Table of Contents
48
2 Kinerja 20112011 Performance
6 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
10 Sambutan Direksi
Message from the Board of Directors
14
SEKILAS ANTAM
Antam at a Glance
16 Visi 2020 & Misi 2020 Vision & Mission 17 Struktur Organisasi
Organization Structure 18 Sertifikasi
Certification
21 Penghargaan dan Pengakuan Eksternal External Accolades and Recognition
32 Manajemen Risiko Risk Management
34 Persaingan Usaha yang Sehat Fair Business Competition
36
RENcANA
InDUK
TANggUNg
JAwAB SOSIAL
PERUSAhAAN
Corporate Social Responsibility (CSR) Master Plan
38 Visi dan Misi CSR Antam Antam CSR Vision and Mission 41 Program Kemitraan
48
AnTAM DAn UPAyA
PENgURANgAN
EMISI gRK
Antam and GHG Emission Reduction Efforts
51 Penggunaan dan Penghematan Energi Energy Usage and Conservation 53 Pengembangan Energi Alternatif
Alternative Energy Development
54
KESUNggUhAN
ANTAM
MENgELOLA
LINgKUNgAN
Antam’s Commitment in Managing Environment
59 Penggunaan Material Material Usage 60 Keanekaragaman Hayati
Biodiversity
64 Pemanfaatan dan Daur Ulang Air Water Use and Recycling 68 Pengelolaan Limbah
Waste Management
71 Pengendalian Emisi bukan GRK Non-GHG Emission Control 72 Dampak Lingkungan dan Strategi
Penanganannya
Environmental Impact and Handling Strategy
76
KINERJA EKONOMI
Economic Performance 80 Manfaat bagi Masyarakat Lokal
Benefit for Local Community
Priority in Occupational Safety and Health
99 Kesehatan Kerja
Together We Build the Community Well-Being
111 Pengembangan Masyarakat Community Development
118 Assurance Statement (2010504) 120 Laporan Pengecekan Level Aplikasi GRI
Statement GRI Application Level Checked 121 Lembaran Umpan Balik
Feedback Sheet 123 Lampiran
Appendix
130 Referensi Silang Indikator gRI G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan ISO 26000
KInERJA LInGKUnGAn
• Penanaman 1 juta Pohon. [EN13]
1. Realisasi tanam hingga 2011 1.067.122 batang, tersebar di berbagai lokasi.
2. Sebanyak 356.973adalah tanaman lokal di area Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor. merupakan dukungan terhadap Program nasional Penanaman 1 Miliar Pohon dan menjadi bentuk inisiatif Antam dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. [EN18]
• Dukungan Antam untuk Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Taman nasional Gunung Halimun Salak (TnGHS), berupa kegiatan konservasi dan pelepasliaran fauna langka di UBPE Pongkor: [EN15]
1. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) 2. Owa Jawa (Hylobates moloch)
• Upaya Antam dalam rangka mendukung program nasional pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), diwujudkan melalui konsistensi perhitungan emisi GRK di seluruh unit bisnis sejak tahun 2010.
• Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan, terutama di UBPE Pongkor, Antam mengoperasikan fasilitas pengolahan lumpur dari sisa proses
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE
• One Million Tree Planting. [EN13]
1. Planting realization as of 2011 1.067.122 trees, spread across various locations.
2. A total of 356,973 trees are local plants in the area of Pongkor Gold Mining Business Unit (UBPE Pongkor). is Antam’s way of supporting One Billion Tree Planting National Program and an initiative to reduce greenhouse gas emissions. [EN18]
• Antam’s support for Biodiversity Conservation Program of Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) is in form of conservation and release of the following rare fauna in UBPE Pongkor: [EN15]
1. Javan hawk eagle (Nisaetus bartelsi) 2. Javan gibbons (Hylobates moloch)
• Antam’s efforts in supporting the national program to reduce greenhouse gas emissions (GHG) is implemented through the consistency in calculating the GHG emissions in all of our businesses.
• To improve the quality of environment management, especially in Pongkor Gold Mining Business Unit, Antam operates treatment facility of sludge from gold extraction Lahan reklamasi di Buli, Maluku Utara
Reclamation area at Buli, North Maluku Lahan pembibitan Antam di Pomalaa, Sulawesi TenggaraAntam’s nursery at Pomalaa, Southeast Sulawesi
Tujuan:
1. Proses detoksifikasi sianida yang termasuk bahan beracun dan berbahaya (B3) sehingga tidak mencemari lingkungan karena kadarnya masih di bawah baku mutu yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup: 0,5 mg/liter; [EN22]
2. Pemanfaatan kembali sianida (dalam bentuk natrium sianida atau naCn) terperangkap untuk proses produksi. Total naCn yang digunakan ulang selama tahun 2011: 105.283 kg atau 20,23 persen dari total pemakaian sianida sebesar 520.465 kilogram. [EN2]
KInERJA SOSIAL
• Dukungan Antam dalam peningkatan produksi pertanian nasional dengan melakukan penyaluran dana program kemitraan bagi peningkatan produksi padi melalui sinergi dengan PT Pertani (Persero), untuk kelompok tani di Provinsi Sulawesi Tenggara dan jawa Barat; serta dengan PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk kelompok tani di Provinsi jawa Tengah dan Banten.
8.386 orang petani disertakan dalam
program ini.
Objectives:
1. Detoxification of cyanide, which is categorized as toxic and hazardous material (B3), to prevent it from polluting the environment as its content is still below the quality standard of 0.5 mg/liter set by the Ministry of Environment; [EN22]
2. Reuse of cyanide (in the form of sodium cyanide or NaCN) trapped in the production process. Total reuse of NaCN in 2011 was 105,283 kg or 20.23% of 520,465 kilograms total cyanide consumption. [EN2]
SOCIAL PERFORMANCE
• Kinerja pelaksanaan PKBL 2011 dengan efektivitas 94,42% dan kolektibilitas 74,74%. Terdapat penambahan Mitra Binaan 606 yang disalurkan sendiri oleh Antam, dan 14.360 mitra binaan melalui kerjasama.
• Agregat nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap program CSR Antam 77,90 persen dan masuk dalam kategori 66-80 atau kategori PUAS. Artinya masyarakat penerima program CSR Antam merasa puas dengan kinerja program CSR yang dilakukan Perseroan.
• Dalam aspek tanggung jawab produk, Perseroan berhasil mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan dengan hasil survei rata-rata 96,32 persen. [PR5]
• Pada aspek ketenagakerjaan, pemenuhan kesejahteraan para pegawai menjadikan hanya ada enam pegawai tetap atau 0,25 persen saja dari total 2.393 pegawai tetap yang pindah dari Perseroan. Hal inipun terjadi karena alasan pribadi yang diajukan saat pengunduran diri. [LA2]
• PKBL was implemented in 2011 with effectiveness rate at 94.42% and collectability rate at 74.74%. Antam directly distributed PKBL funds to 606 additional foster partners and to 14,360 through cooperation.
• Aggregate scores of Community Satisfaction Index (CSI) towards Antam CSR program 77.90% which falls into 66-80 category or SATISFIED. This suggested that the communities involved in Antam CSR program were satisfied with the performance of CSR program conducted by the Company.
• In product responsibility aspect, the Company has successfully maintained the customer satisfaction rate with the average survey results at 96.32%. [PR5]
• In the employment aspect, the proper fulfillment of employees’ welfare has led to only six permanent employees, or 0.25% of 2,393 total permanent employees, who left the company due to personal reasons or voluntary resignation. [LA2]
2011 Performance
Skala Ekonomi PT ANTAM (Persero) Tbk PT ANTAM (Persero) Tbk Economic Scale
nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan (Rp juta)
Direct Economic Values (million IDR)
2009
2010
2011
jumlah Penerimaan nilai Ekonomi
Total Economic Value Generated 8,959,623 8,992,691 10,704,045
Distribusi nilai Ekonomi (Pengeluaran nilai Ekonomi) Economic Value Distributed
a. Biaya operasi
Operating cost 7,481,293 5,963,647 7,367,649
b. Gaji pegawai dan benefit lainnya
Employee salary and other benefits 572,502 669,184 798,648
c. jumlah pembayaran kepada penyandang dana Payment to investor
Pembayaran deviden
Dividend payout 547,256 241,772 673,360
Bunga pinjaman jangka pendek dan bunga bank
Short term loan interest and bank interest 47,050 12,342 10,898
Pengeluaran untuk pemerintah
Government expenditure 817,484 861,393 1,781,087
d. Pengeluaran untuk masyarakat
Community investment 89,946 189,105 234,595
jumlah nilai Ekonomi yang Didistribusikan
Total Economic Value Distributed 9,555,531 7,937,443 10,866,237
nilai Ekonomi yang Ditahan
Withheld Economic Value (595,908) 1,055,248 (162,192)
Nikel | Nickel Emas | Gold Lain-lain | Others
69,11%
2010
2011
59,86%
30,12%
38,94%
0,77%
1,2%
Kontribusi per Segmen terhadap Penjualan
Contribution per Segment to Sales
[1.1] [1.2]
Message from the Board of Commissioners
[1.1] [1.2]Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear distinguished stakeholders,
ahun 2011 adalah tahun yang menantang dan menggembirakan. Bukan saja karena bisnis kami terus membaik sejak periode krisis global yang lalu, namun juga karena berbagai capaian kinerja perusahaan dalam bidang sosial dan lingkungan. Moda berpikir bahwa kesuksesan bisnis tidak sekadar ditentukan oleh indikator-indikator ekonomi, melainkan juga ditentukan oleh indikator-indikator sosial dan lingkungan memang sudah lama dipegang oleh Antam, sebagaimana tercermin dalam pernyataan Visi dan Misi Antam.
Hal paling menonjol yang bisa kami tegaskan dari capaian kinerja perusahaan tahun 2011 adalah investasi yang semakin besar. Secara ekonomi sangat signifikan, tampak dari adanya berbagai proyek baru Antam yang pada tahun 2011, dengan realisasi capital expenditure
sebesar Rp2,127 triliun. Dipandang dari investasi sosial dan lingkungan, seperti yang bisa dibaca dalam laporan ini, investasi yang kami lakukan juga meningkat pesat dari Rp283,65 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp366,9o miliar pada tahun 2011. Sama dengan kondisi kinerja ekonomi yang bisa dibanggakan, kinerja sosial dan lingkungan Antam juga mengalami berbagai kemajuan besar. Satu per satu indikator bisa diperiksa di dalam laporan ini untuk mengetahui perkembangan yang telah Antam capai itu. Sebagaimana halnya dalam penyusunan laporan Keberlanjutan tahun 2010 lalu, kami menyarankan kepada Direksi untuk menggunakan GRI G3.1 yang merupakan versi mutakhir dari Standard Disclosure yang diluncurkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Selain itu, kami juga mendorong Antam untuk menggunakan kerangka Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) yang dikeluarkan oleh organisasi yang sama. Melanjutkan apa yang sudah dilakukan sejak tahun lalu juga, kami sangat bergembira karena laporan ini tetap menggunakan dokumen
Year 2011 was a challenging and exciting year. It was not only because our business has continued to improve since the last period of global crisis, but also because of the various achievements of the company’s performance in social and environmental areas. That business success is not simply determined by economic indicators, but also determined by social and environmental indicators, has long been upheld by Antam, as reflected in Antam’s Vision and Mission statements.
The most notable thing that we can confirm from the achievements of the company’s performance in 2011 is a rise in investments. It was economically very significant, as seen from Antam’s various new projects in 2011, with the realization of total capital expenditure to Rp2.127 trillion. In social and environmental investment, as can be read in this report, our investment also increased rapidly from Rp283.65 billion in 2010 to Rp366.9o billion in 2011. Along with the encouraging economic performance, Antam’s social and environmental performance have also experienced a string of great progress. Each indicator can be observed in this report to learn the progress that has been achieved by Antam.
Message from the Board of Commissioners
26000:2010 Guidance on Social Responsibility. Hal ini tidak dimaksudkan sebagai pernyataan bahwa Antam telah memenuhi seluruh prinsip dan ekspektasi dalam tujuh subjek inti ISO 26000:2010, melainkan untuk menunjukkan bahwa Antam memang berniat kuat menuju ke arah pemenuhannya. Antam menyadari masih terdapat berbagai kesenjangan antara capaian kinerja ketujuh subyek inti tersebut sekarang dengan ekspektasi kami maupun pemangku kepentingan yang memang jelas terbaca dalam laporan, namun Antam juga akan berusaha keras agar kesenjangan itu semakin mengecil.
Dalam hal pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement), bisa dilihat di sini bahwa Antam sudah menyelesaikan secara lengkap pemetaan dan rencana pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan tersebut di tahun 2011. Pemetaan pemangku kepentingan merupakan suatu hal yang terus didukung pelaksanaannya oleh Dewan Komisaris. Bagaimana Antam melakukannya, secara lengkap bisa dibaca pada laporan ini, demikian juga tentang garis besar pembinaan hubungan yang telah dan akan dilakukan berdasarkan AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2006. Oleh karena itu, selain metodologi pemetaan yang cukup detil, laporan ini juga memuat tingkat dan metode pembinaan hubungan, sebagaimana yang dimintakan oleh standar tersebut. Sementara itu, untuk memastikan bahwa pemangku kepentingan mendapatkan laporan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan, Antam telah pula meminta national Center for Sustainability Reporting (nCSR) untuk melakukan pengecekan level aplikasi atas laporan ini, sesuai dengan kerangka GRI. Selain itu, Antam meneruskan penjaminan (assurance) untuk laporan keberlanjutan ini, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam AA1000 Assurance Standard 2008 dan ISAE3000, dengan meminta PT Mazars yang memiliki kapasitas yang tepat untuk melakukannya. Kembali pada hal investasi dalam aspek sosial dan lingkungan, kini tampaknya semakin jelas saja bahwa penerimaan masyarakat (social license to operate) dan pengelolaan lingkungan yang baik merupakan prasyarat bisnis agar dapat berjalan dengan baik. Bahkan, semakin banyak pakar yang menyatakan bahwa agar aktivitas ekonomi bisa berkelanjutan, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. jadi, bukan sekadar sebagai prasyarat, nilai-nilai sosial dan lingkungan kini bahkan sudah menjadi prinsip yang melingkupi bisnis perusahaan. Pemikiran inilah yang disebut sebagai Ekonomi Hijau, yang akan didiskusikan oleh ribuan orang yang akan hadir sebagai
a statement that Antam has fulfilled all principles and expectations in the seven core subjects of ISO 26000:2010, but rather to show Antam’s strong motivation toward their fulfillment. Antam is aware that there are still gaps between the present performance achievement of the seven core subjects with stakeholders’ and our expectations that are clearly suggested in the report, but Antam will also strive to keep narrowing these gaps.
In terms of building relationships with stakeholders (stakeholder engagement), Antam has completed the full stakeholder mapping and engagement plan in 2011. The Board of Commissioners continues to support the implementation of stakeholder mapping. How Antam conducted this can be fully read in this report, as well as an outline of the relationship building that has been and will be carried out based on AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2006. Therefore, in addition to a fairly detailed mapping methodology, the report also includes the level and methods of relationship building, as required by the standard. In the meantime, to ensure that stakeholders get reports that comply with the principles of sustainability reporting, Antam has also asked the National Center for Sustainability Reporting (NCSR) to perform application level checks for this report, in accordance with the GRI framework. Antam also continued assurance for this sustainability report, in accordance with the principles of the AA1000 Assurance Standard 2008, by inviting PT Mazars that has the appropriate capacity to do so.
Mengantisipasi ekspektasi yang semakin tinggi dalam pengelolaan lingkungan dan sosial masyarakat sekitar daerah operasi perusahaan, Dewan Komisaris terus mendorong Antam untuk melakukan berbagai investasi yang relevan. Tampak jelas dalam laporan bahwa sumber daya finansial yang dicurahkan untuk membiayai pengelolaan sosial dan lingkungan terus meningkat. Ragam proyek maupun program yang dilaksanakan juga terus meningkat, diiringi dengan perbaikan kinerjanya. Kami juga terus meminta Antam untuk semakin mengukur kinerja seluruh programnya, sehingga bisa diketahui tingkat efisiensi dan keefektifan sumber daya yang dicurahkan. Kami juga meminta Antam untuk semakin berfokus terhadap program yang memiliki daya ungkit strategis dalam jangka panjang, bukan sekadar yang bersifat sporadis dan jangka pendek. Memang seperti itulah hakikat investasi, dan kami sangat berbahagia ketika akhirnya Antam memiliki sebuah Master Plan CSR di tahun 2011.
Selain dalam sumber daya finansial dan program, kami juga mendorong Antam untuk melakukan investasi dalam sumber daya manusia. Di tahun 2011, Dewan Direksi telah mengirimkan banyak Insan Antam untuk menimba ilmu melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Di antaranya adalah keikutsertaan dalam berbagai pelatihan di luar negeri dalam tema Sustainability Reporting and Communications, ISO 26000, Community Investment,
Climate Change and Carbon Footprinting, serta Stakeholder Engagement. Di dalam negeri, Antam telah meminta nCSR untuk memberikan pelatihan dan ujian sertifikasi kepada lebih dari 20 Insan Antam dalam bidang pelaporan keberlanjutan, selain meminta ITB untuk melatih belasan Insan Antam dalam metodologi pengukuran emisi. Hasil dari investasi dalam sumber daya manusia itu di antaranya bisa dilihat dari kualitas laporan keberlanjutan ini. namun, yang jauh lebih penting dari itu adalah bahwa kami yakin bahwa dengan semakin banyaknya Insan Antam yang terpapar dengan pengetahuan dan keterampilan terkait konsep pembangunan berkelanjutan, bisnis Antam akan semakin mendekati apa yang dicita-citakan, yaitu bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Dengan bisnis seperti itu, diharapkan pemangku kepentingan bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih panjang dibandingkan usia cadangan tambang-tambang Antam yang terbatas.
To anticipate the higher expectations in environmental and social management of communities around the company’s operations, the Board of Commissioners continues to encourage Antam to make relevant investments. It is evident in the report that the financial resources spent to finance social and environmental management continues to increase. Variety of projects and programs carried out is also on the rise, along with improvement of performance. We also continue to ask Antam to measure the performance of all its programs, in order to determine the level of efficiency and effectiveness of the resources spent. We also ask Antam to focus more on programs that have strategic leverage in the long run, not just sporadic and short term ones. That is the true nature of investment, and we are very happy that Antam finally has had a CSR Master Plan of in 2011.
In addition to the financial resources and programs, we also encourage Antam to invest in human resources. In 2011, the Board of Directors has sent many Antam employees to take part in various educations and trainings on sustainable development. Among them are overseas training on Sustainability Reporting and Communications, ISO 26000, Community Investment, Climate Change and Carbon Footprinting, and Stakeholder Engagement. Locally, Antam has invited the NCSR to provide training and certification tests to more than 20 employees of Antam in sustainability reporting, as well as invited ITB to train dozens of Antam employees in emission measurement methodology.
[1.1] [1.2]
Message from the Board of Directors
[1.1] [1.2]Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear respected stakeholders,
ini sudah saatnya semua pelaku bisnis dan tentunya, kita semua, untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada isu emisi Gas Rumah Kaca (GRK), tanpa mengesampingkan isu lainnya, yakni sosial dan ketahanan ekonomi. Upaya dalam menanggulangi emisi GRK penting dalam laporan keberlanjutan ini karena dampaknya yang sudah dirasakan oleh semua orang di belahan dunia manapun. Maka, tidak dapat ditunda lagi, langkah pasti harus kita wujudkan bersama untuk menyelamatkan bumi.
Upaya Antam dalam mengurangi emisi GRK dilakukan dengan serius, di antaranya mengoperasikan fasilitas pengolahan lumpur dari sisa proses penangkapan emas, berbasis teknologi plasma. Di tahun 2011, Antam juga melanjutkan perhitungan kadar emisi GRK yang dihasilkan dari berbagai aktivitas di unit bisnis. Pelaksanaan perhitungan emisi GRK ini merujuk pada metode IPCC 2006 Guidelines, GHG Protocol for Corporate Accounting (wBCSD/wRI) dan ISO 14064. Selain itu, penanaman pohon dan tumbuhan lokal juga menjadi salah satu upaya Antam untuk mengurangi emisi GRK.
Antam juga melakukan audit energi di seluruh unit bisnis untuk meningkatkan upaya penghematan energi, salah satunya dengan penerapan energy management system
(EMS). Hasilnya, di unit-unit bisnis telah terasa nyata dampak dari inisiatif penghematan energi tersebut. Upaya ini akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang sebagai wujud dukungan terhadap konservasi energi. Dalam aspek tanggung jawab produk, Antam berhasil mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan dengan hasil survei rata-rata 96,32 persen. Kepuasan ini juga ditunjukkan oleh masyarakat terhadap program CSR Antam dengan diperolehnya nilai Indeks Kepuasan
Now it is time for us all to give greater attention to the issue of greenhouse gas (GHG) emissions, without neglecting other issues of social and economic sustainability. Our efforts in managing GHG emissions become crucial information in this sustainability report due to the impact that has been felt by people in every part of the world. Therefore, we can no longer delay our actions together to save the earth.
Antam’s efforts to reduce GHG emissions are seriously implemented, including operating treatment facility of sludge from gold extracting process based on plasma technology. In 2011, Antam also continued the calculation of GHG emission levels resulting from various activities at the business units. The calculation method of GHG emissions refers to the IPCC 2006 Guidelines, the GHG Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/WRI) and ISO 14064. In addition, the planting of local trees and plants also became Antam’s way to reduce GHG emissions.
Antam also conducted energy audit in all business units to enhance energy conservation efforts, including the implementation of energy management system (EMS). As a result, there has been real impact of these energy saving initiatives in the business units. This effort will continue to be improved in the future as a form of support for energy conservation.
Direktur Utama
Message from the Board of Directors
Hal lain yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian Antam terhadap pemangku kepentingan adalah penerapan analisis pemangku kepentingan dengan mengacu pada AA1000 Stakeholder Engagement Standard (SES). Studi telah dilakukan di tiga wilayah operasional Perseroan, yakni UBPE Pongkor, UBPn Sultra dan UBPn Malut. Dengan studi analisis pemangku kepentingan ini, Antam berharap dapat lebih mengerti kebutuhan mereka dan membina hubungan yang lebih harmonis.
Tak pelak, Antam juga tetap terus meningkatkan kinerja ekonomi Perusahaan sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan operasional dan kegiatan lain yang mendukung keberlanjutan secara menyeluruh. Hal ini jelas tergambar dalam Rencana Induk Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Master Plan CSR) Antam. Rencana ini difokuskan pada pengelolaan bisnis pertambangan dengan dasar pembangunan berkelanjutan yang menitikberatkan pada kinerja sosial sebagai kebutuhan utama. Pelaksanaan rencana induk ini langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR.
Pelaksanaan semua kegiatan di atas tentunya bukan tanpa tantangan. Keinginan untuk lebih baiklah yang terus menyemangati kami dalam menghadapi rintangan tersebut. Hal ini dapat dicermati di saat kami harus mengembangkan jumlah mitra binaaan dalam Program Kemitraan, namun demikian kendala pemasaran menjadi batu sandungan. Oleh karenanya, bentuk kerja sama dengan pihak lain menjadi salah satu jalan keluar yang bijaksana untuk mencapai keberhasilan.
Kami sadar bahwa upaya dan inisiatif yang telah kami lakukan selama tahun 2011 tersebut baru sebagian kecil kontribusi perusahaan bagi pembangunan berkelanjutan di negara kita tercinta ini. namun, kami percaya melalui kontribusi tersebut dapat terus ditingkatkan demi keberlangsungan masa depan anak-cucu kita. Mari kita terus melangkah maju.
As a form of commitment to its stakeholder, Antam implements stakeholder analysis with reference to the AA1000 Stakeholder Engagement Standard (SES). The study was conducted in three operational areas of the Company, namely UBPE Pongkor, UBPN Southeast Sulawesi and UBPN North Maluku. With this stakeholder analysis study, Antam expects to understand their needs better and foster more harmonious relationship.
Antam also continues to improve the economic performance of the Company as a basis for the implementation of operational activities and other activities that support the comprehensive sustainability. This is clearly illustrated in Antam’s Master Plan for Corporate Social Responsibility (CSR Master Plan). This plan focuses on mining business management based on sustainable development which emphasizes on social performance as a primary requirement. The Implementation of master plan is directly monitored by the Directorate of General Affairs and CSR.
Implementation of aforementioned activities is certainly not without its challenges. The will to be better keeps encouraging us to face these obstacles. It can be observed when we had to expand the numbers of partners in the Partnership Program, yet constraints in marketing had been a hindrance. Therefore, cooperation with other parties becomes one sensible solution to achieve success.
We are aware that the efforts and initiatives that we have done during 2011 were only a small contribution of the company for sustainable development in our country. However, we believe, through cooperation with stakeholders, these contributions can be improved for the sustainable future of our grandchildren. Let us continue to move forward.
Isu global tentang emisi gas rumah kaca sudah
selayaknya mendapat perhatian kita semua.”
Laporan Keberlanjutan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab penuh manajemen Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
jakarta, 17 April 2012
The Sustainability Report and other related information are the full responsibility of the Management of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear below
PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam didirikan pada tahun 1968, sebagai badan usaha milik negara (BUMn), gabungan dari beberapa perusahaan pertambangan. [2.1]
Sebagai BUMn dengan status perusahaan terbuka, pemegang saham Antam adalah: [2.6]
1. Pemerintah Indonesia sebagai pemilik saham utama (65%) 2. Publik (35%)
Produk utama dan jangkauan pasar Antam adalah: [2.2] [2.7]
• Bijih nikel: jepang, China dan Eropa • Feronikel: Korea, jepang dan Eropa
• Emas, perak dan jasa pemurnian: Indonesia dan Singapura
• Bauksit : jepang dan China
wilayah operasi Antam meliputi wilayah Indonesia. [2.5]
Kantor Pusat Antam berada di ibu kota negara, jakarta, dengan sebaran wilayah kegiatan usaha dan operasi Perseroan: [2.4]
1. Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Bogor, jawa Barat.
2. Unit Bisnis Pertambangan nikel Sulawesi Tenggara (UBPn Sultra).
Perubahan signifikan yang berlangsung dalam kurun waktu periode pelaporan adalah pengangkatan dua anggota Komisaris dalam Dewan Komisaris Perseroan untuk jangka waktu lima tahun. Pengangkatan dan penetapan mereka dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada 14 juni 2011. Kedua Komisaris tersebut adalah: [2.9] 1. Drs. Sri Mulyanto, M.Sc
2. Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, PhD.
PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam was established in 1968, as a state-owned enterprise (SOE), composed of several mining companies. [2.1]
As a publicly listed SOE, Antam’s shareholders are: [2.6] 1. Government of Indonesia as majority shareholder (65%) 2. Public (35%)
Main products and market served of Antam are as follows: [2.2] [2.7]
• Nickel ore: Japan, China and Europe • Ferronickel: Korea, Jepang and Europe
• Gold, silver and refining service: Indonesia and Singapura • Bauxite: Japan and China
The operational area of Antam covers the regions of Indonesia. [2.5]
Antam’s head office is located in the capital city, Jakarta, with the Company’s areas of business and operations are as follows: [2.4]
1. Gold Mining Business Unit (UBPE) Pongkor, Bogor, West Java.
2. Nickel Mining Business Unit Southeast Sulawesi (UBPN Sultra).
3. Nickel Mining Business Unit North Maluku (UBPN Malut). 4. Precious Metal Processing and Refining Business Unit
(UBPP LM), Jakarta. 5. Geomin Unit, Jakarta.
A significant change that took place within the reporting period was the appointment of two Commissioners of the Board of Commissioners for a period of five years. They were appointed and determined at the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on June 14, 2011. The Commissioners are: [2.9]
1. Drs. Sri Mulyanto, M.Sc
2. Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, PhD.
Pegawai Antam di tambang Pomalaa, Sulawesi Tenggara | Antam employees at Pomalaa, Southeast Sulawesi
Skala Pelaporan | Scale of Reporting [2.8] [2.6]
Uraian | Description Periode Pelaporan | Reporting Periode
2011 2010 2009
jumlah pegawai | Number of employee 2,392 2,541 2,689
Total penjualan bersih (Rp juta) | Total nett sales (million IDR) 10,346,433 8,744,300 8,711,370
Total kapitalisasi (Rp juta) | Total capitalization (million IDR)
Utang | Debt 4,429,192 2,635,339 1,748,127
Ekuitas | Equity 10,772,043 9,583,550 8,191,869
Kuantitas produk terjual | Quantity of product sold
Feronikel | Ferronickel (Tni) 19,527 18,254 14,191
Bijih nikel | Nickel ore (wmt) 6,345,742 5,863,840 4,901,699
Emas | Gold (Kg) 8,009 6,561 12,893
Perak | Silver (Kg) 26,890 41,522 87,187
Bijih bauksit | Bauxite ore (wmt) 177,966 191,615 445,662
Aset (Rp juta) | Assets (million IDR) 15,201,235 12,218,889 9,939,996
Kepemilikan saham | Share ownership
Pemerintah RI | Government of Indonesia 65% 65% 65%
Company Philosophy
[4.8]
To be a global mining based corporation, with
healthy growth and world-class standards.
Menjadi korporasi global berbasis
pertambangan dengan pertumbuhan
sehat dan standar kelas dunia.
2020 Vision
[4.8]Mission
[4.8]•
Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai
pemain global.
•
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
•
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.
•
Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan,
diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
•
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi
berkinerja tinggi.
•
Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi,
khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
•
To develop and implement world-class best practices to transform Antam to be a global player.
•
To develop operational excellence based on low-cost operations and applicable technology with utmost
concern on health, safety and environment.
•
To process existing and new reserves to develop competitive advantages.
•
To drive healthy growth through development of mining related business, selective diversification and
integration for maximizing shareholders value.
•
To develop employee competencies and welfare as well as high performing organization culture.
[2.3]
• KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Committee
• KOMITE gOOD cORPORATE gOvERNANcE
Good Corporate Governance Committee
• KOMITE cORPORATE SOcIAl RESPONSIbIlITy, lINgKuNgAN DAN PAScATAMbANg
Corporate Social Responsibility, Environment and Post Mining Committee
KANTOR PuSAT | HEAD OFFICE
Senior vice President unit
Bisnis Pertambangan nikel Sulawesi tenggara Senior Vice President Southeast Sulawesi Nickel Mining Business unit
Syafri Isman
vice President unit bisnis
Pertambangan nikel Maluku Utara
Vice President North Maluku Nickel Mining Business unit
yaris Tandi
Senior vice President unit
Bisnis Pertambangan Emas Pongkor
Senior Vice President Pongkor Gold Mining
Business unit Hari Widjajanto
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SGS International) diperoleh pada 7 Mei 2009 dan berlaku sampai
dengan 7 Mei 2012.
Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SGS International) obtained on May 7, 2009. This certificate is valid until May 7, 2012.
Registrasi REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) diperoleh tanggal 23 november 2008 untuk memenuhi regulasi pasar Uni Eropa mengenai penggunaan bahan kimia yang aman dalam siklus pengolahan feronikel.
REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) Registration was obtained on November 23, 2008 to fullfill the European Union regulation on safe use of chemical substain in ferronickel processing cycle.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (SGS International) untuk proses pengolahan feronikel dan kegiatan pendukung diperoleh sejak 17 Mei 2002 (upgrading dari
versi ISO 9002: 1994 pada 3 April 1996 dan dari versi ISO 9001: 2000 pada 20 Mei 2010) dan berlaku sampai dengan 3 April 2014.
Quality Management System Certificate-ISO 9001: 2008 (SGS International) for ferronickel processing and supporting activities, obtained on May 17, 2002 (upgrade from ISO 9002: 1994 version, obtained on April 3, 1996 and from ISO 9001: 2000 obtained on May 20, 2010). This certificate is valid until April 3, 2014.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh sejak 3 Maret 2000
(upgrading dari versi ISO 9001: 2000 pada 3 Maret 2009) dan berlaku sampai
dengan 2 Maret 2012.
Quality Management System Certification-ISO 9001: 2008 (SAI Global) for gold mining and processing at Pongkor, obtained on March 3, 2000 (upgrade from ISO 9001: 2000 version obtained on March 3, 2009). This certificate is valid until March 2, 2012.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh sejak 18 September 2002 dan dilakukan upgrade versi 2004 pada tahun 2005 dan berlaku sampai dengan 17 September 2014.
Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (SAI Global) for gold
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (SGS International) untuk kegiatan penambangan, pengolahan feronikel serta kegiatan pendukung diperoleh sejak tahun 2006 (upgrading dari versi ISO 14001: 1996 yang diperoleh sejak tahun 2001) dan berlaku sampai dengan 29 november 2012.
Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (SGS International) for mining, ferronickel processing and supporting activities, obtained in 2006 (upgrade from ISO 14001: 1996 version obtained in 2001). This certificate is valid until November 29, 2012.
[4.12]
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh pada tanggal 15 Oktober 2008 dan berlaku sampai dengan 14 Oktober 2014.
Occupational, Health and Safety Management System Certification-OHSAS 18001: 2007 (SAI Global) for gold mining and processing at Pongkor, obtained on October 15, 2008. This certificate is valid until October 14, 2014.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001:2008 (TUV) untuk Pengelolaan, Pelaksanaan Kebijakan-Kebijakan serta Pengembangan Bisnis dan Operasi di Kantor Pusat, diperoleh sejak 20 Desember 2011 dan berlaku sampai dengan 5 Maret 2015.
Quality Management System-ISO 9001:2008 (TUV) Certification for Policy Management and Implementation and Business and Operation Development at the Head Office. This certificate is obtained since December 20 2011 and it is valid until March 5, 2015.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001:2008 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014.
Quality Management System-ISO 9001:2008 (SAI Global) Certification for nickel ore mining process at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is obtained since May 26 2011 and it is valid until May 25, 2014.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001:2004 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014.
Environmental Management System-ISO 14001:2004 (SAI Global) Certification for nickel ore mining at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is obtained since May 26 2011 and it is valid until May 25, 2014.
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System- OHSAS 18001:2007 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014.
Occupational, Health and Safety Management System-ISO 18001:2007 (SAI Global) Certification for nickel ore mining at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is
Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001:2007 untuk cakupan penerapan Design and Development, Processing, Refinery, Manufacturing and Trading of Precious Metals and Provision of Laboratory Analysis Services di UBPP Logam Mulia. Sertifikat ini diperoleh sejak tanggal 28 Desember 2011 dan berlaku sampai dengan bulan Maret 2015.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (TUV) untuk seluruh aktifitas proses di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak tahun 2004 dan berlaku sampai dengan 14 juni 2014.
Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (TUV) for all processing activities at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, obtained in 2004. This certificate is valid until June 14, 2014.
Akreditasi dari London Bullion Market Association (LBMA) setelah melewati prosedur pengujian produk oleh LBMA sejak tanggal 1 januari 1999. Accreditation from London Bullion Market Association (LBMA). The accreditation was obtained after Logam Mulia underwent product testing procedures by LBMA. The accreditation was obtained on January 1, 1999.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (TUV) untuk kegiatan eksplorasi dan pengembangan pertambangan di Unit Geomin, diperoleh sejak 28 Oktober 2005 (upgrading dari versi ISO 9001: 2000 pada 6 november 2009) dan berlaku sampai dengan 5 november 2012.
Quality Management System Certification-ISO 9001: 2008 (TUV) for all exploration
Akreditasi Laboratorium Penguji sesuai standar ISO 17025 yang dikeluarkan oleh KAn (Komite Akreditasi nasional) untuk analisa emas, perak serta campuran emas, perak dan platinum di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak bulan juni 2005 dan berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015.
Testing Laboratory Accreditation in accordance to ISO 17025, issued by National Accreditation Committee (KAN) for gold, silver, gold and silver mixture and platinum analysis at Logam Mulia Processing and Refinery Services, obtained in June 2005 and valid until August 17, 2015.
Sertifikasi dari Dubai Metal and Commodities Centre untuk produk emas jenis small bar
Logam Mulia di pasar Timur Tengah sejak Agustus 2005. Bertujuan agar balok emas produksi Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia dapat diperjualbelikan secara bebas di pasar Timur Tengah tanpa mengubah identitas LM.
Certification from Dubai Metal and Commodities Centre for Logam Mulia’s small gold bar, obtained in August 2005. The accreditation certifies Logam Mulia’s gold bars to be traded freely at the Middle East market without any modification to Logam Mulia’s identity.
Certification
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (TUV) untuk seluruh aktifitas proses di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak tahun 2004 (upgrading
dari versi ISO 9001: 2000 pada 12 juni 2010) dan berlaku sampai dengan 14 juni 2014.
[2.10]
External Accolades and Recognition
[2.10]PENghARgAAN | AWARD KEgIATAN | EVENT
The Best in Building & Managing Corporate Image Corporate Image Award (IMAC)
2011
• Most Organized Investor Relations
• Strongest Adherence to Corporate Governance in 2011 Alpha Southeast Asia Magazine
Indonesia Green Awards 2011 Majalah Bisnis & CSR
Business & CSR Magazine
Upakarti Utama (UBPn Sultra | UBPN Southeast Sulawesi) Upakarti Utama (UBPP LM | UBPP LM)
Upakarti Pratama (UBPE Pongkor | UBPE Pongkor) Upakarti Pratama (UBPn Malut | UBPN North Maluku)
Penghargaan Keselamatan Pertambangan 2011, Kementerian ESDM
Mining Safety Awards 2011, Ministry of Energy & Mineral Resources
• PROPER hIJAU | GREEN PROPER (UBPE Pongkor | UBPE Pongkor) • PROPER BIRU | BLUE PROPER (UBPn Maluku Utara | UBPN North Maluku) • PROPER BIRU | BLUE PROPER (UBPP LM | UBPP LM)
• PROPER BIRU | BLUE PROPER (UBPn Sultra | UBPN Southeast Sulawesi) • PROPER BIRU | BLUE PROPER (PT Cibaliung Sumber daya)
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of Environment
Best Overall Corporate Governance Award 2011,
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
• Platinum (Program Pembangunan dan Pengembangan Pusat Biodiversity Taman nasional Gunung Halimun-Salak) | Platinum (Development Program of Biodiversity Center of Halimun-Salak Mountain National Park)
• Platinum (Program Revitalisasi Suku Bajo) Platinum (Revitalisation Program of Bajo Tribe)
• Platinum (Program Pengembangan Kawasan Komunitas Etnik Bajo) Platinum (Development Program of Bajo Tribe Community Area)
• Gold (Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Bekas Pertambangan Pasir Besi) | Gold (Community Empowerment Program in Former Iron Ore Mining Areas)
Indonesian CSR Award 2011
Most Trusted Company Good Corporate Governance
Perception Index (CGPI) Award • Best Sustainability Reporting on website 2011
• Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “natural Resources” Indonesia Sustainability Reporting Award 2011 • 3rd The Best Corporate of the year 2011
• 4th The Best Finance Performance for non Finance Company of the year 2011
• 3rd The Best Corporation for Risk Management of the year 2011
• 3rd The Best Marketing Management of the year 2011
• 1st The Best GCG Implementation of the year 2011
Anugerah Business Review 2011 Business Review Award 2011
• Aditama (Emas) - UBPE Pongkor | UBPE Pongkor • Utama (Perak) - UBPn Sultra | UBPN Southeast Sulawesi • Utama (Perak) - UBPn Malut | UBPN North Maluku
eperti periode sebelumnya, Antam kembali menyampaikan Laporan Keberlanjutan 2011. Laporan ini memuat pelaksanaan kegiatan dan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), dalam kurun waktu 1 januari hingga 31 Desember 2011. Penyampaian Laporan Keberlanjutan 2011 merupakan kesinambungan Laporan Keberlanjutan 2010, yang terbit bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 juni 2011. [3.1] [3.2] [3.3]
Penyusunan dan pengolahan materi pelaporan berdasarkan pada Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3.1 (GRI G3.1), serta GRI Mining and Metals Sector Supplement (GRI MMSS). Kami melengkapi Laporan Keberlanjutan 2011 dengan hasil penjaminan (assurance) berdasarkan AA1000 Assurance Standard (AA1000 AS) dari pihak independen, yakni national Center for Sustainability Reporting (nCSR). Pelaksanaan penjaminan dilakukan dengan pendekatan tingkat moderat melalui pemeriksaan dokumen pendukung. [3.9] [3.13]
Laporan ini juga menyertakan referensi silang GRI dengan ISO 26000:2010, yaitu Guidance on Social Responsibility. Penyertaan ini menegaskan komitmen Antam dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan yang sejalan dengan standar internasional. Referensi silang dilakukan mengacu pada dokumen GRI and ISO 26000: How To Use GRI Guidelines on Conjuction with ISO 26000. Seluruh indikator dalam GRI G3.1 dan GRI MMSS yang telah terpenuhi, serta referensi silang dengan ISO 26000:2010, ditampilkan dalam tabulasi di bagian akhir pelaporan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca laporan memahami informasi dan data yang disajikan. [3.12]
Seluruh informasi dalam laporan disajikan berdasarkan prinsip materialitas, yakni mengutamakan pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pemangku
Similar to the previous period, Antam presents the 2011 Sustainability Report. This report contains the implementation of activities and performance of corporate social responsibility (CSR), in the period January 1 to December 31, 2011. The 2011 Sustainability Report is presented as a continuation of 2010 Sustainability Report, which was published in conjunction with the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) on June 14, 2011. [3.1] [3.2] [3.3]
Preparation and processing of reporting materials refer to the Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3.1 (GRI G3.1), and the GRI Mining and Metals Sector Supplement (GRI MMSS). We complement the 2011 Sustainability Report with the assurance results based on the AA1000 Assurance Standard (AA1000 AS) from an independent party: PT Mazar. Implementation of the assurance made by moderate level approach through examination of supporting documents. [3.9] [3.13]
This report also includes cross-references of GRI and ISO 26000:2010, the Guidance on Social Responsibility. This inclusion confirms our commitment in implementing corporate social responsibility in line with international standards. Cross-references refer to the GRI document and ISO 26000: How To Use GRI Guidelines on conjuction with ISO 26000.
All indicators in the GRI G3.1 and GRI MMSS that have been fulfilled, as well as cross-reference with ISO 26000:2010, are shown in the tabulation at the end of the reporting. This is applied to help the report readers understand the information and data presented. [3.12]
All information presented in this report is based on the principle of materiality, prioritizing the disclosure of information that could affect stakeholders and have an
kepentingan maupun memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan Perusahaan. Mengingat laporan ditampilkan dalam dwi bahasa, maka penulisan notasi angka dalam tabel menggunakan kaidah internasional. Laporan Keberlanjutan 2011 diberikan kepada para pemegang saham dalam RUPST, dan kalangan pemerintahan, otoritas pasar modal, akademisi, lembaga riset maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Selain edisi cetak, laporan ini juga dapat diakses melalui situs Perusahaan: http://www.antam.com. [3.5]
Cakupan informasi dalam laporan berasal dari empat unit bisnis Antam dan tidak ada yang berasal dari perusahaan anak maupun perusahaan patungan. Perubahan signifikan pelaporan adalah penyertaan informasi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Unit Bisnis Pertambangan nikel Maluku Utara (UPBn Malut). Adapun tiga unit bisnis lainnya adalah Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Unit Bisnis Penambangan nikel Sulawesi Tenggara (UBPn Sultra), serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) jakarta. [3.6] [3.7] [3.8] [3.11]
Ada data dari laporan sebelumnya, yang harus disampaikan ulang (restatement), yaitu pada informasi penggunaan material. Angka revisi kami sampaikan karena perbedaan cara perhitungan yang sebelumnya manual berubah menggunakan sistem aplikasi internal perusahaan. Pada beberapa tampilan data, kami juga terus melakukan penyempurnaan dan penyesuaian, terkait perubahan format materi informasi yang disampaikan masing-masing unit bisnis. [3.10] [EN1]
Akhirnya, Antam berharap adanya tanggapan dengan mengisi lembar umpan balik dari para pemangku kepentingan atas penyampaian Laporan Keberlanjutan 2011 ini, yang dapat ditujukan kepada Corporate Secretary. [3.4]
important impact in the company’s economic, social and environmental performance. Given the report is displayed in bilingual, notation of figures in the tables follows international system. The 2011 Sustainability Report is given to shareholders in the Annual GMS, as well as to the government, capital market authorities, academia, research institutions and other concerned parties. In addition to the printed edition, this report can also be accessed through the Company’s website: http://www.antam.com. [3.5]
Coverage of information in the report come from four business units of Antam and none came from its subsidiaries or joint ventures. Significant changes of report are the inclusion of information on the implementation of corporate social responsibility by Nickel Mining Business Unit North Maluku (UPBN Malut). The three other business units are Gold Mining Business Unit (UBPE) Pongkor, Nickel Mining Business Unit Southeast Sulawesi (UBPN Southeast Sulawesi), and Precious Metals Processing and Refining Business Unit (UBPP LM) Jakarta. [3.6] [3.7] [3.8] [3.11]
There is data from previous reports that must be presented again (restatement), which is the information of material usage. We submit revised figures due to the use of different calculation methods from manually to using corporate internal application system. In several data presentation, we also continue to make improvements and adjustments, related to format changes of information materials submitted by each business unit. [3.10] [EN1]
Finally, Antam expects a response from stakeholders by filling in the feedback sheet on the 2011 Sustainability Report, which can be addressed to the Corporate Secretary. [3.4]
Petugas perkebunan Agromedika di Pongkor, jawa Barat
ebagai entitas bisnis Antam dikelola secara profesional dengan mematuhi perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola (good corporate governance atau GCG) yang bersifat universal. Kami senantiasa berupaya agar setiap kebijakan yang dibuat dan diberlakukan Perseroan telah memenuhi prinsip-prinsip kewajaran (fairness), kemandirian (independence), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency) dan tanggung jawab (responsibility).
Mengacu pada Undang-Undang (UU) no.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka struktur kelola Antam terdiri dari: [4.1]
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang merupakan organ tertinggi Perusahaan.
2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ pengawas Perusahaan dan pemberi nasihat kepada Direksi. 3. Direksi, adalah organ yang bertanggung jawab atas
pengurusan Perusahaan.
Dengan pemisahan fungsi, tugas dan kewenangan, maka tidak ada Dewan Komisaris yang melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi. Selain itu, tidak ada Direksi yang merangkap jabatan sebagai eksekutif perusahaan (executive officer) satu tingkat di bawahnya. Susunan nama Dewan Direksi dan Komisaris dapat dilihat dalam laporan tahunan. [4.2]
RAPAT uMuM PEMEgANg SAHAM (RuPS)
Melalui RUPS yang terakhir diselenggarakan tanggal 14 juni 2011, pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas dapat menyampaikan rekomendasi atau pendapat terkait upaya peningkatan kinerja Perusahaan. RUPS diselenggarakan minimal satu kali dalam setahun (RUPS Tahunan), atau bila ada hal-hal yang dinilai mendesak (RUPS Luar Biasa). [4.4]
DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE
Dewan Komisaris diangkat dan ditetapkan dalam RUPS. Hingga akhir 2011, jumlah anggota Dewan Komisaris
As a business entity, Antam is professionally managed in compliance with applicable laws in Indonesia and the universal principles of good corporate governance (GCG). We strive to make and implement the Company’s policies meet the principles of fairness, independence, accountability, transparency and responsibility.
Referring to Law No 40 of 2007 on Limited Liability Company, Antam’s governance structure consists of: [4.1] 1. General Meeting of Shareholders (GMS), which is the
highest organ of the Company.
2. Board of Commissioners, acts as oversight organ of the Company and advisory organ for Board of Directors. 3. Board of Directors, is an organ responsible for the
management of the Company.
With the separation of the functions, duties and authority, there is no Board of Commissioners serving concurrently as Directors. In addition, there are no Directors concurrently serving as company’s executive officers of one level below. Composition of the Board of Directors and Commissioners’ names can be seen in the annual report. [4.2]
GeneRal meeTinG Of shaRehOldeRs (Gms)
Through last GMS that was held on June 14, 2011, shareholders, majority and minority, submitted recommendations or opinions related to efforts to improve the Company’s performance. GMS is held at least once a year (Annual GMS), or if there are matters that are considered urgent (Extraordinary GMS). [4.4]
BOARD OF COMMISSIONERS AND COMMITTEES
Board of Commissioners is appointed and determined in the GMS. Until the end of 2011, there were six members
adalah Komisaris Independen. jumlah ini merupakan 33,33 persen, sehingga jumlah komisaris independen memenuhi syarat minimal yang ditetapkan UU Perseroan Terbatas. [4.3]
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu beberapa Komite yang dibentuk Perusahaan, yaitu Komite Audit; Komite GCG; Komite nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (nRPSDM); serta Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang (CSR-LPT). Masing-masing komite dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris. [4.1]
DIREKSI
Direksi diangkat dan ditetapkan dalam RUPS. Tidak ada pengangkatan dan penetapan Direksi baru di tahun 2011. Demikian pula tidak ada perubahan susunan Direktorat.
Penentuan Direksi dilaksanakan melalui dua tahap. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri negara BUMn sebagai pemegang saham mayoritas. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam RUPS sekaligus dilakukan penetapan. Khusus untuk Direktur Umum & CSR, materi seleksi dan pengujian kompetensi yang diberikan menyangkut pemahaman maupun strategi kebijakan di bidang CSR. [4.7]
KOMITE INDEPENDEN cSR lPT
Sebagai perusahaan pertambangan yang menuju kelas dunia, Antam selalu menerapkan praktik penambangan yang baik (good mining practices), sesuai dengan
independent commissioners. The number represents 33.33% of total members, which met the minimum number of independent commissioners required by Limited Liability Company Law. [4.3]
In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by several committees formed by the Company, namely the Audit Committee; GCG Committee: Nomination, Remuneration and Human Resources Development (NRPSDM) Committee; and the Corporate Social Responsibility, Environment, and Post-mining (CSR-LPT) Committee. Each of these committees chaired by a member of the Board of Commissioners. [4.1]
BOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors is appointed and determined in the GMS. There was no new appointment and determination of the Board of Directors in 2011. Similarly there was no change in the composition of Directorate.
The determination of the Board of Directors implemented through two phases. First, the internal selection and fit and proper test by the State Minister of State-owned Enterprises as the majority shareholder. Second, the selection result is brought to the GMS as well as to determine the membership. The Director of General Affairs and CSR is specifically given material selection and competence test on comprehension of CSR policy and strategy. [4.7]
indePendenT COmmiTTee Of CsR-ePm
peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia dan juga kepatuhan pada standar internasional. Pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) juga dilakukan berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan dokumen Panduan ISO 26000:2010. Untuk memastikan pengelolaan sosial dan lingkungan dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan perundangan dan mengikuti perkembangan standar internasional, Dewan Komisaris membentuk Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang atau disebut Komite CSR-LPT. Komite ini bekerja secara profesional dan independen untuk membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi dengan fokus pada dua aspek dari Arus Utama CSR, yaitu: [4.9] [4.10]
1. Aspek pelibatan dan pengembangan masyarakat, meliputi kegiatan sosial (pengembangan masyarakat atau community development, serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL)
2. Aspek lingkungan, meliputi kegiatan pengelolaan lingkungan, termasuk reklamasi serta kegiatan penutupan dan pascatambang.
Di samping itu, Komite CSR-LPT juga melaksanakan penelaahan terhadap rencana dan pelaksanaan pengelolaan sosial, lingkungan dan pascatambang, serta melakukan evaluasi kebijakan dan identifikasi dampaknya, termasuk juga koordinasi, sosialisasi, fasilitasi dan advokasi yang berkaitan dengan integrasi penerapan seluruh aspek CSR Arus Utama. Evaluasi dilakukan berdasarkan panduan ISO 26000:2010. Semua kinerja Komite CSR-LPT disampaikan kepada Dewan Komisaris dalam berbagai bentuk laporan kerja. [4.10]
Untuk meningkatkan pengetahuan dan mengikuti perkembangan isu keberlanjutan, para anggota Komite CSR-LPT mengikuti pelatihan, workshop, seminar atau forum tertentu, misalnya workshop Sustainability Management Reporting, CSR Asia Sustainability Forum, workshop Green Partnership, serta CSR Asia Summit.
[LA10]
KOMPENSASI DAN REMuNERASI
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan mengacu pada rumusan remunerasi yang dibuat Komite nRPSDM. Kompensasi bagi Direksi juga mempertimbangkan hasil evaluasi
international standards. Fulfillment of corporate social responsibility (CSR) is also carried out under Article 74 of Law No 40 of 2007 regarding Limited Liability Company and ISO 26000:2010 Guidelines document.
To ensure social and environmental management is properly implemented in accordance with laws and regulations as well as keeping abreast of the international standards development, Board of Commissioners formed the Corporate Social Responsibility, Environment and Post-mining Committee or CSR-EPM Committee to assist the implementation of oversight and advisory functions to Board of Directors with focus on two aspects of CSR mainstream, as follows: [4.9] [4.10]
1. Community engagement and development aspect, covering social activities (community development as well as Partnership and Community Stewardship Program or PKBL)
2. Environmental aspect, covering environmental management activities including reclamation as well as mine closure and post-mining activities.
CSR-EPM Committee also reviews the plans and implementation of social, environment and post-mining management, as well as conducts policy evaluation and its impact identification, including coordination, dissemination, facilitation and advocacy related to integrated application of all CSR mainstream aspects. The evaluation is based on ISO 26000:2010 guidelines. All performance of CSR-EPM Committee is submitted to the Board of Commissioners in the form of work report. [4.10]
To increase knowledge and keep abreast of sustainability issues, CSR-EPM Committee members undergo particular training, workshops, seminars or forums, such as workshops on Sustainability Management Reporting, CSR Asia Sustainability Forum, Workshop on Green Partnership, and the CSR Asia Summit. [LA10]