• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RISIKO EKTERNAL PROYEK KONSTRUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS RISIKO EKTERNAL PROYEK KONSTRUK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RISIKO EKTERNAL PROYEK KONSTRUKSI

TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

Moch. Khamim1, Winda Harsanti2

1,2Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang 1moch.chamim@gmail.com, 2win_harsanti@rocketmail.com

Abstrak

Kegiatan proyek sebagai lahan usaha industri konstruksi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan kegiatan operasional. Kondisi ideal bagi pelaksana konstruksi yaitu ketika seluruh komponen kontrak konstruksi dengan pengguna jasa diuraikan secara jelas dalam surat perjanjian, syarat umum kontrak, syarat khusus kontrak, spesifikasi ekternal, gambar rencana, dan daftar kuantitas. Sebagaimana bagian dari proses Manajemen Proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum menjamin terwujudnya efektivitas sasaran proyek. Selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil. Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut risiko. Analisis korelasi dan analisis regresi menunjukkan bahwa mulai dari factor Masalah Perubahan kebijakan/peraturan pemerintah, Pergolakan sosial dan politik, Masalah Acts of God dan natural hazard, Masalah dalam penyediaan sumber daya (material, tenaga kerja, alat), Masalah Kondisi owner yang kurang mendukung, Masalah Kondisi Pengeluaran di luar dugaan proyek yang kurang baik mempunyai pengaruh terhadap pencapaian sasaran proyek

Kata-kata kunci: risiko, efektivitas proyek konstruksi, sasaran proyek

Pendahuluan

Proyek memiliki sifat unik sehingga diperlukan sejumlah asumsi untuk memperkirakan data-data dan informasi yang belum tersedia selama proses berjalannya proyek, sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Asumsi dan perkiraan yang digunakan mendukung adanya ketidakpastan ini. Risiko yang dihadapi proyek bergantung pada asumsi dan perkiraan yang digunakan. Risiko yang akan dihadapi dalam proyek lebih berat sehubungan dengan sifat proyek hanya berjalan dalam jangka waktu pelaksanaan yang tidak berulang. Sehubungan dengan itu diperlukan manajemen risiko untuk melihat risiko-risiko yang dihadapi di proyek dan meninjau pengaruhnya terhadap sasaran proyek. Selanjutnya akan dapat direncanakan penanganan untuk meminimalisasi akibat buruknya sehingga dapat mendukung terwujudnya sasaran proyek.

Pada proses pelaksanaannya, proyek konstruksi memiliki risiko ekternal yang terlibat di dalamnya antara lain adalah risiko perubahan kebijakan dari pemerintah, bencana alam dan risiko ekternal lainnya lainnya

Sehubungan dengan latar belakang tersebut diatas maka perlu dilakukan identifikasi risiko-risiko ekternal apa saja yang terjadi dalam proyek konstruksi, khususnya kontruksi bangunan gedung. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut seberapa sering risiko ekternal tersebut terjadi dan apakah terjadinya

risiko tersebut akan menimbulkan konsekuensi negatif bagi pencapaian sasaran proyek, dan cara penanganan risiko tersebut agar dapat meminimalisi konsekuensi negatifnya

Identifikasi yang dilanjutkan dengan analisa yang dilakukan dengan baik dapat mandukung meningkatnya kemungkinan pencapaian sasarance. Selanjutnya hasil penelitan dapat digunakan bagi pemilik usaha Jasa Konstruksi untuk menganalisa risiko serta mengambil langkah yang tepat untuk menangani risiko tersebut dalam mengerjakan proyek-proyek yang ditanganinya.

Risiko adalah kondisi atau kejadian tidak tentu yang apabila terjadi berpengaruh pada tujuan proyek. (Hulett and Preston, 2000).

Macam-macam Risiko

Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa macam risiko yang lebih spesifik, antara lain adalah (Project Risk Management Hand Book,2003):

(2)

2. Risiko eksternal, yaitu Termasuk dalam risiko ekternal ini antara lain ketidakkonsistenan terhadap biaya, waktu dan mutu, perubahan prioritas program, faktor politik, inflasi, dan lain sebagainya.

3. Risiko organisasi, yaitu Termasuk dalam risiko organisasi ini antara lain staf yang tidak berpengalaman, kehilangan staff proyek pada saat kritis, kekurangan waktu untuk perencanaan, dan lain sebagainya

4. Risiko manajemen proyek, yaitu Termasuk dalam risiko manajemen proyek ini antara lain jadwal, scope, biaya dan tujuan proyek yang kurang jelas, kelebihan staf, perkiraan jadual yang salah, ketiadaan komunikasi, dan lain sebagainya. 5. Risiko konstruksi, yaitu Termasuk dalam risiko

konstruksi ini antara lain perkiraan waktu kontrak yang tidak sesuai, sampah konstruksi yang tidak teridentifikasi, peralatan, dan lain sebagainya

Sumber Risiko

Sumber risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif maupun negatif. Risiko yang terjadi dalam proyek konstruksi dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut (Rahayu,1996):

a. Desain proyek b. Dokumen kontrak c. Kondisi alam

d. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi e. Kondisi perekonomian

f. Situasi politik

Manajemen Risiko Proyek

Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek, termasuk didalamnya memaksimalkan kemungkinan dan dampak yang baik pada setiap kegiatan serta meminimalkan kemungkinan dan dampak yang buruk pada setiap kegiatan (PMBOK, 2000).

Penanganan Risiko

Pada dasarnya ada beberapa cara / metode dalam manajemen risiko yang dapat dipergunakan untuk menangani risiko proyek konstruksi yaitu (PMBOOK, 2000):

1. Penghindaran risiko (risk avoidance).

2. Pengurangan risiko (risk reduction/mitigation). 3. Penahanan/pemikulan risiko (risk retention). 4. Pengalihan risiko (risk transfer).

Sasaran Proyek

Manajemen proyek dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai (Kerzner, 2001). Berikut ini dijelaskan satu demi satu:

a. Tepat biaya

Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan, maupun biaya total sampai akhir proyek

b. Tepat waktu

Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek/schedule yang telah direncanakan yang titunjukkan dalam bentuk work progress/prestasi pekerjaan. Waktu pelaksanaan proyek tidak boleh terlambat baik per periode pelaksanaan, maupun waktu serah terima proyek. c. Tepat mutu

Produk proyek konstruksi yang dikerjakan perusahaan jasa konstruksi adalah proyek secara keseluruhan termasuk sistem/proses dan bagian-bagian fisiknya. Mutu produk, atau bisa disebut sebagai kinerja/sasarannce, harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang diisyaratkan oleh pemilik proyek/owner.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan jasa konstruksi di wilayah kota Malang dengan kualifikasi kontraktor B1, M1, M2, K1 dan K3. Adapun jumlah populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 17 perusahaan, sehingga sampel yang diambil sebesar 17 perusahaan. Variabel Penelitian

Variabel Bebas (Xi)

1. Masalah perubahan kebijakan/ peraturan pemerintah, pergolakan sosial dan politik (X1) 2. Masalah Acts of God dan natural hazard (X2) 3. Masalah dalam penyediaan sumber daya (material,

tenaga kerja, alat) (X3)

4. Kondisi owner yang kurang mendukung (X4) 5. Kondisi Pengeluaran di luar dugaan (X5)

Variabel terikat (Y)

Pencapaian Sasaran Proyek (Tepat Waktu, Mutu dan Biaya)

Data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan data perusahaan dari Gapensi Kota Malang. Untuk pengukuran persepsi responden menggunakan Skala Likert. Data ini merupakan data kualitatif yang dikuantitatifkan sehingga berbentuk skala interval. Skor yang digunakan adalah 1 sampai 5

Sedangkan kerangka konseptualnya berdasarkan penjelasan diatas adalah bahwa risiko-risiko ekternal pada proyek konstruksi mempengaruhi pencapaian sasaran proyek yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Risiko-risiko pada

(3)

Analisis Korelasi

Korelasi pada dasarnya merupakan nilai yang menunjukan tentang adanya hubungan antara dua variabel atau lebih serta besarnya hubungan tersebut, ini berarti bahwa korelasi tidak menunjukan hubungan sebab akibat. Apabila dipahami sebagai suatu hubungan sebab akibat, hal itu bukan karena diketahuinya koefisien korelasi melainkan karena rujukan teori atau logika yang memaknai hasil perhitungan, oleh karena itu analisis korelasi mensyaratkan acuan teori yang mendukung adanya hubungan sebab akibat dalam variabel-variabel yang dianalisa hubungannya. Koefisien korelasi untuk 2 buah variabel X dan Y dengan jumlah data sebesar N, dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Karl Pearson, Persamaan 1.

(1) Keterangan:

rxy = indeks korelasi pearson

n = banyaknya sampel x = skor item pertanyaan y = skor total item pertanyaan

Koefisien korelasi menunjukan berapa besar varians total satu variabel berhubungan dengan varians variabel lain. Hal ini berarti bahwa tiap nilai r perlu ditafsirkan posisinya dalam keterkaitan tersebut

Regresi Linier

Dari definisi konsep dan variebel penelitian diperoleh serangkaian variabel dan item yang menggambarkan konsep risiko ekternal dan sasaran proyek proyek. Sesuai dengan tujuan penelitian yang kedua, ketiga dan keempat, dilakukan analisa sejauh mana pengaruh risiko ekternal terhadap pencapaian sasaran proyek. Analisa ini menggunakan data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner mengenai tingkat kepentingan dan frekuensi kejadan tiap risiko.

Dalam tahap ini dilakukan pengujian apakah kelompok-kelompok (faktor-faktor) risiko sebagai variabel risiko ekternal (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel sasaran proyek (Y) secara simultan dan sendiri-sendiri. Pengaruh secara simultan akan menjawab pengaruh risiko terhadap secara keseluruhan pada pencapaian sasaran proyek. Pengaruh secara parsial akan menjawab pengaruh masing-masing kelompok risiko pada pencapaian sasaran proyek. Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ini digunakan alat analisa statistik berupa analisa regresi

Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan pada penelitian yang menggunakan data primer berupa hasil kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor setiap butir pertanyaan dengan

total skor variabel yang menggunakan korelasi product moment Pearson. Uji yang menggunakan taraf signifikansi 5% (ρ=0,05) tersebut dikatakan valid atau signifikan bila nilainya menunjukkan ρ<0,05.

Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpha cronbach (α) minimal 0,6 yang berarti pula bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal (Fernandes, 1984 dalam Darmawan, 2009). Dari hasil uji validitas yang dilakukan menunjukkan bahwa data valid, karena nilai ρ<0,05. dan untuk hasil pengujian realibilitas, nilai alpha cronbach (α) di atas 0.6.

Analisis Korelasi

Pengujian Koefisien Korelasi Terhadap Y

Koefisien korelasi tiap variabel bebas x perlu diuji terhadap variabel terikat atau y. Sebelum menghitung nilai korelasi antara variabel bebas (x) dengan variabel tak bebas (y), terlebih dahulu menentukan nilai korelasi antar variabel bebas. Nilai r hasil analisis korelasi melalui SPSS versi 14.0 tersaji pada pada

Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Korelasi Antara Variabel Bebas (xi)

dengan Variabel Terikat (y)

Dari keterangan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Variabel Masalah Perubahan kebijakan/peraturan pemerintah, Pergolakan sosial dan politik (x1) hubungan yang lemah atau mempunyai

pengaruh yang kecil terhadap tercapainya sasaran proyek konstruksi gedung, untuk hubungan antara Variabel masalah Acts of God dan natural hazard (x2)

mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap tercapainya sasaran proyek konstruksi gedung. Variabel Masalah dalam penyediaan sumber daya (material, tenaga kerja, alat) (x3) dan Variabel Kondisi

owner yang kurang mendukung (x4) mempunyai

hubungan yang rendah atau lemah terhadap tercapainya sasaran proyek konstruksi gedung. Sedangkan Variabel yang kelima adalah Kondisi Pengeluaran di luar dugaan (x5) mempunyai hubungan

yang cukup kuat atau mempunyai pengaruh yang cukup terhadap tercapainya sasaran proyek.

Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Baik secara bersama sama maupun sendiri-sendiri. Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh simultan/bersama-sama

X1 X2 X3 X4 X5 X Y

X1 1 0.349237 -0.50304 -0.46867 0.008682 0.618343 0.017404

X2 0.349237 1 -0.34493 -0.08468 0.361557 0.667448 0.392097

X3 -0.50304 -0.34493 1 0.168109 0.199342 -0.16417 0.13117

X4 -0.46867 -0.08468 0.168109 1 -0.15652 0.201281 0.01072

X5 0.008682 0.361557 0.199342 -0.15652 1 0.392903 0.173449

X 0.618343 0.667448 -0.16417 0.201281 0.392903 1 0.267158

(4)

variabel X (risiko ekternal) terhadap variabel bebas (sasaran proyek) tersaji dalam Tabel 2.

Tabel 2. Model Summary

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Variabel Risiko Teknologi/Metode Konstruksi ( x1) terhadap variabel bebas (performa

proyek) tersaji dalam Tabel 3.

Tabel 3. Model Summary

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Variabel Masalah Acts of God dan natural hazard (x2) terhadap variabel bebas y (sasaran proyek)

tersaji dalam Tabel 4.

Tabel 4. Model Summary

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan Masalah dalam penyediaan sumber daya (material, tenaga kerja, alat) (x3) terhadap variabel bebas y

(sasaran proyek) tersaji dalam Tabel 5.

Tabel 5. Model Summary

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Risiko Kondisi owner yang kurang mendukung (x4) terhadap variabel bebas y (sasaran

proyek) tersaji dalam Tabel 6.

Tabel 6. Model Summary

Hasil analisis regresi linier yang menunjukkan pengaruh Kondisi Pengeluaran di luar dugaan (x5)

terhadap variabel bebas y (sasaran proyek) tersaji dalam Tabel 7.

Tabel 7. Model Summary

Gambar 2 Menjelaskan bahwa Pencapaian Sasaran Proyek dipengaruhi oleh Variabel Masalah Perubahan kebijakan/peraturan pemerintah, Pergolakan sosial dan politik ( x1) , Variabel Masalah

Acts of God dan natural hazard (x2), Variabel Masalah

dalam penyediaan sumber daya (material, tenaga kerja, alat) (x3) Risiko Kondisi owner yang kurang

Kesimpulan dari permasalahan penelitian mengenai pengaruh risiko pada proyek konstruksi gedung terhadap efektivitas pencapaian sasaran proyek adalah:

1. Risiko-risiko yang terjadi dalam proyek konstruksi mulai dari Masalah Perubahan kebijakan/peraturan pemerintah, Pergolakan sosial dan politik, Masalah Acts of God dan natural hazard, Masalah dalam penyediaan sumber daya (material, tenaga kerja, alat), Masalah Kondisi owner yang kurang mendukung, Masalah Kondisi Pengeluaran di luar dugaan proyek. Besar pengaruh simultannya sebesar 54 %.

2. Faktor risiko yang memiliki pengaruh dominan terhadap pencapaian sasaran proyek adalah faktor Risiko Masalah Acts of God dan natural hazard 49%.

Daftar Pustaka

Barrie, D.S. Dan Paulson, Jr. B.C.(1992) Professional Construction Management. First Edition. McGraw-Hill, Inc.,New York.

Djojosoedarso, Soeisno. 2003. Prinsip-prinsip manajemen risiko dan asuransi. Edisi revisi. Jakarta: Salemba Empat

Gray, C. F dan Larson, E.W. (2000) Project Management. First Edition. Irwin McGraw-Hill, Boston

Hulett, David T and Preston, Janice Y. (2000). ”Garbage In, Garbage Out? Collect Better Data for

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.233(a) 0.540 -0.164 1.65741

Model R R Square

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.017(a) 0.010 -0.066 1.58647

Model R R Square

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.22(a) 0.490 -0.015 1.54771

Model R R Square

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.145(a) 0.021 -0.044 1.56993

Model R R Square

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.012(a) 0.010 -0.067 1.58660

Model R R Square

Adjusted Std. Error of

R Square the Estimate

1 0.193(a) 0.037 0.027 1.55695

(5)

Your Risk Assessment”. Proceedings of the Project Management Institute Annual Seminars and symposium. Houston

Kerzner, Harold (2001) Project Management. Sevent Edition. John & Wiley & Sons, Inc., New York. Mehr, Robert. (1986). Fundamentals of Insurance.

Second Edition. Illinois: Richard D. Irwin, Inc. Nurgiyantoro, B., Gunawan, dan Marzuki.(2000).

Statistik Terapan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Soeharto, Iman. (2001). Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga. Jakarta.

Soekirno, P., Wirahadikusuma, R., Abduh, M. (2005). Sengketa dalam Penyelenggaraan Konstruksi di Indonesia. Prosiding Seminar 25 tahun Pendidikan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

Project Management Institute. (2000). A Guide to Project Mangement Body of Knowledge (PMBOK Guide). USA

Referensi

Dokumen terkait

terdiri dari praktik jual buah pinag di Desa Benteng Utara Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir, dan tinjauan ekonomi islam terhadap praktek jual beli

Berdasarkan gambar 5 diatas dapat dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki Status Gizi baik sesudah OAT sebanyak 49 orang (81.7%), untuk responden yang

Vastinparina yleiselle asiakkuudelle jäsensin aineistostani yleisen työntekijyyden määritelmän, jonka nimesin osaavaksi työntekijäksi. Osaavaa työntekijyyttä

Dengan pertimbangan bahwa pada saat ini dana perbankan kurang tersedia untuk mendukung pembiayaan pembangunan agribisnis karet (tingkat suku bunga terlampau tinggi)

Menetapkan alokasi dana bantuan teknis Menetapkan alokasi dana bantuan teknis kepada Tenaga Teknis Desa/Kelurahan yang kepada Tenaga Teknis Desa/Kelurahan yang

Nasution (1994) mengemukakan bahwa seorang pemimpin harus mengem- bangkan suatu gaya dalam memimpin bawahannya. Suatu gaya kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu pola

Analisis dilakukan dengan menghitung nilai macrobending losses, BER, dan eye pattern untuk tiap diameter dan jumlah bengkokan yang tersusun dalam bentuk

5 Calon peserta yang lulus seleksi internal mendapatkan berbagai hal berikut dari Dinas Pendidikan Kab/Kota: (1) nomor kuota yang sesuai dengan bidang studinya; (2) format