STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR
MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK .
SKRIPSI
BIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR
SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA 1987
oleh
ISNA MASLIHAH
/J o
>r M I L I K rBKPUSTAtAA*
058210453 ■ "•WTBRSITAS A1RLANG4A'
S U R A B A Y A
KATA PENGANTAR
Pertama tama puji syukur kehadirat Allah swt. yang te
lah memberikan jalan dan petunjuk sehingga dapat tersele -
saikannya skripsi ini tanpa ada suatu hambatan yang berar-
ti.
Rasa terimakasih pula kami sampaikan kepada seluruh
bapak /ibu dosen serta teman teman penulis yang turut mem-
bantu dan mendorong sehingga skripsi ini dapat diselesai -
kan dengan baik.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini,dengan penuh
rasa hormat kami mengucapkan terirna kasih icepada :
1. Bap^k Drs. Soegiharto Hadimoelyo, Ibu DR. Widji Soeratri
serta bapak Drs. Sadono, selaku pembimbing dalam penyu
sunan skripsi ini.
2. Ketua jurusan Parmasetika Fakultas Parmasi Universitas
Airlangga dan fcepala Laboxatorium Preskripsi Pormulasi
Jurusan Parmasetika serta para stal.pengajar^Jurusan.
Pannasetika yang telah memberikan segala fasilitas yang
kami pergunakan untuk melakukan penelitian ini h-ingga
selesai.
3. PT Pabrik Pharmasi VITA, PT Surya Dermato Medica Labo -
ratories dan PT La Tulip yang telah merabantu menyedia -
kan bahan-bahan untuk penelitian ini.
4. Semua teman,rdan keluarga penulis, serta semua pihak
mendorong darumembantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
Akhir icata, skripsi ini kami perseaibahkan kepsda
alraamater tercinta i'aKultas i'armasi universitas Airlangga
, nusa dan bangsa, aengan narapan semoga aspst bermsnfast
ba gi iixiu pengetanuan.
Surabaya, Desember
KATA FENGANlAiv ... iii
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ... xiii
DAFTAR LAMPIRAK ... xiv
BAB I : PEHDAHULUAi; ... 1
1. Latar Belakang Masalah ... I 2. Tujuan Penelitian ... 3
BAB II ; TIlvJAUAN PUSIAKA ... 4
1. Sinar Matahari ... 4
1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit 5 1.2. Reaksi Sunburn (eritema) ... 6
1*3. Reaksi Pigmentasi (tanning) ... 7
1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Matahari ... 6
2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ... S 2.1. Mekanisme Kerja Bahan Aktif Tabir Matahari... 9
2„2* Basis U m u m ... 9
2c3o Formula Terpilih ... 11
2.3.1. Basis ... 11
2.3.2. Bahan Aktif ... 11
2.4. Evaluasi Efektivitas Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ... 13
£.5. 2Linjauan^l£ntang-.Faktor~Efektivitas Eritema dan Faktor Efektivitas Pig mentasi ... 13
BAB 1 1 1 : METODOLOGI PENELITIAN ... 17
1. Bahan b a h a n ... 17
2. Alat a l a t ... 17
3„ Uji Kualitatif Bahan Aktif ... 17
3.1. Pembuatan Kurva Serapan Oktilnetoksi-sinamat ... 17
3.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .... 18
4* Pembuatan Sediaan. Tabir Matahari ... 18
4.1. Pembuatan Basis Krim ... 18
4*2. Pembuatan Sediaan Tabir Matahari .... 19
5* Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Ma ta hari ... ...20
5.1. Basis K r i m ... ... 20
5.2. Kurva Serapan Sediaan Tabir Matahari. 21 5-3. Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi ... 22
6. Pengolahan Data ... 22
6.1. U^i Kuantitatif Bahan A k t i f ... 22
6.1.1. Penentuan Kurva Serapan Oktilmetok sisinamat ... 22
6.1.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .. 22
6.2..Penentuan Efektivitas dan Kurva Sera pan Basis K r i m ... 22
6.3. Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ... 2J 6.4. Perhitungan Transmisi ... 23
6.4.1. Perhitungan Transmisi Eritema dan Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari ... 23
6.4.2* Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmisi Pigmentasi ... 25
6.5. Penilaian Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ... 26
BAB XV : HASIL PENELITIAN... 27
1. Hasil Uji Kualitatif Bahan A k t i f ... 27
1.1..Oktilmetoksisinamat ... 27
1.2. Oksibenson... ... 29
2. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan Ta bir Matahari ... *... 29
2.1. Basis K r i m ... 29
2.3* Sediaan Tabir Matahari dalam Bentuk
Kombinasi... .53
BAB V ; PEMBAHASAN ... .65
BAB YI. : KESIMPULAN DAN SARAK ...
DAETAR TABEL
TABEL ha la man.
I : Faktor Efektivitas Eritema Pada Panjang Gelom
bang 292,5 - 372,5 n m ... ... 14
II : Faktor Efektivitas pigmentasi Pada Panjang Ge
lombang 292,5 - 372,5 n m ... 15 III : Formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung
Oktilmetoksisinamat ... 20 IY : formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung
Oksibenson... ... 20 Y : Rencana Formula Sediaan Tabir Matahari . Dalam
Bentuk Ko m b i n a s i ... ... 22 VI : Nilai Serapan Oktilmetoksisinamat Dalam Pela
-rut Etanol Pada Berbagai Panjang Gelombang De-ngan Konsentrasi 10 & 20 p p m ... 27
YII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Basis Krim Nonionik Pada Panjang
Gelombang 220 - 372,5 nm . ... 30
VIII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Mej - ngandung Oktilmetoksisinamat Pada Rentang Pan
jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... ... 32 IX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me -ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentrar si 2 ^ Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm- ... 33 X : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang:- Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra-
si 2,7 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Pan
-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 34
XX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra
si 3 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
XII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra*
si 4 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 36
XXII ; Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra
si 5 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 37
XIV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra
si 6 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 38 XV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % .Transmi- .
si Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra si 7 # Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang
Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 39
X H i i Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me ngandung Oktilmetoksisinamat. Dengan Berbagai Konsentrasi. Dalam Basis Krim Nonionik Pada
Panjang Gelombang 292,5 - 372-,5 nm ...»... . 40 XVII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Me
ngandung Oksibenson Pada Rentang Panjang Ge
lombang 292,5 - 372,5 nm ... ... 43
XVIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me
ngandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 1 % Dar
lam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang
Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... *... 44 XIX s Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi
si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me
Da-XXX
XXII
XXIII
XXIY :
XXV :
XXYI :
XXYII :
xx : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang
Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 3 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan
jang Gelombang 292,5 - 372,5 n m ... 46 ; Perhitungan % Trahsmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang
Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 4 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-' jang Gelombang
Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi
4*8 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Ren -
tang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .... 48 Perhitungan >6 Transmisi Eritema dan % Trans
misi. Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang
Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 5 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rent-ang Pan
jang Gelombang 292r5 - 372,5 n m ... . 49
Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Berbagai Konse ntrasi Dalam Basis Krim Nonionik: . Pada. Ren
tang Panjang Gelombang 292,5 - 372*5 nm .... 50 formula Sediaan Tabir Katahari Dalam Bentuk:
Kombinasi ... . 53
Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk: Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksibenson Pada Rentang Panjang Gelombang
292,5 - 372,5 n m ... 54 Periaitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
XXYIII Perhitungan Transmisd- Eritema dan. tf.JErans-misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
trasi 2,3 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5,2 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-Jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXIX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan %
Trans.-misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
trasi 2,5 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
trasi 2,7 9° Dan Oksibenson Konsentrasi 4,8 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXXI : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat-Konsen
trasi 2,9 % Dan Oksibenson Konsentrasi 4,6 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan -jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ...
XXXII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabi£ Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
trasi 3,1 5 Dan Oksibenson Konsentrasi 4,4 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- 3ang Gelombang 292,5 - 372,5 nm •... •. •..,
XXXIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans-
*misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen
trasi 3*3 %■ Dan Oksibenson Konsentrasi 4,2 %
Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang.. Pan-
Y Y Y T Y : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans
misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Tang Mengandung Kombinasi Oktilmetoksisinamat Dan Oksibenson Dengan Berbagai'Konsentrasi. Da Ian Basis Krim Nonionik Pada Panjang Gelombang
H5 la man Kurva Hubungan Nilai Serapan dan Panjang Gelom-
bang Oktilmetoksisinamat Dalam.Pelarut Etanol.. 28 Kurva Hubungan Kilai Serapan dan Panjang Gelom
bang Basis Krim Nonionik Dalam Isopropanol .... 31
Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -
trasi Oktilmetoksisinamat (90 Dalam Basis Krim N o n i o n i k ... ... 41
Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon
-sentrasi Oktilmetoksisinamat (#) Dalam Basis
Krim N o n i o n i k ... 42
Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -
trasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim Nonionik. 51
Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon -
sentrasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim lion
-ionik ... ... . 52
Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -
trasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi -benson Dalam Basis Krim Nonionik ... 63
Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon -
sentrasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi benson Dalam Basis Krim Nonionik ... 64
1. Contoh Perhitungan Nilai % Transmisi Eritema dan
% Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari
2. Sertifikat Analisis Oktilmetoksisinamat
3. Sertifikat Analisis Oksibenson
4. Hasil Penentuan Titik iebur Oksibenson
DAFTAR LAMP IRAN
R I N G K A S A N
Sinar matahari disamping bermanfaat, juga menimbul
-/
kan efek yang merugikan terutarria bagi kesehaton kulit.
Efek yang merugikan tersebut disebabkan sinar ultra lem
bayung yang dapat menimbulkan warna kemerah-merahan
(eritema), yang diikuti terbentuknya bercak-bercak. nodr, ♦ • kecoklatan (pigmentasi) pada kulit, juga dapat menyebabkan
perubahan wujud pada kulit menjadi kasar dan keriput,
bahkan dapat menyebabkan kanker kulit bila kontak dengan
sinar matahari secara berlebihan.
Spektrum sinar ultra lembayung (UV.g) pads rentang
panjang gelombang 290 nm - 320 nm yang menyebabkan reaksi
eritema. Sedang pigmentasi disebabkan spektrum sinar ultra
lembayung (b'V.^) pada rentang panjang gelombang 320 nm -
4-00 nm, sedang spectrum sinar ultra lembayung (UV.q) de -
ngan panjang gelombang 295 nm, tidak sampai ke-bumi karena
tersaring oleh ozon dilapisan atmosfir.
Sebenarnya kulit manusia telah mempunyai perlindungan
alamiah terhadap pengaruh sinar matahari yang merugikan
yaitu melalui penebalan stratum corneum, pembentukan . .me
lanin dan pengeluaran keringat, tetapi penyinaran yang
berlebihan, kulit tidak cukup mampu menahannya sehingga
perlu perlindungan buatan, baik dengan perlindungan fisik
maupun dengan menggunakan Kosmetika tabir matahari, yang
antara lain mengandung derivat sinamat, ester PA3A, sali -
Dalam penelitian ini telah dilaKukan penenxuan efek
tivitas oktilmetoksisinamat dan oksibenson dalam bentuk
tunggal maupun kombinasi.
Bentuk tunggal dan bentuK kombinasi semuanya dif ormulasir..
kan dalam bentuk krim dengan berbagai konsentrasi dan
menggunakan basis krim nonionik.
Penentuan efektivitas sediaan oktilmfitoksisinamat,
oksibenson, dan dalam bentuk kombinasi sebagai tabir
matahari ditentukan secara spektrofotometri menggunakan
■oelarat isopropanol dengan alat "BoudIb oeam spectropnoto
meter Shins ai;u u.v. 140 - 20". Bari hasil nilai serapai.
yan^.diperolefc, ditenxukan % transmisi Eritema dar.
-/o Transmisi Pigmentasi.
Berdassrkan hasil penelitian ini ternyata sediaan
tabir matahari yang mengandung oktilmEtoksisinamat pada
Konsentrasi .^2,7 % mulai efektif sebagai tabir matahari
dan dikategorikan sebagai "suntan’1. Sedang sediaan tabir
matahari yang mengandung oksibenson pada konsentrasi
'^.4,8 % mulai efektif dan dikategorikan sebagai "sunblokV
Balam bentuk kombinasi menunjukan peningkatan efektivitas
BAB I
P E N D A H U 1 U A N
I. Latar Belakang Kasalah
Sinar matahari yang dikenal. sebagai susber energi
bagi kelangsungan hidup semua mahluk hidup di bumi. Bagi
manusia selain sebagai sumber energi juga berguna bagi ke-
seha tan antara lain untuk meneegah timbulnya penyakit ra-
khitis melalui pembentukan vitamin D dari provitamin D»
Sedaig bagi tanaman energi matahari dipergunakan untuk
proses fotosintesis.(l,2)
Pi samping manfaat yang begitu besar, sinar matahari
dapat menyebabkan kerugian akibat pancaran radiasi yang dihasilkan. Pancaran radiasi sinar matahari merupakan ra
diasi gelombang elektromagnetik, mulai dari spektrum sinar gamma sampai gelombang radio. Penyebab efek yang merugikan
adalah sinar ultra lembayung yang menyebabkan terbakarnya
kulit dengan panjang gelombang 290 nm - 320 nm dan yang
menyebabkan warna kegelapan pada kulit dengan panjang ge
-lomba rg 320 nm - 400 nm.(4,5)
Kerusakan yang ditimbulkan sangat bervariasi tergantung beberapa faktor antara lain : lama dan seringnya penyinar
an, kuat atau lemahnya sinar matahari, luas permukaan yang
terkena sinar dan kepekaan masing - masing individu terha dap sinar matahari*(1,2)
Efek negatif sinar ultra lembayung tersebut dapat terlihat langsung pada kulit, terutama pada bagian yang
tidak terlindung. Kontak dengan sinar matahari yang berle
di-ikuti dengan timbulnya bercak-bercak kehitaman pada kulit
namun efek tersebut akan hilang setelah 24 - 28 Jam tanpa
meninggalkan bekas.
Sedang kontak yang lebih lama akan menimbulkan reaksi
yang lebih hebat yaitu gatal-gatal pada kulit, rasa mual
disertai badan gemetar.(2)
Kontak yang terus menerus tanpa pelindung dapat menyebab-
kan kerusakan jaringan kolagen, serta menyebabkan turun - nya kadar air yang ada pada epidermis kulit, sehingga me nyebabkan kerutan pada kulit. Sedang pada penyinaran
lebih dari satu tahun dan setiap.harinya rata-rata selama
empat jam dapat mengakibatkan kanker kulit.(1,2,3)
Secara normal kulit mempunyai mekanisme pertahanan
terhadap efek yang merugikan dari sinar matahari9 nanrun
pada penyinaran atau kontak dengan sinar matahari yang
berlebihan, jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu untuk melawan efek negatif yang ditimbulkan oleh sinar matahari. Pertahanan yang dihasilkan oleh jaringan epi-■
dermis antara lain adalah dengan penebalan stratum corneum , pengeluaran keringat dan pembentukan melanin. Oleh '' karena kulit tidak cukup mampu melawan efek negatif ter
sebut, maka diperlukan perlindungan buatan, baik perlin -dungan flsik maupun kimia, misalnya kosmetik yang dibuat
untuk tujuan perlindungan dari sinar matahari.(7,8)
Baiyak zat yang efektif untuk perlindungan terhadap sinar matahari antara lain; derivat PABA, derivat sinamat,
diouat dalam bermacam-macam sediaan misalnya; lotion, gel
, krim, aerosol, dan lain-lain.(2,9)
Kengingat Indonesia beriklim tropik, dilalui garis
katulistiwa, sinar matahari semakin terasa dan resiko ke-
rusakan kulit akibat sinar matahari tentu lebin besar di
banding dengan daeran yang beriklim empat,seningga sangat
aiperlukan sekali sediaan^tabir matanari untuk mencegah
perubansn yang terj^di pada kulit.
j'iaka dalam kesempatan ini dicobs men^etanui efektivix?"
dari oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi 2 - 7 ra dan
oksibenson dengan Konsentrasi 1 - 4 jo, oaik dalam bentuk
tunggal maupun dalam bentuk Kombinasi dari Keduanya.(15)
1 1 c (Tu.iuan Penelitian
1'ienentukan konsentrasi efektif minimum oktilmetoksi
sinamat dan oksibenson serta kombinasi dari keaua sediaan
BAB ±1
(DIRJAUAK PU3EAEA
II.I. Sinar Matahari
Jarak matahari dengan bumi +_ 93 juta mil, sedang
komposisi primer adalah hidrogen, helium, natrium, magne
sium dan besi.
Panas yang dipsncarkan oleh permukaasn matahari + 11.000?
dan dsri pusat matahari, panas yang dipancarkan + 36.000?
(1,2)
Matahari memancarkan terus-menerus radiasi elektro -
magnetik yang terdiri dari spektrum sinar gamma, sinar X,
sinar ultra lembayung, sinar tampak dan sinar infra merah
sampai gelombang radio.
Energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari hanya
7,15 % yang diteruskan melewati lapisan atmosfir sampai
kepermukaan bumi, sedang . bagian yang lain diserap oleh
oksigen, ozon, uap air dan CO,-,.
Radiasi sinar matahari memancar dengan. kecepatan konstan,
sedang intensitasnya sering berubah-ubah tergantung pada:
waktu, musim dan letak geografisnya serta ketinggian
tem-pa t.
Menurut De ftavare dkk. Intensitas sinsr matahari . teru.tama
spektr.um sinar ultra lembayung (UV.-g), didaerah. tropis
20 % lebih kuat dari pada di daerah yang mempunyai ernpat
musim.(6)
Efek sinar matahari yang nrerugikan terutama karens
efek dari sinar ultra lembayung. Sinar ultra lembayung
- UV.^ dengan panjang gelombang 400 nm - 315 nm.
- UV.£ dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm.
- UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm.
11.1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit
Selain sebagai sumber energi, sinar matahari juga
mencegah timbulnya penyakit rakhitis, tetapi juga menyebab
kan kerugian yaitu eritema, warna gelap pada kulit, kanker,
yang kesemuanya itu disebabkan oleh sinar ultra lembayung.
Efek tersebut bervariasi tergantung pada :
lama dan seringnya penyinaran, intensitas sinar matahari,
luas permukaan yang terkena sinar dan kepekaan masing
masing individu terhadap sinar matahari.(2,6)
Tiga kategori atau tiga bagian sinar ultra lembayung dapat
menimbulkan efek fisiologis :(2,ll)
- UV.^ yang-digebut-^'mglanogenic" (pigmentogenic, long UV, near UV, black light) dengan panjang gelombang 400 nm
-315 nm, mengakibatkan warna kecoklatan pada kulit, tanpa
didahului peradangan, kemungkinan juga menyebabkaji pho - tooksidasi melanin dari bentuk leuko yang berada pads
lapisan atas kulit.
- UV.g dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm dan puncak
efektivitasnya pada 297,6 nm, menyebabkan "sunburn11, ju ga diikuii pembentukan melanin, disebut spektrum " ery-
themogenic".
- UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm. Dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi spektrum sinar ini tidak sampai kebumi karena tersarlng oleh ozon pada
II. 1.2. Reaksi "sunburn11 (eritema)
Sebagian sinar ultra lembayung menembus bagian kulit
yaitu stratum corneum menyebabkan reaksi eritemai, reaksi
eritemai timoul dalam 2 - 3 jam dan mencapai puncak 10
24 jam.
Menurut Keller gejala "sunburn" akibat kerusakan
"cell prickle" kulit nungkin disebabkan karena denaturasi
protein, juga terjadi pelepasan "Histamin like substance"
akiba t kerusakan sel.
Sunburn yang.ringan hilang dalam waktu 24 - 36 jam tanpa
meninggalkan bekas, tetapi- sunburn yang berat akan hilang
antara empat sampai delapan hari, disertai terkelupasnya
kulit.(2)
Derajat i'sunburn" berdasarkan frekwensi dan lamr
penyinaran dibagi empat :
a. "Minimal Percetive Erythema"
Pada kulit timbul warna merah, akibat kontak dengan
sinar matahari selama 20 menit.
b. "Vivit Erythema"
Timbul warna merah terang pada kulit, tanpa disertai
ra sa sakit akibat kontak dengan sinar matahari selama
50 menit.
c. "Painfull Burn"
Selain timbul "vivit erythema" juga disertai,rasa sa -
kit akibat kontak dengan sinar matahari selama 100 me
d. “Blistering Erythema"
Seisin t i m D u l "vivit e ry t h e m a " juga d i s e r t a i r a s a sa
-ki t yang n e b a t a t a u lu a r biasa b a h k a n t e r j a d i pengelu-
pa san da n p e l e p u h a n ku l i t , a k i b a t kontak ciengan si nar
m a t a h a r i selama 2 0 0 menit.
II.1.3* Reaksi Pigmentasi (tanning)
Mekanisme reaksi pigmentasi yang dirangsang dengan
eritema, dapat diakibatkan oleh sinar ultra lembayung dan
sinar tampak dengan pancaran antara 2950 A - 3200 A .
Derajat' pigmentasi yang dihasilkan oerbeda, tergan
tung pada lama dan I'reKwensi penyinaran; aaa tiga (3)
hap yaitu :
a. "Immediate Tanning"
Setelan kulit terkena sinar matahari, timbul warns ke-
gelapan((Pigmentasi, Tanning) dalam beberapa menit dan
mencapai puncak satu jam kemudian. Reaksi tersebut ka-
rena terjadinya fotooksidasi granul - granul melanin
yarg berada dipermukaan lapisan epidermis kulit, aki -
bat radiasi sinar ultra lembayung dengan panjang gelo
gelombang sekitar 360 nm. (1,10,14)
b. "Delayed Tanning"
Satu sampai beberapa nari setelan penyinaran UY,.gra -
nul-granul melanin oemberi suasana dalam lapisan basal
sel dari epidermis, oksidasi dan mulai pindah menuju
permukasn kulit, mencapai puncak 10 jam kemudian, se -
c. "True Tanning” (Melanogenesis)
Pigmen melanin timbul dalam sel khusus, pigmen dapat
berpindan melaiui denarit filamBn dari melancsit ke -
dalam. lapisan epidermis, mereka cenderung berakumulfisi
dalam bentuk klister supra nukleat khususnya dalam bs-
sa 1 sel.
