Jakarta, 14 Februari 2017
Diskusi Kelompok Terfokus @Otoritas Jasa Keuangan
Pembiayaan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
Sebagai Respon Atas Kebakaran Hutan
Alur
•
Ada apa dengan taipan?
•
Cakupan riset
•
Temuan
• Konsentrasi land bank kelapa sawit para taipan
• Peran bank dan lembaga keuangan lain mendukung bisnis para taipan
Ada Apa dengan Taipan
dan Lembaga Keuangan?
Mereka memegang kendali atas keputusan yang sifatnya
lebih jangka panjang, meliputi:
• Pembukaan perkebunan baru
• Penanaman kembali/replanting
• Wilayah kelola dan
• Wilayah ekspansi
Yang akan berdampak langsung pada
landscape
secara
keseluruhan dan
‘spatial planning’
ke depan (apa pun yg
tersisa pada landscape hari ini)
Dan lembaga keuangan memberikan dorongan para taipan
untuk melakukannya dengan
lebih
cepat dan masif
Apakah Taipan itu?
• Daai baan/Kanton: big boss, supreme leader, individu super kaya
– Secara harafiah berarti “tuan besar”
– Istilah kuno untuk menyatakan rasa hormat kepada penguasa independen yang tidak memiliki silsilah langsung dengan
kekaisaran
• Taipan merujuk pada tokoh terkemuka bisnis dengan kekayaan yang besar
– Terkadang dengan memiliki kaitan/nuansa politis yang kuat
– Seringkali mereka juga
mengendalikan perusahaan di luar bisnis kelapa sawit, misalnya: real estate, barang konsumsi, pembiayaan, pertambangan, kertas dan bubur kertas
• 25 grup terbesar kelapa sawit di yang beroperasi di Indonesia
• Bagaimana konsentrasi kuasa ini didukung oleh lembaga
keuangan domestik dan internasional (misalnya: bank, lembaga pensiun)
• Metodologi
• Pemilihan 25 grup perusahaan kelapa sawit terbesar;
berdasarkan data di laporan tahunan dan website perusahaan
• Identifikasi kendali taipan; melalui laporan tahunan dan laporan di media
• Penghitungan land bank berdasarkan laporan tahunan dan data perizinan di tingkat provinsi serta website RSPO
• Analisis pendanaan dan peran bank; berdasarkan laporan tahunan dan database keuangan (Thomson, Bloomberg)
6
Grup Kelapa Sawit Milik Taipan Terpilih
Grup Bisnis
Perusahaan Induk Kelapa Sawit
Nama Perusahaan Induk Bursa Saham Kapitalisasi Pasar(US$ juta) Pemasukan 2013(US$ juta) Produksi CPO (,000 tonnes)
1 Wilmar Group Wilmar International Singapore 16,394.0 44,085.0 1,848 2 Sinar Mas Group Golden Agri-Resources Singapore 5,858.4 6,585.0 2,241 3 IOI Group IOI Corporation Kuala Lumpur 10,415.0 4,277.0 708 4 Raja Garuda Mas Group Asian Agri Private - 4,200.0 ? 5 Batu Kawan Group Kuala Lumpur Kepong Kuala Lumpur 8,041.1 2,916.0 946 6 Salim Group Indofood Agri Resources Singapore 1,146.0 1,282.0 810 7 Jardine Matheson Group Astra Agro Lestari Jakarta 3,704.0 1,233.0 1,539 8 Musim Mas Group Musim Mas Private - 670.0 619 9 Surya Dumai Group First Resources Singapore 3,094.0 626.5 589 10 Genting Group Genting Plantations Kuala Lumpur 2,754.7 439.7 328 11 Darmex Agro Group Darmex Agro Private - 420.0 432 12 Harita Group Bumitama Agri Singapore 1,655.0 392.0 523
13 DSN Group Dharma Satya Nusantara Jakarta 358.0 370.9 336
