• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EFEKTIVITAS IN VITRO OKTILMETOKSISINAMAT DAN OKSI BENSON SERTA DALAM BENTUK KOMBINASINYA SEBAGAI TABIR

MATAHARI DALAM SATU BASIS KRIM NONIGNIK .

SKRIPSI

BIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR

SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA 1987

oleh

ISNA MASLIHAH

/J o

>r M I L I K rBKPUSTAtAA*

058210453 ■ "•WTBRSITAS A1RLANG4A'

S U R A B A Y A

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama tama puji syukur kehadirat Allah swt. yang te

lah memberikan jalan dan petunjuk sehingga dapat tersele -

saikannya skripsi ini tanpa ada suatu hambatan yang berar-

ti.

Rasa terimakasih pula kami sampaikan kepada seluruh

bapak /ibu dosen serta teman teman penulis yang turut mem-

bantu dan mendorong sehingga skripsi ini dapat diselesai -

kan dengan baik.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini,dengan penuh

rasa hormat kami mengucapkan terirna kasih icepada :

1. Bap^k Drs. Soegiharto Hadimoelyo, Ibu DR. Widji Soeratri

serta bapak Drs. Sadono, selaku pembimbing dalam penyu­

sunan skripsi ini.

2. Ketua jurusan Parmasetika Fakultas Parmasi Universitas

Airlangga dan fcepala Laboxatorium Preskripsi Pormulasi

Jurusan Parmasetika serta para stal.pengajar^Jurusan.

Pannasetika yang telah memberikan segala fasilitas yang

kami pergunakan untuk melakukan penelitian ini h-ingga

selesai.

3. PT Pabrik Pharmasi VITA, PT Surya Dermato Medica Labo -

ratories dan PT La Tulip yang telah merabantu menyedia -

kan bahan-bahan untuk penelitian ini.

4. Semua teman,rdan keluarga penulis, serta semua pihak

(3)

mendorong darumembantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

Akhir icata, skripsi ini kami perseaibahkan kepsda

alraamater tercinta i'aKultas i'armasi universitas Airlangga

, nusa dan bangsa, aengan narapan semoga aspst bermsnfast

ba gi iixiu pengetanuan.

Surabaya, Desember

(4)

KATA FENGANlAiv ... iii

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ... xiii

DAFTAR LAMPIRAK ... xiv

BAB I : PEHDAHULUAi; ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... I 2. Tujuan Penelitian ... 3

BAB II ; TIlvJAUAN PUSIAKA ... 4

1. Sinar Matahari ... 4

1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit 5 1.2. Reaksi Sunburn (eritema) ... 6

1*3. Reaksi Pigmentasi (tanning) ... 7

1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Matahari ... 6

2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ... S 2.1. Mekanisme Kerja Bahan Aktif Tabir Matahari... 9

2„2* Basis U m u m ... 9

2c3o Formula Terpilih ... 11

2.3.1. Basis ... 11

2.3.2. Bahan Aktif ... 11

2.4. Evaluasi Efektivitas Sediaan Kosmetik Tabir Matahari ... 13

£.5. 2Linjauan^l£ntang-.Faktor~Efektivitas Eritema dan Faktor Efektivitas Pig­ mentasi ... 13

BAB 1 1 1 : METODOLOGI PENELITIAN ... 17

1. Bahan b a h a n ... 17

2. Alat a l a t ... 17

3„ Uji Kualitatif Bahan Aktif ... 17

3.1. Pembuatan Kurva Serapan Oktilnetoksi-sinamat ... 17

(5)

3.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .... 18

4* Pembuatan Sediaan. Tabir Matahari ... 18

4.1. Pembuatan Basis Krim ... 18

4*2. Pembuatan Sediaan Tabir Matahari .... 19

5* Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Ma­ ta hari ... ...20

5.1. Basis K r i m ... ... 20

5.2. Kurva Serapan Sediaan Tabir Matahari. 21 5-3. Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi ... 22

6. Pengolahan Data ... 22

6.1. U^i Kuantitatif Bahan A k t i f ... 22

6.1.1. Penentuan Kurva Serapan Oktilmetok­ sisinamat ... 22

6.1.2. Penentuan Titik Lebur Oksibenson .. 22

6.2..Penentuan Efektivitas dan Kurva Sera­ pan Basis K r i m ... 22

6.3. Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ... 2J 6.4. Perhitungan Transmisi ... 23

6.4.1. Perhitungan Transmisi Eritema dan Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari ... 23

6.4.2* Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmisi Pigmentasi ... 25

6.5. Penilaian Efektivitas Sediaan Tabir Matahari ... 26

BAB XV : HASIL PENELITIAN... 27

1. Hasil Uji Kualitatif Bahan A k t i f ... 27

1.1..Oktilmetoksisinamat ... 27

1.2. Oksibenson... ... 29

2. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan Ta­ bir Matahari ... *... 29

2.1. Basis K r i m ... 29

(6)

2.3* Sediaan Tabir Matahari dalam Bentuk

Kombinasi... .53

BAB V ; PEMBAHASAN ... .65

BAB YI. : KESIMPULAN DAN SARAK ...

(7)

DAETAR TABEL

TABEL ha la man.

I : Faktor Efektivitas Eritema Pada Panjang Gelom­

bang 292,5 - 372,5 n m ... ... 14

II : Faktor Efektivitas pigmentasi Pada Panjang Ge­

lombang 292,5 - 372,5 n m ... 15 III : Formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung

Oktilmetoksisinamat ... 20 IY : formula Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung

Oksibenson... ... 20 Y : Rencana Formula Sediaan Tabir Matahari . Dalam

Bentuk Ko m b i n a s i ... ... 22 VI : Nilai Serapan Oktilmetoksisinamat Dalam Pela

-rut Etanol Pada Berbagai Panjang Gelombang De-ngan Konsentrasi 10 & 20 p p m ... 27

YII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Basis Krim Nonionik Pada Panjang

Gelombang 220 - 372,5 nm . ... 30

VIII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Mej - ngandung Oktilmetoksisinamat Pada Rentang Pan­

jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... ... 32 IX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me -ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentrar si 2 ^ Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm- ... 33 X : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang:- Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra-

si 2,7 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Pan

-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 34

XX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­

si 3 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

(8)

XII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­ si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra*

si 4 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 36

XXII ; Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­

si 5 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 37

XIV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­

si 6 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 38 XV : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % .Transmi- .

si Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat Dengan Konsentra­ si 7 # Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang

Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... 39

X H i i Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­ ngandung Oktilmetoksisinamat. Dengan Berbagai Konsentrasi. Dalam Basis Krim Nonionik Pada

Panjang Gelombang 292,5 - 372-,5 nm ...»... . 40 XVII : Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Yang Me­

ngandung Oksibenson Pada Rentang Panjang Ge­

lombang 292,5 - 372,5 nm ... ... 43

XVIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­

ngandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 1 % Dar

lam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Panjang

Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... *... 44 XIX s Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Transmi­

si. Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Me­

(9)

Da-XXX

XXII

XXIII

XXIY :

XXV :

XXYI :

XXYII :

xx : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang

Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 3 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan­

jang Gelombang 292,5 - 372,5 n m ... 46 ; Perhitungan % Trahsmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang

Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 4 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-' jang Gelombang

Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi

4*8 % Dalam Basis Krim Nonionik Pada Ren -

tang Panjang Gelombang 292,5 - 372,5 nm .... 48 Perhitungan >6 Transmisi Eritema dan % Trans­

misi. Pigmentasi Sediaan Tabir Katahari Yang

Mengandung Oksibenson Dengan Konsentrasi 5 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rent-ang Pan­

jang Gelombang 292r5 - 372,5 n m ... . 49

Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Yang Mengandung Oksibenson Dengan Berbagai Konse­ ntrasi Dalam Basis Krim Nonionik: . Pada. Ren­

tang Panjang Gelombang 292,5 - 372*5 nm .... 50 formula Sediaan Tabir Katahari Dalam Bentuk:

Kombinasi ... . 53

Nilai Serapan Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk: Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksibenson Pada Rentang Panjang Gelombang

292,5 - 372,5 n m ... 54 Periaitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

(10)

XXYIII Perhitungan Transmisd- Eritema dan. tf.JErans-misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

trasi 2,3 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5,2 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-Jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXIX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan %

Trans.-misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

trasi 2,5 % Dan Oksibenson Konsentrasi 5 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXX : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

trasi 2,7 9° Dan Oksibenson Konsentrasi 4,8 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan-jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ... XXXI : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat-Konsen­

trasi 2,9 % Dan Oksibenson Konsentrasi 4,6 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan -jang Gelombang 292,5 - 372,5 nm ...

XXXII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabi£ Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

trasi 3,1 5 Dan Oksibenson Konsentrasi 4,4 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang Pan- 3ang Gelombang 292,5 - 372,5 nm •... •. •..,

XXXIII : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans-

*misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Dalam Bentuk Kombinasi Oktilmetoksisinamat Konsen­

trasi 3*3 %■ Dan Oksibenson Konsentrasi 4,2 %

Dalam Basis Krim Nonionik Pada Rentang.. Pan-

(11)

Y Y Y T Y : Perhitungan % Transmisi Eritema dan % Trans­

misi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari Tang Mengandung Kombinasi Oktilmetoksisinamat Dan Oksibenson Dengan Berbagai'Konsentrasi. Da Ian Basis Krim Nonionik Pada Panjang Gelombang

(12)

H5 la man Kurva Hubungan Nilai Serapan dan Panjang Gelom-

bang Oktilmetoksisinamat Dalam.Pelarut Etanol.. 28 Kurva Hubungan Kilai Serapan dan Panjang Gelom­

bang Basis Krim Nonionik Dalam Isopropanol .... 31

Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -

trasi Oktilmetoksisinamat (90 Dalam Basis Krim N o n i o n i k ... ... 41

Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon

-sentrasi Oktilmetoksisinamat (#) Dalam Basis

Krim N o n i o n i k ... 42

Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -

trasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim Nonionik. 51

Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon -

sentrasi Oksibenson (96) Dalam Basis Krim lion

-ionik ... ... . 52

Kurva Hubungan % Transmisi Eritema Dan Konsen -

trasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi -benson Dalam Basis Krim Nonionik ... 63

Kurva Hubungan % Transmisi Pigmentasi Dan Kon -

sentrasi Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Oksi benson Dalam Basis Krim Nonionik ... 64

(13)

1. Contoh Perhitungan Nilai % Transmisi Eritema dan

% Transmisi Pigmentasi Sediaan Tabir Matahari

2. Sertifikat Analisis Oktilmetoksisinamat

3. Sertifikat Analisis Oksibenson

4. Hasil Penentuan Titik iebur Oksibenson

DAFTAR LAMP IRAN

(14)

R I N G K A S A N

Sinar matahari disamping bermanfaat, juga menimbul

-/

kan efek yang merugikan terutarria bagi kesehaton kulit.

Efek yang merugikan tersebut disebabkan sinar ultra lem

bayung yang dapat menimbulkan warna kemerah-merahan

(eritema), yang diikuti terbentuknya bercak-bercak. nodr, ♦ • kecoklatan (pigmentasi) pada kulit, juga dapat menyebabkan

perubahan wujud pada kulit menjadi kasar dan keriput,

bahkan dapat menyebabkan kanker kulit bila kontak dengan

sinar matahari secara berlebihan.

Spektrum sinar ultra lembayung (UV.g) pads rentang

panjang gelombang 290 nm - 320 nm yang menyebabkan reaksi

eritema. Sedang pigmentasi disebabkan spektrum sinar ultra

lembayung (b'V.^) pada rentang panjang gelombang 320 nm -

4-00 nm, sedang spectrum sinar ultra lembayung (UV.q) de -

ngan panjang gelombang 295 nm, tidak sampai ke-bumi karena

tersaring oleh ozon dilapisan atmosfir.

Sebenarnya kulit manusia telah mempunyai perlindungan

alamiah terhadap pengaruh sinar matahari yang merugikan

yaitu melalui penebalan stratum corneum, pembentukan . .me­

lanin dan pengeluaran keringat, tetapi penyinaran yang

berlebihan, kulit tidak cukup mampu menahannya sehingga

perlu perlindungan buatan, baik dengan perlindungan fisik

maupun dengan menggunakan Kosmetika tabir matahari, yang

antara lain mengandung derivat sinamat, ester PA3A, sali -

(15)

Dalam penelitian ini telah dilaKukan penenxuan efek­

tivitas oktilmetoksisinamat dan oksibenson dalam bentuk

tunggal maupun kombinasi.

Bentuk tunggal dan bentuK kombinasi semuanya dif ormulasir..

kan dalam bentuk krim dengan berbagai konsentrasi dan

menggunakan basis krim nonionik.

Penentuan efektivitas sediaan oktilmfitoksisinamat,

oksibenson, dan dalam bentuk kombinasi sebagai tabir

matahari ditentukan secara spektrofotometri menggunakan

■oelarat isopropanol dengan alat "BoudIb oeam spectropnoto

meter Shins ai;u u.v. 140 - 20". Bari hasil nilai serapai.

yan^.diperolefc, ditenxukan % transmisi Eritema dar.

-/o Transmisi Pigmentasi.

Berdassrkan hasil penelitian ini ternyata sediaan

tabir matahari yang mengandung oktilmEtoksisinamat pada

Konsentrasi .^2,7 % mulai efektif sebagai tabir matahari

dan dikategorikan sebagai "suntan’1. Sedang sediaan tabir

matahari yang mengandung oksibenson pada konsentrasi

'^.4,8 % mulai efektif dan dikategorikan sebagai "sunblokV

Balam bentuk kombinasi menunjukan peningkatan efektivitas

(16)

BAB I

P E N D A H U 1 U A N

I. Latar Belakang Kasalah

Sinar matahari yang dikenal. sebagai susber energi

bagi kelangsungan hidup semua mahluk hidup di bumi. Bagi

manusia selain sebagai sumber energi juga berguna bagi ke-

seha tan antara lain untuk meneegah timbulnya penyakit ra-

khitis melalui pembentukan vitamin D dari provitamin D»

Sedaig bagi tanaman energi matahari dipergunakan untuk

proses fotosintesis.(l,2)

Pi samping manfaat yang begitu besar, sinar matahari

dapat menyebabkan kerugian akibat pancaran radiasi yang dihasilkan. Pancaran radiasi sinar matahari merupakan ra­

diasi gelombang elektromagnetik, mulai dari spektrum sinar gamma sampai gelombang radio. Penyebab efek yang merugikan

adalah sinar ultra lembayung yang menyebabkan terbakarnya

kulit dengan panjang gelombang 290 nm - 320 nm dan yang

menyebabkan warna kegelapan pada kulit dengan panjang ge

-lomba rg 320 nm - 400 nm.(4,5)

Kerusakan yang ditimbulkan sangat bervariasi tergantung beberapa faktor antara lain : lama dan seringnya penyinar­

an, kuat atau lemahnya sinar matahari, luas permukaan yang

terkena sinar dan kepekaan masing - masing individu terha­ dap sinar matahari*(1,2)

Efek negatif sinar ultra lembayung tersebut dapat terlihat langsung pada kulit, terutama pada bagian yang

tidak terlindung. Kontak dengan sinar matahari yang berle­

(17)

di-ikuti dengan timbulnya bercak-bercak kehitaman pada kulit

namun efek tersebut akan hilang setelah 24 - 28 Jam tanpa

meninggalkan bekas.

Sedang kontak yang lebih lama akan menimbulkan reaksi

yang lebih hebat yaitu gatal-gatal pada kulit, rasa mual

disertai badan gemetar.(2)

Kontak yang terus menerus tanpa pelindung dapat menyebab-

kan kerusakan jaringan kolagen, serta menyebabkan turun - nya kadar air yang ada pada epidermis kulit, sehingga me­ nyebabkan kerutan pada kulit. Sedang pada penyinaran

lebih dari satu tahun dan setiap.harinya rata-rata selama

empat jam dapat mengakibatkan kanker kulit.(1,2,3)

Secara normal kulit mempunyai mekanisme pertahanan

terhadap efek yang merugikan dari sinar matahari9 nanrun

pada penyinaran atau kontak dengan sinar matahari yang

berlebihan, jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu untuk melawan efek negatif yang ditimbulkan oleh sinar matahari. Pertahanan yang dihasilkan oleh jaringan epi-■

dermis antara lain adalah dengan penebalan stratum corneum , pengeluaran keringat dan pembentukan melanin. Oleh '' karena kulit tidak cukup mampu melawan efek negatif ter

sebut, maka diperlukan perlindungan buatan, baik perlin -dungan flsik maupun kimia, misalnya kosmetik yang dibuat

untuk tujuan perlindungan dari sinar matahari.(7,8)

Baiyak zat yang efektif untuk perlindungan terhadap sinar matahari antara lain; derivat PABA, derivat sinamat,

(18)

diouat dalam bermacam-macam sediaan misalnya; lotion, gel

, krim, aerosol, dan lain-lain.(2,9)

Kengingat Indonesia beriklim tropik, dilalui garis

katulistiwa, sinar matahari semakin terasa dan resiko ke-

rusakan kulit akibat sinar matahari tentu lebin besar di­

banding dengan daeran yang beriklim empat,seningga sangat

aiperlukan sekali sediaan^tabir matanari untuk mencegah

perubansn yang terj^di pada kulit.

j'iaka dalam kesempatan ini dicobs men^etanui efektivix?"

dari oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi 2 - 7 ra dan

oksibenson dengan Konsentrasi 1 - 4 jo, oaik dalam bentuk

tunggal maupun dalam bentuk Kombinasi dari Keduanya.(15)

1 1 c (Tu.iuan Penelitian

1'ienentukan konsentrasi efektif minimum oktilmetoksi­

sinamat dan oksibenson serta kombinasi dari keaua sediaan

(19)

BAB ±1

(DIRJAUAK PU3EAEA

II.I. Sinar Matahari

Jarak matahari dengan bumi +_ 93 juta mil, sedang

komposisi primer adalah hidrogen, helium, natrium, magne­

sium dan besi.

Panas yang dipsncarkan oleh permukaasn matahari + 11.000?

dan dsri pusat matahari, panas yang dipancarkan + 36.000?

(1,2)

Matahari memancarkan terus-menerus radiasi elektro -

magnetik yang terdiri dari spektrum sinar gamma, sinar X,

sinar ultra lembayung, sinar tampak dan sinar infra merah

sampai gelombang radio.

Energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari hanya

7,15 % yang diteruskan melewati lapisan atmosfir sampai

kepermukaan bumi, sedang . bagian yang lain diserap oleh

oksigen, ozon, uap air dan CO,-,.

Radiasi sinar matahari memancar dengan. kecepatan konstan,

sedang intensitasnya sering berubah-ubah tergantung pada:

waktu, musim dan letak geografisnya serta ketinggian

tem-pa t.

Menurut De ftavare dkk. Intensitas sinsr matahari . teru.tama

spektr.um sinar ultra lembayung (UV.-g), didaerah. tropis

20 % lebih kuat dari pada di daerah yang mempunyai ernpat

musim.(6)

Efek sinar matahari yang nrerugikan terutama karens

efek dari sinar ultra lembayung. Sinar ultra lembayung

(20)

- UV.^ dengan panjang gelombang 400 nm - 315 nm.

- UV.£ dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm.

- UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm.

11.1.1. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kulit

Selain sebagai sumber energi, sinar matahari juga

mencegah timbulnya penyakit rakhitis, tetapi juga menyebab­

kan kerugian yaitu eritema, warna gelap pada kulit, kanker,

yang kesemuanya itu disebabkan oleh sinar ultra lembayung.

Efek tersebut bervariasi tergantung pada :

lama dan seringnya penyinaran, intensitas sinar matahari,

luas permukaan yang terkena sinar dan kepekaan masing

masing individu terhadap sinar matahari.(2,6)

Tiga kategori atau tiga bagian sinar ultra lembayung dapat

menimbulkan efek fisiologis :(2,ll)

- UV.^ yang-digebut-^'mglanogenic" (pigmentogenic, long UV, near UV, black light) dengan panjang gelombang 400 nm

-315 nm, mengakibatkan warna kecoklatan pada kulit, tanpa

didahului peradangan, kemungkinan juga menyebabkaji pho - tooksidasi melanin dari bentuk leuko yang berada pads

lapisan atas kulit.

- UV.g dengan panjang gelombang 315 nm - 280 nm dan puncak

efektivitasnya pada 297,6 nm, menyebabkan "sunburn11, ju­ ga diikuii pembentukan melanin, disebut spektrum " ery-

themogenic".

- UV.C dengan panjang gelombang kurang dari 280 nm. Dapat

menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi spektrum sinar ini tidak sampai kebumi karena tersarlng oleh ozon pada

(21)

II. 1.2. Reaksi "sunburn11 (eritema)

Sebagian sinar ultra lembayung menembus bagian kulit

yaitu stratum corneum menyebabkan reaksi eritemai, reaksi

eritemai timoul dalam 2 - 3 jam dan mencapai puncak 10

24 jam.

Menurut Keller gejala "sunburn" akibat kerusakan

"cell prickle" kulit nungkin disebabkan karena denaturasi

protein, juga terjadi pelepasan "Histamin like substance"

akiba t kerusakan sel.

Sunburn yang.ringan hilang dalam waktu 24 - 36 jam tanpa

meninggalkan bekas, tetapi- sunburn yang berat akan hilang

antara empat sampai delapan hari, disertai terkelupasnya

kulit.(2)

Derajat i'sunburn" berdasarkan frekwensi dan lamr

penyinaran dibagi empat :

a. "Minimal Percetive Erythema"

Pada kulit timbul warna merah, akibat kontak dengan

sinar matahari selama 20 menit.

b. "Vivit Erythema"

Timbul warna merah terang pada kulit, tanpa disertai

ra sa sakit akibat kontak dengan sinar matahari selama

50 menit.

c. "Painfull Burn"

Selain timbul "vivit erythema" juga disertai,rasa sa -

kit akibat kontak dengan sinar matahari selama 100 me­

(22)

d. “Blistering Erythema"

Seisin t i m D u l "vivit e ry t h e m a " juga d i s e r t a i r a s a sa

-ki t yang n e b a t a t a u lu a r biasa b a h k a n t e r j a d i pengelu-

pa san da n p e l e p u h a n ku l i t , a k i b a t kontak ciengan si nar

m a t a h a r i selama 2 0 0 menit.

II.1.3* Reaksi Pigmentasi (tanning)

Mekanisme reaksi pigmentasi yang dirangsang dengan

eritema, dapat diakibatkan oleh sinar ultra lembayung dan

sinar tampak dengan pancaran antara 2950 A - 3200 A .

Derajat' pigmentasi yang dihasilkan oerbeda, tergan

tung pada lama dan I'reKwensi penyinaran; aaa tiga (3)

hap yaitu :

a. "Immediate Tanning"

Setelan kulit terkena sinar matahari, timbul warns ke-

gelapan((Pigmentasi, Tanning) dalam beberapa menit dan

mencapai puncak satu jam kemudian. Reaksi tersebut ka-

rena terjadinya fotooksidasi granul - granul melanin

yarg berada dipermukaan lapisan epidermis kulit, aki -

bat radiasi sinar ultra lembayung dengan panjang gelo

gelombang sekitar 360 nm. (1,10,14)

b. "Delayed Tanning"

Satu sampai beberapa nari setelan penyinaran UY,.gra -

nul-granul melanin oemberi suasana dalam lapisan basal

sel dari epidermis, oksidasi dan mulai pindah menuju

permukasn kulit, mencapai puncak 10 jam kemudian, se -

(23)

c. "True Tanning” (Melanogenesis)

Pigmen melanin timbul dalam sel khusus, pigmen dapat

berpindan melaiui denarit filamBn dari melancsit ke -

dalam. lapisan epidermis, mereka cenderung berakumulfisi

dalam bentuk klister supra nukleat khususnya dalam bs-

sa 1 sel.

Kelanogenesis ini timbul dua hari setelah kontak

dengan sinar matanari dan mencapai puncsk dua atau

tiga minggu icemudian. (1,13)

II.1.4. Mekanisme Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Kata­

hari

Sebagai usaha untuk mengurangi efek negatif dari si­

nar matanari bagi kesehatan kulit, tu bun manusia secara

normal mempunyai perlinaungan terhadap sinar matahari.

Dua faktor penting perlindungan elami .kulit untuk

melawan ef.ek negatif yang aitimbulkan sinar matanari _ -

yaitu : penebalan stratum corneum dan pigmentasi. Dalam

penelitian mekanisme perlindungan alami kulit menunjukan

radiasi sinar matahari menambah tingkat nitosis sel epi -

dermis, yang menyebabkan penebalan stratum ccrneum dalam

waktu 4 - 7 hari dan membuatnya lebih tahan terhadap ra -

diasi erytnemogenic. Sedang pigmentasi terjadi karena mi-

grasi granul - granul melanin yang telah terbentuk dila -

pisan stratum basal ke permukaan kulit (stratum corneum),

yang selanjutnya tanggal (terkelupas).

Rottier mengklasifikasikan aerajat kepekaan terhadap si -

(24)

1. "The Insensitives” with good habituation and pigmenta­ tion.

2. "The sensitives" with bad habituation and no pigmenta­ tion.

3. "The diseased" with apatological skin reaction to sun light*

Karena keterbatasan perlindungan alamiah kulit manusia,

sehingga masih diperlukan perlindungan buatan untuk me

-nahan radiasi sinar matahari yang berlebihan, baik per

lindungan fi'sik maupun dengan menggunakan kosmetik tabir matahari.

11*2. Sediaan Kosmetik Tabir Matahari

11*2.1. Mekanisme ker.ja bahan aktif tabir matahari

Sediaan tabir matahari dibagi menjadi dua tipe yaitu

:(1,2,15)

a. Bahan yang kerjanya menghamburkan energi radiasi sinar

matahari antara lain :

Seng oksida, Titanium dioksida, Kaolin, Magnesium oksida

, Tali:, dan sebagainya.

b. Bahan yang kerjanya menyerap energi matahari antara lain :

Paraamino benaoat, Dioksibenson, derivat Sinamat, misal

nya sinoksat, Oktilmetoksisinamat, derivat Salisilat,

dan lain-lain.

XX.2.2. Basis salep

(25)

Dalam teori, salep yang baik mempunyai sifat : tidak meng-

iritasi kulit, tidak menyerap air, tidak berlemak, tercam-

purkan dengan bahan obat, stabil, mudah tercucikan dengan air.

Macam atau tipe basis salep

1. Dasar salep lemak

2. Dasar salep serap

3. Dasar salep emulsi : - emulsi a-m

- emulsi m-a

4* Dasar salep yang larut dalam air

Sedang basis yang sering digunakan sediaan kosmetik adalah

basis salep emulsi tipe m-a, termasuk didalamnya . ..

"Vanishing cream"

Vanishing cream masih dibagi lagi menurut muatannya - Kationik

- Anionik

- Nonionik

- dan lain-lain

Sifat dari masing-masing sebagai berikut. :(2,15) Kationik :

- mengiritasi kulit

- tidak dapat campur dengan bahan yang berrauatan ne­

gatif, sehingga penggunaannya sempit - sebagai anti ketombe

Anionik :

(26)

- digunakan dalam sampo, pewarna rambut, pasta gigi

Nonionik :

- penggunaannya luas

- digunakan dalam krim, losic.

- sebagai pelarut pewarna, parfum

II.2.5. Formula Terpilih

Dalam percobaan ini, pemilihan formula sediaan Tabir

matahari, meliputi pemilihan basis dan bahan aktif.

II.2.5.1* Basis

Basis yang dipilih adalah basis krim nonionik dengan

pertimbangan muaah tercucikan dengan air, mempunyai sifat

atau efek melembutkan kulit, juga daya iritasinya rendah,

serta enak aipakai.(2,15)

II.2.5.2. Bahan Aktif

1. Oksibenson (15,20,21)

a. Sifat fisika - kimia :

- pemerian j.serbuk putih

- kelarutan : praktis tidak larut'dalam air,

larut dalam alkohol dan toluena.

- rumus molekul ;

- bobot molekul ; 228,2

- rumus banguru

H O x _____s

\ o y - o c H j

(27)

b. Kegunaan

Sebagai taoir matahari tingkat penyerapan tinggi

, oleh karena itu oksibenson tidak hanya berman-

faat untuk. mencegah “sunburn", tetapi juga untuk

perlindungan melawan efek fotodinamik, fotosen -

sitisasi dan fototoksik.

c. Mekanisme

Sebagai tabir matahari dengan cara menyerap

energi radiasi sinar matahari, dengan konsentra­

si 1 - 4

2. Oktilmetoksisinamat (15)

a. Sifat fisika - kimia :

- kelarutan : larut dalam metanol

- rumus molekul : C]_8^26°3

- berat molekul : 290,4

- r umus bang u n O

b. Kegunaan

Sebagai bahan aktif tabir matahari

c. Mekanisme kerja

Sebagai tabir matahari dengan cara mEnyerap

energi radiasi sinar matahari dengan konsentrasi

(28)

11,2.4. Bvaluasi efektivitas sediaan kosmetik tabir

matahari

Evaluasi sediaan tabir matahari dapat dilakukan se -

cara in vitro dan in vivo, a* In vivo

Untuk evaluasi secara in vivo digunakan sinar lampu

buatan dengan penyaringan dan dilakukan pada bagian

tubuh yang tahan terhadap radiasi.

Pada mulanya pengujian, menentukan waktu yang diperlu- kan untuk. menghasilkan penampakan eritema minimal de

-ngan lampu pada jarak tertentu dari kulit.(l,2)

b. In vitro

Evaluasi yang dilakukan adalah dengan metode spektro -

fotometer pada panjang gelombang antara 292, 5 nm

-372,5 nm.(17,18)

II-2.5. Tin.jauan tentang faktor efektivitas eritema dan

faktor efektivitas pig.mentasi.

Menurut Everett K.A. dkk., dan Kreps S.I. eritema (sunburn) yang ditimbulkan oleh radiasi sinar matahari

maksimal terjadi pada panjang gelombang 296,7 nm.(24,25) Energi radiasi sinar matahari yang menimbulkan efek erit-

tema disebut faktor efektivitas eritema, sedangkan yang menimbulkan efek pigmentasi (tanning) disebut faktor efek-

tivitss pigmentasi, dengan satuan "E-vitons".

(29)

energi pada panjang gelomoang 296,7 nm dalam menimbulkan

er i;ema•

a. Paktor efektivixas eritema

Efek eriiema yang ditimbulkan oleh. energi radiasi

sinar matahari ter^adi pada panjang gelombang lebih

kecil dari 345 nm, tapi menurut Kreps S.I. dan

Golaemberg R.L, pada panjang gelombang lebih besar dari

dari 337,5 n:n mulai tampak tidak menimbulkan efek eri-

tema.(1,24)

Paktor efektivitas eritema pada rentang panjang ge -

lombang 292,5 nm - 337,5 nm dapat dilihat pada label I

, yang dikutip dari buku. Cosmetics Science and Tech.no-

logi.(l)

TABEL I

PAKTOR EPEKTIVIIAS ERIIEMA

PADA PAHJANG. GELOMBANG 292,5 - 337,5 nm

Midband wavelength

(a)

Average energy (uW/cm )

(30)

ren-Tang panjang gelombang 292,5 nm - 357,5 nm adalah

23,6S50/uW/cm^.

b. Faktor efektivitas pigmentasi

Faktor efektivitas pigmentasi, 'pada rentang panjang

gelombang 292,5 nm - 372,5 nm dapat dilihat pada tabel

II, kolom (d) yang aikutip dari buku Cosmetic and t

technology.(1)

TA22L 11

FAK10R EEEKTIVIIAS riGKENTASI

PADA PANJANG GEiiOMBANG 292,5 nm - 372,5 nr.

Midband Average energy rteiative Equivalent )

wavelength(A) (uW/cm ) effectiveness 2367 A !

(a) (b) (c) (uW/cm ) !

(d) !

2 tS#25 1,7 6, d30u l,105u !

2,975 7,0 0,9600 6,7200 !

3,025 20,0 0,5000 10,0000 !

3,075 36 ,0 0,0550 2,0075 !

3,125 62,0 0,0220

0,0125 1,3640 !

3,175 90,0 1,1250 !

3,225 130,0 0,0083 1,0790 !

3,275 170,0 0,0060 1,0200 !

:?;325 208,0 0,0046 0,9360 !

3,375 228,0 0,0035 0,7980 !

3,425 239 ,0 0,0028 0,6690 !

3,475 248,0 0,0023 - 0,5700 !

3,525 257,0 0,0019 0,4880 !

3,575 268,0 0,0016 0,4560 !

3,625 274,0 0,0013 0,3560 !

•3,675 282,0 0,0011. 0,3100 !

3,725 289,0 0,0009 0,2600 !

29,2635 !

Berdasarkari pada tabfil II, kolom (d) jumlah total

energi radiasi sinar matahari yan^ menimbulkan pigmentasi

pada rentang panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm adalah

29,2635/uW/cm2 .

(31)

tersebut efektii menimbulk.an. reaksi pigmentasi yaitu

pads rentang panjang gelombang 322,5 nm - 372,5 nm,

sedang sebagian besar (76,5^0 dari jumlan total energi

tersebut efekxif menimDulkan eritema 'yaitu pada rentang

panjang gelombang 290 nm - 320 nm.

Sehlngga jumlah total energi radiasi sinar matahari yang

menimbulkan pigmentasi pada rentang panjang gelombang

(32)

METuDGLOGI PEKELITIAK

III.. I, Bahan - bahan

- Oktilmetoksisinamat

- Oksibenson

- Parafin cair

- Malam putih

- Lemak bulu domba

- Asam stesrat

- Propilenglikol

- Span 60

- Tween 60

- Metil paraben

- Propil paraben

- Isopropancl

- Etanol

III.2. Alst - alat

(PT Pabrik Pharmasi "VITA")

(PT La Tulip)

(E. Merck)

(E. Merck)

(E. Merck)

(PT Pabrik Pharmasi "VITA")

(PT Surya Dermato Medics

La boratories)

(PT Surya Dermato Medics

Laboratories)

(PT Surys Dermato Medics

Laboratories)

(PT Pabrik Pharmasi "VITA")

(PT Pabrik Pharmasi "VITA")

(Ayax)

(E. Merck)

- “Double beam spectrophotometer Shimadzu UV 140-02"

- .Diferential scanning colorimetry" (DSC) Shimadzu

III. 3. U.1i Kuslitatif Bahan Aktif

111.3*1. Pembuatan kurva seraiian oktilmetoksisinamat

Dibuat kurvs aniara-.nilai serapan dengan pnnjang

gelombang dari larutan zat murni dalam etanol dengan kon-

(33)

Pengamatan nilai serapan dilakukan pada rentang p^njang

gelombang 250 nm - 370 nm, dengan jarak perubahan skala

setiap ksli panganatan 10 nm.

Kurva yang diperolen dibandingkan dengan kurva yang ada

dalam sertifiKax. (lamp.3)

III.3.2. Penenxuan tixik lebur oksioenson

Pengamatan titik lebur dilaKukan dengan menggunakan

alat DSC.

ILLxik lebur yang diperolen aiiiandingkan dengan data dalam

sertiiikax axau lixeraxur.(lamp.4)(20)

III.4. Pembuatan Sediaan Tabir Matahari

III.4.1. Pembuatan basis krim

rorir/uia basis krim yang dipakai adalah

R/ Parafin cair 20 %

Malam putih

lemak bulu domba

Asam stearat 10

%

Span 60

Iween 60

Metil para ben

Propil para ben

Propilenglikol

A i r ad -100 %

Cara pembuatan

a. Dibuat leburan fase minyak diatas penangas air

(34)

- Parafin cair

- lemak bulu aornDs

- iisam stearat

- Span 60

- Iween 60

b. Dibuat leburan fase air diatss penangas air pads

suhu lebih kurang sani^ (_+ 70°G)

1'ase air : - i'ietil para ben

- Metil para ben

- Propil para D e n

- propiienglikol

- A i r

c. Euangkan fase air perianal - lahan kedaia;:. iase

minyak pada temperatur yang sama, aduK honjogen

dsn dinginjcan.

111,4.2, Pemouatan sediaan tabir matanari

Sediaan tabir matahari diouat aengan mencampur basis

dan bahan aktif dengan berbagai Konsentrasi.(tabel III

dan ta tel IY;

Kemudian sediaan tabir matahari tersebut digunaKan untuk

menentukan efektivitas sediaan tabir matahari.

(35)

FORMULA SSDIAAJs IABIR MATAHARI YANG MEKGAKDUKG 0?:IILMETG£SI3INAMAT

TABE.L J.11

Formula Konsentrasi dalam %

Okt ilme t oks is ina ma t c. '3: 4 : ' 5 ■ 6 7

B a s i s 9b '97 96 95 94 S3

TABEl IV

FORMULA SEDlAAK IABIR MATAHARI YANG MENGANLUNG OKSIBENSON

Formula Konsentrassi dalam %

Oksi'oenson 1 2 5 4 5

B a s i s 99 98 97 56 95

111,5. Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari

III.5.1. Basis krim

a. Efektivitas basis krim

Hetode analisa penentuan efektivitas basis

krim adalah sebagai berikut :

- Timbsng 125 mg basis krim, larutkan dalam iso -

propanol + 15 ml, kemudian ditambah isopropanol

sampai garis tanda pada labu ukur 100,00 ml dan

kocok.hooogen

- Pipet 1,0 ml larutan tersebut dan encerkan

dengan isopropanol sampai garis tanda pada labu

ukur 10,0 ml.

(36)

- Selanjutnya diamati nilai serapannya pada

panjang gelombang eritema dan pigmentasi yaitu

pada panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm. b. Kurva serapan basis krim

Dari hasil pengamatan nilai serapan diatas

(a) pada panjang gelombang 220 nm - 372,5 nm, di­ buat kurva antara nilai serapan dengan panjang

gelombang.

III.5.2. Kurva gerapan sediaan tabir matahari

Metoda analisa penentuan efektivitas sediaan tabir

matahari sebagai berikut :

- Timbang 125 mg sarapel, larutkan dalam isopropanol + 15 ml, kemudian ditambah. Isopropanol sampai ,

garis tanda pada labu ukur 100 ,0 0 ml dan kocok

homogen

- Pipet 1,0 ml larutan tersebut, encerkan dengan

isopropanol sampai garis tanda pada labu ukur

1 0 , 0 ml. bila perlu dlencerkan

- Selamjutnya diamati nilai serapannya pada rentang panjang gelombang eritema dan pigmentasi yaitu

pada panjang gelombang 292,5 nm - 372,5 nm.

- Hal tersebut diatas dilakukan untuk masing-masing

(37)

III. 5*3. Seaiaan tsblr..matahari dalam benxuk kombinasi

Perencanaan formula tiapat dilihat pada tabel V

TaSEI V

KEEKCJU.'S.A FORMULA SEDIAAI\

SABIR M A ILA H -rtrC l L A L A K B E N IU K KCHBINASI

Formula Konsentrasi dalam . //0

Oktilmetoksisinamat si s2

S3 “4 Sr S6 S7

Oksibenson

B a s i s

°i E

°2 3

C3 B

°4 B

C5 B

°6 I B

C7 3

ket : -'7‘. = aiperoleh dari Ij.j.,5.2, kons. efektif

oktilmetoksisinamat

0(1 = diperoleh dari III.5.3. kons. efektif

oksibenson

III.6. Pengolanan Laxa

111.6.1.1. -U,1i kualitatif bahan aktif

111.6.1.1. Penentuan kurva serapan oktilmetoksisinamat

Dari data hasil'pengamatah hilai serapan

oktiimetok-sisinamat pada panjang gelombang 250 nm - 372,5 in.,

dibuat kurva c.antara panjang geiomban^ dan nilai serapan,

kenrudian aioandingkan dengan sertifikat. (lamp.3)

111.6.1.2. Penentuan titik lebur oksibenson

Hasil pengamaxan yang didapat dibandingkan dengan

sertifikat atau literatur.(lamp.4)

111.6.2. Penentuan efektivitas dan kurva serapan basis

krim

Lari data hasil pengamatan nilai serapan basis krim

(38)

eri-tema dan pigmentasi serta dibuat kurva antara nilai sera->

pan dan panjang gelombang,

111.6.3. Penentuan efektivitas sediaan tabir matahari

Penetuan efektivitas sediaan tabir matahari diten

tukan dengan menghitung % transmisi eritema dan % trans

-misi pigmentasi.

Perhitungan % transmisi eritema dan pigmentasi adalah

sebagai berikut :

111.6.4. Perhitungan transmisi

Dalam penelitian ini yang diukur adalah transmisi (2) yaitu % sinar yang diteruskan oleh sediaan tabir ma ■>

tahari pada rentang panjang gelombang 232,5 nm - 372,5 nm

Dari nilai serapan yang diperoleh dihitung nilai serapan

untuk lg/1 dan T(t6) lg/1 dengan rumus A * - log T t se-

hingga diperoleh nilai yang merupakan jumlah atau banyak- nya sinar yang diteruskan oleh sediaan tabir matahari

pada berbagai panjang gelombang.

III.6.4.1» Perhitungan transmisi eritema dan transmisi

•pigaentasi sediaan tabir matahari

Nilai transmisi eritema adalah jumlah energi sinar ultra lembayung penyebab eritema pada spektrum eritema dengan panjang gelombang 292,5 nm 337,5 nm, sedang ni -lai transmisi pigmentasi adalah jumlah energi sinar ultra

lembayung penyebab pigmentasi pada spektrum pigmentasi

dengan panjang gelombang 322,5 nm - 372,5 nm yang

(39)

ni-lai transmisi dengan faktor efektivitas eritema (Fe),

pada tiap panjang gelombang yang bersangkutsn, begixu

juga dengan nilai transinisi pigmentasi diaapat dari h.csil

perkalian masing - masing nilai transmisi dengan faktor

efektivitas pigmentasi (Fp),. pada panjang gelombang yang

bersangkutan.

Faktor efektivitas eritema dan faktor efektivitas:

pigmentasi dapat dilihat pada tabel I dan XI yang dikutip

dari buku "Josmetic Science and [technology" dan tsrdapat

juga dalam “Analytical Procedures and Evaluation of Suns­

creen11. (1,17)

S&dang jumlan energi sinar ultra lembayung penyebab

eritema merupakan penjumlahan aari nasii perkalian nilai

transmisi dengan faktor efektivitas eritema (C.Fe) pad^

tiap panjang gelombang dengan rentang 292,5 nm - 337,5 nm

dapat ditu}-ia Ee =S.X.Fe

.Begitu juga untuk memperolen jumlah energi sinar ultra

lembayung penyebab pigmentasi merupakan penjumlahan dari

hasil perkalian nilai transmisi dtngan faktor efektivitas

pigmentasi (S.Fe) pada tiap panjang gelombang dengan ren­

tang 322,5 nm - 372,5 nm.

dapat ditulis Ep = £.5L.Fp

Dari perhitungan itu dapat diperoleh banyaknya energi yi

pigmentasi (Ep) yang diteruskan oleh sediaan taoir mata; -

hari pada spectrum masing - masing.

III.6,4.2. Perhitungan transmisi eritema dan % transinisi

(40)

Ilic

tasi

>.4.2». Perhitungan % transmisi eritema dan % tra&smisi

pigmentasi

I'iilai yo transmisi eritema dan nilai transmisi pigraen-

didspat dengan -menggunakan rumus -sebagai oerikut :

% transmisi eritema : • E e Pe

£pe ~ £Pe

% transmisi pigmentasi : Sp .-£T. Pp

lPp~" £Pp

rX.T.-i'e ; Banyaknya energi eritema yang diteruskan

oleh. sediaan tabir matahari pada rentang

panjang gelombang 292,5 nm - 3 3 1 , 5 nm

(spektrum eritema)

ZE. Pp : Banyaknya energi pigmentasi yang diteras-

kan oleh. sediaan tabir matahari pada ren­

tang panjang gelombang 322,5 nm - 372,5nm

(spektrum pigmentasi)

£Pe : Banyaknya energi. sinar ultra lembayung

yang menimbulkan eritema pada spektrum

eritema (panjang gelombang 292,5 nm

-337.5 nm)

ZPp : Banyaknya energi sinar ultra lembayung

yang menimbulkan pigmentasi pada spektr.um

pigmentasi (panjang gelombang 322,5 nm

(41)

111,6.5» Penilaian efektivitas sediaan tabir matahari

^ Menurut Cumpelik B.S., Kreps S.I. dan Goldemberg R.L. , sediaan tabir matahari dibagi sebagai berikut :

Sebagai total blok bila :

a. Nilai % transmisi eritema lebih kecil

dari 1 76 dan

b. Kilai % transmisi pigmentasi 3 - 40 %

Sedang bila nilai transmisi eritema 6 - 18 % dan

nilai % transmisi pigmentasi 45 - 86 % 9 maka_‘eediaan

tabir matahari tersebut dikategorikan sebagai

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berikut ini adalah hasil penelitian. dalam bentuk ta-

bel dan kurva dalam urutan yang sesuai dengan tahap pe-

ngumpulan.

IV.1. Hasil Uji Kualitatif Bahan Aktif IV.1.1. Oktilmetoksisinamat

Spektra ultra lembayung dari oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm yang diperoleh seba-

ngun dengan kurva serapan oktilmetoksisinamat dalan ser -

tifikat.(lamp.3)

Spektra tersebut mempunyai serapan maksimum pada panjang

gelombang 310 nnu Hasil pengamatan nilai serapan dapat dilihat pada tabel VI* gambar 1.

TABEL VI

KILAI SERAPAN OKTILMETOKSISINAMAT

LA LAM PELARUT ETANOL PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG DENGAN KONSENTRASI 10 DAN 20 ppm

x Nilai serapan pada konsentrasi

nm 10 ppm 20 ppm

256 0,670 0,132

260 0,166 0,324

270 0,350 0,689

280 0,568 l r124

290 0,730 1,442

300 0,796 1,558

310 0,810 1,590

320 0,578 1,144

330 0,248 0,498

340 0,064 0,120

350 0,014 0,020

360 0,002 0,001

(43)

N

i

l

a

i

S

e

r

o

p

a

n

Gambar 1 : Kurve hubungan nilai serapan dan panjang gelombang oktilmetoksisinamat dalam

(44)

IT» 1> 2. Oks ibenson

Pengujian titik_ lebur oksibenson dengan menggunakan

DSC menunjukan hasil bahwa titik-lebur oksibenson yang

digunakan dalam penelitian adalah 62,7 °C sesuai dengan pustaka.(20)

IV,2. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan Tabir Matahari

IV.2.1. Basis krim

Hasil pengamatan nilai serapan dan hasil perhitungan

nilai % transmisi eritema dan nilai % transmisi pigmentasi

menunjukkan bahwa basis krim nonionik tidak mempengaruhi

efektivitas sediaan tabir matahari, karena pada panjang

gelombang lebih besar dari 290 nm tidak menunjukkan adan$a

serapan dan dari perhitungan nilai % transmisi eritema dan

pigmentasi menghasilkan nilai 100 dapat dilihat pada

tabel IV, gambar 2.

IV»2.2. Sediaan tabir matahari

Nilai serapan sediaan tabir matahari yang mengandung oktilmetoksisinamat dapat dilihat pada tabel VI dan hasil

perhitungsnnya dapat dilihat pada tabel VII sampai dengan

tabel XIV, serta gambar 3 dan 4.

Sedang nilai serapan sediaan tabir matahari yang mengan

-dung oksibenson dapat dilihat pada tabel XV, dan hasil

perhitungannya dapat dilihat pada tabel XVI sampai dengan tabel XXII, serta gambar 5 dan 6*

Dari hasil pengamatan ternyata oktilmetoksisinamat seba

(45)
(46)

Gamba r 2

r ■ ---- > ?anjahg Gelombang : Kurva hubungan nilai serapan dan panjang

(47)

TA

(48)

T

U <0 cMcocMntn^-voco »■

P s vo* JO(r»0(DOov£)in i i i i i i i CM ■H

0) N 4 0 C\J C\ll^K \n^0 . % CO

SR. p CO

cMtnaDvocMCM-d-^ointn vo P

u v r* J

T“ -tfOcoc^cMcvKrcotnONmojc^coooo inm

fnCO

CMC'*-CMC'-OJC'»CMCN“ CMC,'-CMC'-CMt'-CMCs“ CM

x ON ON O O t- t- CM CM i n i n VO VO

(49)
(50)

TA CJ N OvOCOON OCOvOvOCfc O*

(51)
(52)
(53)

TA

e T-OMACMC^-^OvDrACOT-VOCOO

o crvcots-r^-coc\jc^T-iAC^-c^cncr\o

(54)
(55)

CM-3-Perhitungan % transmisi eritema dan transmisi pigmentasi sediaan mata hari yang mengandung oktilmetoksi sinamat dengan berbagai konsentrasi

4

0

ADLN

Perpustakaan

Universitas

Airlangga

STUDI

EFEKTIVITAS

IN

VITRO...

ISNA

(56)

Gambar 3 : Kurva hubungan % transmisi eritema dan

konsentrasi oktilmetoksisinamat (%)

(57)

Gambar 4 : Kurva hubungan % transmisi pigmentasi dan

konsentrasi oktilmetoksisinamat (%) dalam

(58)
(59)

H

tnco^-coT-oocM^-o isr^vommc^o

(60)

TA r-oj knonvo t^co ininr-vo i o o ONtwo m<f -d* mmoj vooor-cvtn0Nmcooooi-3- crMnt- mvo ctn

-3- r- onvo m<r in o onvoc\j-3" in on-3* -j* c**«c\ivo co t--oo inmincvmvo ONt^r- onon VO O OJ OJr- O O m t— 3--3- co cjinmoN

co <Tv-3-<rvo co<Dts-mt'*“ON'MnovoK\oj

in<J‘-3"-3‘>4'->3'-3‘-3'<r l A f ^ W r r O O O O O O O O O O O O O O O O O O o o

Lnininininininininininininintninin C\Jts‘-(\lCs-(\Jt'*-(\|C's-OJC— OJE— OJ C"- OJ C“- C\J

(61)

TA

c3 (0 ovoocor'-tnmojinON m in

u s K\1n -3 - OJ O O 00 o j CO CO

r-P <T>OVOCOONOCOV£)VOOO

*3-c *3-c OJ t n ONv£> t - CO t n m t- VO ON •n

mco<*coojinf-LnKNOts-mT-co o>vo c*- in

E COC\!C^V £>V OCO-d'0 <rON K MnCOON OOJ C'' m n

O ^j'<fc^-T-~d-crvco<rcr'Ojooooco<j-r- CO00

O O - G N r - V D r - O i r N f ^ i r M n r - O K \Cs* -V0 m ONx>

o C0v£>KN^-OJVOCDOJC‘»ONts-Lf\fC\ONt-<r»K'\ Q)

CO CNJ O ONmC^CO-3- fnvOvO i r \< t CO CO O VO +5

•4- t- IfN^t VOCOONC^T-mmCSSCM^ONVfNKN r 2

(62)
(63)

TA

(64)

TA

t- -3- cvocvmLno oN^cocvcNivoo-r-m o o o o o o o o o mtvoN-^ m on o

t- minvo co

vo t v cnj cnj m i n i n - r o m c o c v K J -O N i n m c M

o on on on <j- cn<j- o n o n c o c-cnjvo o m o m

coc\iocNjincNjvoo>T-inr-<-- t-vo two on

t v m T -T -T -C N J C N J T -O Cv<J- f v < r C\JT— O CMCV1CMCMCMCMCVJCMCM o o o o o

ininT-inoincNjONmt“ mc\jmcMinc\iaN

(65)
(66)

*'

%

T

r

a

n

s

m

i

s

i

E

r

i

t

e

m

a

40 '

30 -■

*0 ■■

10 •

c .

6

4 -

•3

y '

1 ■

0 , 6 .

0 , 6 ■

0,4 "

0,3--0 , 2 ■

1....2 . 3 4 5 6 7

.. -■■■■■ — --*■ konsentrasi (96)

Gambar 5 Kurva hubungan # transmisi eritema dan

(67)

1

Gambar 6

2 3 4 5 6 7

--- ► Konsentrasi (?0

i Kurva hubungan % transmisi pigmentasi dsn

(68)

dan oksibenson efektif pada konsentrasi 4,8

IV.2.3* Sediaan tabir matahari dalam bentuk kombinasi

Lari hasil penentuan efektivitas sediaan tabir mata­

hari dalam bentuk tunggal, kemudian dibust dalam bentuk

kombinasi dengan formula yang tertera dalam tabel XXV.

TABEL XXV

FORMULA' "SEDIAAN TABIR MATAHARI DALAM BENTUK KOMBINASI

Formula ! Konsentrasi dalam bentuk % !

Oktilmetoksisinamat! 2,1! 2,3! 2,5! 2,7! 2,9! 3,1! 3,3 !

Oksibenson ! 5,4! 5,2! 5 ! 4,8! 4,6! 4,4! 4,2!

B a s i s !92,5!92,5i92,5!92,5!92,5!92,5! 92,5 !

Basil pengamatan serapan sediaan tabir matahari dalsnf

bentuk kombinasi dapat dilihat pada tabel XXIV dan hasil

perhitungan dapat dilihat pada tabel XXV sampai dengan

XXXII.

Dari hasil pengamatan ternyata dalam bentuk kombinasi

oktilmetoksisinamat dan oksibenson merupakan sediaan tabir matahari yang lebih baik dari pada dalam bentuk

(69)

N

CMr-Or—ONCDOCMCMOCOt-ON OOOCM

C0in<f<r CNJ CMnCM^NCO mOvD<J- mCN! t

-4 -4 < r-4 'J r^K N C\J C'J r-.rr“ 0 0 0 O O

infOO^rKM <N04COKNOM <NOriWCO

VDKNCNJr-T-C0<J'0NfnC0'4OI>“inm<MT-cocor-T-cMC'-inmaNCD^—onocnj cnj t- cnj

(70)

CO

r- OJ<fV£) tv

(71)
(72)

TA

<T\C0<f mvo*— ?

4 t'-VDvOVO r - r - f -O CTvin <r<r*3“'j'3-'3-m(ncMCM 0 0 0 0 0

(73)

<0 ^VOIAfOr^^.r N-VD mvO t- CM CO m<J-VDCNjOONT-CNjT~Cs-aNCNJVDT-«^T-r<-\CMCOt— 3- mcM cm OMncr»maN<r r Nsnt^tMr

vi v* «• «« w «« «• «• w

<j-<j--4-<r<j-mm(MCM o o o o o

(74)

to

OOOOOr-fACMCOCOKNtAO ONVO CM VO

O O O O O O O t-<T^ O fAfAt— S' CM VO

O O O O O O O O O <T ONO rAr-^J- vo

CM fAtAvO N

CO CO CO CO t->CM LACM fAONCM CO fACMlAfA<f OfACOCOCM<J-T-<J- NV0-4- CO CM r- CO CM LA KNON N C O ONVO ONr- CMONCMCJNNCOONr-N-d- CMCM^CO-d-COtACOrAOvO'd-CMT-T-<f*d’*4‘<f<tfAfACMCM O O O O O

(75)

TA

mcMt-omcovD-4-o^mco t— 3-vo<r o r- t- m-j-<r inowmcorT-(\jo>SNMin

O O O O O r m C M t t l r f M V O - a - m i A r ^ O O O O O O O r ^ v O C M C O i n C ^ C M C M C n

0 0 0 0 0 0 0 0 0 r 4 0 ' 0 0 \ 0 m i n

c m m i n v o

cs-co o m<J- <r»T-C^.NoomocM-3-oocMm

OCMCMCM(M«4-VOCOOCM-3- VOts*‘ COCOO>a>

o ctvco o>r^vo

cooT-a>c^-ococr»c^cr‘v-00*3- m m cmo n«3 c n m f m o v o m c M v r

-<r<f-3--3,-3,mmcMCM r- O o o O O

C J r O t-0 > C D O ( M ( M O C 0t* 0 \ O O O C M

co m*3-*3- cMcr»mcnmcomovD^mcMCM

4 4 4 < t j ,m m c v i C M r r r O O O O O

ncm mcr»vo t'-co mmr-vo <t

i ooo>Nvom<f4mmc\i cn

(76)

CO

O O O O OT-tnmNT-CMOJON^KNOJVO

(77)
(78)

0, 0 0 2

L--- --- , --- -1--- I ,..4 I--- I I »

1,9 27,1 2,3 *,'5 2*,7 2,9 3,1 3,3

516 5 , 4 5,2 5 4iB 4,6 4,4 4,2

---*■ Konsentrasi (96)

Gambar 7 : Kurva hubungan % transmisi eritema dan

(79)

e

6

.4 '

5 '

2

-1,9 2;

5,6 5i

Gambar 8

1 > » i > > i \

>1 2J3 *,5 2y7 2J9 J,1

r4 5*2 5 4,6 4,6 4,4 4,2

•+ Konsentrasi (#)

Kurva hubungan % transmisi Pigmentasi dan

(80)

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan uji kualitatif bahan aktif yaitu

pemeriksaan panjang gelombang maksimuin oktilmetoksisinamat

seperti terlihat pada tabel TIT gambar 1, menunjukkan kur­

va serapan yang dihasilkan sesuai dengan sertifikat ter-

lampir yang mempunyai panjang gelombang maksimum 310 nm. Begitu juga dengan pemeriksaan titik lebur oksibenson,

hasil yang diperoleh terlihat pada lampiran 4, dari hasil perhitungan titik leburnya 62I7°C sesuai dengan pustaka

(20). Hal ini menunjukkan kedua bahan tersebut adalah

oktilmetoksisinamat dan oksibenson.

Berdasarkan kurva serapan dan perhitungan nilai rata

-rata % transmisi eritema dan pigmentasi basis krim non

-ionik yang bernilai 100 % (pada tabel VII, gambar 2),

basis tersebut tidak mempengaruhi efektivitas sediaan

tabir matahari*

Dari penentuan efektivitas sediaan tabir matahari,

ternyata konsentrasi efektif oksibenson ^4,8 %, dimana

konsentrasi tersebut melebihi konsentrasi yang tercantum

dalam pustaka yaitu 2-4 % (15). Adanya perbedaan ini dapat

disebabkan oleh: perbedaan metoda ytng digunakan dalam pe­ nentuan efektivitas sediaan tabir matahari serta bentuk

Bediaan dan basis yang digunakan.

Hal yang sama juga terjadi pada bahan aktif oktilmetoksi

-sinamat yang mempunyai konsentrasi efektif ^2,7 sedang

(81)

Bila oKtilmetoksisinamat dan oksibenson dikombinasi

akan didapatksn efek yang bervariasi.

renggunaan oktilmetoksisinamat lebih kecil dari dosis

efektif ( ^2,7 )i') yang dikombinasi dengan oksibenson de -

ngan konsentrasi lebih besar 4,6 ft justru akan meningkat-

kan efektivitas, namun sebaliknya penggunaan gabungan

oktilmetoksisinamat dengan konsentrasi ^2,7 Yo dan oksi

benson <4,6 % akan menyebabkan penurunan efekxivitas.

Dari data tersebut aiatas terlihat bahwa dalam bentuk

Komcinasi oktilmetoksisinamat dan oksibenson yang lebih

(82)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan pada oktilmetok­

sisinamat dan oksibenson yang diformulasikan dalam basis

krim nonionik dan dilakukan pula kombinasi dosis efektif

dari keduanya, maka dapat disimpulkan bahwa ;

1* Oktilmetoksisinamat dikategorikan sebagai "Suntan”

pada konsentrasi 2,7 %

2. Oksibenson dikategorikan sebagai "Sunblock” , pads

konsentrasi ^4,8 %

3. Kombinasi dosis efektif oktilmetoksisinamat dan

oksibenson dikategorikan sebagai "Sunblock" yang

lebih baik dari pada bentuJt tunggalnya.

Saran - saran

Mengingat efek yang ditimbulkan oleh sinar matahari

terhadap kulit sangat berbahaya, sehingga diperlukan pe - lindung kulit baik secara fisik maupun kimia.

Dan setelah dilakukan percobaan secara kimia dan didapat- kan hasil, maka dikemukakan beberapa saran :

1* Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas sediaan tabir matahari yang mengandung

oktilmetoksisinamat dan oksibenson baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi*

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas sediaan tabir matahari yang mengandung oktilmetoksisinamat dan oksibenson secara in vivo,

(83)

3* Serta perlu pula dilakukan penelitian sediaan

tabir matahari dalam bentuk kombinasi oktilmetok­

sisinamat dengan senyawa lain atau oksibenson

dengan senyawa lain, yang dapat menghasilkan ee

-diaan tabir matahari yang lebih optimum.

4* Bahan aktif oktilmetoksisinamat dan oksibenson

tidak tercantum dalam daftar bahan aktif untuk

kosmetik yang diperbQlehkan di Indonesia, tetapi

digunakan oleh. beberapa pabrik kosmetik di Indo -

nesia dan berdasarkan hasil penelitian ini, maka

bahan aktif tersebut dapat dipertimbangkan untuk

dicantumkan dalam daftar bahan aktif untuk kosme­

Gambar

TABEL ha la man.
PAKTOR EPEKTIVIIAS ERIIEMA TABEL IPADA PAHJANG. GELOMBANG 292,5 - 337,5 nm
FORMULA SEDlAAK IABIR MATAHARI TABEl IVYANG MENGANLUNG OKSIBENSON
KILAI SERAPAN OKTILMETOKSISINAMATTABEL VI LA LAM PELARUT ETANOL PADA BERBAGAI PANJANG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kata ganti saya dapat digunakan oleh pembicara yang suka merendah namun tidak patut digunakan menjadi kata ganti untuk Tuhan Maha Pencipta.. Kata ganti yang tepat untuk Tuhan

I describe below an Inquiry course that seeks to provide students with an appreciation of the pro- cesses of scientific research and to examine critically the context of

Umatnya yang patuh melaksanakan ibadah akan mendapat imbalan berupa surga kenikmatan dilayani oleh anak muda dan bidadari yang kecantikannya laksana mutiara yang terpelihara (lu

1 ) are their strengths and limitations described such that the need for further study is established? and 2 ) is it clear how the experimental approach to be used in the present

[r]

sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Bengkulu tentang Pendaftaran Wajib Pajak Bagi Pelaku Usaha Yang Melakukan Usaha

Berikut ini yang merupakan cara merawat lingkungan adalah….. sering meruras bak

PENDAPATAN BELANJA TIDAK LANGSUNG. SURPLUS/