• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembuatan Otomatisasi Data Pengiriman Faktur Pajak di PT Coca Cola Amatil Indonesia T0 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembuatan Otomatisasi Data Pengiriman Faktur Pajak di PT Coca Cola Amatil Indonesia T0 BAB IV"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

20

HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisa

4.1.1 Prosedur pembuatan data pengiriman Faktur Pajak

Bagian Pajakbertanggung jawab pada proses pelaporan Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) PT. Coca Cola Amatil Indonesia. Manager Pajak mempunyai fungsi

utama dalam menentukan kebijakan atas perekapan invoice dan faktur pajak atas

jasa yang digunakan oleh perusahaan lain.

Prosedur perhitungan pajak sampai pembayaran dan pelaporan pajak adalah

sebagai berikut :

1. Melakukan rekonsiliasi antara data basis, faktur pajak, dan rekeneing

profit loss untuk mencari apakah ada selisih jumlah total yang harus

dibayar dengan data dari arsip pada setiap faktur pajak. Dalam

melakukan rekonsiliasi, dokumen yang dibutuhkan adalah bukti

penjualan, Bagian Pajakmengunduh data dari sistem SAP 180 dan AS

400 yang berisi total penjualan, Bagian Pajak meminta data dari AP

(Account Payable) yaitu pajak masukan. Bagian Pajak melakukan

perhitungan total untuk penjualan dan pajak masukan dicek dengan

jumlah total yang ada pada arsip faktur pajak.

2. Bagian Pajak mengisi data faktur pajak keluar dari Ms. Excel setiap ada

penjualan. Mencetak faktur pajak keluaran, faktur pajak dibuat 2

rangkap yaitu rangkap 1 dikirim kepada supplier yang telah melakuan

(2)

Sebelum mencetak faktur pajak keluaran ada beberapa hal yang perlu

dilakukan yaitu :

a. Mengunduh data dari sistem SAP 180 yang sudah terhubung oleh

bagian distribusi atau pemasaran produk. Sistem tersebut akan

langsung mengambil data yang dibutuhkan oleh bagian pajak.

b. Mengisikan data yang telah diunduh tersebut ke Ms. Excel.

c. Mencetak faktur pajak yang telah diisi.

d. Bagian Pajak menandatangani faktur pajak yang telah di cetak.

e. Memisahkan atau mengelompokan faktur pajak berdasarkan kode

area distribusi.

f. Mengirimkan faktur pajak ke supplier.

3. Bagian Pajak mengelompokan faktur pajak sesuai dengan nama outlet

dan kode kota distribusi, yaitu:

a. Memisahkan faktur pajak keluaran sesuai kode area. Kode area

tersebut sudah di tentukan dari kantor pusat

Tabel 4.1 Kode area distributor

(3)

Tabel diatas menunjukkan kode area atau tujuan Faktur pajak akan

dikirimkan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia.

b. Memisahkan faktur pajak rangkap 1 dengan faktur pajak rangkap 2.

Faktur pajak rangkap 2 akan diarsip sebagai bukti pemotongan dan

arsip tahunan.

4. Faktur pajak yang telah ditandatangani oleh manager pajak akan dikirim

ke outlet sesuai dengan order yang telah di sepakati. Faktur pajak yang

telah dikelompokan sesuai dengan wilayah pemasaran, dikirimkan

dengan cara dititipkan ke para driver yang bertugas pada wilayah yang

bersangkutan, dengan cara:

akan datang ke outlet-outlet. Faktur pajak tersebut dikirim bersama

dengan sales invoice dalam satu amplop.

4.2 Kebutuhan 4.2.1 Komputer

Macro dapat diopersikan dengan menggunakan Ms. Excel yang ada pada

komputer yang memiliki sistem operasi berbasis Windows, Microsoft Wimdows

(4)

4.2.2 Ms. Excel

Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan aplikasi Microsoft

Office yang didalamnya ada Ms. Excel yang dapat mempermudah dalam

melakukan pekerjaan dan mempersingkat waktu melakukan persortingan data

acak. Fungsi – fungsi yang ada dalam aplikasi ini diantaranya adalah :

 Penyortiran data acak

 Memberi judul masing-masing kolom

 Menjumlahan angka (DDP + PPN = TOTAL)

 Membaca data dari Sheet lain  Memberikan nomor urut, dan

 Mengelompokan data berdasarkan kode area (E9, EA, EB, dst)

4.3 Jadwal

Dalam pengembangan aplikasi otomatisasi dibutuhkan waktu yaitu :

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Pengembangan Sistem No. Minggu

ke- Keterangan

1 Satu -Melakukan perancangan dan desain sistem akan dibuat.

2 Dua -Proses pengkodingan,

-Tahap pertama dengan memhapus kolom-kolom yang tidak diperlukan, dan menjumlahkan total dari DDP dan PPN.

3 Tiga -Proses pengkodingan,

-Tahap kedua dengan memberikan judul-judul yang diperlukan, seperti: No, NPWP, No. Outlet, Nama Outlet, No Seri Faktur Pajak, Tanggal, DPP, PPN, Total, dan Kode Area.

(5)

5 Lima

-6 Enam

-7 Tujuh

8 Delapan

-4.4 Rancangan data pengiriman Faktur Pajak 4.4.1 Rancangan Use Case Diagram

Dalam pembuatan laporan data penagihan pajak berdasarkan

user terlebih dahulu mengunduh data dari sistem yang sudah terhubung dari

bagian pemasaran, setelah data selesai di unduh akan menghasilkan sebuah data

pelanggan secara acak dari berbagai daerah atau kota (kode area). Dengan

menggunakan macro

dapat secara otomatis di kelompokkan berdasarkan kode area

sheet lain, menjumlahkan, memberi nomor urut

kemudian mengisi sebuah

akan di otomatisasi, setelah mengisi

data berdasarkan dua huruf dari kiri (E9, EA, EB, dst), menghasilkan Total yang

didapat dari penjumlahan antara DDP dan PPN, kemudian sistem membaca d -Melakukan pengkodingan dimulai dengan membuat

aplikasi pengurutan data, dengan cara membaca 2 huruf dari kiri.

-Membuat aplikasi pengelompokan data berdasarkan kode dengan membaca data dari sheet lain.

-Membuat nomor urut berdasarkan jumlah data yang ada di setiap kode area.

-Membuat Inputbox untuk membaca nama akan diproses, misalnya tanggal.

Rancangan data pengiriman Faktur Pajak Rancangan Use Case Diagram

Gambar 4.1 Usecase Diagram

lam pembuatan laporan data penagihan pajak berdasarkan

terlebih dahulu mengunduh data dari sistem yang sudah terhubung dari

bagian pemasaran, setelah data selesai di unduh akan menghasilkan sebuah data

pelanggan secara acak dari berbagai daerah atau kota (kode area). Dengan

macro (VBA) atau sistem otomatisasi, maka data acak tersebut

dapat secara otomatis di kelompokkan berdasarkan kode area, membaca data dari

sheet lain, menjumlahkan, memberi nomor urut dengan cara menekan Ctrl+W,

kemudian mengisi sebuah InputBox dengan nama sheet yaitu tanggal kirim yang

akan di otomatisasi, setelah mengisi InputBox, sistem otomatis akan nengurutkan

data berdasarkan dua huruf dari kiri (E9, EA, EB, dst), menghasilkan Total yang

didapat dari penjumlahan antara DDP dan PPN, kemudian sistem membaca d gan membuat aplikasi pengurutan data, dengan cara membaca 2

Membuat aplikasi pengelompokan data berdasarkan

Membuat nomor urut berdasarkan jumlah data yang ada

untuk membaca nama sheet yang

lam pembuatan laporan data penagihan pajak berdasarkan pelanggan,

terlebih dahulu mengunduh data dari sistem yang sudah terhubung dari

bagian pemasaran, setelah data selesai di unduh akan menghasilkan sebuah data

pelanggan secara acak dari berbagai daerah atau kota (kode area). Dengan

data berdasarkan dua huruf dari kiri (E9, EA, EB, dst), menghasilkan Total yang

(6)

dari sheet PIC yang menampilkan nama dan daerah di setiap kode yang sama pada

sheet yang diproses, dan memberikan nomor urut, maka akan menghasilkan data

penagihanan pajak yang sudah diurutkan berdasarka kode area.

4.5 Implementasi data pengiriman Faktur Pajak

Rancangan otomatisasi faktur pajak khususnya untuk PPN dapat dilakukan

dengan beberapa tahap, yaitu:

1) Tampilan awal seletah Download Data Pelanggan

a) Pada tahap 1 ini data dapat di download pada saat Ms. Excel aktif, maka

user dapat langsung mengikuti petunjuk seperti pada gambar dibawah:

(7)

Gambar 4.3 Download Data tahap 2

c) Tahap ke 3 merupakan tahap untuk memilih data yang ada pada kolom

pertama sampai kolom sepuluh, seperti gambar 4.5 kemudian klik button

Text.

(8)

Gambar 4.5 Proses pengeblogkan samapi kolom ke sepuluh

d) Pada tahap ke 4 blog kolom ke sepeluh berupa data tipe tanggal pilih

button Date, kemudian pilih Finish. Seperti pada gambar 4.4

(9)

Gambar 4.5 Data Pelanggan yang acak

2) Tampilan saat mengisikan “Nama Sheet

Dengan menggunakan Ctrl+W yang penulis khususkan untuk menjalankan

aplikasi otomatisasi data pengiriman faktur pajak yang ada pada macro,

maka akan langsung muncul InputBox nama sheet seperti berikut, nama

sheet di isi dengan nama yang ada pada sheet yang aktif, misal tanggal

(10)

Gambar 4.6 Proses Mengisi Nama Sheet yang aktif (Tanggal)

3) Tampilan data pelanggan yang sudah urut.

Data yang masih acak, setelah di lakukan otomatisasi maka dapat

menghasilkan data yang urut berdasarkan kode area, dan dapat menberikan

judul serta menghasilkan total dan nomor urut, seperti pada gambar

dibawah:

(11)

4) Gambar 4.7 merupakan data yang sudah di kelompokkan berdasarkan kode

area, total dari DPP dan PPN, nama pelanggan atau distributor

masing-masing. Nama pelanggan atau distributor didapat dari Sheet “PIC” seperti

pada gambar berikut:

Gambar 4.8 Data PIC (Nama pelanggan dan kota) 4.6 Analisis sistem otomatisasi data pengiriman Faktur Pajak

Sistem pada dasarnya digunakan untuk mempermudah pekerjaan, salah

satunya dalam melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Bagian Pajak,

meskipun sudah menggunakan aplikasi Ms. Excel (Spreadsheet) tapi bagian pajak

masih membutuhkan waktu lama. Dengan adanya aplikasi otomatisasi ini di

harapkan dapat mempermudah bagian pajak dalam melakukan pekerjaan,

khususnya dalam pembuatan data pengiriman faktur pajak.

Aplikasi ini di buat agar bagian pajak dapat mempersingkat waktu kerja,

dengan sekali tekan “Ctrl +W” maka akan muncul InputBox lalu user dapat

langsung menginput nama sheet berupa tanggal kemudian klik OK otomatis

sistem akan memberikan Judul, Total, No Urut, dan membaca Nama

(12)

seperti: “EGI08856214” akan masuk ke “EG” yaitu kode kota “Madiun”, dan

seterusnya seperti yang dijelaskan pada Gambar 4.7 tentang hasil pengurutan data

Gambar

Tabel  4.1 Kode area distributor
Tabel diatas menunjukkan kode area atau tujuan Faktur pajak akan
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Pengembangan Sistem
Gambar 4.2 Download Data tahap 1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Central attacking midfielders in the FAPL covered similar distances in high-intensity running in both defensive and attacking play, whereas central attacking midfielders in La

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Choirina Dewi Paramita 2014

Dalam bidang kajian ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sumatera Utara memberikan bantuan penelitian kepada dosen/tenaga pengajar untuk melakukan

Central attacking midfielders in the FAPL covered similar distances in high-intensity running in both defensive and attacking play, whereas central attacking midfielders in La

If you need to have material accessible locally and wish to catalog and search information, you can use Web Capture to convert the HTML documents to a PDF, use Acrobat Catalog to

Selain itu, persaingan dengan bank kompetitor menuntut untuk lebih cepat dalam pengambilan keputusan dalam penentuan lokasi yang dilakukan melalui survey yang

Central attacking midfielders in the FAPL covered similar distances in high-intensity running in both defensive and attacking play, whereas central attacking midfielders in La

Penerapan Permainan Wer Braucht Was dalam Pembelajaran Menyusun Kalimat Tanya. Reise nach