Kelanogenesis ini timbul dua hari setelah kontak
dengan sinar matanari dan mencapai puncsk dua atau
tiga minggu icemudian. (1,13)
II.1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Kata
hari
Sebagai usaha untuk mengurangi efek negatif dari si
nar matanari bagi kesehatan kulit, tu bun manusia secara
normal mempunyai perlinaungan terhadap sinar matahari.
Dua faktor penting perlindungan elami .kulit untuk
melawan ef.ek negatif yang aitimbulkan sinar matanari _ -
yaitu : penebalan stratum corneum dan pigmentasi. Dalam
penelitian mekanisme perlindungan alami kulit menunjukan
radiasi sinar matahari menambah tingkat nitosis sel epi -
dermis, yang menyebabkan penebalan stratum ccrneum dalam
waktu 4 - 7 hari dan membuatnya lebih tahan terhadap ra -
diasi erytnemogenic. Sedang pigmentasi terjadi karena mi-
grasi granul - granul melanin yang telah terbentuk dila -
pisan stratum basal ke permukaan kulit (stratum corneum),
yang selanjutnya tanggal (terkelupas).
Rottier mengklasifikasikan aerajat kepekaan terhadap si -
1. "The Insensitives” with good habituation and pigmenta tion.
2. "The sensitives" with bad habituation and no pigmenta tion.
3. "The diseased" with apatological skin reaction to sun light*
Karena keterbatasan perlindungan alamiah kulit manusia,
sehingga masih diperlukan perlindungan buatan untuk me
-nahan radiasi sinar matahari yang berlebihan, baik per
lindungan fi'sik maupun dengan menggunakan kosmetik tabir matahari.
11*2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari
11*2.1. Mekanisme ker.ja bahan aktif tabir matahari
Sediaan tabir matahari dibagi menjadi dua tipe yaitu
:(1,2,15)
a. Bahan yang kerjanya menghamburkan energi radiasi sinar
matahari antara lain :
Seng oksida, Titanium dioksida, Kaolin, Magnesium oksida
, Tali:, dan sebagainya.
b. Bahan yang kerjanya menyerap energi matahari antara lain :
Paraamino benaoat, Dioksibenson, derivat Sinamat, misal
nya sinoksat, Oktilmetoksisinamat, derivat Salisilat,
dan lain-lain.
XX.2.2. Basis salep
Dalam teori, salep yang baik mempunyai sifat : tidak meng-
iritasi kulit, tidak menyerap air, tidak berlemak, tercam-
purkan dengan bahan obat, stabil, mudah tercucikan dengan air.
Macam atau tipe basis salep
1. Dasar salep lemak
2. Dasar salep serap
3. Dasar salep emulsi : - emulsi a-m
- emulsi m-a
4* Dasar salep yang larut dalam air
Sedang basis yang sering digunakan sediaan kosmetik adalah
basis salep emulsi tipe m-a, termasuk didalamnya . ..
"Vanishing cream"
Vanishing cream masih dibagi lagi menurut muatannya - Kationik
- Anionik
- Nonionik
- dan lain-lain
Sifat dari masing-masing sebagai berikut. :(2,15) Kationik :
- mengiritasi kulit
- tidak dapat campur dengan bahan yang berrauatan ne
gatif, sehingga penggunaannya sempit - sebagai anti ketombe
Anionik :
- digunakan dalam sampo, pewarna rambut, pasta gigi
Nonionik :
- penggunaannya luas
- digunakan dalam krim, losic.
- sebagai pelarut pewarna, parfum
II.2.5. Formula Terpilih
Dalam percobaan ini, pemilihan formula sediaan Tabir
matahari, meliputi pemilihan basis dan bahan aktif.
II.2.5.1* Basis
Basis yang dipilih adalah basis krim nonionik dengan
pertimbangan muaah tercucikan dengan air, mempunyai sifat
atau efek melembutkan kulit, juga daya iritasinya rendah,
serta enak aipakai.(2,15)
II.2.5.2. Bahan Aktif
1. Oksibenson (15,20,21)
a. Sifat fisika - kimia :
- pemerian j.serbuk putih
- kelarutan : praktis tidak larut'dalam air,
larut dalam alkohol dan toluena.
- rumus molekul ;
- bobot molekul ; 228,2
- rumus banguru
H O x _____s
— \ o y - o c H j
b. Kegunaan
Sebagai taoir matahari tingkat penyerapan tinggi
, oleh karena itu oksibenson tidak hanya berman-
faat untuk. mencegah “sunburn", tetapi juga untuk
perlindungan melawan efek fotodinamik, fotosen -
sitisasi dan fototoksik.
c. Mekanisme
Sebagai tabir matahari dengan cara menyerap
energi radiasi sinar matahari, dengan konsentra
si 1 - 4
2. Oktilmetoksisinamat (15)
a. Sifat fisika - kimia :
- kelarutan : larut dalam metanol
- rumus molekul : C]_8^26°3
- berat molekul : 290,4
- r umus bang u n O
b. Kegunaan
Sebagai bahan aktif tabir matahari
c. Mekanisme kerja
Sebagai tabir matahari dengan cara mEnyerap
energi radiasi sinar matahari dengan konsentrasi
11,2.4. Bvaluasi efektivitas sediaan kosmetik tabir
matahari
Evaluasi sediaan tabir matahari dapat dilakukan se -
cara in vitro dan in vivo, a* In vivo
Untuk evaluasi secara in vivo digunakan sinar lampu
buatan dengan penyaringan dan dilakukan pada bagian
tubuh yang tahan terhadap radiasi.
Pada mulanya pengujian, menentukan waktu yang diperlu- kan untuk. menghasilkan penampakan eritema minimal de
-ngan lampu pada jarak tertentu dari kulit.(l,2)
b. In vitro
Evaluasi yang dilakukan adalah dengan metode spektro -
fotometer pada panjang gelombang antara 292, 5 nm
-372,5 nm.(17,18)
II-2.5. Tin.jauan tentang faktor efektivitas eritema dan
faktor efektivitas pig.mentasi.
Menurut Everett K.A. dkk., dan Kreps S.I. eritema (sunburn) yang ditimbulkan oleh radiasi sinar matahari
maksimal terjadi pada panjang gelombang 296,7 nm.(24,25) Energi radiasi sinar matahari yang menimbulkan efek erit-
tema disebut faktor efektivitas eritema, sedangkan yang menimbulkan efek pigmentasi (tanning) disebut faktor efek-
tivitss pigmentasi, dengan satuan "E-vitons".
energi pada panjang gelomoang 296,7 nm dalam menimbulkan
er i;ema•
a. Paktor efektivixas eritema
Efek eriiema yang ditimbulkan oleh. energi radiasi
sinar matahari ter^adi pada panjang gelombang lebih
kecil dari 345 nm, tapi menurut Kreps S.I. dan
Golaemberg R.L, pada panjang gelombang lebih besar dari
dari 337,5 n:n mulai tampak tidak menimbulkan efek eri-
tema.(1,24)
Paktor efektivitas eritema pada rentang panjang ge -
lombang 292,5 nm - 337,5 nm dapat dilihat pada label I
, yang dikutip dari buku. Cosmetics Science and Tech.no-
logi.(l)
TABEL I
PAKTOR EPEKTIVIIAS ERIIEMA
PADA PAHJANG. GELOMBANG 292,5 - 337,5 nm
Midband wavelength
(a)
Average energy (uW/cm )
ren-Tang panjang gelombang 292,5 nm - 357,5 nm adalah
23,6S50/uW/cm^.
b. Faktor efektivitas pigmentasi
Faktor efektivitas pigmentasi, 'pada rentang panjang
gelombang 292,5 nm - 372,5 nm dapat dilihat pada tabel
II, kolom (d) yang aikutip dari buku Cosmetic and t
technology.(1)
TA22L 11
FAK10R EEEKTIVIIAS riGKENTASI
PADA PANJANG GEiiOMBANG 292,5 nm - 372,5 nr.
Midband Average energy rteiative Equivalent )
wavelength(A) (uW/cm ) effectiveness 2367 A !
(a) (b) (c) (uW/cm ) !
(d) !
2 tS#25 1,7 6, d30u l,105u !
2,975 7,0 0,9600 6,7200 !
3,025 20,0 0,5000 10,0000 !
3,075 36 ,0 0,0550 2,0075 !
3,125 62,0 0,0220
0,0125 1,3640 !
3,175 90,0 1,1250 !
3,225 130,0 0,0083 1,0790 !
3,275 170,0 0,0060 1,0200 !
:?;325 208,0 0,0046 0,9360 !
3,375 228,0 0,0035 0,7980 !
3,425 239 ,0 0,0028 0,6690 !
3,475 248,0 0,0023 - 0,5700 !
3,525 257,0 0,0019 0,4880 !
3,575 268,0 0,0016 0,4560 !
3,625 274,0 0,0013 0,3560 !
•3,675 282,0 0,0011. 0,3100 !
3,725 289,0 0,0009 0,2600 !
29,2635 !
Berdasarkari pada tabfil II, kolom (d) jumlah total
energi radiasi sinar matahari yan^ menimbulkan pigmentasi
pada rentang panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm adalah
29,2635/uW/cm2 .
tersebut efektii menimbulk.an. reaksi pigmentasi yaitu
pads rentang panjang gelombang 322,5 nm - 372,5 nm,
sedang sebagian besar (76,5^0 dari jumlan total energi
tersebut efekxif menimDulkan eritema 'yaitu pada rentang
panjang gelombang 290 nm - 320 nm.
Sehlngga jumlah total energi radiasi sinar matahari yang
menimbulkan pigmentasi pada rentang panjang gelombang
METuDGLOGI PEKELITIAK
III.. I, Bahan - bahan
- Oktilmetoksisinamat
- Oksibenson
- Parafin cair
- Malam putih
- Lemak bulu domba
- Asam stesrat
- Propilenglikol
- Span 60
- Tween 60
- Metil paraben
- Propil paraben
- Isopropancl
- Etanol
III.2. Alst - alat
(PT Pabrik Pharmasi "VITA")
(PT La Tulip)
(E. Merck)
(E. Merck)
(E. Merck)
(PT Pabrik Pharmasi "VITA")
(PT Surya Dermato Medics
La boratories)
(PT Surya Dermato Medics
Laboratories)
(PT Surys Dermato Medics
Laboratories)
(PT Pabrik Pharmasi "VITA")
(PT Pabrik Pharmasi "VITA")
(Ayax)
(E. Merck)
- “Double beam spectrophotometer Shimadzu UV 140-02"
- .Diferential scanning colorimetry" (DSC) Shimadzu
III. 3. U.1i Kuslitatif Bahan Aktif
111.3*1. Pembuatan kurva seraiian oktilmetoksisinamat
Dibuat kurvs aniara-.nilai serapan dengan pnnjang
gelombang dari larutan zat murni dalam etanol dengan kon-
Pengamatan nilai serapan dilakukan pada rentang p^njang
gelombang 250 nm - 370 nm, dengan jarak perubahan skala
setiap ksli panganatan 10 nm.
Kurva yang diperolen dibandingkan dengan kurva yang ada
dalam sertifiKax. (lamp.3)
III.3.2. Penenxuan tixik lebur oksioenson
Pengamatan titik lebur dilaKukan dengan menggunakan
alat DSC.
ILLxik lebur yang diperolen aiiiandingkan dengan data dalam
sertiiikax axau lixeraxur.(lamp.4)(20)
III.4. Pembuatan Sediaan Tabir Matahari
III.4.1. Pembuatan basis krim
rorir/uia basis krim yang dipakai adalah
R/ Parafin cair 20 %
Malam putih
lemak bulu domba
Asam stearat 10
%
Span 60
Iween 60
Metil para ben
Propil para ben
Propilenglikol
A i r ad -100 %
Cara pembuatan
a. Dibuat leburan fase minyak diatas penangas air
- Parafin cair
- lemak bulu aornDs
- iisam stearat
- Span 60
- Iween 60
b. Dibuat leburan fase air diatss penangas air pads
suhu lebih kurang sani^ (_+ 70°G)
1'ase air : - i'ietil para ben
- Metil para ben
- Propil para D e n
- propiienglikol
- A i r
c. Euangkan fase air perianal - lahan kedaia;:. iase
minyak pada temperatur yang sama, aduK honjogen
dsn dinginjcan.
111,4.2, Pemouatan sediaan tabir matanari
Sediaan tabir matahari diouat aengan mencampur basis
dan bahan aktif dengan berbagai Konsentrasi.(tabel III
dan ta tel IY;
Kemudian sediaan tabir matahari tersebut digunaKan untuk
menentukan efektivitas sediaan tabir matahari.
FORMULA SSDIAAJs IABIR MATAHARI YANG MEKGAKDUKG 0?:IILMETG£SI3INAMAT
TABE.L J.11
Formula Konsentrasi dalam %
Okt ilme t oks is ina ma t c. '3: 4 : ' 5 ■ 6 7
B a s i s 9b '97 96 95 94 S3
TABEl IV
FORMULA SEDlAAK IABIR MATAHARI YANG MENGANLUNG OKSIBENSON
Formula Konsentrassi dalam %
Oksi'oenson 1 2 5 4 5
B a s i s 99 98 97 56 95
111,5. Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari
III.5.1. Basis krim
a. Efektivitas basis krim
Hetode analisa penentuan efektivitas basis
krim adalah sebagai berikut :
- Timbsng 125 mg basis krim, larutkan dalam iso -
propanol + 15 ml, kemudian ditambah isopropanol
sampai garis tanda pada labu ukur 100,00 ml dan
kocok.hooogen
- Pipet 1,0 ml larutan tersebut dan encerkan
dengan isopropanol sampai garis tanda pada labu
ukur 10,0 ml.
- Selanjutnya diamati nilai serapannya pada
panjang gelombang eritema dan pigmentasi yaitu
pada panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm. b. Kurva serapan basis krim
Dari hasil pengamatan nilai serapan diatas
(a) pada panjang gelombang 220 nm - 372,5 nm, di buat kurva antara nilai serapan dengan panjang
gelombang.
III.5.2. Kurva gerapan sediaan tabir matahari
Metoda analisa penentuan efektivitas sediaan tabir
matahari sebagai berikut :
- Timbang 125 mg sarapel, larutkan dalam isopropanol + 15 ml, kemudian ditambah. Isopropanol sampai ,
garis tanda pada labu ukur 100 ,0 0 ml dan kocok
homogen
- Pipet 1,0 ml larutan tersebut, encerkan dengan
isopropanol sampai garis tanda pada labu ukur
1 0 , 0 ml. bila perlu dlencerkan
- Selamjutnya diamati nilai serapannya pada rentang panjang gelombang eritema dan pigmentasi yaitu
pada panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm.
- Hal tersebut diatas dilakukan untuk masing-masing
III. 5*3. Seaiaan tsblr..matahari dalam benxuk kombinasi
Perencanaan formula tiapat dilihat pada tabel V
TaSEI V
KEEKCJU.'S.A FORMULA SEDIAAI\
SABIR M A ILA H -rtrC l L A L A K B E N IU K KCHBINASI
Formula Konsentrasi dalam . //0
Oktilmetoksisinamat si s2
S3 “4 Sr S6 S7
Oksibenson
B a s i s
°i E
°2 3
C3 B
°4 B
C5 B
°6 I B
C7 3
ket : -'7‘. = aiperoleh dari Ij.j.,5.2, kons. efektif
oktilmetoksisinamat
0(1 = diperoleh dari III.5.3. kons. efektif
oksibenson
III.6. Pengolanan Laxa
111.6.1.1. -U,1i kualitatif bahan aktif
111.6.1.1. Penentuan kurva serapan oktilmetoksisinamat
Dari data hasil'pengamatah hilai serapan
oktiimetok-sisinamat pada panjang gelombang 250 nm - 372,5 in.,
dibuat kurva c.antara panjang geiomban^ dan nilai serapan,
kenrudian aioandingkan dengan sertifikat. (lamp.3)
111.6.1.2. Penentuan titik lebur oksibenson
Hasil pengamaxan yang didapat dibandingkan dengan
sertifikat atau literatur.(lamp.4)
111.6.2. Penentuan efektivitas dan kurva serapan basis
krim
Lari data hasil pengamatan nilai serapan basis krim
eri-tema dan pigmentasi serta dibuat kurva antara nilai sera->
pan dan panjang gelombang,
111.6.3. Penentuan efektivitas sediaan tabir matahari
Penetuan efektivitas sediaan tabir matahari diten
tukan dengan menghitung % transmisi eritema dan % trans
-misi pigmentasi.
Perhitungan % transmisi eritema dan pigmentasi adalah
sebagai berikut :
111.6.4. Perhitungan transmisi
Dalam penelitian ini yang diukur adalah transmisi (2) yaitu % sinar yang diteruskan oleh sediaan tabir ma ■>
tahari pada rentang panjang gelombang 232,5 nm - 372,5 nm
Dari nilai serapan yang diperoleh dihitung nilai serapan
untuk lg/1 dan T(t6) lg/1 dengan rumus A * - log T t se-
hingga diperoleh nilai yang merupakan jumlah atau banyak- nya sinar yang diteruskan oleh sediaan tabir matahari
pada berbagai panjang gelombang.
III.6.4.1» Perhitungan transmisi eritema dan transmisi
•pigaentasi sediaan tabir matahari
Nilai transmisi eritema adalah jumlah energi sinar ultra lembayung penyebab eritema pada spektrum eritema dengan panjang gelombang 292,5 nm 337,5 nm, sedang ni -lai transmisi pigmentasi adalah jumlah energi sinar ultra
lembayung penyebab pigmentasi pada spektrum pigmentasi
dengan panjang gelombang 322,5 nm - 372,5 nm yang
ni-lai transmisi dengan faktor efektivitas eritema (Fe),
pada tiap panjang gelombang yang bersangkutsn, begixu
juga dengan nilai transinisi pigmentasi diaapat dari h.csil
perkalian masing - masing nilai transmisi dengan faktor
efektivitas pigmentasi (Fp),. pada panjang gelombang yang
bersangkutan.
Faktor efektivitas eritema dan faktor efektivitas:
pigmentasi dapat dilihat pada tabel I dan XI yang dikutip
dari buku "Josmetic Science and [technology" dan tsrdapat
juga dalam “Analytical Procedures and Evaluation of Suns
creen11. (1,17)
S&dang jumlan energi sinar ultra lembayung penyebab
eritema merupakan penjumlahan aari nasii perkalian nilai
transmisi dengan faktor efektivitas eritema (C.Fe) pad^
tiap panjang gelombang dengan rentang 292,5 nm - 337,5 nm
dapat ditu}-ia Ee =S.X.Fe
.Begitu juga untuk memperolen jumlah energi sinar ultra
lembayung penyebab pigmentasi merupakan penjumlahan dari
hasil perkalian nilai transmisi dtngan faktor efektivitas
pigmentasi (S.Fe) pada tiap panjang gelombang dengan ren
tang 322,5 nm - 372,5 nm.
dapat ditulis Ep = £.5L.Fp
Dari perhitungan itu dapat diperoleh banyaknya energi yi
pigmentasi (Ep) yang diteruskan oleh sediaan taoir mata; -
hari pada spectrum masing - masing.
III.6,4.2. Perhitungan transmisi eritema dan % transinisi
Ilic
tasi
>.4.2». Perhitungan % transmisi eritema dan % tra&smisi
pigmentasi
I'iilai yo transmisi eritema dan nilai transmisi pigraen-
didspat dengan -menggunakan rumus -sebagai oerikut :
% transmisi eritema : • E e Pe
£pe ~ £Pe
% transmisi pigmentasi : Sp .-£T. Pp
lPp~" £Pp
rX.T.-i'e ; Banyaknya energi eritema yang diteruskan
oleh. sediaan tabir matahari pada rentang
panjang gelombang 292,5 nm - 3 3 1 , 5 nm
(spektrum eritema)
ZE. Pp : Banyaknya energi pigmentasi yang diteras-
kan oleh. sediaan tabir matahari pada ren
tang panjang gelombang 322,5 nm - 372,5nm
(spektrum pigmentasi)
£Pe : Banyaknya energi. sinar ultra lembayung
yang menimbulkan eritema pada spektrum
eritema (panjang gelombang 292,5 nm
-337.5 nm)
ZPp : Banyaknya energi sinar ultra lembayung
yang menimbulkan pigmentasi pada spektr.um
pigmentasi (panjang gelombang 322,5 nm
111,6.5» Penilaian efektivitas sediaan tabir matahari
^ Menurut Cumpelik B.S., Kreps S.I. dan Goldemberg R.L. , sediaan tabir matahari dibagi sebagai berikut :
Sebagai total blok bila :
a. Nilai % transmisi eritema lebih kecil
dari 1 76 dan
b. Kilai % transmisi pigmentasi 3 - 40 %
Sedang bila nilai transmisi eritema 6 - 18 % dan
nilai % transmisi pigmentasi 45 - 86 % 9 maka_‘eediaan
tabir matahari tersebut dikategorikan sebagai
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berikut ini adalah hasil penelitian. dalam bentuk ta-
bel dan kurva dalam urutan yang sesuai dengan tahap pe-
ngumpulan.
IV.1. Hasil Uji Kualitatif Bahan Aktif IV.1.1. Oktilmetoksisinamat
Spektra ultra lembayung dari oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm yang diperoleh seba-
ngun dengan kurva serapan oktilmetoksisinamat dalan ser -
tifikat.(lamp.3)
Spektra tersebut mempunyai serapan maksimum pada panjang
gelombang 310 nnu Hasil pengamatan nilai serapan dapat dilihat pada tabel VI* gambar 1.
TABEL VI
KILAI SERAPAN OKTILMETOKSISINAMAT
LA LAM PELARUT ETANOL PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG DENGAN KONSENTRASI 10 DAN 20 ppm
x Nilai serapan pada konsentrasi
nm 10 ppm 20 ppm
256 0,670 0,132
260 0,166 0,324
270 0,350 0,689
280 0,568 l r124
290 0,730 1,442
300 0,796 1,558
310 0,810 1,590
320 0,578 1,144
330 0,248 0,498
340 0,064 0,120
350 0,014 0,020
360 0,002 0,001
N
i
l
a
i
S
e
r
o
p
a
n
Gambar 1 : Kurve hubungan nilai serapan dan panjang gelombang oktilmetoksisinamat dalam
IT» 1> 2. Oks ibenson
Pengujian titik_ lebur oksibenson dengan menggunakan
DSC menunjukan hasil bahwa titik-lebur oksibenson yang
digunakan dalam penelitian adalah 62,7 °C sesuai dengan pustaka.(20)
IV,2. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari
IV.2.1. Basis krim
Hasil pengamatan nilai serapan dan hasil perhitungan
nilai % transmisi eritema dan nilai % transmisi pigmentasi
menunjukkan bahwa basis krim nonionik tidak mempengaruhi
efektivitas sediaan tabir matahari, karena pada panjang
gelombang lebih besar dari 290 nm tidak menunjukkan adan$a
serapan dan dari perhitungan nilai % transmisi eritema dan
pigmentasi menghasilkan nilai 100 dapat dilihat pada
tabel IV, gambar 2.
IV»2.2. Sediaan tabir matahari
Nilai serapan sediaan tabir matahari yang mengandung oktilmetoksisinamat dapat dilihat pada tabel VI dan hasil
perhitungsnnya dapat dilihat pada tabel VII sampai dengan
tabel XIV, serta gambar 3 dan 4.
Sedang nilai serapan sediaan tabir matahari yang mengan
-dung oksibenson dapat dilihat pada tabel XV, dan hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel XVI sampai dengan tabel XXII, serta gambar 5 dan 6*
Dari hasil pengamatan ternyata oktilmetoksisinamat seba
Gamba r 2
r ■ ---- > ?anjahg Gelombang : Kurva hubungan nilai serapan dan panjang
TA
T
U <0 cMcocMntn^-voco »■
P s vo* JO(r»0(DOov£)in i i i i i i i CM ■H
0) N 4 0 C\J C\ll^K \n^0 . % CO
SR. p CO
cMtnaDvocMCM-d-^ointn vo P
u v r* J
T“ -tfOcoc^cMcvKrcotnONmojc^coooo inm
fnCO
CMC'*-CMC'-OJC'»CMCN“ CMC,'-CMC'-CMt'-CMCs“ CM
x ON ON O O t- t- CM CM i n i n VO VO
TA CJ N OvOCOON OCOvOvOCfc O*
TA
e T-OMACMC^-^OvDrACOT-VOCOO
o crvcots-r^-coc\jc^T-iAC^-c^cncr\o
CM-3-Perhitungan % transmisi eritema dan transmisi pigmentasi sediaan mata hari yang mengandung oktilmetoksi sinamat dengan berbagai konsentrasi
4
0
ADLN
Perpustakaan
Universitas
Airlangga
STUDI
EFEKTIVITAS
IN
VITRO...
ISNA
Gambar 3 : Kurva hubungan % transmisi eritema dan
konsentrasi oktilmetoksisinamat (%)
Gambar 4 : Kurva hubungan % transmisi pigmentasi dan
konsentrasi oktilmetoksisinamat (%) dalam
H
tnco^-coT-oocM^-o isr^vommc^o
TA r-oj knonvo t^co ininr-vo i o o ONtwo m<f -d* mmoj vooor-cvtn0Nmcooooi-3- crMnt- mvo ctn
-3- r- onvo m<r in o onvoc\j-3" in on-3* -j* c**«c\ivo co t--oo inmincvmvo ONt^r- onon VO O OJ OJr- O O m t— 3--3- co cjinmoN
co <Tv-3-<rvo co<Dts-mt'*“ON'MnovoK\oj
in<J‘-3"-3‘>4'->3'-3‘-3'<r l A f ^ W r r O O O O O O O O O O O O O O O O O O o o
Lnininininininininininininintninin C\Jts‘-(\lCs-(\Jt'*-(\|C's-OJC— OJE— OJ C"- OJ C“- C\J
TA
c3 (0 ovoocor'-tnmojinON m in
u s K\1n -3 - OJ O O 00 o j CO CO
r-P <T>OVOCOONOCOV£)VOOO
*3-c *3-c OJ t n ONv£> t - CO t n m t- VO ON •n
mco<*coojinf-LnKNOts-mT-co o>vo c*- in
E COC\!C^V £>V OCO-d'0 <rON K MnCOON OOJ C'' m n
O ^j'<fc^-T-~d-crvco<rcr'Ojooooco<j-r- CO00
O O - G N r - V D r - O i r N f ^ i r M n r - O K \Cs* -V0 m ONx>
o C0v£>KN^-OJVOCDOJC‘»ONts-Lf\fC\ONt-<r»K'\ Q)
CO CNJ O ONmC^CO-3- fnvOvO i r \< t CO CO O VO +5
•4- t- IfN^t VOCOONC^T-mmCSSCM^ONVfNKN r 2
TA
TA
t- -3- cvocvmLno oN^cocvcNivoo-r-m o o o o o o o o o mtvoN-^ m on o
t- minvo co
vo t v cnj cnj m i n i n - r o m c o c v K J -O N i n m c M
o on on on <j- cn<j- o n o n c o c-cnjvo o m o m
coc\iocNjincNjvoo>T-inr-<-- t-vo two on
t v m T -T -T -C N J C N J T -O Cv<J- f v < r C\JT— O CMCV1CMCMCMCMCVJCMCM o o o o o
ininT-inoincNjONmt“ mc\jmcMinc\iaN
*'
%
T
r
a
n
s
m
i
s
i
E
r
i
t
e
m
a
40 '
30 -■
*0 ■■
10 •
c .
6
4 -
•3
y '
1 ■
0 , 6 .
0 , 6 ■
0,4 "
0,3--0 , 2 ■
1....2 . 3 4 5 6 7
.. -■■■■■ — --*■ konsentrasi (96)
Gambar 5 • Kurva hubungan # transmisi eritema dan
1
Gambar 6
2 3 4 5 6 7
--- ► Konsentrasi (?0
i Kurva hubungan % transmisi pigmentasi dsn
dan oksibenson efektif pada konsentrasi 4,8
IV.2.3* Sediaan tabir matahari dalam bentuk kombinasi
Lari hasil penentuan efektivitas sediaan tabir mata
hari dalam bentuk tunggal, kemudian dibust dalam bentuk
kombinasi dengan formula yang tertera dalam tabel XXV.
TABEL XXV
FORMULA' "SEDIAAN TABIR MATAHARI DALAM BENTUK KOMBINASI
Formula ! Konsentrasi dalam bentuk % !
Oktilmetoksisinamat! 2,1! 2,3! 2,5! 2,7! 2,9! 3,1! 3,3 !
Oksibenson ! 5,4! 5,2! 5 ! 4,8! 4,6! 4,4! 4,2!
B a s i s !92,5!92,5i92,5!92,5!92,5!92,5! 92,5 !
Basil pengamatan serapan sediaan tabir matahari dalsnf
bentuk kombinasi dapat dilihat pada tabel XXIV dan hasil
perhitungan dapat dilihat pada tabel XXV sampai dengan
XXXII.
Dari hasil pengamatan ternyata dalam bentuk kombinasi
oktilmetoksisinamat dan oksibenson merupakan sediaan tabir matahari yang lebih baik dari pada dalam bentuk
N
CMr-Or—ONCDOCMCMOCOt-ON OOOCM
C0in<f<r CNJ CMnCM^NCO mOvD<J- mCN! t
-4 -4 < r-4 'J r^K N C\J C'J r-.rr“ 0 0 0 O O
infOO^rKM <N04COKNOM <NOriWCO
VDKNCNJr-T-C0<J'0NfnC0'4OI>“inm<MT-cocor-T-cMC'-inmaNCD^—onocnj cnj t- cnj
CO
r- OJ<fV£) tv
TA
<T\C0<f mvo*— ?
4 t'-VDvOVO r - r - f -O CTvin <r<r*3“'j'3-'3-m(ncMCM 0 0 0 0 0
<0 ^VOIAfOr^^.r N-VD mvO t- CM CO m<J-VDCNjOONT-CNjT~Cs-aNCNJVDT-«^T-r<-\CMCOt— 3- mcM cm OMncr»maN<r r Nsnt^tMr
vi v* «• «« w «« «• «• w
<j-<j--4-<r<j-mm(MCM o o o o o
to
OOOOOr-fACMCOCOKNtAO ONVO CM VO
O O O O O O O t-<T^ O fAfAt— S' CM VO
O O O O O O O O O <T ONO rAr-^J- vo
CM fAtAvO N
CO CO CO CO t->CM LACM fAONCM CO fACMlAfA<f OfACOCOCM<J-T-<J- NV0-4- CO CM r- CO CM LA KNON N C O ONVO ONr- CMONCMCJNNCOONr-N-d- CMCM^CO-d-COtACOrAOvO'd-CMT-T-<f*d’*4‘<f<tfAfACMCM O O O O O
TA
mcMt-omcovD-4-o^mco t— 3-vo<r o r- t- m-j-<r inowmcorT-(\jo>SNMin
O O O O O r m C M t t l r f M V O - a - m i A r ^ O O O O O O O r ^ v O C M C O i n C ^ C M C M C n
0 0 0 0 0 0 0 0 0 r 4 0 ' 0 0 \ 0 m i n
c m m i n v o
cs-co o m<J- <r»T-C^.NoomocM-3-oocMm
OCMCMCM(M«4-VOCOOCM-3- VOts*‘ COCOO>a>
o ctvco o>r^vo
cooT-a>c^-ococr»c^cr‘v-00*3- m m cmo n«3 c n m f m o v o m c M v r
-<r<f-3--3,-3,mmcMCM r- O o o O O
C J r O t-0 > C D O ( M ( M O C 0t* 0 \ O O O C M
co m*3-*3- cMcr»mcnmcomovD^mcMCM
4 4 4 < t j ,m m c v i C M r r r O O O O O
ncm mcr»vo t'-co mmr-vo <t
i ooo>Nvom<f4mmc\i cn
CO
O O O O OT-tnmNT-CMOJON^KNOJVO
0, 0 0 2
L--- --- , --- -1--- I ,..4 I--- I I »
1,9 27,1 2,3 *,'5 2*,7 2,9 3,1 3,3
516 5 , 4 5,2 5 4iB 4,6 4,4 4,2
---*■ Konsentrasi (96)
Gambar 7 : Kurva hubungan % transmisi eritema dan
e
6
.4 '
5 '
2
-1,9 2;
5,6 5i
Gambar 8
1 > » i > > i \
>1 2J3 *,5 2y7 2J9 J,1
r4 5*2 5 4,6 4,6 4,4 4,2
•+ Konsentrasi (#)
Kurva hubungan % transmisi Pigmentasi dan
BAB V
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan uji kualitatif bahan aktif yaitu
pemeriksaan panjang gelombang maksimuin oktilmetoksisinamat
seperti terlihat pada tabel TIT gambar 1, menunjukkan kur
va serapan yang dihasilkan sesuai dengan sertifikat ter-
lampir yang mempunyai panjang gelombang maksimum 310 nm. Begitu juga dengan pemeriksaan titik lebur oksibenson,
hasil yang diperoleh terlihat pada lampiran 4, dari hasil perhitungan titik leburnya 62I7°C sesuai dengan pustaka
(20). Hal ini menunjukkan kedua bahan tersebut adalah
oktilmetoksisinamat dan oksibenson.
Berdasarkan kurva serapan dan perhitungan nilai rata
-rata % transmisi eritema dan pigmentasi basis krim non
-ionik yang bernilai 100 % (pada tabel VII, gambar 2),
basis tersebut tidak mempengaruhi efektivitas sediaan
tabir matahari*
Dari penentuan efektivitas sediaan tabir matahari,
ternyata konsentrasi efektif oksibenson ^4,8 %, dimana
konsentrasi tersebut melebihi konsentrasi yang tercantum
dalam pustaka yaitu 2-4 % (15). Adanya perbedaan ini dapat
disebabkan oleh: perbedaan metoda ytng digunakan dalam pe nentuan efektivitas sediaan tabir matahari serta bentuk
Bediaan dan basis yang digunakan.
Hal yang sama juga terjadi pada bahan aktif oktilmetoksi
-sinamat yang mempunyai konsentrasi efektif ^2,7 sedang
Bila oKtilmetoksisinamat dan oksibenson dikombinasi
akan didapatksn efek yang bervariasi.
renggunaan oktilmetoksisinamat lebih kecil dari dosis
efektif ( ^2,7 )i') yang dikombinasi dengan oksibenson de -
ngan konsentrasi lebih besar 4,6 ft justru akan meningkat-
kan efektivitas, namun sebaliknya penggunaan gabungan
oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi ^2,7 Yo dan oksi
benson <4,6 % akan menyebabkan penurunan efekxivitas.
Dari data tersebut aiatas terlihat bahwa dalam bentuk
Komcinasi oktilmetoksisinamat dan oksibenson yang lebih
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan pada oktilmetok
sisinamat dan oksibenson yang diformulasikan dalam basis
krim nonionik dan dilakukan pula kombinasi dosis efektif
dari keduanya, maka dapat disimpulkan bahwa ;
1* Oktilmetoksisinamat dikategorikan sebagai "Suntan”
pada konsentrasi 2,7 %
2. Oksibenson dikategorikan sebagai "Sunblock” , pads
konsentrasi ^4,8 %
3. Kombinasi dosis efektif oktilmetoksisinamat dan
oksibenson dikategorikan sebagai "Sunblock" yang
lebih baik dari pada bentuJt tunggalnya.
Saran - saran
Mengingat efek yang ditimbulkan oleh sinar matahari
terhadap kulit sangat berbahaya, sehingga diperlukan pe - lindung kulit baik secara fisik maupun kimia.
Dan setelah dilakukan percobaan secara kimia dan didapat- kan hasil, maka dikemukakan beberapa saran :
1* Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas sediaan tabir matahari yang mengandung
oktilmetoksisinamat dan oksibenson baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi*
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas sediaan tabir matahari yang mengandung oktilmetoksisinamat dan oksibenson secara in vivo,
3* Serta perlu pula dilakukan penelitian sediaan
tabir matahari dalam bentuk kombinasi oktilmetok
sisinamat dengan senyawa lain atau oksibenson
dengan senyawa lain, yang dapat menghasilkan ee
-diaan tabir matahari yang lebih optimum.
4* Bahan aktif oktilmetoksisinamat dan oksibenson
tidak tercantum dalam daftar bahan aktif untuk
kosmetik yang diperbQlehkan di Indonesia, tetapi
digunakan oleh. beberapa pabrik kosmetik di Indo -
nesia dan berdasarkan hasil penelitian ini, maka
bahan aktif tersebut dapat dipertimbangkan untuk
dicantumkan dalam daftar bahan aktif untuk kosme