• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KONSEP KARYA ILMIAH UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KONSEP KARYA ILMIAH UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP KARYA ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh :

Meina Febriani, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 6

Risa Sofi Utami 7211417092

Aidy Yudha Prasetyo 7211417140

Rohhaq Giantlies 7211417156

Muhammad Hendicky Tria Wijaya Yunaz 7211417158

Muhammad Arif Budiarto 7211417161

Sindu Yoga Pratama 7311417056

Muhammad Iqbal Alamsyah 7311417060

(2)

PRAKATA

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Karya Ilmiah” dengan baik meskipun terdapat banyak kekurangan di dalamnya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang konsep karya ilmiah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari para pembaca.

Semarang, Maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

PRAKATA…………... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 1

1.3 Tujuan Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN... 2

2.1 Konsep Karya Ilmiah……... 2

2.2 Ciri Karya Ilmiah... 4

2.3 Jenis Karya Ilmiah... 6

2.3.1 Karya Ilmiah Akademis... 6

2.3.2 Karya Ilmiah Profesional... 7

2.3.3 Bentuk Karya Ilmiah. ... 7

2.4 Kerangka Umum Karya Ilmiah... 8

2.4.1 Pengenalan... 8

2.4.2 Batang Tubuh... 10

2.4.3 Bagian Kepustakaan... 10

BAB III PENUTUP... 11

3.1 Simpulan... 11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Sedangkan konsep bisa diartikan sebagai rancangan ide. Dengan konsep kita akan lebih mudah dalam membuat karya ilmiah. Selain itu, konsep karya ilmiah juga dapat memudahkan para pembaca dalam memahami hasil karya ilmiah. Maka dari itu, dalam penulisan karya ilmiah memerlukan konsep agar karya ilmiah dapat dibuat dengan benar dan dipahami oleh pembaca serta memberikan manfaat yang optimal untuk pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana konsep karya ilmiah? 1.2.2 Bagaimana ciri-ciri karya ilmiah? 1.2.3 Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?

1.2.4 Bagaimana kerangka umum karya ilmiah? 1.3 Tujuan Penulisan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Karya Ilmiah

Berdasarkan fakta dan cara penyajiannya, karangan ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah (karangan ilmiah) dan karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non-ilmiah (karangan non-ilmiah) (Jones dalam Brotowidjoyo, 1993 : 3).

Karangan ilmiah disebut juga karya ilmiah. Menurut Pateda (1993 : 91), karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara matematis ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Menurut Dalman (2009 : 76), karya ilmiah adalah tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu, ditinjau dari aspek organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajianya.

Adapun dalam (bahasa Inggris: scientific paper), karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Fakta yang digunakan dalam karangan ilmiah merupakan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya serta ditulis secara ilmiah menurut prosedur penulisan ilmiah. Selain itu, fakta umum juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menyusun kesimpulan. Contoh fakta yang bersifat ilmiah :

a. Setetes air terdiri atas molekul-molekul air, yang tiap molekul terdiri atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

b. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan sebagian besar gas karbon monoksida yang membahayakan kesehatan.

(6)

Berbeda dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya, fakta pribadi tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini dapat disebut sebagai fakta non-ilmiah. Contoh fakta non-ilmiah :

a. Hulu sungai Brantas mengalir melalui perkebunan yang indah. b. Orang Batak lebih ulet daripada orang Jawa.

c. Pacarku lebih cantik daripada pacarnya.

Kalimat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai landasan karangan ilmiah karena terdapat pendapat pribadi yang belum tentu sama dengan penilaian orang lain.

