• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi POP BK Dr. Fahrozin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sosialisasi POP BK Dr. Fahrozin"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Muh Farozin

Dosen Prodi BK UNY 08122707448

farozin2311@yahoo.com Muh Farozin

Dosen Prodi BK UNY 08122707448

farozin2311@yahoo.com

Disampaikan pada Sosialisasi Panduan

Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

Diselenggarakan oleh PPPPTK Penjas dan BK Parung, 10-14 Februari 2017

Disampaikan pada Sosialisasi Panduan

Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

(2)

LANDASAN YURIDIS

BIMBINGAN DAN KONSELING

(a.l. ... lengkapnya Lihat buku POP BK)

1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

2. UU No. 14 Tahun 2005 ttg Guru & Dosen

3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008

tentang Guru

4. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang

Standar Kualifkasi Akademik dan

Kompetensi Konselor

(3)

5. Permendikbud No. 64

Tahun 2014

tentang Peminatan pada

Pendidikan

Menengah

6. Permendikbud No. 111

Tahun 2014

tentang Bimbingan dan

Konseling

pada Pendidikan Dasar

dan

(4)

PERMENDIKBUD 81A 111 TTG BK

Permendikbud No. 81A Tahun

2013 tentang Implementsi

Kurikululum, Lampiran IV, VIII.

Konsep dan Strategi Layanan

Bimbingan dan Konseling

DIPERBAIKI MENJADI

Permendikbud No. 111 Tahun

2014 tentang Bimbingan dan

Konseling pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Permendikbud No. 81A Tahun

2013 tentang Implementsi

Kurikululum, Lampiran IV, VIII.

Konsep dan Strategi Layanan

Bimbingan dan Konseling

DIPERBAIKI MENJADI

Permendikbud No. 111 Tahun

2014 tentang Bimbingan dan

Konseling pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan

(5)

Pasal 12

Permendikbud No. 111/2014 ttg BK

Pasal 12

Permendikbud No. 111/2014 ttg BK

(1) Pelaksanaan BK menggunakan Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini

(2) Pedoman BK sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) perlu diatur lebih rinci dalam bentuk

Panduan Operasional layanan Bimbingan dan Konseling.

(1) Pelaksanaan BK menggunakan Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini

(2) Pedoman BK sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) perlu diatur lebih rinci dalam bentuk

(6)

POP BK PADA SATUAN

PENDIDIKAN

Permendikbud No. 111 Tahun 2014

tentang Bimbingan dan Konseling pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah

(BK-PDPM)

menjadi dasar

menyusun Panduan Operasional

Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

di SD, SMP, SMA, SMK

(POP

(7)

BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKAN

Diselengggarakan berdasarkan : 1.BK PDPM

2.POP BK di SD 3.POP BK di SMP 4.POP BK di SMA 5.POP BK di SMK Diterbitkan oleh

Ditjen GTK Kemdikbud RI, 2016

Diselengggarakan berdasarkan : 1.BK PDPM

2.POP BK di SD 3.POP BK di SMP 4.POP BK di SMA 5.POP BK di SMK

Diterbitkan oleh

Ditjen GTK Kemdikbud RI, 2016

(8)

POP BK SD, SMP, SMA, SMK

Disusun oleh Tim meliputi

unsur pengambil kebijakan,

akademisi, praktisi, dan

organisasi profesi BK

Dilakukan uji keterbacaan

naskah

Dilakukan penyelarasan

naskah

Disosialisasikan

Disusun oleh Tim meliputi

unsur pengambil kebijakan,

akademisi, praktisi, dan

organisasi profesi BK

Dilakukan uji keterbacaan

naskah

Dilakukan penyelarasan

naskah

Disosialisasikan

(9)

SOSIALISASI BK-PDPM dan POP BK

22 Des 2016 di Balikpapan =

sosialisasi kebijakan GTK

Kemdikbud RI oleh Ditjen GTK, salah satunya Kebijakan

Bimbingan dan Konseling.

23 Des 2016 diberikan copy fle

(10)

27 Des 2016 dini hari

BK PDPM dan POP BK

SD, SMP, SMA, SMK

diunggah melalui

hsbki.or.id

27 Des 2016 dini hari

BK PDPM dan POP BK

SD, SMP, SMA, SMK

diunggah melalui

(11)

SOSIALISASI POP BK SD,SMP,SMA,SMK

SOSIALISASI POP BK SD,SMP,SMA,SMK

1. Cilacap, 13 Januari 2017 == Sekjen PB ABKIN 2. Mataram, 14 Januari 2017 == dibuka oleh Rektor Universitas HANZANWADI, Lombok Timur

3. Bandung, 16 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Dirjen GTK Kemdikbud

4. Palembang, 26 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Wakil

Rektor I Universitas PGRI Palembang (H. Eddy Salam, SH., MM) dan dibuka oleh Ka Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid PTK a.n Ka Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.

5. Semarang, 7 Februari 2017, dibuka wakil Rektor 1 Universitas Ngudi

Waluyo

6. PPPPTK, 10-14 Februari 2017, dibuka oleh Bapak Kapus PPPPTK Penjas

dan BK

7. Rencana : 18-19 Februari 2017 = Nganjuk

Jatim, direncanakan dibuka Bapak Mendikbud RI, dicetak @ 400 8. Rencana : awal Maret 2017 di DIY

1. Cilacap, 13 Januari 2017 == Sekjen PB ABKIN 2. Mataram, 14 Januari 2017 == dibuka oleh Rektor Universitas HANZANWADI, Lombok Timur

3. Bandung, 16 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Dirjen GTK Kemdikbud

4. Palembang, 26 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Wakil

Rektor I Universitas PGRI Palembang (H. Eddy Salam, SH., MM) dan dibuka oleh Ka Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid PTK a.n Ka Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.

