• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian (Studi Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Di Medan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian (Studi Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Di Medan)."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Pada dasarnya tiap keluarga, kerabat serta persekutuan menghendaki sesuatu perkawinan yang sudah dilakukan itu, dipertahankan untuk selama hidupnya. Namun dalam kenyataannya tidak semua perkawinan dapat berlangsung dengan langgeng dan tidak ada seorang pun yang ingin perkawinannya berakhir dengan jalan perceraian. Dalam hal suatu perkawinan sudah putus karena perceraian, tidaklah mengakibatkan hubungan antara orang tua (suami dan isteri yang telah bercerai) dan anak-anak yang lahir dari perkawinan tersebut menjadi putus juga.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penentuan hak asuh kepada anak di bawah umur jika terjadi perceraian pada masyarakat Batak Toba Kristen di Medan, untuk mengetahui tanggungjawab orangtua yang telah bercerai dalam pemberian nafkah terhadap anak di bawah umur, dan untuk mengetahui hambatan apa yang timbul dalam perlaksanaan perlindungan hukum terhadap anak di bawah umur jika orang tuanya bercerai pada masyarakat Kristen Batak Toba di Medan.

Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Perlindungan Hukum. Munculnya teori perlindungan hukum ini bersumber dari teori hukum alam atau aliran hukum alam. Menurut aliran hukum alam menyebutkan bahwa hukum itu bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan abadi, serta antara hukum dan moral tidak boleh dipisahkan. Para penganut aliran ini memandang bahwa hukum dan moral adalah cerminan dan aturan secara internal dan eksternal dari kehidupan manusia yang diwujudkan melalui hukum dan moral.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif analitis yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang suatu keadaan atau gejala-gejala lainnya. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumen. Putusan-putusan pengadilan negeri medan yang diteliti ditetapkan secara purposive sejumlah 5 (lima) putusan. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan penetua adat, pendeta, masyarakat adat, dan hakim pengadilan negeri medan. Responden ditetapkan sebanyak 10 (sepuluh) orang yang masing-masing terdiri dari 5 (lima) orang tua laki-laki yang telah bercerai dan 5 (lima) orang tua perempuan yang telah bercerai. Analisis data dilakukan secara kualitatif, kesimpulan diambil dengan menggunakan cara berpikir induktif dan setelah analisis data selesai maka hasilnya kemudian akan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya dalam masyarakat Batak Toba, anak akan jatuh ketangan suami, hal ini dikarenakan masyarakat Batak Toba menganut garis keturunan patrilineal. Namun dalam hal terdapat anak balita yang masih menyusui, maka anak tersebut akan tinggal bersama dengan ibunya sampai cukup usia untuk di pisah menyusui (sirang susu) yaitu 2-3 tahun. Suami berkewajiban menafkahi anak-anaknya tersebut. Pada umumnya hak pemeliharaan anak di bawah umur jatuh ke tangan ibunya. Pilihan ini diberikan berdasarkan beberapa penilaian objektif yaitu : Apabila anak korban perceraian tersebut adalah

(2)

ii

anak yang masih kecil yang lebih membutuhkan kasih sayang ibunya, adalah lebih bijaksana memberikan hak pemeliharaan anak tersebut kepada ibunya, dan pada umumnya ibu lebih terikat pada tempat kediaman di banding dengan ayah yang karena kewajiban mencari nafkah lebih banyak berada diluar rumah, sehingga kasih sayang ibu lebih besar dibanding ayah. Namun dalam perkembangannya, saat ini anak sudah bebas menentukan dengan siapa ia akan diasuh. Dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan tanggungjawab orang tua ini tidak adanya Undang-undang yang mengatur mengenai pemeliharaan anak pasca perceraian orangtuanya. Selain itu juga putusan pengadilan sulit dilaksanakan karena tidak adanya sanksi bagi orangtua terutama ayah yang melalaikan kewajibannya. Adapun kelalaian orangtua dalam pelaksanaan tanggung jawabnya disebabkan oleh faktor-faktor : ekonomi, orangtua menikah lagi, psikologis, orang tua perempuan mampu untuk memberikan nafkah anak.

Adapun saran dalam tesis ini adalah perlu dibuat Undang-undang baru yang secara tegas mengatur mengenai sanksi atau hukuman bagi orang tua yang melalaikan kewajibannya terhadap anak di bawah umur atau untuk mencegah kelalaian orang tua sebaiknya dibuat suatu akte notaris yang dengan tegas mengatur mengenai pelaksanaan kewajiban pemberian nafkah anak oleh ayah serta adanya sanksi bagi pelanggarannya.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Anak Di Bawah Umur, Batak Toba, Kristen

(3)

iii ABSTRACT

Basically, each family, relatives and community want a marriage done to be maintained for a lifetime. But, in fact, not all of the marriages done can last eternally and no body wants his/her marriage to end with a divorce. A divorce-caused marriage breakdown does not result in relationship breakdown between parents and their children.

The purpose of this study was to find out how the custody of the child/children was determined if a divorce occurred in the community of Christian Batak Toba in Medan, what the responsibility of divorced parents in providing a living to their under-age children is, and the constraints faced in the implementation of legal protection for the minorsdue to their parents’ divorce in the community of Christian Batak Toba in Medan.

The theory used in this study was theory of Legal Protection developed from the theory of natural law or the school of natural law. According to the theory or school of natural law, law comes from God that is universal and eternal, and law and morality must not be separated. The foloowers of this school look at law and morality as the reflection and the materialization of both internal and external rules in human life.

The data used in this descriptive analytical with empirical juridical approach were primary and secondary data. The secondary data were in the forms of 5 (five) purposively selected decisions of Medan District Court obtained through documentation study, and the primary data were obtained through interviews with adat leaders, priests, adat community, the judges of Medan District Court, and 10 (ten) respondents comprising5 (five) divorced fathers and 5 (five) divorced mothers. The data obtained were qualitatively analyzed, the conclusion was inductively taken, and the result of analysis was descriptively presented.

The result of this study showed that, in general, in Batak Toba community, children will be under the husband’s custody because the Batak Toba belongs to patrilineal community. But, the child under five years old who is still breastfed by his/her mother will stay with his/her mother until he/she is 2-3 years of age. The husband is obliged to provide a living for his under-aged children. In general, the custody of the under-aged children is given to their mother based on several objective judgments, namely: if the child is still very young and need more love and affection from his/her mother, it will be wiser to give the right of custody to his/her mother and in general his/her mother stays home more than his/her father does due to his earning a living outside the home that mother’s love and affection is much bigger than that of father. The constraints faced in the implementation of this parental responsibility was the absence of law regulating the care of children after their parents’ divorce. In addition to that, the court decision was hard to be implemented because there was no sanction for the parents especially for the father who ignores his obligation. The ignorance of parents in implementing their obligation is due to the factors such as economy, remarried parents, psychology, mother’s ability to provide a living for her children.

It is suggested that it is a need to make a new law which clearly and strictly regulates thje sanction for the parents who ignore their obligation to their under-aged children or to prevent the ignorance of the parents, a notarial deed clearly and strictly regulating the implementation of fatjer’s obligation to provide a living for his children and the penalties for the offense should be made.

Keywords: Legal Protection, Minor, Batak Toba, Christianity

Referensi

Dokumen terkait

Menurut SRJ dan PDS 15 ,Berkaitan dengan keefektifan implementasi, Konsep Rian “empat tepat" dari hasil wawancara dengan informan diketahui simpulan sebagai

Penelitian ini berjudul “ Makna Khalīfah Dalam Al-Qur`an: Tinjauan Semantik Al- Qur`an Toshihiko Izutsu” , ini merupakan sebuah kajian yang meneliti pemaknaan kata

( Penelitian Tindakan Kelas pada Anak PAUD Al-Husna Desa Gunung Jampang Kecamatan Bungbulang Kabupaten

Proyek : Perencanaan Geometrik dan Perkerasan pada Ruas Jalan Lingkar Betung STA 0+000 – STA 5+036 Provinsi Sumatera Selatan. Uraian

Adapun dari 13 pelaku tersebut diamankan oleh Sat Res Narkoba, Polsek Kandangan, Polsek Daha Utara, Polsek Daha Selatan, Polsek Angkinang, Poslek Padang Batung, polsek Loksado

"Istilahnya bukan panggilan paksa ada surat perintah membawa jadi panggilan pertama, kedua, ketiga itu disertai perintah membawa,".. Surat itu, akan segera diproses

Kesimpulan yang didapat oleh penulis dalam pembuatan website ini adalah untuk membantu dalam memudahkan dan mempercepat proses pemberian informasi, dan dapat memudahkan perusahaan

(7) Naskah Dinas lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selain yang tercantum dalam Peraturan Kapolri ini, juga dapat dibuat dalam bentuk yang ditetapkan oleh