• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tren Program Televisi Dengan Tema Politi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tren Program Televisi Dengan Tema Politi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Tren Program Televisi Dengan Tema

Politik Hiburan dan Pengaruhnya Pada

Kesadaran Politik Pemuda di Indonesia,

2015

Prabu Revolusi

Universitas Paramadina, Indonesia

Abstrak

Di Indonesia, Program televisi dengan tema politik semakin berkembang. Tema dan

pengemasannya sudah semakin berani dan kreatif. Program televisi dengan tema

politik bukan saja hanya sekedar dialog dengan topik yang normatif tetapi sudah

berani menggunakan topik yang menggelitik, langsung bahkan satir. Begitu pula

dengan pengemasannya, variatif, kreatif dan menghibur. Lima belas tahun sejak

hadirnya Metro TV, Televisi berita pertama di Indonesia, pada tahun 2000, berbagai

program televisi politik hadir menghiasi layar televisi Indonesia. Banyaknya tayangan

politik bernuansa hiburan ini menunjukkan tingkat kepemirsaan/ ketertarikan yang

semakin meningkat tentang politik. Oktober 2015, CNN Indonesia

menyelenggarakan tele-poling terbatas yang melibatkan 400 responden pemuda.

Tele-poling ini mengukur tingkat kesadaran pemuda Indonesia tentang politik di Indonesia.

Apakah meningkatnya ketertarikan publik terhadap program televisi politik saat ini

berbanding lurus dengan tingkat kesadaran politiknya?.

Keywords : Kepemirsaan, Rating/Share, Kesadaran Politik, Program Berita Politik, Newstainment, Mass Society Theory, Entertainment Theory, Media Dependency

System Theory

Di Indonesia, salah satu ukuran kepemirsaan untuk program televisi favorit adalah

Panasonic Gobel Award. Ajang bergengsi ini sudah dimulai sejak tahun 1999.

Nominator yang masuk ke dalamnya mengambil referensi dari data kepemirsaan

(2)

lembaga pengukur kepemirsaan yang diakui, baik oleh Televisi ataupun juga oleh

Industri.

Untuk pemberitaan, ada empat kategori yang dipertandingkan, dua diantaranya adalah

kategori Talkshow dan Informasi Berita, kategori Presenter Talkshow dan Informasi

Berita. Untuk Panasonic Gobel Award 2015, berikut ini adalah daftar nominasi untuk

kedua kategori tersebut :

Kategori Nominasi Pemenang

Talkshow dan

Informasi

Apa Kabar Indonesia Malam (TvOne)

Lawyers Club (TvOne) Dr. OZ (Trans TV)

Lawyers Club (Tv One)

Meja Bundar (Kompas TV)

Tupperware She Can! (Trans TV)

Mata Najwa (Metro TV)

Presenter Najwa Shihab (Metro TV)

Andi Noya (Metro TV)

Karni Ilyas (TvOne)

Ralph Tampubolon (Metro TV)

Tabel 1. Nominasi dan Pemenang Kategori Pemberitaan, 2015, Panasonic Gobel Award

Pada kategori Talkshow dan Informasi, dari enam nominasi, empat diataranya adalah

program talkshow dan variety politik, hanya dua yang kategorinya informasi, yaitu

Dr. OZ (kesehatan) dan Tupperware She Can! (inspirasi). Masuknya empat program

politik pada kategori talkshow dan informasi yang umum menunjukkan minat dari

pemirsa terhadap program politik semakin meningkat. Apalagi pemenang dari

kategori ini, yang dipertandingkan melalui poling terbanyak lewat SMS, diraih oleh

program Lawyers Club yang ditayangkan di TvOne. Begitu pula pada kategori

Presenter Talkshow dan Informasi, seluruhnya dikenal sebagai Jurnalis Televisi, yang

(3)

adalah host dari program Talkshow Politik dan Variety Mata Najwa yang ditayangkan

di Metro TV.

Indonesia Lawyers Club (ILC)

Program talkshow unggulan TvOne ini awalnya bernama Jakarta Lawyers Club

(JLC). Sesuai dengan namanya, program ini dibuat untuk memberikan pembelajaran

hukum bagi penontonnya. Dipandu oleh Karni Ilyas, Jurnalis Senior dan Pemimpin

Redaksi TvOne, program ini dikemas dalam bentuk perbincangan gala dinner antara

host dan banyak narasumber yang sebagian besar adalah praktisi hukum. Program ini

sebelumnya pernah tayang di SCTV, satu bulan sekali dengan host yang berganti

ganti. 2009, JLC kembali tayang di TvOne. Awalnya JLC tayang sebulan sekali.

