SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA
KOBER MIE SETAN
DI BATUBULAN
Kelas : Manajemen Eksekutif IV. A
Oleh :
Putu Dika Prasetia -1402612010204 (08) Putu Kiki Simadewi – 1402612010207 (10)
Kadek Dwik Adnyani Putri – 1402612010225 (28)
Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Eksekutif Universitas Mahasaraswati Denpasar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu: 1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. 3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumusukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep pemasaran yang ditawarkan oleh Kober Mie Setan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini yakni sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yang bergerak dalam bidang makanan siap saji / junk food mempunyai tujuan yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan makanan yang memuaskan dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
2.2 Profil
Inilah yang dijalankan oleh Genny Kober, pemilik usaha Kober Mie Setan asal Malang, Jawa Timur. Dia menjalankan usaha tempat makan berkonsep resto sejak 2011 dengan menu utama mie pedas dengan level kepedasan yang bisa dipilih. Menu makanan dan minuman di tempat ini pun dibuat unik, seperti mi iblis, mi setan, es pocong, es tuyul, dan banyak nama unik lainnya.
Agar usahanya cepat berkembang, Genny Kober menawarkan kemitraan di tahun 2012. Saat ini, dia sudah memiliki lima gerai mitra yang tersebar di Gresik, Jember, Surabaya, Malang, dan Bali. Khususnya di Bali terdapat 5 cabang salah satunya di Batubulan yang dijalankan oleh Bpk. Haji Abdullah.
2.3 Konsep Kober Mie Setan
Konsep yang ditawarkan oleh rumah makan Mie Setan & Mie Iblis adalah semi-Urban Restaurant. Konsep ini sangat cocok karena letak geografis Kabupaten Gianyar. Bertempat di jalan Batuyang no. 72,Batubulan. Dipasang musik keras-keras dan diisi dengan lukisan-lukisan yang mendukung keantikan bangunan tua lokasinya.
murah dan harga sama pada setiap level mie setan yaitu Rp.9.000,- sehingga konsumen akan tergoda untuk membeli level tinggi, dan pada saat itu terdapat ekploitasi konsumen. karena memilih level yang tinggi, otomatis hanya dengan segelas kecil Lemon Tea tidak akan sanggup untuk meredakan rasa pedasnya, sehingga memaksa konsumen membeli lagi minuman yang jika dibandingkan dengan harga mienya itu sendiri tak terpaut cukup jauh yaitu Rp.6.000,- (high cost) sehingga secara tidak langsung mengubah barang yang harusnya elastis menjadi inelastis dan tidak mengindahkan hukum permintaaan itu sendiri. Dimana ketika barang naik maka permintaan akan turun. Hal itu terjadi karena intensitas barang sangat dibutuhkan pada saat itu juga. Dengan Manajemen yang luar biasa tersebut. Tak khayal jika rumah makan ini selalu dipenuhi dan di minati oleh konsumen.
Tempat ini berbangga dengan gayanya sendiri, tidak memasang nama 'warungnya' di setiap outletnya dimanapun. Pemasaran hanya lewat words of mouth. Dan melalui juga dalam akun jejaring sosial Twitter. Sistem pesanan dibuat dengan komputerisasi, dimana layar touchscreen seperti di toko roti memungkinkan pendataan pelanggan. Pelanggan disini memang didata dengan meminta nomor teleponnya masing-masing. Setiap pelanggan baru ditanya nomor ponsel untuk didata ketika melakukan proses pemesanan. Sehingga setiap pelanggan lama datang, namanya akan dikenali dan bisa tercatat track record pesanannya. Selain itu, karena ada database nama, pesanan bisa memudahkan petugas untuk memanggil para pemesan ketika makanan selesai disiapkan.
Meski menjual bebagai makanan tambahan seperti dimsum dan siomay, namun bintang utamanya tetap mie. Mie disini berjenis ‘mie goreng’ karena tanpa kuah. Secara umum, mie ini memiliki rasa pedas yang bisa dipilih sesuai kemampuan perut dan kekuatan mulut Anda menahan membaranya cabe Indonesia.
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
https://gresensiariskaapriliani.wordpress.com/2015/05/10/tugas-makalah-manajemen-pemasaran/
http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html