• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 59 PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

SUKOHARJO

Tri Suwarni

Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo Prodi D-III Kebidanan

ABSTRAK

Pada wanita pascapubertas memperlihatkan perubahan siklis yang berulang-ulang di dalam aksis hipotalamus, hipofisis, ovarium yang menyebabkan pematangan dan pelepasan gamet dari ovarium dan persiapan uterus untuk menunjang kehamilan jika terjadi fertilisasi. Untuk kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan antara sistem saraf pusat dengan pancaindra, sistem hormonal, perubahan pada ovarium dan uterus, serta rangsangan estrogen dan progesterone yang berakibat pada system perubahan emosi. Pada kehidupan nyata banyak orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang, namun beda halnya pada Kondisi status sosial ekonomi rendah. Keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut mengalami kecemasan sehingga akan mengalami gangguan hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh status ekonomi, terhadap siklus menstruasi mahasiswa.

Jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan 60 mahasiswa Progam Studi D III Kebidanan dengan teknik pengambilan sampel: simple random sampling. Variabel Independent terdiri dari kemampuan Status Ekonomi, Variabel dependent: Siklus Menstruasi. Data dianalisis dengan analisis Product Moment Pearson. Terdapat korelasi/pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai P value 0.001 (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel).

Kata Kunci : status ekonomi, siklus menstruasi

PENDAHULUAN

Pada wanita pascapubertas memperlihatkan perubahan siklis yang berulang-ulang di dalam aksis

(2)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 60 kehamilan jika terjadi fertilisasi. Namun

pada keadaan tidak terjadi konsepsi, setiap siklus berakhir dengan perdarahan menstruasi (Hefferner, 2008).

Untuk kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan antara sistem saraf pusat dengan pancaindra, sistem hormonal, perubahan pada ovarium dan uterus, serta rangsangan estrogen dan progesterone yang berakibat pada system perubahan emosi, sedangkan kecemasan sebagai rangsangan melalui system saraf diteruskan ke susunan saraf pusat yaitu bagian otak yang disebut limbic system melalui tranmisi saraf. Selanjutnya melalui saraf autonom (simpatis atau parasimpatis) akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar hormonal (endokrin) hingga mengeluarkan sekret (cairan) neurohormonal menuju hiphofisis melalui system prontal guna mengeluarkan gonadotropin dalam bentuk FSH (Follikel Stimulazing Hormone) dan LH (Leutinizing Hormone) untuk selanjutnya

mempengaruhi terjadinya proses menstruasi atau haid (Hacker, 2001).

(3)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 61 masalah yang berarti, dengan

terpenuhinya kebutuhan pendidikan seorang anak dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang serba mahal dan canggih, dan hasilnya adalah anak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa mengembangkan pengetahuannya secara lebih luas lagi karena mereka di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba modern yang bisa memudahkan mereka untuk mencari informasi dan berhubungan dengan dunia luar, yang menyebakan pengetahuan dan kreativitas anak tersebut lebih luas. Berbanding terbalik dengan hal tersebut bagi orang tua yang berstatus sosial rendah. Keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut mengalami kecemasan. Adanya gangguan kejiwaan berupa kecemasan, syok emosianal dapat menimbulkan perubahan siklus menstruasi/ haid (Prawiroharjo, 2005).

Dari Survey pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia didapatkan informasi secara acak dari tiga angkatan bahwa semua sudah mengalami menstruasi, namun ada

beberapa mahasiswa yang mengeluh bahwa siklus mentruasinya tidak teratur. Dari hasil observasi dan wawancara ternyata dari beberapa mahasiswa yang mengatakan sering mengalami kekhawatiran-kekhawatiran dalam kehidupannya. Bertitik tolak pada hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecemasan dan Indeks Massa Tubuh dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh status ekonomi, terhadap siklus menstruasi mahasiswa Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.

Menurut Soetjiningsih (2004) Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder.

(4)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 62 berdasarkan pendapatan per bulan.

Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).

Faktor yang memepengaruhi status ekonomi adalah pendapatan, pekerjaan, pendidikan (Annette, 2003). Menurut Geimar dan Lasorte (1964) dalam Friedman (2004) membagi keluarga terdiri dari 4 tingkat ekonomi: adekuat , marginal, miskin, sangat miskin

Sedangkan menurut Friedman (2004) status ekonomi seseorang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : Penghasilan tipe kelas atas > Rp 1.000.000, Penghasilan tipe kelas menengah = Rp 500.000 – Rp 1.000.000, Penghasilan tipe kelas bawah < Rp 500.000.

Haid atau menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina (Prawirohardjo, 2007).

Siklus haid adalah lamanya atau jarak waktu mulai haid sampai mulai haid berikutnya. Siklus mentruasi normalnya antara 21-35 hari, rata-rata

28 hari dan jika siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari kemungkinan bukan darah menstruasi (Baso, 1999). Pada manusia siklus normalnya 25 sampai 32 hari. Wanita yang mengalami ovulasi siklus menstruasi berkisar 18 sampai 42 hari kurang lebih 97%.

Pada siklus haid menggambarkan suatu interaksi kompleks antara hipotalamus, kelenjar piuitary, ovarium dan endometrium (Hacker, 2001).

(5)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 63 lebih matang dan kemudian terjadilah

ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium), kemudian dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon progesterone. Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum bergenerasi dan ini mengakibatkan kadar estrogen dan progesterone menurun yang menimbulkan delatasi, statis dengan hiperemia diikuti oleh spasme dan iskemia dan selanjutnya akan diikuti pelepasan pada endometrium yang nekrotik hingga terjadi menstruasi (Prawirohardjo, 2007).

Faktor - faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain : faktor genetic, status gizi, psikis dan fisik, hormon, sosial-ekonomi. Berdasarkan kajian teori, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah ada pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. Jenis penelitian observasi analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling yaitu dilakukan secara acak yaitu dengan cara menuliskan nama-nama 144 mahasiswi dalam kertas gulung dan kemudian kertas gulung diambil secara acak sebanyak 60 gulungan kertas, sehingga subyek sampel adalah mahasiwi yang namanya terambil dalam undian kertas gulung tersebut.

Dalam penelitian ini variabel dibagi menjadi :

1. Variabel Independen : - Status ekonomi 2. Variabel Dependen :

- Siklus Menstruasi

(6)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 64 mengetahui apakah hipotesis 1, 2, 3

adalah Product Moment Pearson. Uji hipotesis di lakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian diterima atau ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tabel 1. Distibusi frekuensi karakteristik sampel penelitian berdasarkan status ekonomi

Status Ekonomi Jumlah Prosent ase 1. < Rp

500.000 2. Rp 500.000 –

Rp 1.000.000 3. Rp 1.000.000

- 2.000.000 2 14 44 3,3% 23,3% 73,4%

TOTAL 60 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 1 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden berdasarkan karakteristik status ekonomi orang tua berpenghasilan Rp 1.000.000 - 2.000.000 sebanyak 44 responden (73,4%).

Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian berdasarkan siklus menstruasi

Siklus Menstruasi

Jumlah Prosentase

1. < 21 2. 21 – 28 3. 28 – 35 4. > 35

9 16 13 22 15% 26,7% 21,6% 36,7%

TOTAL 60 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden berdasarkan karakteristik berdasarkan siklus menstruasi, sebanyak 9 responden (15%) mengalami siklus menstruasi < 21 hari. Sedangkan yang mengalami siklus menstruasi > 35 hari sebanyak 22 responden (36,7%).

Tabel 3 Hasil analisis bivariat tentang pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi. Variabel bebas Variabel terikat Pearson Correlation Ρ Status ekonomi Siklus Menstruasi

0,851 0,001

Sumber: Data primer

(7)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 65 terhadap siklus menstruasi dengan nilai

P value 0.001 (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel).

Pembahasan

Hasil analisis uji pearson diperoleh nilai signifikan 0,001 dan koefisien korelasi (r hitung) 0,851. Hal ini menunjukkan ada pengaruh signifikan status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai sig. (0,001) <  (0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi.

Hasil analisis uji pearson diperoleh nilai signifikan 0,001 dan koefisien korelasi (r hitung) 0,851. Hal ini menunjukkan ada pengaruh signifikan status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai sig. (0,001) <  (0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi.

(8)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 66 terpenuhinya kebutuhan pendidikan

seorang anak dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang serba mahal dan canggih, dan hasilnya adalah anak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa mengembangkan pengetahuannya secara lebih luas lagi karena mereka di dukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba modern yang bisa memudahkan mereka untuk mencari informasi dan berhubungan dengan dunia luar, yang menyebabkan pengetahuan dan kreativitas anak tersebut lebih luas. Berbanding terbalik dengan hal tersebut bagi orang tua yang berstatus sosial rendah. Keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut mengalami kecemasan. Adanya gangguan kejiwaan berupa kecemasan, syok emosianal dapat menimbulkan perubahan siklus menstruasi/ haid (Prawiroharjo, 2005).

Menurut Soetjiningsih (2004) Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang

tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder. Faktor ekonomi merupakan penunjang utama dalam pemenuhan kebutuhan baik fisik maupun psikologis. Apabila kebutuhan gizi tidak sesuai dengan ketentuan yang yang dibutuhkan akan berdampak pada tumbuh kembang alat reproduksi wanita sehingga akan berdampak pula pada siklus menstruasi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dijabarkan pada sebagai berikut : Ada pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai P value 0,001 (p < 0,05)

DAFTAR PUSTAKA

Annette, L. 2003. Unequal Childhoods: Race, Class, and Family Life. University of California Press

Baso Z.A, dkk. 1999. Kesehatan Reproduksi, Cetakan ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(9)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 67 Hacker. 2001. Essentials Of Obstetrict

and Gynecology, 2/E. Jakarta : Hipokrates.

Heffener L. 2008. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN. Jakarta.

Prawirohardjo S. 2005. Haid dan Siklusnya Dalam Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

. 2007. Haid dan Siklusnya Dalam Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Gambar

Tabel 2.

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat ekonomi ASEAN akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal, membuat sebuah kawasan menjadi lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme

Implikasi penelitian bagi bidang sistem informasi , berupa bukti empiris yang mengkonfirmasikan dan mendudkung hasil penelitian pendahulu (Harrison dan Rainer, 1992;

5&amp; Pap Papara aran radia n radiasi( oran si( orang yang dap g yang dapat berta at bertahan hi han hidup pa dup pada daer da daerah yan ah yang perna g pernah h mengalami ledakan

Data yang digunakan yaitu volume ekspor karet selama tahun 2011-2015 dan GDP dari sepuluh Negara dari tahun yang sama, berdasarkan metode DEA dengan CCR dan BCC,

Nilai minimum TPWD yang digunakan untuk menyelesaikan airport gate assignment problem Bandar Udara Soekarno Hatta yang didapatkan dengan menggunakan algoritma

BIMB1NGAN KEAGAMAAN TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS II SMK.. DIPONEGORO SALATIGA

pemilhan kata atau diksi, dalam penggunaan tanda baca, pembentukan kata, penggunaan ejaan dan penguasaan kalimat efektif, sebagai salah satu faktor kebahasaan yang

Dari data yang terlihat pada tabel 2 dan gambar 6 diatas, apabila kita melihat dari data rata-rata (avg) flow /detik vs jumlah dari host yang ditampilkan pada tabel 2, kontroler