• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Siswa Kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang S"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Pra Siklus

Dari hasil observasi proses pembelajaran IPS pra siklus yang dilakukan di kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ditemukan bahwa proses pembelajaran masih berlangsung secara tradisional. Pada kegiatan awal, guru memberi salam dan melakukan apersepsi pembelajaran. apersepsi pembelajaran dilakukan guru dengan cara bertanya kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Setelah itu, masuk dalam kegiatan inti yang diawali dengan penjelasan materi dari guru. Dalam sela-sela penjelasan, guru memberikan pertanyaan kepada siswa, setelah itu penjelasan dilanjutkan kembali. Setelah penjelasan guru selesai, guru bertanya pada siswa apakah yang disampaikan guru sudah jelas. Dalam hal ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika merasa kesulitan. Jika tidak ada pertanyaan, guru melanjutkan pembelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas dibuku secara individu. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas, dan meminta siswa tidak ramai dalam mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan jawabannya. Kemudian guru memberikan keterangan jawaban itu sudah benar atau belum. Kegiatan akhir dalam pembelajaran IPS, guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kesimpulan dari pembelajaran yang didapat. Kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan di Rumah. Setelah itu guru menutup pembelajaran.

(2)

temannya dan beriteraksi dengan teman sebayanya. Pembelajaran IPS yang dilakukan juga kurang melatih siswa dalam melakukan penelitian, karena pembelajaran sering dilakukan di dalam kelas dan terlalu lama mendengarkan materi yang disampaikan guru serta pemberian tugas berdasarkan buku atau pertanyaan dari guru. Hal tersebut siswa menjadi kurang terlatih untuk berpikir secara kritis.

Pembelajaran yang berlangsung secara tradisional dapat membuat siswa menjadi sulit dalam mamahami materi IPS yang disampaikan. Kesulitan dalam memahami materi IPS yang dipelajari menyebabkan hasil belajar siswa kurang mencapai KKM yang ditentukan yaitu sebesar 75. Hal tersebut terlihat dari ulangan harian mata pelajaran IPS. Dari 23 siswa dalam kelas, yang mencapai KKM 75 sebanyak 9 siswa (39,13%), dan sisanya, 14 siswa (60,87%) belum tuntas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Hasil belajar siswa pra siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 9 39,13%

2 Tidak tuntas 14 60,87%

3 Jumlah 23 100%

Nilai rata-rata kelas 70,43

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Sumber: Data primer

(3)

berpikir kritis dalam proses pembelajaran yang akan membuat hasil belajar siswa lebih meningkat.

4.1.2 Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan diuraikan tahapan dalam proses pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pada siklus I ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1 kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran). Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus I yang akan disajikan dalam tabel 4.2.

Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, peneliti membuat rencana sebagai berikut.

1. Menetapkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan digunakan untuk pembelajaran pada siklus 1.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.

(4)

4. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan. 5. Membuat lembar kerja siswa.

6. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan untuk siklus I.

7. Membuat lembar observasi pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa.

b. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus I dilakukan pada hari senin, tanggal 11 September 2017. Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi oleh guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan 3 kali pertemuan. Pada pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa. Dalam setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal atau sebagai pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Pertemuan 1 Siklus I 1.1 Kegiatan Pendahuluan

(5)

kegiatan apersepsi, guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang karakteristik ruang dan sumber daya alam. Saat guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran, semua siswa melihat ke depan dan mendengarkan apa yang disampaikan guru.

1.2. Kegiatan Inti

(6)
(7)

siswa dengan membaca buku sebagai sumber belajar, selain itu melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah untuk mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ada. Kemudian siswa menganalisis informasi yang di dapat, dengan menuliskan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh di lembar kerja siswa yang telah diberikan guru. Setelah pengumpulan dan analisis informasi, siswa diminta untuk menyimpulkan dari hasil analisis tersebut. Pada kegiatan menyimpulkan ini, guru meminta siswa untuk melihat hipotesis atau jawaban yang ditulis sebelumnya dengan mencocokan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga siswa tahu dugaan jawaban yang diajukan benar atau salah. Setelah menyimpulkan, setiap kelompok menyajikan atau mempresentasikan hasil laporan yang telah dibuat. guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang berani maju pertama untuk menyampaikan hasil pekerjaannya. Saat guru memberikan kesempatan tersebut, siswa terlihat antusias untuk maju ke depan, banyak kelompok yang mengacungkan tangan sehingga guru memilih kelompok yang tercepat dalam mengacungkan tangan. Presentasi dilakukan secara bergirilan. Kelompok yang tidak maju, mendengarkan hasil penyajian kelompok yang maju. Pada kegiatan ini, guru menilai ketrampilan siswa dalam menyajikan laporan dengan mengisi lembar nilai psikomotor berdasarkan rubrik penilaian psikomotor yang telah dibuat. Setelah 1 kelompok selesai mempresentasikan hasil laporannya, guru meminta siswa untuk memberi tanggapan kelompok yang maju. Dalam kegiatan ini guru membimbing siswa supaya mereka tidak kesulitan untuk belajar menanggapi kelompok yang maju.

1.3 Kegiatan Penutup

(8)

mengikuti pembelajaran, siswa mengatakan bahwa mereka senang dalam mengikuti pembelajaran apalagi ketika diajak pergi ke luar kelas ketika diminta untuk mengamati, mereka menjadi tidak bosan. Setelah kegiatan refleksi pembelajaran, guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu tentang macam-macam SDA dan pemanfaatnnya, hal ini supaya siswa tahu topik bahasan pembelajaran selanjutnya sehingga siswa dapat belajar dulu tentang topik yang dipelajari pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup dalam pertemuan 1 ini diakhiri dengan guru meminta salah satu siswa memimpin doa penutup untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pertemuan 1 siklus I , siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan, seperti ketika merumuskan masalah banyak siswa yang masih terlihat bingung. Sehingga perlu bimbingan dari guru yang mengajar untuk mengarahkan siswa supaya berhasil melakukan tahap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Berdasarkan catatan observer pada lembar observasi oleh guru, guru masih kurang menguasai kelas dengan baik, hal ini terlihat pada saat pembentukan kelompok siswa masih kesulitan untuk mencari anggota kelompok, selain itu suasana pembelajaran masih terlihat gaduh karena siswa saling memilih-milih anggota kelompok.

2. Pertemuan 2 Siklus I

Pertemuan 2 pada siklus I dilakukan pada hari selasa, tanggal 12 September 2017. Pada pertemuan 2 siklus I terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

2.1 Kegiatan Pendahuluan

(9)

mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan tentang pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini untuk mengetahui daya ingat siswa dan sebagai apersepsi untuk masuk pada pokok bahasan pertemuan 2. Setelah itu guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari kemudian siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

2.2 Kegiatan Inti

(10)
(11)

menyikapi hal tersebut, guru memberikan motivasi dengan mengatakan siapa yang ingin mendapat nilai yang bagus harus belajar menanggapi teman yang maju. Kalau merasa sulit, nanti bu guru bantu, yang penting kalian berani dulu mau menyampaikan. Kalian pasti bisa! Akhirnya ada 1 siswa yang mengacungkan tangan, dan guru membantu siswa dalam menanggapi temannya yang maju dengan cara bertanya apakah kelompok sudah jelas ketika menyampaikan dan bagaimana menurutmu jawaban yang disampaikan kelompok sudah benar atau belum.

2.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mendapat perolehan nilai tertinggi. Perolehan nilai kelompok ini dilihat dari ketrampilan siswa dalam menjawab soal di lembar kerja siswa yang diberikan guru dari pertemuan 1 sampai pertemuan yang kedua dan dilihat dari penyampaikan siswa dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. Pada kegiatan ini pula, guru juga memberikan motivasi kepada kelompok yang lain yang belum mendapatkan hadiah supaya tetap semangat, selalu berusaha, dan rajin untuk belajar. Setelah memberikan hadiah, siswa bersama dengan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah merefleksi kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi. Guru berpesan kedapa siswa untuk belajar materi yang telah dipelajari pada pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Pembelajaran pertemuan kedua ini diakhiri doa penutup. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

(12)

3. Pertemuan 3 Siklus I

Pertemuan ketiga pada siklus I dilakukan pada hari Rabu, 13 September 2017. Pada pertemua ketiga ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah siswa menyapa guru serta berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Setelah itu guru bertanya kepada siswa apakah ada yang tidak masuk, kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan memanggil siswa berdasarkan presensi suapay lebih jelas siapa yang masuk dan tidak. Setelah selesai mengecek kehadiran siswa ternyata pada pertemuan 3 ini semua siswa masuk. Guru memberikan pujian dengan mengatakan siswa kelas IV hebat dan semangat untuk belajar, pertahankan supaya tetap masuk untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru menanyakan tentang pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan bahwa hari ini akan dilakukan tes evaluasi pembelajaran. Guru bertanya apakah siswa di rumah sudah belajar dan siswa menjawab pertanyaan dari guru kalau mereka sudah belajar di rumah. Guru memberikan pujian “bagus jika sudah belajar, jangan malas untuk belajar supaya ketika mengerjakan tes nanti kalian bisa”. Selanjutnya guru menyampaikan bahwa guru akan menyampaikan sedikit materi tentang SDA sebelum siswa mengerjakan tes evaluasi.

3.2 Kegiatan Inti

(13)

mengerjakan soal tes evaluasi secara individu. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal tes evaluasi, guru bersama siswa membahas hasil evaluasi, siswa diminta untuk menukarkan dengan teman sebangkunya untuk mencocokkan jawaban hasil tes. Tes evaluasi ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran IPS dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.

3.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, yang dilakukan adalah, guru mengucapkan terima kasih telah mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak lupa memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam belajar. Pada saat guru memberi motivasi, siswa mendengarkan yang disampaikan guru. Selanjutnya, setelah semua selesai dilakukan, kegiatan diakhiri dengan berdoa untuk menutup pembelajaran. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa penutup.

Kegiatan pada pertemuan ketiga ini, berdasarkan catatan observer, guru meminta siswa supaya tetap tenang dan tidak ngobrol atau kerjasama ketika mengerjakan soal.

c. Refleksi

(14)

diberikan akan digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II. Berdasarkan catatan observer untuk setiap pertemuan pada siklus I, diperoleh beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada pada kegiatan pembelajaran siklus I, antara lain sebagai berikut:

Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu:

1. Penyampaian materi sudah menarik, didukung oleh gambar-gambar yang membantu siswa menjadi paham.

2. Pembelajaran yang dilakukan melibatkan siswa menjadi aktif. 3. Pembelajaran menjadi bervariasi dengan dibentuknya kelompok. 4. Siswa dapat belajar secara mandiri.

5. Siswa dapat belajar berpikir kritis melalui kegiatan merumuskan masalah, memberikan jawaban sementara, mencari dan menemukan sendiri informasi yang didapat serta belajar membuat kesimpulan sendiri.

6. Siswa dapat belajar menanggapi hasil pekerjaan temannya.

Kekurangan yang terdapat pada proses pembe;ajaran siklus I yaitu:

1. Pada saat penyampaian tujuan pembelajaran, guru tidak memantau siswa supaya siswa benar-benar menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan sehingga ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan. 2. Siswa masih terlihat gaduh saat pembentukan kelompok karena

memilih-milih teman.

3. Beberapa siswa sibuk ngobrol dengan teman sebangkunya ketika guru menyampaikan materi.

4. Kurang memantau apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan mengajukan hipotesis

5. Kurang memberikan bimbingan secara menyeluruh ketika siswa menganalisis informasi, sehingga masih ada beberapa kelompok yang bingung dalam menganalisis informasi.

(15)

kelompok yang lain apakah mendengarkan presentasi kelompok atau sebaliknya.

Solusi dari kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu: 1. Guru memantau siswa ketika mau menyampaikan tujuan pembelajaran, memastikan semua siswa mendengarkan, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan.

2. Saat pembentukan kelompok, guru meminta siswa untuk tidak gaduh dan mengatakan siapapun yang menjadi anggota kelompok kalian itu sama-sama ingin belajar sehingga siswa diminta untuk tidak terlalu pilih-pilih teman.

3. Penyampaian materi dilakukan sebelum siswa membentuk kelompok supaya siswa lebih fokus untuk mendengarkan penjelasan. Jika sudah membentuk kelompok, siswa jangan diminta untuk duduk bersama dengan kelompoknya dulu atau memutar kursi untuk bergabung dengan kelompok, hal ini akan membuat siswa tidak fokus dalam penjelasan materi yang disampaikan.

4. Guru sebaiknya memantau atau mengecek setiap kelompok supaya semua siswa terlibat dalam tahap mengajukan hipotesis.

5. Guru lebih menjelaskan kepada setiap kelompok yang mengalami kesulitan bagaimana cara menganalisis informasi sehingga tidak didapati siswa yang bingung.

6. Guru memantau kelompok yang lain supaya mendengarkan presentasi kelompok yang maju dan menegur siswa yang tidak mendengarkan presentasi.

(16)

4.1.3 Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan diuraikan tahapan dalam proses pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1 kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran). Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus II yang akan disajikan dalam tabel 4.3.

Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD pada siklus II, peneliti

3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.

(17)

5. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan berupa peta untuk pembelajaran persebaran SDA dan gambar tentang usaha pelestarian SDA. 6. Membuat lembar kerja siswa sesuai materi pembelajaran siklus II.

7. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan untuk siklus II.

8. Membuat lembar observasi pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa. b. Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi oleh guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan. Pada pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa pada siklus II.

1. Pertemuan 1 Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus II ini dilakukan pada hari senin, tanggal 18 September 2017. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini sama dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1.1 Kegiatan Pendahuluan

(18)

memantau atau mengecek siswa supaya benar-benar menyimak tujuan pembelajaran, meminta siswa untuk tidak ramai atau sibuk sendiri supaya siswa tahu tujuan yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus II ini.

1.2 Kegiatan Inti

(19)
(20)

ini, guru memantau juga siswa yang tidak maju dan meminta siswa menyimak presentasi kelompok yang maju, guru menegur siswa yang tidak memperhatikan presentasi kelompok. Selanjutnya setelah siswa selesai mempresentasikan hasil pekerjaannya, kelompok lain yang tidak maju memberikan tanggapan, apakah penyampaiannya sudah jelas atau belum. Hal ini guru memancing siswa melalui pertanyaan supaya siswa tidak bingung dalam menanggapi. Pada kegiatan ini, banyak siswa yang mau belajar menanggapi teman yang maju presentasi.

1.3 Kegiatan Penutup

Kegiatan akhir pada pertemuan ini yaitu, siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru bertanya apa saja yang mereka dapat pada pembelajaran hari ini. Kemudian guru tidak lupa menyampaikan topik pembelajaran pertemuan berikutnya yaitu tentang usaha pelestarian SDA. Guru meminta siswa untuk membaca materi tersebut di rumah. Untuk mengakhiri pembelajaran, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Kegiatan pertemuan 1 siklus II ini, siswa mulai terbiasa dengan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD yang digunakan namun berdasarkan catatan observer, guru masih kurang untuk menegur siswa yang tidak ikut berdiskusi. Guru lebih memperhatikan siswa yang aktif bertanya, aktif berdiskusi dalam kelompok.

2. Pertemuan 2 Siklus II

Pertemuan 2 pada siklus II dilakukan pada hari selasa, tanggal 19 September 2017. Pada pertemuan 2 ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

2.1 Kegiatan Pendahuluan

(21)

kehadiran siswa, bertanya apakah ada yang ijin tidak masuk. Setelah guru selesai mengecek kehadiran siswa, guru bertanya kepada siswa pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini sebagai kegiatan apersepsi. Setelah kegiatan apersepsi, guru menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu tentang usaha pelesatarian SDA. Kemudian guru tidak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran terkait topik yang dipelajari. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, semua siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

2.2 Kegiatan Inti

(22)
(23)

2.3 Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru memberikan hadiah kepada kelompok yang memiliki skor terbanyak dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan guru. Pemberian hadiah tersebut, guru menyebutkan kelompok yang mendapat perolehan nilai terbanyak dan meminta semua anggota kelompok tersebut maju ke depan. Sebelum setiap anggota kelompok diberi hadiah, guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik, melakukan kegiatan dengan giat, dan tidak lupa guru memberikan pesan supaya tetap semangat untuk belajar. Setelah selesai memberikan hadiah dan motivasi bagi siswa yang lain yang tidak mendapat hadiah, kegiatan selanjutnya adalah merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa dengan bimbingan guru menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dan yang telah didapat dari proses pembelajaran. Saat merefleksi pembelajaran, siswa begitu semangat untuk menyampaikan hal-hal yang didapat, siswa juga merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Tidak lupa sebelum mengakhiri pembelajaran, guru meminta siswa untuk belajar tentang materi persebaran SDA dan usaha pelestariannya untuk persiapan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru meminta salah satu siswa memimpin doa penutup.

Kegiatan pada pertemuan II siklus II ini, setiap kegiatan, siswa melakukannya dengan baik, mereka berusaha supaya berhasil melakukan setiap kegiatan yang ada. Berdasarkan catatan observer pada pertemuan II siklus II, guru sudah baik dalam mengelola pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran sudah tidak banyak siswa yang ramai, siswa semangat dalam belajar.

3. Pertemuan 3 Siklus II

Pertemuan ketiga pada siklus II dilakukan pada hari Rabu, 20 September 2017. Pada pertemua ketiga ini juga terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3.1 Kegiatan Pendahuluan

(24)

siswa apakah semua siswa hadir. Setelah mengecek kehadiran siswa, guru bertanya pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya untuk mengecek daya ingat siswa. Guru juga menyampaikan bahwa pertemuan ini akan diadakan tes, guru bertanya pakah siswa sudah siap mengikuti tes evaluasi.

3.2 Kegiatan Inti

Kegiatan inti yang dilakukan pada pertemuan ini, guru menyampaikan materi tentang persebaran SDA dan upaya pelestarian SDA untuk lebih memperdalam pengetahuan siswa. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa menyimak penjelasan guru dengan baik, mereka tidak ramai atau sibuk sendiri dalam proses pembelajaran. Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru mempersiapkan soal-soal tes untuk kegiatan evaluasi. Sementara guru menyiapkan soal, siswa diminta untuk tetap tenang. Setelah soal siap untuk dibagikan, guru menjelaskan terlebih dulu kegiatan evaluasi yang akan dilakukan. Guru meminta siswa supaya tidak bekerjasama dengan temannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam soal tes evaluasi, selain itu siswa diminta tetap tenang dalam mengerjakan. Kegiatan selanjutnya, guru membagikan soal kepada setiap siswa. Setelah semua siswa mendapat soal, siswa mengerjakan soal tersebut. Pada saat mengerjakan soal, siswa terlihat tenang, mereka bekerja secara mandiri.

3.3 Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup pada pertemuan ini, setelah siswa selesai mengerjakan soal tes evaluasi, guru meminta siswa untuk menukarkan pekerjaannya tersebut dengan teman satu bangku untuk dibahas secara bersama-sama. Setelah selesai membahas soal, guru tidak lupa memberikan motivasi kepada semua siswa supaya giat belajar. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama-sama untuk menutup pembelajaran yang telah dilakukan.

(25)

dengan tenang dan tidak bekerjasama, guru telah memantau siswa supaya tenang dan tidak bertanya jawaban kepada siswa lain.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah semua data terkumpul. Data tersebut merupakan data dari hasil evaluasi siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data hasil observasi siklus II untuk melihat keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD siklus II. Dari hasil evaluasi, menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus II dari 23 siswa yang tuntas KKM 75 sebanyak 20 siswa (86,96%), dan sisanya, 3 siswa (13,04%) masih dibawah KKM yang ditentukan. Berdasarkan presentase siswa yang tuntas KKM 75 telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Sedangkan untuk data berdasarkan observasi, peneliti meminta guru kelas sebagai observer untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran serta saran dari guru kelas dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. Saran yang diberikan akan digunakan peneliti dalam mengajar kelak sebagai guru. Berdasarkan catatan observer untuk setiap pertemuan pada siklus II, diperoleh beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada pada kegiatan pembelajaran siklus II, antara lain sebagai berikut:

Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus II yaitu:

1. Guru sudah mengelola kelas dengan baik, kekurangan yang ada pada siklus I telah diperbaiki untuk pembelajaran siklus II.

2. Siswa dapat merumuskan masalah sesuai pokok bahasan materi yang dipelajari.

3. Ketika berdiskusi siswa menjadi berani untuk saling menyampaikan pendapatnya.

4. Siswa dapat mencari serta menemukan jawaban secara mandiri.

(26)

6. Siswa menjadi berani menanggapi penyampaian hasil kerja kelompok lain. Dalam hal ini melatih siswa untuk berbicara menyampaikan pendapat dan menilai pekerjaan temannya.

Kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus II yaitu:

1. Dalam penyampaian materi sudah jelas, perlu ada selingan misalnya humor pada saat menjelaskan supaya siswa tidak mudah mengantuk dan cepat bosan.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data. Data penelitian hasil proses pembelajaran sebagai berikut:

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1Deskripsi Data Siklus I

Deskripsi data hasil belajar pada siklus I pembelajaran IPS dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD disajikan dengan tabel distribusi frekuensi. Dalam membuat tabel distribusi frekwensi dilakukan dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan terakhir menghitung panjang kelas (Sugiono,2011:46). Langkah-langkah pembentukan distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah interval kelas dengan menggunakan kriterium Sturges)

Keterangan:

K = Jumlah interval kelas n = Jumlah data observasi log = logaritma

Jumlah data observasi adalah 23, sehingga dapat dihitung: K = 1 + 3,3 log 23

(27)

b. Menghitung rentang data

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 90 dan nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 60 sehingga dapat dihitung:

Range = nilai max – nilai min+1 = 90 – 60 + 1

= 31

c. Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = 31/5 = 6,2 atau 6

Dari hasil penghitungan di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus I

No Interval Frekwensi Persentase

1 ≥ 90 2 8,70%

2 84 – 89 2 8,70%

3 78 – 83 4 17,40%

4 72 – 77 5 21,73%

5 66 – 71 4 17,40%

6 60 – 65 6 26,07%

Jumlah 23 100%

Sumber: data yang sudah diolah 4.2.1.2Deskripsi Data Siklus II

Deskripsi data hasil belajar pada siklus II pembelajaran IPS dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD disajikan dengan tabel distribusi frekuensi.

a. Menghitung jumlah interval kelas dengan menggunakan kriterium Sturges) Range = nilai max – nilai min+1

Range / K

(28)

Keterangan:

K = Jumlah interval kelas n = Jumlah data observasi log = logaritma

Jumlah data observasi adalah 23, sehingga dapat dihitung: K = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 23 K = 1 + 3,3 (1,3) K = 5,5 atau 5.

b. Menghitung rentang data

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II sebesar 95 dan nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 70 sehingga dapat dihitung:

Range = nilai max – nilai min+1 = 95 – 70 + 1

= 26

c. Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = 26 / 5 = 5,5 atau 5

Dari hasil penghitungan di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Range = nilai max – nilai min+1

(29)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus II

No Interval Frekwensi Persentase

1 100 0 0%

2 94 – 99 2 8,70%

3 88 – 93 1 4,35%

4 82 – 87 7 30,44%

5 76 – 81 6 26,07%

6 70 – 75 7 30,44%

Jumlah 23 100%

Sumber: data yang sudah diolah 4.2.1.3Deskripsi Data Siklus II 4.2.2 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, siswa kelas IV SDN Jetak 03 pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Ketuntasan hasil belajar pada siklus I dapat ditunjukkan melalui tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 13 56,53%

2 Tidak tuntas 10 43,47%

3 Jumlah 23 100%

Nilai rata-rata kelas 74,3

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

(30)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur dengan KKM ≥ 75 dicapai oleh 13 siswa atau 56,53% dan 10 siswa lainnya atau 43,47% belum mencapai ketuntasan dalam belajar IPS.

Tabel 4.7

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 20 86,96%

2 Tidak tuntas 3 13,04%

3 Jumlah 23 100%

Nilai rata-rata kelas 81,08

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 70

Sumber: Data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur dengan KKM ≥ 75 dicapai oleh 20 siswa atau 86,96% dan 3 siswa lainnya atau 13,04% belum mencapai ketuntasan dalam belajar IPS.

4.2.2.2 Analisis Komparatif

(31)

Tabel 4.8

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS

No Kriteria Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Tuntas 9 39,3% 13 56,53% 20 86,96%

2 Tidak tuntas

14 60,87% 10 43,47% 3 13,04%

Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%

Skor tertinggi 90 90 95

Skor terendah 50 60 70

Rata-rata 70,43 74,3 81,08

Sumber: data yang sudah diolah

(32)

Gambar 4.1 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPS

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Jetak 03 pada mata pelajaran IPS, diketahui bahwa melalui penerapan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester I tahun pelajaran 2017/2018. Hal tersebut karena pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD membuat siswa menjadi lebih aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah yang ada pada pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD menjadikan siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa menjadi terlatih untuk berpikir kritis, mencari dan menemukan sendiri jawaban yang tepat. Dalam kegiatan pembelajaran siswa juga dilatih untuk saling membantu siswa lain yang belum paham ketika proses diskusi. Dalam hal ini siswa yang belum paham menjadi paham yang dipelajari. Siswa juga menjadi terlatih merumuskan masalah, kemudian berdiskusi untuk mencari kemungkinan jawaban untuk menyelesaikan masalah, hal ini melatih siswa dalam belajar menyelesaikan suatu masalah. Selain itu dalam pembelajaran siswa juga belajar secara mandiri melalui kegiatan mencari dan mengumpulkan informasi yang dilakukan oleh siswa. Seperti yang dikemukakan Hamruni (2012:88) kegiatan pembelajaran menekankan pada proses berpikir kritis untuk

0 5 10 15 20 25

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

(33)
(34)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus I
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus II
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR

(4) Dalam hal hasil verifikasi tidak lengkap atau tidak sesuai persyaratan, pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian di Unit Kerja Pembina

Pengeplotan ini adalah untuk memvisualisasikan hasil pengolahan data, yanag pertama yaitu nilai anomali TEC di setiap stasiun pengamatan, dan yang kedua adalah posisi

Diagram kontrol MEWMA digunakan untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses. Penerapan diagram kontrol ini dilakukan dengan pembobot 0<λ<1 dan H sebagai batas

Proses pemesanan dan penjualan tiket bus pada saat ini masih memiliki sistem penjualan tiket secara manual, sehingga sering terjadinya kesalahan dalam pendataan, serta membuat

kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Apabila sebagian besar atau

pajak wajib pajak, kualitas pelayanan petugas pajak dan persepsi atas sanksi perpajakan. Oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penambahan

Ini pun ditambah lagi dengan kesan bahwa penelitian yang demikian itu seolah-olah hanya dalam naungan paradigma positivistik (post positivistik).. Gambaran tentang pengetahuan