• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perbandingan Pendidikan perbandi. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Perbandingan Pendidikan perbandi. docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERBANDINGAN STRATEGI DAN MACAM – MACAM POLA PENGEMBANGAN KURIKULUM

(PERBANDINGAN PENDIDIKAN)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan Dosen Pengampu : Rochmani, M.Pdi

Disusun Oleh:

Kelompok II / B Semester V Eva Arnika (NIM 21030802161033) Tiara Kirana (NIM 2103 0802 16 1027)

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat

terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Tugas makalah yang diberi judul “Perbandingan Strategi & Macam – macam Pola Perkembangan Kurikulum” ini ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja penulis dimana tugas ini merupakan syarat dari aspek penilaian mata kuliah Perbandingan Pendidikan.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan sumber yang penulis dapatkan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang diangkat dari latar belakang yang dipaparkan:

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem pengembangan kurikulum? 2. Bagaimana macam – macam strategi dari pengembangan kurikulum? 3. Bagaimana macam – macam pola pengembangan kurikulum?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pengembangan kurikulum.

2. Untuk mengetahui macam-macam strategi pengembangan kurikulum. 3. Untuk mengetahui macam-macam pola pengembanga kurikulum.

(5)

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengembangan Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dari pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Pasal 1). Demikian pula bahwa untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kurikulum disusun, dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional. Perkembangan IPTEK, serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan (Pasal 37).

(6)

2.2 Macam – macam Stategi dari Pengembangan Kurikulum

Strategi Pengembangan Kurikulum Pegembangan kurikulum meliputi empat langkah, yaitu:

1. Merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective).

Rumusan tujuan belajar merupakan tahap yang pertama yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa (source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of content). Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan sosiologi (sociology), kemudian di-screen melalui dua landasan lain dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar (psychology of learning), dan tahap terakhir adalah merumuskan precise education atau kompetensi dasar (KD).

2. Menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar (selection of learning experiences).

(7)

belajar yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai, kedua, pengalaman belajar harus cukup sehingga siswa memperoleh kepuasan dari pengadaan berbagai macam perilaku yang diimplakasikan oleh sasaran hasil, ketiga, reaksi yang diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan bagi siswa untuk mengalaminya (terlibat), keempat, pengalaman belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama, dan kelima, pengalaman belajar yang sama akan memberikan berbagai macam keluaran (outcomes)

3. Mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar (organization of learning experiences).

Mengorganisasi Pengalaman Pengalaman Belajar (organization of learning experiences) Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan untuk memudahkan anak didik untuk belajar. Dalam pengorganisasian kurikulum tidak lepas dari beberapa hal penting yang mendukung, yakni: tentang teori, konsep, pandangan tentang pendidikan, perkembangan anak didik, dan kebutuhan masyarakat.

4. Mengevaluasi (evaluating)

Mengevaluasi (evaluating) Kurikulum Langkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah evaluasi. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana data yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem. Evaluasi yang seksama adalah sangat esensial dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan , sedangkan riset sebagai proses pengumpulan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Perencana kurikulum menggunakan berbagai tipe evaluasi dan riset. Tipe-tipe evaluasi adalah konteks, input, proses, dan produk. Sedagkan tipe-tipe riset adalah aksi, deskripsi, historikal, dan eksperimental. Di sisi lain perencana kurikulum menggunakan evaluasi formatif (proses atau progres) dan evaluasi sumatif (outcome atau produk). 2.3 Macam – Macam Pola dalam Kurikulum

(8)

ajaran yang disusun dan disampaikan kepada murid – murid yang merupakan suatu dasar penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai. Pelaksanaan kurikulum dipengaruhi dan bergantung kepada banyak faktor terutama sarana belajar, guru, pimpinan pendidikan dan orang tua murid.

Didalam dunia pendidikan terdpat beberapa organisasi kurikulum, diantaranya:

1. Separated Subject Curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)

Kurikulum ini disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah – pisah. Sehingga banyak jenis mata pelajaran yang menjadi sempit ruang lingkupnya. Kurikulum ini berpusat pada bahan ajaran kepada peserta didik yang berpusat pada minat dan bakat anak.

2. Correlated Curriculum (Kurikulum Gabungan)

Correlated curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut.

3. Integrated curriculum (kurikulum terpadu)

Dalam integrated curriculum mata pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau unit tertentu. Dengan adanya kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat terbentuk kebulatan pribadi peserta didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnya. Adapun dalam bentuk kurikulum terpadu ini terbagi lagi, meliputi:

(9)

stabilitas dan kesatuan pada masyarakat. Kurikulum ini disebut juga dengan life curriculum.

c. Kurikulum yang berpusat pada kegiatan atau pengalaman. Kurikulum ini disebut dengan activity curriculum.

Dalam organisasi kurikulum terdapat hal – hal yang meliputi pola pengembangan kurikulum diantaranya:

A. Model – Model Pengembangan Kurikulum 1. The administrative model

Model pengembangan kurikulum ini merupakan model paling lama dan paling banyak dikenal. Dalam model ini terdapat garis model dari atas ke bawah (top down) yang artinya bahwa insiatif pengembangan kurikulum dari pejabat tinggi, lalu secara structural dilaksanakan ditingkat bawah. Kekurangan dari model ini ialah ada pada kurangnya dampak perubahan kurikulum, karena hasil kegiatannya dilaksanakan dari atas tanpa memperhatikan bawahan.

