• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N

DENGAN THYPUS ABDOMINALIS

A. Pengkajian

Pengkajian ini dilakukan pada hari kamis, 16 juni 2011 pukul : 13:00 secara auto anomnesa dan ako anamnesa.

1. Identitas pasien  Nama

 Umur dan jenis kelamin  Suku/Bangsa  Agama  Tanggal dirawat  No Registrasi  Alamat  Diagnose medis : : : : : : : : An. N 6 tahun, Perempuan Jawa/Indonesia Islam 16 juni 2011 30.56.69 Pedurungan kidul RT 01 RW XII Semarang Thypoid

Identitas Penanggung Jawab  Nama

 Umur  Pendidikan  Pekerjaan

 Hubungan dengan pasien : : : : : Tn. M 35 thn SMP Buruh Ayah Pasien 2. Keluhan utama

Keluarga pasien mengatakan badan anaknya panas. 3. Riwayat keperawatan sekarang

Keluarga pasien mengatakan + 6 hari yang lalu badan anaknya panas naik turun, susah tidur, dan nafsu , makannya menurun, sebelum dibawa RS, oleh keluarga pasien dibawa kemantri terdekat dan mendapatkan

(2)

obat penurun panas dan vitamin namun setelah beberapa hari diberikan obat tersebut panas yang diderita An. N tidak turun juga, kemudian saran dari keluarga An. N dibawa kerumah Sakit Roemani, saat di RS. Roemani pasien dibawa keruang IGD dengan terapi cairan infuse RL 15 tetes/menit dengan infuse microdrip, injeksi cafriaxon 500 mg, kemudian beberapa menit pasien dipindahkan keruang anak Lukman dengan Therapi Infus RL 15 tetes/menit cefinaxon injeksi 2 x 500 mg oral berupa muratmin syrup 3 x 1 sendok teh , zetmol syrup 4 x 1 ½ sendok teh dan futoidan syrup 3 x 1 sendok teh, pasien dipindahkan ke ruangan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

4. Riwayat keperawatan dahulu

Keluarga An. N mengatakan sebelumnya pernah sakit panas namun tidak sampai dirawat di RS. Ibu pasien mengatakan An. N jika sakit hanya menderita batuk pilek dan demam biasa yang bila diperiksa ke mantri atau Puskesmas terdekat serta mendapatkan obat An. N sudah sembuh. Sebelumnya An. N belum pernah dirawat di RS.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit Thypoid, keluarga juga mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular maupun keturunan seperti DM, TBC, Hepatitis maupun Hipertensi.

6. Riwayat Obstetri dan persalinan

Ibu pasien mengatakan An. N adalah anak pertama dari dua bersaudara, pada saat lahir pasien memiliki berat 3500 gr dengan panjang badan 46 Cm dan usia kehamilan ibu 9 bulan 6 hari. Pada saat dilahirkan ibu pasien mengatakan An. N dibantu oleh seorang bidan dengan persalinan normal. Selama kehamilan, ibu pasien melakukan pemeriksaan kehamilan 4 kali dan selama pemeriksaan bidan mengatakan perkembangan An. N sehat.

(3)

7. Riwayat Imunisasi

Ibu pasien mengatakan bahwa An. N mendapatkan imunisasi lengkap berupa Hb 1, BCG dan Polio 1 di usia 0 bulan, Hb 2, DPT 1 dan Polio 2 diusia 2 bulan, DPT 2 dan Polio 3 diusia 4 bulan, kamudian DPT 3 dan Polio 4 di usia 5 bulan, di usia 6 bulan diberikan Hb 3 dan di usia 9 bulan mendapatkan imunisasi campak.

8. Pola Kesehatan fungsional menurut Henderson a. Pola Pernafasan

Ibu pasien mengatakan sebelum dan selama sakit pasien dapat bernafas dengan baik serta tidak terjadi sesak nafas.

b. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayur mayor habis 1 porsi dan air minum sehari habis 2,5 liter atau 4-5 gelas. Selama sakit : ibu pasien mengatakan selam sakit ini

pasien makan hanya sedikit 3x sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk dan sayur mayor habis 1/4 porsi saja, minum air putih kuat sehari habis 2 liter.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi feses lembek, kuning, bau khas dan BAK 3-5 kali sehari warna kuning dan bau khas amoniak

Setelah sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit pasien belum BAB dan BAK 2 kali dengan konsistensi kuning dan berbau khas amoniak bercampur obat.

(4)

d. Pola Gerak & Keseimbangan

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien bermain bersama teman-temannya dan baik dirumah maupun di Sekolah dan saat bermain pasien dapat menjaga keseimbangannya.

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat bermain dan sekolah, pasien hany tidur di tempat tidur saja..

e. Pola istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidur teratur setiap hari pada siang hari An.N tidur 2 jam dan 7-8 jam pada malam hari

Selama sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit An. N susah tidur karena badannya tidak enak, 4-5 jam pada malam hari.

f. Pola Berpakaian

Pasien mengatakan selama sakit dan sebelum sakit pasien dapat memakai pakaian sendiri tanpa dibantu oleh ibu / keluarganya. g. Pola dalam mempertahankan suhu

Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit caranya dalam mempertahankan suhu, jika kedinginan maka ia akan memakai selimut dan jika ia kepanasan maka ia akan mengipasi badannya. h. Pola Personal Hygient

Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien mandi 2 x sehari dan gosok gigi 2 x sehari Setelah sakit : pasien mengatakan selama sakit pasien

hanya disibini saja.

i. Pola rasa nyaman nyeri

Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit merasa nyaman karena merasa sehat

(5)

Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit merasa kurang nyaman karena badannya panas dan rasa sakit di perut saat ditekan.

j. Pola Bermain & Rekreasi

Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat bermain bersama teman-temannta dan bila pasien sedang bosan biasanya pasien menonton televise.

Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit ini pasien tidak bias bermain dan bila bosan ia hanya mengobrol dengan keluarganya.

k. Pola Komunikasi dengan Orang Lain

Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit, pasien berbincang-bincang dengan baik bersama keluarga atau tetangga yang menjenguk dan selama sakit pasien sering mengeluh badannya panas dan perutnya sakit.

l. Pola Spiritual

Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien Sholat namun jarang..

Selama sakit : Pasien tidak dapan melakukan aktifitas ibadahnya dan hanya bisa berdoa.

m. Pola Bekerja

Selama di rumah pasien hanya beraktifitas sekolah dan bermain. n. Pola Belajar

Sebelum sakit : pasien mengatakan sering mencontoh perilaku orang yang dekat dengannya, belajar mengartikan di Sekolah dan kadang-kadang berdiri dengan satu kaki. Setelah sakit : pasien mengatakan tidak bias melakukan

hal-hal yang biasa dilakukan karena sakit dan lemas.

(6)

a. Motorik kasar An. N

Pasien dapat bermain dengan teman sebayanya tapi selama sakit pasien hanya dapat beristirahat.

b. Bahasa an. N

Anak dapat untuk menyebutkan 7 kata dan anak bisa mengartikannya.

c. Motorik halus An. N

An. N mencontoh tingkah laku orang tuanya dalam berbicara dan saat disuruh manggoyangkan tangannya An. N bisa melakukannya. Hasil yang didapatkan setelah melakukan pengkajian tumbuh kembang dengan menggunakan denver II yaitu hasil Interpretasi An. N normal, An. N bisa melakukan baik motorik kasar walaupn pasien dalam keadaan lemah, bahasa maupun motorik halus.

10. Pengkajian fisik a. Keadaan umum Kesadaran : composmentis b. Tanda-tanda vital  Suhu : 380 c  Nadi : 102 x/menit  RR : 20x/menit c. Pengkajian ABCD Antropologi : BB = 17 kg

Tinggi badan : 120 cm lingkar kepala : 34 cm lingkar lengan atas : 14 cm

Brocimucal : HB : 11,6 % trombosit : 214.000 mm Clinikal Diet d. Kepala : : :

Rambut berwarna hitam, tidak rontok, terdistribusi dengan baik, mata cekun, sclera non ikterik kotor + putih

Bubur lunak

(7)

e. Mata f. Hidung g. Telinga h. Mulut i. Leher : : : : :

diinspeksi, saat dipalpasi tidak ada benjolan pada kulit kepala, saat diinspeksi pada kulit kepala tidak ada himatome, tidak ada beka jahitan, tidak ada ketombe, bentuk mesocepal

Saat diinspeksi terlihat mata cekung, sclera non ikterik, konjungtiva non anemis, respon pupil terhadap cahaya baik.