Animo pemirsa yang cukup bagus untuk program ini kemudian menjadikan program

ini tayang dua minggu sekali dan pada akhirnya satu kali seminggu.

Sejak awal penayangannya, JLC mengundang perdebatan pemirsa televisi Indonesia.

Sebagian besar persepsinya positif, namun kebanyakan negatif. Perdebatan yang tidak

terkontrol antara narasumber adalah ciri khas program ini. Namun hal inilah yang

menjadi daya tarik program ini. Pemirsa “dipaksa” belajar dari perdebatan sengit ala

praktisi hukum tersebut. Pengacara-pengacara kondang seperti Ruhut Sitompul, OC

Kaligis yang bersuara lantang dan berkarakter provokatif adalah narasumber yang

hampir rutin berbicara di JLC. Sejak tahun 2010, topik JLC semakin meluas, tidak

melulu mengenai hukum, namun juga mengenai politik dan ekonomi makro. JLC

kemudian merubah judul programnya menjadi Indonesia Lawyers Club (ILC). Sejak

2010 hingga 2015, ILC menjadi langganan nominasi Program Talkshow Favorit

Indonesia di Panasonic Gobel Award. Dua tahun terakhir, 2014 dan 2015, ILC

menjadi juara di kategori ini. ILC tayang selama 210 menit, tiga jam setengah, setiap

Selasa dan Minggu Malam di TVOne. Kepemirsaan Nielsen di tahun 2014 untuk

program ini ada diangka 4-5% dengan rating 1.5 – 1.8 di kelas ABC. Tinggi untuk

ukuran kepemirsaan program berita.

Karni Ilyas, 63 tahun, host dari ILC, merupakan Pemimpin Redaksi TVOne. Ia

dikenal sebagai salah satu Jurnalis Senior di Indonesia yang telah melahirkan banyak

(4)

kemudian memimpin Liputan 6 SCTV sejak tahun 1999-2005. Di televisi ia menemukan dunia baru yang ternyata luar biasa baginya. Ia terpacu ketika

berhadapan dengan waktu tenggat berita yang bisa muncul setiap saat. Dunia baru inilah yang membuatnya memiliki jargon bahwa kekuatan televisi adalah kecepatan, kecepatan, dan kecepatan. Dalam tempo hanya enam tahun, ia berhasil mengantarkan Liputan 6 SCTV menjadi program berita terkemuka di Tanah Air.

Karni hijrah ke ANTV tahun 2005. Berkat tangan dinginnya, banyak tayangan ekslusif lahir dari liputan dan ketajaman naluri kewartawanannya. Tak jarang dalam liputan-liputan tersebut ia sekaligus menjadi reporternya. Tahun 2007, ia dipercaya membenahi TV One yang baru saja diambil alih Keluarga Bakrie. Pada stasiun televisi ini namanya cukup berkibar, terutama setelah memandu acara "Indonesia Lawyers Club". Di TV One, Karni menjabat sebagai Direktur Pemberitaan atau Pemimpin Redaksi News dan Sports. Pada tahun 2012, ia meraih Panasonic Gobel Awards, untuk kategori "Life Time Achievement.

Dalam memandu ILC, Karni Ilyas sangat mengandalkan persepsi senioritasnya

alih-alih keterampilan public speaking, yang berhasil membawanya memenangkan

Presenter Talkshow Favorit pada tahun 2013, Panasonic Gobel Award. Perdebatan

yang ditampilkan di ILC adalah aspek “show” dari ILC, daya tarik utamanya.

Najwa Shihab, Host Mata Najwa

Najwa Shihab, 38 tahun, adalah host talkshow berita dan informasi Mata Najwa.

Memulai karir jurnalistik tahun 2001, ia mulai dikenal ketika melaporkan tsunami

Aceh pada tahun 2004. Karirnya terus melesat dengan mulai dipercaya untuk menjadi

Anchor utama di Metro TV. Tahun 2013, Najwa diangkat menjadi Wakil Pemimpin

Redaksi Metro TV.

Nama Najwa Shihab mulai populer dikalangan pemirsa televisi Indonesia sejak ia

menjadi host dari Mata Najwa. Berbagai perhargaan ia raih hingga akhirnya

memenangkan kategori Presenter Talkshow dan Informasi Favorit di Panasonic Gobel

Awards, 2015. Parasnya yang cantik, pintar dan kritis memudahkan Najwa untuk

(5)

dalam bertanya dan kadang-kadang nyinyir adalah ciri khasnya. Najwa dan Mata

Najwa-nya adalah fenomena populer sebuah program televisi talkshow politik di

Indonesia.

Mata Najwa di Metro TV mulai tayang tahun 2010. Awalnya Mata Najwa memiliki

genre documentary talkshow. Mengambil topik dengan latar belakang peristiwa dan

sejarahnya, Najwa Shihab diharap dapat “membongkar” misteri yang berada di balik

sebuah peristiwa. Tidak terlalu baik mendapatkan respon dari pemirsa, Mata Najwa

kemudian mengembalikan khitah Najwa Shihab sebagai presenter talkshow politik.

Kepemirsaan Mata Najwa mulai meningkat. Tahun 2014, rata-rata Kemirsaan Nielsen

untuk program Mata Najwa memiliki rata-rata share 3-4% dengan rating 1.0 – 1.5

(kurang lebih sekitar 350 ribu – 400 ribu penonton) di kelas SES AB.

Meningkatnya Kepemirsaan Politik vs Kesadaran Berpolitik

Lawyers Club dan Mata Najwa adalah dua program televisi talkshow politik populer

di Indonesia. Pengemasannya yang keluar dari main stream program berita politik;

konsep gala dinner untuk ILC dan faktor Show Grande yang melibatkan penonton di

Mata Najwa, adalah faktor-faktor yang membuat program ini menarik di mata

pemirsa. Kalangan praktisi televisi menyebutnya sebagai Newstainment, News

Entertainment. Selain dua program ini, ada banyak program-program lain yang juga

membawa genre yang sama, yaitu talkshow variety politik.

Meningkatnya kepemirsaan program-program politik di Indonesia menunjukkan

meningkatnya animo masyarakat. Lalu pertanyaannya adalah bagaimanakah pengaruh

terpaaan program politik di televisi terhadap kesadaran berpolitik penonton televisi di

Indonesia.

CNN Indonesia melakukan survey tele polling terhadap 400 responden pemuda

berusia 15-30 tahun di 10 kota besar Indonesia. Survey ini untuk mengukur tingkat

kepedulian atau kesadaran pemuda Indonesia terhadap politik Indonesia. Survey

dilakukan dengan metode distribusi proporsional di kota kota sebagai berikut :

Bandung, Menado, Medan, Palembang, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin,

(6)

1. Hasil Survey Tele-Polling CNN Indonesia

Seberapa Sering Pemuda Indonesia Mengikuti Berita Politik?

Grafik 1. Seberapa Sering Pemuda Indonesia Mengikuti Berita Politik

Sebagian besar pemuda jarang mengikuti informasi dan perkembangan masalah poliktik Indonesia. hanya 35,3% pemuda yang sering dan selalu mengikuti berita tentang politik Indonesia

Seberapa Suka Pemuda Indonesia Mengikuti Berita Politik?

Grafik 2. Seberapa Suka Pemuda Indonesia Mengikuti Berita Politik

Walaupun sebagian besar jarang mengikuti berita tentang politik, namun 60,8% mengatakan suka dan sangat suka berita yang terkait masalah politik. Hanya 38,8 persen pemuda saja yang tidak suka dan sangat tidak suka berita tentang politik

17 

43.5 

28.3 

0.3 

Tidak  Pernah 

Pernah  Jarang  Sering  Selalu  Tdk  Tahu /  Tdk Jawab 

2.8 

36 

57.3 

3.5 

0.5 

Sangat 

Tidak Suka 

Tidak Suka 

Suka 

Sangat 

Suka 

(7)

Kesadaran Berpolitik Pemuda di Indonesia

Grafik 3. Kesadaran Pemuda Indonesia Untuk Melakukan Aktifitas Politik

Hal yang cukup disayangkan adalah keterlibatan pemuda dalam kegiatan

politik masih rendah. Hanya 8,3 persen pemuda saja yang sering dan selalu

mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan politik di lingkungannya. Sebagian

besar (42,3%) tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan politik. Dengan kata

lain, sebagian besar pemuda hanya bertindak sebagai pengamat saja yaitu

mereka suka namun belum ikut terlibat.

2. Analisa dan Kajian Teoritis Komunikasi Politik

Definisi Debat dan Talkshow Media

McNair dalam bukunya An Introduction To Political Communication

mengatakan bahwa dalam demokrasi liberal, posisi media memiliki tempat

yang sangat jelas dan berpengaruh. Ada banyak cara media memberikan

pengaruhnya kepada publik. Berbicara tentang media televisi misalnya, ada

teknik Reportase, teknik Wawancara hingga teknik Debat dan Talkshow.

Masing-masing teknik akan memberikan pengaruhnya dengan dampak yang

berbeda-beda (McNair, 2011).

42.3 

27.8 

21.5 

5.8 

2.5 

0.3 

Tidak Pernah Pernah Jarang Sering Selalu Tdk Tahu /

(8)

Pengemasan Berita dalam bentuk hiburan atau Newstainment umumnya

dilakukan pada teknik Debat dan Talkshow.

“In the audience discussion program, experts [politicians in particular] and lay

people are put together, setting an agenda of social issues and offering both

established elites and ordinary people the opportunity at least to discuss the lived

experience of current affairs issues in relation to expert solutions” (Livingstone

and Lunt, 1994)

Definisi ini menekankan bahwa Debat dan Talkshow harus memiliki beberapa

elemen. Pertama adalah konsepnya menempatkan narasumber dan publik

secara bersama sama. Kedua, ada agenda yang dibahas dan memberikan

kesempatan bagi publik untuk sama sama menawarkan solusi. Perlu digaris

bawahi, Solusi.

Elemen 1: Talkshow adalah ketika Narasumber dan Publik berdiskusi bersama-sama

Jika analisa dari elemen ini akan kita lakukan apa adanya, yang artinya

menghadirkan publik bersama-sama dengan narasumber secara harfiah, maka

dari kedua talkshow berita diatas, Lawyers Club dan Mata Najwa, tidak ada

yang memenuhi elemen ini. Namun tafsir dari elemen ini barangkali bisa

dilakukan seperti berikut: Kehadiran publik bisa diwakilkan oleh adanya

Presenter atau yang lazim disebut News Anchor. Seorang Presenter atau News

Anchor memang bertugas untuk menjadi suara publik, wakil publik dalam

bertanya pada narasumber. Jika demikian, maka pertanyaan berikutnya adalah

apakah presenter dari program-program tersebut telah memenuhi elemen ini?

Bertindak untuk mewakili suara publik? Atau terbawa dalam arus Agenda

Setting, Priming dan Framing dari suatu kepentingan tertentu?

Elemen 2: Talkshow adalah ketika Diskusi Dilakukan Untuk Mengarah Pada Solusi

Perlu dilakukan survey yang lebih sistematis untuk menjawab bagaimana

(9)

apakah lebih tertarik karena perdebatan politik yang disuguhkan atau karena

ada solusi yang ditawarkan. Jika asumsi subyektif penulis yang dijadikan

ukuran, maka penulis melihat unsur perdebatan jauh lebih kental ketimbang

unsur perbincangan solutif, ataupun perdebatan solutif.

Melihat dari dua elemen definisi Talkshow, maka kedua program berita politik

tersebut tidak memenuhi elemen talkshow.

Mass Society Theory

Para pakar komunikasi politik belakangan ini kembali menerima sebagian dari

teori Khalayak Massa (Mass Society Theory). Banyak fenomena publik yang

malah bisa dijelaskan melalui pendekatan ini. Teori ini kurang lebih

menekankan tentang kuatnya pengaruh media untuk membangun persepsi

publik terhadap sesuatu. Publik begitu rapuh sehingga ketika media

menawarkan sesuatu, publik akan mempercayainya. Ketika dilakukan

berulang-ulang, pendekatan media melalui teori ini adalah praktik propaganda.

Banyak khalayak yang tidak lagi percaya bahwa propaganda melalui media

masih dilakukan, namun demikian pada kenyataannya banyak yang masih

melakukannya, bahkan cenderung sulit untuk menghindari praktik propaganda

dalam media.

Maka perdebatan politik yang berulang-ulang dalam media tanpa arah pada

solusi akan semakin menguatkan persepsi publik tentang politik tanpa solusi.

Persepsi ini pada akhirnya akan menurunkan kesadaran publik untuk

“berpolitik”, termasuk pemuda Indonesia, di 9 kota, 2015, seperti yang

dijelaskan melalui survey.