2. Model Akar Rumput (the grass root model)

Model ini merupakan lawan dari model pertama. Inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum bukan datang dari atas tetapi dari bawah yaitu, guru – guru atau sekolah. Model pengembangan model pertama digunakan dalam sistem pengelolaan atau kurikulum yang bersifat sentralisasi, sedangkan model grass root akan berkembang dalam sistem pendidikan yang bersifat disentralisasi.

(10)

Model ini dimulai dengan melaksanakan eksperimen, diteorikan kemudian diimplementasikan, dengan maksud untuk menyesuaikan antara teori dan praktik, serta menghilangkan sifat keumuman dan keabstrakkan kurikulum, maka ada kegiatan eksperimental. Langkah yang ditempuh dalam model ini diantaranya:

1) Mengadakan unit – unit eksperimen bersama guru – guru. 2) Menguji unit eksperimen.

3) Mengadakan revisi dan konsolidasi. 4) Mengembangkan kerangka kerja teoritis. 5) Mengimplimentasikan hasil yang diperoleh. 4. Model Olivia

Model pengembangan kurikulum terdiri dari tiga kriteria yaitu: simple, komprehensif dan sistematis. Model Olivia mempunyai 6

B. Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum

Di dalam pendekatan ini lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah – langkah atau cara kerja dengan menerapkan suatu startegi dengan beberapa metode yang tepat, dan dijalankan sesuai langkah yang sistematikuntuk memperoleh hasil kerja yang baik. Jika dilihat dari aspek perencanaanya ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, diantaranya:

1. Pendekatan kompetensi.

(11)

sasaran penilaian difokuskan pada tingkat penguasaan, dan kemampuan memperbarui diri.

2. Pendekatan sistem.

Pendekatan sistem ialah penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori sistem yang umum untuk memahami teori organisasi dan praktek manajemen. Pendekatan ini terdiri dari beberapa aspek yaitu filsafat sistem, analisis sistem, manajemen sistem.

3. Pendekatan klasifikasi nilai

Ialah langkah mengambil keputusan tentang prioritas atas keyakinan sendiri berdasarkan pertimbangan yang rasional, logis, sesuai dengan perasaanya, dan perasaan orang lain serta aturan yang berlaku.

4. Pendekatan komprehensif

Pendekatan ini lebih memperhatikan dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan

5. Pendekatan yang berpusat pada masalah

Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengindentifikasi berbagai masalah kurikulum secara khusus.

6. Pendekatan Terpadu.

(12)

pengembangan kurikulum, dan program pendidikan yang ditawarkan.

Dalam studi tentang kurikulum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan Sentralisasi disebut juga Top-Down, yaitu pendekatan dengan sistem komando, yang diartikan kurikulum dikembangkan oleh pemerintah pusat dan sesuai dengan garis komando.

b. Pedekatan Disentralisasi yaitu pendekatan grass root, yaitu sistem pendekatan dari akar rumput. Hal ini guru sebagai ujung tombak pengembang kurikulum ditingkat sekolah, baik individual maupun kelompok.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

(13)

penilaian pada kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.

2. Macam – macam strategi pengembangan kurikulum diantaranya: merumuskan tujuan pembelajaran, menyeleksi pengalaman – pengalaman belajar, mengorganisasi pengalaman – pengalaman belajar, dan mengevaluasi.

3. Dalam pola pengembangan kurikulum ada disebut dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdapat kurikulum berdasarkan mata pelajaran, kurikulum gabungan, kurikulum terpadu. Selain organisasi kurikulum terdapat hal – hal yang meliputi diantaranya model pengembangan kurikulum, strategi, pendekatan dan metode kurikulum.

3.2 Saran

Saran kami sebagai penyusul makalah bahwa kurikulum adalah bagian yang sangat penting dalam pencapaian keberhasilan tujuan pendidikan tersebut. Jika kurikulum masih menuai pro dan kontra itu artinya kurikulum tersebut masih perlu adanya pengembangan untuk mencapai keberhasilannya. Hendaknya kematangan kurikulum sebaiknya dipertimbangkan dahulu dan jika sudah teruji dan yakin dapat mendongkrak keberhasilan pendidikan barulah diterapkan jadi terkesan bukan hanya untuk kurikulum uji coba.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda

(14)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam penilitian ini dibahas strategi yang digunakan untuk meningkatan pangsa pasar syariah melalui berbagai macam fungsi dalam manajemen seperti; meningkatkan DPK melalui

Adalah panas bumi, potensi energi terbesar di Indonesia yang masih dapat.. dieksplorasi dan dieksploitasi secara mendalam sebagai upaya dalam

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa secara individual dan secara bersama-sama gerakan pramuka dan disiplin belajar berpengaruh positif terhadap

model modifikasi, kita bisa lihat bahwa situasi persaingan usaha yang dihadapi oleh. UMKM/IKM di Provinsi Banten, selain dipengaruhi oleh eksisnya

NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT SERTA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM

Berdasarkan hasil penelitian mengenai fak- tor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan MTBS di Puskesmas Wilayah Kecamatan Sambas ter- hadap 40 responden dapat disimpulkan

relatif rendah, masih perlu diberdayakan secara maksimal agar mampu mendukung motivasi dalam meningkatkan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama