• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajaran dari Peru untuk Sepak Bola Ind

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelajaran dari Peru untuk Sepak Bola Ind"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pelajaran dari Peru, Juara Ketiga Copa

America

04 Juli 2015 11:56:25Dibaca : 463

-

Peru bisa mempertahankan Juara Ketiga di Copa America 2015 setelah mengalahkan Paraguay 2 : 0 di pertandingan Sabtu (4/7 2015) pukul 06.00 WIB. Peru pada Copa America 2011 sebelumnya adalah juara ketiga, sedangkan Paraguay Juara ke-dua Copa America 2011.

Pertandingan Juara ke-3 Copa America 2015

(2)

Pertandingan yang dipimpin wasit R. Orozco ini terlihat imbang jika dari statistik possession atau penguasaan bola 50.9% di Peru sisanya di Paraguay dan tembakan bola 13 oleh Peru sedangkan Paraguay 8.

Pada eprtandingan ini, Paraguay tidak bisa memainkan keempat pemain inti karena cedera setelah permainan keras di Semi Final dengan Argentina, yaitu : Derlis Gonzalez, Roque Santa Cruz, Bruno

Valdez dan Nelson Valdez.

Sedangkan Peru tidak bisa memainkan Jefferson Farfán karena cedera dan Carlos Zambrano karena mendapatkan kartu merah di pertandingan sebelumnya.

Berikut starting line-up dan pergantian pemainnya :

Paraguay starting line-up (4-2-3-1): Villar; M. Caceres, Da Silva, Aguilar, Samudio; Ortigoza (R. Ortiz

64'), V. Caceres (E. Aranda 59'), Bobadilla, Martinez (E. Benitez 57'), Oscar Romero; Barrios.

Pelatih : R. Gareeca

Peru starting line-up (4-2-3-1): Gallese; Advincula, Ramos, Ascues, Vargas; Lobaton (Y. Yotun 58' ), Ballon; Carrillo (P. Hurtado 90+1') , Cueva, Reyna (J. Sánchez 84') ; Guerrero.

Pelatih : R. Diaz

Kartu Kuning : M. Samudio, Y. Yotún, J. Sánchez

Pemain Kunci dan Pelatih

Peru bisa bermain prima karena sentuhan pelatih R. Gareeca asal Argentina dan para pemain kuncinya seperti Paolo Guerrero pemain Corinthians (Brasil) dan Jefferson Farfan pemain Schalke 04.

R. Gareeca pelatih asal Argentina yang ditunjuk melatih Peru sejak Februari 2015. Pelatih ini layak membesut Peru jika dilihat secara statistik pada saat melatih klub Universitario de Deportes (Peru) dan Velez Sarsfield (Argentina) dari 232 pertandingan berhasil memenagkan pertandingan

(3)

Guerrero sampai saat ini masih memuncaki Top Scorer Copa America 2014 dengan 4 gol bersama dengan pemain Chili Eduardo Vargas. Hattrick pertama di Copa America dibuat Guerrero pada pertandingan di perempat final ketika mengalahkan Bolivia 3 : 1.

Paolo Guerrero berperan penting untuk Peru berkorelasi positif dari statistik bermainnya untuk Peru yaitu main 56 gol 21 atau rata-rata 37,5% dari pertandingan membuat satu gol. Sedangkan Guerrero

di statsitik di klub Bayern Munich, Hamburg dan Corinthians, 416 bermain, Guerrero menghasilkan gol 167 atau rata-rata 40% dari pertandingan membuat satu gol.

Sedangkan Jefferson Farfan berperan dalam membuat tim Peru lebih hidup dalam permainan di Copa America ini. Sayang sekali di pertandingan ini tidak bisa dimainkan. Statsitik Farfan saat bermain untuk Peru dari 64 dimainkan, menghasilkan 17 gol atau 26,5% dari pertandingan menghasilkan satu gol.

Sejarah Panjang dan Momen Penting Sepak Bola Peru

Keberhasilan menjadi Juara ketiga pada 2 Copa America terakhir tidak terlepas dari sejarah panjang sepak bola Peru. Tahun 2015 ini Peru berhasil mempertahankan Juara ketiga yang diraihnya juga pada tahun 2011.

Peru adalah negara keempat Juara Copa America setelah Uruguay, Argentian dan Brasil. Kerbehasilan menjadi juara pada tahun 1939 dan 1975.

Kesebelasan Peru mendapatkan julukan La Blanquirroja (Sang Merah Putih) atau Los Incas (Si Inca).