5. Semarang, 7 Februari 2017, dibuka wakil Rektor 1 Universitas Ngudi

Waluyo

6. PPPPTK, 10-14 Februari 2017, dibuka oleh Bapak Kapus PPPPTK Penjas

dan BK

7. Rencana : 18-19 Februari 2017 = Nganjuk

(12)

POP BK SD, SMP, SMA,

SMK bukan diterbitkan

oleh ABKIN, HSBKI,

IMABKIN, IBKS, ISPI,

MGBK tetapi

diterbitkan oleh Ditjen

GTK Kemdikbud RI 2016

POP BK SD, SMP, SMA,

SMK

bukan diterbitkan

oleh ABKIN, HSBKI,

IMABKIN, IBKS, ISPI,

MGBK

tetapi

(13)

Pada tahun 2017 Satu

Pedoman dan Satu

Panduan Bimbingan dan

Konseling :

BK PDPM, POP BK DI SD,

SMP,

SMA, SMK

Diterbitkan oleh

DITJEN GTK KEMDIKBUD

RI 2016

Pada tahun 2017 Satu

Pedoman dan Satu

Panduan Bimbingan dan

Konseling :

BK PDPM, POP BK DI SD,

SMP,

SMA, SMK

(14)

TUJUAN POP BK TUJUAN POP BK

1.Memandu guru BK dalam

memfasilitasi dan

memperhatikan ragam

kemampuan, kebutuhan,

dan minat sesuai dengan

karakteristik peserta didik

2.Memfasilitasi guru BK

dalam

merencanakan,melaksanak

an, mengevaluasi, dan

tindak lanjut layanan BK

1.Memandu guru BK dalam

memfasilitasi dan

memperhatikan ragam

kemampuan, kebutuhan,

dan minat sesuai dengan

karakteristik peserta didik

2.Memfasilitasi guru BK

dalam

merencanakan,melaksanak

an, mengevaluasi, dan

(15)

TUJUAN POP BK : (lanjutan)

3.Memberi acuan guru BK dalam mengembangkan program

layanan BK secara utuh dan optimal

4. Memfasilitasi guru BK dalam menyelenggarakan BK

5. Memberi acuan bagi pemangku

kepentingan penyelenggaraan BK pada satuan pendidikan

3.Memberi acuan guru BK dalam mengembangkan program

layanan BK secara utuh dan optimal

4. Memfasilitasi guru BK dalam menyelenggarakan BK

5. Memberi acuan bagi pemangku

(16)

PENGGUNA POP BK

PENGGUNA POP BK

GURU BK/KONSELOR

menyelenggarakan kegiatan BK

berdasarkan pedoman dan panduan BK.

GURU BK/KONSELOR

menyelenggarakan kegiatan BK

berdasarkan pedoman dan panduan BK.

1 1

2

KEPALA DINAS PENDIDIKAN memberikan kebijakan yang

mendukung penyelenggaraan BK di sekolah.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN memberikan kebijakan yang

mendukung penyelenggaraan BK di sekolah.

3 3

KEPALA SEKOLAH mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.

KEPALA SEKOLAH mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.

4 4

PENGAWAS PENDIDIKAN mensupervisi dan membina penyelenggaraan BK

sebagai bagian dari program pendidikan di sekolah.

PENGAWAS PENDIDIKAN mensupervisi dan membina penyelenggaraan BK

(17)

PENGGUNA POP BK

(lanjutan)

:

PENGGUNA POP BK

(lanjutan)

:

Lembaga pendidikan yang menyiapkan guru BK/konselor hendaknya dalam

mengembangkan kurikulum

memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK

Lembaga pendidikan yang menyiapkan guru BK/konselor hendaknya dalam

mengembangkan kurikulum

memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK

5 5

Organisasi profesi memberikan dukungan dalam Pengembangan Keprofesian guru bimbingan dan konseling.

Organisasi profesi memberikan dukungan dalam Pengembangan Keprofesian guru bimbingan dan konseling.

6 6

PPPPTK Penjas dan BK menyelenggarakan

kegiatan pelatihan dengan

memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK

7

7 Komite Sekolah memberikan dukungan penyelenggaraan layanan bimbingan dan

konseling di sekolah.

Komite Sekolah memberikan dukungan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

(18)

PENGGUNA POP

(lanjutan)

PENGGUNA POP

(lanjutan)

GURU MAPEL: kolaborasi dan sinergi kerja dalam upaya terselenggaranya pendidikan dan tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal aspek diri peserta didik.

GURU MAPEL: kolaborasi dan sinergi kerja dalam upaya terselenggaranya pendidikan dan tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal aspek diri peserta didik.

DEWAN PENDIDIKAN: diharapkan penguatan akademik dan layanan BK dilaksanakan

secara profesional dan peran lain yang sesuai dengan aturan.

DEWAN PENDIDIKAN: diharapkan penguatan akademik dan layanan BK dilaksanakan

secara profesional dan peran lain yang sesuai dengan aturan.

GURU KELAS : memahami dan menerapkan konsep bimbingan dan konseling dalam

pembelajaran agar mendukung tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal

aspek diri peserta didik.

GURU KELAS : memahami dan menerapkan konsep bimbingan dan konseling dalam

pembelajaran agar mendukung tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal

aspek diri peserta didik.

BKD: pemenuhan jumlah dan kualifkasi

akademik guru BK/konselor agar layanan BK berfungsi optimal dan tugas lain yang sesuai dengan aturan.

BKD: pemenuhan jumlah dan kualifkasi

(19)

ISI POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK ISI POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK

1. SAMBUTAN DIRJEN GTK KEMDIKBUD RI

2. TIM PENYUSUN PANDUAN 3. PENDAHULUAN

4. PEMAHAMAN PESERTA DIDIK 5. PERENCANAAN LAYANAN BK 6. PELAKSANAAN LAYANAN BK

7. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

8.LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. SAMBUTAN DIRJEN GTK KEMDIKBUD RI

2. TIM PENYUSUN PANDUAN

3. PENDAHULUAN

4. PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

5. PERENCANAAN LAYANAN BK

6. PELAKSANAAN LAYANAN BK

7. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

(20)
(21)

PENDIDIKAN NASIONAL

PENDIDIKAN NASIONAL

(22)

FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

BERFUNGSI mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BERTUJUAN untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Bab II, Pasal 3, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas).

(23)

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN NASIONAL

Manusia Indonesia yang diharapkan =

Sikap Spiritual : beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Sikap sosial : berakhlak mulia,

sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab

Pengetahuan : berilmu

Ketrampilan : cakap dan kreatif

Manusia Indonesia yang diharapkan =

Sikap Spiritual : beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Sikap sosial : berakhlak mulia,

sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab

Pengetahuan : berilmu

(24)

KOMPONEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

(25)

BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan Konseling merupakan upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru BK untuk memfasilitasi perkembangan

peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

Penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan disebut KONSELI.

Bimbingan dan Konseling merupakan upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru BK untuk memfasilitasi perkembangan

peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

(26)

Sebutan KONSELI tertuang

dalam Permendiknas No, 27

tahun 2008 tentang SKA KK.

Sebutan KONSELI

dipergunakan untuk

membedakan dengan

layanan profesi lain,

misalnya

Dokter – pasien

Ustad – santri

Sebutan KONSELI tertuang

dalam Permendiknas No, 27

tahun 2008 tentang SKA KK.

Sebutan KONSELI

dipergunakan untuk

membedakan dengan

layanan profesi lain,

misalnya

Dokter – pasien

(27)

27  Layanan BK pada satuan

pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau Konselor

Tanggung jawab

penyelenggaraan layanan BK pada satuan pendidikan

dilakukan oleh Guru BK atau Konselor

Tanggung jawab pengelolaan

program layanan BK pada

satuan pendidikan dilakukan

oleh Kepala Satuan Pendidikan.

Layanan BK pada satuan

pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau Konselor

Tanggung jawab

penyelenggaraan layanan BK

pada satuan pendidikan

dilakukan oleh Guru BK atau Konselor

Tanggung jawab pengelolaan

program layanan BK pada

satuan pendidikan dilakukan

oleh Kepala Satuan Pendidikan.

LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING

(28)

PEMAHAMAN

(29)

GURU BK PERLU MEMAHAMI

GURU BK PERLU MEMAHAMI

1. Karakteristik peserta didik

meliputi

aspek fsik, kognitif, sosial,

emosi,

moral dan religius

2. Tugas perkembangan

peserta didik

3. Teknik pemahaman

individu

1. Karakteristik peserta didik

meliputi

aspek fsik, kognitif, sosial,

emosi,

moral dan religius

2. Tugas perkembangan

peserta didik

(30)
(31)

PEMANFAATAN

DATA HASIL ASESMEN

PEMANFAATAN

DATA HASIL ASESMEN

1. PENYUSUNAN PROFIL

PESERTA DIDIK (individual,

kelompok, kelas)

2. PENYUSUNAN PROGRAM BK

3. PENYUSUNAN RPLBK

1. PENYUSUNAN PROFIL

PESERTA DIDIK (individual,

kelompok, kelas)

(32)

PERENCANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

KONSELING

PERENCANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

(33)

PROGRAM BIMBINGAN

DAN KONSELING

Disusun berdasarkan

kebutuhan peserta didik

dan sekolah.

Disusun berdasarkan

(34)

TAHAP PERENCANAAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHAP PERENCANAAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Tahap persiapan (preparing)

1.Melakukan asesmen kebutuhan, 2.Aktiftas mendapatkan dukungan 3.Menetapkan dasar perencanaan

Tahap perancangan (disigning)

1. Menyusun program tahunan, dan 2. Menyusun program semesteran

Tahap persiapan (preparing)

1.Melakukan asesmen kebutuhan, 2.Aktiftas mendapatkan dukungan 3.Menetapkan dasar perencanaan

Tahap perancangan (disigning)

(35)

MELAKUKAN ASESMEN

MELAKUKAN ASESMEN

Asesmen dilakukan dengan

menerapkan teknik dan instrumen yang sesuai

Asesmen peserta didik/konseli dan sekolah

Hasil asesmen menjadi dasar penyusunan program dan

pemberian layanan BK

Asesmen dilakukan di awal tahun ajaran atau di awal semester

Asesmen dilakukan dengan

menerapkan teknik dan instrumen yang sesuai

Asesmen peserta didik/konseli dan sekolah

Hasil asesmen menjadi dasar penyusunan program dan

pemberian layanan BK

(36)

AKTIVITAS MENDAPATKAN DUKUNGAN

(37)

DASAR PERENCANAAN

LAYANAN

DASAR PERENCANAAN

LAYANAN

Asesmen kebutuhan peserta

didik dan sekolah,

Landasan flosofs

Teoritis/praksis Bimbingan

dan konseling

Asesmen kebutuhan peserta

didik dan sekolah,

L

andasan flosofs

Teoritis/praksis Bimbingan

(38)

TAHAP PERANCANGAN

(

Designing

)

TAHAP PERANCANGAN

(

Designing

)

1. Penyusunan program

tahunan

2. Penyusunan program

semesteran

1. Penyusunan program

tahunan

(39)

STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN 1. Rasional,

2. Dasar hukum, 3. Visi dan misi,

4. Deskripsi kebutuhan, 5. Tujuan,

6. Komponen program, 7. Bidang layanan,

8. Rencana operasional,

9. Pengembangan tema/topik,

10.Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut,

11.Sarana prasarana, dan 12.Anggaran biaya.

STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN

1. Rasional,

2. Dasar hukum, 3. Visi dan misi,

4. Deskripsi kebutuhan, 5. Tujuan,

6. Komponen program, 7. Bidang layanan,

8. Rencana operasional,

9. Pengembangan tema/topik,

10.Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut,

11.Sarana prasarana, dan

(40)
(41)

Dasar hukum yang

dicantumkan adalah yang menjadi landasan

penyelenggaraan BK : tingkat pemerintah pusat, daerah ,

satuan pendidikan.

Penulisannya : Undang Undang,

Peraturan Pemerintah,

Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan Kepala Sekolah.

(42)

DASAR HUKUM,

misalnya :

DASAR HUKUM,

misalnya :

1. RI, UU No. 20/2003 2. RI, UU nO. 14/2005 3. RI, PP 74/2008

4. RI, Permendikbud 64/2014 5. RI, Permendikbud 111/2014 6. RI, ...?

7. RI, POP BK ...SMP?, 2016, Ditjen GTK Kemdikbud,

8. Gubernur/Kadinas Provinsi

9. Bupati/wali kota/Kadinas Kab/Kota 10.Kepala Sekolah

1. RI, UU No. 20/2003 2. RI, UU nO. 14/2005 3. RI, PP 74/2008

4. RI, Permendikbud 64/2014 5. RI, Permendikbud 111/2014 6. RI, ...?

7. RI, POP BK ...SMP?, 2016, Ditjen GTK Kemdikbud,

8. Gubernur/Kadinas Provinsi

(43)

1.Visi dan misi BK disusun

dengan memperhatikan

tujuan dan kebijakan

pendidikan serta selaras

dengan visi dan misi

sekolah.

2.Visi dan misi BK yang

termuat dalam program

tahunan tidak harus diubah

setiap tahun

(44)

Visi Sekolah 2020:

Terwujudnya sekolah unggul yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki IMTAK dan IPTEKS.

Visi Bimbingan dan Konseling 2020: Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam

memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan unggul dalam IMTAK dan IPTEKS.

Visi Sekolah 2020:

Terwujudnya sekolah unggul yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki IMTAK dan IPTEKS.

Visi Bimbingan dan Konseling 2020:

Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam

memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan unggul dalam IMTAK dan IPTEKS.

Alternatif contoh

VISI BIMBINGAN DAN KONSELING

(45)

Alternatif contoh

MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Misi Bimbingan dan Konseling 2020.

1. Menyelenggarakan layanan BK yang memandirikan peserta didik/konseli

berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.

2. Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia

usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan BK

3. Meningkatkan mutu guru BK/konselor melalui kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

Misi Bimbingan dan Konseling 2020.

1. Menyelenggarakan layanan BK yang memandirikan peserta didik/konseli

berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.

2. Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia

usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan BK

3. Meningkatkan mutu guru BK/konselor melalui kegiatan pengembangan

(46)

4. MENDESKRIPSIKAN KEBUTUHAN

4. MENDESKRIPSIKAN KEBUTUHAN

INSTRUMEN YANG

DIGUNAKAN

HASIL ASESMEN DALAM

KALIMAT PERNYATAAN

INSTRUMEN YANG

DIGUNAKAN

HASIL ASESMEN DALAM

(47)
(48)

Altenatif Contoh RUMUSAN KEBUTUHAN

Altenatif Contoh RUMUSAN KEBUTUHAN

Bidang Layanan

Hasil Asesmen Kebutuhan

Rumusan Kebutuhan

Pribadi Selalu merasa tertekan dalam kehidupan

Kemampuan mengelola stres

Tidak percaya diri

Kepercayaan diri yang tinggi

Sosial Interaksi dengan lawan jenis

Interaksi dengan lawan jenis sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Konfik dengan teman Mengelola emosi dengan

baik Belajar Sulit memahami mata

pelajaran

Keterampilan belajar yang efektif

Malas belajar

Motivasi belajar yang tinggi

Karir Bingung memilih

jurusan di perguruan tinggi

Pemahaman mengenai jurusan di perguruan tinggi

Belum punya cita-cita Mengidentifkasi profesi yang sesuai dengan

(49)

5. MERUMUSKAN TUJUAN

5. MERUMUSKAN TUJUAN

Berdasarkan deskripsi

kebutuhan peserta didik/

konseli dan berbentuk

perilaku yang harus

dikuasai peserta

didik/konseli

Berdasarkan deskripsi

kebutuhan peserta didik/

konseli dan berbentuk

perilaku yang harus

dikuasai peserta

(50)

Alternatif contoh RUMUSAN TUJUAN

Alternatif contoh RUMUSAN TUJUAN

No .

Bidang Layanan

Kebutuhan Tujuan Layanan

1 Pribadi Kemampua n mengelola stres

2. Sosial Mengelola emosi

mengelola emosi dengan

(51)

Alternatif Contoh

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Alternatif Contoh

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUH AN

SARANA DAN PRASANA YANG

TERSEDIA

SARANA DAN PRASANA YANG

DIBUTUHKAN

TUJUAN KEGIATAN

Sarana Ruang kerja

guru BK berada di satu ruangan dengan ruang guru mapel

Ruang kerja guru BK

terpisah

dengan guru mapel dan s permanen ruang kerja guru BK

Dan lain-lain Dan lain-lain dan lain-lain

Prasarana Aplikasi

instrumentasi

(52)

6. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM

6. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM PEMINATAN & PERENCANAAN

INDIVIDUAL

LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen

1. Pengemban gan

Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen

PESERTA DIDIK

(53)

LAYANAN DASAR

LAYANAN DASAR

Pengertian layanan dasar: proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik/konseli melalui

kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan

kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan

tugas-tugas perkembangan.

Pengertian layanan dasar: proses

pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik/konseli melalui

kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan

kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan

(54)

Tujuan layanan dasar :

membantu semua peserta

didik/ konseli agar

memperoleh perkembangan

yang normal, memiliki mental

yang sehat, dan memperoleh

keterampilan hidup, atau

dengan kata lain membantu

konseli agar mereka dapat

mencapai tugas-tugas

perkembangannya secara

optimal.

Tujuan layanan dasar :

membantu semua peserta

didik/ konseli agar

memperoleh perkembangan

yang normal, memiliki mental

yang sehat, dan memperoleh

keterampilan hidup, atau

dengan kata lain membantu

konseli agar mereka dapat

mencapai tugas-tugas

(55)

FOKUS PENGEMBANGAN

perkembangan pribadi,

perkembangan sosial,

perkembangan belajar,

perkembangan karir.

Materi layanan dasar perlu

disusun dan secara akademik + emperik teruji

FOKUS PENGEMBANGAN

perkembangan pribadi,

perkembangan sosial,

perkembangan belajar,

perkembangan karir.

Materi layanan dasar perlu

(56)

LAYANAN PEMINATAN DAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

PENGERTIAN PEMINATAN:

Program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan

minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi

pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran

dan/atau muatan kejuruan

PENGERTIAN PEMINATAN:

Program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan

minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi

pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran

(57)

PENGERTIAN PERENCANAAN INDIVIDUAL :

Bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan

melakukan aktivitas-aktivitas

sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan

berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap

peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

PENGERTIAN PERENCANAAN INDIVIDUAL :

Bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan

melakukan aktivitas-aktivitas

sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan

berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap

(58)

TUJUAN layanan peminatan dan

perencanaan individual membantu konseli agar

1. memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,

2. mampu merumuskan tujuan,

perencanaan, atau pengelolaan

terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial

belajar, maupun karir,

3. dapat melakukan kegiatan

berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

TUJUAN layanan peminatan dan

perencanaan individual membantu konseli agar

1. memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,

2. mampu merumuskan tujuan,

perencanaan, atau pengelolaan

terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial

belajar, maupun karir,

3. dapat melakukan kegiatan

(59)

Meskipun peminatan dan perencanaan individual

ditujukan untuk seluruh

peserta didik/konseli, layanan yang diberikan LEBIH BERSIFAT INDIVIDUAL karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan

oleh masing-masing peserta didik/konseli.

Meskipun peminatan dan

perencanaan individual ditujukan untuk seluruh

peserta didik/konseli, layanan yang diberikan LEBIH BERSIFAT INDIVIDUAL karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan

(60)

TUJUAN peminatan dan

perencanaan individual :

upaya memfasilitasi peserta

didik/konseli untuk

merencanakan, memonitor,

dan mengelola rencana

pendidikan, karir, dan

pengembangan pribadi-

sosial oleh dirinya sendiri.

TUJUAN

peminatan dan

perencanaan individual

:

upaya memfasilitasi peserta

didik/konseli untuk

merencanakan, memonitor,

dan mengelola rencana

pendidikan, karir, dan

pengembangan pribadi-

(61)

FOKUS PENGEMBANGAN layanan

peminatan dan perencanan individual

1. Pemberian informasi program peminatan.

2. Melakukan pemetaan dan

penetapan peminatan peserta

didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis

data dan penetapan peminatan peserta didik);

3. Layanan pilihan kelompok mapel, mapel; bidang, program, paket

keahlian

4. Layanan lintas minat;

(62)

7. Pendampingan dilakukan melalui

bimbingan klasikal,

bimbingan kelompok,

konselin individual, konseling kelompok,

dan konsultasi.

8. Pengembangan dan penyaluran.

(63)

WAKTU PEMILIHAN DAN PENETAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

WAKTU PEMILIHAN DAN PENETAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

Terdapat 2 alternatif:

1. Bersamaan dengan

Penerimaan

Peserta Didik Baru.

ATAU

2. Setelah diterima, minggu

pertama

tahun pelajaran baru.

Terdapat 2 alternatif:

1. Bersamaan dengan

Penerimaan

Peserta Didik Baru.

ATAU

2. Setelah diterima, minggu

pertama

(64)

LAYANAN RESPONSIF

PENGERTIAN layanan

responsif:

pemberian bantuan

kepada peserta didik/konseli

yang menghadapi masalah

dan memerlukan pertolongan

dengan segera, agar peserta

didik/konseli tidak mengalami

hambatan dalam proses

(65)

TUJUAN layanan responsif:

membantu peserta didik/konseli

yang sedang mengalami masalah

tertentu menyangkut

(66)

FOKUS PENGEMBANGAN LAYANAN RESPONSIF:

1. peserta didik yang secara nyata mengalami masalah dan secara potensial menghadapi masalah

tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah.

2. masalah yang dihadapi dapat

(67)

FOKUS PENGEMBANGAN

LAYANAN RESPONSIF (lanjutan):

3. Masalah peserta didik/konseli dapat

berkaitan dengan berbagai hal yang

dirasakan mengganggu kenyamanan

hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena

tidak terpenuhinya kebutuhan, atau

gagal dalam mencapai tugas-tugas

(68)

DUKUNGAN SISTEM

PENGERTIAN dukungan sistem : merupakan komponen

pelayanan dan kegiatan manajemen, tata

kerja, infrastruktur,

pengembangan kemampuan profesional

secara berkelanjutan,

yang secara tidak langsung mendukung

efektivitas dan efsiensi layanan BK.

