Lentera Vol. 15.Juli 2015
66
VISUALISASI SUARA JANTUNG MANUSIA
PADA PLATFORM MOBILE
M. Fadly Syahputra
1, Romi Fadillah Rahmat
2, Julia Annisa Sitepu
3 1,2,3Program Studi S1 Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiUniversitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin memberikan kemudahan dalam mediagnosa penyakit jantung. Perekaman suara jantung merupakan salah satu contoh perkembangan tersebut. Hasil auskultasi dari stetoskop tidak bisa dilihat secara visual dan tidak pernah tersimpan di dalam stetoskop, sehingga tidak bisa didengar bersama dokter lain sebagai bahan diskusi. Maka diperlukan suatu implementasi yang dapat menampilkan karakteristik suara jantung agar dapat terlihat secara visual . Seiring dengan perkembangan komputasi mobile, maka dibuat aplikasi untuk visualisasi suara jantung pada platform android, yang diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan diskusi dan pembelajaran bagi penggunanya. Visualisasi yang dibuat merupakan tampilan grafik dari sinyal suara jantung normal dan abnormal, serta menampilkan informasi durasi S1, S2, systole, dan diastole. Hasil visualisasi yang cukup maksimal didapatkan dengan menggunakan file dengan tipe .wav. Berdasarkan pengujian terhadap delapan jenis data suara jantung yang digunakan, maka diperoleh hasil bahwa durasi diastole lebih lama dibandingkan dengan systole, dan durasi suara jantung pertama lebih lama dibandingkan dengan suara jantung kedua.
Kata Kunci; Auskultasi, Suara Jantung, Visualisasi, Android.
PENDAHULUAN
Pada bidang kedokteran stetoskop me miliki peranan penting. Stetoskop me rupakan salah satu cara yang efektif untuk menilai penyakit kard iovaskular. Stetoskop menggunakan teknik auskultasi, yaitu teknik yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit jantung mela lui suara jantung. Hasil dari suara yang didengar akan digunakan ahli med is sebagai dasar dala m mendiagnosa penyakit jantung.
Auskultasi suara jantung dengan stetoskop me miliki beberapa kendala, selain karena fre kuensi dan amplitudo suara jantung yang rendah, faktor nois e dan penilaian yang subjektif dari dokter juga sangat me mpengaruhi. Sela in itu teknik auskultasi juga me mbutuhkan pengalaman dan keteramp ilan dala m me maha mi kara kteristik suara yang dihasilkan stetoskop. Suara yang dihasilkan stetoskop tidak pernah tersimpan sehingga tidak bisa didengar bersama dokter la in sebagai bahan diskusi. Selain itu suara jantung yang sama dapat diinterpretasikan berbeda oleh dokter yang berbeda.
Untuk mengatasi kendala dari cara kerja stetoskop, maka dibutuhkan alat bantu lain agar para dokter leb ih mudah, cepat dan akurat dala m me la kukan proses klasifikasi suara jantung, yaitu menggunakan proses ko mputasi. Salah satu perke mbangan teknologi pada bidang kardiologi adalah Phonocardiogram.Dengan adanya hasil PCG dari pasien, ahli medis dapat mendengar ke mba li, menganilisis dan mengolah data tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Suara jantung dapat digunakan lebih efisien dengan dokter ket ika mere ka ditamp ilkan secara visual. Hal ini dapat me mpe rmudah para dokter untuk menganalisis sinyal suara jantung manusia. Seiring dengan berkembangnya penelitian yang diterapkan di dalam perangkat mobile ma ka aplikasi in i akan dirancang pada
platform android.
METODE PENELITIAN
Suara J antung
Lentera Vol. 15.Juli 2015
67
sering dinyatakan dengan lub-dub ataudisebut suara jantung pertama (S1) dan suara jantung kedua (S2). Suara lub atau suara jantung pertama (S1) muncul a kibat dua penyebab yaitu : penutupan katub atrioventriku lar (katub mitral dan trikuspidalis) dan kontraksi otot-otot jantung. Sedangkan suara dub atau suara jantung kedua (S2) disebabkan dari penutupan katub semilunaris (katub aorta dan pulmonal).
Suara jantung pertama me miliki wa ktu yang sedikit lebih la ma d ibandingkan dengan suara jantung kedua. Diantara suara jantung pertama dan suara jantung kedua terdapat dua interval yaitu sistole dan diastole. Sistole adalah tekanan darah yang dialirkan dari jantung ke arteri dan nadi, sedangkan diastole me rupakan tekanan darah balik dari arteri dan nadi ke jantung. Sistole ia lah interval antara suara jantung S1 dan S2, sedangkan diastole interval antara suara jantung S2 dan S1. Secara je las dapat dilihat pada gambar 1.
Ga mbar 1 Phonocardiogram Jantung
Jantung juga menghasilkan suara ketiga (S3) dan kee mpat (S4) tetapi lebih rendah dala m intensitas dan norma lnya tidak dapat didengar. Jantung yang tidak norma l akan men imbulkan suara tambahan yang disebut dengan murmur.
Visualisasi
Visualisasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang digunakan untuk menje laskan sesuatu dengan gambar, animasi atau diagram yang bisa dieksplor,dih itung dan dianalisis datanya. Visualisasi me mberikan cara untuk me lihat yang tidak terlihat.
Model dasar dalam me laku kan proses visualisasi informasi yaitu, data mentah (dala m format tertentu) a kan diolah sedemikian rupa sehingga bisa diekstrak dan disaring menjadi bentuk data yang dapat dianalisis seperti data dalam struktur pohon, vektor dan metadata. Data abstrak
ini ke mudian akan dipetakan (proses visualisasi data abstrak) dalam berbagai bentuk representasi seperti Gra fik, Map dsb. Representasi in i ke mudian akan d irender kecil dari spesifikasi RIFF (Resource
Interchange File Format) Microsoft untuk
penyimpanan file multimedia. Suara yang berupa digital audio dalam file WA VE disimpan dala m bentuk ge lo mbang, karena itulah file in i me miliki e kstensi .WA V. Struktur RIFF digunakan untuk mengatur data di dalam file ke dala m bagian-bagian yang tiap masingnya me miliki header dan ukurannya sendiri dan disebut dengan chunk.
Pada dasarnya file WAVE me rupakan format kasar dimana sinyal suara langsung direka m dan dikuantisasi menjadi data digital. Data digital audio dala m file WAVE bisa me miliki kualitas yang bermaca m-maca m. Kualitas dari suara yang dihasilkan ditentukan dari bitrate, samplerate, dan ju mlah channel . Sinyal suara yang direpresentasikan file WAVE dala m bentuk discrete, berupa deret bilangan yang me representasikan a mplitudo dalam do main waktu.
Lentera Vol. 15.Juli 2015
68
yang digunakan dalam bentuk format .wav. Adapun file reka man suara jantung norma lBeberapa tahapan yang dilaku kan dala m mela kukan proses visualisasi adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan file reka man suara jantung.
2. Melakukan pengecekan terhadap
file reka man masukan
menggunakan fungsi
CheapSoundFile pada koding. 3. Apabila file masukan adalah
format *.wav, maka sistem akan chunk. Dengan menggunakan fungsi CheapWAV pada koding ma ka akan dilaku kan pembacaan dari struktur file wav yang digunakan. Adapun proses pembacaan isi file wav yaitu: a. Pengecekan ma in chunk
(header) Pengecekan main chunk (header), sesuai dengan struktur RIFF, file wav diawa li dengan byte yang berisi
‘RIFF’, lalu diikuti dengan byte yang menyatakan ukuran file, dan byte berikutnya berisi
‘WAVE’ yang menyatakan
bahwa file tersebut berisi file sample rate, byterate, blockalign, bitpersa mple. c. Selanjutnya mela kukan
pengecekan pada data chunk. Bagian ini dimu la i dengan
‘data’ dan diikuti dengan byte
berikutnya yang menyatakan besarnya data dalam byte, lalu selebihnya adalah data digital audio-nya.
5. Hasil yang didapatkan dari proses pembacaan isi file dala m bentuk byte akan dinyatakan dalam bentuk integer.
Lentera Vol. 15.Juli 2015
69
7. Selanjutnya dila kukan prosespenggambaran grafik dengan menggunakan fungsi:
Adapun Flowchart yang dirancang pada aplikasi ini seperti pada ga mbar 3.
Start
Ga mbar 3 Flo w Chart visualisasi
Arsitektur Umum Aplikasi
Desain arsitektur ini sangat penting dala m menggamba rkan proses dan interaksi antar ko mponen dalam suatu aplikasi. Rancangan keseluruhan aplikasi yang akan dibuat dalam bentuk arsitektur u mu m yang dapat dilihat pada gambar 4.
Status Login terdapat pada arsitektur umum ap likasi adalah sebagai berikut:
1. Database; Pada aplikasi in i
digunakan database Mysql dengan nama database visualisasi. Da la m
database ini terdapat tiga table
diantaranya table dokter, table
pasien, dan juga table suara.
2. Copy file; Merupakan tahapan
untuk me mbaca dan meng-copy
seluruh file kedala m aplikasi ketika ingin dija lankan. Pada aplikasi in i proses membaca dan meng-copy file dita mpilkan dala m bentuk
loading bar.
3. Login; Setelah selesai meng-copy
file, maka user a kan masuk ke
5. Hasil visualisasi dan informasi;
Lentera Vol. 15.Juli 2015
70
mena mp ilkan hasil visualisasi,pada halaman ini juga akan ditamp ilkan informasi yang terkandung di dalam suara jantung tersebut.
HAS IL DAN PEMBAHASAN
Tampilan Halaman Visualisasi
Dari penelit ian in i a kan dihasilkan berupa tampilan hala man v isualisasi dari suara jantung yang digunakan. Pada hala man visualisasi akan dilengkapi dengan
canvas sebagai tempat penggambaran
visualisasi, dan dilengkapi beberapa tombol seperti play, skip back, next, zoom out, zoom in.
Adapun hasil tampilan hala man visualisasi dapat dilihat pada gambar 5:
Ga mbar 5 Ta mp ilan hala man v isualisasi
Pengujian data suar a jantung
Pada bagian ini akan dijbarkan mengenai hasil proses visualisasi dari data suara jantung yang digunakan. Adapun beberapa hasil visualisasi dari data suara jantung yang digunakan yaitu:
1. Normal Heart Sound
Ga mbar 6 Normal Heart Sound
Dari hasil visualisasi normal heart
sound atau suara jantung normal pada
gambar 6 dapat dilihat bahwa grafik pertama merupakan hasil dari suara jantung pertama . Setelah suara jantung pertama ma ka gra fik mu la i menurun yang menandakan adanya interval menuju suara jantung kedua yang disebut dengan systole. Setelah ke jadian systole maka g rafik mula i mena ik yang menandakan terdengarnya suara jantung yang kedua. Setelah terdengar suara jantung yang kedua ma ka gra fik mula i ke mbali menurun dala m wa ktu yang sedikit lebih la ma. Ha l ini disebut dengan diastole,
yang merupakan interval dari suara jantung kedua menuju ke suara jantung pertama pada grafik berikutnya. Adpaun informasi yang diperoleh dari proses visualis asi suara jantung normal, yaitu:
Suara jantung pertama (S1) : 0,640 detik
Suara jantung kedua (S2) : 0,520 detik
Systole
: 0,120 detik
Diastole
: 0,360 detik
Lentera Vol. 15.Juli 2015
71
Ga mbar 7 Mitral StenosisDari hasil visualisasi suara jantung
mitral stenosis pada gambar 7 dapat dilihat
bahwa grafik sedikit lebih rapat dibandingkan dengan suara jantung yang norma l. Suara jantung dengan keadaan
mitral stenosis terdengar lebih cepat. Pada
hasil grafik yang pertama me rupakan hasil dari suara jantung pertama . Setelah suara jantung pertama ma ka grafik mula i menurun yang menandakan adanya interval menuju suara jantung kedua yang disebut dengan systole. Setelah kejadian systole
ma ka gra fik mula i menaik yang menandakan terdengarnya suara jantung yang kedua. Setelah terdengar suara jantung yang kedua maka gra fik mu la i ke mbali menurun dala m wa ktu yang sedikit lebih la ma. Hal ini disebut dengan diastole , yang me rupakan interval dari suara jantung kedua menuju ke suara jantung pertama pada grafik berikutnya. Adpaun hasil yang diperoleh dari proses visualisasi suara jantung mitral stenosis, yaitu:
Suara jantung pertama (S1) : 0,520
Berdasarkan pe mbahasan imp le mentasi dan pengujian yang telah dilakukan ma ka dapat diperoleh beberapa kesimpulan :
1. Hasil v isualisasi sangat bergantung pada penggunaan jenis file. Dengan menggunakan file format .wav hasil visualisasi terlihat lebih jelas.
2. Dari hasil v isualisasi suara jantung yang diuji maka durasi diastole
lebih la ma dibandingkan dengan durasi systole, dan suara jantung Heart Sound Stethoscope Based
on Bluetooth. Software
Engineering Institute. East China Norma l University. Shanghai 200062, China.
Mohammad, J. S. 2006. Detek si Kelainan
Jantung Melalui
Phonocardiogram Menggunakan Metode Saraf Tiruan Adaptive
Resonance Theory 2. IT Telko m
Bandung.
Rizal, A. & Suryani, V. 2007. Aplik asi Pengolahan Sinyal Digital pada Analisis dan Pengenalan Suara
Jantung dan Paru untuk
Diagnosis Penyak it Jantung dan
Paru Secara Otomatis. STT
Telko m Bandung.
Anggraeni, L. & Riza l, A. 2007.
Pengenalan Suara Jantung
menggunakan Metode Linear
Predictive Coding dan JST-BP.
STT Te lko m Bandung.
Siregar, W. S. 2005. Klasifik asi Suara Jantung Menggunak an Metode
Jaringan Syaraf Tiruan. IT
Telko m, Bandung.
Debbal, S. M. 2009. Computerized Heart
Sounds Analysis. Gen
ie-Bio medical Laboratory
Lentera Vol. 15.Juli 2015
72
Phonocardiography Secara
Simultan Menggunakan
Continuous Wavelet Transfor m.
Bidang Keahlian Te knik Elekt ronika , Progra m Pascasarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Madona, P., Arifin, A., A rie f S. T., Hendra, R. 2012. Segmentasi Suara Jantung S1 dan S2 Menggunakan
Kurva Amplop.Teknik Elektro
ITS, Surabaya
Nurla ili, I. 2011. Pendetek si Suara Jantung S1 dan S2 Menggunak an High
Frequency Signatures. IT
Telko m, Bandung.
Gu ruh. 2011. De finisi Visualisasi,Animasi
dan Simulasi. (online).
http://guruh-al- horford fst08.web.unair.ac.id/artike l_deta il-24313-De fenisi 20 Visualisasi, % 20 Animasi % 20 dan % 20 Simu lasi % 20. ht ml. (5 Januari 2014)
Wilson, R. S. 2003. WAVE PCM sound file format.
(Online)https://ccrma.stanford.ed
u/courses/422/projects/WaveFor mat (4 April 2014).
Guna wan,I.,Gunadi, K. 2005. Pe mbuatan
Perangk at Lunak WAVE
Manipulator Untuk
Memanipulasi File WAV.