• Tidak ada hasil yang ditemukan

mawarits dan wasiat1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "mawarits dan wasiat1"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dasar Hukum

Mawarits

Pertama, Al-Qur’an, Surat An Nisa’ ayat 11 menerangkan :

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih

dari dua[273], maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan;

jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

[272]. Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki lebih berat dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah. (Lihat surat An Nisaa ayat 34 ).

(3)

Kedua, As-Sunah, sebagaimana Sabda

Rasul SAW : “Ibnu Abas berkata bahwa Rasul SAW bersabda : “ Berikanlah bagian-bagian terten- tu kepada orang-orang berhak, sedangkan kelebihannya berikan kepada penerima yang lebih utama yaitu laki-laki”.

Ketiga, Ijma’ Ulama. Ulama bersepakat dan

(4)

Bahasan Mawarits

Persoalan-persoalan yang berkaitan dgn Hukum Warits :

Hal-hal yg berkaitan dengan adanya Kewarisan:

1.Rukun Kewarisan

2.Syarat-syarat kewarisan

3.Sebab-sebab menerima warisan 4.Penghalang menerima warisan

(5)

1. Rukun

Kewarisan

1. Ada orang yang meninggal dunia (muwarits).

2. Ada harta yg ditinggalkan

(mauruts/mirats).

3. Ada orang yg menerima warisan

(6)

2. Syarat-syarat

Kewarisan

a. Adanya kematian orang yg mewariskan.

b. Ahli waris msh hidup ketika orang yg

mewaris kan meninggal.

c. Adanya hubungan yg menyebabkan

(7)

3. Sebab-sebab Menerima

Warisan

a. Adanya hubungan nasab atau kekerabatan (Al-qarabah).

b. Adanya pertalian yang sah atau pernikahan (Al-musaharah).

c. Adanya pemerdekaan budak (wala’). d. Ikatan Islam, apabila seorang

(8)

4. Penghalang Menerima

Warisan

Yang menyebabkan seseorang terhalang untuk

menerima warisan ialah:

Pertama, Jauhnya kekerabatan. Adanya orang yg lbh berhak

dan lbh dekat dlm kekerabatan (Mahjub).

Kedua, Dilarang untuk menerima warisan (Mahrum) dng alasan :

a. Adanya perbedaan agama.

b. Adanya perbudakan, seseorang yg menjadi budak tidak berhak mewarisi harta dari orang yg merdeka meskipun termasuk kerabatnya. Hal ini disebabkan krn budak beserta apa yg dimilikinya berada dlm penguasaan tuannya.

(9)

5.

Hak Muwarits yg wajib ditunaikan oleh

ahli waris sebelum warisan dibagikanHak orang meninggal dan

.

kewajiban ahli waris

sebelum harta warisan dibagikan ialah :

a. Melaksanakan hal ybs dng harta yg ditinggalkan atau harta warisan, seperti zakat yg perlu dikeluarkan atas harta tersebut, sewa terhadap harta apabila ada.

b. Membyr beaya perwtn rmh sakit kalau muwarits masuk rmh sakit, biaya perawatan dan penyelenggaraan jenazah.

c. Melunasi hutang-hutangnya.

(10)

JUMLAH PENERIMA WARITS SECARA UMUM

Secara keseluruhan orang yg berhak menerima warisan ada 25 orang, dengan perincian sebagai berikut :

Pertama, penerima warits dari laki-laki :

1. Anak laki-laki.

2. Cucu laki-laki dari garis laki-laki dst ke

bawah

3. Ayah

4. Kakek dari bapak / ayahnya ayah

(11)

6. Saudara laki-laki seayah

7. Saudara laki-laki seibu

8. Anak laki-laki dr saudara laki-laki sekandung

9. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah

10.Paman/sdr laki-laki ayah sekandung

11.Paman seayah

12.Anak laki-laki paman sekandung

13.Anak laki-laki paman seayah

14.Suami dari istri yang meninggal

(12)

Kedua, Penerima warits dari perempuan :

1.Anak perempuan

2.Cucu perempuan dari garis laki-laki 3.Ibu

4.Nenek dari garis ayah

5.Nenek dari garis ibu

6.Saudara perempuan sekandung

7.Saudara perempuan seayah

8.Saudara perempuan seibu

9.Istri dari suami yang meninggal

(13)
(14)

Pertama, bagian ½ ialah :

a.Anak Perempuan, apabila hanya seorang diri dan tidak mempunyai saudara laki-laki. Firman Alloh, “Jika anak perempuan itu seorang saja, ia memperoleh separuh harta.” (Q.S. An-Nisa : 11)

(15)

c. Saudara perempuan seayah, apabila hanya seorang diri dan tidak ada saudara laki-laki seayah, mayit tidak mempunyai asal keturunan, Firman Alloh, “Jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta” (Q.S. An-Nisa; 176)

d. Saudara perempuan sekandung, apabila ia sendirian tidak ada saudara laki-laki sekandung.

