• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa (2)"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DOKUMEN

PENAWARAN

(2)
(3)

PENGANTAR ...

vii

0.1. Modul Pelatihan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah ... vii

0.2. Modul Evaluasi Dokumen Penawaran ... viii

0.3. Tujuan ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Pengertian dan Ketentuan Evaluasi ... 1

1.2. Prinsip Evaluasi Dokumen Penawaran ... 3

1.3. Persiapan Evaluasi Dokumen Penawaran ... 5

BAB 2 MERANCANG PELAKSANAAN EVALUASI ... 7

2.1. Metode Evaluasi Dokumen Penawaran ... 7

2.1.1. Untuk Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 8

2.1.2. Untuk Pengadaan Jasa Konsultansi ... 11

2.2. Unsur dan Kriteria Evaluasi ... 14

2.2.1.Tata Cara Penilaian Unsur ... 15

2.2.2. Unsur dan Kriteria Evaluasi Kualifikasi ... 18

2.2.3. Unsur dan Kriteria Evaluasi Dokumen Administrasi ... 27

2.2.4. Unsur dan Kriteria Evaluasi Penawaran Teknis ... 30

2.2.5. Unsur dan Kriteria Evaluasi Penawaran Biaya ... 38

2.3. Pembobotan dalam Pelaksanaan Evaluasi ... 39

2.4. Teknik Perhitungan dalam Evaluasi ... 43

2.4.1. Kemampuan Dasar ... 43

2.4.2. Sisa Kemampuan Paket ... 45

2.4.3. Penilaian Kualifikasi Teknis Secara Kuantitatif ... 47

2.4.4. Penilaian Penawaran Teknis Secara Kuantitatif ... 49

2.4.5. Koreksi Aritmatik ... 51

2.4.6. Biaya Selama Umur Ekonomis ... 53

2.4.7. Menilai Kewajaran Harga ... 55

2.4.8. Tingkat Komponen Dalam Negeri ... 56

2.4.9. Penilaian Penawaran Harga ... 60

2.4.10. Kombinasi Nilai Teknis dan Biaya ... 62

2.5. Merancang Kertas Kerja Evaluasi ... 63

BAB 3 PELAKSANAAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN ... 65

3.1. Ketentuan Umum dalam Pelaksanaan Evaluasi ... 65

3.2. Evaluasi Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya .... 65

(4)

3.4.2. Kertas Kerja Evaluasi ... 94

3.4.3. Cara Menghitung dan Melakukan Evaluasi ... 94

3.4.4. Pembuktian Dokumen Kualifikasi ... 100

3.5. Evaluasi Dokumen Administrasi ... 101

3.5.1. Langkah-langkah/ Tahapan Evaluasi ... 101

3.5.2. Kertas Kerja Evaluasi Dokumen Administrasi ... 103

3.5.3. Cara Melakukan Evaluasi Dokumen Administrasi ... 103

3.6. Evaluasi Penawaran Teknis ... 103

3.6.1. Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 103

3.6.2. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ... 106

3.7. Evaluasi Penawaran Biaya ... 108

3.7.1. Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 108

3.7.2. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ... 110

3.8. Menyusun Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran ... 113

(5)

Gambar 0.2 Posisi Modul Evaluasi Dokumen Penawaran ... viii Gambar 0.3 Ruang Lingkup Modul Evaluasi Dokumen Penawaran ... ix

Gambar 3.1 Metode Evaluasi Sistem Gugur untuk Pemilihan Penyedia Barang/

Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 68 Gambar 3.2 Tahapan Evaluasi Metode Sistem Nilai dan Metode Sistem Nilai

Selama Umur Ekonomis untuk Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 71 Gambar 3.3 Evaluasi Kualifikasi Metode Sistem Nilai dan Metode Sistem Nilai

Selama Umur Ekonomis untuk Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 72 Gambar 3.4 Evaluasi Sampul I Metode Sistem Nilai dan Metode Sistem Nilai

Selama Umur Ekonomis untuk Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 73 Gambar 3.5 Evaluasi Sampul I I Metode Sistem Nilai dan Metode Sistem Nilai

Selama Umur Ekonomis untuk Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya ... 74 Gambar 3.6 Tahapan Metode Evaluasi Kualitas untuk Pemilihan Penyedia Jasa

Konsultansi ... 77 Gambar 3.7 Tahap Prakualifikasi Metode Evaluasi Kualitas untuk Pemilihan

penyedia jasa konsultansi ... 77 Gambar 3.8 Tahap evaluasi sampul I metode evaluasi kualitas untuk pemilihan

penyedia jasa konsultansi ... 78 Gambar 3.9 Tahap evaluasi sampul I I metode evaluasi kualitas untuk pemilihan

penyedia jasa konsultansi ... 79 Gambar 3.10 Tahapan metode evaluasi kualitas dan biaya untuk pemilihan

penyedia jasa konsultansi ... 82 Gambar 3.11 Evaluasi prakualifikasi metode evaluasi kualitas dan biaya untuk

pemilihan penyedia jasa konsultansi ... 83 Gambar 3.12 Evaluasi sampul I metode evaluasi kualitas dan biaya untuk

pemilihan penyedia jasa konsultansi ... 84 Gambar 3.13 Evaluasi sampul I I metode evaluasi kualitas dan biaya untuk

pemilihan penyedia jasa konsultansi ... 85 Gambar 3.14 Tahapan evaluasi biaya terendah dan evaluasi pagu anggaran untuk

pemilihan penyedia jasa konsultansi ... 88 Gambar 3.15 Evaluasi Prakualifikasi Metode Evaluasi Biaya Terendah dan Evaluasi

Pagu Anggaran untuk Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi ... 89 Gambar 3.16 Evaluasi sampul I metode evaluasi biaya terendah dan evaluasi

(6)

konstruksi/ jasa lainnya dengan metode sistem gugur ... 104 Gambar 3.22 Evaluasi teknis untuk pemilihan penyedia barang/ pekerjaan

konstruksi/ jasa lainnya dengan sistem nilai ... 105 Gambar 3.23 Evaluasi Teknis untuk Pemilihan Penyedia Jasa Konsultan ... 107 Gambar 3.24 Evaluasi biaya untuk pemilihan penyedia barang/ pekerjaan

konstruksi/ jasa lainnya dengan sistem gugur ... 108 Gambar 3.25 Evaluasi Biaya untuk Pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan

Konstruksi/ Jasa Lainnya dengan Sistem Nilai atau Biaya umur

(7)

pemilihan penyedia B/ PK/ JL/ JK* ) ... 20

Tabel 2.2 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen administrasi untuk pemilihan penyedia B/ PK/ JL/ JK * ) ... 28

Tabel 2.3 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran teknis untuk pemilihan penyedia B/ PK/ JL * ) ... 31

Tabel 2.4 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran teknis untuk pemilihan penyedia Jasa Konsultansi * ) ... 37

Tabel 2.5 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi penawaran biaya untuk pemilihan penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya * ) ... 38

Tabel 2.6 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran biaya untuk pemilihan penyedia Jasa Konsultansi ... 39

Tabel 2.7 Contoh Model Kertas untuk Evaluasi Dokumen Penawaran ... 63

Tabel 3.1 Ketentuan umum dalam melaksanakan evaluasi dokumen penawaran ... 66

Tabel 3.2 Perbandingan Metode Sistem Gugur pada Pemilihan Penyedia Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya ... 69

Tabel 3.3 Perbedaan dan Persamaan Metode Sistem Kualitas dengan Metode Sistem Kualitas dan Biaya ... 80

Tabel 3.4 Perbedaan dan persamaan metode sistem kualitas dengan metode sistem biaya terendah dengan metode sistem pagu anggaran ... 86

Tabel 3.5 Perbandingan setiap metode pada pemilihan penyedia jasa konsultansi ... 91

Tabel 3.6 Kertas kerja PT. ABC ... 94

Tabel 3.7 Evaluasi pada pengalaman perusahaan ... 96

Tabel 3.8 Unsur tenaga ahli ... 99

(8)
(9)

0.1. Modul Pelatihan Pengadaan Barang/ Jasa

Pemerintah

Kurikulum pelatihan berbasis kompetensi

disusun berdasarkan hasil

analisis kompet ensi j abat an kerj a yang melibat kan para ahli yang

mempunyai pengalaman kerja (pelaku langsung) di bidang pekerjaan

yang dianalisis. Karena unit-unit kompetensi setiap bidang tugas sektor

pengadaan barang dan j asa sangat banyak, maka proses analisis

kompetensi jabatan kerja difokuskan pada jabatan kerja dan kompetensi

yang diprioritaskan.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi para

pelaku

pengadaan barang

dan jasa pemerintah, LKPP telah mengembangkan

standar kompetensi

k e r j a n a si on a l i n don e si a - pe n ga da a n b a r a n g da n j a sa

pemerint ah

(SKKNI -PBJP). SKKNI -PBJP ini menggambarkan tingkat

kem am pu an m elaksan akan (skill) , kem am pu an m em ah am i dan

menganalisa (knowledge) dan kemampuan untuk menampilkan sikap dan

tingkah laku kepada orang lain dalam melaksanakan tugas (attitude)

pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dipergunakan sebagai dasar

penyusunan kur ikulum dan silabus kur ikulum pelat ihan ber basis

kompetensi (KPBK)

evaluasi dokumen penaw aran

.