Seragam kandangnya putih dengan garis merah melintang pernah menjadi design kaos bola atraktif,

efektif, terindah dan sederhana sepanjang masa dari Christopher Turpin, produser eksekutif acara berita NPR "All Things Considered" tahun 1970 dan 2010 serta dari ESPN di 2010. Awalnya unik karena Peru ingin kaos bolanya merah putih namun telah dipakai oleh Paraguay, jadilah akhirnya design dengan kaos putih bersilang merah diagonal.

Sepakbola di Peru awalnya adalah permainan yang popular untuk golongan menengah ke atas pada akhir abad 19. Awal abad 20 sepak bola menjadi permainan dan olah raga untuk solidaritas dan meningkatkan produktifitas para pekerja.

(4)

Peru tidak lepas dari persaingan ketat dan sehat berkepanjang dengan kesebelasan Chile sehingga tiap Peru dan Chili bertemu sering disebut Clásico del Pacífico (Pacific Derby). Bahkan tendangan sepeda (bicycle kick) saling mengklaim dari negara masing-masing. Peru menyebutnya chalaca sedangkan Chili menyebut Chilena.

Liga Peru pernah bubar di 1921 karena perselisihan antara anggota klubnya, namun kebangkitan dan pembenahan di tahun 1926 dengan menggulirkan liga tahunan menghasilkan jaman keemasan di tahun 1930-an bahkan tahun 1939, 18 tahun kemudiaan, Peru menjadi Juara Copa America 1939. Negara ke-4 peraih juara bola di Amerika Latin setelah Argentina, Brasil dan Uruguay.

Pelajaran Sepak Bola dari Negeri Peru

Peru sang Juara ketiga Copa America 2015 adalah negara dengan perjalanan panjang sepak bola. Indonesia bisa belajar dan mengambil hikmah atas perjalanan panjang sepak bola Peru.

Berikut beberapa pelajaran dari negeri Peru dalam sepak bola yang bisa menjadi cermin untuk sepak bola Indonesia :

Menumbuhkan budaya suporter yang mendukung tim sepak bola diantaranya Peru dengan yell-yell iArriba Peru! dan Musica Criolla.

Menumbuhkan budaya akan permainan bola menjadi popular, di Peru dimulai

sebagai olah raga yang popular pada kelompok menengah ke atas dan budaya solidaritas dan peningkatan produktifitas pekerja.

Persaingan sehat dengan negara tetangga juga penting untuk memberikan semangat tetap berprestasi, Peru bertahun-tahun ebrsaing dengan Chili bahkan pertemuannya

melegenda dengan penyebutan Clásico del Pacífico danperebutan klaim bicycle kick dengan

istilah Chalaca vs Chilena.

Pembenahan terus liga antar klub supaya bergulir liga tahunan, meskipun di Peru pernah bubar karena perselisihan dan masalah keuangan tahun 1921, pembenahan serius

menjadikan 18 tahun kemudiaan jadi Juara Copa America 1939 .

(5)

Semoga pertandingan perebutan Juara ke-3 Copa America 2015 yang direbut Peru ini bisa jadi hiburan yang menggembirakan dan hikmah untuk belajar bahwa bola bisa memberikan rasa persatuan buat negeri, sekaligus hiburan dan tentunya diikuti prestasi.

Tentunya ini dibutuhkan waktu dan sinergi semua stake holder sepak bola seperti layaknya Peru telah membuktikan.

Jika Peru bsia tentu sepak bola Indonesia bisa.

Salam.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu perawatan sistem kelistrikan gedung RSG- GAS menggunakan metoda Non Destructive Testing (NDT) dapat dimanfaatkan untuk

·  Taysir Abu Saada ­ Fatah Fighter and sniper ­  http://www.hopeforishmael.org ·  Three Former Islamic Terrorists  o  http://www.3xterrorists.com 

Please find attached the list of State-wise players who had given walkovers during Yonex-Sunrise All India Junior Ranking Tournaments held in month of May 2019

biraz farklı biçimde sunarken, onda göç Sürgün'ün oluşumunda öncelikli bir yer tutar: "Bütün Doğu Akdeniz Havzası boyunca Yahudilerin kesintisiz

Menimbang : bahwa agar pengadaan barang/jasa di lingkungan PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi dapat dilaksanakan secara ekonomis, efisien, efektif, transparan,

Jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya, serta Jumlah paket data terkait dengan fenomena alam dan sumber daya non hayati di wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau

Selama melaksanakan PPL 2 di SD Gisikdrono 03 Kecamatan Semarang Barat , Saya mendapatkan banyak pengalaman berharga. Melalui kegiatan praktik mengajar secara

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 yang dilakukan di SDN Tugurejo 01 juga bertujuan memberikan pengalaman nyata mengajar di lingkungan sekolah untuk berinteraksi