14 Sungai Budi Group Tunas Baru Lampung Jakarta 257.9 304.4 1,400 15 Kencana Agri Group Kencana Agri Singapore 225.2 284.9 114 16 Triputra Group Triputra Agro Persada Private - 264.0 281 17 Sampoerna Agro Group Sampoerna Agro Jakarta 364.5 247.2 271 18 Anglo-Eastern Group Anglo-Eastern Plantations London 481.7 201.9 263 19 Bakrie Group Bakrie Sumatera Plantations Jakarta 57.2 200.4 197 20 Tanjung Lingga Group Sawit Sumbermas Sarana Jakarta 1,002.1 189.4 247 21 Austindo Group Austindo Nusantara Jaya Jakarta 417.5 138.4 159 22 Rajawali Group Eagle High Plantations Jakarta 979.7 110.4 307 23 Provident Agro Group Provident Agro Jakarta 293.3 69.0 81 24 Gozco Group Gozco Plantations Jakarta 50.0 41.3 49 25 Tiga Pilar Sejahtera Group Golden Plantation Jakarta 59.7 6.4 27
Seluruh anak perusahaan pada akhirnya dimiliki oleh induk perusahaan 4 perusahaan induk dimiliki oleh perseorangan
• 100% dimiliki oleh taipan, terkadang melalui beberapa rantai perusahaan
• Dari 4 perusahaan induk tersebut, Triputra Agro Persada sedang berencana untuk melakukan IPO
21 dari 25 perusahaan induk telah terdaftar di bursa efek
• 11 di Jakarta
• 6 di Singapura
• 3 di Kuala Lumpur
• 1 di London
Perusahaan terbuka tersebut tidak sungguh-sungguh dimiliki publik, karena:
• Taipan adl pemegang saham yang dominan, dengan penguasaan 20-80% dari total saham
• Kepemilikan saham dilakukan melalui ‘perusahaan cangkang’ di negara-negara ramah pajak
Bagaimana taipan mengendalikan
grup kelapa sawit
20,3%
Jardine Cycle & Carriage (Singapura)
79,7%
PT Astra International (Indonesia)
PT Astra Agro Lestari (Indonesia) Umum
Jardine Strategic Holdings Limited (Bermuda)
Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda)
50.1% 73,3%
Jardine Strategic Singapore Pte Ltd (Singapura) JSH Asian Holdings Limited
(Kepulauan British Virgin) JMH Investments Limited (Kepulauan British Virgin)
Employees Provident Fund Board (Malaysia) 5,9% Umum 20,8% 100% 100% Public 49,9% 56% 83% 100%
Keluarga Keswick (Inggris)
9,2%
Pemegang saham lain 29,5%
Wali amanat 1947 (direktur)
Plantation subsidiaries (Indonesia) 99,8% Contoh: Struktur Kepemilikan Jardine Matheson
Kekayaan Pribadi Taipan
Grup Taipan Negara
Asal
Kekayaan Bersih 2013 (US$ juta) Jakarta Globe Forbes
1 Anglo-Eastern Group Lim Siew Kim Malaysia
2 Austindo Group George Santosa Tahija Indonesia 585
3 Bakrie Group Aburizal Bakrie Indonesia 2,450
4 Batu Kawan Group Lee Oi Hian & Lee Hau Hian Malaysia 1,000
5 Darmex Agro Group Surya Darmadi Indonesia 1,400
6 & 24 DSN Group &
Triputra Group
Theodore Rachmat Indonesia 2,000 1,900 Benny Subianto Indonesia 995 790
7 Genting Group Lim Kok Thay Malaysia 6,500
8 Gozco Group Tjandra Mindharta Gozali Indonesia 93
9 Harita Group Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Indonesia 990 940
10 IOI Group Lee Shin Cheng Malaysia 4,500
11 Jardine Matheson Group Henry Keswick Scotland 4,000
12 Kencana Agri Group Henry Maknawi Indonesia
13 Musim Mas Group Bachtiar Karim Indonesia 575 2,000
14 Provident Agro Group Edwin Soeryadjaya Indonesia 1,700 1,200 Sandiaga Uno Indonesia 900 460
15 Raja Garuda Mas Group Sukanto Tanoto Indonesia 2,100 2,300
16 Rajawali Group Peter Sondakh Indonesia 2,350 2,700
17 Salim Group Anthoni Salim Indonesia 10,100 6,300
18 Sampoerna Group Putera Sampoerna Indonesia 2,400 2,215
19 Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja Indonesia 13,000 7,000
20 Sungai Budi Group Widarto & Santoso Winata Indonesia 205
21 Surya Dumai Group Martias & Ciliandra Fangiono Indonesia 1,050 1,700
22 Tanjung Lingga Group Abdul Rasyid Indonesia
23 Tiga Pilar Sejahtera Group Priyo Hadi Sutanto & Stefanus Joko Mogoginta & Budhi Istanto Indonesia