Pelat ihan ini akan memberikan penget ahuan dan kemampuan bagi

anggota Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan calon anggota ULP dalam

melakukan proses evaluasi pengadaan baik dari kualifikasi sampai dengan

evaluasi dokumen pengadaan barang/ j asa t ermasuk penget ahuan

mengenai aturan yang berlaku dan melaksanakan budaya kerja yang sesuai

dengan tuntutan pekerjaan.

0.2. Modul Evaluasi Dokum en Penaw aran

0.1. Modul Pelat ihan Pengadaan Barang/ Jasa Pem erint ah

(10)

sebagai bagian untuk pelatihan tingkat menengah.

Gambar 0.2 Posisi Modul Evaluasi Dokumen Penawaran

Modul ini terdiri dari 3 (enam) bab, dimulai dengan

pengantar

yang

menjelaskan lingkup

modul evaluasi dokumen pengadan

, diikuti

dengan

pendahuluan

,

merancang pelaksanaan evaluasi

, serta

terakhir adalah

pelaksanaan evaluasi dokumen penaw aran

.

Gambar 0.1 Desain Modul Pelatihan PBJP

MODUL

0.2. Modul Evaluasi Dokumen Penaw aran

Modul ini disusun berdasarkan

standar kompetensi kerja khusus

pengadaan barang/ j asa pem erint ah

dengan kode unit

PP.1 3

tentang mengevaluasi dokumen penawaran penyedia barang/ jasa.

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan serta sikap

kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

penetapan strategi pengadaan barang/ jasa pemerintah.

(11)

Gambar 0.3 Ruang Lingkup Modul Evaluasi Dokumen Penawaran

0.3. Tujuan

Perumusan t uj uan pelat ihan mengacu kepada pencapaian minimal

kompetensi yang ditentukan, dan indikator kompetensi yaitu : dalam

kondisi (K), mampu dan mau melakukan (X), sebanyak (Y) dengan kualitas

(Z) selesai dalam tempo (T). Tentang kondisi (K) yang diwarnai oleh

variabel-variabel tingkat produktifitas tenaga kerja dan latar belakang/

tingkat/ mutu pendidikan formal serta pengalaman kerja, maka penetapan

waktu/ lama dan metodologi pelatihan dapat disesuaikan dengan kondisi

peserta pelatihan dan tersedianya sarana pelaksanaan pelatihan.

3.1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan mampu melaksanakan

evaluasi dokumen penawaran, merancang evaluasi sampai dengan

melaksanakan evaluasi administrasi, teknis dan biaya sesuai dengan

prinsip dan aturan yang berlaku.

3.2. Tujuan Khusus

Berdasarkan diskusi yang sudah dilakukan terdahulu tentang

beberapa alternatif penggolongan materi, maka disimpulkan bahwa

setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu :

1. Dapat menjelaskan pengertian, prinsip, metode dan persiapan

evaluasi dokumen penawaran.

2. Dapat menj elaskan unsur dan krit eria evaluasi dokumen

kualif ikasi dan dokumen penaw aran, t ermasuk evaluasi

administrasi, teknis dan biaya.

0.2. Modul Evaluasi Dokum en Penaw aran 0.1. Modul

Pelat ihan Pengadaan Barang/ Jasa Pem erint ah

(12)

metode yang telah ditentukan.

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian dan Ketentuan Evaluasi

Evaluasi dokumen penawaran adalah kegiatan untuk meneliti dan menilai

dokumen penawaran yang disampaikan oleh calon penyedia barang/ jasa

dibandingkan dengan ketentuan dokumen pengadaan dan peraturan yang

terkait.

Secara khusus evaluasi dilakukan untuk :

1. Menelit i kelengkapan persyarat an yang disampaikan pesert a

pemilihan penyedia barang/ jasa sesuai dengan yang ditetapkan

dalam dokumen pengadaan.

Caranya dengan membandingkan isi dokumen penawaran yang

disampaikan oleh calon penyedia barang/ j asa melalui dengan

per syar at an- per syar at an yang dit et apkan dalam dokum en

pengadaan.

2. Menilai dan menetapkan apakah penawaran yang disampaikan

memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan/ ketentuan dokumen

pengadaan yang dievaluasi.

Caranya dengan memberikan penilaian secara kuantitatif dan atau

kualit at if t erhadap isi dokumen penawaran yang disampaikan

sehingga masing-masing calon penyedia dapat ditentukan apakah

memenuhi atau tidak memenuhi, dan atau mempunyai angka tertentu

sebagai hasil penilaian penawaran.

3. Dapat menyusun peringkat peserta yang memenuhi persyaratan

dengan cara memberikan nilai terhadap dokumen penawaran yang

disampaikan.

Dokumen penawaran yang disampaikan terdiri dari 4 (empat) jenis, yaitu:

1. Evaluasi Dokumen Kualifikasi

2. Evaluasi Dokumen Administrasi

3. Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis

4. Evaluasi Dokumen Penawaran Biaya

1.1. Pengert ian dan Ket ent uan Evaluasi

1.2. Prinsip Evaluasi Dokum en Penaw aran

(14)

Evaluasi dilakukan terhadap masing-masing jenis dokumen dengan metode evaluasi tertentu

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, yaitu:

1. Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang

terkait.

2. Dokumen pengadaan yang sudah ditetapkan terdiri dari :



Dokumen Kualifikasi

, yaitu dokumen pengadaan yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk lulus kualifikasi dan tata cara penilaian

kualifikasi.



Dokum en pem ilihan

, dokum en pengadaan yang m em uat persyarat an-persyaratan yang harus dipenuhi meliputi :

Persyaratan administrasi.

Persyaratan penawaran teknis termasuk kerangka acuan kerja.

Persyaratan penawaran biaya.

Tata cara penilaian dokumen administrasi, penawaran teknis, dan penawaran

biaya.

3. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) tentang isi dokumen pengadaan tanpa

mengubah isi dokumen pemilihan.

4. Adendum dokumen pengadaan yang dibuat apabila dalam BAPP terdapat hal-hal/

ketentuan baru atau perubahan penting terhadap dokumen pengadaan dan atau

adendum dokumen pengadaan yang tidak terkait dengan BAPP yang dibuat sebelum

batas waktu pemasukan penawaran.

Perubahan pent ing

t erhadap dokumen pengadaan adalah

perubahan

t erhadap

ket ent uan- ket ent uan

dalam dokumen pengadaan yang

dapat mengakibat kan

perubahan

pada hasil evaluasi

dokumen penawaran. Sebagai contoh menambah

atau mengurangi unsur-unsur yang dinilai, menambah atau mengubah kriteria penilaian,

dan atau mengubah tata cara penilaian.

Ketentuan yang tertuang pada pasal-pasal Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 yang

secara khusus berkaitan dengan evaluasi dokumen penawaran adalah sebagai berikut :

1. Ket ent uan t ent ang met ode evaluasi yang digunakan unt uk evaluasi dokumen

penawaran pada pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya

diatur pada Pasal 48.

2. Ket ent uan t ent ang met ode evaluasi yang digunakan unt uk evaluasi dokumen

(15)

3. Ketentuan tentang metode evaluasi yang digunakan untuk Evaluasi

Kualifikasi pada pemilihan penyedia Barang, Pekerjaan Konstruksi,

Jasa Lainnya dan Jasa Konsultansi diatur pada pasal 56.

4. Ketentuan tentang jaminan pengadaan barang/ jasa diatur pada pasal

67 s.d. pasal 71.

5. Ketentuan tentang penyerahan sertifikat garansi untuk pengadaan

barang modal diatur pada pasal 72.

6. Ketentuan tentang penilaian kualifikasi diatur pada pasal 75.

7. Ketentuan tentang evaluasi penawaran diatur pada pasal 79.

8. Ketentuan tentang penilaian untuk penggunaan barang/ jasa produksi

dalam negeri dengan melihat Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) diatur pada pasal 97.

9. Ketentuan tentang preferensi harga diatur pada pasal 98.

1.2. Prinsip Evaluasi Dokumen Penaw aran

Pada prinsipnya evaluasi dokumen penawaran adalah

proses penilaian

terhadap setiap peserta calon penyedia barang/ jasa sedemikian sehingga

setiap peserta

dapat dibandingkan

satu dengan yang lainnya untuk

dapat m enyim pulkan

penyedia barang/ j asa

yang t erbaik dan

memenuhi persyaratan

di antara peserta calon penyedia barang/ jasa.

Evaluasi dokumen penawaran dilakukan untuk mendapatkan 3 (tiga)

pesert a t erbaik dari pesert a pemilihan penyedia barang/ j asa yang

memenuhi ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan

dalam dokumen pengadaan, sebagai calon pemenang dan pemenang

cadangan 1 dan 2 (bila ada) sesuai urutan hasil penilaian.

