• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file POTENSI SPORT TOURISM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI MALANG RAYA (Studi kasus pada klub sepakbola Arema FC) | Wardana | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file POTENSI SPORT TOURISM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI MALANG RAYA (Studi kasus pada klub sepakbola Arema FC) | Wardana | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

180

POTENSI

SPORT TOURISM

SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI MALANG

RAYA

(Studi kasus pada klub sepakbola Arema FC)

Angga Putra Wardana Brillyanes Sanawiri Fakultas Ilmu Administrasi

Univеrsitas Brawijaya Malang

Еmail:anggaputra@tuta.io

ABSTRACT

One of the forms of special interest tourism that has collected special attention is tour related to sports tourism. Football is one of the most popular tourisms in this world. Football team championship at this time has become one of the most visited tourism attractions by tourists and travelers which also gives benefit to the hosting area of the championship and the football club itself. Currently, football competition in Indonesia is participated many professional teams, one of them is Arema based in Malang. Arema is one of the biggest Indonesian Clubs. This research will analyze the development of sport attraction using SWOT method, strength and weakness analysis from internal side, and also opportunities and thretas analysis from external environment side of Arema as the object of sport tourism. This research uses descriptive method and qualitative approach which has two problems of study, how is the SWOT of Arema as the sport tourism attraction? And how is the formula of the development strategy of Arema as the sport tourism attraction? The result of the research has found Several strength, weakness, threat, opportunities of Arema as the sport tourism attraction and Various future development strategies, especially Arema as the sport tourism attraction.

Keywords : Special Interest Tourism, Sport, F ootball, Arema F C

ABSTRAK

Salah satu bentuk wisata minat khusus yang telah mengumpulkan perhatian khusus adalah perjalanan yang berhubungan dengan wisata olahraga. Sepakbola merupakan jenis pariwisata even olahraga yang sangat populer didunia. pertandingan tim-tim sepakbola saat ini mulai dijadikan sebagai obyek daya tarik wisata yang sering dikunjungi wisatawan dan pelancong yang dalam kunjunganya tersebut memberikan keuntungan bagi daerah penyelenggara pertandingan dan klub sepakbola itu sendiri. Kompetisi sepakbola Indonesia kini telah diikuti oleh banyak tim-tim professional, salah satunya Arema yang berbasis di Malang Jawa Timur. Arema adalah salah satu klub besar di Indonesia Penelitian ini akan menganalisis pengembangan obyek daya tarik wisata olahraga dengan metode SWOT, menganalisis strengths dan weakness dari sisi internal, juga menganalisis opportunities dan threats dari sisi lingkungan eksternal Arema sebagai daya tarik wisata miant khusus sport tourism Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif dengan dua rumusan masalah, yaitu Bagaimana analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) Arema sebagai daya tarik sport tourism? dan bagaimana formulasi strategi pengembangan Arema sebagai daya tarik sport tourism? Hasil penelitian menemukan bahwa Berbagai potensi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang Arema sebagai daya tarik sport tourism dan Berbagai Strategi-strategi pengembangan kedepan khususnya Arema sebagai daya tarik sport tourism.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

181

PЕNDAHULUAN

Perkembangan pariwisata global memasuki abad ke-21 terjadi pergeseran pola konsumsi wisatawan. Tren pada tahun 80-an di Eropa wisatawan mengunjungi destinasi secara bersama-sama dalam jumlah banyak (mass tourism) dengan mengikuti program-program dari jasa tour and travel. Seiring berjalanya waktu kini berganti ke wisata dengan keinginan yang lebih spesifik atau sering disebut wisata minat khusus. (Douglas, Douglas, & Derret, dalam Trauer, 2006:1). Wisata minat khusus hadir dengan harapan memuaskan wisatawan dengan keinginan yang spesifik, mereka akan membayar lebih kepada pihak penyelenggara wisata untuk menemukan rangasangan emosional berupa pengalaman yang optimal, penuh dan beragam, dengan kesediaan waktu yang terbatas mereka tidak ingin hanya membeli sebuah produk tapi juga ingin membeli sebuah rasa. (Opaschowski dalam Trauer, 2006:1).

Salah satu bentuk wisata minat khusus yang telah mengumpulkan perhatian khusus adalah perjalanan yang berhubungan dengan wisata olahraga. WTO dan International Olympic Committee menyelenggarakan sebuah konferensi internasional mengenai olahraga dan pariwisata pada Februari 2001 di Barcelona. Konferensi ini mempresentasikan keterkaitan antara olahraga dan pariwisata oleh organisasi internasional terkemuka khusus olahraga dan pariwisata. Konferensi terselenggara atas beberapa permintaan wisatawan yang ingin mencari sebuah pengalaman olahraga, respon industri terhadap permintaan pariwisata olahraga, dan meningkatnya penelitian dan terbitan jurnal akademis di bidang pariwisata olahraga. (Hinch dan Higham, 2004:3). Pariwisata olahraga merupakan salah satu pengalaman rekreasi yang memberikan dampak positif pada segi ekonomi di berbagai negara, Hal tersebut didasari dengan penelitianWTO (2001), yang menunjukkan bahwa kontribusi olahraga terhadap produk domestik bruto negara-negara industri adalah antara 1-2%, sementara kontribusi pariwisata antara 4-6% (Ritchie dan Adair 2004:1).

Salah satu dari jenis pariwisata even olahraga yang sangat populer didunia adalah olahraga sepakbola. pertandingan tim-tim sepakbola kini dijadikan sebagai obyek daya tarik wisata yang sering dikunjungi wisatawan dan pelancong. Terkait kunjungan wisatawan, pelancong tersebut tentunya akan memberi keuntungan bagi kota-kota penyelenggara sebuah pertandingan sepakbola (Brooks-Sykes, 2016).

Sepakbola bisa memainkan peranan utama dalam pengembangan kota, negara, dan profil yang dimilikinya ke seluruh penjuru dunia, serta memberikan dorongan nyata bagi perekonomian. Kota Manchester di Inggris misalnya, dengan adanya sebuah pertandingan sepakbola, hotel memiliki tingkat hunian dengan rata-rata 85%, dibandingkan dengan 70% pada hari-hari non-pertandingan. Misalnya, ketika Stadion Etihad mengadakan pertandingan Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Real Madrid, tingkat hunian ke manchester berada di 97% (STR Global Occupancy Rates, 2016). Kota Manchester seperti diberitakan oleh manchestereveningnews.co.uk (2016) bahwa sepakbola memainkan peran kunci dalam mempromosikan kota sebagai tujuan wisata dan bisnis di seluruh dunia, dan sepakbola memberi dampak £330m setahun untuk perekonomi kota Manchester, dengan 8.500 lapangan pekerjaan terlibat untuk mendukung olahraga tersebut.

Pengeluaran pengunjung pada saat ada pertandingan menguntungkan negara Inggris, pengunjung yang menyaksikan pertandingan sepakbola menghabiskan rata-rata £856, lebih banyak dibanding rata-rata pengunjung inbound dari negara lain ke Inggris yang hanya menghabiskan £626 (Visit Britain, Football Tourism Scores, 2015).

Sepakbola di Indonesia kini telah diikuti oleh banyak tim-tim professional, salah satunya Arema FC yang berbasis di Malang Jawa Timur. Arema FC adalah salah satu klub besar di Indonesia dan saat adanya sebuah pertandingan dapat menarik kunjungan hingga ribuan pelancong dan wisatawan (event sport torism). Harian berita online mengabarkan jumlah pertandingan yang telah dihimpun sejak Indonesia Super League edisi pertama musim 2008-2009 hingga musim 2015 mengklaim Aremania sebutan pendukung Arema ini kerap memadati Stadion Kanjuruhan, Stadion berkapasitas 42.000 penonton ini di sepanjang penyelenggaraan ISL sejak edisi pertama, sudah menampung 2,022,347 penonton. (bola.com, 2015).

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

182 pastinya dari tiket penonton, sehingga hal ini

mengakibatkan kerugian tim diakhir musim (Pssi.org, 2014). Kerugian besar di musim 2013/14 bukan satu-satunya masalah Arema. Selanjutnya di awal Musim ISL 2014 Arema FC mengalami berkurangnya jumlah kunjungan penonton ke stadion jika dibandingkan dengan musim 2013/14. Data yang dihimpun sportanews.com (2014), Arema meraup pendapatan dari sektor tiket sebesar Rp. 5,32 Milyar, dari delapan pertandingan awal di pentas ISL musim 2013. Asumsinya, 212.861 penonton dikalikan dengan harga tiket tahun lalu yang rata-ratanya Rp. 25.000,-. Dari delapan pertandingan ISL 2013, Aremania tercatat hampir selalu di atas 20 ribu orang.

Dari permasalahan-permasalahan diatas perlu adanya formulasi strategis dari Arema FC sebagai daya tarik sport tourism untuk memaksimalkan kunjungan penonton. Kunjungan penonton ini nantinya diharapkan akan memberi dampak positif pada keuangan klub maupun pendapatan Ekonomi di Malang Raya. Penelitian ini akan menganalisis pengembangan obyek daya tarik wisata olahraga dengan menggunakan metode SWOT, menganalisis strengths dan weakness dari sisi internal Arema FC juga menganalisis opportunities dan threats dari sisi lingkungan eksternal yang dihadapi dalam pengembangan Arema FC, lalu diupayakan formulasi strategi pengembangan melalui: mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang, mengembangkan kekuatan untuk mengatasi ancaman, meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penulisan skripsi dengan judul “POTENSI SPORT TOURISM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI MALANG RAYA”

(Studi kasus pada klub sepak bola Arema FC).

KAJIAN PUSTAKA

Pariwisata dan Wisatawan

Menurut yang dikemukakan oleh Kodhyat (1983:4) Definisi pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Definisi awal wisatawan terhadap pariwisata menurut UN. Convention Concerning Customs

Facilities for Touring (1954) dalam (Sunaryo, 2012:2) menyatakan bahwa perlunya minimal tinggal 24 jam dan selama-lamanya 6 bulan di sebuah tempat bagi seseorang untuk dianggap sebagai tourist atau wisatawan. Anggapan tersebut seiring berjalanya waktu telah dimodifikasi, menurut Weaver dan Oppermann (2000) pergeseran dari kriteria tourist yang setidaknya tinggal selama 24 jam di sebuah tempat, ini dianggap atau terbukti terlalu sewenang-wenang dan sangat sulit untuk diterapkan. Jika perjalanan seseorang tersebut tidak menginap setidaknya satu hari, maka dapat dianggap dengan istilah pelancong. (Weaver dan Oppermann dalam Ritchie dan Adair 2004:6).

Special Interest Tourism

Weiler dan Colin (1992) menjelaskan bahwa wisata minat khusus bertumpu pada dua hal pokok, yakni: (1) novelty seeking yaitu motivasi pada pencarian terhadap objek dan daya tarik wisata yang unik dan baru, atau pencarian/eksplorasi terhadap lokasi-lokasi baru lebih menantang untuk jenis atraksi wisata yang diamati, (2) quality seeking, yaitu motivasi pada pencarian terhadap bentuk-bentuk objek dan daya tarik wisata yang mampu memberikan nilai manfaat yang berarti bagi wisatawan, nilai pengkayaan atau pengembangan diri (enriching), nilai tantangan atau petualangan, serta nilai pengetahuan atau wawasan baru. Salah satu ciri wisata minat khusus adalah adanya quality experience. Quality experience dalam wisata minat khusus didapat dengan partisipasi aktif. Dengan partisipasi aktif wisatawan, seluruh fisik maupun psikis akan turut merasakan terhadap objek-objek atau kegiatan wisata yang diikutinya.

Sport Tourism

Dalam pariwisata olahraga, sport-as-play biasanya terkait dengan perilaku wisatawan aktif (ikut serta dalam olahraga), sementara kompetisi olah raga biasanya dikaitkan dengan sport-as-play (menyaksikan olahraga). (Ritchie dan Adair 2004:5). Ritchie dan Adair menyimpulkan, sport-as-competition dan sport-as-play adalah cara yang sah untuk mengkonseptualisasikan aktivitas fisik yang biasa kita anggap sebagai olahraga. Hal ini seperti dikatakan yakni olahraga sebagai produk pariwisata (Ritchie and Adair 2004:6).

Analisis SWOT

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

183 Weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)

dan threats (ancaman). Analisis SWOT yaitu mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Wardiyanta (2010:5) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi dari suatu fenomena sosial atau alam secara sistematis, faktual, dan akurat. Fokus penelitian yaitu (1) Mengetahui dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman klub sepak bola Arema FC sebagai ODTW sport tourism, (2) Mengetahui formulasi strategi pengembangan Arema FC sebagai ODTW sport tourism.

Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan tema dan masalah yang pertama adalah venue Arema FC saat berlaga kandang yaitu di Stadion Kanjuruhan di Jalan Trunojoyo Kompleks Stadion Kepanjen 65163 Kabupaten Malang, lokasi penelitian yang kedua adalah kantor Arema FC di Jalan Kertanegara No. 7 Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dilokasi penelitian tersebut penelitia akan melakuan wawancara kepada pihak manajemen atau pengelola Arema FC.

Hasil wawancara kepada manajemen dan penonton mengenai SWOT tersebut nantinya digunakan sebagai evaluasi formulasi untuk menyukseskan program Arema FC sebagai wisata olahraga. Wawancara eksternal dan internal dimasukkan kedalam matrik EFAS (Eksternal Strategic Factor Analisis Summary) dan IFAS (Internal Strategic Factor Analisis Summary). Setelah matrik faktor strategi internal dan eksternal selesai disusun, kemudian hasilnya dimasukkan dalam model kualitatif, yaitu matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif perusahaan.

Tabel 1: IFAS dan EFAS dilakukan pada masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting), lalu pemberian rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal dan internal tentang seberapa pentong faktor tersebut bagi perusahaan.

Tabel 2: Analisis Matrik SWOT

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018|

Kelemahan yang ada teridentifikasi adalah: 1) Keterlambatan manajemen dalam memantau inovasi-inovasi, seperti inovasi dibidang sport science. 2) Produk wisata olahraga masih belum memiliki konsep. Beragamnya potensi yang dimiliki Arema FC masih belum dimanfaatkan secara optimal. Saat ini hanya beberapa yang dimanfaatkan dan bersifat umum. 3) Keinginan Manajemen kerja sama dengan tiga pemerintahan di Malang Raya mengenai Arema FC sebagai daya tarik wisata sport tourism masih sebatas wacana. c. Peluang/ Opportunities

Peluang yang pertama yaitu Arema FC mendapat banyak dukungan dari masyarakat khususnya Malang Raya dan sekitarnya. Kedua berkembangya Teknologi khususnya mobile pada masyarakat, hal ini mempermudah manajemen Arema dalam perluasan potensi pasar, ketiga aksesbilitas yang baik di Malang Raya juga menjadi peluang, Selanjutnya peluang keempat ialah masyarakat memiliki minat lebih pada olahraga khususnya sepakbola yang begitu digemari dan kelima konsumen Wisata minat Khusus yang meningkat. Peluang terakhir Pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

d. Ancaman/ Threats

Ancaman yang pertama adalah Menurunya minat/kepercayaan masyarakat ketika Arema FC tidak berprestasi. Karena acuan penilaian masyrakat kepada klub Arema FC adalah pada prestasi yang didapat dalam berkompetisi. Kedua kondisi belum stabilnya persepakbolaan Indonesia, masih sering terjadi, konflik antara peserta kompetisi, PSSI, maupun ikut serta pemerintah. Ketiga lahirnya kompetitor klub-klub daerah baru di sekitar Malang Raya, seperti Blitar, Lumajang, Trenggalek, Tulungagung atau daerah lainya. Faktor kedaerahan yang dimiliki supporter bisa menjadi ancaman klub, terlebih jika Arema FC lama tidak berprestasi. Keeempat yaitu faktor keamanan pada venue ketika saat adanya pertandingan kandang Arema FC berlangsung. Terutama disaat laga Arema FC melawan tim-tim besar yang pada saat pertandingan dapat mendatangkan banyak pengunjung. Ancaman yang terakhir yaitu Perkembangan teknolgi yaitu adanya streaming internet dan siaran langsung televisi dianggap menjadi penyebab berkurangnya kehadiran penonton ke Stadion, terlebih jika pertandingan diadakan ketika waktu malam dan hari-hari kerja

2. Formulasi Strategi Pengembangan Arema FC sebagai Daya Tarik Sport Tourism

Berdasarkan Pendekatan Kuantitatif Matriks Tabel 3: Matriks Internal Factor Evaluation

Faktor Kunci Internal Bobot Rating BxR Kekuatan (strenght) Belum dikemas sebagai

paket wisata minat

Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2017)

Dari hasil pembobotan diatas dapat diketahui posisi Arema FC berada pada titik berapa pada sumbu X dengan cara menjumlahkan antara total kekuatan dengan total kelemahan. Kekuatan yang dimiliki memiliki nilai sebesar 2,3 sedangkan kelemahan memiliki nilai sebesar 1,2, maka dari hasil yang didapat sebesar 1,1.

Tabel 4: Matriks Eksternal Factor Evaluation

Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating BxR

Peluang (Opportunity) O

Perkembangan Teknologi 0,1 3 0,3 Fanatik masyarakat pada

sepakbola

0,05 2 0,1

Bertambahnya minat pada wisata minat khusus

Situasi kompetisi belum stabil

0,05 2 0,1

Perkembangan teknologi. Adanya streaming dan siaran langsung televisi

0,05 2 0,1

Total Skor Ancaman 0,35 0,9

Selisih O-T 2,0 0,9 1,1

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

185 Pada Tabel diatas dapat diketahui posisi

Arema FC berada pada titik berapa di sumbu Y dengan menghitung jumlah antara peluang dan juga ancaman Arema FC. Peluang yang memiliki nilai 2,0 dikurangi dengan ancaman yang memiliki nilai sebesar 0,9, maka didapat nilainya sebesar 1,1.

Gambar diatas dapat dilihat bahwa Arema FC berada pada kuadran I analisis SWOT. Hal ini menunjukkan bahwa potensi berada pada situasi pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) yang menguntungkan dimana Arema FC memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Gambar 1: Arema FC pada kuadran SWOT

Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2017)

Berdasarkan Pendekatan Kualitatif Matriks Tabel 5: Analisis Matriks SWOT Arema FC

(IFAS) FaktorInternal

(EFAS) FaktorEksternal

Strenght/ Kekuatan 1. Infrastruktur Arema memadai 2. Sumber Daya Manusia 3. Prestasi Arema FC 4. Brand image

5. Atraksi Aremania saat adanya pertandingan

Weakness/ Kelemahan 1. Keterlambatan di bidang

sportscience

2. Belum dikemas sebagai

produk/paket wisata minat khusus olahraga

3. Kerja sama dengan pemerintah masih dalam tahap wacana Opportunities/ Peluang

1. Aksesbilitas yang Mudah 2. Fanantik masyarakat pada

sepakbola 3. Teknologi yang

berkembang

4. Dukungan dari Masyarakat 5. Bertambahnya minat

terhadap wisata minat khusus

6. Pertumbuhan Ekonomi 7. Culture Aremania

Strategi (S-O) 1. Arema FC mempunyai potensi

untuk memperluas potensi pasar. 2. Pengembangan Sumber Daya

Manusia agar lebih baik lagi. 3. Sosialisasi kepada Aremania terkait

atraksinya menjadi daya tarik wisata pada saat pertandingan

4. Merencanakan dan mengembangkan wisata-wisata maupun membuat program saya tarik wisata baru

Strategi (W-O)

1. Memanfaatkan sport science dalam pembinaan pemain, pelatih dan staff 2. Pengemasan produk daya tarik

wisata minat khusus yang bertujuan agar lebis spesifik

3. Kerja sama dengan ketiga Pemerintahan di Malang Raya 4. Kerja sama dengan biro-biro

perjalanan wisata, tour guide.

Threats/ Ancaman 1. Menurunnya kepercayaan

masyarakat

2. Lahirnya Kompetitor 3. Keamanan

4. Kondisi sepakbola Indonesia belum stabil 5. Adanya teknologi

streaming dan live televisi

Strategi (S-T) 1. Pembentukan unit khusus yang

menangani sport tourism

2. Arema FC harus lebih berprestasi. 3. Dengan program Sport tourism baru

nantinya Arema FC akan berbeda dengan para kompetitor-kompetitor

Strategi (W-T)

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

186

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian potensi Arema FC sebagai daya tarik sport tourism maka peneliti dapat menyimpulkan:

Pertama, dari hasil analisis eksternal dan internal yang telah dilakukan, didapatkan beberapa faktor yang berpotensi sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Arema FC sebagai daya tarik sport tourism. Faktor kekuatan ynag dimiki Arema FC meliputi; Infrastruktur yang dimiliki tim, SDM pemain, prestasi klub yang diperoleh sejauh ini, Atraksi, kreatifitas supporter, dan brand image Arema FC yang terkenal dapat digunakan perluasan potensi pasar. Arema FC juga memiliki potensi yang melemahkan diantaranya; keterlambatan manajemen dalam berinovasi seperti inovasi dibidang sport science, belum dikemasnya potensi Arema FC sebagai suatu paket wisata minat khusus, dan belum adanya kerja sama pengelola dengan tiga pemerintahan di Malang Raya. Faktor eksternal yakni peluang yang dimiliki meliputi; Perkembangan teknologi saat ini yang mempermudah pengelola dalam marketing, Arema mempunyai culture unik yang tidak dimiliki tim lain misalnya bahasa walikan, Fanatiknya masyakat terhadap sepakbola, Aksesbilitas di Malang Raya yang tidak menyulitkan pengunjung untuk menyaksikan pertandingan, Pertumbuhan Ekonomi, Bertambahnya minat terhadap special interest tourism, dan yang terakhir dukungan masyarakat malang Raya terhadap Arema begitu luar biasa. Faktor yang terakhir adalah potensi ancaman yang meliputi; Keamanan saat pertandingan, terutama pada laga bigmatch, Perkembangan teknologi yaitu adanya streaming dan siaran langsung televisi, menurunya kepercayaan masyarakat jika tim tidak berprestasi, adanya kompetitor yang mulai bermunculan, dan situasi kompetisi yang belum stabil.

Kedua, hasil yang didapatkan dari perhitungan EFAS dan IFAS yakni; Faktor Eksternal memperoleh nilai (x) 1,1 hasil dari peluang 2,0 dikurangi ancaman 0,9. Sedangkan faktor Internal hasil pengurangan skor kekuatan 2,3 dan kelemahan 1,2 mendapatkan perolehan nilai (y) 1,1. Hasil x dan y tersebut menempatkan potensi Arema FC berada pada posisi kuadran I diagram analisis SWOT. Hal ini menunjukkan bahwa potensi berada pada situasi pertumbuhan agresif (growth oriented strategy) yang maksudnya menguntungkan dimana Arema FC memiliki

peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Formulasi Strategi yang dapat digunakan manajemen Arema jika berorientasi pada growth oriented strategy adalah 1) merencanakan dan mengembangkan atraksi wisata baru; 2) peningkatan dalam sumber daya manusia; 3) pengemasan produk dan pembentukan unit khusus sport tourism; 4) perluasan pasar dan menawarkan sesuatu yang baru; 5) kerja sama dengan pihak terkait; dan 6) peningkatan kualitas tim dan keamanan.

Saran

Setelah peneliti menyimpulkan dari hasil kajian lapangan, hasil penelitian dan pembahasan, maka saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan dan mengembangkan strategi-strategi dari hasil penelitian.

2. Perbaikan fasilitas venue Stadion Kanjuruhan, mengembangkan destinasi baru, dan pembentukan unit khusus wisata minat khusus sport tourism yang berlandaskan pada tujuh sapta pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, kenangan), diharapkan nantinya dapat meningkatkan kualitas ODTW dan pelayanan. 3. Mulai menggunakan inovasi sport science

seperti: Ilmu Kepelatihan, kedokteran, fisiologi dan psikologi, gizi, match analysist, sport technology, performance analysist, kinesiology dan lainnya.

4. Untuk pengelola klub Arema FC, diharapkan manajemen mulai bekerjasama dengan banyak tim-tim lokal, nasional maupun internasional, yang nantinya dapat menimba ilmu kepelatihan, pertukaran pemain, dan lain sebagainya. Diharapkan juga strategi jangka panjangnya Arema FC tidak hanya membuka Arema academy di Malang Raya, melainkan di provinsi-provinsi lain.

5. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang terdiri dari beberapa hal yang tidak dapat ditemukan yaitu peneliti tidak dapat menemukan penelitian terdahulu yang spesifik mengenai sport tourism khususnya yang berhubungan dengan sepakbola sebagai atraksi wisata.

DAFTRA PUSTAKA

Hinch, Thomas dan James Higham. 2004. Sport Tourism Development. Clevdon: Channel View Publications.

(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

187 Fahmi, Ihram. 2014. Pengantar Manajemen

Keuangan. Bandung: Alfabeta

James, Spillane. J . 1982. Pariwisataa Indonesia, Sejarah dan Prospeknya.

Manchester Evening News. 2015. Tourism boost to Greater Manchester attractions as figures show surge in visitors. Diakses 2017-1-26 dari

http://www.manchestereveningnews.co.uk/ whats-on/whats-on-news/tourism-boost-greater-manchester-attractions-10395725

Rangkuty, Freddy. 2004. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

--- 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Ritchie, W. Brent dan Daryl Adair. 2004. Sport Tourism: Interrelationships, Impacts and Issues. Clevedon: Channel View Publications.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Gava Media

Trauer, Birgit. 2006. Conceptualizing Special Interest Tourism: Frameworks for Analysis. Tourism Management, Vol. 27, p.183–200.

Visit Britain 2011. Issue 94: FORESIGHT – “Inbound visitors who go to a football match during their visit”

Wardiyanta. 2010. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Gambar

Tabel 2: Analisis Matrik SWOT                EFAS  (S)
Tabel 3: Matriks Internal Factor Evaluation  Faktor Kunci Internal
Tabel 5: Analisis Matriks SWOT Arema FC      (IFAS) FaktorInternal

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Electronic Data Interchange (EDI) adalah model teknologi yang menggabungkan aspek elektronika, telekomunikasi dan informasi, yang dikembangkan untuk memudahkan

potong sepanjang benang tersebut, maka panjang lidi tersebut sama dengan keliling lingkaran.. Gambar mencari

Namun terkadang sering terjadi kesalahan dalam pendataan dikarenakan petugas pendata yaitu Pekerja Sosial tidak memahami dan tidak hafal kriteria dari masing – masing

Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah Self Assessment System dan ketepatan Pelaporan SPT berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap

Pada panel C, hasilnya adalah tingkat signifikansi VWBHAR 2 tahun yang disesuaikan dengan LQ45 bertambah menjadi 1%, dan tingkat signifikansi VWBHAR 3 tahun yang

Kedudukan tasawuf dalam ajaran islam merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan di dalam ajaran islam, yaiu iman, islam, dan ihsan. Dan kedudukan

Ketiga istilah tersebut pada umumnya dilakukan ber-urutan dan berkala untuk meyakinkan bahwa perangkat dalam kondisi dapat diterima Pola pelaksanaan program

Danandjaja , James Diskriminasi terhadap minoritas , dalam www.lfip.org diakses pada tanggal 14 Januari 2015.. Y, Coping Terhadap Stres Akibat