PENGERTIAN dukungan sistem :

merupakan komponen

pelayanan dan kegiatan manajemen, tata

kerja, infrastruktur,

pengembangan kemampuan profesional

secara berkelanjutan,

yang secara tidak langsung mendukung

(69)

TUJUAN dukungan sistem :

memberikan dukungan kepada guru BK/konselor dalam

memperlancar penyelenggaraan layanan dasar,

peminatan dan perencanaan

individual, dan layanan responsif, & mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan BK.

TUJUAN dukungan sistem :

memberikan dukungan kepada guru BK/konselor dalam

memperlancar penyelenggaraan layanan dasar,

peminatan dan perencanaan

(70)

FOKUS PENGEMBANGAN

dukungan sistem

PKB sebagai bagian integral

dari sistem pendidikan secara

utuh

diarahkan

untuk

memberikan

kesempatan

kepada guru BK/ konselor

untuk meningkatkan kapasitas

dan

kompetensi

melalui

serangkaian pendidikan dan

pelatihan

dalam

jabatan

maupun

kegiatan

pengembangan

dalam

organisasi profesi BK, baik di

tingkat pusat maupun daerah.

FOKUS PENGEMBANGAN

dukungan sistem

PKB sebagai bagian integral

dari sistem pendidikan secara

utuh

diarahkan

untuk

memberikan

kesempatan

kepada guru BK/ konselor

untuk meningkatkan kapasitas

dan

kompetensi

melalui

serangkaian pendidikan dan

pelatihan

dalam

jabatan

maupun

kegiatan

pengembangan

dalam

(71)

PROPORSI LAYANAN BK SETIAP KOMPONEN

PROPORSI LAYANAN BK SETIAP KOMPONEN

KOMPONEN

LAYANAN SD SMP SMA/ SMK

(72)

Contoh alternatif Perhitungan Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan Konseling

Contoh alternatif Perhitungan Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan Konseling

Program Pembagian waktu

Peminatan dan Perencanaan Individual

30 % x (24- 40 ) = 7 – 12 jam kerja

Dukungan sistem

(73)

7. MENGIDENTIFIKASI BIDANG LAYANAN

(74)

BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(75)

PERKIRAAN PROPORSI

MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING

(76)

Proporsi sajian materi tersebut

dapat berubah angka proporsinya disesuaikan dengan hasil

analisis

kebutuhan peserta didik dan kondisi

sekolah, namun tetap utuh 4 bidang

layanan Bimbingan dan Konseling.

Proporsi sajian materi tersebut

dapat berubah angka proporsinya disesuaikan dengan hasil

analisis

kebutuhan peserta didik dan kondisi

sekolah, namun tetap utuh 4 bidang

(77)

8. MENYUSUN RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)

8. MENYUSUN RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)

1. Program tahunan

2. Program semesteran

Rencana operasional

menguraikan

(78)

9. MENGEMBANGKAN TEMA/ TOPIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Berdasarkan deskripsi

kebutuhan dalam aspek

perkembangan pribadi, sosial belajar dan karir

Meliputi 4 bidang layanan

(79)

PENGEMBANGAN MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

(80)

Alternatif model rancangan

MATERI BK BERDASARKAN

TUJUAN BIDANG LAYANAN BK

Alternatif model rancangan

(81)

10. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

Evaluasi program didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang

dilakukan

Perlu dievaluasi keterlaksanaan program

Hasil evaluasi dijadikan salah satu bentuk akuntabilitas layanan bimbingan dan

konseling

Hasil evaluasi di laporkan dan diakhiri dengan rekomendasi tentang

(82)
(83)

SARANA dan PRASARANA

1. Ruang kerja BK (lihat contoh penataan

ruang BK)

2. Fasilitas pendukung : a. dokumen program

b. intrumen pengumpul dan kelengkapan

administrasinya.

1. Ruang kerja BK (lihat contoh penataan

ruang BK)

2. Fasilitas pendukung : a. dokumen program

b. intrumen pengumpul dan kelengkapan

(84)

PENGADAAN SARANA BK

Dalam membuat rancangan pengadaan sarana layanan BK hendaknya jelas, spesifk dan

kegunaanya.

PENGADAAN SARANA BK

Dalam membuat rancangan pengadaan sarana layanan BK hendaknya jelas, spesifk dan

(85)

RUANG KERJA

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

RUANG KERJA

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Ruangan kerja ditata untuk bekerja secara profesional. 2. Ruangan kerja dapat untuk

layanan indidual, kelompok dengan jumlah terbatas.

3. Ruangan kerja ditata agar

menjamin privasi bagi peserta didik/konseli

4. Ukuran ruang kerja sesuai dengan standar

1. Ruangan kerja ditata untuk bekerja secara profesional. 2. Ruangan kerja dapat untuk

layanan indidual, kelompok dengan jumlah terbatas.

3. Ruangan kerja ditata agar

menjamin privasi bagi peserta didik/konseli

(86)

Alternatif contoh PENATAAN RUANG KERJA UNTUK 5 ORANG GURU BK

Alternatif contoh PENATAAN RUANG KERJA UNTUK 5 ORANG GURU BK

RUANG BK KELOMPOK

RUANG KERJA DAN RUANG KONSELING

R. TAMU RUANG KERJA DAN RUANG KONSELING

RUANG KERJA DAN RUANG KONSELING

RUANG BIBLIOTERAPI RUANG DATA

3000 5000 5000

3000 3000 5000 1000 4000 16000

3000

RUANG KERJA DAN RUANG KONSELING

(87)

12. MENYUSUN ANGGARAN BIAYA

1.Sesuai kebutuhan riil

selama 1 tahun

2.Formatnya antara lain

meliputi : No urut, uraian

kebutuhan, spesifkasi,

satuan, harga satuan,

jumlah, manfaat /tujuannya.

3.Penggunaan dana sesuai

rangcangan program dan

aturan administrasi

(88)

PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

KONSELING

PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

KONSELING

(89)

Pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling

senantiasa

memperhatikan landasan

pengertian, tujuan,

fungsi, azas, prinsip,

strategi, langkah-langkah

bimbingan dan konseling

Pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling

senantiasa

memperhatikan landasan

pengertian, tujuan,

fungsi, azas, prinsip,

(90)

FUNGSI BK

FUNGSI BK

1. pemahaman diri dan lingkungan;

2. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;

3. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;

4. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;

5. pencegahan timbulnya masalah;

6. perbaikan dan penyembuhan; 1. pemahaman diri dan

lingkungan;

2. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;

3. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;

4. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;

5. pencegahan timbulnya masalah;

(91)

FUNGSI BK

(lanjutan)

FUNGSI BK

(lanjutan)

7. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli;

8. pengembangan potensi optimal; 9. advokasi diri terhadap perlakuan

diskriminatif;

10.membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan

aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,

kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.

7. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli;

8. pengembangan potensi optimal; 9. advokasi diri terhadap perlakuan

diskriminatif;

10.membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan

aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,

(92)

STRATEGI LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

1.Jumlah individu :layanan

individual, kelompok, klasikal, layanan kelas besar atau lintas kelas.

2.Jenis dan intensitas masalah : bimbingan, konseling, advokasi 3.Cara komunikasi : tatap muka

atau media.

1.Jumlah individu :layanan

individual, kelompok, klasikal, layanan kelas besar atau lintas kelas.

2.Jenis dan intensitas masalah : bimbingan, konseling, advokasi

(93)

1. Tatap muka + melalui media 2. Di dalam kelas (klasikal) + di

luar kelas

3. Pengembangan Keprofesian 4. Kegiatan administrasi

5. Kegiatan tambahan

6. Laporan kinerja + equivalensi kegiatan layanan dengan JP/JK 1. Tatap muka + melalui media

2. Di dalam kelas (klasikal) + di luar kelas

3. Pengembangan Keprofesian 4. Kegiatan administrasi

5. Kegiatan tambahan

6. Laporan kinerja + equivalensi kegiatan layanan dengan JP/JK

(94)

KEGIATAN LAYANAN BK

1. Konseling

individual 6. Konsultasi

2. Konseling

kelompok 7. Kolaborasi dengan guru

3. Bimbingan

kelompok 8. Kolaborasi dengan orang tua 4. Bimbingan

klasikal 9. Kolaborasi dengan ahli lain

5. Bimbingan kelas

besar/lintas kelas

10. Kolaborasi dengan

(95)

KEGIATAN LAYANAN BK

(lanjutan)

11. Konferensi

kasus 17. Pengembangan Media BK

12. Kunjungan

rumah 18. Kagiatan tambahan 13. layanan

advokasi 19. Melaksanakan tindak lanjut asesmen 14. Pengelolaan

Papan

Bimbingan

20. Menyusun dan melaporkan

program 15. Pengelolaan

Kotak

Masalah

21. Membuat evaluasi

16. Pengelolaan

(96)

==BIMBINGAN

KLASIKAL==

1. Kegiatan asesmen kebutuhan 2. Layanan untuk semua peserta

didik

3. Layanan lebih bersifat

preventif dan developmental

4. Materi layanan dikembangkan berdasarkan tujuan bidang

layanan BK atau SKKPD atau bidang masalah

1. Kegiatan asesmen kebutuhan 2. Layanan untuk semua peserta

didik

3. Layanan lebih bersifat

preventif dan developmental

4. Materi layanan dikembangkan berdasarkan tujuan bidang

(97)

BIMBINGAN KLASIKAL

5. Diberikan secara rutin

setiap kelas/minggu

6. Materi layanan mendukung

tercapainya tujuan

bimbingan dan konseling &

pendidikan nasional

7. Materi yang sesuai

(98)

KINERJA GURU BK/KONSELOR

PADA SATUAN PENDIDIKAN

KINERJA GURU BK/KONSELOR

PADA SATUAN PENDIDIKAN

1. 24 jam/ minggu equivalen dengan 150 – 160 peserta didik.

2. 24 jam/ minggu dibuktikan

dengan laporan kegiatan yang dilakukan

Kinerja guru BK dibuktikan dengan

laporan dan dihitung equivalensinya dengan jam kerja (lihat BK-PDPM)

1. 24 jam/ minggu equivalen dengan 150 – 160 peserta didik.

2. 24 jam/ minggu dibuktikan

dengan laporan kegiatan yang dilakukan

Kinerja guru BK dibuktikan dengan

(99)

Contoh menghitung EQUIVALENSI KINERJA GURU BK DI SMTA

Contoh menghitung EQUIVALENSI

KINERJA GURU BK DI SMTA

N o .

KEGIATAN JUMLAH WAKTU EQUIVALE N

Pengel. Media Leafet

(100)

Dapat juga DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL PROGRAM KEGIATAN

No .

Kegiatan Jumlah Perkiraan Waktu

Equivalen jam/minggu 1. Konseling Individual 4 konseli 30 menit 4 JP

2. Konseling Kelompok 2

kelompok

40 menit 4 JP 3. Bimbingan kelompok 2

kelompok

@40 menit 4 JP 4. Bimbingan klasikal 4 kali 40 menit 4 JP 5. Bimbingan lintas kelas 1/

semester

120 menit 0,13 JP 6. Pengelolaan Media Papan

Bimbingan

1 karya 2 minggu 1 jp 7. Pengelolaan Media Kotak

Masalah

--  --  --8. Pengelolan Media Leafet 1 karya 1 bulan 0,5 jp 9. Pengembangan Media BK -- --

--10. Kolaborasi dengan guru 1 guru 1 minggu 1 jp 11. Kolaborasi dengan orang

(101)

KONSELOR &

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSELOR &

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Konselor adalah pendidik

profesional yang berkualifkasi akademik minimal Sarjana

Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan telah lulus PPGBK/K

Guru Bimbingan dan Konseling

adalah pendidik yang

berkualifkasi akademik

minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan

memiliki kompetensi di bidang BK.