Untuk menghasilkan nilai akhir yang dapat dibandingkan antara satu

dengan yang lainnya, maka sebelum melaksanakan evaluasi terlebih dahulu

perlu ditetapkan hal-hal sebagai berikut :

1.

Unsur Penilaian

, adalah unsur-unsur yang merupakan bagian dari

isi dokumen penawaran yang dapat dinilai baik secara kualitatif

maupun secara kuantitatif.

1.1. Pengert ian dan Ket ent uan Evaluasi

1.2. Prinsip Evaluasi Dokum en Penaw aran

(16)

Sebagai contoh, pemilihan penyedia barang/ jasa dinilai berdasarkan unsur-unsur

pengalaman yang dimiliki, kewajiban perpajakan yang sudah dipenuhi, kewajiban

perijinan yang sudah dipenuhi, kemampuan finansialnya, kemampuan teknisnya,

tenaga ahli yang dimiliki, besar penawaran biaya yang diajukan dan sebagainya.

Unsur-unsur ini merupakan bagian dari isi dokumen penawaran.

2.

Tata Cara Penilaian

, adalah langkah-langkah dan cara menilai yang digunakan

untuk menilai setiap unsur dan tata cara menggabungkan nilai dari setiap unsur

sehingga didapatkan satu nilai tertentu untuk setiap peserta. Sehingga dengan nilai

tersebut peserta dapat dibandingkan antara peserta yang satu dengan peserta yang

lainnya untuk menghasilkan kesimpulan peserta yang terbaik.

Tata cara yang digunakan bisa sederhana yaitu dengan melihat ada atau tidaknya

unsur yang dinilai seperti ada tidaknya ijin usaha, ada tidaknya akte notaris dan

sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan rumus tertentu seperti untuk menilai

unsur sisa kemampuan paket, menilai unsur kemampuan dasar, unsur biaya selama

umur ekonomis dan sebagainya. Tata cara penilaian ini harus dapat menghasilkan

nilai tertentu yang seragam dalam arti nilai tertentu yang dimiliki masing-masing

peserta harus bisa dibandingkan antara peserta yang satu dengan peserta lainnya.

Sebagai contoh, perusahaan X mempunyai pengalaman mengerjakan pekerjaan

membangun rumah satu lantai dengan luas 500 m2 pada tahun 1995 dengan nilai

200 juta rupiah. Sementara itu perusahaan Y mempunyai pengalaman yang sama

dengan nilai yang sama tetapi dilaksanakan pada tahun 2005. Maka nilai pekerjaan

kedua perusahaan tersebut harus diseragamkan terlebih dahulu karena nilai uang

pada tahun 1995 berbeda dengan nilai uang pada tahun 2005.

3.

Kriteria Penilaian

, adalah syarat tertentu dan atau nilai tertentu atas unsur-unsur

yang dinilai dan ditetapkan sebelum dilakukan evaluasi, dimana syarat dan atau nilai

tersebut merupakan batas untuk menyatakan apakah peserta yang bersangkutan

memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan sebagai penyedia barang/ jasa.

Sebagai contoh, persyaratan untuk penyedia barang/ jasa harus memiliki ijin usaha

dengan nilai ambang batas tingkat kemampuan teknis 75. Artinya dalam hal ini

unsur yang dinilai adalah kepemilikan ijin usaha dan usulan teknis. “Memiliki” ijin

usaha merupakan kriteria memenuhi persyaratan atas unsur kepemilikan ijin usaha

(17)

1.3. Persiapan Evaluasi Dokumen Penaw aran

Berdasarkan prinsip evaluasi dan alternatif-alternatif metode evaluasi

dokumen penawaran yang telah diuraikan di atas, maka hal-hal yang

perlu ditetapkan sebelum dilaksanakan evaluasi dokumen penawaran

adalah :

1. Metode evaluasi penawaran.

2. Unsur-unsur yang dinilai.

3. Kriteria penilaian.

4. Tata cara penilaian termasuk menetapkan bobot bila unsur yang

dinilai lebih dari satu.

Dalam rangkaian t ahapan proses pemilihan penyedia barang/ j asa,

penetapan ke-empat hal di atas harus dilakukan sebelum menyusun

dokumen pengadaan dan harus disajikan secara rinci dalam dokumen

pengadaan. Perlu diperhatikan bahwa ULP/ Pejabat Pengadaan tidak

diperbolehkan menambah, mengurangi atau mengubah isi Dokumen

Pengadaan setelah batas akhir pemasukan penawaran.

Perubahan dokumen pengadaan bisa dilakukan sebelum batas waktu

pemasukan dokumen penawaran dengan membuat Adendum Dokumen

Pengadaan yang harus diinformasikan kepada seluruh peserta pemilihan

penyedia barang/ jasa. Dengan demikian, pada saat dilakukan evaluasi

t er h ad ap d o k u m en p en aw ar an , ULP/ Pej ab at p en g ad aan t i d ak

diperbolehkan menambah, mengurangi atau mengubah isi dokumen

pengadaan, termasuk mengubah atau menetapkan ke-empat hal tersebut

yang sudah diuraikan secara rinci dalam dokumen pengadaan.

Maka langkah- langkah per siapan yang per lu dilakukan sebelum

melaksanakan evaluasi dokumen penawaran adalah sebagai berikut :

1. Menelit i dan memahami ket ent uan evaluasi penawaran

yang

tertuang dalam dokumen pengadaan.

2. Memahami sistem evaluasi yang digunakan.

3. Memahami isi dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh

peserta pemilihan penyedia barang/ jasa.

1.1. Pengert ian dan Ket ent uan Evaluasi

1.2. Prinsip Evaluasi Dokum en Penaw aran

(18)

4. Berdasarkan dokumen pengadaan, melakukan identifikasi hal-hal sebagai berikut :

Jabaran sistem pengadaan yang digunakan.

Sistematika pelaksanaan metode evaluasi yang digunakan.

Mengidentifikasikan unsur-unsur yang harus dievaluasi, kriteria evaluasi

masing-masing unsur, tata cara penilaian masing-masing-masing-masing unsur dan pembobotan atas

unsur-unsur yang dievaluasi bila diperlukan pembobotan. I dentifikasi ini dilakukan

untuk melakukan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi, dokumen administrasi,

dokumen penawaran teknis dan dokumen penawaran biaya.

5. Merancang kertas kerja evaluasi yang digunakan sebagai alat bantu penilaian

(19)

Sebelum pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran, maka hal-hal yang yang perlu diketahui dan dipahami adalah :

1. Metode-metode yang digunakan dalam evaluasi penawaran. 2. Unsur-unsur yang dievaluasi.

3. Kriteria evaluasi atas masing-masing unsur.

4. Tat a cara evaluasi yang akan digunakan, t ermasuk t at a cara pembobotan dan penggabungan nilai apabila unsur yang dievaluasi lebih dari satu.

Pada dasarnya pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran harus mengacu pada dokumen pengadaan yang sudah ditetapkan, termasuk adendum dokumen pengadaan bila ada. Sehingga pada saat evaluasi dokumen penawaran, ke-empat hal di atas sudah diuraikan secara rinci pada dokumen pengadaan. Dengan demikian yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan evaluasi adalah mempelajari dan memahami secara rinci metode evaluasi yang digunakan, unsur-unsur yang akan dievaluasi, kriteria-kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan apakah memenuhi persyaratan atau tidak dan tata cara evaluasi terhadap dokumen penawaran yang disampaikan peserta pemilihan penyedia barang/ jasa.

Untuk dapat memahami ke-empat hal di atas sehingga mampu merancang dan melaksanakan evaluasi dokumen penawaran, maka pada beberapa sub-bab berikut ini akan diuraikan hal-hal sebagai berikut :

1. Metode Evaluasi Dokumen Penawaran. 2. Unsur dan Kriteria Evaluasi.

3. Pembobotan dalam Pelaksanaan Evaluasi. 4. Teknik Perhitungan dalam Evaluasi. 5. Merancang Kertas Kerja Evaluasi.

2.1. Metode Evaluasi Dokumen Penaw aran

Berdasarkan Perpres 54 tahun 2010, metode-metode evaluasi yang dapat

BAB 2

(20)

2.1.1.

Untuk Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa

Lainnya.

1) Metode sistem gugur tanpa ambang batas

Evaluasi dengan sistem gugur dilakukan dengan meneliti dan mengevaluasi secara kualitatif unsur-unsur pada isi dokumen penawaran yang disampaikan oleh peserta pemilihan penyedia barang/ pekerjaan konstruksi/ jasa lain, baik dokumen kualifikasi, administrasi, teknis maupun biaya, kemudian hasil evaluasi t ersebut dibandingkan dengan krit eria kelulusan sesuai ket ent uan dalam dokumen pengadaan. Peserta pemilihan penyedia dinyatakan gugur apabila salah satu unsur yang dievaluasi tidak bisa memenuhi kriteria atau persyaratan yang ditetapkan.

Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 ( bila ada) ditentukan

berdasarkan biaya paling rendah

.

Penggunaan

metode evaluasi sistem gugur tanpa ambang batas digunakan bersama dengan metode pasca kualifikasi dan 1 (satu) sampul.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem gugur tanpa ambang batas adalah :

Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi teknis dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi biaya dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi dan pembuktian kualifikasi.

2) Metode sistem gugur dengan ambang batas

Pada dasarnya sama dengan sistem gugur tanpa ambang batas, bedanya terletak pada unsur-unsur teknis yang harus dinilai secara kuantitatif ( scor-ing). Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria lulus atau nilai ambang batas yang harus dipenuhi untuk dapat dinyatakan lulus.

Calon pemenang, pemenang cadangan 1

dan 2 ( bila ada) dit ent ukan berdasarkan

(21)

Penggunaan

metode evaluasi sistem gugur dengan ambang batas digunakan bersama dengan metode pasca kualifikasi dan 1 (satu) sampul.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem gugur dengan ambang batas adalah :

Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

Menggabungkan nilai masing-masing unsur dengan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis.

Melakukan evaluasi biaya dengan sist em gugur kepada pesert a yang

memenuhi kriteria ambang batas teknis.

Melakukan evaluasi dan pembuktian kualifikasi.

3) Metode sistem nilai

Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan penilaian secara kuantitatif

(scoring) terhadap unsur-unsur teknis yang kemudian terhadap nilai teknis

yang memenuhi kriteria ambang batas teknis dikombinasikan dengan unsur penawaran harga dengan memberikan bobot tertentu pada unsur teknis dan biaya. Unsur teknis diberi bobot antara 10% - 30% dan biaya diberi bobot 70% - 90% .

Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 ( bila ada) ditentukan

berdasarkan nilai gabungan t eknis dan biaya yang paling baik di

antara peserta yang memenuhi kriteria nilai ambang batas teknis

.

Penggunaan

metode evaluasi sistem nilai selalu digunakan bersama dengan metode prakualifikasi dan 2 (dua) sampul atau 2 (dua) tahap sehingga evaluasi hanya dilakukan kepada peserta yang lulus tahap prakualifikasi.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem nilai adalah:

Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

(22)

yang memenuhi persyaratan teknis minimal dilanjutkan dengan melakukan penilaian terhadap penawaran biaya.

Melakukan koreksi aritmatik.

Memberikan scoring terhadap penawaran biaya untuk melihat nilai relatif di antara peserta. Penawaran yang paling rendah diberikan nilai 100.

Menggabungkan nilai teknis dan nilai biaya dengan bobot tertentu.

4) Metode Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis

Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan memberikan penilaian secara kuantitatif (scoring) terhadap unsur-unsur teknis. Kemudian terhadap nilai teknis yang memenuhi kriteria ambang batas teknis dilanjutkan dengan evaluasi t erhadap penawaran biaya. Evaluasi penawaran biaya dilakukan dengan menghitung total biaya selama umur ekonomis yang meliputi total harga barang/ pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan selama umur ekonomis serta nilai sisa pada akhir umur ekonomis.

Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 ( bila ada) ditentukan

berdasarkan total biaya selama umur ekonomis yang paling rendah

di antara peserta yang memenuhi kriteria ambang batas teknis

.

Penggunaan

metode evaluasi sistem biaya selama umur ekonomis selalu digunakan bersama dengan metode prakualifikasi dan 2 (dua) sampul atau 2 (dua) tahap sehingga penilaian hanya dilakukan kepada peserta yang lulus tahap prakualifikasi.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem penilaian biaya selama umur ekonomis adalah :

Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur.

Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

Menggabungkan nilai masing-masing unsur dengan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis.

Peserta yang mempunyai nilai teknis di atas ambang batas atau peserta yang memenuhi persyaratan teknis minimal dilanjutkan dengan melakukan penilaian terhadap penawaran biaya.

Melakukan koreksi aritmatik.

(23)

2.1.2.

Untuk Pengadaan Jasa Konsultansi

1) Metode sistem kualitas

Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian secara kuant it at if (scoring) terhadap unsur-unsur teknis yang dinilai.

Ca l on pe m e n a n g, pe m e n a n g

ca da n ga n 1 da n 2 ( b i l a a da )

ditentukan berdasarkan nilai teknis

t ert inggi yang m em enuhi krit eria

ambang batas teknis

.

Pe ngguna a n

m et od e in i d ilak u k an t er h ad ap p em i l i h an p en y ed i a j asa

konsultansi yang mengutamakan faktor kualitas dalam memilihnya tanpa memperhatikan besarnya penawaran biaya yang diajukan. Metode ini selalu digunakan pada seleksi umum dengan pra-kualifikasi dua sampul, kecuali untuk pemilihan jasa konsultansi perorangan menggunakan seleksi umum atau seleksi sederhana dengan pasca kualifikasi satu sampul.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem kualitas adalah :

Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur terhadap peserta yang lulus prakualifikasi untuk konsultan badan. Sedangkan konsultan perorangan, kualifikasi dilakukan setelah penilaian teknis.

Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

Menggabungkan nilai masing-masing unsur dengan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis.

Peserta yang mempunyai nilai teknis paling tinggi dan memenuhi kriteria ambang batas teknis diberi kesempatan pertama untuk melakukan klarifikasi dan negosiasi harga hingga tercapai kesepakatan harga.

2) Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya

Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan penilaian secara kuantitatif

(24)

unsur penawaran harga dengan bobot unsur teknis antara 60% - 80% dan bobot unsur biaya antara 20% - 40% .

Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 ( bila ada) ditentukan

berdasarkan kombinasi nilai teknis dan biaya yang terbaik

.

Penggunaan

m et ode ini dilakukan t erhadap pem ilihan penyedia j asa konsultansi yang memperhatikan faktor kualitas dan faktor biaya dalam memilih penyedia jasa konsultan. Metode ini selalu digunakan pada seleksi umum dengan pra-kualifikasi dua sampul untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi badan.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode sistem kualitas dan biaya adalah :

1. Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur terhadap peserta yang lulus prakualifikasi untuk konsultan badan. Sedangkan konsultan perorangan, kualifikasi dilakukan setelah penilaian teknis.

2. Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

3. Menggabungkan nilai masing-masing unsur dengan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis. 4. Peserta yang mempunyai nilai teknis di atas ambang batas atau peserta

yang memenuhi persyaratan teknis minimal dilanjutkan dengan melakukan penilaian terhadap penawaran biaya.

5. Melakukan koreksi aritmatik.

6. Memberikan scoring terhadap penawaran biaya. Penawaran yang paling rendah diberikan nilai 100.

7. Menggabungkan nilai teknis dan nilai biaya dengan bobot tertentu.

8. Pemenangnya adalah peserta yang mempunyai nilai gabungan paling tinggi.

3) Metode evaluasi sistem biaya terendah

Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan penilaian secara kuantitatif (scoring) terhadap unsur-unsur teknis yang kemudian terhadap nilai teknis yang memenuhi kriteria ambang batas teknis dipilih peserta yang memberikan penawaran biaya terendah.

(25)

berdasarkan penaw aran t erendah yang m em enuhi persyarat an

administrasi dan kriteria ambang batas teknis yang ditetapkan

.

Penggunaan

m et ode ini dilakukan t erhadap pem ilihan penyedia j asa konsultansi yang memperhatikan faktor biaya terendah dalam memilih penyedia konsult an. Met ode ini selalu digunakan pada seleksi umum at au seleksi sederhana dengan pra-kualifikasi satu sampul untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi badan.

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode evaluasi sistem biaya terendah adalah :

1. Melakukan evaluasi administrasi dengan sistem gugur.

2. Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai (scoring) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

3. Menggabungkan nilai masing-masing unsur dengan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis. 4. Melakukan evaluasi biaya dengan sist em gugur kepada pesert a yang

memenuhi kriteria ambang batas teknis.

5. Melakukan evaluasi dan pembuktian kualifikasi.

4) Metode evaluasi sistem pagu anggaran

Pada prinsipnya metode evaluasi sistem pagu anggaran sama dengan metode evaluasi sistem kualitas. Perbedaannya, pada evaluasi sistem pagu anggaran nilai penawaran setelah koreksi harus di bawah pagu anggaran. Sedangkan pada evaluasi sistem kualitas, nilai penawaran biaya boleh di atas pagu anggaran yang kemudian dinegosiasikan.

Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian secara kuantitatif terhadap unsur-unsur teknis yang dinilai. Terhadap peserta dengan nilai teknis yang memenuhi kriteria ambang batas teknis dilanjutkan dengan evaluasi penawaran biaya.

Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 ( bila ada) ditentukan

berdasarkan nilai teknis tertinggi dan memenuhi kriteria ambang

batas teknis yang nilai penaw aran biayanya setelah terkoreksi masih

baw ah pagu anggaran

.

(26)

Langkah- langkah evaluasi secara ringkas

untuk metode evaluasi sistem pagu anggaran adalah :

1. Melakukan evaluasi administ rasi dengan sist em gugur terhadap peserta yang lulus prakualifikasi untuk konsultan badan. Sedangkan konsult an per or angan, kualif ikasi dilakukan setelah penilaian teknis.

2. Melakukan evaluasi teknis dengan memberikan nilai ( scor-ing) pada unsur-unsur teknis yang dinilai.

3. Men ggabu n gkan n ilai m asin g- m asin g u n su r den gan memberikan bobot tertentu pada masing-masing unsur sehingga didapatkan satu nilai teknis.

4. Peserta yang mempunyai nilai teknis di atas ambang batas atau peserta yang memenuhi persyaratan teknis minimal dilanjutkan dengan melakukan penilaian terhadap penawaran biaya.

5. Peserta yang mempunyai nilai di bawah pagu anggaran setelah koreksi aritmatik dilakukan pemeringkatan menurut nilai teknis yang didapatkan.

2.2. Unsur dan Kriteria Evaluasi

Unsur merupakan bagian dari dokumen penawaran yang terhadap unsur tersebut dilakukan penilaian secara kualitatif atau secara kuantitatif. Sedangkan kriteria adalah suatu nilai atau syarat tertentu yang menjadi batas untuk menetapkan apakah unsur yang dinilai tersebut memenuhi syarat atau tidak.

Sepert i yang t elah dij elaskan pada

bab pendahuluan

, dokum en penawaran yang terhadapnya dilakukan evaluasi untuk proses pemilihan penyedia barang/ jasa terdiri dari 4 (empat) jenis dokumen, yaitu dokumen kualifikasi, administrasi, dan dokumen penawaran harga. Masing-masing jenis dokumen mempunyai unsur-unsur yang terhadap masing-masing unsur dilakukan penilaian atau evaluasi dengan metode evaluasi yang sudah dit et apkan. Unt uk menet apkan apakah set iap unsur t ersebut memenuhi persyaratan atau tidak, maka setiap unsur mempunyai kriteria penilaian tertentu.

2.2. Unsur & Krit eria Evaluasi

(27)

Metode evaluasi, unsur dan kriteria evaluasi termasuk tata cara evaluasi yang digunakan untuk pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran ditetapkan pada saat menyusun dokumen pengadaan dan diuraikan secara rinci pada dokumen pengadaan. Penyusunan ini didasarkan pada ketentuan-ketentuan dalam Perpres no 54 tahun 2010. Berdasarkan Perpres nomor 54 tahun 2010, metode evaluasi, unsur-unsur dan sub unsur yang dinilai, kriteria evaluasi dan tata cara evaluasi sudah ditentukan secara rinci, baik dalam mengevaluasi dokumen kualifikasi, administrasi, teknis maupun biaya yang terdiri dari :

1. Unsur dan Kriteria Evaluasi Kualifikasi.

2. Unsur dan Kriteria Evaluasi Dokumen Administrasi. 3. Unsur dan Kriteria Evaluasi Penawaran Teknis. 4. Unsur dan Kriteria Evaluasi Penawaran Biaya.

2.2.1.

Tata Cara Penilaian Unsur

2.2.1.1.

Penilaian Secara Kualitatif

Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan meneliti unsur yang disampaikan calon penyedia dalam bentuk dokumen kemudian dibandingkan dengan kriteria penilaian atas unsur tersebut.

Hasil penilaian secara kualitatif menghasilkan kesimpulan “memenuhi syarat”

atau “tidak memenuhi syarat”

.

Penilaian secara kualitatif digunakan pada evaluasi dokumen kualifikasi dan dokumen administrasi. Tetapi untuk kualifikasi pemilihan jasa konsultansi badan, evaluasi kualifikasi juga dilakukan dengan cara kuantitatif.

Sebagai contoh salah satu

unsur penilaian

pada evaluasi kualifikasi adalah “

ijin usaha

yang dimiliki

” dengan

kriteria penilaiannya

adalah “

mempunyai ijin usaha

” . Maka langkah evaluasi secara kualitatif yang dilakukan adalah :

a. Meneliti dokumen ijin usaha yang disampaikan.

b. Meneliti kesesuaian ijin usaha dengan yang dipersyaratkan. c. Meneliti keabsahan dokumen ijin usaha.

Bila hasil evaluasi tersebut semua terpenuhi maka kesimpulannya adalah unsur “ijin usaha yang dimiliki” memenuhi syarat atau lulus.

(28)

tertentu dan hasil nilai gabungan ini dibandingkan dengan kriteria penilaian atau nilai ambang batas kelulusan.

Hasil penilaian secara kuantitatif terhadap setiap unsur akan menghasilkan

kesimpulan “nilai atas unsur tersebut berupa angka”.

Penilaian secara kuantitatif digunakan pada evaluasi dokumen teknis dan biaya, serta dokumen kualifikasi khusus untuk kualifikasi jasa konsultansi badan.

Sebagai contoh salah satu

unsur penilaian

pada evaluasi teknis pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi adalah “

metode pelaksanaan pekerjaan

” yang dibagi lagi menjadi beberapa

sub unsur penilaian

yang salah satunya “

rencana persiapan penanganan

pekerjaan

” .

Kriteria penilaiannya

adalah :

Bila ada dan jelas, mendapat nilai 1.

Bila ada dan tidak jelas mendapat nilai 0,5.

Bila tidak ada mendapat nilai 0.

Maka langkah evaluasi secara kuantitatif yang dilakukan adalah :

Pada beberapa kasus unsur-unsur yang dinilai perlu dibagi lagi menjadi sub unsur. Apabila pemecahan sub unsur ini masih diperlukan, juga bisa di bagi lagi menjadi sub sub unsur. Hal ini dilakukan untuk :

Memudahkan memberikan nilai.

Mendapatkan nilai yang lebih akurat.

Memperkecil perbedaan hasil penilaian di antara para evaluator.

Acuan dalam membagi unsur menjadi sub unsur dan seterusnya adalah dengan mengaitkan sub unsur tersebut terhadap kualitas output yang akan dicapai.

Meneliti dokumen penawaran teknis yang disampaikan. Penilaian dilakukan dengan

cara :

1) Bila unsur tidak dibagi menjadi sub unsur, maka yang dilakukan adalah meneliti dan menilai unsur tersebut.

(29)

Terhadap yang dinilai, meneliti ada tidaknya uraian tentang unsur/ sub unsur/ sub sub unsur dan meneliti jelas dan tidaknya unsur/ sub unsur/ sub sub unsur tersebut. Bagaimana meneliti tergantung pada kriteria penilaian terhadap unsur/ sub unsur/ sub sub unsur tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat pada contoh kriteria penilaian sub unsur “ rencana persiapan penanganan pekerjaan” .

Memberikan nilai terhadap unsur/ sub unsur/ sub sub unsur tersebut sesuai dengan kriteria penilaian.

Bila unsur dibagi menjadi sub unsur/ sub sub unsur, maka nilai unsurnya adalah gabungan nilai atas sub unsur/ sub sub unsurnya. Bila mengacu pada contoh di atas, maka nilai unsur “ metode pelaksanaan pekerjaan” merupakan gabungan dari nilai-nilai sub unsurnya.

Untuk memperjelas langkah-langkah di atas, berikut ini adalah contoh pada

penilaian

unsur kualifikasi tenaga ahli

dalam pemilihan penyedia jasa konsultansi badan. Pada umumnya, tenaga ahli yang diperlukan lebih dari 1 (satu) orang, misalkan terdiri dari pimpinan t im (team leader), t enaga ahli informat ika, t enaga ahli sosial yang akan melaksanakan pekerj aan membangun sist em informasi kependudukan. Maka unt uk memudahkan penilaian,

unsur kualifikasi tenaga ahli ini bisa dipecah menjadi

beberapa sub unsur dan masing- masing sub unsur juga bisa dipecah menjadi

sub sub unsur

dan untuk kasus

unsur kualifikasi tenaga ahli dipecah menjadi

:

Sub unsur Pimpinan Tim, yang

dibagi menjadi sub sub unsur :

Tingkat pendidikan

Pengalaman profesional

Kemampuan manajerial

Sertifikasi keahlian

Sub unsur Ahli I nformatika, yang dibagi menjadi sub sub unsur :

Tingkat pendidikan

Pengalaman profesional

Sertifikasi keahlian

Sub unsur Ahli Sosial, yang dibagi menjadi sub sub unsur :

Tingkat pendidikan

(30)

Dari contoh di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan, pengalaman profesional, kemampuan manajerial dan sertifikasi keahlian, akan mempengaruhi kualitas output dari tenaga ahli yang bersangkutan yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas

output kegiatan.

Tata cara penilaian dengan membagi unsur menjadi sub unsur maupun sub

unsur menjadi sub sub unsur hanya bisa dilakukan apabila sudah tertuang

dalam dokumen pengadaan

.

