• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. IDENTITAS Mata kuliah : Fisika Umum Program Studi : FisikaPendidikan Fisika Jurusan : Fisika Fakultas : MIPA Dosen : Tim Fisika Umum SKS : 4 sks Kode : FMA 019 Minggu ke : 13 dan 14 II. CAPAIAN PEMBELAJARAN - 13 14.HUKUM 1 TERMODINAMIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "I. IDENTITAS Mata kuliah : Fisika Umum Program Studi : FisikaPendidikan Fisika Jurusan : Fisika Fakultas : MIPA Dosen : Tim Fisika Umum SKS : 4 sks Kode : FMA 019 Minggu ke : 13 dan 14 II. CAPAIAN PEMBELAJARAN - 13 14.HUKUM 1 TERMODINAMIKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

157

HUKUM I TERMODINAMIKA

I. IDENTITAS

Mata kuliah : Fisika Umum

Program Studi : Fisika/Pendidikan Fisika Jurusan : Fisika

Fakultas : MIPA

Dosen : Tim Fisika Umum SKS : 4 sks

Kode : FMA 019 Minggu ke : 13 dan 14

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mengaplikasikan konsep dasar tentang hukum 1 termodinamika pada persoalan fisika sederhana

III. MATERI

A. Pendahuluan

Termodinamika bagian dari fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dengan usaha mekanik atau bentuk lain dari energi yang didasarkan atas dua hukum utama yaitu hukum pertama dan hukum ke dua termodinamika. Termodinamika merupakan ilmu empiris, sehingga hukum-hukum yang dikembang-kan berdasarkan pengamatan dan fakta eksperimental.

Prinsip–prinsip termodinamika dipakai pada perencanaan motor bakar, pesawat pendingin, pusat tenaga nuklir, roket, pesawat yang menggunakan energi listrik, aliran kalor dan kesetimbangan reaksi kimia.

B. Sistem Termodinamika

Kumpulan benda-benda atau objek telaah dalam termodinamika disebut sistem, Sedangkan semua yang terdapat diluar sistem disebut lingkungan, secara keseluruhan sistem dan lingkungan membentuk alam semesta.

(2)

158 perpindahan kalor dan perantaraan kerja, sehingga sistem dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :

1. sistem terbuka , yaitu suatu sistem yang dapat melakukan pertukaran energi atau benda/zat sistem dengan lingkungannya, misalnya pompa, kompressor udara dll. 2. sistem tertutup, yaitu sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi

dengan lingkungannya, misalnya ; gas dalam silinder yang dilengkapi dengan piston.

3. sistem terisolasi, yaitu sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran energi dan benda/zat sistem dengan lingkungannya.

C. Koordinat Termodinamika

Sifat atau keadaan sistem ditentukan oleh besaran-besaran seperti ; volume, tekanan, temperatur, kapasitas kalor, massa jenis dsb. Besaran besaran yang mempengaruhi sifat-sifat atau keadaan sistem disebut koordinat termodinamika /koordinat sistem atau variable keadaan sistem. Variabel keadaan sistem ini dibedakan atas :

1. variabel ekstensif, yaitu variable keadaan yang dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem, seperti volume dan energi

2. variabel intensif, yaitu variabel keadaan yang tidak dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem

D. Keseimbangan Termodinamik

Bila suatu sistem dalam keadaan setimbang termal, setimbang mekanik, dan setimbang kimia, dikatakan sistem tersebut berada dalam keadaan setimbang termodinamik. Dalam keadaan setimbang antara variabel-variabel sistem memberikan gambaran mengenai keadaan sistem. Hubungan antara sesama variebel/koordinat sistem disebut persamaan keadaan sistem. Perubahan salah satu atau lebih variabel keadaan sistem disebut proses . Jadi proses dalam termodinamika dapat diartikan sebagai interaksi antara sistem dan lingkungan yang mengubah keadaan sistem dari keadaan keseimbangan awal (i) menjadi keseimbangan akhir (f).

(3)

159 selama proses kuasistatik dianggap sistem berada dala keseimbangan. Dalam kenyataan proses kuasistatik sebenarnya tidak ada, dan ini merupakan suatu proses ideal yang dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan. Proses yang dijumpai dalam kenyataan adalah proses nonkuasistatik.

2. Proses isometric (isovolum, isokhorik) adalah proses yang berlangsung pada volume tetap.

3. Proses Isobarik adalah proses yang berlangsung pada tekanan tetap 4. Proses isotermal adalah proses yang berlangsung pada temperatur tetap. E. Persamaan Keadaan Sistem

Persamaan keadaan yang paling sederhana adalah persamaan gas ideal yang diperoleh melalui eksperimen.

Misalkan dari hasil pengukuran n kmol gas CO2 pada pada suatu saat , temperatur,

volume, dan tekanan masing-masing adalah T, V, dan p . Bila v = V/n (volume jenis molar), maka selanjutnya di hitung harga ( pv) / T nya. Kalau v di ubah-ubah pada T tetap, maka harga p akan berubah-ubah pula. Untuk tiap harga V dihitung harga ( pv) / T nya. Harga ( pv) / T dijadikan sumbu koordinat, dapn p sebagai absis. Percobaan ini dilakukan untuk berbagai harga temperatur. Grafik hasil percobaan adalah seperti oad gambar berikut ini.

Bila CO2 diganti dengan O2 grafiknya akan tetap menuju titik R sehingga dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pada semua temperatur grafik memotong sumbu ordinat ( pv) / T pada titik yang sama

600C 1370C

2520C

600C

(4)

160 2. Grafik dari semua macam gas juga memotong sumbu ( pv) / T pada titik yang

sama.

Harga limit ( pv) / T dari semua harga temperatur dan semua jenis gas disebut konstanta gas umum (R) dan pada tekanan rendah memenuhi :

R

F. Perubahan Keadaan Pada Berbagai Proses Termodinamika

1. Proses Isotermal (T = C) , pv = RT , pv = C (H. Boyle )

G.

Interaksi Sistem Dengan Lingkungan

Interaksi sistem dengan lingkungan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1. Kerja (Usaha luar)

2. Pertukaran Kalor

(5)

161 Misalkan didalam silinder yang tertutup piston yang sangat tipis (dianggap tak bermassa) berisi gas . Piston dapat bergerak maju/mundur tanpa gesekan.

Bila gaya yang dilakukan gas (F) lebih besar dari gaya yang udara luar (F’) maka piston akan bergeser ke arah luar dikatakan sistem (gas) melakukan usaha luar . Bila F < F’ maka piston akan bergeser kearah dalam maka dikatakan usaha dilakukan terhadap sistem .

Berdasarkan rumus usaha dalam mekanika , maka usaha yang dilakukan

Bila sistem (gas) berekspansi sehingga volume sistem bertambah sebesar dV maka dikatakan gas melakukan usaha luar terhadap lingkungannya, karena itu energi sistem berkurang, sehingga usaha luar ini dihitung negatif (-) dan sebaliknya bila gas mengalami kompressi usaha yang dilakukan lingkungan terhadap gas dihitung positif.

a. Bila gas berekspansi dW = - p dV b. Bila gas mengalami kompressi dW = p dV

(6)

162 dengan lingkungan. Selain itu ada lagi energi internal (energi dalam = U) yang dimiliki sistem, yaitu semua energi yang dimiliki sistem seperti energi kinetik, energi potensial, energi rotasi, energi vibrasi, energi listrik dll. Untuk gas ideal energi dalamnya hanya terdiri dari energi kinetik partikel-partikel gas yang merupakan fungsi temperatur. (T) saja. Perubahan energi dalam sistem akibat suatu proses termodinamika dinyatakan oleh persamaan :

 

H. Usaha Pada Berbagai Proses Termodinamika

1. Proses Isokhorik

Proses isokhorik adalah proses yang berlangsung pada volume konstan. Untuk gas ideal memenuhi persamaan

Pada proses isokhorik ini tidak ada kerja yang dilakukan gas, sebab volume gas tidak berubah. dan memenuhi persamaan :

2. Proses Isobarik

(7)

163

3. Proses Isotermal

Proses isotermal adalah proses yang berlangsung pada temperatur tetap (T =C) . Untuk gas ideal memenuhu persamaan :

(8)

164

Pada proses adiabatik berlaku persamaan :

Jika sistemnya adalah gas ideal berlaku persamaan pV = nRT sehingga persamaan diatas dapat ditulis :

persamaan ini kita bagi dengan T cv akan kita peroleh :

𝑃 𝑉𝛾 𝑃 𝑉𝛾

Dengan 𝛾 > 1 adalah tetapan gas sebagai sistem . Karena 𝑝 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

𝑉𝛾 maka kurva p-V berbentukhiperbola seperti pada proses isotermik. Hanya kurva p-V pada proses adiabatik lebih curam dari proses isotermik. Pada proses adiabatik T1 menyatakan

keadaan 1 dari sistim dan T2

menyatakan keadaan 2 dari sistem. Jika kejadian ini kita masukkan ke

(9)

165

 1 ,

( 1 )

( 1)

( )

( ) ( )

Jika persamaan ini kita subsitusikan ke persamaan gas ideal : P V = n R T = konstan

( )

( )

I. Usaha Bergantung Pada Jalan Proses

Besarnya usaha yang dilakukan oleh /terhadap sistem, sama dengan luas daerah dibawah kurva pada grafik p-V. dan bergantung pada jalannya proses. Perhatikan grafik berikut ini :

A

C B

D p

v

VA VC

WABC = - = luas bidang VABCVC

WAC = - = luas bidang VAACVC

(10)

166 Perhatikan Proses Siklis berikut ini yang berlangsung mulai dari A dan kembali ke A

J. Hukum I Termodinamika

1. Tara Kalor Mekanik

Rumford dan Joule dari hasil percobannya mendapatkan bahwa apabila sejumlah energi mekanik W dapat dirubah menjadi sejumlah energi kalor Q atau sebaliknya . Hubungan ini dikenal sebagai tara kalor mekanik dan merupakan dasar hukum I Termodinamika. Kesetaraan yang diperoleh antara energi dan kalor adalah 1 kalori = 4,2 joule

2. Hukum Pertama Termodinamika

Gas dalam silinder yang dilengkapi piston Mula-mula suhunya T1 , dan energi dalam-

nya U1. Terhadap gas diberikan sejumlah

kalor Q akibatnya suhu naik menjadi T2 dan

energi dalamnya berubah dari U1 menjadi U2

Karena pemanasan, akibatnya tekanan gas Bertambah, sehingga piston terdorong keatas sampai tercapai keadaan setimbang.

Pemberian kalor kepada sistem menyenabkan terjadinyan perubahan energi dalam (ditandai dengan naiknya temperatur ) dan adanya usaha luar yang dilakukan sistem. Keadaan ini dirumuskan sebagai :

W U U W U

Q  ( 21) A

B p

v

VA VC

WAB = - = luas bidang VAABVB

WBA = = luas bidang BAVAVB

Wtotal = WAB-WBA = Luas bidang ABA

U1 U2

T1 T2

Gas

(11)

167 Artinya : kalor yang diserap oleh sistem sebagian digunakan untuk menaikkan energi dalam (U positif ) dan sisanya untuk melakukan usaha luar (W negatif ) Dari persamaan : QUW (U2U1)W, nilai Q dan W bergantung pada jalannya proses, sedangkan U tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem.

Beberapa ketentuan dalam menggunakan hukum I Termodinamika yaitu : 1. Semua besaran harus dalam satuan yang sama

2. W positif bila usaha dilakukan pada sistem, dan negatif, bila usaha dilakukan oleh sistem

3. Q positif bila kalor diterima sistem dan negatif bila di lepas sistem.

Pernyataan Hukum I Termodinamika yang didapat secarea eksperimental dapat pula dirumuskan sebagai :

U + Q + W

Maksudnya : perubahan energi dalam sistem dapat disebabkan sistem menerima/melepaskan energi secara kalor atau dengan perantaraan usaha/kerja. Dalam bentuk diffrensial H. I Termodinamika dapat ditulis sebagai :

dW dU

dQ 

Untuk proses kuasisatatik : dW = -p dV sehingga : dQ = dU + p dV

3. Aplikasi Hukum Pertama Termodinamika

a. Pada proses isometric V = C atau dV = 0 maka dQv = dU , artinya kalor

yang diterima sistem hanya digunakan untuk menambah energi dalam (pemanasan pada volume tetap )

b. Pada proses isobaric : p = C sehingga dQp = dU – dW artinya ; kalor yang

diberikan pada sistem digunakan untuk memanbah energi dalam dan melakukan usaha luar.

c. Pada proses siklis , energi dalam mula-mula sama dengan energi dalam pada keadaan akhir jadi dU = 0 sehingga dQs = -dW, artinya ; kalor yang

(12)

168 d. Pada proses adiabatic (tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem , dQ = 0) akibatnya dU = dW, artinya untuk menambah energi dalam sistem maka pada sistem dilakukan usaha.

4. Kapasitas Kalor, Konstanta Laplace dan Persamaan Pada Proses Adiabatik

Hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut :

dQdUdW……….(1) atau sehingga berdasarkan persamaan (4) diperoleh

dUCvdT………..(5)

Bila persamaan (5) disubstitusikan ke persamaan (2) diperoleh : dQCVdTpdV ……….……. (6)

Dalam bentuk differnsial persamaan gas ideal dapat dinyatakan sebagai :

nRdT Vdp

pdV  atau pdVnRdTVdp ………..….(7)

(13)

169

Bila persamaan (9) di subsitusikan ke persamaan (8) diperoleh :

dQCpdTVdp………..(10)

Persamaan (6) dan (10) merupakan bentuk lain dari persamaan hukum I Termodinamika .

Pada proses adiabatic tidak terjadi pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan sehingga :

dQ = 0 dan Q =

dQ 0……….(11)

(konstanta laplace) dan dengan menggunakan persamaan (14)

diperoleh :

-Penyelesaiannya adalah sbb :

(14)

170 SOAL-SOAL DAN SOLUSI

1

(15)
(16)

172 3

(17)
(18)
(19)

175 REFERENSI

P.A. Tipler. 1998. Fisika untuk sains dan teknik, Terjemahan, Erlangga. Jakarta.

H.D. Young dan R.A. Freedman, 2008. University Physics. 12th Edition. Addison Wesley.New York.

D. Halliday, R. Resnick, J. Walker, 2007, Fundamental of Physics, 8th Edition, John Wiley & Sons.

Sears & Zemansky. 1985. Fisika Universitas Jilid 1 Seri Mekanika, Panas & Bunyi. Jakarta.

Gambar

grafik  p-V,   p-T  dan V-T seperti berikut  ini :
grafik  p-V,   p-T  dan V-T seperti berikut  ini :

Referensi

Dokumen terkait

pada 15 Juni 2015 pukul 10.33 WIB.. menyatakan ketidakmampuan pemerintahan Sudan untuk menyelesaikan konflik di negaranya, sehingga mempersilahkan kegiatan AU untuk melakukan

Proses kreatif Ludruk-an dengan lakon “ Nyi Cindhe Amoh ” teori Suyatna Anirun yang digunakan oleh sutradara secara garis besar tentang penyiasatan medan

Masalah yang muncul pada distro Cosmic ini di Identifikasikan adanya peningkatan jumlah distro di kota bandung sehingga dalam persaingan penjualan atau pembelian Distrto

Gangguan rasa nyaman nyeri berhungan dengan adanya infeksi pada usus halus yang ditandai dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh pasien yang mengatakan nyeri diperut

rhinoceros , pengendalian hama tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap persentase serangan O.. rhinoceros , dan sanitasi tidak memiliki hubungan yang

[r]

Pada kegiatan ini Saudara diharapkan telah melakukan analisis konteks sesuai dengan kondisi nyata di sekolah Saudara berdasarkan panduan yang dikeluarkan BSNP berkaitan

-Karyawan petik teh PTPN -Petani -Karyawan toko Kesempatan Kerja: -Pemandu wisata -Porter -Karyawan homestay -Karyawan toko souvenir -Karyawan rumah makan -Karyawan