Pemeriksaan Bakteriologis Darah
Pendahuluan
•
Dalam keadaan normal darah bersifat steril (tidak adanya
flora normal).
•
Bakteri di dalam darah
bakterimia yg bersifat patologis
•
Istilah klinis pada bakterimia
septikemia
dengan
manifestasi klinis infeksi berat:
– Mengigil
Bakterimia
• Disebabkan masuknya bakteri secara iatrogenik melalui jalur intravena: cairan intravena yang terkontaminasi, kateter atau tempat tusukan
jarum.
• Dapat terjadi pada pengguna obat intravena dan subjek dengan imunosupresi (HIV/AIDS)
• Suatu gambaran pada beberapa penyakit infeksi Brucellois, leptospirosis dan demam tifoid (Salmonella typhi atau S.para typhi)
•
Bakterimia transien:
–
Sering menyertai infeksi lokal, seperti artritis,
bedsores
,
kolesistitis, enterokolitis, meningitis, osteomyelitis,
peritonitis, pneomonia, pyelonefritis, dan infeksi luka
traumatik atau bedah
–
Timbul dari berbagai manipulasi bedah, tetapi biasanya
sembuh sendiri pada subjek yang sehat.
Pemeriksaan Bakteriologis
• Menentukan jenis bakteri penyebab infeksi Kultur darah
• Waktu pengambilan darah:
– Sebelum antibiotik diberikan
– Saat pasien diperkirakan menggigil atau suhu naik
– Disarankan pengambilan dua atau lebih baik tiga kultur darah
dengan selang waktu 1 jam (atau kurang jika pengobatan tidak bisa ditunda)
• Keuntungan kultur berulang:
– Meminimalisir kemungkinan terlewatnya suatu bakterimia transien
Jumlah Darah
•
Jumlah darah yang diambil cukup banyak
–
10 ml tiap pungsi vena orang dewasa
–
2-5 ml untuk anak-anak
–
1-2 ml untuk bayi dan neonatus
•
Untuk tiap pungsi vena harus digunakan dua
tabung :
–
Tabung pertama adalah tabung berventilasi
isolasi
optimal mikroorganisme obligat aerob
Desinfeksi Kulit
Kulit sebagai pungsi vena
desinfektan bakterisidal: iodium
tinktur 2%, polividon iodium 10%, alkohol 70%, atau klorheksidin
0,5% dalam alkohol 70%.
Desinfektan harus dibiarkan menguap pada pemukaan kulit
sebelum darah diambil
Antikoagulan
•
Natrium polianetol sulfonat
(SPS)
menghambat efek
antibakteri serum dan fagosit.
Media Kultur Darah
•
Pemilihan media kaldu:
– Kaldu dan tryptic soy broth (TSB) mampu mendukung pertumbuhan semua bakteri yang penting secara klinis
•
Jumlah kaldu:
– Darah harus dicampur kaldu dengan volume 10 kali lipatnya (5 ml darah dalam 50 ml kaldu) mengencerkan antibiotik yang ada dan mengurangi efek bakterisidal serum manusia
•
Botol kultur darah:
Pengerjaan Kultur Darah
•
Waktu inkubasi:
–
35-37
0C dan diperiksa secara rutin dua kali sehari
(setidaknya 3 hari pertama) untuk melihat tanda-tanda
pertumbuhan bakteri
Karakeristik Pertumbuhan Bakteri
•
Endapan flokular di atas lapisan darah
•
Kekeruhan yang merata atau di bawah permukaan
•
Hemolisis
•
Penggumpalan kaldu
•
pelikel di permukaan
•
Produksi gas
•
Jika tampak pertumbuhan, dapat dilakukan subkultur
dan pewarnaan Gram.
– Botol harus dibuka secara aseptik, ambil sedikit kaldu dengan
sengkelit steril atau pipet Pasteur, dan periksa sediaan yang dipulas
Antibiogram
•
Jika dicurigai adanya bakteri penginfeksi secara bermakna.
–
Menggunakan kaldu yang positif sebagai inokulum
–
Lidi kapas steril dicelupkan ke dalam kaldu yang keruh,
cairan berlebih diperas, dan lidi kapas digunakan untuk
menginokulasi media
Mueller-Hinton
sesuai dengan
metode yang baku
IDENTIFIKASI BAKTERI DALAM SAMPEL
DARAH
Untuk mengetahui bakteri yang berada di dalam darah dapat dilakukan sebagai berikut:
– Sampel ditanam pada media Mac Conkey (untuk gram negatif batang) dan pada media Blood Agar Plate (untuk gram negatif dan gram positif),setelah sampel di tanam pada kedua media tersebut kemudian diinkubasi selama 24 jam dalam suhu 370 C.
– Bakteri yang tumbuh pada media Mac Conkey di tanam pada gula (glukosa, laktosa, manitol, maltose, sakarosa), TSIA, SIM, dan SC. Kemudian diinkubasi selama 24 jam dalam suhu 370 C. untuk bakteri yang tumbuh pada media BAP