Pada saat pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran, ULP/ Pejabat pengadaan tidak diperbolehkan mengubah, baik menambah maupun mengurangi isi dokumen pengadaan termasuk membagi sub unsur menjadi sub sub unsur yang belum dituangkan dalam dokumen pengadaan.

2.2.2. Unsur dan Kriteria Evaluasi Kualifikasi

Pada dasarnya

unsur yang dievaluasi atau yang dinilai

dalam melaksanakan

evaluasi

kualifikasi

untuk pemilihan

penyedia barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya,

dan jasa konsultansi

,

tidak berbeda jauh

, baik dilaksanakan secara

pra- kualifikasi

maupun

pasca- kualifikasi

.

Perbedaannya

terletak pada

kriteria yang digunakan

unt uk m asing-m asing pem ilihan penyedia barang/ j asa dan

khusus unt uk j asa

konsultansi badan

, unsur yang dinilai

ditambah dengan unsur kualifikasi teknis

dalam rangka menyusun daftar pendek.

Evaluasi

terhadap semua unsur

dilakukan dengan penilaian secara kualit at if

dengan

sistem gugur kecuali untuk unsur kualifikasi teknis

pada pemilihan penyedia

jasa konsultansi badan

dilakukan

penilaian secara kuantitatif

.

Pada Tabel 1 disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang digunakan dalam evaluasi kualifikasi pemilihan penyedia barang, pekerj aan konst ruksi, j asa lainnya dan j asa konsultansi sesuai ketentuan dalam Perpres nomor 54 tahun 2011.

(31)

UNSUR KRITERIA UMUM

DIGUNAKAN UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN

Daftar Hitam Badan usaha tidak masuk dalam PPh tahun ini -1

(32)

Kemampuan menyediakan personil/tenaga ahli

Mempunyai personil/ tenaga ahli sesuai kebutuhan puan sub bidang pekerjaan yang sesuai (untuk usaha non kecil) dan kemampuan bidang yang sesuai

DIGUNAKAN UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN minimal 5 dan untuk nonkecil minimal 6 atau 1,2 kali jumlah paket terbanyak dari Bank sebesar 10% dari nilai paket

Nilai KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai HPS

Manajemen

Mutu (ISO) Apabila diperlukan

Manajemen

K3 Apabila diperlukan

(33)

2.2.2.1. Kualifikasi Administrasi

a) Formulir isian kualifikasi

For m u lir isian ku alif ikasi m er u pakan m edia yan g digu n akan u n t u k menyampaikan data, informasi dan pernyataan dari peserta pemilihan barang/ j asa yang m engandung konsekuensi hukum bila dat a, inf orm asi dan pernyataan yang disampaikan terbukti tidak benar. Dengan demikian yang menandatangani formulir isian kualifikasi, secara hukum harus mempunyai kapasitas untuk menandatanganinya dan bertanggung jawab atas pernyataan, data, dan informasi yang disampaikan.

Maka penandatangan formulir isian yang mempunyai kapasitas hukum untuk menandatanganinya adalah :

1. Satu penyedia berbentuk badan hukum :

a. Direkt ur Ut ama/ pimpinan perusahaan at au penerima kuasa dari Direktur Utama/ pimpinan perusahaan yang tercantum dalam akte pendirian badan hukum atau perubahannya; atau

b. Kepala Cabang Perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik seperti yang diatur pada akte pendirian badan hukum atau perusahaan yang bersangkutan bila mendirikan kantor cabang.

2. Penyedia berbent uk badan hukum yang bermit ra at au konsorsium, penandatangannya adalah pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili dan pej abat t ersebut dalam perusahaannya harus memenuhi persyaratan seperti pada satu penyedia berbentuk badan hukum.

b) I zin usaha yang dimiliki

I zin usaha hanya diperlukan bagi penyedia barang/ jasa dalam bentuk badan hukum yang sesuai dengan bidang usaha dan bidang usaha ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

Contoh jenis izin usaha yang bisa dipergunakan :

1. Untuk kegiatan usaha terkait dengan usaha jasa konstruksi, baik sebagai jasa konsultansi maupun pekerjaan konstruksi, harus memiliki Surat I zin Usaha Jasa Konstuksi (SI UJK).

(34)

terkait dengan pekerjaan konstruksi, harus memiliki surat ijin usaha yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.

3. Penyedia yang bermitra, semua anggotanya harus memenuhi persyaratan ini.

c) Pernyataan tertulis calon penyedia

Cukup jelas (termasuk anggota mitra bila penyedia bermitra).

d) Tidak masuk dalam daftar hitam

Daftar hitam ini ini bisa dilihat pada web www.lkpp.go.id. Daftar hitam berlaku juga untuk anggota mitra bila penyedia bermitra.

e) Kewajiban perpajakan

Unsur ini dievaluasi dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan penghasilan pemerintah di sektor pajak. Dengan demikian setiap peserta pemilihan penyedia barang/ jasa pemerintah harus sudah menyelesaikan kewajiban perpajakannya yang sudah jatuh tempo pada saat mengikuti pemilihan ini sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku.

Kew aj i b an p er p aj ak an sesu ai undang- undang adalah sebagai berikut :

1. Badan hukum atau perorangan sebagai pengusaha kena pajak.

Memiliki NPWP dan telah m em en u h i k ew aj i b an

perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan).

Memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25/ Pasal 29 dan PPN Masa paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan.

2. Badan hukum atau perorangan sebagai bukan Pengusaha Kena Pajak.

Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun

pajak terakhir (SPT tahunan).

(35)

Bukti- bukti

telah melaksanakan kewajiban perpajakan tersebut

dapat

diganti

dengan

Surat Keterangan Fiskal ( SKF)

yang dikeluarkan oleh kantor pajak dimana peserta mendaftarkan NPWP-nya.

f) Pekerjaan dalam 4 tahun terakhir

Kriteria untuk unsur ini adalah mempunyai paling tidak 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa/ barang pada 4 tahun terakhir, baik dari pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak. Hal ini

hanya berlaku

bagi penyedia barang/ jasa yang sudah berusia

lebih dari at au sama

dengan 4 tahun

. Bila penyedia bermitra, penilaian ini juga

berlaku bagi

anggota mitranya

. Sedangkan untuk badan usaha baru yang berdiri kurang dari 3 tahun, tidak disyaratkan.

Unsur ini dievaluasi unt uk menilai bahw a penyedia barang/ j asa yang bersangkutan mampu menyediakan barang/ jasa. Bila dalam jangka waktu 4 tahun penyedia barang/ jasa tidak mempunyai pekerjaan sama sekali, maka penyedia barang/ jasa tersebut dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaan.

Oleh karena it u pengalaman yang dinilai t idak t erkait dengan

bidang yang sedang dilelang

. Sepanjang mempunyai minimal 1 (satu) pekerjaan, apapun bidangnya termasuk pengalaman sub-kontrak, maka unsur ini dinilai telah memenuhi.

g) Kemampuan pada bidang pekerjaan

Unsur ini dievaluasi untuk menilai apakah keahlian yang dimiliki oleh penyedia barang/ jasa ini sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Untuk itu perlu dinilai spesialisasi keahlian dari penyedia barang/ jasa yang bersangkutan berdasarkan bidang dan sub bidang. Pembagian bidang dan sub bidang dapat dilihat pada berbagai sumber informasi tergantung pada jenis pekerjaan. Sebagai contoh pembagian bidang dan sub-bidang dapat dilihat pada Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan atau dapat dilihat pada data pengalaman terakhir perusahaan 10 (sepuluh) tahun terakhir pada formulir isian kualifikasi yang diisi oleh penyedia.

Bidang keahlian atau sub bidang keahlian yang dievaluasi adalah :

(36)

Penjelasannya adalah untuk usaha non kecil, karena perusahaannya sudah besar maka perusahaan tersebut sudah harus mempunyai keahlian yang lebih spesifik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Sehingga perusahaan non kecil sudah harus mempunyai “ sub bidang keahlian” , yaitu keahlian yang merupakan spesifikasi daripada “ bidang keahlian” .

h) Kemampuan menyediakan fasilitas, peralatan, personil/ tenaga ahli

Unsur ini tidak digunakan untuk pemilihan penyedia barang (lihat Tabel 1). Dievaluasi dengan tujuan untuk menilai seberapa jauh calon penyedia mampu menyediakan fasilitas, peralatan, maupun personil/ tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsult ansi kecuali unt uk j asa konsult ansi per or angan t anpa unsur kemampuan menyediakan personil (lihat Tabel 1).

Kemampuan menyediakan bisa diartikan sebagai :

Mam pu m enyediakan kar ena m em iliki sendir i at au bila unt uk kebutuhan personil/ tenaga ahli adalah pegawai tetap.

Mampu menyediakan dengan cara sewa atau bila untuk kebutuhan personil/ tenaga ahli adalah pegawai tidak tetap.

