• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kursus Epidemiology Surveilance, Kumamoto, Fukuoka Tokyo • 1992 Dokter Spesialis Anak, FKUI • 1981–1986 Kepala Puskesmas di Provinsi Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kursus Epidemiology Surveilance, Kumamoto, Fukuoka Tokyo • 1992 Dokter Spesialis Anak, FKUI • 1981–1986 Kepala Puskesmas di Provinsi Lampung"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Soedjatmiko

2018

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI

2015

Doktor Ilmu Kesehatan Anak, FKUI

2004

Kursus Imunisasi WHO, Jakarta, Kinibalu

2003

Magister Sains Psikologi Perkembangan, Fak. Psikologi UI

2002

Konsultan Tumbuh Kembang

Pediatri Sosial

2000

Kursus Growth & Nutrition, Santiago, Chile.

1997

Kursus Epidemiology & Surveilance, Kumamoto, Fukuoka &Tokyo

1992

Dokter Spesialis Anak, FKUI

1981

1986 Kepala Puskesmas di Provinsi Lampung

(2)

Upaya Membentuk Anak GENIUS

(Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat)

dengan buku KIA

(Kesehatan Ibu dan Anak)

Soedjatmiko

Dokter Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang

Pediatri Sosial

Magister Sains Psikologi Perkembangan

Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM

UK/UKK Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Hari Anak Nasional 2018

(3)

Keinginan semua orangtua /

nenek kakek

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Gesit

Empati

Berani

Unggul

Sehat

Anak / Cucu kita :

TUMBUH KEMBANG

OPTIMAL

(4)

Contoh Anak / Cucu Tumbuh Kembang Optimal :

Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(5)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

BAYI BARU LAHIR

-

pendek

< 48 cm (20% = 900.000)

-

berat lahir

< 2,5 kg (10% = 450.000)

KENYATAAN

LAIN

?

BALITA & USIA SEKOLAH

-

Pendek

(37,2% & 30,7 % = 9

7 juta )

-

Anemia

(28,1 % = 5 juta)

-

Kekebalan rendah, Infeksi kronis

-

Sering sakit

meninggal

(2,6%)

-

Kecerdasan rendah (0,4

19,9%)

REMAJA sd DEWASA

-

Perawakan pendek

(31,4

35,1 %)

-

Pendidikan rendah

25%,

Depresi

-

Penghasilan rendah

(46

66%)

-

Penyakit metabolik

: jantung, DM, obese, hipertensi

BAYI & ANAK UMUR 0

2 thn

(1000 hari pertama kehidupan)

-

STUNTING / PENDEK

- Kurang gizi kronis (terus menerus

)

- Sering sakit

- Kurang STIMULASI BERMAIN

REMAJA

- Pendek : 35,9 %

- Anemia 18,4%, infeksi

- Kecerdasan rendah

- Nikah remaja : 23,9%

IBU HAMIL

-

Ibu hamil remaja

(23,9%),

-

Kurang gizi kronik

(24,2%),

pendek

(31,3%)

-

Kurang Iodium

(24,3%)

-

Anemi

(37,1%),

pendidikan rendah

(6)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

BAYI BARU LAHIR

-

pendek

< 48 cm (20% = 900.000)

-

berat lahir

< 2,5 kg (10% = 450.000)

BALITA & USIA SEKOLAH

-

Pendek

(37,2% & 30,7 % = 9

7 juta )

-

Anemia

(28,1 % = 5 juta)

-

Kekebalan rendah, Infeksi kronis

-

Sering sakit

meninggal

(2,6%)

-

Kecerdasan rendah (0,4

19,9%)

REMAJA sd DEWASA

-

Perawakan pendek

(31,4

35,1 %)

-

Pendidikan rendah

25%,

Depresi

-

Penghasilan rendah

(46

66%)

-

Penyakit metabolik

: jantung, DM, obese, hipertensi

BAYI & ANAK UMUR 0

2 thn

(1000 hari pertama kehidupan)

-

STUNTING / PENDEK

-

Kurang gizi kronis (terus menerus

)

-

Sering sakit

-

Kurang STIMULASI BERMAIN

REMAJA

- Pendek : 35,9 %

- Anemia 18,4%, infeksi

- Kecerdasan rendah

- Nikah remaja : 23,9%

IBU HAMIL

-

Ibu hamil remaja

(23,9%),

-

Kurang gizi kronik

(24,2%),

pendek

(31,3%)

-

Kurang Iodium

(24,3%)

-

Anemi

(37,1%),

pendidikan rendah

PRIORITAS

Membentuk

anak GENIUS ?

Perkembangan OTAK paling

CEPAT / PENTING: sejak

kehamilan sampai umur 2 tahun

(1000 hari pertama kehidupan)

(7)

Mengapa Prioritas sampai umur 2 tahun ?

Karena perkembangan OTAK paling Cepat

Sejak dlm Kandungan sampai umur 2 tahun = 1000 hari pertama

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 JULI 2018

1. Thompson RA, Nelson CA.

Am Psychol.

2001;56:5-15; 2. Martorell R, et al.

J Nutr.

2010;140:348-54

.

(8)

STUNTING = Pendek akibat Kurang Gizi Kronis

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Umur sama, tinggi beda

(9)

Kurang gizi kronis sampai umur 2 tahun

perkembangan otak terganggu

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(10)

PRIORITAS UTAMA

:

Ibu hamil dan anak sampai umur 2 tahun

(100 hari pertama kehidupan anak),

.

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Membentuk Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat

ibu hamil umur < 18 tahun,

bayi berat lahir rendah,

bayi kurang bulan,

bayi dgn kelainan bawaan

balita gizi kurang / gizi buruk,

balita anemia,

balita perawakan pendek,

(11)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

1. Beri makanan bergizi seimbang dan cukup

tiru buku KIA

ASI, MP ASI, makanan seimbang, sarapan pagi, makan siang malam

Kurangi beli rokok, pulsa

beli makanan bergizi utk ibu dan anak

2

.

Cegah penyakit

tiru buku KIA

kebersihan makanan, minuman, badan, pakaian, air, lingkungan,

hindari asap rokok, asap kendaraan, sampah, pewarna /pengawet bukan u/ makanan

IMUNISASI

:

lengkap dan teratur

3. Stimulasi dan kasih sayang setiap hari

:

tiru buku KIA

Orangtua / pengasuh : kurangi HP

, sering berinteraksi dengan bayi dan anak

Anak jangan nonton HP, tab, TV,

banyak bermain dengan oranggtua / pengasuh

Bermain interaktif repetitif dengan bayi dan anak :

, dipuji, di ajak bicara, dll

Permainan tradisonal, PAUD, Kel. Bermain, mengaji, Sekolah dll

4. Pantau pertumbuhannya

:

dengan kurva / grafik pertumbuhan

tiru buku KIA

5. Pantau perkembangannya

: dengan ceklis buku KIA

GENIUS

(12)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Bagaimana cara MENGEDUKASI KELUARGA sejak IBU HAMIL sampai ANAK umur 2 TAHUN ?

MEDIA SOSIAL

-

SMS

-

WA

-

(Video singkat)

PENGERAS SUARA

MESJID, PASAR

Atau dgn Sepeda Motor

BERKELILING ke RT /

RW / DUSUN / DESA / P

ISI EDUKASI APA ? : apa yang harus dilakukan keluarga

:

1. Makanan bergizi seimbang :

untuk ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah,

2

.

Cegah penyakit

: kebersihan badan, air, hindari polusi,

IMUNISASI

3. STIMULASI

&

KASIH SAYANG

: bicara, bermain, dengan kasih sayang, pujian

4. Periksa ke Posyandu/Puskesmas/Dokter rutin

: bayi tiap bulan, balita tiap 3 bulan

Di PAUD,

Dari Buku KESEHATAN IBU dan ANAK (buku KIA)

(13)

Buku KIA : Panduan Praktis & Lengkap

dibuat oleh KEMENTERIAN KESEHATAN RI sejak thn 1990an

modifikasi dari buku

Maternal and Child Healthbook Handbook of Japan

dimiliki oleh 80 % keluarga Indonesia

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Dimodifikasi dan disetujui bersama : IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNI, IAKMI, PERSI

(14)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(15)

Dibentuk

kelompok ibu -ibu

yang

anaknya umurnya sama

Dibantu dibacakan

oleh bidan / petugas puskesmas

Diberi contoh

cara melakukannya

Ibu diberi

kesempatan mencoba

melakukan dengan bimbingan petugas kesehatan

Dilakukan di rumah masing-masing setiap hari

, setiap kali orangtua /pengasuh

berinteraksi dengan anak

Dipantau tiap bulan di posyandu atau Puskesmas,

bila perlu dikunjungi kerumah

oleh petugas kesehatan.

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Bila ibu sulit membaca, atau sulit memahami instruksi di buku KIA

(16)

1. Makanan Bergizi Seimbang

untuk :

-

Ibu hamil

-

Bayi

Balita

-

Anak sekolah

-

Remaja

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(17)

I

.

Makanan bergizi

seimbang

untuk ibu hamil, bayi,

balita

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(18)

Makanan Bergizi Seimbang

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

0

6 bulan

-

ASI saja

> 6 bln

2 thn :

-

ASI

-

MP ASI

makanan keluarga

Membentuk struktur otak

dan semua organ tubuh

(19)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

ASI sampai 2

tahun

(20)

Makanan Pendamping ASI (MP ASI) umur 6

9 bulan

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(21)

Makanan Pendamping ASI umur 9 -11 bulan

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(22)

Makanan anak umur 1

2 tahun

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(23)

2. Cegah Penyakit

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(24)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(25)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(26)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(27)

Polusi asap rokok ?

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(28)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(29)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(30)

IMUNISASI

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Rubela (MR)

Rubela (MR)

(31)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(32)

Pesan untuk Mengubah Keraguan

pada Imunisasi

1. Semua negara (

dengan berbagai tingkat

sosial ekonomi dan agama

)

melakukan

imunisasi

,

2.

Semua negara mengakui

imunisasi

bermanfaat

mencegah penyakit berbahaya

aman

untuk bayi dan anak

3. Diteliti, dibuktikan, dipublikasi di forum

ilmiah oleh tim ahli

di lembaga penelitian

berbagai negara

Pendapat perorangan : tidak sahih

SOEDJATMIKO, FKUI-RSCM-IDAI,

(33)

3. STIMULASI BERMAIN

dengan

memberi CONTOH

KASIH SAYANG dan PUJIAN

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(34)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : MEMBERI CONTOH,

Anak Meniru, Mengulang,

Membiasakan

PERILAKU

(35)

Melihat

Meniru

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(36)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI = CONTOH, melihat, meniru, mencoba,

mengulang , membiasakan

PERILAKU

(37)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

La Ode Musa

(38)

Perkembangan OTAK paling Cepat

Sejak dlm Kandungan sampai umur 2 tahun = 1000 hari pertama

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 JULI 2018

1. Thompson RA, Nelson CA.

Am Psychol.

2001;56:5-15; 2. Martorell R, et al.

J Nutr.

2010;140:348-54

.

(39)

STIMULASI (Contoh, Bermain)

+ KASIH SAYANG:

setiap hari (0 - 3 bln, 3

6 bln)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(40)

CONTOH (Progam Stimulasi) SETIAP HARI

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : (Contoh, Bermain) + KASIH SAYANG

:

setiap

hari (6

12 bulan)

(41)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : (Contoh, Bermain) + KASIH SAYANG

:

setiap hari (1

2 tahun )

(42)

CONTOH (Progam Stimulasi) SETIAP HARI

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : (Contoh, Bermain)

+ KASIH SAYANG

setiap hari (2 -3 tahun)

(43)

CONTOH (Progam Stimulasi) SETIAP HARI

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : (Contoh, Bermain)

+ KASIH SAYANG

setiap hari (3 -5 tahun)

(44)

CONTOH (Progam Stimulasi) SETIAP HARI

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

STIMULASI : (Contoh, Bermain) + KASIH SAYANG

setiap hari (5

6 tahun)

(45)

4. Periksa teratur tiap 1

3 bulan untuk

menilai

cukupkah

:

- makanan bergizi ?

- pencegahan penyakit ?

- stimulasi bermain dengan kasih sayang ?

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(46)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Menilai Apakah Perkembangan

normal

(47)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(48)

UMUR

JADWAL dan JENIS PEMANTAUAN / DETEKSI DINI

PERTUMBUHAN

PERKEMBANGAN

PERILAKU

BB/TB

LK

KPSP

TDL

TDD

KMME

CHAT

GPPH

0 bln

V

V

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(49)

Jeffery C. Tanner,

Tara Candland, and

Whitney S. Odden

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(50)

PRIORITAS UTAMA

:

Ibu hamil dan anak sampai umur 2 tahun

(100 hari pertama kehidupan anak),

.

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Membentuk Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat

ibu hamil umur < 18 tahun,

bayi berat lahir rendah,

bayi kurang bulan,

bayi dgn kelainan bawaan

balita gizi kurang / gizi buruk,

balita anemia,

balita perawakan pendek,

(51)

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

1. Beri makanan bergizi seimbang dan cukup

tiru buku KIA

ASI, MP ASI, makanan seimbang, sarapan pagi, makan siang malam

Kurangi beli rokok, pulsa

beli makanan bergizi utk ibu dan anak

2

.

Cegah penyakit

tiru buku KIA

kebersihan makanan, minuman, badan, pakaian, air, lingkungan,

hindari asap rokok, asap kendaraan, sampah, pewarna /pengawet bukan u/ makanan

IMUNISASI

:

lengkap dan teratur

3. Stimulasi dan kasih sayang setiap hari

:

tiru buku KIA

Orangtua / pengasuh : kurangi HP

, sering berinteraksi dengan bayi dan anak

Anak jangan nonton HP, tab, TV,

banyak bermain dengan oranggtua / pengasuh

Bermain interaktif repetitif dengan bayi dan anak :

, dipuji, di ajak bicara, dll

Permainan tradisonal, PAUD, Kel. Bermain, mengaji, Sekolah dll

4. Pantau pertumbuhannya

:

dengan kurva / grafik pertumbuhan

tiru buku KIA

5. Pantau perkembangannya

: dengan ceklis buku KIA

GENIUS

(52)

Dibentuk

kelompok ibu -ibu

yang

anaknya umurnya sama

Dibantu dibacakan

oleh bidan / petugas puskesmas

Diberi contoh

cara melakukannya

Ibu diberi

kesempatan mencoba

melakukan dengan bimbingan petugas kesehatan

Dilakukan di rumah masing-masing setiap hari

, setiap kali orangtua /pengasuh

berinteraksi dengan anak

Dipantau tiap bulan di posyandu atau Puskesmas,

bila perlu dikunjungi kerumah

oleh petugas kesehatan.

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Bila ibu sulit membaca, atau sulit memahami instruksi di buku KIA

(53)

Anggota organisasi wanita dibantu Tenaga Kesehatan Kecamatan / Desa : SKRINING

RUJUK,

Beri contoh, melaksanakan, bantu pecahkan masalah : optimalkan sumber dana, makanan, halaman, waktu,

sponsor, mempraktekkan Isi Buku KIA bersama keluarga,

kemudian diingatkan dan dipantau terus menerus : 1. Gizi. 2. Cegah Penyakit. 3. Stimulasi 4. Periksa teratur

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

(54)

Semoga keinginan semua orangtua

/ nenek kakek

tercapai

SOEDJATMIKO, FKUI, 24 Juli 2018

Gesit

Empati

Berani

Unggul

Sehat

Anak / Cucu kita :

TUMBUH KEMBANG

OPTIMAL

(55)

29/07/2018

1

Tips mempersiapkan anak agar menjadi cerdas, tinggi dan sehat sampai tua : Diawali dengan mencegah malnutrisi di

1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK)

Damayanti Rusli Sjarif

Div Nutrisis Pediatrik dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM/IDAI

Jakarta -INDONESIA

• Masa bayi dan baduta adalah bagian dari 1000 Hari Pertama Kehidupan

• Apa yang terjadi kalau seorang bayi dan baduta mengalami penurunan berat badan (weight faltering) ?

• Tips mencegah weight faltering pada bayi dan batita

Pokok Bahasan

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)

(56)

29/07/2018

2

Damayanti R.Sjarif 2018

(57)

29/07/2018

3

Damayanti Rusli Sjarif 2017

Apa yang terjadi jika seorang bayi/batita mengalami :

penambahan berat badan yang tidak adekuat (weight faltering)

atau

penurunan berat badan (weight loss) ?

Studi Kasus Alergi susu sapi berat

Terapi Susu formula terhidrolisat

Damayanti R.Sjarif 2018

Studi Kasus

Bayi A, laki-laki, anak pertama , lahir cukup bulan, lahir spontan olrh bidan BL 3 kg, PL 48 cm di Riau

ASI eksklusif 4 bulan

Riwayat bayi sebelum datang ke RSCM

(58)

29/07/2018

4

Analisis 0-4 bulan, masih mendapatkan ASI eksklusif menggunakan WHO growth chart 2006

• BB naik dari 3 kg menjadi 4,5 kg

• Grafik BB/U → WAZ < -3 → Berat badan

sangat kurang

• Dalam 4 bulan jika di analisis menggunakan

tabel weight increment WHO 2006 = 1500 g

jadi < p5 (2603 g) → at risk of failure to

thrive terjadi sebelum 4 bulan

Malnutrisi diawali dengan penurunan berat badan (weight faltering)

7/28/2018

) Latin America and Caribbean

A f ric a A sia

WAZ < -2 → Underweight (berat badan kurang)

WAZ < -3 → Severely underweight (berat badan sangat kurang)

(59)

29/07/2018

5

Why early nutrition is important ?

70% of energy supply during fetal development is devoted to brain development

Pada berat badan kurang dari 10 kg, metabolisme otak menggunakan 50-60% dari

asupan kalori harian !!!

Weight Faltering in Infancy and IQ Levels at 8 Years in the Avon Longitudinal Study of Parents and Children

Emond et al (Pediatrics 2007)

Mean IQ levels according to weight gain from birth to 8 weeks.

Shown are weight-gain z scores (eg, −1.5 represents greater than −1.75 to

−1.25).

Multivariate analysis shows that early growth faltering (slowest gaining 5% of term infants in the first 8 weeks) is

associated with an average deficit of ∼3 IQ points

Damayanti Rusli Sjarif 2018

Damayanti R.Sjarif 2018

In many pathologic types of short stature, weight is affected first, then height velocity, and finally brain growth (documented by head

circumference).(Genet Med. 2009 Jun; 11(6): 465–470.)

(60)

29/07/2018

6

Damayanti R.Sjarif 2018

Sindrom Stunting (Branca & Ferari, 2002) gejala klinis stunting pada anak dan dewasa

Jangka Pendek Masa Anak

• Hambatan perkembangan

• Penurunan fungsi kekebalan tubuh

Penurunan fungsi kognitif

Gangguan sistem pembakaran lemak

Jangka Panjang Masa Dewasa

Obesitas

–Penurunan toleransi glukosa

–Penyakit jantung koroner

–Hipertensi

–osteoporosis

Mean developmental quotient (DQ) scores of five groups of children over two years. The groups are non-stunted children, and stunted children who received both stimulation and

supplementation, supplementation alone, stimulation alone, and no intervention (control)

[Grantham-McGregor SM, Schofield W, Powell C 1987)

Damayanti R.Sjarif 2018

(61)

29/07/2018

7

J. Nutr. 129: 1555–1562, 1999

Mean standard IQ scores of severely malnourished children who received intervention compared with scores of malnourished and adequately nourished children who did not receive intervention followed up 14 years after leaving the

(62)

29/07/2018

8

Impaired IQ and academic skills in adults who experienced moderate to severe infantile malnutrition: A 40-year study

(Waber et al Nutritional Neuroscience 2014)

HAK CIPTA MODUL DRS 2015

Impaired IQ and academic skills in adults who experienced moderate to severe infantile malnutrition: A 40-year study

(Waber et al Nutritional Neuroscience 2014)

25% bayi yang mengalami gizi buruk akan mempunyai IQ 51-70 pada usia 40 tahun

40% bayi yang mengalami gizi buruk akan mempunyai IQ 71-90 pada usia 40 tahun

Damayanti Rusli Sjarif 2018

Damayanti R.Sjarif 2018

early adiposity rebound

(63)

29/07/2018

9

Damayanti R.Sjarif 2018

Damayanti R.Sjarif 2018

Damayanti R.Sjarif 2018

(64)

29/07/2018

10

Prevalence of malnutrition in underfive children in Indonesia ( National Basic Health Research Data 2007, 2010, 2013 )

Underweight (WAZ)

Stunted (HAZ)

Wasted

(WHZ) Overweight (WHZ)

Malnutrisi pada balita di Indonesia

Damayanti R.Sjarif 2018

copyright DRSJARIF 2017

In Indonesia, 37% of children aged less than five years were stunted in 2013

the prevalence exceeded 40 % in 15 out of 33 provinces; 18 % of children were severely stunted.

copyright DRSJARIF 2018

(65)

29/07/2018

11

Apakah semua anak yang berperawakan pendek disebut stunting ?

Seorang anak diklasifikasikan sebagai

perawakan pendek

jika panjang badan atau tinggi badan menurut umur berada dibawah Zscore –2 WHO Growth Standard

Perawakan sangat pendek

jika panjang badan atau tinggi badan menurut umur berada dibawah Zscore –3 WHO Growth Standard

Stunting jika

perawakan pendek tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan atau nutrisi yang suboptimal

WHO CONCEPTUAL FRAMEWORK 2013

Damayanti R.Sjarif 2018

Stunting harus dibedakan dengan penyebab perawakan pendek (short stature) lainnya oleh dokter spesialis

anak, untuk menentukan tatalaksana

Source: Mark A. Sperling, MD

Damayanti R.Sjarif 2018

Perawakan pendek yang bukan stunting

TERAPI SULIH ENZIM

TERAPI SULIH HORMON

Terapi bedah Teknik pemanjangan tungkai dapat meningkatkan panjang tungkai 15-30 cm

Damayanti R.Sjarif 2018

(66)

29/07/2018

12

Dampak stunting dan defisiensi zat gizi mikro pada kemampuan mencari nafkah di kemudian hari

Damayanti R.Sjarif 2018

Masa depan ± 40% balita stunting Indonesia ???

Damayanti R.Sjarif 2018

Tips mencegah stunting untuk orang tua ?

 Stunting selalu dimulai dengan kenaikan berat badan yang tidak

adekuat (weight faltering) !!

 Pantau pertumbuhan (berat, panjang dang lingkar kepala) bayi

dan batita dengan cara yang benar secara teratur di posyandu

 Jika terdapat petanda weight faltering segera konsultasikan

kepada petugas kesehatan untuk diintervensi supaya tidak belanjut

 Weight faltering umumnya disebabkan ptaktek pemberian makan

bayi dan batita yang tidak benar

 Terapkan cara pemberian ASI dan MPASI yang benar

 Pastikan kualitas makanan lengkap dan seimbang serta

kuantitas yang cukup

 Pastikan bayi dan anak selalu mendapatkan sumber protein

hewani

Mengapa kuantitas dan kualitas MPASI yang salah menyebabkan balita mengalami stunting ?

(67)

29/07/2018

13

Damayanti R.Sjarif 2018

Rekomendasi WHO (2003)

Inisiasi menyusu dini (< 1 jam setelah bayi lahir)

ASI eksklusif selama 6 bulan Makanan pendamping ASI

diberikan paling lambat pada usia

6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI

Berikan Makanan Pendamping ASI: Tepat waktu

Kandungan nutrisi cukup baik makro maupun mikro dan seimbang

Aman

Diberikan dengan cara yang

benar

Am J Clin Nutr 2004;80:447–52.

DR SJARIF 3017

copyright DRSJARIF 2018

Limiting amino acids

animal protein versus plant protein

(68)

29/07/2018

14

Komposisi zat gizi makro ASI

Protein 5,2 % KH 39,4% Lemak 55,4%

Damayanti R.Sjarif 2018

Breast milk adequacy –baby’s weight gain Sjarif et al 2012

Weight gain Total %

V-1

2 minggu 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan Baik 92 64 59 49 41 39 32

Weight gain

Table 5.7. Baby’s weight gain monthly

Gambar 5.4. Kenaikan berat badan dari total 100 subjek penelitian selama 6 bulan berdasarkan buku KIA Kementerian Kesehatan RI. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2011.

World timing of weight faltering

(69)

29/07/2018

15

WEANING PERIODS

Fase kritis risiko kekurangan energi, protein dan mikronutrient pada bayi

adalah pada masa penyapihan

Pemenuhan kebutuhan zat gizi oleh MP-ASI pada usia 9-12 bulan (%AKG)

Pemenuhan kebutuhan zat gizi oleh MP-ASI pada usia 6-9 bulan dan 9-12 bulan (%AKG) (Dewey, 2001)

Persentase AKG zat gizi yang harus dipenuhi MPASI untuk bayi 6-8 bulan

Persentase AKG zat gizi yang harus dipenuhi MPASI untuk bayi

9- 11 bulan Damayanti R.Sjarif 2018

MPASI (Makanan Pelengkap ASI)

harus melengkapi zat gizi ASI yang sudah tidak memenuhi kebutuhan bayi/anak

Damayanti R.Sjarif 2018

“Piring makanku” untuk bayi dan batita komposisinya sangat berbeda dengan dewasa

(70)

29/07/2018

16

MPASI pertama yang populer di sosial media INDONESIA

Damayanti R.Sjarif 2018

Kandungan zat gizi tipe 2 pada MPASI pertama terkait pertumbuhan linier

Energy

Damayanti R.Sjarif 2018

Resep MPASI di Buku KIA 2018

Fakta Kandungan Zat gizi

(71)

29/07/2018

17

Asupan protein hewani MPASI Indonesia ?

 The study of 300 toddler (age 1-3 years) in

Jakarta showed that

 76,7% of them consumed low quantities

protein (<15% of total energy) (Sjarif et al 2015)

 The study of Riskesdas 2010 showed that

among Indonesian children age 6-23 months,

 only 38,25% who consumed meat and eggs,

and

 only 37,2% who consumed milk or its

product (Kekalih, 2015)

copyright DRSJARIF 2018

Damayanti R.Sjarif 2018

Alternatif sumber protein untuk batita

Source: Nutrient data for this listing was provided by USDA SR-21

Jumlah (g) Kuantitas

Protein Kualitas Protein (AAS) Keterangan

Daging ayam

(dada ) 28 g 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas tinggi Telur ayam 50 g 7,5 gram 132 (>100) lengkap, kualitas tinggi

Daging sapi

cincang 28 g 7 gram 136 (>100) lengkap, kualitas tinggi ikan kembung

(mackerel) kalengan

28 g 7 gram 148 (>100) lengkap, kualitas tinggi

Susu sapi cair

UHT 250 ml 8 gram 136 (>100) lengkap, kualitas tinggi Tempe 28 g 5 gram 79 (limiting

amino acids methionine +cystine)

(< 100), tdk lengkap,memer lukan makanan pelengkap

Damayanti R.Sjarif 2018

Kesimpulan

o Stunting adalah perawakan pendek yang diakibat oleh

kondisi kesehatan yang suboptimal terutama kuantitas dan kualitas asupan makanan yang salah

o Stunting akan berdampak pada kecerdasan anak serta

risiko timbulnya penyakit degeneratif (obesitas, DM, penyakit jantung koroner, dll) dikemudian hari

o Stunting dapat dicegah dengan memperhatikan

kuantitas dan kualitas protein yang dikonsumsi balita

o Batita dianjurkan mengonsumsi 1,1 g protein/kg BB yang

berkualitas tinggi (mengandung asam amino esensial lengkap) setiap hari, yang didapat dari sumber hewani yaitu daging (sapi,ayam,ikan), telur atau susu.

.

Tanggung jawab kita bersama !!!

Angka kelahiran Indonesia 2014 adalah 17 per 1000 populasi

Penduduk Indonesia ± 255 juta (2015)

± 4,3 juta bayi lahir setiap tahunnya yang harus dijaga kualitas hidupnya di awali dengan MP ASI yang berkualitas

(72)

29/07/2018

18

Damayanti R.Sjarif 2018

ULTIMATE GOAL

Algoritma Sistem Rujukan Masalah Gizi

dari Posyandu - Puskesmas - RSUD (Spesialis Anak) (DRS 2018)

Pasien di posyandu

ukur dan ditimbang dibawah pengawasan Petugas Gizi Puskesmas atau Bidan Desa

BB/U < -2 WAZ Kenaikan BB < P5 PB/U < 2 LAZ

Rujuk ke Puskesmas KIA (Bidan) At risk FTT untuk menilai Redflags,

Gizi kurang/gizi buruk,Stunting

Rujuk dokter Puskesmas Nilai redflags dan tatalaksana

Gizi kurang / buruk ditatalaksana jika sdh ikut pelatihan Stunting langsung dirujuk ke SpA untuk membedakan dengan penyebab non stunting

Rujuk SpA di RSUD

untuk diagnosis banding penyebab at risk FTT, dan stunting,Gzi kurang/buruk dan Tatalaksana dengan FSMP jika perlu

BB/U > -2 Kenaikan BB > P5 LAZ > -2

Nasehat ASI + MPASI

(73)
(74)
(75)

Dalam kehidupannya, perkembangan anak

sangat dipengaruhi oleh 2 faktor :

1. Nature

Faktor yang merupakan pemberian

dari Tuhan, sulit untuk diubah.

Contoh: bentuk tubuh, usia, dsb.

2. Nurture

Faktor yang merupakan pengaruh/

bentukan dari lingkungan.

(76)

PENGASUHAN ADALAH…

Interaksi antara orang tua dengan anak,

yang mencakup:

Perawatan

(memberi makan,

membersihkan dan melindungi)

Sosialisasi

(mengajarkan perilaku yang

umum dan sesuai dengan aturan dalam

masyarakat)

Mengkomunikasikan

afeksi, nilai-nilai,

(77)

POLA ASUH

Pola asuh orang tua adalah

gaya pengasuhan yang

diterapkan pada anak

dan

bersifat relative konsisten dari

waktu ke waktu.

Perlakuan orangtua terhadap

anak, memberikan kontribusi

yang besar terhadap

(78)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGGUNAAN POLA ASUH

Jenis pola asuh yang

diterima oleh orangtua

sebelumnya

Status sosial ekonomi

Tingkat pendidikan

orangtua

(79)

MACAM-MACAM

POLA ASUH

AUTHORITARIAN

(OTORITER)

UNINVOLVED

(TIDAK TERLIBAT)

INDULGENT

(PERMISIF)

AUTHORITATIVE

(DEMOKRATIS)

(80)

BAGAN POLA ASUH

AUTHORITARIAN (OTORITER)

AUTHORITATIVE (DEMOKRATIS)

UNINVOLVED (TIDAK TERLIBAT)

INDULGENT (PERMISIF)

K

DERAJAT KEHANGATAN ORANGTUA

(81)

AUTHORITARIAN (OTORITER)

Pola pengasuhan anak yang menunjukkan adanya

kontrol yang

tinggi

terhadap perilaku anak, namun

rendah dalam hal

kehangatan

. Orangtua cenderung berperan sebagai “bos”,

(82)

UNINVOLVED (TIDAK TERLIBAT)

Pola asuh dimana

kontrol orangtua rendah

begitupula dengan

derajat kehangatannya terhadap anak.

Orangtua cenderung

menunjukkan jarak, sikap kurang tertarik,

sikap pasif dan mengabaikan emosi anak

namun tetap

(83)

INDULGENT (PERMISIF)

Pola asuh dimana orangtua menunjukkan

kehangatan yang tinggi

namun

kontrol yang rendah

terhadap perilaku anak.

Orangtua

sangat terlibat

dengan kehidupan anak, cenderung

bersikap lunak dan minim arahan, aturan

blur/ tidak jelas

, anak

(84)

AUTHORITATIVE (DEMOKRATIS)

Pola asuh orangtua yang menunjukkan adanya

kontrol dan

kehangatan yang tinggi

terhadap anak. Didalamnya

terdapat

aturan, sikap asertif, dukungan, fleksibilitas serta self regulation

(85)

POLA ASUH

MANAKAH

(86)

Setiap orangtua memiliki

SEMUA

gaya pola asuh,

namun, biasanya orangtua

hanya menerapkan satu

jenis pola asuh secara

(87)

Pola asuh dinyatakan efektif, manakala diterapkan pada

situasi dan kondisi yang tepat.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya ada baiknya,

orangtua menggunakan berbagai pola asuh

secara

bergantian

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang sedang dihadapi.

Misalnya :

Anak sedang mendekati bahaya

pola asuh

otoriter

tepat diterapkan

Anak sedang membuat kerajinan tangan

pola asuh

(88)

PENGARUH POLA PENGASUHAN

TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK

POLA ASUH

KEPRIBADIAN ANAK YG TERBENTUK

UNINVOLVED (TIDAK

TERLIBAT)

self esteem

kurang berkembang, cenderung immature,

kurang perhatian, terhambat dalam penyesuaian diri,

spontan, berani mencoba

INDULGENT (PERMISIF)

Manja, kurang dewasa, kurang teratur, egois, mudah

menyerah, tidak disiplin, percaya diri, kreatif dan asertif

AUTHORITATIVE

(DEMOKRATIS)

ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri,

terbuka pada orangtua, tidak mudah stres dan depresi,

berprestasi baik.

AUTHORITARIAN

(OTORITER)

mudah cemas, kurang percaya diri, kurang komunikatif,

sulit untuk membuat keputusan, cenderung

(89)

Pola asuh apa yang tepat

untuk membentuk anak

(90)

Gesit dan Sehat

Permisif

Empati

Otoriter & Demokratis

Berani

Unggul

(91)

KIAT-KIAT MENGGUNAKAN POLA ASUH

1. Ke-4 gaya pengasuhan yang dimiliki oleh orang tua,

semuanya

diperlukan.

2. Gaya pengasuhan harus

sesuai dengan situasi dan lingkungan,

kepribadian anak & kepribadian orang tua.

3. Orang tua

tidak memaksakan kehendak

tetapi lebih mengajar &

berdialog dengan anak, sesuai dengan usia anak.

4. Baik ibu dan ayah harus

KOMPAK DAN KONSISTEN

dalam

menggunakan pola asuh yang akan diterapkan kepada anak.

5. Menggunakan

konsekuensi

6. Bangunlah

self-esteem

, sehingga anak mampu mengontrol diri

dan juga dapat bebas berkreasi.

(92)

Gambar

tabel weight increment WHO 2006 = 1500 g  jadi < p5 (2603 g) thrive terjadi sebelum 4 bulan→ at risk of failure to
Gambar 5.4. Kenaikan berat badan dari total 100 subjek

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi dari aplikasi ini adalah untuk memasukan data barang masuk dan data barang keluar , pada aplikasi ini proses penginputan data barang dilakukan dengan cara memasukan

Dengan pola asuh orang tua yang baik diharapkan dapat membentuk perilaku seseorang, peran orang tua sangat besar dalam membentuk pola anak sejak dini, pola asuh yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran inovasi sosial yang dilakukan oleh komunitas Sahabat UMKM dalam memberdayakan UMKM Indonesia ditengah pandemi

Artinya: &#34;Diharamkan kepada kamu berkahwin dengan (perempuan-perempuan yang berikut): ibu-ibu kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan saudara-saudara bapa kamu,

Histogram yang diperoleh dari proses akuisisi memberikan 3 nilai intensitas untuk masing-masing warna maka perlu dilakukan konversi menjadi citra grayscale untuk

Untuk tujuan penelitianya, maka orientasi penelitian kasus ini adalah : (1) persepsi kepala sekolah, guru, dan siswa terhadap pengembangan pendidikan demokrasi di sekolah;

Johtopäätökset syntyivät pohtimalla miten tulokset vastasivat tutkimuksen tutkimuskysymyksiin, millaiset ovat nuorten aikuisten kannabiksen käytön motiivit ja millaisia

Proses pembuatan es krim yoghurt ini dilakukan dengan cara beberapa tahap, mula-mula bahan baku berupa susu disiapkan, kemudian dipanaskan dengan suhu rendah dengan