• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fertilitas di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fertilitas di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

Fertilitas (kelahiran) sebagai istilah demografi yaitu hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, secara nasional terjadi stagnasi dalam angka total fertilitas (kelahiran) yaitu 2,6, padahal target RPJMN 2010-2014 adalah 30 kelahiran/1.000 perempuan (2,1). Fertilitas tertinggi terdapat di Papua Barat yaitu 3,7. Fertilitas terendah terdapat di Yogyakarta yaitu 2,1. Sementara Provinsi Sumatera Utara jauh lebih tinggi dari angka nasional yaitu 3,0. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas antara lain: status kawin, umur kawin pertama, CPR (Contraception Prevalence Rate), unmet need, tingkat pendidikan dan status ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas di Provinsi Sumatera Utara tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan data fertilitas tahun 2014 dan faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas pada tahun 2012. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara yaitu berjumlah 33 kabupaten/kota. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda yang memerlukan uji asumsi klasik.

Secara simultan (Uji F) dapat diketahui bahwa hasil perbandingan 26,778 > 2,47 (f-hitung > f-tabel) sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan hanya variabel CPR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent (fertilitas). Secara parsial diketahui nilai t-tabel sebesar 2,056, status kawin (t-hitung = -1,360), umur kawin pertama (t-hitung = 0,848), unmet need (t-hitung = -1,482), tingkat pendidikan (t-hitung = -1,686), status ekonomi (t-hitung = -1,156) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap fertilitas, variabel CPR (Contraception Prevalence Rate) (t-hitung = -5,175) memiliki pengaruh signifikan terhadap fertilitas.

Saran diharapkan kepada seluruh instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara agar lebih memperhatikan kembali faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi fertilitas dalam upaya menekan angka kelahiran sebagaimana yang telah ditargetkan dan agar konsisten dalam melaksanakan program dan promosi

kesehatan pada pasangan usia subur tentang “dua anak cukup”.

Kata Kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas, fertilitas

(2)

iv ABSTRACT

Fertility (birth) as a demography term is a real woman reproduction or group of women. In other word it concerns the fertility of many babies born alive. Based on Demography Survey and Indonesia Health (DSIH) 2012, there is nationally stagnation in the total fertility (births) is 2,6, whereas the target of RPJMN for 2010-2014 is 30 births/1.000 women (2,1). The highest fertility rate is found in West Papua for 3,7 and the lowest is in Yogyakarta for 2,1. While in North Sumatera Province is much higher than the national rate that 3,0. Factors that affect the level of fertility are: marital status, age at first marriage, Contraception Prevalence Rate (CPR), unmet need, level of education and economic status.

This research is aimed to find out the factors that affect fertility in North Sumatera Province in 2014. This research is an analytic with cross sectional approach. The research was conducted in 2015 with fertility data is 2014 and the affecting factors of fertility is 2012. The population and sample in this research is all the counties and cities in North Sumatera Province, there are 33 districts/cities. The data analysis in this research is using multiple linear regression analysis that requires such classical assumption.

Simultaneously (F Test) can be known that the comparative results 26,778 > 2,47 (f-calculated > f-table) so that H0 is rejected. Simultaneously it can be concluded that CPR variable only had a significant effect on dependent variable (fertility). T-table value partially known as 2,056, marital status (t-count = -1,360), age at first marriage (t-count = 0,848), unmet need (t-count = -1,482), educational level (t-count = -1,686), economic status (t-count = -1,156) had no a significant effect on fertility, CPR variable (Contraception Prevalence Rate) (t-count = -5,175) had a significant effect on fertility.

The suggestions are needed to the related institutions in North Sumatera Province to consider the significantly the affecting factors on fertility that can minimize the birth rate as targeted and consistent in implementing the program and health promotion for the fertile age couples about “two children are enough”

Keywords: Affecting factors on fertility, fertility.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemaafan (forgiveness) sebagai prediktor regulasi emosi kognitif pada wanita yang hamil di luar pernikahan.. Sampel (N=30)

lingkungan istana Kesultanan Banten semenjak awal didirikannya kesultanan itu. Pendiri kerajaan Banten Maulana Hasanuddin, telah dibai’at untuk menganut dan mempraktekkan

Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2014.Effect of Cutting Stem Types

Iqbal Basri, Sitti Rafiah, Nikmatiah Latief, Harpiah Djayalangkara, John Irwan Lisal, Saharuddin, Asty Amalia.. Jumat, 28 Oktober

Bagi calon penyedia jasa konsultan peringkat 1 selanjutnya akan di undang untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Biaya pada tanggal 7 Juni 2013, di ruang Sekretariat

Penerapan komputerisasi dalam Diari Pengingat ini walaupun membutuhkan dana yang lebih besar dari cara biasa, namun memilki manfaat yang besar, karena dapat meningkatkan efisiensi

Menindaklanjuti surat kami Nomor:850/B3.3/KM/2016 tanggal 17 Mei 2016, perihal pengumuman program PHBD 2016, dengan hormat diberitahukan bahwa Direktorat Jenderal

administrasi dalam pelaksanaan dan tertib pengelolaan barang milik daerah diperlukan adanya pengaturan yang integratif dan menyeluruh khususnya ketentuan menempati rumah