Pada saat pembuktian kualifikasi, calon penyedia harus dapat menunjukkan bukti kepemilikan fasiltas/ peralatan/ tenaga ahli adalah milik sendiri. Bila dinyatakan mampu menyediakan dengan cara sewa atau bekerja sama dengan pihak lain, harus didukung dengan surat pernyataan dari pihak yang memiliki fasilitas/ peralatan/ personil/ tenaga ahli yang menerangkan bahwa fasilitas/ peralat an/ personil/ t enaga ahli yang diperlukan bisa t ersedia pada saat pelaksanaan pekerjaan.

i) Daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan

Unsur ini tidak digunakan untuk pemilihan penyedia barang (lihat Tabel 1). Dievaluasi dengan t uj uan unt uk menilai Sisa Kemampuan Paket yang mencerminkan kapasit as yang masih ada unt uk dapat menerima dan menyelesaikan pekerjaan baru. Dengan demikian pekerjaan yang sedang dikerjakan tidak harus terkait dengan pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya yang akan dilaksanakan.

j ) Dukungan Bank

Unsur ini digunakan hanya untuk pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi

(37)

mampu menyiapkan dana aw al

Sesuai dengan perpres 54 tahun 2010, dana awal yang harus mampu disediakan minimal sebesar 10% dari nilai HPS. Untuk itu

tidak cukup

hanya dengan surat referensi dari bank

. Surat dukungan keuangan dari bank harus ada pernyataan dari bank yang menjamin bahwa penyedia akan siap dengan dana minimal sebesar 10% dari nilai HPS sebagai dana awal pelaksanaan bila pekerjaan sudah diperoleh.

k) Peserta bermitra

Peserta yang mengikuti penawaran dengan bermitra, harus mempunyai surat perjanjian ker j asam a. I si sur at per j anj ian m inim al mencakup :

1. I dentitas masing-masing pihak. 2. Lingkup kerja sama.

3. Kewajiban dan hak masing-masing pihak.

l) KD dan SKP

Di j el ask an p ad a su b b ab 2 . 4 . T ek n i k Perhitungan dalam Evaluasi.

m) Manajemen Mutu dan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Unsur ini dinilai bila barang/ jasa yang diadakan merupakan barang/ jasa yang sifat barang/ jasa tersebut menuntut dilaksanakannya manajemen mutu dan atau manajemen keselamatan kerja oleh penyedia yang sudah mempunyai sertifikat.

Sebagai contoh :

Jasa “cleaning service” untuk gedung bertingkat tinggi, penyedia harus mempunyai sertifikat Manajemen K3.

Barang berbahaya seperti pengadaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar, penyedia harus mempunyai sertifikat Manajemen K3.

Pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks, penyedia harus mempunyai sertifikat I SO dan sertifikat manajemen K3.

(38)

2.2.2.2. Kualifikasi Teknis

Kualifikasi teknis dilakukan hanya untuk kualifikasi pemilihan penyedia jasa konsultansi badan dan dilakukan secara kuantitatif. Unsur yang dinilai untuk kualifikasi teknis hanya 2 (dua), yaitu :

a) Pengalaman perusahaan

Pada kualifikasi teknis dilakukan penilaian terhadap unsur pengalaman perusahaan untuk mengukur dan membandingkan dengan penyedia yang lainnya dalam hal kemampuan teknisnya untuk mengerj akan pekerj aan yang akan dilaksanakan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu pengalaman yang dinilai adalah : 1. Pengalaman yang sejenis dan mempunyai kompleksitas yang setara dengan

pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Pengalaman pada 10 tahun terakhir.

Tata cara evaluasi dijelaskan lebih rinci pada sub bab 2.4. Teknik Perhitungan dalam Evaluasi.

b) Kepemilikan tenaga ahli tetap

Tenaga ahli tetap yang dinilai adalah tenaga ahli yang dimiliki peserta dan tenaga ahli tersebut merupakan tenaga tetap dengan keahlian yang sesuai untuk kebutuhan melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi.

Tenaga ahli tetap adalah tenaga ahli yang mempunyai keterikatan sebagai tenaga ahli tetap pada perusahaan yang bersangkutan. Hal ini bisa ditunjukkan dengan cara :

1. Pernyataan dari pimpinan perusahaan bahwa tenaga ahli yang bersangkutan merupakan tenaga ahli tetap pada perusahaannya.

2. Tenaga ahli yang bersangkutan menerima honor secara rutin dari perusahaan.

Unsur ini menjadi penting pada penilaian teknis karena tenaga ahli merupakan faktor produksi yang paling utama dalam pekerjaan jasa konsultansi, sehingga kualitas pekerjaan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga ahli yang terlibat.

Output dari evaluasi kualifikasi teknis berupa nilai kualifikasi teknis dari

(39)

2.2.3. Unsur dan Kriteria Evaluasi Dokumen Administrasi

Evaluasi terhadap dokumen administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.

Unsur yang dievaluasi atau yang dinilai

dalam melaksanakan

evaluasi dokumen

administ rasi

unt uk pemilihan

penyedia barang, pekerj aan konst ruksi, j asa

lainnya, dan jasa konsultansi

adalah

:

Surat penawaran.

Jaminan penawaran, kecuali untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi tanpa jaminan penawaran.

Pada Tabel 2 disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang digunakan dalam evaluasi dokumen administrasi pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi sesuai ketentuan dalam Perpres nomor 54 tahun 2011. Untuk memperjelas bagaimana mengevaluasi masing-masing unsur dan bagaimana menggunakan kriteria evaluasi, berikut ini akan diuraikan masing-masing unsur tersebut.

a) Surat Penaw aran

Surat penawaran dalam proses pemilihan penyedia barang/ jasa merupakan dokumen utama dari seluruh dokumen penawaran yang disampaikan. Dokumen usulan teknis dan penawaran biaya sert a dokumen lainnya merupakan lampiran dari surat penawaran. Dengan demikian surat penawaran ini merupakan dasar hukum yang utama atas semua penawaran yang disampaikan. Sehingga isi surat penawaran harus jelas dan tidak multi tafsir terhadap persyaratan yang ditetapkan dan harus d i t an d at an g an i o l eh o r an g y an g m em p u n y ai k ap asi t as h u k u m u n t u k menandatanganinya. Maka penandatangan surat penawaran harus orang yang m em punyai kapasit as hukum unt uk

menandatanganinya yaitu :

1. Sat u p en y ed i a b er b en t u k b ad an hukum :

(40)

Tabel 2.2 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen administrasi untuk pemilihan penyedia B/PK/JL/JK *)

UNSUR KRITERIA UMUM

DIGUNAKAN UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN penerbit jaminan yang ditetapkan Menteri kurang dari yang ditetapkan

Nilai jaminan dican-tumkan dalam angka dan huruf

Nama penerima jaminan sama dengan nama ULP penyelenggara pengadaan

(41)

b. Kepala Cabang Perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik seperti yang diatur pada akte pendirian badan hukum atau perusahaan yang bersangkutan bila mendirikan kantor cabang.

2. Pen y ed i a b er b en t u k b ad an h u k u m y an g b er m i t r a at au k o n so r si u m , penandatangannya adalah pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili dan pejabat tersebut dalam perusahaannya harus memenuhi persyaratan seperti pada satu penyedia berbentuk badan hukum.

3. Bila perorangan harus ditandatangani oleh yang bersangkutan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dan merupakan kriteria lainnya sebagai syarat kelulusannya adalah :

1. Untuk sistem satu sampul harga penawaran harus dicantumkan dengan jelas. 2. Untuk sistem dua sampul atau dua tahap, karena tata cara evaluasinya yang

mengharuskan sampul ke-dua atau sampul yang berisi dokumen penawaran biaya hanya dibuka bagi yang memenuhi persyaratan teknis, maka harga penawaran tidak boleh dicantumkan dalam surat penawaran.

3. Jangka waktu berlakunya penawaran minimal harus sama dengan yang ditetapkan. 4. Jangka pelaksanaan pekerjaan harus dicantumkan dan tidak boleh melebihi dari

yang ditetapkan.

5. Mengingat butir 3 dan 4 tersebut, maka surat penawaran harus bertanggal.

b) Jaminan Penaw aran

Jaminan penawaran perlu disampaikan oleh peserta penawaran agar ULP/ Panitia terjamin bahwa peserta pada masa penawaran maupun pemenang yang sudah ditetapkan tidak akan mengundurkan diri. Sehingga dapat diharapkan peserta yang mengajukan penawaran melakukannya dengan perhitungan yang matang.

Jaminan penawaran hanya dipersyaratkan pada pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya. Penilaian terhadap unsur ini dilakukan dengan cara :

1. Meneliti dokumen jaminan penawaran asli.

2. Menyesuaikan isi dokumen dengan kriteria evaluasi, yaitu :

a. Diterbitkan oleh lembaga penerbit j aminan yang ditetapkan Menteri Keuangan.

(42)

f. Nam a penerim a j am inan sam a dengan nam a ULP penyelenggara pengadaan.

g. Nama paket pekerjaan sama antara tertulis dijaminan dengan dokumen pemilihan.