(16)

Kedua, bagian ¼ ialah :

a.Suami, apabila ada anak, ada cucu laki-laki dari anak laki-laki-laki-laki (kandung/tiri).

b.Istri atau beberapa istri jika ada,

(17)

Ketiga, bagian 1/8 ialah :

Istri atau beberapa istri jika ada, apabila ada anak laki-laki (kandung/tiri) atau cucu dari anak laki-laki.

Keempat, bagian 2/3 ialah :

(18)

b. Dua orang anak perempuan atau lebih, apabila tidak ada anak laki-laki atau perempuan sekandung, tidak ada cucu dari anak laki-laki.

c. Dua saudara perempuan sekandung atau lebih, apabila tidak punya anak, tidak ada kakek, tidak ada saudara laki-laki kandung dan tidak ada cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki. Firman Alloh,”Jika saudara perempuan itu ada dua orang, bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal” (Q.S. An-Nisa; 176)

(19)

Kelima, bagian 1/3 ialah :

a.Ibu, apabila tidak ada anak, tidak ada cucu dari anak laki-laki, tidak ada saudara laki-laki atau perempuan baik sekandung, seayah, dan seibu dari mayit. (Q.S. An-Nisa; 11)

(20)

Keenam, bagian 1/6 ialah :

a.Ibu, apabila ada anak, atau ada cucu dari anak laki-laki, ada saudara sekandung, seayah maupun seibu. Firman Alloh, “Bagi kedua orang tuanya,

masing-masing mendapat seperenam.”

(Q.S. An-Nisa; 11)

b.Ayah, apabila ada anak laki-laki atau perempuan atau cucu dari anak laki-laki.

(21)

d. Cucu perempuan dari anak laki-laki seorang atau lebih, apabila ada seorang anak perempuan sekandung.

e. Saudara perempuan seayah seorang atau lebih, apabila ada saudara perempuan sekandung.

f. Kakek, apabila tidak ada ayah mayit, atau ada anak mayit, atau ada cucu dari anak laki-laki.

(22)

PENGHITUNGAN WARISAN DENGAN SEBAB

TERTENTU

1.AUL

Artinya naik, bertambah atau meningkat. Sedangkan secara terminologi Aul dapat diartikan dng bertambah jumlah bagian shg besar bagian yg didaptkan berkurang krn jumlah ahli waris banyak.

2.RADD

Berarti mengembalikan. Sedangkan secara terminologi ialah adanya kelebihan harta warisan setelah dibagikan .

3.BAYI DALAM KANDUNGAN

(23)

4. ANAK ZINA DAN ANAK LI’AN

(24)

5. BANCI

Seorang banci dpt menjadi ahli waris dan berhak mendapatkan bagian warisan setelah ditemukan jenis kelamin asal atau aslinya.

6. ORANG HILANG

(25)
(26)

WASIAT ialah :

Pesan yang disampaikan seseorang sebelum meninggal menyangkut urusan harta yang akan ditinggalkannya.

(27)
(28)

RUKUN DAN SYARAT WASIAT

1.Ada orang yang berwasiat (mushi).

Syaratnya : Baligh, berakal, berwasiat dengan sukarela dan tidak ada paksaan.

2.Ada orang yang mendapat wasiat

(29)

3. Ada sesuatu yang diwasiatkan (musha bihi).

Syaratnya : yang diwasiatkan berupa barang bernilai dan dapat diwariskan, barang tersebut ada ketika wasiat dibuat, dan barang yang diwasiatkan milik penuh orang yang memberi wasiat.

4. Adanya ucapan wasiat (sighat).

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Parameter ini merupakan alat yang paling maju untuk mencari penguatan tegangan, impedansi input dan impedansi output yang tepat dari sebuah penguat transistor..

Secara klinis seorang anak disebut mengalami keterlambatan bicara apabila pada umur 2 tahun hanya dapat mengucapkan kurang dari 50 kata dan/ atau belum ada kalimat yang terdiri

Setiap orang, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara dan/atau penanggung jawab tempat/kegiatan dan fasilitas umum yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 11

(2001), e-procurement adalah aplikasi sistem informasi untuk mengkoordinasikan proses pembelian, pengiriman, pengelolaan inventory, pemilihan supplier dan proses persetujuan

Keberadaan Rencana Strategis menjadi penting untuk memberikan arah yang jelas agar selama lima tahun ke depan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mempunyai daya saing yang kuat

Langkah awal untuk membuat gerakan pada karakter animasi adalah membuat gambar sketsa yang menjelaskan perencanaan pose, aksi, dan ide tentang apa yang akan karakter lakukan di suatu

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan konsentrasi nitrogen dan fosfor dalam proses reduksi lumpur dengan cacing akuatik.. Penelitian

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pe- manfaatan daun kaliandra sebagai sumber protein dalam pakan itik, dapat digunakan sampai 10%, karena diatas level tersebut