PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Pancasila
Yang dibina oleh Ibu Desinta, DR, S.Pd., SH
Oleh
Kelompok 1:
1. Noufal
2. Nora Hardiana 140421601775
3. Octaviana Dwi Saputri 140421600707
4. Putri kusumaningrum 140421605670
5. Ria Siska Anggraini 140421601302
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
Perjalanan hidup suatu bangsa sangat bergantung pada proses penyelenggaraan negara.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara di
segala bidang, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial-budaya. Tidak heran jika
Pancasila dijadikan sebuah acuan untuk membuat peraturan atau hukum-hukum lainnya yang ada
di Negara Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara diharapkan mampu untuk menjadi filter (penyaring) dalam
era globalisasi saat ini terutama dalam pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Pancasila
mampu menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan zaman dari masa ke masa.
Sebagai suatu bangsa kita harus mempelajari makna Pancasila. Makna Pancasila bukan
hanya kita pelajari, tetapi harus kita terapkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Oleh sebab itu,
Pancasila diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam pembuatan makalah ini, mahasiswa dituntut untuk selalu bersikap
kritis dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi di Negeri ini namun, tetap berpedoman
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Bangsa
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia dengan kata lain unsur-unsur Pancasila diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri.
Untuk mencapai Tujuan Nasional Indonesia yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945
alinea ke-4, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ke lima Pancasila bersifat abadi dan dinamis
sehingga dengan kesamaan cita-cita bangsa Indonesia yang membentuk sebuah ideologi bersama
maka Pancasila dijadikan sebuah ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila adalah sumber kekuatan cerminan pribadi bangsa Indonesia. Ideologi sering
pula disebut cita-cita dan bila cita-cita itu tersusun dalam suatu kebulatan ajaran (doktrin) maka cita-cita itu disebut ideologi. Oleh karena itu ideologi merupakan kesatuan dari cita-cita seluruh
Bangsa khususnya Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mewakili ideologi-ideologi seluruh
rakyat Indonesia melalui berbagai proses yang panjang maka terbentuklah Pancasila sebagai
Ideologi Nasional Bangsa yang telah disepakati bersama. Pancasila bukan hanya merupakan
ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga
2.2
Pengertian Ideologi
Pancasila berasal dari kata “idea” yang artinya daya cipta sebagai hasil kesadaran
manusia, dan“logos” yang artinya ilmu. Jadi ideologi mempunyai arti ilmu tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide.
Beberapa istilah Ideologi Menurut Para Ahli :
Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang
ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,
mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan
mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi
dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional
(lembaga) dalam suatu masyarakat.
Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
Harold H. Titus, mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk
sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia
serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
M. Sastraprateja, ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi
Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad
landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
Karl Marx, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama
dalam masyarakat.
Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial,
termasuk kehidupan negara.
Soerjanto Poespowardojo, merumuskan ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan nilai,
yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami
jagat ray a dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Thomas H., ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.
W White, memberikan pengertian bahwa ideologi adalah soal cita-cita politik atau doktrin
2.3 Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
A. Ideologi Terbuka
Idiologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak
dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan hasil dari pemikiran masyarakat
itu sendiri.
ciri-ciri ideologi terbuka adalah :
a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.
b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.
c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya menurut
zamannya
d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh
berbagai latar belakang agama atau budaya.
Ideologi terbuka bermakna bahwa setiap warga negara berhak memberikan masukan kepada
pemerintah, warga negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab, dan adanya kebersamaan
serta musyawarah/mufakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan
perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak
Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara. Indonesia menganut ideologi terbuka karena
Indonesia menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing.
buruk dari pada sekarang. Sebab ideologi tertutup lebih berpihak pada penguasa untuk terus
berkuasa dibaliknya.
B. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak, artinya Ideologi yang ditetapkan
kebenarannya oleh kaum elit (pejabat) dan masyarakat harus menerimanya dan harus dipatuhi.
Ciri – ciri dari Ideologi tertutup adalah sebagai berikut .
1. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai – nilai
atau prinsip – prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis (mempercayai suatu keadaan
tanpa data yang valid dan mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama
sekali ) dan apriori(berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan)sehingga tidak dapat
diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial.
2. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing – masing orang untuk memiliki keyakinan
dan pertimbangannya sendiri.
3. Ideologi tertutup bersifat harus ditaati tanpa adanya kritikan
4. Tidak bersumber dari masyarakat , melainkan dari pikiran elit yang harus
dipropagandakan (meyakinkan rakyat agar mau mengikuti paham tersebut) kepada
masyarakat.
5. Bersifat otoriter (berkuasa sendiri, sewenang-wenang) dan dijalankan dengan cara yang
totaliter(pemerintahan yg menindas hak pribadi dan mengawasi segala aspek kehidupan
warganya).
Contoh Ideologi Tertutup adalah sebagai berikut :
Ideologi Pasis merupakan pengorganisasian pemerintah/penguasa dan masyarakat secara
totaliter oleh kediktatoran (kepala pemerintahan yg mempunyai kekuasaan mutlak, biasanya
diperoleh melalui kekerasan atau dng cara yg tidak demokratis)
1. Ideologi Komunis
Ideologi Komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal marxisme – leninisme.
Pokok – pokok ajaran ideologi ini adalah sebagai berikut :
Tidak mempercayai adanya Tuhan(atheisme)
Menyanggah persamaan manusia dan tidak terdapat pengakuan terhadap hak asasi
manusia.
Legalitas tindakan kekerasan.
Sistem perekonomian yang sentralistik (diatur oleh pusat).
Kekuasaan dipegang oleh satu golongan (hanya golongan elit, atas)
3. Ideologi Agama
Ideologi Agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam
kitab suci suatu agama.
Ciri – ciri ideologi ini , antara lain :
Urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
2.4
Ideologi Partikular dan ideologi Komprehensif
Dari segi sosiologis, Karl Mannhein membedakan dua macam kategori ideologi yaitu
ideologi yang bersifat partikular dan ideologi yang bersifat komprehensif.
Ideologi Partikular (kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang lain)
Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis dan
terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Ideologi Komprehensif
Didefinisikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek
kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk
melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
Dari kedua ideologi diatas, ideologi Pancasila berada ditengah-tengah kedua ideologi
diatas, artinya ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh yaitu tidak berpihak pada golongan
tertentu serta ideologi Pancasila yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa
Indonesia mampu mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat
2.5
Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan
kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta
menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang
selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan negara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Adapun
fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki
kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama
kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama berfungsi juga mempersatukan orang dari
berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu ideologi
juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal
ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat
berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan
memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan
kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan
1. Mempersatukan bagsa, memelihara dan mengukuhkan persatun dan kesatuan bangsa.
Fungsi ini sangat penting bagi bangsa Indonesia karena mempersatukan masyarakat
majemuk yang sering terancam perpecahan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya. Pancasila sebagai
pemberi gambaran, motivasi, dan cita-cita bangsa, serta menggerakan bangsa dalam
melakukan pembangunan nasional dalam pengamalan pancasila.
3. Memberikan tekat untuk menngembangkan dan memeliharakan identitas bangsa.
Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia.
4. Menyoroti keadaan yang ada dan kritis terhadap upaya perwujudan cita" yang terkandung
dalam pancasila tersebut. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai
keadaan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada hakikatnya, Pancasila bersumber dari nilai-nilai adat istiadat, nilai
kebudayaan serta nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Ideologi adalah
suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana
cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan. Pancasila sebagai ideologi akan tetap bertahan
dan tidak goyah meskipun zaman terus berganti. Sebagai generasi penerus, marilah kita
menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling berdampingan dan tetap utuh hingga anak
cucu kita nantinya sebagai penerus kelangsungan negara ini. Pancasila merupakan hasil
kesepakatan warga negara Indonesia bukan paksaan atau tekanan pihak lain. Oleh karena
hanya sekedar di hafalkan. Kita sebagai mahasiswa hendaknya bersikap kritis dalam
menghadapi berbagai persoalan yang terjadi di Negri ini bukan hanya berdiam diri
melihat semua yang terjadi, tetapi kita harus cepat bertindak untuk membangun Negara
menjadi Negara kuat, adil dan makmur.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
munirah-amran.blogspot.com
Buku Pelajaran Pkn SMP dan SMA
http://kamusbahasaindonesia.org/dogmatis#ixzz3BxAdd8O1
Dekker, Nyoman.1993. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.Malang: IKIP MALANG.