Saat diinspeksi hidung simetris kanan dan kiri, tidak terpasang O2 dan NGT, tidak ada cuping hidung saat bernafas, hidung tidak kotor, tidak ada pembesaran polip, tidak terjadi sinuitas

Saat diinspeksi hidung simetris kanan dan kiri, tidak memiliki penyakit OMA, fungsi pendengaran baik sehingga tidak mengunakan alat bantu dengar seperti earing.

Saat diinspeksi mulut pasien berwarna putih/kotor khususnya pada bagian lidah, bibir pecah-pecah. Saat diinspeksi dan palpasi tidak ada pembesaran tiroid dan peningkatan CVP, tidak ada pergeseran kedudukan tenggorokan

j. Dada

a.Paru-paru : I - simetris kanan dan kiri, tidak ada tarikan Intercosta

Pa - taktil premilus kanan dan kiri sama Pe - Sonor

A - veskuler diseluruh lapang paru b. Jantung : I - Ictus cordis tidak tampak

Pa - ictus cordis teraba pada intercosta 4-5 midolaukek sinistra

Pe - Pekak

A - terdengar suara S1(lub) dan S2 (lup) k. Abdomen : I - datar

(8)

A - tidak terjadi bising usus, (TIK usus 3 x/menit

Pa - terdapat nyeri abdomen diregio 5 Pe - Tympani

P : proses infeksi usus halus Q : melilit-lilit

R : region 5 S : 4

T : sewaktu-waktu, selama kurang lebih 5 menit

l. Kulit : tidak ada lesi, diraba kulit pasien panas, warna kemerahan

m. Ekstremitas

Atas : tangan sebelah kiri terpasang infuse RL 15 TPm, tidak ada oedema Crt < 3 detik

Bawah : tidak ada oedema, turgor kulit baik, tidak ada lesi n. Genetalia : bersih tidak ada lecet, tidak ada kemerah-merahan,

tidak terpasang dower kateter

o. Anus : tidak ada hemoroit, kelembapan cukup

Pemeriksaan Diagnostik 16 Juni 2011 Hematologi  Hemoglobin 11,6 gr/% normal : 11-15 gr %  Hematokrit 35 % : 33-35 %  Trombosit 214.000 mm3 : 150.000-450.000 mm3 WIDAL Salmonella Thypit O = (+) 1/160 Salmonella thypit H = negatif Therapy

(9)

Injeksi : cefriaxon (Anti biotic) 2 x 500mg Orsl : miratmin syrup 3x1 sendok teh

Zetmol syrup 4 x 1 ½ sendok teh Futoldar syrup 3 x 1 sendok teh

Pengkajian nyeri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0-3 (ringan ) % dapat diatasi sendiri

4-6 (sedang) % dapat diatasi sendiri dan bantuan perawat 7-9 (berat) % dengan bantuan perawat total dan bantuan medis 10 (syok) % dengan bantuan medis

ANALISA DATA

Ringan Pilihan PS Berat Syok

(10)

Nama : An. N No. Reg : 30.56.69

Umur : 6 tahun Ruang : Lukman

No Hari/tgl Data Fokus Etiologi Problem

1 2 Kamis 16-6-2011 Pukul Kamis 16 Juni 2011 Ds : - Keluarga pasien

mengatakan nafsu makan anaknya menurun

Do : Ps makan habis1/4 Porsi - Kesadaran composmentis - A. BB : 17 cm TB : 120 cm

Lingkar kepala 34 cm B. HB : 11,6%, Ht : 35%, trombosit : 214.000

C. Rambut : berwarna hitam, tidak rontok, terdistribusi dengan baik, mata, sclera non ikterik, mata cekung, lidah putih dan kotor

D.Bubur lunak

- Lidah putih dan kotor, bibir pecah

Ds : - Keluarga pasien

mengatakan badan anaknya panas

- Keluarga pasien mengatakan panas badan An. N + 6 hari Do : - suhu 380C

- Kulit diraba panas - Warna kemerahan - Tes widal

salmonella thypii O (+) 1/160 Salmonela thypi H : negative

Anoreksia Proses infeksi Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Peningkatan suhu tubuh hipertermi

(11)