3. Bila isi dokumen ada yang tidak sesuai maka unsur ini tidak memenuhi syarat dan penawaran dinyatakan gugur.

4. Bila isi dokumen sesuai, maka ULP

mengkonfirmasi dan mengklarifikasi

secara tertulis

substansi dan keabsahan/ keaslian Jaminan Penawaran

kepada penerbit jaminan

serta

memastikan Jaminan Penaw aran

dapat dicairkan

sebesar nilai jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat, setelah surat pernyataan wanprestasi dari ULP diterima oleh penerbit jaminan.

2.2.4.

Unsur dan Kriteria Evaluasi Penaw aran Teknis

2.2.4.1.

Pemilihan Penyedia Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa

Lainnya

Unsur yang dievaluasi atau yang dinilai

dalam melaksanakan

evaluasi penaw aran

teknis

untuk pemilihan

penyedia barang, pekerjaan konstruksi, dan jasa lainnya,

t idak berbeda j auh

, baik dilaksanakan secara

pra- kualifikasi

maupun

pasca-kualifikasi

. Perbedaannya terletak pada kriteria yang digunakan untuk masing-masing pemilihan penyedia barang/ jasa.

Evaluasi dokumen penawaran teknis dilakukan dengan cara :

1. Kualitatif khusus untuk metode sistem gugur tanpa ambang batas.

2. Kuantitatif untuk metode

selain

metode sistem gugur tanpa ambang batas.

Tata cara evaluasi teknis dengan cara kuantitatif dijelaskan lebih rinci pada sub bab 2.4. Teknik Perhitungan dalam Evaluasi.

Pada Tabel 3 disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang digunakan dalam evaluasi dokumen penawaran teknis pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya sesuai ketentuan dalam Perpres nomor 54 tahun 2011.

(43)

Tabel 2.3 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran teknis untuk pemilihan penyedia B/PK/JL *)

UNSUR KRITERIA UMUM

DIGUNAKAN UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN

Teknis Sesuai dengan yang ditetapkan

Menggambarkan penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan

Identitas yang ditawarkan

Tipe dicantumkan secara lengkap dan jelas

Tidak melampaui batas yang ditetapkan

Jenis dicantumkan secara lengkap dan jelas

Merek dicantumkan secara jelas

Peralatan yang digunakan

Jenis sesuai dengan yang ditetapkan

Kapasitas sesuai dengan yang ditetapkan

Komposisi sesuai dengan yang ditetapkan

Jumlah sesuai dengan yang ditetapkan

Jaminan

purna jual Sesuai dengan yang ditetapkan

Tenaga teknis/

Sesuai dengan yang ditetapkan

Sesuai dengan yang ditetapkan

Sesuai dengan yang ditetapkan Penempatannya sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan

(44)

a) Spesifikasi teknis

Unsur ini dievaluasi untuk menilai apakah spesifikasi teknis yang ditawarkan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan. Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan antara dokumen penawaran dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan. Unsur yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan minimal. Penilaian secara kuant it at if dilakukan dengan memberikan nilai t erhadap unsur yang ditawarkan. Sebagai contoh bila spesifikasi yang ditawarkan :

Lebih besar dari spesifikasi yang ditetapkan diberi nilai 1.

Sesuai yang ditetapkan diberi nilai 0,5.

Tidak sesuai diberi nilai 0.

b) Metode pelaksanaan pekerjaan

Unsur ini dievaluasi untuk menilai apakah metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan antara dokumen penawaran dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan. Unsur yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan minimal.

Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan memberikan nilai terhadap unsur yang ditawarkan. Untuk menghasilkan nilai yang lebih akurat, unsur ini bisa dibagi ke dalam beberapa sub unsur. Sebagai contoh, unsur metode pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi sub unsur yang terdiri dari :

1. Rencana persiapan penanganan pekerjaan :

Bila ada dan jelas diberi nilai 1.

Bila ada dan tidak jelas diberi nilai 0,5.

Bila tidak ada diberi nilai 0.

2. Rencana penanganan pekerjaan utama dan/ atau pekerjaan spesifik :

Bila ada dan jelas diberi nilai 1.

Bila ada dan tidak jelas diberi nilai 0,5.

Bila tidak ada diberi nilai 0.

3. Rencana penanganan masa pemeliharaan :

Bila ada dan jelas diberi nilai 1.

Bila ada dan tidak jelas diberi nilai 0,5.

Bila tidak ada diberi nilai 0.

(45)

Bila ada dan tidak jelas diberi nilai 0,5.

Bila tidak ada diberi nilai 0.

Pembagian unsur menjadi sub unsur tergantung pada jenis barang/ jasa yang diadakan.

c) Jadwal waktu penyerahan

Unsur ini dievaluasi untuk menilai apakah jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan atau jadwal waktu penyerahan barang yang ditawarkan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan antara dokumen penawaran dengan jadwal waktu yang ditetapkan. Unsur yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan minimal.

Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan memberikan nilai terhadap unsur yang ditawarkan. Sebagai contoh, unsur jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi sub unsur yang terdiri dari :

1. Tahapan pekerjaan :

Terinci, ada kurva S dan realistis diberi nilai 1.

Tidak rinci, ada kurva S dan realistis diberi nilai 0,75.

Terinci, ada kurva S dan tidak realistis diberi nilai 0,5.

Tidak rinci, ada kurva S dan tidak realistis diberi nilai 0,25.

Tidak rinci, tidak ada kurva S diberi nilai 0.

2. Jangka waktu dalam jadwal :

Sesuai waktu yang ditetapkan diberi nilai 1.

Tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan diberi nilai 0.

3. Net Work Planning, tahapan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan

dan memperlihatkan lintasan kritis yang pasti :

Sesuai jadwal, lintasan kritis pasti diberi nilai 1.

Sesuai jadwal, lintasan kritis tidak pasti diberi nilai 0,5.

Tidak sesuai jadwal, lintasan kritis tidak pasti diberi nilai 0.

Pembagian unsur menjadi sub unsur tergantung pada jenis barang/ jasa yang diadakan.

(46)

e) Peralatan yang digunakan

Unsur ini dievaluasi unt uk menilai apakah peralat an yang digunakan unt uk m en yelesaikan peker j aan yan g dit aw ar kan su dah sesu ai den gan yan g dipersyaratkan.

Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan antara dokumen penawaran dengan peralatan yang harus digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan seperti yang sudah ditetapkan. Unsur yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan minimal.

Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan memberikan nilai terhadap unsur yang ditawarkan. Sebagai contoh, unsur peralatan yang digunakan terdiri dari :

1. Stamper 1 unit dengan kondisi alat minimal 70% .

2. Beton molen kapasitas minimal 0,3 m3 dengan jumlah 2 unit dan kondisi alat minimal 70% .

3. Scafolding 100 unit dengan kondisi alat minimal 70% .

4. Pompa air 1 unit kapasitas minimum 1 liter/ detik dengan kondisi alat minimal 70% .

5. Beton vibrator 1 unit dengan kondisi alat minimal 70% . 6. Kendaraan pick-up 1 unit dengan kondisi alat minimal 70% .

Selanjutnya masing-masing sub unsur diberi angka dengan cara : 1. Milik sendiri/ sewa beli diberi nilai 1.

2. Sewa jangka panjang diberi nilai 0,8. 3. Sewa jangka pendek diberi nilai 0,5.

4. Kondisi < 70% atau tidak ada diberi nilai 0.

f) Jaminan purna jual

Jaminan purnajual diperlukan untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sudah diserahkan dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasinya untuk waktu yang sudah dit ent ukan dan disepakat i. Jaminan purna j ual hanya dipersyarat kan unt uk pengadaan barang dan jasa lainnya.

Sebagai contoh :

Gambar

Gambar 0.1 Desain Modul Pelatihan PBJP
Tabel 2.1 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi kualifikasi untuk pemilihan penyedia B/PK/JL/JK*)
Tabel 2.2 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen administrasi untuk pemilihanpenyedia B/PK/JL/JK *)
Tabel 2.3 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran teknis untukpemilihan penyedia B/PK/JL *)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang menguraikan hal-hal sebagai berikut:.. a) Pernyataan tentang gejala/fenomena misalnya tentang kesulitan menggunakan metode evaluasi tertentu untuk pengadaan

Pada Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat melalui Penyedia, Penyedia bekerja terlebih dahulu untuk mempercepat tersedianya barang/jasa,

Formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Formasi JFPP adalah jumlah dan susunan jabatan fungsional Pengelola Pengadaan

b) Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) untuk produk pada Katalog Elektronik Sektoral/Lokal. 3) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang melaksanakan fungsi

Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan

Dengan menggunakan Formulir Sirkulasi Pemeriksaan (F04PM.16) Bagian Pengadaan mensirkulasikan salinan penawaran dan evaluasi penawaran (F03/PM.16) kepada bagian

12.1 Dokumen Isian Kualifikasi dimasukkan dalam sampul penutup dan ditulis “Dokumen Isian Kualifikasi” dan nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta