HUBUNGAN BREASTFEEDING FATHER DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI DESA RUMBUK TIMUR
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAKRA
Dina Fithriana 1, Baiq Nova Aprilia Azamti 2, Siti Zuraidatil Apriani 3 1,2,Staf Pengajar STIKES Mataram, 3Mahasiswa STIKES Mataram
Email : dinafithriana@ymail.com
ABSTRAK
Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa tambahan cairan atau makanan lain kecuali vitamin dan obat sejak bayi dilahirkan sampai usia 6 bulan. Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif yaitu faktor internal meliputi; usia, kondisi kesehatan, pengetahuan dan persepsi dan faktor eksternal meliputi; pendidikan, dukungan petugas kesehatan, dukungan suami/breastfeeding father, promosi susu formula, budaya, status pekerjaan dan tempat bersalin. Salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif yaitu breastfeeding father, breastfeeding father merupakan dukungan penuh yang diberikan oleh suami kepada isteri dalam memberikan ASI secara eksklusif. Breastfeeding father ini seperti suami memberikan pujian pada isteri setelah menyusui, membantu isteri merawat bayi dan mendampingi istri menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breastfeeding father dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional analitik dengan pendekatan cross sectional, besar sampel yaitu 83 orang yang pemilihannya dilakukan dengan random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan sebesar 5% atau 0,05.
Hasil uji statistik Spearman Rank α= 0,05 diperoleh hasil p-value = 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 sehingga p-value<0,05 dengan kekuatan korelasi kuat dan arah kolerasi negative dengan nilai 0,644, ini berarti ada hubungan.
Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan breastfeeding father dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra. Diharapkan setelah dilakukan penelitian, suami memperhatikan dan memberi dukungan pada isteri saat pemberian ASI eksklusif.
Kata kunci : Breastfeeding Father, Asi Eksklusif, Bayi
Sumber : Tahun 2007-2016
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta makanan yang ideal untuk masa pertumbuhan bayi. ASI mengandung zat
kekebalan, zat anti infeksi,
immunoglobulin A dan laktoferin
(Mansyur, 2014). Sedangkan ASI
Eksklusif merupakan pemberian ASI saja pada bayi selama 6 bulan, tanpa adanya tambahan makanan lain. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dilakukan untuk
mewujudkan program Sustainable
Development Goals (SDGs) dalam rangka
menurunkan angka kesakitan dan
Derajat kesehatan maternal di
Negara berkembang belum optimal
sehingga kesepakatan global yang
dituangkan dalam Sustainable
Development Goals (SDGs) bahwa pada tahun 2015-2019 setiap Negara harus menurunkan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu (Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan hasil survey
pendahuluan yang dilakukan di Desa Rumbuk Timur wilayah kerja Puskesmas
Sakra, kabupaten Lombok Timur
didapatkan data sampai dengan Maret 2017 berjumlah bayi yang berusia lebih dari 6 bulan sampai 12 bulan yaitu sebanyak 105 bayi, dimana masih banyak orangtua bayi yang belum mengetahui bagaimana pentingnya dukungan suami
dalam keberhasilan pemberian ASI
eksklusif dan juga masih sangat mengikuti budaya penyapihan anak dibawah usia 6 bulan. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang telah dilakukan dari 10 PUS (pasangan usia subur) di Desa Rumbuk Timur yang memiliki bayi usia >6-12 bulan, rata-rata dari 10 PUS yang diwawancarai dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif sangat jarang sekali dilakukan ini dikarenakan karena kesibukan dari suami bekerja dan kurangnya pengetahuan suami tentang pentingnya memberi dukungan atau breastfeeding father pada istri yang sedang memberikan ASI eksklusif.
Dari uraian di peneliti ingin melihat apakah ada hubungan dukungan suami terhadap keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah ada hubungan
breastfeeding father dengan keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah
penelitian korelasional analitik dengan
pendekatan cross sectional yaitu
rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat/sekali waktu (Alimul, 2012).
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakana random sampling, yaitu tehnik pengambilan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasangan usia subur (PUS) yang memiliki bayi usia >6-12 bulan di Desa Rumbuk Timur sejumlah 83 responden.
Tahap pelaksanaan dimulai dengan peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner dimana kuesioner yang akan di isi itu sebanyak dua kuesioner yaitu kuesioner breastfeeding father dan kuesioner keberhasilan dalam pemberian
ASI eksklusif. Kemudian peneliti
melakuakn identifikasi (nilai) jawaban dari responden apakah breastfeeding father dan ASI eksklusif.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan kepada 83 responden yang memiliki memiliki bayi usia >6-12 bulan di Desa Rumbuk Timur wilayah kerja puskesmas Sakra dan ditetapkan sebagai sampel.
Data umum menyajikan
karakteristik distribusi responden
Tabel 1.1 Distribusi Responden
menunjukkan umur istri terbanyak yaitu pada rentang umur antara 20-35 tahun
sebanyak 58(69,9%) responden
sedangkan umur suami terbanyak yaitu pada rentang umur antara umur 20-35 tanun sebanyak 67(80,7%) responden.
Table 1.2 Distribusi Responden
Berdasarkan Pendidikan.
No Pendidikan
Istri Suami
Frekuensi Persentase (%)
menunjukkan tingkat pendidikan istri terbanyak yaitu tingkat SMP sebanyak 36(43,4%) responden sedangkan tingkat pendidikan suami terbanyak yaitu tingkat SMP sebanyak 29(35,0%) responden
Table 1.3 Distribusi Responden
Berdasarkan Pekerjaan.
menunjukkan pekerjaan istri terbanyak yaitu sebagai IRT dan buruh sebanyak 21 (25,3%) responden sedangkan pekerjaan suami terbanyak yaitu sebagai petani sebanyak 33(39,8%) responden.
Table 1.4 Distribusi Responden
Berdasarkan Paritas.
No Paritas Frekuensi Persentase(%)
1 Primipara 36 43,4
2 Multipara 47 56,6
Total 83 100
Berdasarkan tabel 1.4 di atas
menunjukkan sebagian besar istri dengan
paritas primipara sebanyak
36(43,4%)responden.
Data khusus ini menyajikan hasil
yang menggambarkan tentang
breastfeeding father dalam pemberian ASI eksklusif, keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif dan analisis hubungan breastfeeding father dengan keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif
Table 1.5 Distribusi Responden
Berdasarkan Breastfeeding Father dalam Pemberian Asi Eksklusif.
No Breastfeeding
Father Frekuensi
Persentase (%) 1 Breastfeeding
father
menunjukkan sebagian besar tidak
Table 1.6 Distribusi Responden
Berdasarkan Keberhasilan dalam
Pemberian Asi Eksklusif.
No Pemberian Frekuensi Persentase (%)
menunjukkan sebagian besar tidak ASI Eksklusif yaitu sebanyak 45 (54,2%) responden.
Table 1.7 Tabulasi Silang Analisa
Breastfeeding Father dengan
Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
No Kategori Breasfeeding
father
ASI Eksklusif Total
Eksklusif Tidak Eksklusif
N % N % N %
1 Breastfeeding Father
menunjukkan Breastfeeding Father dari 28(33,7%) responden dengan kategori
Breastfeeding Father dengan ASI
Eksklusif sebanyak 20 (52,6%) responden dan tidak Eksklusif sebanyak 8(18%) responden. Tidak Breastfeeding Father dari 55(66,3%) responden dengan kategori tidak Breastfeeding Father dengan ASI Eksklusif sebanyak 18(47,4%) dan tidak Eksklusif sebanyak 37(82%) responden.
Table 1.8 Analisis dengan Menggunakan SPSS Versi 21 Hubungan Breastfeeding Father dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
ASI Breast
menunjukkan menunjukan bahwa N atau jumlah data penelitian adalah sebanyak 83 responden, kemudian nilai sign. (2-tailed)
adalah 0,000, sebagaimana dasar
pengambilan keputusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ASI eksklusif dengan Breastfeeding Father. Selanjutnya dari data di atas diketahui correlation coefficient (koefisien korelasi) sebesar 0,644, maka nilai ini mendapatkan hubungan yang kuat antara Breastfeeding Father dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
PEMBAHASAN
1. Breastfeeding Father dalam
Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Rumbuk Timur tentang breastfeeding father atau dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif, dari 83 responden suami yang memberikan dukungan pada istrinya
yang sedang memberikan ASI
eksklusif sebanyak 28 (33,7%) responden dan yang tidak memberikan
dukungan sebanyak 55 (66,3%)
responden. Dukungan suami sangat berarti dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif, berdasarkan teori
dukungan penuh seorang suami
dukungan sang ayah atau
breastfeeding father merupakan
dukungan yang paling berarti bagi ibu (Putra, 2009). Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI khususnya bagi ibu yang sedang memberikan ASI eksklusif dengan
ayah terlibat dalam membantu
merawat bayi, ayah membantu
membangunkan istri saat menyusui bayi walaupun tengah malam, ayah mengingatkan jadwal makan istri, ayah dengan sigap memanggil isteri pada saat bayi menangis serta ayah memberikan pujian pada ibu setiap kali selesai menyusui. Peran seperti ini turut menentukan kelancaran reflex pengeluaran ASI (milk let downreflex) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah cukup
memberikan dukungan secara
emosional seperti ini dan bantuan praktis lainnya (Juherman YN,2008). Ketika breastfeeding father dilakukan oleh suami kepada istrinya, tentunya istri akan lebih semangat dalam memberikan ASI kepada bayinya
terutama dalam pemberian ASI
eksklusif. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dyan Wahyuningsih pada tahun 2013,
bahwa dukungan emosional
berpengaruh terhadap pemberian ASI
eksklusif dimana ibu yang
mendapatkan dukungan emosional
suami mempunyai kecenderungan
untuk memberikan ASI secara
eksklusif lebih tinggi dibanding ibu
yang tidak mendapat dukungan
emosional dari suami.
2. Keberhasilan dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja
Puskesmas Sakra keberhasilan
pemberian ASI eksklusif dari 83
responden yang memberikan ASI
eksklusif sebanyak 38 (45,8%)
resonden dan yang tidak memberikan sebanyak 45 (54,2%) responden, lebih
banyak responden yang tidak
memberikan ASI secara eksklusif. Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk kesehatan bayi hal ini
sesuai dengan teori menurut
Maryunani, Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik sepanjang masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan lebih kuat dibandingkan dengan yang tidak mendapat ASI eksklusif, ASI mampu mencegah terjadinya kanker limfoma maligna
(kanker kelenjar), ASI bisa
menghindarkan anak dari busung lapar/malnutrisi sebab komponen gizi ASI paling lengkap termasuk protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan zat-zat yang penting lainnya. Selain untuk kesehatan ASI bisa
meningkatkan kecerdasan bayi
(Maryunani, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Rumbuk Timur, dukungan orang terdekat seperti suami, ibu dan saudara perempuan. Dukungan dari orang terdekat selain dari suami seperti ibu dan saudara perempuan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilann pemberian ASI eksklusif, seseorang akan meniru atau mencontoh orang-orang yang ada didekatanya, sesuai dengan studi yang telah dilakukan oleh Swart, Kruger & Dolman , menunjukkan bahwa 13% ibu memutuskan untuk memberikan ASI eksklusif atau susu formula karena pengaruh ibu dan saudara perempuannya (oleh Swart, Kruger & Dolman, 2010).
3. Analisis Hubungan Breastfeeding
Father dengan Keberhasilan
Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
Dari hasil uji stastistik Spearman Rank diperoleh nilai p value = 0,000 yang berarti nilai p value lebih kecil dari nilai alpha (p < α) dengan α = 0,05, sehingga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara Breastfeeding Father dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra (Ha
diterima). Hasil penelitian
menunjukkan bahawa hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu ada hubungan antara Breastfeeding Father dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.
KESIMPULAN
1. Breastfeeding father atau dukungan suami di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra, lebih
banyak responden yang tidak
memberiakan breastfeeding father atau dukungan suami yaitu sebanyak 55 (66,3%) responden dari 83 responden yang dilakukan penelitian.
2. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja
Puskesmas Sakra, lebih banyak
responden yang tidak memberikan ASI secara eksklusif yaitu sebnyak 45 (54,2%) responden dari 83 responden yang dilakukan penelitian.