25 Wilmar Group
Robert Kuok Malaysia 11,600 Khoon Hong Kuok Malaysia 2,200 Martua Sitorus Indonesia 3,700 1,800
Kekayaan Total Para Taipan
•
Total 29 keluarga taipan menguasai 25 grup kelapa sawit
•
Total kekayaan mereka : US$ 71.5 Milyar pada 2013, didapat
dari:
• Rata-rata dari data yg disajikan oleh Forbes dan Jakarta Globe serta perkiraan konservatif
• Kekayaan tersebut didapat dari seluruh bisnis mereka, tidak hanya dari kelapa sawit
•
Sebagai perbandingan, angka ini - US$ 71.5 Miliar adalah
setara dengan:
• 8% GDP Indonesia. Total GDP pd thn yg sama (2013) adl US$ 868 Milyar
Area yg telah ditanami dg
kelapa sawit di Indonesia
• 35% pertumbuhan dalam waktu 5th • 7.4 jt ha pd 2008 10.0 jt ha pd 2013 • 520,000 ha/th = luas Bali
Area tanam grup perusahaan
para taipan
• 25 taipan pd akhir 2013: 3.3jt ha 31%≈ areal yg sudah ditanam dg kelapa sawit di Indonesia • 4 BUMN: 15% • Sekitar 100 taipan lain yg lebih kecil? xx % • Pekebun Mandiri : xx%?Area yg sdh ditanam dan yang
belum ditanam milik grup perusahaan para taipan
Total luasan lahan di bawah kendali taipan pada akhir 2013 ≈ minimal 5.1 jt ha: • 3.1 ha telah ditanam (60%) • Setidaknya 2.1jt ha belum ditanam (40%) • 204,000 ha per grup • 18 grup > 100,000 ha
Total area yang sudah mendapat IJIN tidak dapat diketahui!
• Sangat kuat dugaan para taipan
memegang kendali yang cukup besar
Areal yg belum ditanam, milik
grup perusahaan para taipan
• Pada akhir 2013 taipan mengendalikan setidaknya 2.1 jt ha lahan yg sudah memiliki izin namun belum ditanam • Sangat mungkin lebih dari angka tsb, mengingat tidak semua izin bisa diakses • Setara dengan 20% dari area yg saat ini sdh ditanam kelapa sawit di Indonesia
Area di awah kendali taipan,
menurut provinsi
• 62% di Kalimantan • 32% di Sumatra • 4% di Sulawesi • 2% di PapuaArea di bawah kendali taipan:
Sumatra
• Total landbank yg di bawah kendali taipan sebagai persentaseatas total area tanam, per provinsi • Area kendali yg paling besar ada di (44%), Sumatra Selatan (40%) dan Bangka-Belitung (39%)
Area di bawah kendali taipan:
Kalimantan
• Total landbank yang dikendalikan taipan sebagai persentase atas areal tanam per provinsi • Kendali yg terbesar ada di Kalbar (134%) dan Kalteng (106%) • Secara rata-rata 98%Sumber pendanaan grup
perusahaan taipan
Pendanaan eksternal
grup perusahaan taipan
2009-2013:
•
Pinjaman:
US$ 17.8
Miliar
•
Emisi saham
dan oligasi:
US$ 10.6
Miliar
Angka Pinjaman Bank di Indonesia
• OJK: US$ 15.6 Miliar hutang berjalan yang telah disediakan oleh bank domestik dan bank asing yang beroperasi di Indonesia
untuk sektor “Pertanian, Kehutanan dan Perburuan” pada Januari 2014
• Kami mengidentifikasi sejumlah US$ 17.8 Miliar hutang baru disalurkan hanya untuk 25 grup perusahaan kelapa sawit pada periode 2009-2013:
• Termasuk hutang yg diambil dari bank-bank di Singapura dan Malaysia oleh perusahaan induk yang terdaftar di sana
• Tidak termasuk 100 taipan lain yang lebih kecil
• Pemerintah Indonesia memiliki program kredit bersubsidi
• Contoh: Kredit untuk UMKM (KUR) sejumlah IDR 27.0 Trilyun (US$ 2.6 Miliar) dikhususkan untuk pertanian
Bank-bank utama yang memberikan
pinjaman untuk para taipan
Bank utama yg menjamin emisi saham
dan obligasi untuk para taipan
Total emisi saham dan obligasi para taipan yang dijamin per
bank 2009-2013 (US$ Milyar)
Pemutakhiran
Total utang16/25 taipan 2010-2015
