BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh
pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007:3).
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Kemudian jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan eksplanatif. Hal ini di maksut untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat atau organisasi tertentu. (Koentjaraningrat 1997:29). Jenis penelitian deskriptif (descriptive research) Bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upanya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini (Mardalis 1995).
Dalam jenis penelitian eksplanatori tidak cukup dengan hanya menggambarkan apa adanya data, tapi juga menjelaskannya dan melihat korelasinya dengan variabel-variabel lain. Penelitian ini mendeskripsikan tentang.
Peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan.
3.2 Unit Analisis dan Unit Amatan
Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian yakni mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan. Sebelum pengumpulan data dilakukan maka terlebih dahulu perlu ditetapkan unit analisis dan unit pengamatan. Satuan Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian, antara lain individu, kelompok, organisasi, dan artifact sosial. Sedangkan satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data
dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau organisasi (Ihalauw 2008:158,162).
Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini yaitu peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Cisarua. Sedangkan unit amatan penelitian ini adalah aktor, pelaku, dan para pihak yang terkait dengan
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencangkup data primer dan data sekunder. Data primer yakni data yang diperoleh langsung dari sumber melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder dari berbagai sumber yang bisa dipertanggung jawabkan, misalnya; Pusat Data Statistik, Perpustakaan di Universitas, Pusat Penelitian, dan Pemerintah yang terkait.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan
data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.
1. Observasi, observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki.
2. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (In depth interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara
mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi, Sulistyo-Basuki (2006:173). Wawancara mendalam dilakukan kepada informan atau responden kunci (key informan/responden) sebagai sumber data primer.
3. Dokumentasi Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan catatan
Cisarua, kabupaten Bogor. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.
3.5 Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moleong (2007:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) seperti
yang dikutip Moleong (2007:248) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.
c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan.
3.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor pemerintahan kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan alasan sebagai berikut:
3.6.2 Faktor Waktu: Lokasi penelitian dapat terjangkau dengan mudah tanpa memerlukan waktu yang lama, sehingga membantu peneliti untuk memanfaatkan waktu secara efektif.
3.6.3 Faktor Tenaga: Lokasi penelitian yang terjangkau dengan mudah, tidak membutuhkan tenaga yang berlebihan untuk melakukan penelitian.
3.6.4 Faktor Biaya: Lokasi penelitian yang terjangkau dengan mudah, tidak membutuhkan biaya yang besar, sehingga membantu peneliti untuk melakukan penelitian yang efisien.
3.7 Schedule Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan dalam waktu bulan terhitung dari bulan Januari 2017 sampai Maret 2017.
Tabel 3.1
Analisa data dalam penelitian secara teknis dilaksanakan secara induktif yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. (Miles dan Huberman, 1992:20).
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
Hasil penelitian dari lapangan direduksi kemudian disusun supaya lebih sistematis, yang difokuskan pada fokus-fokus dari hasil-hasil penelitian yang disusun secara sistematis untuk mempermudah peneliti di dalam mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali.
3. Sajian Data
Sajian data membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian. Untuk memudahkan hal ini peneliti membuat metrik untuk data, agar peneliti
dapat menguasai data. 4. Verifikasi Data
Dari data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi, kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau
Secara skematis pemahaman tersebut diatas dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Bagan 3.1
Teknik Pengumpulan Data
Sumber: Miles dan Huberman (1992:20)
Dengan demikian keempat komponen tersebut saling terkait dan mempengaruhi. Pertama-tama peneliti akan melakukan penelitian di lapangan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi atau tahap yang disebut dengan pengumpulan data. Apabila data yang dikumpulkan banyak, maka akan diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan sajian data. Pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila
ketiga tahapan tersebut telah selesai dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan yang kemudian diverifikasi.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data