35 3 Kamis

16 juni 2011

Ds : - pasien mengatakan perutnya terasa sakit

P : proses infeksi usus halus Q : Melilit-lilit

R : region 5 S : 4

T : sewaktu-waktu kurang lebih 5 menit

Do : - Pasien meringis

Kesakitan saat perutnya ditekan - Pasien menangis kesakitan - Pasien tidak bisa istirahat

Adanya infeksi diusus halus Gangguan nyaman nyeri

Pathway

Salmonela Thyposa Usus halus

(12)

Ngastiyah, 2005 : 236 Suriadi dan Rita, 2001: 76 Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh

(13)

keluarga bahwa badan An. N panas, dan dari hasil evaluasi obyektif yaitu suhu 38 oc, kulit diraba panas, warna kemerahan hasil tes widal-salmonela thypii O (+) 1/160 dan H (-).

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhungan dengan adanya infeksi pada usus halus yang ditandai dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh pasien yang mengatakan nyeri diperut saat ditekan dan adanya infeksi usus halus dengan rasa melilit-lilit diregion 5, dengan skala 4 dan datang sewaktu-waktu dan dari hasil evaluasi obyektif Pasien tampak meringis kesakitan, pasien menangis, pasien tidak bisa istirahat.

3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia yang ditandai dengan hasil pengkajian subyektif yang dinyatakan oleh keluarga bahwa nafsu makan anaknya menurun dari hasil evaluasi obyektif didapatkan anak makan habis ¼ porsi, pengkajian ABCD dan lidah putih dan kotor serta bibir An. N pecah-pecah.

NURSING CARE PLAN

(14)

Umur : 6 tahun Ruang : Lukman

No Hari /

tanggal

Diagnosa

keperawatan Tujuan Intervensi

1. 2. Kamis 16 juni 2011 Kamis 16 juni 2011 - Resiko Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia - Peningkatan suhu tubuh ( hipertermi ) b/d proses infeksi Setelah dilakukan 2x24 jam diharapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi An. Dapat terpenuhi dengan criteria hasil : - Anak makan habis 1 porsi - Terjadi peningkatan berat badan mata tidak cekung lidah tidak kotor dan bibir tak pcah

- Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan menurun dengan criteria hasil : - Suhu 36 -37 Berikan makanan sesuai selera anak namun kwalitas gizi berdasarkan dik yang diberikan oleh ahli gizi - Berikan suplemen

nutrisi

- Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makan dengan teknik porsi kecil tetapi sering - Lakukan timbang

berat badan setiap hari pertahankan kebersihan mulut

Observasi suhu tubuh dan pernafasan beri minum yang cukup anjurkan keluarga untuk memberikan kompres air hangat - Lakukan teknik

water sponge (SKA )

(15)

3. Kamis 16 juni 2011

Gangguyan nyaman nyeri b/d adanya infeksi diusus halus

- Kulit diraba tak terasa panas - Warna kulit

tidak kemerahan - Hasil tes widal

negative setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam diharapkan nyeri yang dirasakan berkurang dengan kriteria hasil

- Pada saat palpasi pasien tidak mengalami kesakitan - Skalanya berkurang menjadi 2 - Pasien dapat istirahat dengan tenang untuk memakaikan An. N dengan menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

- Berikan obat sesuai adues dokter

Catat karakteristik lakukan menejemen teknik relaksasi dan disrelasasi

- Anjurkan pasien istirahat dan tidur - Beri obat sesuai

advis dokter

IMPLEMENTASI

(16)

Umur : 6 tahun Ruang : Lukman

Tanggal dan jam No Dx Tindakan Respon Kamis, 16 juni 2011 pukul 13.30 13.34 13.37 Juma’at 17 juni 2011 07.00 I I II III Melakukan obserfasi suhu tubuh & pernafasan

Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres air hangat, dengan cara :

Mengompres pada bagian dahi dan ketiak

Melakukan pengkajian nyeri dengan cara PQRST

Memberikan Makanan, suplemen nutrisi berupa susu.

S : pasien mengatakan panas badannya sudah berkurang dan tidak sesak. O : kulit masih terraba panas.

-pasien tidak sesak nafas. S : 37,80C

RR : 20 x/menit

S: Keluarga pasien mengatakan akan memberikan kompres hangat kepada pasien.

O: Keluarga pasien mengompres An.N dengan kompres air hangat.

S: pasien mengatakan perutnya terasa nyeri

P : proses infeksi usus halus Q : Melilit-lilit

R : Region 5 S : skala 4

T : Sewaktu-waktu

O: Pasien meringis kesakitan pada saat di tekan perutnya.

S : pasien mau minum susunya. O : Pasien menghabiskan susunya.

(17)

07.30 08.00 08.10 10.15 11.15 12.15 13.30 I II III I Menganjurkan keluarga untuk memberi makan sedikit tapi sering.

Mengukur suhu badan

Mengajarkan

keluarganya teknik water sponge

Mengkaji skala nyeri

Mengajarkan teknik relaksasi kepada anaknya dengan cara mengajak bermain / mengalihkan ke mainan.

Memberi makan dan nutrisi berupa susu.

Mengukur suhu badan

S : pasien mengatakan mau makan. O : pasien mau makan sedikit demi

sedikit 3- 5 sendok.

S : ibu pasien mngatakan panas badan An.N sudah berkurang.

O : kulit di raba masih panas S : 37,80c

S : ibu pasien mau mengikuti yang di ajarkan perawat.

O : ibu pasien menyibini anaknya

S : pasien mengatakan masih nyerinya O: pasien tampak gelisah menahan

sakit.(skala 4)

S : pasien mengatakan mau main bersama.

O : pasien tampak senang dalam permainan.

S : pasien mengatakan mau makan sedikit - sedikit tapi sering.

O : pasien makan 3 – 5 sendok tapi sering.

S : ibu pasien mengatakan anaknya masih panas.

(18)

Sabtu 18 juni 2011 07.30 08.15 10.30 11.15 12.00 III I II III

Member minuman dan makanan.

Mengajarkan kepada keluarga untuk member makan sedikit –sedikit tapi sering.

Mengukur suhu tubuh pasien.

Mengkaji skala nyeri

Memberi makan dan minum

S : 37,70c

S : ibu pasien mengatakan mau makan tapi sedikit – sedikit.

O : pasien habis ½ porsi.

S : ibu pasien mengatakan mau makan dengan lahap.

O : pasien tampak menghabiskan makanannya.

S : ibu pasien mengatakan badan An. N sudah tidak panas.

O : kulit tidak terraba panas S : 36,50c

S : ibu pasien mengatakan An. N sudah tidak nyeri.

O : pasien tampak tenang dan tidak gelisah.

S : ibu pasien mengatakan sudah mau makan.

O : pasien tampak menghabiskan 1 porsi.

EVALUASI

(19)

Umur : 6 tahun Ruang : Lukman

No. dx Tanggal/ jam Evaluasi

1 2 3 Sabtu, 18/6/11 15.00 Sabtu, 18/6/11 15.00 Sabtu, 18/6/11 15.00

S : Pasien mengatakan sudah mau makan O : Pasien terlihat makan 1 porsi habis A : Masalah sudah teratasi

P : Pertahankan intervensi

S : Pasien mengtakan panas menurun O : Suhu 36,50C

A : Pertahankan intervensi P : -Monitor suhu tubuh

-Teknik water sponge

-Anjurkan banyak minum air putih

S : pasien mengatakan rasa nyerinya berkurang.

O : pasien lebih tenang tidak kesakitan dan dapat istirahat dengan cukup.

A : pertahankan intervensi P : pantau kondisi pasien

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil-analisis yang di lakukan maka dapat di tarik beberapa kesimpulan bahwa Lapangan Sparta Tikala memiliki fungsi utama sebagai area olah raga dan tipologi

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas

In this research, we designed the most stable (stability w.r.t elevation changes over a long period) and realistic DEM from the available multi-temporal elevation

Kripik Kulit Singkong dengan aneka rasa yang kaya akan insoluble fiber (serat yang tidak larut dalam air) yang bermanfaat untuk memperlancar proses buang air besar, sehingga

Inner Beauty adalah kecantikan dari dalam diri manusia yang lahir dari kekuatan pribadi, sehingga akan memancarkan pribadi yang menawan dengan kehidupan yang positif dan

Buku kumpulan abstrak tesis ini memuat abstrak tesis/disertasi dari Program Studi Magister dan Doktor yang ada di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB, lulusan periode Wisuda

Penilaian kinerja keuangan perbankan BUMN yang terdiri atas Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri selama tiga tahun

Bentuk kebijakan Indonesia dalam melakukan diplomasi dengan menggunakan elemen budaya tercermin dari cara yang ditunjukkan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dalam