3. Analisa hubungan breastfeeding father dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Rumbuk Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sakra yaitu ada hubungan, dilihat dari perhitungan statistik diperoleh nilai p value = 0,000 yang berarti nilai p value lebih kecil dari nilai alpha (p < α) dengan α = 0,05, yang rtinya Ho
DAFTAR PUSTAKA
Aalimul, Aziz. 2012. Metode Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Andika, Made,dkk. 2016.Pengetahuan ayah sebagai breastfeeding father tentang pemberian asi eksklusif di
wilayah kerja puskesmas
tampaksiringi gianyar bali 2014. E-jurnal medika, vol. 5 no.6, juni, 2016.
Anggorowati , Fita.2013. Hubungan
antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Bebengan Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal. Jurnal
Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-8.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Ed Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. BKKBN 2006. Bobak. 2008. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC. Cohen, et.al,2007. Teori minimal sampel
30. (2007, hlm. 101).
Fridem.2007.Keperawatan Keluarga
Teori Dan Praktik. Jakarta: EGC Hidayat. 2007.dukungan keluarga dalam
pemberian ASI eksklusif. Jakarta: EGC
Juherman YN. Pengetahuan, sikap dan peranan ayah terhadap pemberian asi eksklusif. Skripsi. 2008.
Kementerian kesehatan republik
Indonesia. Riset kesehatan daerah
(riskesdes).Nusa Tenggara
Barat:2015
Lubis, Aj. 2007. Analisis Sosialisai Program Inisiasi Menyusui Dini dan Asi Eksklusif. Majalah cermin dunia kedokteran, no. 26, Jakarta.
Maas, L.T.2008. Kesehatan Ibu dan Anak
:Persepsi Budaya dan Dampak
Kesehatannya , Fkm Universitas
Sumatera Utara, Usu Digital Libaray. Mahmud. 2011. Teori minimal sampel 30.
(2011, hlm. 159.
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, Asi Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta : Trans info media.
Maulany MR.2008.Ilmu kesehatan
anak(edisi bahasa Indonesia)edisi 12 bagian 2. Jakarta:EGC
Mery Ramadani, Ella Nurlaella Hadi.
2010. Dukungan Suami dalam
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang, Sumatera Barat. Pendidikan Kesehatan Ilmu Perilaku.
Nirwana, Benih. 2014. Asi dan Susu Formula Kandungan dan Manfaat Asi dan Susu Formula. Yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Novita, D. 2008. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ibu, Faktor
Pelayanan Kesehatan, Immediate
Breastfeeding dan Pemberian
Kolostrum Dengan dengan
Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008 Sripsi FKM UI. Nur, Diana. 2007. Faktor yang Berperan
dalam Kegagalan Praktik Pemberian Asi Eksklusif di Tambalang Kota Semarang. Http//: journal magister
gizi masyarakat universitas
diponegoro.
Nursalam. 2014. Metodelogi Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pedoman perencanaan program Gerakan sadar gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (1000 hpk)
Provinsi jawa tengah
Putra, SW. 2009. Breastfeeding father. Diambil pada 5 november 2009 dari http://windiaja
multiply.com/journal/item/100 Putri pratiwi. 2012. Gambaran
Siregar,A. 2007. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor yang Mempengaruhinya. http://library.usu.ac.id/download/fkm/ fkm-arifin.pdf.oktober,14,2011. Siti syamsiah. 2010. Tingkat pengetahuan
suami mengenai Asi eksklusif dan
hubungannya dengan Penerapan
breastfeeding father. Jurnal kesehatan prima vol. 3 no.1 januari 2011.
Sugiyono. 2009. Metode penelitin
kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sumantri, Arif. 2011. Metode Penelitian
Kesehatan. Edisi Pertama. Jakarta : kencana 2011.
Susin,dkk. 2008. Inclusion of fathers in an intervenstion to promote breasfeeding impact on breasfeeding rates. Journal of Human Lactation. 2004; 24 (4): 386-92.
Swart,S.dkk.2010. Factors Effecting
Mother’s Choice of Breastfeeding vs.
Formula: Feeding In the Lower Umfolozi District War Memorial Hospital, Kwazulu-Natal. Journal of Interdisciplinary Healt Science, 15, 119-126.Term of reference Pelatihan Gerakan duta 1000 hari pertama kehidupan
Wahyuningsih , Dyan. 2013. Dukungan
Suami dalam Pemberian ASI
Eksklusif. Jurnal Keperawatan
Maternitas . Volume 1, no. 2, November 2013; 93-101.