26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Sugiyono, 2006) adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design (eksperimen semu) dengan bentuk desain eksperimen nonequevalent control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 3.1.
Pola Desain Penelitian (Sugiono, 2006)
Keterangan
O1 : Kelompok eksperimen diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kontrol diri awalnya.
O2 : Kontrol diri kelompok eksperimen yang telah diberikan treatment atau perlakuan bimbingan kelompok.
X : Treatment atau perlakuan yang akan diberikan kepada kelompok
O
1O
2O
3O
427 eksperimen dengan bimbingan kelompok.
O3 : Kelompok kontrol diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kontrol diri awalnya.
O4 : Kontrol diri kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment atau perlakuan bimbingan kelompok.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh yang terdiri dari 7 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 6 siswa sebagai kelompok kontrol. Pemilihan subjek tersebut berdasarkan hasil pra-penelitian yang menunjukkan kontrol diri rendah.
3.3. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau variabel independen (Sugiyono, 2006) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan, variabel terikat atau variabel terikat (Sugiyono, 2006) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
28
Gambar 3.2.
Skema Variabel Penelitian
3.4. Definisi Operasional Variabel
3.4.1. Kontrol Diri
Kontrol diri merupakan variabel psikologis yang sederhana karena di dalamnya tercakup tiga konsep yang berbeda tentang kemampuan mengontrol diri yaitu kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi serta kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan berdasarkan suatu yang diyakininya.
Uraian di atas dapat dikatakan bahwa kontrol diri adalah pengendalian diri yang dilakukan oleh seseorang baik dari kognitif, perilaku dan pengambilan keputusan.
3.4.2. Teknik Permainan Simulasi
Teknik permainan simulasi diberikan dalam layanan bimbingan kelompok. Belajar dengan permainan simulai sama seperti belajar di kehidupan yang sebenarnya, memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari memerankan suatu peran serta diskusi mengenai suatu topik.
Variabel bebas (X) Bimbingan kelompok
dengan teknik permainan simulasi
29
3.5. Langkah-langkah Penelitian
3.5.1. Pretest (Tes Awal)
Pretest dilakukan sebelum pemberian treatment (perlakuan), yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan kontrol diri siswa, kontrol diri yang rendah atau kontrol diri yang tinggi.
Pretest kontrol diri diberikkan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh. Sebelum prestets dimulai, terlebih dahulu mengkondisikan kelas, kemudian membagi serta memberitahukan tujuan diadakannya pretest tersebut
3.5.2. Treatment (Perlakuan)
Treatment atau perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang telah diketahui keadaan awal mengenai kontrol diri yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Treatment tersebut berupa bimbingan kelompok yang berkaitan dengan kontrol diri.
Berikut adalah jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi:
Tabel 3.1.
Outline Layanan Bimbingan Kelompok
Tahap Aspek Indikator Topik Tujuan Waktu
Duniaku Anggota
30
III Mengontrol
stimulus
Sabar membuahka n hasil
Anggota
kelompok dapat mempunyai sikap sabar, sehingga mampu menunda kepuasan agar dapat mencapai sesuatu yang lebih berharga atau lebih diterima oleh masyarakat.
Peluangku Anggota
kelompok dapat mengantisipasi keadaan melalui pertimbangan secara objektif.
(2 x 40)
V Menafsirka
n peristiwa
Penilaianku Anggota
kelompok mampu menilai suatu keadaan dengan cara
memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
kelompok dapat mengambil
keputusan tentang masa depannya
(2 x 40)
VII Post-test
3.5.3. Posttest (Tes Akhir)
31 Pelaksanaannya siswa diminta untuk mengisi kembali skala sikap tentang kontrol diri. Hasil dari posttest dapat diketahui perbedaan kelompok eksperimen yang diberikan layanan bimbingan kelompok dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Dengan demikian, dapat diketahui layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kontrol diri atau sebaliknya.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala sikap. Skala sikap menurut Azwar (dalam Danny, 2015) disusun untuk mengungkap atau berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement), sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Dalam skala sikap, objek sosial tersebut berlaku sebagai objek sikap.
Pengumpulan data dilakukan dalam rangka mengetahui kontrol diri siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh dengan skala sikap tentang kontrol diri. Skala sikap dalam penelitian diadopsi dari Krisna Andiani berdasarkan teori Averill, skala sikap tersebut kemudian dibagikan kepada responden yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh.
32
Tabel 3.2.
Kisi-kisi Skala Sikap Kontrol Diri
Variabel Indikator Deskriptor
Item
( + ) ( - )
Kontrol diri
Kontrol kognitif
Mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian
25 19, 21,
29 Menafsirkann peristiwa
atau kejadian
Mengatur pelaksanaan 7, 15, 17, 22, 26,
3.6.1. Pedoman Skoring
33
Tabel 3.3.
Pemberian Skor Pada Skala Sikap Kontrol Diri
Alternatif Jawaban
Skor
( + ) ( - )
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Sesuai (TS) 2 4
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5
3.6.2. Uji Instrumen Penelitian
1. Validitas
Sebelum melakukan pretest tentang kontrol diri siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh, maka dilaksanakanlah uji instrumen. Sugiyono (2006) mengatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ketepatan instrumen.
34
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
87,4667 137,223 ,287 ,867
86,9667 134,171 ,408 ,863
86,6333 137,551 ,391 ,864
87,3667 138,240 ,253 ,867
86,4000 136,662 ,382 ,864
87,4333 137,771 ,354 ,864
86,5333 132,120 ,474 ,861
87,3000 132,907 ,463 ,861
88,1000 137,128 ,323 ,865
86,7667 133,151 ,597 ,858
86,6333 128,999 ,668 ,855
86,8667 134,464 ,480 ,861
86,7000 131,390 ,521 ,859
87,1000 137,128 ,340 ,865
87,8333 137,523 ,240 ,869
87,2667 128,478 ,677 ,855
86,8000 135,821 ,420 ,863
87,3667 138,930 ,344 ,865
86,9667 135,413 ,424 ,863
86,8333 138,833 ,251 ,867
87,6333 133,826 ,311 ,868
86,8667 130,533 ,554 ,858
86,4667 136,947 ,363 ,864
87,0667 129,237 ,623 ,856
86,9333 135,375 ,389 ,864
87,0333 136,309 ,400 ,863
V1
2. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen (Sugiyono, 2006). Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2008).
35 dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach, maka r-hitung diwakili oleh nilai alpha. Menurut Santoso (dalam Triton, 2006), jika alpha hitung lebih besar dari pada r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen dapat disebut reliabel.
Tabel 3.5.
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d. 0,20 Kurang Reliabel ˃ 0,20 s.d. 0,40 Agak Reliabel ˃ 0,40 s.d. 0,60 Cukup Reliabel ˃ 0,60 s.d. 0,80 Reliabel ˃ 0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang menggunakan bantuan SPSS diperoleh angka 0,867 dan telah diujikan dua kali. Jadi, skala sikap kontrol diri tersebut sangat reliabel.
Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabi lity Statisti cs
,867 26
Cronbach's
36
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2006). Untuk mengetahui tingkat kontrol diri yang dimiliki oleh siswa, dengan cara sebagai berikut:
Rentang skor : 1 – 5
Data maksimal : 5/5 x 100% = 100% Data minimal : 1/5 x 100% = 20% Range : 100% - 20% = 80%
Panjang kelas interval : Range : Panjang kelas = 80 : 5 = 16
Dari hasil tersebut maka kriteria penilaian tingkat kontrol diri yang dimiliki oleh siswa, antara lain:
Tabel 3.7.
Kriteria Penilaian Tingkat Kontrol Diri
Interval Kriteria
84 - 100 Sangat tinggi
68 - 84 Tinggi
52 - 68 Normal
36 - 52 Rendah
20 - 36 Sangat rendah
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dari penelitian “Peningkatan Kontrol Diri melalui Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh” adalah