• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Kombinasi Pati Jagung Pragelatinasi Mesh 20 Dengan Granul Laktosa Mesh 20 Sebagai Bahan Pengisi Pada Pembuatan Tablet Vitamin C Secara Cetak Langsung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Kombinasi Pati Jagung Pragelatinasi Mesh 20 Dengan Granul Laktosa Mesh 20 Sebagai Bahan Pengisi Pada Pembuatan Tablet Vitamin C Secara Cetak Langsung"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Flowsheet isolasi pati jagung

Dihaluskan dengan menggunakan Blender

Diperas menggunakan kain blacu berwarna putih

Direndam selama lebih kurang 24 jam Filtrat dibuang

Dilakukan pencucian berulang-ulang

Dikeringkan dibawah matahari Masa lembab dikeringkan di lemari

pengering pada suhu 40oC - 42oC selama lebih kurang 24 jam

5 Kg biji jagung

Residu Filtrat

Pati putih

(2)

Lampiran 2. Flowsheet pembuatan pati jagung pragelatinasi

Dibuat suspensi pati jagung dalam air 16,6% b/v Dipanaskan pada suhu 60oC sampai mengental Dituang di atas porselin lalu dikeringkan pada

suhu 60oC selama 3 jam

Pati kering dipecah-pecah dan diblender menggunakan blender tepung

Hasilnya ditimbang

(3)

Lampiran 3. Flowsheet granul laktosa mesh 20

Dibasahkan dengan mucilago amili 10% sampai memperoleh massa yang kompak

Dikeringkan dilemari pengering pada suhu 40oC - 60oC selama lebih kurang 3 jam

Diayak dengan ayakan mesh 20, 60 dan 100

Digunakan sebagai Bahan pengisi

Laktosa

Laktosa kering

Mesh 20 Mesh 60 Mesh 100

Granul

(4)

Lampiran 4. Contoh perhitungan pembuatan tablet Vitamin C

Sebagai contoh diambil tablet Vitamin C dengan konsentrasi pati jagung pragelatinasi 50% (formula F6)

Berat 100 tablet = 100 x 0,3 g = 30 g Berat Vitamin C dalam tablet = 100 x 0,12 g = 12 g

Amilim manihot 5% = 5% x 30 g = 1,5 g

Mg Stearat = 1% x 30 g = 0,3 g

Talkum = 1% x 30 g = 0,3 g

Pengisi = 30 g – ( 12 g + 1,5 g + 0,3 g + 0,3 g ) - Pati jagung pragelatinasi 50 % = 50 % x 15,9 g = 7,95 g

(5)

Lampiran 5. Hasil uji preformulasi tablet Vitamin C

a) Tabel data hasil uji waktu alir

Pengujian

Waktu Alir ( detik )

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

I 1,53 1,39 1,53 1,56 1,33 1,39 1,53

II 1,53 1,50 1,59 1,66 1,45 1,53 1,68

III 1,60 1,46 1,66 1,50 1,62 1,54 1,80

Rata – rata 1,55 1,45 1,59 1,57 1,46 1,48 1,67

b) Tabel data hasil uji sudut diam

F O R M U L A

Sudut Diam ( o )

I II III

h (cm)

d (cm)

Ø (o) h (cm)

d (cm)

Ø (o) h (cm)

d (cm)

Ø (o) Rata-rata F1 1,9 7 28,29 2,1 7,5 29,24 1,5 7,2 22,61 26,71

F2 1,8 7,5 25,64 1,8 7,8 24,77 1,7 7,3 24,97 25,12

F3 1,7 8 23,02 1,6 7,5 23,10 1,6 7,3 23,67 23,26

F4 2,1 7,7 28,61 1,9 7,9 25,68 1,9 7,9 25,68 26,65

F5 1,9 7,9 25,68 2,2 7,8 29,42 1,8 7,9 24,49 26,53

F6 2,0 8,1 26,28 1,9 8 25,40 2,1 7,7 28,61 26,76

(6)

Lampiran 5. (lanjutan)

c) Tabel data hasil uji indeks tap

FORMULA

Indeks Tap ( % )

V1 ( ml ) V2 ( ml ) I ( % )

F1 33 27 18,18

F2 35 29 17,14

F3 36 30 16,67

F4 37 32 13,51

F5 41 35 14,63

F6 44 36 18,18

F7 45 38 15,55

Contoh perhitungan Indeks Tap Rumus : I = x 100% Keterangan :

I = Indeks Tap (%)

V1 = Volume sebelum hentakan ( ml ) V2 = Volume setelah hentakan ( ml )

Syarat : Granul akan mempunyai sifat alir yang baik jika mempunyai I ≤ 20% Sebagai contoh diambil tablet Vitamin C formula F6 (50%)

Volume sebelum hentakan ( V1 ) = 44 ml Volume setelah hentakan ( V2 ) = 36 ml Indeks Tap = x 100% =

44 36 44−

(7)

Lampiran 6. Hasil evaluasi tablet Vitamin C

a) Tabel data hasil uji kekerasan tablet Vitamin C

Tablet

Kekerasan ( Kg )

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

1 4,0 4,2 5,5 4,9 5,2 4,2 4,4

2 4,2 4,3 5,7 4,5 5,5 4,6 4,6

3 4,1 4,3 5,5 4,8 5,3 4,5 4,5

4 4,2 4,4 5,8 4,9 5,5 4,6 4,6

5 4,0 4,1 5,8 4,7 5,3 4,4 4,4

6 4,1 4,3 5,7 4,8 5,4 4,5 4,5

Rata – rata 4,1 4,2 5,6 4,7 5,3 4,4 4,5

b) Tabel data hasil uji waktu hancur

Formula Tablet Waktu Hancur (menit)

FI

1 06,17

2 06,20

3 06,55

4 07,45

5 08,15

6 08,30

Rata-rata 07,14

F2

1 06,20

2 06,56

3 07,25

4 08,33

5 08,42

6 08,56

(8)

Lampiran 6. (lanjutan)

F3

1 08,10

2 08,35

3 08,45

4 09,11

5 09,25

6 09,43

Rata-rata 09,19

F4

1 06,45

2 07,37

3 07,48

4 08,23

5 09,15

6 09,50

Rata-rata 08,03

F5

1 07,21

2 07,32

3 08,20

4 08,53

5 09,20

6 09,43

(9)

Lampiran 6. (lanjutan)

F6

1 07,15

2 07,36

3 07,50

4 08,13

5 08,58

6 09,14

Rata-rata 08,38

F7

1 07,10

2 07,32

3 07,51

4 08,30

5 08,36

6 08,47

Rata-rata 08,25

c) Tabel data hasil uji friabilitas

Formula Berat 20 tablet Friabilitas (%)

Awal (gr) Akhir (gr)

F1 8,6236 8,5836 0,46

F2 8,3928 8,3498 0,51

F3 8,8245 8,7645 0,67

F4 8,5471 8,4941 0,62

F5 8,7821 8,7241 0,66

F6 8,5829 8,5369 0,53

(10)

Lampiran 6. (lanjutan)

Contoh Perhitungan Friabilitas Tablet Vitamin C Rumus : F = (a-b)/a x 100%

Keterangan : F = Friabilitas

a = Bobot tablet sebelum diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran)

b = Bobot tablet setelah diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran)

Syarat friabilitas tablet : Kehilangan bobot tidak boleh lebih dari 0,8 % (x ≤ 0,8%), sebagai contoh diambil tablet formula F6

(11)

Lampiran 7. Hasil pembuatan kurva serapan Vitamin C baku pada panjang

(12)

Lampiran 8. Kurva kalibrasi Vitamin C pada panjang gelombang

(13)

Lampiran 8. (lanjutan) Dengan nilai r sebagai berikut :

(14)

Lampiran 9. Perhitungan kadar tablet Vitamin C

Misalnya untuk formula F7 ( 40 % ) Berat 20 tablet = 8442,5 mg

Berat Vitamin C dalam 20 tablet = 20 x 50 mg = 2400 mg

Berat setara 50 mg Vitamin C = 50 mg / 2400 mg x 8442,5 mg = 175,8 mg Berat serbuk yang ditimbang = 176,1 mg

Berat Vitamin C di dalam serbuk tablet secara teoritis = (176,1 mg) / 8442,5 mg x 2400 = 50,06 mg

Dilarutkan sampai 100 ml, dipipet 10 ml diencerkan dalam labu tentukur sampai 100 ml, kemudian di pipet 5 ml diencerkan di dalam labu tentukur sampai 50 ml maka konsentrasi Vitamin C teoritis didalam larutan sampel = (50,06 x 1000 μg) / (100 ml) x (10 ml) / (100 ml) x (5 ml) / (50 ml = 5,006μg/ml

Diukur absorbansi nya diperoleh : a = 0,2886

Persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi

Y = 0,05755 X + (-0,002 ) ; maka diperoleh konsentrasi larutan ( X ) : 0,2886 = 0,05755 X + (-0,002)

X =

05755 , 0

002 , 0 2886 ,

0 +

X = 5,0494

Kadar Vitamin C = 006 , 5

0494 , 5

x 100%

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Lampiran 10. Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari

(20)

Lampiran 10. (lanjutan)

t hitung data 5 =

[ ]

6 744 , 2

87 , 0

= 0,1294

t hitung data 6 =

[ ]

6 744 , 2

43 , 2

= 0,3616

Semua data diterima

Jadi kadar sebenarnya terletak antara : μ = ± t(1-1/2α)dk x

: 97,42 ± 4,032 6 744 , 2

: 97,42 ± 4,5167

(21)

Lampiran 11. Data simpangan baku kadar tablet Vitamin C

Formula Kadar

(%)

(22)

Lampiran 12. Perhitungan keseragaman kandungan tablet Vitamin C

Misalnya untuk formula F6 (50%)

Timbang 10 tablet satu per satu masing-masing berat tablet :

1.399,1 6.383,0

2.377,2 7.365,3

3.364,8 8.363,8

4.374,5 9.369,7

5.384,5 10.357,4

Berat Vitamin C dalam 1 tablet 120 mg. Misal pada tablet 1 dengan berat 399,1 mg -Pengujian I

Satu tablet digerus dan dilakukan pengujian seperti pada penetapan kadar, Maka diperoleh serapan ( Y ) = 0,2863

Konsentrasi natrium diklofenak dapat dihitung dengan memasukkan nilai absorbansi ke persamaan regresi berikut :

Y = 0,05755x + (-0,002)

Diketahui konsentrasi teoritisnya = 5,000 μg/ml Maka kadar natrium diklofenak =

(23)

Lampiran 12. (lanjutan)

- Pengujian III

Kadar Vitamin C = 100,65% - Pengujian IV

Kadar Vitamin C = 99,79% - Pengujian V

Kadar Vitamin C = 99,54% - Pengujian VI

Kadar Vitamin C = 100,98 % -Pengujian VII

Kadar Vitamin C = 99,97% -Pengujian VIII

Kadar Vitamin C = 100,73% -Pengujian I X

Kadar Vitamin C = 99,69% -Pengujian X

Kadar Vitamin C = 99,36%

Rata–rata hasil penetapan kadar = 100,13% x 120 mg

(24)

SD =

=

1 10

7468 , 2

= 0,55

RSD = x 100%

= 13 , 100

552 , 0

(25)

Lampiran 13. Hasil uji keseragaman kandungan tablet Vitamin C

Data hasil uji keseragaman kandungan

Formula

Kadar rata – rata ( % )

Simpangan Baku (SD)

RSD

Persyaratan (%)

F 1 89,52 1,260 1,40 85,0 – 115,0

F 2 93,79 0,853 0,90 85,0 – 115,0

F 3 113,64 0,583 0,51 85,0 – 115,0

F 4 109,11 2,158 1,97 85,0 – 115,0

F 5 103,64 1,477 1,43 85,0 – 115,0

F 6 100,13 0,552 0,55 85,0 – 115,0

(26)

Lampiran 14. Perhitungan disolusi tablet Vitamin C

Misalnya pada formula F5 (60%) -Pengujian I

1. Konsentrasi (C)

Dengan persamaan regresi Y = 0,05755 X + (-0,002) X = Konsentrasi

Y = Absorbansi

Pada t = 1 menit, Y = 0,1041 0,4559 = 0,05755 X + (-0,002) X = 8,0674 μg/ml

2. Faktor Pengenceran

Fp = (pengenceran dalam labu 25 ml) / jumlah pemipetan aliquot = 25 / 5

Fp = 5

3. Konsentrasi dalam 1 ml (Cp x Fp) Contoh pada t = 5 menit

C = 8,0674 mcg/ml x 5 = 40,337 mcg/ml 4. konsentrasi dalam 900ml

C dalam 900ml = Cdalam 1ml x 900 Contoh pada t = 5 menit

C (1’) = 40,337 mcg/ml x 900 ml = 36303,3 mcg/900 ml 5. Faktor Penambahan

(27)

Lampiran 14. (lanjutan)

6. Vitamin C yang terlepas

Vitamin C yang terlepas = C dalam 900ml + faktor penambahan Contoh pada t = 5 menit

Vitamin C yang terlepas = 36303,3 mcg + 0 = 36303,3 mcg = 36,3033 mg 7. Persen Kumulatif

% kumulatif = 100%

120

terlepas yang

C Vitamin

x mg

Dosis Vitamin C = 120 mg Contoh pada t = 5 menit % kumulatif =

mg mg 120

3033 , 36

x 100%

(28)

Lampiran 15. Data persen kumulatif disolusi tablet Vitamin C

Formula F1

T

Formula F2

(29)

Lampiran 15. (lanjutan)

Formula F3

T

(30)

Lampiran 15. (lanjutan)

Formula F5

T

Formula F6

(31)

Lampiran 15. (lanjutan)

Formula F7

T

(m

enit

)

Serapan Kons, (mcg/ml)

Facto

r

penge

ncera

n

(Fp)

Kons,x

Fp

(mcg/m

l)

Kons,x

Fp

dalam

900ml

(mcg/ml)

Faktor

penamb

ahan

Kons,

Obat

yang

terlepas

%

Kum

ulatif

5 0,3335 5,9104 5 29,552 26596,8 0 26596,8 22,16

10 0,5186 9,1852 5 45,926 41333,4 29,552 41362,952 34,46

15 0,7761 13,7387 5 68,693 61824,15 75,478 61899,628 51,58

20 0,9085 16,0876 5 80,438 72394,2 144,17 72538,371 60,44

35 1,0439 18,4907 5 92,453 83208,15 224,60 83432,759 69,52

(32)

Lampiran 16. Gambar alat yang digunakan

Alat Uji Kekerasan (Copley) Alat Uji Waktu Hancur (Copley)

(33)

Lampiran 16. (lanjutan)

Mesin Pencetak Tablet (Erweke) Alat Flowmeter (Copley)

(34)
(35)

Lampiran 18. Gambar mikroskopik pati jagung

Mikroskopik Pati Jagung Pragelatinasi Mikroskopik Pati Jagung Alami

(36)

Lampiran 19. Gambar tablet Vitamin C menggunakan pati jagung

(37)
(38)

Lampiran 19. (lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukan faktor risiko kejadian status gizi pendek pada anak balita adalah pola asuh dengan OR=50.3, tinggi badan ibu (OR =3.68), tinggi badan ayah (OR=5.05),

Informasi tentaNg sistem yang sedang berjalan sangant penting sekali dalam proses pengembangan sistem informasi karena dari informasi tersebut dapat diketahui sejauh mana

Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti

JUMLAH BELANJA SURPLUS/

Situs ini dibuat dengan menggunakan PHP yang menggunakan konsep sisi pemrograman server dimana tulisan ini tidak tergantung browser karena yang menjalankan tulisan ini adalah server

Daripada menulis buku, pengarang dapat memanfaatkan waktunya untuk memberikan jasa.. konsultasi ke perusahaan bisnis, imbalan jasa konsultasi ini disebut

TRANSAKSI RINGKASAN PADA IKHTISAR ATAU AKHIR PERIODE LAPORAN KEUANGAN TANPA BUKTI-BUKTI BUKU KAS DAN BUKU BANK IKHTISAR PENJUALAN BUKTI-BUKTI PENERIMAAN BUKTI-BUKTI

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang “Pengaruh pendidikan kesehatan gosok gigi dengan metode bermain terhadap perilaku gosok gigi anak usia pra sekolah di TK