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Industrial and Commercial Bank of China Bank Pan Indonesia Bank of America BPCE Group Malayan Banking Standard Chartered CIMB Group Indonesia Eximbank Bank Rakyat Indonesia United Overseas Bank Credit Suisse Bank Negara Indonesia Rabobank Bank Mandiri HSBC Mitsubishi UFJ Financial Sumitomo Mitsui Financial DBS Mizuho Financial Oversea-Chinese Banking Corporation
Total Loans per bank, for 16 tycoon owned palm oil companies (2010 -2015) (USD mln)
Pemutakhiran
Total emisi saham dan obligasi 16/25 taipan yang dijamin per bank 2010-2015 (US$ Milyar)
0 200 400 600 800 1.000
KBC Group Arch Advisory Group Sinar Mas Group Morgan Stanley Indo Premier Securities Bahana Group United Overseas Bank BNP Paribas DBS Deutsche Bank Bank Negara Indonesia Citigroup Danareksa Sekuritas Bank Mandiri Danatama Makmur Credit Suisse HSBC RHB Banking Malayan Banking CIMB Group
Underwritings for 16 tycoon owned palm oil companies (2010 - 2015) (in USD mln)
Loans and underwriting 50 companies engaged in
forest-risk sectors (2010-2015, US$ mln)
and average bank policy assessment scores
Prospek Kebijakan
1. Menstimulir distribusi yg adil atas akses terhadap tanah
• Menjadi prasyarat penting untuk menangani berkembangnya konflik agraria
2. Membuat sektor finansial melayani masyarakat dengan lebih baik
• Dengan insentif yang tepat, institusi keuangan bisa menjadi agen penting untuk pembangunan ekonomi yang inklusif
3. Meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah
• Sektor kelapa sawit dpt berkontribusi secara signifikan dlm meningkatkan pendapatan Pemerintah dari pajak
4. Mempromosikan pembangunan ekonomi dengan lebih adil
• Kesempatan untuk menciptakan pekerjaan dan value added
dengan menstimulir lebih banyak investasi di sektor hilir dan diversifikasi komoditas yg dikembangkan
Reformasi sektor finansial
•
Sektor finansial memainkan peran penting dalam ekspansi
perkebunan kelapa sawit
•
Dengan kemauan politik yang baik, lembaga keuangan dapat
diberi insentif untuk menjadi agen pembangunan ekonomi yang
inklusif
•
Dua area kebijakan memainkan peran penting dalam hal ini:
A. Review program kredit bersubsidi Pemerintah
B. Regulasi sektor finansial oleh OJK
Masyarakat sipil menaruh perhatian dan harapan yang sangat
besar pada Roadmap Keuangan Berkelanjutan OJK
Perhatian Masyarakat Sipil
atas API
• PT. NSP, a subsidiary of Sampurna Agro Group is fined > IDR 1 Trillion for ecological damage, environmental loss and environmental rehabilitation.
• Ministry wins another case in court against firm responsible for forest burning Court orders fine of US$35 million for Waringin Agro Jaya.
.. dan Menteri LHK, Ibu Siti Nurbaya
PT. BAP, konsesi APP, Sinar Mas
Sbg rangkuman:
•
29 orang taipan mengendalikan :
• 25 dari 29 grup perusahaan kelapa sawit yg terpenting (4 di antaranya dimiliki oleh BUMN)
• Setidaknya memiliki 5.1 juta ha izin kelapa sawit
• Menjadi bagian yg sangat penting bagi masa depan kelapa sawit Indonesia
•
Kendali para taipan yg besar ini difasilitasi oleh lembaga
keuangan domestik dan asing
•
Prospek kebijakan yang bisa dikembangkan lebih lanjut:
• Menstimulir distribusi yg adil atas akses terhadap tanah
• Mendorong sektor finansial melayani masyarakat dengan lebih baik
• Meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah