• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Penjaminan Mutu Melalui Supervisi Praktik Baik Belajar Aktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Program Penjaminan Mutu Melalui Supervisi Praktik Baik Belajar Aktif"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Model

RANCANGAN KEGIATAN MENGEMBANGKAN

PRAKTIK BAIK PENJAMINAN MUTU

PEMBELAJARAN AKTIF PADA

SEKOLAH BINAAN BOGOR

KEPALA SEKOLAH

:

NIP

:

“MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN AKTIF DAN EFEKTIF MELALUI PENGUMPULAN FAKTA

PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN, IMPLEMETASI GERAKAT LITERASI, PENUMBUHAN KARAKTER, PENJAMINAN MUTU MELALUI SUPERVISI

BALAI PELAYANAN DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN

WILAYAH SATU

(2)

LEMBAR BERITA ACARA PELAKSANAAN PELATIHAN

Pelaksanan kegiatan pelatihan supervisi akademik sebagai realisasi kegiatan penjaminan mutu internal telah dilaksanakan pada

Hari/Tanggal

Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah :

NIP :

Pangkat/Golongan : Nomor Unik Kepala Sekolah

:

NUPTK :

NPWP :

Sumber Biaya Nara Sumber

Bogor...

Kepala Sekolah Nara Sumber

... NIP 19080516198101004

(3)

K

ATA PENGANTAR

Sitem penjaminan mutu pembelajaran Program pengawasan ini merupakan bagian dari pemenuhan target kinerja sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, sebagai kepala sekolah.

Keputusan tentang Sasaran Kerja Pegawai merupakan keniscayaan yang memenuhi syarat penilaian prestasi kerja. Bukti Sasaran penilaian prestasi kerja kepala sekolah dibuktikan dalam dokumen program dan hasil penilaian yang tersusun dan disepakati bersama antara kepala sekolah dengan pengawas sekolah.

Penilaian prestasi kerja kepala sekolah meliputi penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan prilaku kerja. Unsur SKP dan perilaku kerja yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah. Penyusunan program tahunan supervisi kepala sekolah telah selaraskan pula dengan program tahunan pengawas sekolah sehingga diharapkan dapat bersinergi dalam meningkatkan penjaminan mutu satuan pendidikan.

Fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, manajerial, dan pembangun kewirausahaan sekolah yang aspiratif diharapkan dapat meningkat efektivitasnya dalem penjaminan mutu pembelajaran aktif, penumbuhan karekater, peningkatan daya literasi siswa melalui supervisi. Fokus utamanya adalah mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah. Supervisi diharapkan dapat mendorong proses perbaikan mutu berkelanjutan melalui bantuan peningkatan kompetensi pendidikan berbasis sekoah.

Bogor, Januari 2017

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR BERITA ACARA PELAKSANAAN PELATIHAN...i

KATA PENGANTAR... ii

PENDAHULUAN... 6

A. Latar Belakang... 6

B. Pembelajaran Aktif...6

C. Masalah... 6

D. Rencana Kegiatan... 7

A. SESI 1... 8

1. Kegiatan Pelatihan...8

2. Tujuan... 8

3. Waktu Pelaksanaan...8

4. Langkah Kegiatan...8

5. Penilaian kebarhasilan pelatihan dilihat dari tugas yang dikejakan kelompok.8 B. SESI 2... 9

1. Kegiatan... 9

2. Tujuan... 9

3. Waktu Pelaksanaan...9

4. Langkah Kegiatan... 9

5. Penilaian... 9

Penilaian kebarhasilan pelatihan dilihat dari tugas yang dikejakan kelompok...9

E. Manjemen Supervisi...10

F. Landasan Hukum...11

G. Tim Penjaminan Program Supervisi...15

BAB II. SUPERVISI AKADEMIK PADA LABORATORIUM PEMBELAJARAN...16

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah...16

B. Peserta Pelatihan...16

C. Tujuan Pelatihan... 16

D. Tujuan Supervisi... 16

E. Pendekatan, Strategi, dan Metode, dan Teknik...16

F. Pembelaajaran Aktif dan Inovatif...18

A. Hasil Supervisi... 19

1. Hasil Supervisi Pembelajaran...19

2. Deskripsi Masalah...19

B. Masalah... 22

C. Hasil Supervisi TAS Tahun Lalu...23

(5)

2. Masalah... 29

D. Pengelolaan Supervisi...33

BAB IV. PROGRAM PELATIHAN PENJAMINAN MUTU PEMBELAJARNA...35

A. Program Supervisi Guru...35

B. Program Supervisi Tenaga Kependidikan...37

BAB IV. PEMBIMBINGAN, PEMBINAAN, DAN PENILAIAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN... 40

A. Ruang Lingkup, Pembimbingan, Pembinaan, dan Penilaian Guru...40

1. Ruang Lingkup Kegiatan...40

2. Perangkat Penunjang...40

3. Tujuan Kegiatan Pembinaan dan Penilaian Guru...42

4. Taget... 42

5. Skenario Kegiatan...45

6. Pendekatan, strategi, dan teknik...45

7. Jadwal Kegiatan...47

8. Evaluasi Pembimbingan dan Pelatihan...48

9. Jurnal Pelaksanaan Kegiatan...48

B. Ruang Lingkup, Pembimbingan, Pembinaan, dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan... 50

1. Ruang Lingkup Kegiatan...50

2. Prosedur Pembimbingan, Pelatihan dan Penilaian...50

3. Perangkat Penunjang...51

4. Program Pembinaan...51

5. Program Penilaian Kinerja...52

BAB V. EVALUASI DAN PELAPORAN SUPERVISI...53

A. Evaluasi Supervisi Pembelajaran...53

1. Evaluasi Pengelolaan Program Supervisi...53

2. Evaluasi Supervisi Akademik...54

3. Evaluasi Supervisi Tenaga Kependidikan...56

B. Evaluasi Supervisi TAS...58

C. Pelaporan... 58

1. Laporan Pengelolaan Program...58

2. Laporan Pelaksanaan Supevisi Akademik...60

6. Laporan Pelaksanaan Supervisi Tenaga Kependidikan Lain...62

Referensi:... 66

LAMPIRAN... 67

(6)

LK 2 Contoh Fakta Praktik Baik Guru Model ICARE...68

LK 3 Latihan Menghimpun Fakta Praktik Baik Guru...70

LK 4 Latihan Menghimpun Fakta Praktik Baik Siswa...71

LK 5 PENGOLAHAN FAKTA PRAKTIK BAIK GURU DAN SISWA...72

(7)

A.

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Supervisi merupakan strategi layanan organisasi melalui serangkaian

kegiatan pemetaan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas

mengajar. Pemetaan kompetensi didasari dengan fakta praktik baik hasil

observasi. Tujuan supervisi adalah meningkatkan efektivitas guru

mengajar melalui perbaikan proses kerjanya secara berkelanjutan.

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa data diangkat dari fakta praktik baik

pelaksanaan pembelajaran yang diangkat dari proses kegiatan

pembelajaran dalam kelas tak banyak tersedia di sekolah. Kondisi seperti

itu sebagai dampak dari kegiatan observasi pembelajaran hanya

mencatat sedikit fakta praktik baik guru atau praktik baik siswa. Proses

supervisi pada umumnya mengolah langsung dari fenomena di kelas

dalam skor pada istrumen tanpa dukungan catatan khusus Selain

menyebabkan tak dapat dilihat dasar penetapan skor perolehan, proses

pengisian instrumen seperti itu, tak dapat dipelajari ulang.

Supervisi yang dilaksanakan dengan cara mengisi langsung instrmen

menyebabkan supervisi bergeser dari fungsi bantuan menjadi proses

penilaian. Dampak lanjutan dari itu guru berpersepsi bahwa dirinya

sedang dinilai, bukan sedang dibantu. Karena itu pula mereka enggan

disupervisi. Semantara itu kepala sekolah maupun pengawas kurang

optimal dalam melaksana tugas ini. Solusi yang kini lebih banyak

dilakukan adalah supervisi dengan mengerahkan tim guru yang

berkompeten untuk membantu kepala sekolah dan pengawas.

2.

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang didukung dengan suasana

dan prosesnya mendapat peluang mengembangkan potensi dirinya.

Dalam pembelajaran aktif siswa beraktivitas dan berkarya. Praktik baik

siswa itu menurut USAID Prioritas meliputi empat komponen, yaitu,

mengalami, beinteraksi, berkomunikasi, dan refleksi.

3.

Masalah

Dengan didasari fenomena tersebut dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan supervisi belum dapat mengangkat fakta praktik baik

guru maupun siswa dari pelaksanaan belajar dalam kelas.

2) Guru kurang nyaman mendapat layanan supervisi pembelajaran

karena fungsi supervisi bergeser dari pelayanan untuk memperbaiki

proses kerja menajadi penilaian kinerja.

3) Kepala sekolah menghadapi pekerjaan yang sangat vatiatif sehingga

memerlukan bantuan tim guru berkompeten untuk membantu

(8)

4) Tim pelaksana supervisi pada tingkat satuan pendidikan memiliki

keterbatasan kompetensi untuk dapat melakasanakan supervisi

teman sejawatnya sehingga belum terampil memetakan kompetensi

dan merekomendasikan perbaikannya.

4.

Rencana Kegiatan

Pengawas sekolah dengan kepala sekolah empat alternatif dengan

merecanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan seperti berikut:

1) Pengembangan Praktik Pembelajaran Aktif.

2) Pengembangan Praktik Baik Literasi

3) Penumbuhan Karakter Melalui Praktik Baik dalam Pembelajaran

Aktif.

(9)

B. SESI 1 PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF

1. Kegiatan

Pengembangan Praktik Pembelajaran Aktif

Pendekatan pembelajaran aktif telah lama diterapkan dalam

pembelajaran di sekolah. Namun demikian pelaksanaannya masih perlu

terus ditingkatkan. Belajar aktif tak mudah guru-guru kembangkan.

Sebagian dari hambatannya adalah fakta praktik baik yang diharapkan

muncul dalam aktivitas dan karya tak muncul dalam realita

pembelajaran di kalas.

2. Apakah Pembelajaran Aktif?

Pembelajaran aktif yang berunsurkan fakta praktik baik

mengalami, interaksi, kemunikasi, dan refleksi (MIKIR). Siswa

beraktivitas, berkolaborasi, dan berkarya.

3. Tujuan

Setelah pelaksanaan pelatihan peserta dapat

1. Mengenal fakta pembelajaran siwa aktif yang diangkat dari

pengalaman melaksanakan tugasnya.

2. Menuliskan contoh-contoh fakta praktik baik pembelajaran aktif.

4. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegaitan 60 menit

5. Langkah Kegiatan

Introductio

n Conection Aplication Reflektion Extention

(10)

an gambar.

6. Model Diagram Praktik Baik

Pada gambar tampak bahwa guru menggunanakan model ICARE

dengan melaksanakan introduction (pendahuluan), conection

(menghubungkan), aplikastion (menerapkan), reflection

(refleksi), dan extension (memperluas). Jika dikaitkan pada

standar nasional pendidikan maka terdapat pendahuluan yang

meliputi langkah menghubungkan, inti, dan penutup (refleksi dan

memperluas). ICARE merupakan proses untuk mengembangkan

aktivitas siswa MIKIR.

a. Perhatikan matrik contoh fakta praktik belajar siswa

Unsur

Pembelajar

an Aktif

Kegiatan

Siswa

Tidakan Guru

Mengalami

Mengamati keragaman

struktur morfologi

daun di sekitar sekolah

Mengajukan

pertanyaan yang

hanya dapat siswa

jawab melalui

pengamatan.

Interaksi

Dengan berdiskusi,

siswa

mengelompokkan hasil

observasi daun sekitar

sekolah berdasarkan

struktur morfologinya.

Menggunakan data

pada tabel hasil

(11)

observasi untuk

menentukan

keragaman strukutur

morfologi daun yang

terbanyak yang ada di

sekitar sekolah.

Komunikasi Mempresentasikan

kesimpulan hasil

diskusi tentang

keragaman struktur

morfologi daun yang

ada di sekitar sekolah

kepada kelompok lain

dalam kelas.

Mengatur presentasi

hasil karya.

Refleksi

Menyimpulkan hasil

diskusi semua

kelompok tentang

keragaman strutur

morfologi daun di

sekitar sekolah

Memfasilitasi siswa

merumuskan

kesimpulan bersama.

b. Model Praktik Baik

(12)

Perhatikan matrik contoh fakta praktik pembelajaran kembali.

Selanjutnya cobalah kembangkan praktik baik guru berdasarkan

fakta pada matrik dan gambar dengan lebih memfokuskan pikiran

Saudara pada mata pelajaran yang Saudara tentukan dalam

kelompok.

UNSUR

Komponen

Kegiatan

Fakta Praktik Baik

Guru

Introduction

Mengembangka

n kondisi kelas

Menyampaikan tujuan

Conection

Mengitkan

dengan materi sebelumnya

Mengaitkan dengan

kehidupan sisw

Aplikation

Memberikan

peluang merumuskan masalah

Mendorong siswa

(13)

Mengembangka n daya pikir siswa

memecahkan masalah

Reflektion

Mengembangka n kemampuan siswa

menyimpulkan

Mengidentifikas i keberhasil belajar.

Extension

Membangun

daya imajinasi siswa untuk menggunakan hasil belajar dalam ruang lingkup hidup yang lebih luas.

7. Mengamati Fakta Pada Video

Kegiatan selanjutnya perhatikan Video dan cobalah catat

sebanyak-banyaknya fakta praktik baik guru dan siswa yang

dapat Saudara amati.

8. Refleksi dan Ekstensi

Apa yang Saudara dapat dari pelatihan hari ini?

Rencana baru apa yang akan Sudara kembangkan dalam

melaksanakan pembelajaran aktif?

(14)

C. SESI 2 PENGEMBANGAN LITERASI

1. Kegiatan

Pengembangan Praktik Baik Penguatan Gerakan Literasi

Sekolah yang Diintergrasikan dalam Pendekatan

Pembelajaran Aktif.

2. Tujuan

Setelah pelaksanaan pelatihan peserta dapat

a. Mengenal fakta praktik baik pngembangan literasi dalam

pembelajaran aktif yang diangkat dari pengalaman melaksanakan

tugasnya.

b. Menuliskan contoh-contoh fakta praktik baik pengembangan literasi

pembelajaran aktif.

3. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegaitan 45 menit

4. Langkah Kegiatan

Introductio

n Conection Aplication Reflektion Extention

5 10’ 20’ 5’ 5’ dalam belajar aktif. dalam belajar aktif.

belajar aktif.

(15)

5.

Penilaian

Penilaian kebarhasilan pelatihan dilihat dari tugas yang dikejakan

kelompok.

D. SESI 3 PENUMBUHAN KARAKTER

1. Kegiatan

Pengembangan Praktik Baik Penumbuhan Karakter yang

Diintergrasikan dalam Pendekatan Pembelajaran Aktif.

2. Literasi

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan

memahami informasi dalam kegiatan membaca, menulis atau

menerapkan teknologi.

3. Tujuan

Setelah pelaksanaan pelatihan peserta dapat

c. Mengenal fakta praktik baik penumbuhan budaya dalam

pembelajaran aktif yang diangkat dari pengalaman melaksanakan

tugasnya.

d. Menuliskan contoh-contoh fakta praktik baik penumbuhan karakter

melalui pembelajaran aktif.

4. Prinsip

Pengembangan kemampuan literasi siswa memerlukan

bacaan, perangkat dan informasi sebagai bahan tulisan, atau

perangkat yang dapat siswa gunakan. Pengembangan

literasi terkait erat dengan bahan bacaan, tempat membaca,

dan sarana atau kegiatan untuk menyajikan karya.

5. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegaitan 45 menit

6. Langkah Kegiatan

Introductio

n Conection Aplication Reflektion Extention

5’ 10’ 20’ 5’ 5’

dalam belajar aktif.

belajar aktif.

(16)

Berdiskusi tentang pengalaman penumbuhan karakter

dalam belajar aktif.

Mengenal fakta

penumbuhan karakter berlajar aktif.

Menyaksikan video

Mencatat fakta

penumbuha n karakter dalam

belajar aktif

pendekatan belajar aktif.

7.

Penilaian

Penilaian kebarhasilan pelatihan dilihat dari tugas yang dikejakan

kelompok.

E. SESI 4 Paktik Supervisi

1. Kegiatan

Pengembangan Praktik Baik Pelaksanaan Penjaminan Mutu

Pembelajaran Melalui Kegaitan Supervisi

2. Tujuan Pelatihan

Setelah pelaksanaan pelatihan peserta dapat

a. Mengenal fakta praktik baik supevisi pembelajajaran.

b. Menuliskan contoh fakta praktik baik supervisi pembelajaran.

c. Mengolah fakta hasil pengamatan sebagai dasar pengisian

instrumen

d. Menyimpulkan hasil supervisi

3. Manajemen Supervisi

Mengenal penerapan siklus PDCA dalam melaksanakan peningkatkan mutu berkelanjutan.

(17)

Agar pelaksanaan kegiatan supervisi dapat dilaksanakan secara alamiah maka diharapkan sekolah dapat menyediakan laboratorium pembelajaran. 1. Pengalaman terbaik apa yang diharapkan dapat guru peroleh melalui

pelaksanaan program supervisi di laboratorium pembelajaran?

2. Bagaimana sekolah mengintegrasikan konsep perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan?

3. Bagaimana masalah dirumuskan dan dipercahkan dalam pembelajaran melalui praktik baik di laboratium pembelajaran?

4. Bagaimana kerja sama dilakukan agar berhasil?

Dampak pengiring yang diharapkan dari pelaksanaan supervisi guru dalam melaksanakan praktik baik di laboratorium pembelajaran adalah tersedinya data pendukung untuk mengembangkan karya ilmiah laporan best practice. Data diperoleh dari praktik yang sesungguhnya guru lakukan d dalam kelas.

4.

Langkah Kegaitan

Praktik baik supervisi meliputi langkah berikut

a. Pertemuan awal untuk menentukan masalah, tujuan supervisi, dan perangkat administrasi yang diperlukan

b. Pelaksanaan oberservasi untuk menghimpun fakta proktik baik guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran aktif.

c. Mengolah dengan menganalisis fakta pada kegiatan icare atau aktivitas mikir.

d. Mengolah instrumen dengan menggunakan cara menggunakan fakta sebagai data pendukung.

e. Memetakan kompetensi guru berdasarkan hasil pengisian instrumen

f. Menyusun kesimpulan, refleksi, dan rekomendasi tindak lanjut.

5. Tujuan Supervisi

(18)

kerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Dampak utama yang diharapkan memfasilitasi siswa mencapai standar kompetensi yang sekolah harapkan

6. Pendekatan, Strategi, dan Metode, dan Teknik

a. Pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan program adalah;

 Pendekatan sistem yang meliputi komponen input, proses, dan output.

 Pendekatan kolaborative probem solving atau pemecahan masalah secara kolaboratif.

b. Strategi inti meliputi :

 Proyek berbasis masalah setiap kegiatan merupakan cara untuk memecahkan masalah.

 Tatap muka merupakan kegiatan langsung, kepala sekolah melaksanakan tugas dalam mementau secara langsung dengan melakukan pertemuan dengan guru untuk mengobservasi pelaksanaan tugas dalam kelas.

 Pengawasan Berbasis Sekolah adalah serangkaian proses penentuan rencana yang terintegrasi pada rencana kerja

pemenuhan standar nasional pendidikan yang sekolah tetapkan. Pelaksanaan pengawasan oleh kepala sekolah atau oleh guru senior menjadi bagian integral dari sistem pengawasan. Di antaranya, supervisi kunjungan antar kelas.

 Pengawasan Berbasis TIK merupakan strategi pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media komunikasi para pihak yang menjadi bagian dari sistem, penggunaan jejaring secara online maupun merupakan bagian penting dari sistem pengawasan.

 Kolaboratif-partisipatif merupakan cara memberdayakan seluruh pemangku kewenangan: guru, pengawas sekolah, komite sekolah, para pakar; sebagai penyedia layanan peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan supervisi dan pembinaan guru dan tenaga

kependidikan lainnya.

 Laboratorium pembelajaran

c. Metode Supervisi

Metode supervisi akademik meliputi supervisi individual dan kelompok. Metode atau teknik supervisi individual meliputi kegiatan (1) kunjungan dan observasi kelas (2) individual conference (3) kunjungan antar guru (4) evaluasi diri (5) supervisory buletin (6) profesional reading (7) profesional writing.

d.

Teknik Supervisi

(19)

lokakarya (8) field trips for staff personnels (9) pannel or forum discussion (10) in service training dan (11) organisasi profesional.

7. Target Supervisi

Pelaksanaan pengawasan tahun 2016 disajikan dalam bentuk matrik yang meliputi seluruh aspek sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang

dirumuskan dalam bentuk kegiatan, tujuan, realisasi, dan masalah yang berkembang untuk dipecahkan dalam tahun pelajaran berikutnya;

1) Dalam satu tahun pelajaran belum semua guru mendapat pemantauan layanan supevisi.

2) Guru-guru yang mandapat layanan pemantauan belum seluruhnya optimal mengembangkan:

 pembelajaran aktif dengan menerapkan pendekatan saintif dengan ciri

minimal praktik baik “mikir” atau mengalami, interaksi, komunikasi, refleksi.

 Pembelajaran yang menerapkan sintak pendahuluan, inti, dan penutup dengan menerapkan model ICARE (Introduction, Conection, Aplication, Reflection, Extension)

 pembelajaran yang mengembangkan literasi peserta didik melalui penumbuhan minat dan pembiasaan membaca.

 pembelajaran yang mengintegrasikan penumbuhan karakter.

 penilaian yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi penilaian proses dan hasil

8. Contoh Perumusan Kesimpulan

Deskripsi hasil pelaksanaan supervisi akademik tahun sebelumnya disusun secara ringkas dengan menggunakan contoh kriteria rentang skor sebagai berikut:

Melebihi Standar 8

6 - 100 Memenuhi Standar 7

0 - 85 Belum memenuhi

standar Kurang dari 70

Dengan menggunakan rentang nilai tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Hasil pemetaan kompetensi individu dalam

Nama guru Mata Pelajaran Kelas

Observasi Tanggal

(20)

administasi

2. Merencanakan pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran 4. Menilai proses dan hasil belajar

Total Skor Kesimpulan

Deskripsi Keuatan

Deskripsi kelemahan

Rekomendasi

Hasil pemetaan kompetensi selanjutnya digunakan untuk menarik kesimpulan pencapaian pada tingkat satuan pendidikan.

Contoh kesimpulan

No. Nama Pelaksnaan Supervisi, Mapel/Kelas Tanggal

Kesimpulan Hasil Supevisi (Skor, rentang)

Rekomondasi Tindak Lanjut

Kesimpulan umum, contoh

 Peelaksanaan pembelajaran : memenuhi predikat melebihi standar 10 orang guru,

 memenuhi standar 40 guru, dan

 belum memenuhi standar...guru

Kesimpulan:

Rata-rata pemenuhan standar 90% atau sangat baik

Deskripsi Kekuatan

Deskripsi kelemahan

(21)

9. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelaitihan 60 menit (Menggunakan fakta yang sudah

dijaring)

10.Langkah Kegiatan

Introductio

n Conection Aplication Reflektion Extention

5’ 10’ 30’ 10 5’ belajar aktif, penumbuhan belajar aktif, penumbuhan

11.

Penilaian

Penilaian kebarhasilan pelatihan dilihat dari tugas yang dikejakan

kelompok.

LAMPIRAN

LK 1 Melengkapi Contoh Fakta Praktik Baik Siswa

N o

Kompon en

Aktivitas Contoh Fakta Praktik Baik Siswa

1. Mengala mi

Mengamati Contoh; Sekelompok siswa encatat data hasil mengukur lebar daun pisang yang tumbuh di halaman sekolah

Menganalisis Merumuskan kesimpulan

berdasarkan data yang disajikan dalam tabel...

Mengevaluasi Setelah menerapkan

(22)

merumuskan ... agar hasilnya bisa lebih baik.

Berkarya Jika Anda berperan sebagai .... maka Anda akan

melaksanakan ... 5. Interaksi Berdiskusi Dalam berdiskus siswa

memprediksi impliksi penggunaan media sosial sebagai pendukung kegiatan mempelajari....

Menanya Menjawab

Menjelasan sesuatu Memberi komentar Bekarja dalam kelompok

11. Komunasi Mendemonstrasikan Dua orang siswa

mempresentaikan hasil prediksi yang dirumuskan kelompok tentang.... kepada kelompok lain dalam kelas.

Menjelaskan Bercerita

Mempresentasikan Melaporkan

Bicara

17. Refleksi Memikirkan kembali Kelompok diskusi siswa

merumuskan ulang perbedaan hasil telaah buku dengan pemanfaatan internet dalam mempelajari...

Meninjau ulang hasil yang dicapai.

...

LK 2 Mencatat Fakta Praktik Baik Guru Model ICARE

Cobalah Diskusikan dengan rekan-rekan untuk menjaring praktik baik

guru yang pernah Saudara lakukan dalam kelas dengan mengelompokkan

dalam

Introduction, Conection, Aplication, Refletion, Extension

pada mata pelajaran yang Saudara ampu. Lengkapi matrik berikut

dengan fakta yang spesifik atau tiap contoh hanya mengandung satu

perilaku.

Langkah Kegiatan Model Praktik Baik Guru

A. Introduction

1. Menyaiapkan suasana kelas Membuka peluang siswa memimpin doa

2. Menyampaikan tujuan menjadi masalah belajar

(23)

Langkah Kegiatan Model Praktik Baik Guru

masalah yang akan diselesaikan dalam pembelajaran.

3. Mendiskusikan kompetensi yang harus siswa kuasai 4. Mendiskusika penggunaan

Waktu

5. Menayangkan materi

B. Conection

6. Mengaitkan pengetahuan yang akan dipelajari dengan

pengetahuan yang siswa miliki 7. Merumuskan masalah-masalah

yang berkaitan dengan dunia nyata.

8. Bersimulasi, permainan, atau menebak dampak atas

penguasaan pengetahuan atau ketermpilan yang akan

dipelajari.

C.

Aplication

9. Merumuskan kosep 10.Berdiskusi

11.Mengeksplorasi informasi baru. 12.Memecahkan masalah

13.Mengembangkan proyek 14.Menerapkan ide baru.

15.Membangun kerangka pikir dsb.

D.

Reflection

16.Mereviu kompetensi yang telah mereka pelajari,

17.Mengorganisasikan pikiran mereka tentang yang baru saja mereka pelajari

18.Mengembangkan ide baru

E. Extension

19.memperluas pengetahuan yang telah siswa peroleh untuk

memecahkan masalah baru. 20.Mengembangkan kegiatan

untuk memecahkan masalah baru.

21.Remedial

(24)
(25)

LK 3 Menghimpun Fakta Praktik Baik Guru

Bagilah Peserta Pelatihan Dalam Empat Kelompok. Dua kelompok

menghimpun fakta tentang Praktik Baik Guru dan dua kelompok

lain menghimpun fakta praktif baik siswa dengan cara

mempehatikan tayangan video. Pastikan bahwa yang dihimpun

adalah fakta bukan opini.

Lembar Pengamatan Praktik Baik Guru

Mapel

:

Kelas

:

Guru

:

Pukul

:

Menit Ke Fakta Praktik Baik Guru

LK 4 Menghimpun Fakta Praktik Baik Siswa

Mapel

:

Kelas

:

Guru

:

Pukul

:

(26)

Menit Ke- Fakta Praktik Baik Siswa

LK 5. MENGIDENTIFASI FAKTA PENGEMBANGKAN

LITERASI

Fakta Praktik Baik Siswa (mikir)

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7.

(27)

LK 6. MENGIDENIFIKASI FAKTA PENGEMBANGKAN

PENUMBUHAN KARAKTER

Fakta Praktik Baik Siswa (mikir)

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7.

(28)

LK 7 PENGOLAHAN FAKTA PRAKTIK BAIK GURU DAN

SISWA

ISILAH MATRIK BERIKUT DENGAN FAKTA YANG SAUDARA TELAH

CATAT BERDASARKAN VIDEO YANG TELAH SAUDARA PERHATIKAN

Praktik Baik Guru Fakta Praktik Baik Siswa

A. Introduction Pendahuluan

B. Conection

C.

Aplication/ Inti

D.

Reflection/ Penutup

(29)

LK

8 MENGISI DAN MENGOLAH INSTRUMEN SUPERVISI

AKADEMIK

Kerjakankan tugas lembar instrumen pada program exel yang

telah disedikan.

Langkah kegiatan:

Instrumen Supervisi Pembelajaran

FORMAT SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH

TAHUAN PELAJARAN 2017/2018

1

Nama Pemantau

:

2

Nama Guru

:

3

NIP

:

4

Mata Pelajaran

:

5

KD/Tema

:

6

Hari/Tanggal

:

7

Kelas/Jam

:

No. ASPEK YANG DIAMATI

HASIL PEMANTU

AN CATATAN

1 2 3

A. PEMENUHAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Administrasi perencanaan

2. Administrasi pelaksanaan

3. Administrasi penilaian

KEGIATAN PENDAHULUAN (introduction-Conection)

4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. 3

5. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman belajar peserta didik. 1

6. Memotivasi siswa dengan mengaitkan pentingnya materi dengan tantangan nyata kehidupan siswa.

2

7. Menantang siswa merumuskan masalah, siswa merumuskan

pertanyaan yang akan diselesaikan

dalam kegiatan belajar. 3

8. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang hendak

(30)

No. ASPEK YANG DIAMATI

HASIL PEMANTU

AN CATATAN

1 2 3

9. Menghubungkan materi belajar dengan pengetahuan sebelumnya

atau dengan kehidupan nyata. 3

B. KEGIATAN INTI

10. Menyesuaikan materi dengan tujuan yang hendak dicapai

3

11. Mengaitkan materi dengan konteks

kehidupan siswa 3

12. Menyajikan materi secara sistematis

yang meliputi (input-proses-output) 3

13. Menyajikan materi dari mudah ke sukar atau kongkrit ke abstrak, atau

dekat ke jauh pada kehidupan siswa. 2

14. Mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi yang

direncanakan. 3

15. Melaksanakan pembelajaran sesuai

skenario yang direncanakan. 3

16. Memfasilitasi seluruh siswa mendapat pengalaman belajar (misalnya;

berpikir kritis, berkolaborasi,

berkomuniksi, dan berkreasi) 2

17. Memfalitasi siswa beraktivitas atau berkarya untuk menjawab masalah

pembelajaran. 2

18. Melaksanakan pembelajaran yang mendorong siswa aktif

mengembangkan potensi dirinya. 3

19. Meningkatkan siswa aktif

mengembangkan kebiasan positif

(nurturant effect) 2

20. Melaksanakan pembelajaran sesuai

alokasi waktu. 3

21. Menggunakan bahasa yang baik dan

benar. 3

22. Memfasilitasi peserta didik aktif mengamati (melihat, menyimak, mendengar, atau membaca) berkaitan

dengan materi yang siswa pelajari. 3

23. Mengembangkan peluang siswa merumuskan pertanyaan mengenai

(31)

No. ASPEK YANG DIAMATI

HASIL PEMANTU

AN CATATAN

1 2 3

24. Mengembangkan peluang siswa aktif menghimpun informasi dengan membaca atau meneliti untuk

memecahkan masalah 3

25. Mengembangkan peluang siswa aktif menghimpun informasi untuk

memecahkan masalah 2

26. Mengembangkan peluang siswa aktif mencoba mengolah informasi yang telah mereka himpun untuk

memecahkan masalah. 3 27. Mengembangkan peluang siswa

menyampaikan hasil belajarnya untuk mendapatkan tanggapan dari teman

sekelasnya. 3

28. Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

3

29. Menyediakan peluang siswa

menggunakan sumber bacaan yang

beragam. 3

30. Menyediakan peluang siswa

menggunakan sumber belajar dari

alam sekitar. 3

31. Menyediakan peluang siswa

menggunakan media belajar yang

sesuai dengan kebutuhan belajar. 3

32. Membangun peluang siswa aktif menanya sebagai wujud aktivitas

berintraksi 3

33. Membangun peluang siswa aktif mengomuniksikan pendapat

2

34. Membangun peluang siswa aktif merumukan kembali hasil belajar.

3

35. Membangun peluang siswa aktif mengomentari karya yang disajikan.

3

III KEGIATAN PENUTUP

36. Menilai pencapian belajar berdasarkan indiktor pencapaian kompetensi.

1

37. Menilai pencapaian belajar siswa dengan menggunakan penilaian

(32)

No. ASPEK YANG DIAMATI

HASIL PEMANTU

AN CATATAN

1 2 3

38. Menyampaikan kegiatan tindak lanjut (remedial, pengayaan, atau

penugasan) 1

PEROLEHAN SKOR 93

86,11

Kriteria:

Melebihi standar 3

Memenuhi standar 2

Belum memenuhi standar 1

Predikat:

Amat baik 91 s.d 100

Baik 81 s.d 90

Cukup Baik 71 s.d 80

Kurang Di bawah 70

Refleksi:

Kesimpulan:

Rekomendasi Tindak Lanjut

Bogor, ... Desember 2017

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap leverage pada perusahaan BUMN yang berarti Ho diterima.. Hal ini

Dari hasil analisis GCMS (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa bio-oil yang dihasilkan dari serbuk kayu, kulit kayu mahoni dan sludge kertas pada suhu 550 C menggunakan proses

(4) Dalam hal sampai dengan minggu kedua bulan Juni tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga

Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa

terhadap pengelolaan fitur yang ada di dalam website seperti, pengguna Admin, pengguna dosen, pengguna tim redaksi jurnal, link partner, kontak, slide, berita, kategori,

Lalu yang terakhir yaitu hasil penelitian dengan judul sejarah berkembangnya agama Islam di Tanah Karo Sumatera Utara pada tahun 1980-2010 menjelaskan bahwa Sejarah

Hasil penelitian yang telah disebutkan serta dijabarkan diatas, dapat disimpulkan sesuai dengan gelaja atau bentuk perilaku hopelessness yang dikemukakan oleh

Perseteruan antara Cicak lawan Buaya dan kasus Mafia Pajak menjadi contoh bagaimana persoalan korupsi tidak sekedar berada dalam ranah hukum, melainkan telah masuk menjadi