Kita sekarang dapat menangkap apa penyebab turunnya kesadaran publik

dalam berpolitik. Lalu bagaimana dengan penjelasan bahwa publik sebenarnya

menyukai berita atau program politik? Bukankan seharusnya ketika publik

melihat bahwa politik itu tidak solutif, maka semestinya ketertarikan terhadap

(10)

Entertainment Theory (News Information Process Theory)

Berkembangnya Teori Proses Informasi yang digawangi oleh para psikolog di

tahun 1980-an memberikan pencerahan tentang efek dari media yang lebih

moderat. Salah satunya adalah Entertainment Theory atau Teori Dunia

Hiburan. Teori ini menyimpulkan bahwa publik dalam kebanyakan kondisi

hanya menganggap konten apapun dari media sebagai bahan hiburan. Ini

cukup menjelaskan bahwa kepemirsaan terhadap berita informasi dan politik

tidak akan memberikan pengaruh pada perilaku publik karena sifatnya hanya

dianggap sebagai hiburan. Jadi walaupun ketertarikan publik terhadap berita

atau talkshow politik cukup tinggi di Indonesia, pengaruhnya hampir nihil

untuk mempengaruhi perilaku publik. Artinya selama berita dan talkshow ini

dikemas dalam bentuk yang lebih “menghibur” maka publik akan

menganggapnya sebagai hiburan ketimbang informasi yang harus

dipertimbangkan untuk mengubah perilaku mereka.

Media Dependency System Theory

Salah satu teori kontemporer yang sedang berkembang saat ini adalah teori

sistem ketergantungan pada media. Teori ini menjelaskan bahwa pengaruh

media baru bekerja penuh ketika publik memutuskan untuk bergantung pada

media. Jadi selama publik tidak memutuskan untuk bergantung pada media

untuk mendapatkan informasi tertentu, maka pengaruhnya akan kecil. Namun

begitu publik menganggap informasi di media itu penting, mesin pengaruh

media kemudian akan bekerja optimal.

Semakin menghibur suatu berita atau talkshow politik, maka secara langsung

akan menurunkan level “urgensi” atau “kepentingannya” terhadap informasi

dalam program tersebut. Publik akan menganggapnya sebagai konten hiburan

alih-alih sebagai konten informatif yang penting. Ketika publik menganggap

politik menjadi hiburan, maka ia tidak akan dianggap penting untuk dijadikan

(11)

3. Kesimpulan

1. Tren program berita politik yang menghibur semakin meningkat di

Indonesia dari tahun ke tahun, hingga survey ini dilakukan, 2015.

2. Kepemirsaan atau ketertarikan terhadap program-program berita politik

tersebut meningkat, menunjukkan publik semakin menyukai

program-program dengan genre berita politik yang menghibur.

3. Meningkatnya ketertarikan atau kepemirsaan publik terhadap program

politik ternyata tidak serta merta berpengaruh pada kesadaran berperilaku

politik publik. Dalam hal ini survey dilakukan pada pemuda di Indonesia,

di Sembilan kota pada tahun 2015.

4. Analisa teori komunikasi politik dan teori komunikasi media menjelaskan

fenomena ini, bahwa semakin menghibur sebuah acara berita atau

talkshow maka publik akan semakin kurang bergantung pada informasi

dari program tersebut. Publik hanya akan menganggapnya sebagai

program hiburan, bukan lagi program politik yang informatif.

Television Talk: A History of TV Talkshow, Bernard Timberg

Gambar

Tabel 1. Nominasi dan Pemenang Kategori Pemberitaan, 2015, Panasonic Gobel Award
Grafik 1. Seberapa Sering Pemuda Indonesia Mengikuti Berita Politik
Grafik 3. Kesadaran Pemuda Indonesia Untuk Melakukan Aktifitas Politik

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Vokasi Akuntansi dapat dianalisis dari tabel 5.1 dimana untuk mendapatkan predikat cum laude ip semester 1 yang diperoleh minimum 3 memang terlihat sedikit lebih

Aplikasi komputer untuk proses manajemen mutu pembangunan kapal baru ini mampu memberikan beberapa pelayanan, seperti memasukkan, menyimpan, menampilkan, mencetak, mencari,

BPRS Buana Mitra Perwira adalah salah satu bank di kabupaten Purbalingga. Dengan berbagai macam pendanaan, pembiayaan yang tersedia di BPRS Buana Mitra Perwira

Jika masing-masing atom sukar untuk melepas elektron (memiliki keelektronegatifan yang tinggi) maka atom-atom tersebut cenderung menggunakan elektron secara bersama

Berdasarkan hasil penyebaran Angket Respon Siswa diperoleh sebanyak 77,00 % siswa memilih respon sangat setuju dari proses pembelajaran yang menggunakan

Pada saat razia yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) kota Bandar Lampung dari hasil Operasi Gabungan Nasional (OPGABNA) yang digelar

accessoir dari perjanjian pokok. Persyaratan bagi penerima fidusia dalam melakukan pendaftaraan jaminan harus membuat permohonan pendaftaran seperti salinan akta

Jurnal Planta Tropika diterbitkan dua kali dalam setahun (Bulan Februari dan Agustus) oleh Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah