK diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk Kepala Sekolah.
6.
6.
• Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan dengan tulisan huruf yang
benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.
• Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan dengan tulisan huruf yang
benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.
7.
7.
• Ijazah yang mengalami kesalahan dalam pengisian disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman muka dan belakang.
• Ijazah yang mengalami kesalahan dalam pengisian disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman muka dan belakang.
8.
8.
• Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di sekolah, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dengan disertai berita acara yang ditandatangani
oleh kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau pejabat yang mewakili.
• Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di sekolah, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dengan disertai berita acara yang ditandatangani
oleh kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau pejabat yang mewakili.
a. Setelah seluruh pengisian Ijazah selesai, Ijazah yang salah tersebut dimusnahkan dengan disertai berita acara pemusnahan.
9.
9.
• Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi atau pejabat yang mewakili. • Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi atau pejabat yang mewakili.
10.
10.
• Dalam hal ditemukan kesalahan penulisan dalam ijazah setelah sisa blangko Ijazah dimusnahkan, maka dapat dibuat ralat dengan
diterbitkannya surat keterangan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan.
• Dalam hal ditemukan kesalahan penulisan dalam ijazah setelah sisa blangko Ijazah dimusnahkan, maka dapat dibuat ralat dengan
diterbitkannya surat keterangan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan.
11.
11.
• Satuan pendidikan/Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi tidak diperkenankan untuk menahan atau tidak memberikan Ijazah kepada pemilik Ijazah yang sah dengan alasan apapun. Siswa pemilik Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang sudah pindah domisili, Ijazah dapat diambil ke Satuan Pendidikan yang menerbitkan.
PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN
BLANGKO IJAZAH SMA, SMALB, DAN SPK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN
BLANGKO IJAZAH SMA, SMALB, DAN SPK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN DEPAN BLANGKO IJAZAH
B
1.
Angka 1 diisi dengan nama sekolah bersangkutan yang menerbitkan
Ijazah sesuai dengan nomenklatur.
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA) Negeri 3 Semarang
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA) Negeri 3 Semarang
Contoh :
a. Kabupaten Semarang (SMA) Negeri 2 Ungaran
Islam Sudirman Ambarawa
Contoh :
a. Kabupaten Semarang (SMA) Negeri 2 Ungaran
Islam Sudirman Ambarawa
b. Kota Semarang (SMALB)
Tunarungu Widya Bhakti Semarang
b. Kota Semarang (SMALB)
Tunarungu Widya Bhakti Semarang
b. Kabupaten Semarang (SMALB) Negeri Ungaran, Kabupaten Semarang
b. Kabupaten Semarang (SMALB) Negeri Ungaran, Kabupaten Semarang
2.
Angka 2 diisi dengan
Nomor Pokok Sekolah Nasional yang
menerbitkan Ijazah.
3. Angka 3 diisi dengan nama Kota/Kabupaten*)
*) Coret salah satu yang tidak sesuai.
4. Angka 4 diisi dengan nama provinsi
5. Angka 5 diisi dengan
nama siswa pemilik Ijazah
menggunakan huruf
(KAPITAL).
Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang
dibawahnya.
a. Kota Semarang (SMA)
ABRAHAM JORDY WINARTO
a. Kota Semarang (SMA)
ABRAHAM JORDY WINARTO
b. Kota Semarang (SMALB)
STEVANUS GENTA NOVENDRA
PRAYOGA
b. Kota Semarang (SMALB)
STEVANUS GENTA NOVENDRA
PRAYOGA
a. Kabupaten Semarang (SMA)
NAZALIA RIZKI AZALIA
a. Kabupaten Semarang (SMA)
NAZALIA RIZKI AZALIA
b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
DESI RATNASARI
b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
6. Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah.
Tempat dan tanggal lahir harus sesuai dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan
jenjang dibawahnya.
a. Kota Semarang (SMA)
Sukoharjo, 11 April 1999
a. Kota Semarang (SMA)
Sukoharjo, 11 April 1999
b. Kota Semarang
(SMALB)
Semarang, 9 November
1998
b. Kota Semarang
(SMALB)
Semarang, 9 November
1998
a. Kabupaten Semarang (SMA)
Kabupaten Semarang, 3 November
1998
a. Kabupaten Semarang (SMA)
Kabupaten Semarang, 3 November
1998
b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
Semarang, 09 Desember 1994
b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
7. Angka 7 diisi dengan
nama orang tua/wali siswa pemilik Ijazah.
1) Kota Semarang
a) SMA
Yohanes Winarto, S.H.,
M.M.
1) Kota Semarang
a) SMA
Yohanes Winarto, S.H.,
M.M.
2) Kabupaten Semarang
a) SMA
Muhlasyim
2) Kabupaten Semarang
a) SMA
Muhlasyim
b) SMALB
Yohanes Vianney Indrawan
b) SMALB
Yohanes Vianney Indrawan
b) SMALB
Tugiman
b) SMALB
Tugiman
8.
Angka 8 diisi dengan
nomor induk siswa pemilik Ijazah
pada
sekolah yang
bersangkutan seperti tercantum pada buku induk.
a. Kota Semarang
1) SMA
214021529
a. Kota Semarang
1) SMA
214021529
b) Kabupaten Semarang
1) SMA
7457
b) Kabupaten Semarang
1) SMA
7457
2) SMALB
4053
2) SMALB
4053
2) SMALB
043
2) SMALB
043
9. Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor
induk siswa nasional terdiri atas
10 digit
yaitu
3 (tiga) digit
pertama
tentang tahun lahir pemilik ijazah dan
7 (tujuh) digit akhir
tentang
nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.
1) Kota Semarang
a. SMA
9991283117
1) Kota Semarang
a. SMA
9991283117
2) Kabupaten
Semarang
a. SMA
9980873978
2) Kabupaten
Semarang
a. SMA
9980873978
b. SMALB
9964395050
b. SMALB
9964395050
b. SMALB
9945915054
b. SMALB
9945915054
10. Angka 10 diisi dengan
nomor peserta Ujian Nasiona
l terdiri atas
14
(empat belas)
digit
sesuai dengan nomor peserta yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian
Nasional (SHUN).
1 (satu) digit
berisi informasi jenjang pendidikan,
2 (dua)
digit
berisi informasi tahun
, 2 (dua) digit
berisi informasi kode provinsi,
2
(dua) digit
berisi informasi kode kota/kabupaten,
3 (tiga) digit
berisi
informasi kode sekolah,
3 (tiga) digit
berisi informasi kode urut peserta, dan
1 (satu) digit
Contoh :
berisi informasi validasi.
1) Kota Semarang (SMA)
3-17-03-01-003-474-7
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
3-17-03-01-003-474-7
2)
Kabupaten Semarang
(SMA)
3-17-03-30-011-148-5
2)
Kabupaten Semarang
(SMA)
3-17-03-30-011-148-5
2) Kota Semarang
(SMALB)
3-17-03-01-902-003-6
2) Kota Semarang
(SMALB)
3-17-03-01-902-003-6
2
) Kabupaten Semarang (SMALB)
3-17-03-30-902-010-7
2
) Kabupaten Semarang (SMALB)
3-17-03-30-902-010-7
11. Angka 11 diisi dengan
sekolah penyelenggara ujian sekolah
.
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang
1) Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa
1
) Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa
2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang
2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang
2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
SMALB Negeri Ungaran
2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
12. Angka 12 diisi dengan
sekolah penyelenggara ujian nasional.
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang
1) Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa
1) Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa
2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang
2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang
2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
SMALB Negeri Ungaran
2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
SMALB Negeri Ungaran
13. Angka 12a khusus untuk
Ijazah Pendidikan Luar Biasa, dengan
ketentuan
sbb:
- Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta
didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan,
tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras,
dan tunaganda.
-
Untuk SMALB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta
didik,
yang
terdiri
dari
hambatan
penglihatan,
hambatan
14. Angka 13 diisi dengan nama Kota/Kabupaten tempat penerbitan
Ijazah, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan
menggunakan huruf (tidak boleh disingkat), sesuai dengan tanggal
pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA) Semarang, 02 Mei 2017
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA) Semarang, 02 Mei 2017
a. Kabupaten Semarang (SMA)
Semarang, 02 Mei 2017
a. Kabupaten Semarang (SMA)
Semarang, 02 Mei 2017
b. Kota Semarang (SMALB)
Semarang, 02 Mei 2017
b. Kota Semarang (SMALB)
Semarang, 02 Mei 2017
b. Kabupaten Semarang (SMALB)
Semarang, 02 Mei 2017
15. Angka 14 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah yang bersangkutan yang menerbitkan ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala Sekolah pegawai negeri sipil diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan kepala sekolah yang non pegawai negeri sipil diisi satu buah strip (-).
Tambahan penjelasan:
Dalam hal kepala sekolah berhalangan tetap, dan belum ada kepala sekolah yang definitif, maka dapat mengacu pada surat Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tanggal 28 Mei 2012 nomor 0007/SDAR/BSNP/V/2012, perihal Penandatangan SKHUN dan Ijazah sbb:
Ijazah dapat ditandatangani oleh Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah yang
memiliki jabatan fungsional guru, yang diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;
Bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru, Bupati/Walikota dapat
menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
Drs. Wiharto, M.Si.
NIP. 19631003 198803 1 009
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
Drs. Wiharto, M.Si.
NIP. 19631003 198803 1 009
1) Kabupaten Semarang (SMA) Dra. Yani Sri Ernawati, M.Pd. NIP. 19610311 198903 2 004
1) Kabupaten Semarang (SMA) Dra. Yani Sri Ernawati, M.Pd. NIP. 19610311 198903 2 004
2) Kota Semarang (SMALB)
Agustina Herawati, S.Pd. NIP.
2) Kota Semarang (SMALB)
Agustina Herawati, S.Pd. NIP.
2) Kabupaten Semarang (SMALB)
H. Asngari, S.Pd.
NIP. 19591218 198404 1 002
2) Kabupaten Semarang (SMALB)
H. Asngari, S.Pd.
16. Angka 15 dibubuhkan
cap sekolah dari sekolah bersangkutan
yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur.
17.
Angka 16 ditempelkan
Pasfoto peserta didik yang terbaru
ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga
jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh
pasfoto.
18. Nomor ijazah adalah sistem pengkodean pemilik ijazah yang
Keterangan sistem pengkodean sebagai berikut:
a. Kode Penerbitan
Dalam Negeri (DN) dan provinsi.
Provinsi Jawa Tengah: DN-03 (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah).
b. Kode Jenjang Pendidikan, meliputi: M = Pendidikan Menengah
c. Kode Jenis Satuan Pendidikan, meliputi: Ma = SMA (Sekolah Menengah Atas)
Mab = SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa) Ma = SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama)
d. Kode Kurikulum, meliputi: 06 = Kurikulum 2006 13 = Kurikulum 2013
Ma = SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama)
1. Angka 1 diisi dengan
nama pemilik Ijazah
menggunakan huruf
(KAPITAL).
Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen
Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau ijazah
yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
Contoh:
a. Kota Semarang
1) SMA
ABRAHAM JORDY WINARTO
2) SMALB
STEVANUS GENTA NOVENDRA PRAYOGA
3) SPK
VALENCIA URSULA KHRISNAMURTI
b. Kabupaten Semarang
1) SMA
NAZALIA RIZKI AZALIA
2) SMALB
DESI RATNASARI
PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO IJAZAH
2. Angka 2 diisi dengan
tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah
.
Tempat dan tanggal lahir harus sesuai dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan
jenjang dibawahnya.
Contoh:
a. Kota Semarang 1) SMA
Sukoharjo, 11 April 1999
2) SMALB
Semarang, 9 November 1998
3) SPK
Samarinda, 20 Juni 1999
b. Kabupaten Semarang 1) SMA
Kabupaten Semarang, 3 November 1998
2) SMALB
3. Angka 3 diisi dengan
nomor induk siswa pemilik ijazah
pada
sekolah yang
bersangkutan seperti yang tercantum pada buku induk.
Contoh:
a. Kota Semarang 1) SMA
214021529
2) SMALB 4053
3) SPK
1415101427
b. Kabupaten Semarang 1) SMA
7457
4. Angka 4 diisi dengan
nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah
.
Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit
pertama tentang tahun lahir pemilik ijazah dan tujuh digit terakhir
tentang nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.
Contoh:
a. Kota Semarang
1) SMA
9991283117
2) SMALB
9964395050
3) SPK
9993856235
b. Kabupaten Semarang
1) SMA
9980873978
2) SMALB
No
Pendidikan
Jenjang
Kurikulum
Rata-rata dari Nilai Rapor
1
SMA dan
K-2006
Semester
3
sampai
dengan
semester 6
SMALB
K-2013
Semester
1
sampai
semester
dengan 6
SKS
Semester
1
sampai
semester
dengan 6
5. Angka 4 khusus untuk ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda.
b. Untuk SMALB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk.
6. Angka 5 diisi dengan Nilai Rata-rata Rapor yang diambil dari beberapa
Nilai sebelum Pembulatan Nilai setelah Pembulatan
83,4 83
83,5 84
83,6 84
7. Angka 6 diisi dengan Nilai Ujian Sekolah tiap mata pelajaran. Khusus mata
pelajaran yang diuji dengan ujian tertulis dan ujian praktik, nilai ujian sekolah dihitung berdasarkan rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.
8. Rata-rata Rapor yang dimaksud pada angka 5, dan nilai ujian sekolah yang
dimaksud pada angka 6, ditulis dengan menggunakan bilangan bulat dalam rentang
0-100 (tanpa desimal).
Contoh:
9. Angka 7 diisi dengan nama Kota/Kabupaten tempat penerbitan Ijazah,
dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf
(tidak boleh disingkat), sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di
satuan pendidikan.
Contoh:
a. Kota Semarang 1) SMA
Semarang, 02 Mei 2017
2) SMALB
Semarang, 02 Mei 2017
3) SPK
Semarang, 02 Mei 2017
b. Kabupaten Semarang
1) SMA
Semarang, 02 Mei 2017
2) SMALB
10. Angka 8 diisi dengan nama Kepala Sekolah yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan kepala sekolah yang bersangkutan.
11. Angka 9 diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala Sekolah yang
bersangkutan. Bagi yang berstatus non pegawai negeri sipil diisi satu buah
strip (-).
Contoh:
1) Kota Semarang
a) SMA
Drs. Wiharto, M.Si.
NIP. 19631003 198803 1 009
b) SMALB
Agustina Herawati, S.Pd. NIP.
-
c) SPK
Ilham Husnan Nugroho, S.T. NIP.
-
2) Kabupaten Semarang a) SMA
Dra. Yani Sri Ernawati, M.Pd. NIP. 19610311 198903 2 004
b) SMALB
H. Asngari, S.Pd.
NIP. 19591218 198404 1 002
12. Angka 10 dibubuhkan cap sekolah dari sekolah bersangkutan yang
NO. KODE KOTA/KABUPATEN
1. 01 KOTA SEMARANG
2. 02 KOTA SURAKARTA 3. 03 KOTA TEGAL
4. 04 KOTA PEKALONGAN 5. 05 KOTA SALATIGA 6. 06 KOTA MAGELANG
7. 07 KABUPATEN BANYUMAS 8. 08 KABUPATEN
BANJARNEGARA
9. 09 KABUPATEN CILACAP 10. 10 KABUPATEN
PURBALINGGA
11. 11 KABUPATEN KEBUMEN 12. 12 KABUPATEN MAGELANG 13. 13 KABUPATEN PURWOREJO 14. 14 KABUPATEN
TEMANGGUNG
15. 15 KABUPATEN WONOSOBO 16. 16 KABUPATEN BOYOLALI 17. 17 KABUPATEN
KARANGANYAR
Lanjutan
NO. KODE KOTA/KABUPATEN 18. 18 KABUPATEN KLATEN 19. 19 KABUPATEN SRAGEN 20. 20 KABUPATEN SUKOHARJO 21. 21 KABUPATEN WONOGIRI 22. 22 KABUPATEN BLORA 23. 23 KABUPATEN JEPARA 24. 24 KABUPATEN KUDUS 25. 25 KABUPATEN PATI
26. 26 KABUPATEN REMBANG 27. 27 KABUPATEN DEMAK
28. 28 KABUPATEN GROBOGAN 29. 29 KABUPATEN KENDAL 30. 30 KABUPATEN SEMARANG 31. 31 KABUPATEN BATANG 32. 32 KABUPATEN BREBES 33. 33 KABUPATEN
PEKALONGAN
34. 34 KABUPATEN PEMALANG 35. 35 KABUPATEN TEGAL
NO. KODE KOTA/KABUPATEN
18. 18 KABUPATEN KLATEN 19. 19 KABUPATEN SRAGEN 20. 20 KABUPATEN SUKOHARJO 21. 21 KABUPATEN WONOGIRI 22. 22 KABUPATEN BLORA 23. 23 KABUPATEN JEPARA 24. 24 KABUPATEN KUDUS 25. 25 KABUPATEN PATI
26. 26 KABUPATEN REMBANG 27. 27 KABUPATEN DEMAK
28. 28 KABUPATEN GROBOGAN 29. 29 KABUPATEN KENDAL 30. 30 KABUPATEN SEMARANG 31. 31 KABUPATEN BATANG 32. 32 KABUPATEN BREBES 33. 33 KABUPATEN
PEKALONGAN
CONTOH PENGISIAN
CONTOH PENGISIAN
CONTOH PENGISIAN
CONTOH PENGISIAN
SEKIAN DAN TERIMA KASIH