• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADIKSI ROKOK ALKOHOL DAN NAPZA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADIKSI ROKOK ALKOHOL DAN NAPZA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ADIKSI ROKOK , ALKOHOL DAN NAPZA a. Penyalahgunaan

Lebih sering menggunakan dan mencari situasi di mana ia memiliki alasan untuk menggunakan atau ia menggunakan setiap kali ada masalah

b. Adiksi – ketergantungan/kecanduan

Kebutuhan untuk mengkonsumsi napza secara teratur dan tidak mampu menghentikan. Proses ini terjadi bertahap dalam beberapa waktu tanpa terasa

ADIKSI ROKOK (NIKOTIN)

Dalam tembakau terdapat beberapa zat antara lain :

1. Nikotin

Meningkatkan tingkat metabolisme, detak jantung serta menurunkan nafsu makan, dalam dosis besar akan memberikan efek penenang dan perasaan rileks

2. Tar

Terdiri dari 4.000 zat kimia lebih yang beracun, memedihkan mata serta menyebabkan kanker. Merusak lubang udara antara mata dan saluran pernafasan.

3. Karbon monoksida

Memiliki daya tarik yang lebih besar pada darah merah yang bisa mengurangi tingkat sirkulasi oksigen secara keseluruhan

ADIKSI ALKOHOL

Definisi :

zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman keras alkohol merupakan zat yang mengandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat

• Efek penggunaanya:

Efek penggunaan alkohol tergantung dari jumlah konsumsi, ukuran fisik pemakai serta kepribadian pemakai. Pada dasarnya alkohol dapat mempengaruhi koordinasi anggota tubuh, akal, tingkat energi, dorongan seksual dan nafsu makan.

(2)

• Putus zat alkohol ditandai oleh gejala-gejala hiperaktif sistem syaraf samping , berkeringat, hipertensi, dan tremor. Gejala-gejala lelah, lemah, hipertensi,

kebingungan dan depresi mungkin sebagian berhubungan dengan peningkatan kadar glukortikoid yang hebat tampak selama masa putus zat

Pengertian secara umum istilah penyalahgunaan adalah :

1. Penggunaan obat atau zat-zat berbahaya lain diluar tujuan pengobatan dan penelitian (yaitu : tanpa pengawasan dokter, digunakan secara berkala dan terus-menerus, digunakan tanpa mengikuti aturan serta dosis yang benar)

2. Apabila dipakai lebih dari satu bulan dapat menyebabkan gangguan fungsi sosial.

Tahapan pemakaian :

• 1. Intoksitasi (keracunan)

keadaan dimana si pemakai dalam perilakunya menunjukkan adanya pengaruh zat-zat yang digunakan, kadang disebut mabuk tetapi tidak semua gejala intoksitasi sama seperti gejala mabuk terutama pada pemakaian obat perangsang (stimulan).

• 2. Toleransi

seseorang membutuhkan jumlah zat yang lebih banyak untuk memperoleh efek atau akibat yang sama setelah pemakaian berulang kali. dalam jangka waktu lama jumlah atau dosis yang digunakan meningkat. Toleransi akan hilang jika gejala putus obat hilang, karena gejala putus obat menunjukkan bahwa tubuh kita masih membutuhkan zat atau bahan tertentu.

• 3. Kecanduan Obat ( Adiksi)

dimana sesorang pemakai merasa kecanduan atau ketagihan pada pemakai obat/zat tersebut menimbulkan akibat-akibat buruk. Adiksi lebih merupakan efek obat yang menimbulkan ketagihan atau kecanduan pada si pemakai

• 4.Dependensi (ketergantungan)

kondisi lebih ekstrim dari sekedar kecanduan dimana pemakai akan selalu membutuhkan zat tertentu agar dapat berfungsi secara wajar baik secara fisik maupun psikologis hingga

mengabaikan hampir seluruh aspek kehidupan lainnya

Jenis-Jenis NAPZA :

• 1. Alami

(3)

• 2. Semi Sintesis

Adalah jenis zat/obat yang diproses sedemikian rupa melalui proses fermentasi, contihnya: Morfin, Heroin, Kodein, Crack, dll.

3. Sintesis

obat atau zat yang dimulai dikembangkan sejak tahun 1930-an untuk keperluan medis digunakan sebagai penghilang rasa sakit seperti: Petidin, Metadon (physeptone), Dipipanon (diconal), Dekstropropokasifen ( distalgensic).

Metadon dipakai dokter untuk terapi penyembuhan para pecandu opiate. Karena proses penyembuhannya sulit. Maka zat/obat jenis ini jarang diperdagangkan dalam pasaran gelap. Beberapa contoh zat yang bersifat sintesis adalah : Metadon, Pethidin, Meperidin, Ampetamin, Deksampetamin, LSD, dll

EFEK YANG DITIMBULKAN 1.Depresan

berfungsi mengurangi aktivitas fungsional tubuh. membuat merasa tenang ,tertidur atau tidak sadar diri. Antara lain : opioda, opium, morfin, heroin, kodein, opiate sintetik, dan golongan sedative

2. Stimulan

berbagai jenis zat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan perasaan(segar dan bersemangat) serta kesadaran. Jenis zat ini yang mengandung stimulant adalah: kafein, kokain, dan amfetamin

3. Halusinogen

menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perassaan dan pikiran ,seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda dan seluruh perasaan dapat terganggu. Zat atau bahan yang memiliki zat halusinogen antara lain : mescaline, psilocybin, LSD, Ganja, dll

Jenis jenis NAPZA :

• 1. OPIODA (Opiat/opium,Morfin, Heroin,kodein, opiate sintetik,)

• 2. Kokain

• 3. GANJA/KANABIS/MARIYUANA

• 4. Amfethamin

(4)

• 6. Sedativa

• 7. Lysergic Acid D(LSD)

• 8. Kafein

• 9. Bahan pelarut (inhalan)

• 10. steroid

Dampak penyalahgunaan NAPZA :

• a. Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti : kejang- kejang, halusianasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

• b. Gangguan pada jantung dan pembuluh dara (kardiovaskuler) seperti : infeksi akut obat jantung, gangguan peredaran darah.

• c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti : pernanahan (abses), bekas suntikan, dan alergi.

• d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti : penekanan fungsi pernafasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru, pengumpalan benda asing yang terhirup..

• e. Gangguan pada hemapeotik, seperti : pembentukan sel darah terganggu.

• f. Gastrointestinal : mencret, radang lambung dan kelenjar ludah perut, hepatitis, perlemakan hati, pengerasan dan pengecilan hati.

• g. Gangguan pada endokrin, seperti : penurunan fungsi hormon reproduksi (ekstrogen, progesteron, testoteron), rendahnya kadar gula darah menyebabkan pusing dan badan bergetar.

• h. Gangguan pada traktur urinarius, seperti : infeksi, gagal ginjal, dll.

• i. Gangguan pada sistem Reproduksi, seperti gangguan fungsi seksual sampai kemandulan, gangguan fungsi reproduksi, ketidakteraturan menstrulasi, cacat bawaan pada janin yang dikandung.

• j. Gangguan pada otot dan tulang, seperti : peradangan otot akut, penurunan fungsi otot akibat alkohol, patah tulang.

(5)

Dampak kejiwaan :

• 1. Bermacam-macam gangguan psikiatrik seperti (gangguan jiwa berat : delusive, neurotic, paranoia, )

• 2. Tindakan agresif, agitiatif, iritatatif , kekerasan , vandalism,

• 3. Depresi

Dampak social :

• 1. antis social

• 2. criminal

• 3. vandalism

Pencegahan penyalagunaan adiksi rokok dan NAPZA :

• 1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahaya adiksi rokok dan NAPZA

• 2. Merancang program kampanye yang efektif, meluas dan tepat sasaran tentang bahaya adiksi rokok dan NAPZA

Referensi

Dokumen terkait

Kakak-kakakku Akuntansi 2013, Mbak Risma Melati, Mbak Faridah Husnun Pratiwi, Mas Bagas Rentcar, dan Mas Dimas Ilham, yang telah meluangkan waktu untuk menjawab semua

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan : Bab ini menjelaskan tentang hasil dan jawaban dari rumusan masalah yang meliputi bagaimana metode dan materi bimbingan

Dari berbagai macam kasus diatas kami memutuskan untuk melakukan sebuah Upaya Pencegahan Covid 19 Dengan Cara Membuat Dan Penyemprotan Disinfektan Di Rt 014 Desa

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan, “tingkat kesukakaran, daya beda dan fungsi distraktor soal ujian semester kelas VII SMP Fatih

bahwa untuk melaksanakan ketentuan daram pasai 7 avat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 19 Tailn ;d;; tentang Retribusi izin Mendirikan Bangunan;..

KBC Group Arch Advisory Group Sinar Mas Group Morgan Stanley Indo Premier Securities Bahana Group United Overseas Bank BNP Paribas DBS Deutsche Bank Bank Negara Indonesia

Variabel pelayanan angkutan lanjutan di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu trayek angkutan lanjutan, kepadatan penumpang angkutan lanjutan,

Manajemen stok yang baik diindikasikan dari kuantitas persediaan produk ikan higienis yang harus dipenuhi untuk memenuhi permintaan konsumen, kapan pemesanan harus dilakukan