• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEPRIBADIAN dan gaya hidup (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KEPRIBADIAN dan gaya hidup (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL

KEPRIBADIAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL

Dosen Pembimbing : Prof. Dr.H. Arkanudin, M.Si/Dr. Hj. Hasanah, M. Ag

Disusun oleh:

Asmawati

(E1121161022)

Ropitriantri

(E1121161023)

Santi Ramadani

(E1121161045)

Nadia Novianti

(E1121161042)

Monica Mandala Putri

(E1121161036)

Mellya Titania Oktavianti

(E1121161024)

Bima Apriliadi

(E1121161021)

FAKULTAS ISIP JURUSAN SOSIOLOGI PRODI ANTROPOLOGI

SOSIAL

(2)

DAFTAR ISI...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN...

A. LATAR BELAKANG...

B. RUMUSAN MASALAH ...

C. TUJUAN ...

BAB II PEMBAHASAN...

A. Defenisi Kepribadian ...

B.Unsur Unsur Kepribadian...

C.Materi Dari Unsur Unsur Kepribadian...

D. Aneka Warna Kepribadian ...

BAB III PENUTUP...

Kesimpulan dan Penutup ...

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah tentang KEPRIBADIAN ini dengan baik

meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih

pada Bapak Prof. Dr.H. Arkanudin, M.Si dan Ibu Dr. Hj. Hasanah, M. Ag

selaku Dosen mata kuliah Pengantar Antropologi Sosial, FISIP Universitas

Tanjungpura yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang

menjadi tugas Pengantar Antropologi Sosial dengan judul

"KEPRIBADIAN". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan

makalah ini berlangsung sehingga terselesaikanlah makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi

kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan

kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi

perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Pontianak, November 2016

Penyusun

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepribadian adalah merupakan sikap dan perilaku seseorang yang terlihat

oleh orang lain di luar dirinya. Sikap dan perilaku itu memberi gambaran

mengenai sifat-sifat khas, watak, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki

sebagai isi kepribadianseseorang.

Kepribadian adalah kualitas secara keseluruhan dari seseorang yang

tampak dari cara-cara berbuat, berfikir, mengeluarkan pendapat, sikap, minat

dan kepercayaan.

Secara psikologi, kepribadian sebagai struktur dan proses-proses

kejiwaan tetap yang mengatur pengalaman-pengalaman seseorang dan

membentuk tindakan-tindakan dan respons terhadap lingkungannya dengan cara

yang berbeda dengan orang lain

Apabila seorang ahli antropologi, sosilogi, atau psikologi berbicara

mengenai “pola kelakukan manusia”, maka yang dimaksudkan adalah kelakuan

dalam arti yang sangat khusus, yaitu kelakukan organisme manusia yang

ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakukan

manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akalnya dan jiwanya,

yaitu kelakuan manusia yang membabi-buta.

Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah

laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, adalah apa yang disebut

“kepribadian” atau personality.

Konsep kepribadian rupa-rupanya telah menjadi konsep yang demikian

luasnya, sehingga konsep ini menjadi suatu konstruksi yang tidak mungkin

dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi yang dapat mencakup

keseluruhannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiamana definisi kepribadian

2. Apa saja unsur unsur kepribadian manusia

3. Dorongan yang terkandung didalam manusia

4. Menjelaskan materi dari unsur unsur kepribadian

5. Apa saja aneka warna kepribadian

(5)

1. Mengetahui apa itu kepribadian

2. Mengenal unsur kepribadian

3. Memahami dorongan apa saja yang terkandung didalam manusia

4. Mengetahui materi dari unsur kepribadian

5. Mengetahui macam kepribadian

BAB II

PEMBAHASAN

KEPRIBADIAN

1. DEFENISI

Defenisi mengenai kepribadian itu tidak hanya berbeda dengan arti yang melekat pada konsep itu dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa populer istilah “kepribadian” juga berarti ciri ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas. Kalau dalam bahasa sehari hari kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah bahwa individu tersebut memilik beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari individu individu lainnya.

Konsep kepribadian yang lebih tajam tetapi seragam agakanya belum ada karena konsep tersebut sangat luas dan merupakan suatu kontruksi yang sukar dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi mencangkup seluruhnya. Oleh karena itu, bagi kita yang belajar antropolgi, kirany cukup apabila untuk sementara kita gunakan saja defenisi yang masih “kasar” tersebut diatas, dan penggunaan defenisi definisi yang lebih tajam untuk keperluan analisa yang lebih mendalam sebaiknya kita serahkan kepada para ahli pisikologi saja.

2. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

PENGETAHUAN

(6)

getaran eter (cahaya dan warna), getaran akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat/ringan), tekanan termikal (panas/dingin), dan lain lain, yang masuk kedalam berbagai sel di bagian bagian tertentu dari otaknya. Disana berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan pisikologi terjadi, sehingga getaran getaran dan tekanan tekanan tadi diolah menjadi satu susunan yang dipancarkan atau di proyeksikan oleh individu yang bersangkutan menjadi suatu gambaran tentang lingkungan sekitarnya. Dalam ilmu Antropologi, seluruh proses akar manusia yang sadar itu tersebut “prsepsi”.

Ada kalanya suatu presepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu pengambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian bagian yang menyebabkan bahwa ia tertarik kepada bagian bagian tertentu, individu itu akan memusatkan akalnya secara lebih intensif terhadap bagian bagian yang khusus. Pengambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemusatan secara lebih intensif itu, dalam pisikologi itu disebut “pengamatan”.

Cara pengamatan seperti itu menyebabkan bahwa pengambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah tambah atau dibesar besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian bagian tertentu. Ada pula yang digabung gabungkan dengan pengambaran pengambaran lain sehingga menjadi pengambaran yang baru sama sekali, yang secara nyata sebenarnya tidak akan pernah ada. Pengambaran baru yang sering ali tidak realistik itu dalam pisikologi disebut “fantasi”.

seorang dapat juga mengabungkan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan asas asas tertentu. Dengan proses akal itu ia memiliki kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataannya tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan kongkret dari penggambaran yang baru. Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi bahkan juga diluar bumi, padahal ia belum pernah melihat, atau mempresepsikan tempat-tempat tadi. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu sosisal disebut “konsep”.

(7)

diperhatikan bahwa unsur-unsur pengetahuan sebenarnya tidak hilang atau lenyap begitu saja akan tetapi hanya terdesak ke bagian jiwanya yang dalam ilmu pisikologinya disebut “alam bawah sadar”.

Dalam alam bawah sadar itu, berbagai pengetahuan larut dan terpecah pecah menjadi bagian bagian yang tidak teratur. Proses itu terjadi karena akal sadar individu yang bersangkutan tidak lagi menyusun dan menatanya dengan rapi, walaupun bagian bagian tertentu dari pengetahuan tadi ada kalanya muncul ke alam sadarnya.setiap orang tentu pernah tiba tiba teringat akan suatu hal baik dalam keadaan utuh atau sepotong potong atau bahkan tercampur campur dengan berbagai pengetahuan atau pengalaman lain yang telah dilupakannya.

Pengetahuan seseorang karena berbagai sebab juga dapat terdesak atau dengan sengaja dibuat terdesak oleh individu yang bersangkutkan, kedalam bagian dari jiwanya yang lebih dalam, yaitu bagian yang dalam ilmu pisikologi disebut “alam tak sadar”. Dalam alam tak sadar itu pengetahuan larut dan terpecah pecah kedalam bagian bagian yang tercampur aduk. Bagian bagian dari pengetahuan yang tercampur aduk itu ada kalanya muncul kembali terutama pada saat saat akal yang mengatur alam kesadaran berada dalam keadaan relaks atau tak berfungsi.

Proses proses pisikologi yang terjadi dalam alam bahwa sadar dan tak sadar, yang banyak dipelajari oleh bagian dari pisikologi yang dikembangkan oleh S. Freud, yaitu ilmu pisikoanalisa, tidak akan kita perhatikan lebih lanjut dalam buku ini untuk mendapatkan pengertian mengenai asas asas kehidupan masyarakat dan kebeudayaan manusia, untuk sementara kita hanya akan memperhatian bagian kesadaran dari alam jiwa manusia saja.

PERASAAN

(8)

orang yang menggambaran dirinya sendiri tengah menikmati coca cola dingin itu menimbulkan suatu “perasaan” yang positif dalam kesadarannya yaitu perasaan nikmat, sampai sampai air liurnya itu benar benar keluar.

Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan, mencium bau busuk, dan sebgainya. Presepsi presepsi seperti itu dapat menimbukan kesadarannya perasaan negatif, karena ia terkenang bagaimana ia menjadi muak setelah mencium ikan yang busuk dimasa lampau. Apresepsi itu mungkin dapat menyebabkan menjadi benar benar muak pada waktu ia mencium ikan busuk lagi.

Dalam kedua contoh diatas, kita menjumpai suatu konsep baru, yaitu “perasaan”, yang disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Apabila kita perhatikan kedua contoh diatas dengan seksama, “perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat sunbyektif karena adanya unsur penilaian tadi, biasanya menimbulkan “kehendak” dalam kesadaran individu. Kehendak itu mungkin positif yaitu individu yang bersangkutan ingin mendapatkan hal yang dirasakannya memberi kenikmatan atau mungkin juga negatif yaitu individu yang bersangkutan ingin menghindari hal yang dirasakannya membawa perasaannya tidak nikmat.

DORONGAN NALURI

Kesadaran manusia menurut para ahli pisikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbukan karena dipengaruhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung didalam organismenya, khusunya dlam gennya sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri disebut “dorongan”.

(9)

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologis yanga ada pada setiap makhluk di dunia untuk dapat bertahan hidup.

2. Dorongan sex, dorongan ini telah banyak menari perhatian para ahli antropologi, dan mengenai hal ini telah dikembangkan berbagai teori. Dorongan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk keturunan bagi kelanjutan keberadaanya didunia ini muncul pada setiap individu yang normal yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan apapun.

3. Dorongan untuk berupaya mencari makan, Dorongan inin tidak perlu dipelajari, dan sejak baru dilahirkanpun manusia telah menampakkannya dengan mencari puting susu ibunya atau botol susunya tak perlu diajari.

4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai makhluk kolektif

5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, Dorongan ini merupakan asal mua dari adanya beragam kebudayaan manuia, yang menyebabkan bahwa manuia mengembangkan adat. Adat sebaliknya memaksa perbuatan yang seragam dengan manusia-manuia disekelilingnya.

6. Sorongan untuk berbakti, Dorongan ini mungkin ada karena manusia adalah makhluk kolektif . agar manusia dapat hidup serasi bersama manusia lain diperlukan suatu landasan biologi untuk mengembangkan altruisme, simpati, cinta, dan sebagainya

7. Dorongan untuk keindahan yang berbentuk warna, suara, dan gerak,

Dorongan ini sering kali sudah tampak dimiliki bayi, yang sudah dimulai tertarik pada betuk-bentuk, warna-warna, dan suara-suara, irama, dan gerak-gerk. Ini berdasarkandari unsur kesenian

3. MATERI DARI UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

Ahli etnopsikologi, A.F.C. Wallace, pernah membuat suatu kerangka yang memuat seluruh materi yang menjadi objek dan sasaran unsur-unsur kepribadian manusia secara sistematis. Dalam kerangka itu ada tiga hal yang pada tahap pertama merupakan isi kepribadian yang pokok yaitu sebagai berikut :

(10)

psikologi sesama manusia selain diri sendiri., sedang kebutuhan-kebutuhan tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi individu yang bersangkutan, sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya atau tidak memuaskan dan bernilai negatif

2. Beragam hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri (identitas “aku”), baik aspek fisik maupun aspek pikologinya, dan segala hal yang menyangkut kessadaran individu mengenai beragam katagorimanusia,binatang,tumbuh-tumbyhan,benda,zat,kekuatan, atau gejala-gejala alam baik yang nyata maupun yang gaib yang terdapat dialam sekelilingnya.

3. Berbagai macam cara untuk memenuhi, memmperkuat,berhubungan, mendapatkan, atau menggunakan beragam kebutuhan dari hal-hal tersebut diatas sehingga tercapai keadaan yang memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan. Pelaksanaan dari berbagai macam cara itu terwujud dalam kegiatan orang sehari-hari.

4. ANEKA WARNA KEPRIBADIAN

A. Aneka ragam kepribadian individu

Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, dan keinginan kepribadian, serta perbedaan kualitas hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kessadaran individu, menyebabkan adanya beragam struktur kepribadian pada stiap manusia yang hidup dimuka bumi ini, sehingga setiap individu memiliki kepribadian yang unik.

Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian baik pengetahuan maupun perasaan, sasaran dari kehendak , keinginan dan emosi adalah tugas psikologi yang mempelajari sebab dari tingkah laku pola yakni habit(kebiasaan) yang menyebabkan timbulnya kepribadian serta segal tingkahlaku berpola dari iindividu yang bersangkutan. Antropologi dan ilmu-ilmu sosial lain seringkali juga memperhatikan masalah kepribadian, walaupun hanya untuk memperdalam serta memahami adat istiadat dan sosial masyarakat yang dipelajarinya. Khususnya antropologi juga mempelajari kepribadian yang dimiliki sebagian besar warga ssuatu masyarakat yaitu kepribadian umum.

B. KEPRIBADIAN UMUM

(11)

menyenangkan sehingga dalam membuat pelukisan mengenai kepribadian orang bali merka biasanya juga menyebutkan bahwa orang balii ramah,ssetia,jujur, gembira, dan sebagainya. Sebaliknya, appabila mereka mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan maka hal itu seringkali tercermin pula dalam buku etnografi yang mereka tulis mengenai orang bali , yaitu misalnya bahwa orang bali bersifat ketus, tidak setia, penipu, tidak bermoral dan sebagainya. Ketika metedologi penelitian lapangan dalam antropologi berkembang dan dipertajam dalam abad ke-20, metode-metode ppelukisan kepribadian umum yang lebih eksta mulai digunakan. Bersama dengan pakar psikologi A. Kardiner, R. Linton dalam tahun 1930-an mengembangkan metode yang ekstra untuk mengukur kepribadian umum yang diterapkan dalam suatu penelitian terhadap penduduk kepeluan Marquesas, di bagian timur polinesia, dan suku bangsa tanala di bagian timur pulau madagaskah. Bahan etnografi nya di kumpulkan oleh linton, dan kardiner menerapkan metode-metode psikologinya. Hasil penelitian itu adalah buku berjudul the individual and his society.

Penelitian mengenai etos kebudayaan dan kepribadian bangsa yang pertama-tama dilakukan oleh tokoh antropologi R.Benedict, R. Linton dan M. Mead itu kemudian ditiru dan berkembang lebih lanjut sehingga menjadi bagian khusus dalam antropologi yang dinamakan personality and culture, atau kepribadian dan kebudayaan.

C. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur

Meraka yang suka mendiskusikan kontras antara kedua konsep kepribadian Barat dan kepribadian Timur biasanya beranggapan bahwa kepribadian Timur mempunya pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian , mistik , pikiran prelogis, keramah-tamahan , dan kehiidupan sosial. Sebaliknya kepribadian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material , pikiran logis , hubungan berdasarkan asas guna ,dan individualisme.

Ilmu pengetahuan (suatu usaha rohaniah yang paling berhasil dalam sejarah umat manusia) berkembang terutama dalam kebudayaan Eropa; tokoh-tokoh filsafat ternama ,bahkan ahli-ahli mistk terkenal, tidak kurang jumlahnya dalam kebudayaan Eropa , bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh filsafat yang timbul di kebudayaan Asia.

(12)

lahiriah.Adat sopan santun dalam berbagai ebudayaan Cina dan India malahan tidak mengutamakan sikap ramah,tetapi lebih menekankan pada rinsip untuk tidak merugikan, tidak membuat malu, dan tidak merendahkan orang lain, mirip dengan adat sopan santun dalam kebudayaan Eropa.Adapun kontras kolektivisme-individualisme Timu-Barat merupakan kontras mengenai orientasi nilai budaya manusia .

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami.

Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu.

Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu, juga tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur.

PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan dan presentasikan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan yang perlu dibenahi, oleh karenanya saran dan kritik yang membangun dari Bapak dosen dan para audien sangat kami harapkan guna memperbaiki karya ini. Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Sementara bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut dengan tabungan (Dumairy, 1999: 114). Setiap individu melakukan pengeluaran konsumsi yang berbeda-beda. Besarnya

Pakaian bukan lagi sekedar untuk menutupi bagian tubuh, namun apa yang dipakai mahasiswa akan menentukan siapa dirinya dan dari mana ia berasal, lingkungan lah yang menentukkan

Kepribadian nilai dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan

-Gaya Hidup adalah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka.. (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam

Dalam kegiatan bisnis, pengetahuan tentang segmentasi pasar dapat digunakan sebagai informasi untuk memilih pasar, mencari peluang usaha, menyusun strategi merebut bagian pasar

Salah satu faktor yang membuat tidak signifikan adalah keinginan individu dimana ketika profesional muda tidak memiliki pengetahuan keuangan yang cukup, hal ini

Hal ini mendukung teori yang dikemukakanSwastha (2007: 88)kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan dan cara untuk bertingkah laku,

Dengan demikian kerukunan adalah jalan hidup manusia yang memiliki bagian-bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga bersama-sama, saling tolong menolong, toleransi,