Tidak hanya berdasarkan fakta umum, karangan ilmiah juga disajikan dengan mengikuti kaidah, prosedur, dan metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam kaidah penulisan karya ilmiah, baik kaidah umum yang mencakup penggunaan bahasa dan ejaan juga harus mempertimbangkan kaidah khusus yang disesuaikan dengan jenis karya ilmiah. Sedangkan prosedur penulisan karya ilmiah merupakan langkah-langkah penulisan karya ilmiah yang sistematis. Metodologi penulisan karya ilmiah mencakup cara menyajikan fakta dan cara penyajiannya. Karangan ilmiah yang hanya menyajikan fakta umum tanpa menggunakan prosedur penyajian yang baik dan benar tidak dapat digolongkan dalam karya ilmiah.

(7)

Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya, disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, dan menggunakan bahasa ragam ilmiah.

2.2 Ciri Karya Ilmiah

Secara umum karya ilmiah dapat dibedakan dengan karya non-ilmiah melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut.

a. Logis, yakni segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal. b. Objektif, yakni segala keterangan yang dikemukakan menurut apa adanya

(sesuai dengan objek yang diteliti).

c. Penulisannya cermat, tepat, benar, dan tulus. Tidak memuat terkaan. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan tidak mengandung penafsiran pribadi dan tidak berefek samping.

d. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yakni tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan sesuatu. Penulis ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.

e. Sistematis, artinya setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.

f. Tidak emotif, yakni menonjolkan perasaan dengan informasi yang sedikit. Karangan ilmiah menyajikan sebab musabab dan alasan yang dikemukakan induktif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan bersifat ajakan.

g. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung.

h. Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih.. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang memuat keraguan.

i. Tidak bersifat persuatif, yakni penilaian fakta tanpa bukti. Tujuan karangan ilmiah dapat mendorong pembaca mengubah pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan, dan protes.

(8)

Berdasarkan sifatnya karya ilmiah dikelompokkan menjadi empat macam : a. Karya ilmiah non-teknis konkret

Karya ilmiah non-teknis memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Bersifat informatif

2) Bernada populer tanpa definisi istilah-istilah khusus 3) Topiknya spesifik

4) Konkret

5) Tidak terdapat ajakan yang bersifat emosional atau imajinatif 6) Bahasa figuratif hanya dipakai untuk menghangatkan masalah 7) Tersusun sistematis

8) Ditujukan pada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar b. Karya ilmiah teknis umum

Karya ilmiah teknis umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Seluruhnya informatif

2) Menggunakan kata-kata / istilah teknis tanpa definisi 3) Tidak mengejar keuntungan pribadi, tulus ikhlas,

4) Tidak memuat penilaian tetapi mendudukkan masalah secara umum 5) Bersifat konkret

6) Susunan dan nada formal 7) Tidak ada ajakan emosional

8) Ditujukan pada pembaca yang telah berpengetahuan teknis c. Karya ilmiah abstrak formal

Karya ilmiah abstrak formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Bersifat rangkuman umum

2) Informatif 3) Non-teknis

4) Tidak mengejar keuntungan pribadi 5) Tulus

6) Menyertakan bukti

(9)

10) Istilah yang dipakai juga populer d. Karya ilmiah spesifik historis

Karya ilmiah spesifik historis memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Seluruhnya informatif

2) Berdasar sumber sejarah 3) Tanpa ajakan emosional

4) Tidak mengejar keuntungan pribadi 5) Tulus

6) Tidak memuat penilaian 7) Konkret dan spesifik 8) Semi-teknis

9) Bahasa dan susunannya diatur secara formal 2.3 Jenis Karya Ilmiah

Karya ilmiah yang disajikan dengan menggunakan format ilmiah berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

2.3.1 Karya Ilmiah Akademis

Ciri karya ilmiah akademis :

a. Karya ilmiah yang ditulis dalam rangka kegiatan akademis dan biasanya ditulis sebagai syarat memperoleh gelar akademis.

b. Ditulis oleh siswa/mahasiswa dibawah bimbingan dan tanggung jawab orang yang lebih profesional, seperti dosen yang membimbing mahasiswa dalam menyusun makalah atau skripsi.

c. Tidak dipublikasikan, hanya didokumentasikan dalam perpustakaan. d. Memerlukan proses pengujian oleh orang-orang profesional untuk

menentukan kualitas karya akademis.

e. Lebih menekankan pada proses daripada hasil.

f. Biasanya ditulis oleh perorangan namun ada pula yang disusun oleh tim.

(10)

Ciri karya ilmiah profesional :

a. Ditulis sebagai sarana pengembangan profesi para kaum profesional. Misalnya seorang dosen yang sedang studi lanjut ke jenjang S2.

b. Tidak memerlukan pembimbing.

c. Karya ilmiah profesional tetap memerlukan penilaian untuk menguji tingkat kualitas dan mutu karya ilmiah. Penilai karya ilmiah dapat berupa penyunting ahli dalam sebuah jurnal ilmiah atau evaluator dalam sebuah penelitian.

d. Umumnya diterbitkan untuk menyebarluaskan informasi akademis. e. Lebih menekankan hasil daripada proses.

f. Contoh karya ilmiah profesional adalah laporan penelitian, artikel ilmiah, buku teks, makalah, dan sebagainya.

2.3.3 Bentuk Karya Ilmiah

Ada beberapa bentuk karya ilmiah, yaitu buku, makalah, kertas kerja, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Bentuk-bentuk tersebut diuraikan berikut ini.

a. Buku merupakan karya ilmiah yang paling mudah dijumpai karena beredar secara umum. Buku yang tergolong sebagai karya ilmiah adalah buku yang memenuhi syarat karya ilmiah, yaitu berisi fakta umum yang ilmiah dan ditulis dengan sistem penulisan yang standar. Dibanding jenis karya ilmiah yang lain, isi buku lebih lengkap, luas, dan memiliki pembahasan masalah yang lebih terperinci.

b. Makalah adalah karya tulis imiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya bedasarkan data di lapangan serta bersifat empiris-objektif (Arifin 2000:2). Menurut Pranowo (1999:4), ada dua pola dalam makalah, yaitu pola deskriptif dan pola argumentatif. Pola deskriptif merupakan makalah yang berupa uraian tentang sesuatu yang sifatnya informatif. Sedangkan pola argumentatif merupakan makalah yang berupa gagasan atau ide tertentu yang didukung oleh argumen-argumen yang kuat dan meyakinkan.

(11)

lengkap dibandingkan dengan makalah. Menurut Arifin (2000:3), kertas kerja biasanya digunakan sebagai bahan lokakarya.

d. Artikel adalah karya imiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Ada dua bentuk karya ilmiah, yaitu artikel konseptual dan artikel penelitian. Artikel konseptual merupakan artikel yang dibuat dari gagasan atau ide penulis. Sedangkan artikel penelitian merupakan artikel yang dibuat dari hasil penelitian.

e. Tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi adalah karya imiah yang dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam pencapaiam gelar akademik. Tugas akhir digunakan sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya, skripsi digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana, tesis untuk memperoleh gelar Magister, dan disertasi untuk memperoleh gelar Doctor. Penulisan keempat jenis karya ilmiah ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :

1) Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat.

2) Penelitian pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan pada buku-buku atau bacaan-bacaan lainnya.

f. Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang menyajikan data dan analisis dari suatu penelitian.

2.4 Kerangka Umum Karya Ilmiah

Pola dasar karya ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang sudah baku, yaitu bagian pengenaan, batang tubuh, dan kepustakaan (Rifai 1998:61-62). Dalam bahasa yang sederhana ketiga bagan tersebut juga disebut istilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Inti karya ilmiah ada pada bagian batang tubuh atau bagian tengah, sehingga secara proporsional bagian tengahlah yang paling panjang uraiannya.

Isi masing-masing bagian berbeda-beda. Berikut diuraikan ketiga bagian tersebut secara terperinci.

2.4.1 Pengenalan

(12)

Buku Judul

Nama penulis

Nama penerbit dan tahun terbit Identitas buku

Kata pengantar Daftar isi

Makalah Judul

Nama penulis

Artikel Judul

Nama penulis Abstrak Kata kunci

Kertas Kerja Judul

Nama penulis Skripsi, Tesis, Disertasi Judul

Nama penulis

Nama perguruan tinggi Halaman persetujuan Halaman pengesahan

Halaman moto dan persembahan Abstrak

Kata pengantar Daftar isi Laporan Penelitian Judul

Nama penulis Nama lembaga Lembar pengesahan Abstrak

(13)

Daftar isi

Judul adalah identitas tulisan yang utama. Syarat judul karya ilmiah yang baik dibicarakan pada langkah-langkah penulisan yang baik.

Dalam baris kepemilikan biasanya ditulis nama penulis beserta lembaganya. Jika karangan ditulis oleh lebih dari satu orang, maka semua nama penulis harus dicantumkan. Pangkat, kedudukan, dan gelar dapat dicantumkan dalam catatan kaki atau lampiran (jika ada biografi pengarang).

Abstrak adalah ringkasan tulisan. Abstrak harus mencakup seluruh bagian isi karangan, baik dari pendahuluan maupun penutup.

Kata kunci adalah kata-kata atau istilah yang dianggap penting dan mutlak harus diketahui pembaca dalam sebuah karya.

2.4.2 Batang Tubuh

Batang tubuh adalah isi karya ilmiah yang sebenarnya. Secara umum batang tubuh terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.

Untuk karya ilmiah yang berbentuk buku, makalah, dan artikel konseptual, bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah. Sedangkan pada bagian isi berisi persoalan-persoalan inti/materi inti yang ingin disajikan. Untuk semua jenis karya ilmiah penutup berisi simpulan dan saran.

2.4.3 Bagian Kepustakaan

Termasuk pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran, seperti indeks dan biografi pengarang.

(14)

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah serta pembahasan tentang “Konsep Karya Ilmiah”, kami menyimpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut.

a. Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang di buat sesuai dengan keilmuan dan didasari dengan hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian serta disusun menurut metode sistem penulisan yang benar dan isinya dapat di pertanggungjawabkan secara keseluruhan. Penulisan karya ilmiah yang baik dan benar sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik.

b. Secara umum karya ilmiah mempunyai ciri-ciri, menyajikan fakta objektif secara sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar, serta tidak memuat pandangan-pandangan tanpa data pendukung, serta masih banyak lagi seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.

c. Jenis karya ilmiah yang disajikan dengan menggukan format ilmiah berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Karya Ilmiah Akademis dan Karya Ilmiah Profesional.

(15)

Rapa, James Arthur dkk. 2016. Makalah Penulisan Karya Ilmiah Bagian I. Diperoleh dari: http://www.academia.edu/28518860/TugasMakalahPenulisa n Karya_ilmiah. (12 September 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Dari keterangan di atas dapat dimpulkan bahwa penggunaan media visual di SDNU Karangrejo 03 sangat berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di sekolah

Bila pasien pulang diluat jam kerja untuk urusan administrasi akan dilakukan di hari berikutnya DOKTER SPESIALIS RAWAT JALAN YANG TIDAK KERJASAMA DENGAN ALLIANZ SPESIALIS

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja penting bagi manajer keuangan, sebab analisis tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan

Obesitas Pepaya (Carica papaya) Getah pepaya yang belum matang dapat menyebabka n kontraksi uterus (Aravind et al, 2013).. Sehingga tidak dianjurkan untuk ibu

PENGARUH SOSIALISASI PROGRAM AKREDITASI KURSUS TERHADAP MOTIVASI PENGELOLA UNTUK MENYIAPKAN AKREDITASI PROGRAM PADA SATUAN PENDIDIKAN LKP DI KOTA BANDUNG. Universitas

• Bayaran Sebanyak RM1500 Kepada Waris Atau Pihak Yang Menanggung

Pada tumbuhan pacar air yang diletakkan di tempat yang terik memperlihatkan banyaknya selisih berkurangnya volume air di waktu yang ditentukan sehingga dapat

[r]