Konselor adalah pendidik

profesional yang berkualifkasi akademik minimal Sarjana

Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan telah lulus PPGBK/K

Guru Bimbingan dan Konseling

adalah pendidik yang

berkualifkasi akademik

minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan

(102)

PENYELENGGARA

BIMBINGAN DAN KONSELING

Guru BK dalam jabatan yang belum

memiliki kualifkasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan kompetensinya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Calon Konselor atau Guru BK harus

memiliki kualifkasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan telah lulus PPGBK/K

Guru BK dalam jabatan yang belum

memiliki kualifkasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan kompetensi Konselor, secara bertahap

ditingkatkan kompetensinya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Calon Konselor atau Guru BK harus

(103)

103  Rasio 1 : (150-160) untuk

SMP,SMA,SMK

KINERJA PROFESI, 22 KEGIATAN

LAYANAN (lihat pedoman BK-PDPM)

24 – 40 JAM KERJA, ... PROFESI

BK MENGGUNAKAN KINERJA PROFESI BK

Rasio 1 : (150-160) untuk

SMP,SMA,SMK

KINERJA PROFESI, 22 KEGIATAN

LAYANAN (lihat pedoman BK-PDPM)

24 – 40 JAM KERJA, ... PROFESI

BK MENGGUNAKAN KINERJA PROFESI BK

RASIO dan KINERJA

PROFESI

BIMBINGAN DAN

KONSELING

RASIO dan KINERJA

PROFESI

(104)

KOORDINATOR BIMBINGAN DAN KONSELING

KOORDINATOR BIMBINGAN DAN KONSELING

Pada satuan pendidikan yang

memiliki lebih dari satu konselor atau Guru BK, kepala satuan

pendidikan mengangkat seorang

koordinator yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan(S-1) dalam

bidang BK dan telah lulus pendidikan profesi Guru BK /Konselor.

Pada satuan pendidikan yang

memiliki lebih dari satu konselor atau Guru BK, kepala satuan

pendidikan mengangkat seorang

koordinator yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan(S-1) dalam

(105)

PENYELENGGARA BK

PENYELENGGARA BK

1. SD = Guru BK/Konselor

Guru Kelas

Setiap gugus SD diangkat

Guru

BK/Konselor, lembaga

pendidikan SD

tertentu yang mampu

pendidikan SD

tertentu yang mampu

dapat

mengangkat guru BK.

(106)

BEKERJASAMA

BEKERJASAMA

Guru BK/ Konselor dapat

bekerjasama dengan pihak di

dalam satuan pendidikan ( kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

wali kelas, guru mata pelajaran, staf administrasi sekolah), dan di luar satuan pendidikan

(pengawas pendidikan, komite, orang tua, organisasi profesi BK, dan profesi lain yang relevan).

Guru BK/ Konselor dapat

bekerjasama dengan pihak di

dalam satuan pendidikan ( kepala

sekolah, wakil kepala sekolah,

wali kelas, guru mata pelajaran,

staf administrasi sekolah), dan di

luar satuan pendidikan

(107)

KERJASAMA

Keterlibatan sebagai :

mitra layanan, sumber

data/informasi, konsultan,

dan narasumber melalui

strategi layanan

kolaborasi, konsultasi,

kunjungan, ataupun

referal.

Keterlibatan sebagai :

mitra layanan, sumber

data/informasi, konsultan,

dan narasumber melalui

strategi layanan

kolaborasi, konsultasi,

kunjungan, ataupun

(108)

EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

(109)

Evaluasi adalah segala upaya,

tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan BK dengan mengacu pada kriteria atau

patokan-patokan tertentu sesuai dengan program BK yang telah ditetapkan.

Evaluasi adalah segala upaya,

tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan BK dengan mengacu pada kriteria atau

patokan-patokan tertentu sesuai dengan program BK yang telah ditetapkan.

EVALUASI PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

EVALUASI PROGRAM

(110)

Kegiatan evaluasi meliputi :

pengumpulan dan menganalisis informasi tentang efsiensi,

efektifvitas, dan dampak dari program dan kegiatan layanan BK terhadap perkembangan

pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik/konseli

Kegiatan evaluasi meliputi :

pengumpulan dan menganalisis informasi tentang efsiensi,

efektifvitas, dan dampak dari program dan kegiatan layanan BK terhadap perkembangan

pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik/konseli

EVALUASI PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

EVALUASI PROGRAM

Referensi

Dokumen terkait

Budući da današnja školska knjižnica nije više samo mjesto skupljanja znanja i njegova posredovanja korisnicima, već i mjesto gdje se to znanje pretražuje i

Pritom je važno naglasiti da kvaliteta usluga u knjižnicama podrazumijeva i kvalitetnu komunikaciju s korisnicima koja se odnosi na svakodnevnu komunikaciju vezanu uz

Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan atau pejalan kaki dari jalan simpang (kecil) untuk memotong jalan utama. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran interaktif penginderaan jauh berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana hasil yang diperoleh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Motivasi

[r]

Tulisan-tulisan mengenai penerapan sekularisme di negara tersebut tidak terlepas dari perhatian mereka, termasuk pemikiran Ziya Gokalp dan Mustafa Kamal Ataturk seperti

Ketika melihat reaksi dari orang tua saat mengetahui bahwa dirinya hamil diluar nikah, informan memiliki perasaan sedih, kecewa dengan dirinya karena tidak patuh