• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PROFESI P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PROFESI P"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah. Dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Dr. Hj. Sri Nurabdiah Pratiwi selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberikan tugas ini.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai fungsi serta peran kepala sekolah. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya maupun bagi penulis sendiri. Penulis juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 20 Mei 2015

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang... 3

2. Rumusan Masalah... 3

3. Tujuan ... 3

(3)

A. Kepemimpinan Kepala

Sekolah... ... 4

1. Pengertian... ... 4

2. Fungsi dan

Peran... ... 5

3. Kriteria Kepala

Sekolah... 8

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan... 10

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia sedang melakukan pembenahan untuk mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan. Sesuai dengan UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 2, dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan seorang pemimpin atau kepala sekolah yang berkualitas.

Peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin pada satuan pendidikan sangat

berpengaruh dalam peningkatan dan kemajuan pendidikan. Pada makalah ini saya membahas tentang kepemimpinan kepala sekolah.

2. Rumusan Masalah

2.1 Apa pengertian kepemimpinan dan kepala sekolah serta hubungannya dalam pendidikan?

2.2 Apa fungsi dan peran kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah? 2.3 Bagaimana kriteria kepala sekolah?

3. Tujuan Penulisan

3.1 Mengerti kepemimpinan dan kepala sekolah serta hubungannya dalam pendidikan 3.2 Mengetahui fungsi dan peran kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian

Hersey dan Blanchard berpendapat : “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”. Pendapat ini menekankan makna kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi oranglain mencapai tujuan dalam suatu situasi.

Menurut Owens kepemimpinan disimpulkan sebagai berikut :

 Kepemimpinan adalah suatu kelompok fungsi yang terjadi hanya dalam proses dua orang atau lebih yang berinteraksi.

 Para pemimpin bermaksud memberi pengaruh terhadap perilaku orang lain.

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Ada empat unsur yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan, yaitu unsur orang yang menggerakkan yang dikenal dengan pemimpin, unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau anggota, unsur situasi dimana aktifitas penggerakan

berlangsung yang dikenal dengan organisasi, dan unsur sasaran kegiatan yang dilakukan.

Menurut KBBI, Kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Secara terminology kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

Dalam hubungannya dengan misi pendidikan, kepemimpinan dapat diartikan sebagai usaha kepala sekolah dalam memimpin, mempengaruhi, dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan

pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan.

(6)

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memperhatikan dan mempraktekkan fungsi kepemimpinan dalam kehidupan sekolah. Menurut E. Mulyasa, kepala sekolah mempunyai 7 fungsi utama, yaitu:

a) Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap

pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

b) Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan

pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

c) Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru

tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.

d) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses

(7)

keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim mengemukakan bahwa menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi

pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah mereka. Dari ungkapan ini, mengandung makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.

e) Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)

Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Mulyasa menyebutkan kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian, dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai barikut : (1) jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.

f) Kepala Sekolah Sebagai Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model model pembelajaran yang

(8)

g) Kepala Sekolah Sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).

Menurut Purwanto, bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, mewakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.

a. Sebagai pelaksana (executive)

Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama b. Sebagai perencana (planner)

Sebagai kepala sekolah yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan. c. Sebagai seorang ahli (expert)

Ia haruslah mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.

d. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)

Menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan yang harmonis.

e. Mewakili kelompok (group representative)

Ia harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannya di luar kelompoknya mencerminkan baik buruk kelompok yang dipimpinnya.

f. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman.

(9)

g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)

Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-anggotanya ia harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu anggotanya.

h. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya

Ia haruslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya yang dilakukan atas nama kelompoknya.

i. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)

Seorang pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang dicita-citakan.

j. Bertindak sebagai ayah (father figure)

Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya.

Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat disimpulkan 10 peran di atas sama seperti apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita “Ki Hadjar Dewantara”. Ia mengatakan bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri Handayani. 3. Kriteria Kepala Sekolah

Telah kita ketahui bahwa tugas kepala sekolah itu sedemikian banyak dan tanggung jawabnya sedemikian besar, karena kepala sekolah merupakan guru yang diberi tugas tambahan. Maka tidak sembarang orang patut menjadi kepala sekolah. Untuk dapat menjadi kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di samping syarat yang berupa ijazah (yang merupakan syarat formal), persyaratan pengalaman kerja dan kepribadian harus dipenuhi pula.

a. Kriteria Kepala TK/RA  Berstatus guru TK/RA

 Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai tenaga pengajar sesuai perundang-undangan.

 Memiliki pengalaman belajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA  Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang

(10)

 Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai tenaga pengajar sesuai perundang-undangan.

 Memiliki pengalaman belajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SD/MI

 Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan.

c. Kriteria Kepala SMP/MTs/SMA/SMK/MA :

 Berstatus sebagai guru SMP/MTs/SMA/SMK/MA

 Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai tenaga pengajar sesuai perundang-undangan.

 Memiliki pengalaman belajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP/MTs/SMA/SMK/MA

 Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan.

d. Kriteria Kepala SDLB/SMPLB/SMALB :

 Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan khusus

 Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai tenaga pengajar sesuai perundang-undangan.

 Memiliki pengalaman belajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di satuan pendidikan khusus.

 Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan khusus.

e. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut :

 Memiliki pengakuan sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai kepala sekolah.  Memiliki serifikat pendidik sebagi guru pada salah satu satuan pendidikan.  Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang

(11)

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Secara terminology kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Dalam hubungannya dengan misi pendidikan, kepemimpinan dapat diartikan sebagai usaha kepala sekolah dalam memimpin, mempengaruhi, dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Sri Nurabdiah Pratiwi. Profesi Kependidikan. Bogor: Diktat Kalangan Sendiri, 2013 http://awwals7.blogspot.com/2012/12/fungsi-peran-tugas-tanggungjawab-kepala.html Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Soewadji Lazaruth. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, cetakan VI. Yogyakarta: Kanisius, 1994

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme proses pada mesin hemodialisis, darah pompa dari tubuh masuk kedalam mesin dialisis tubuh masuk kedalam mesin dialisis lalu dibersihkan pada dializer(ginjal buatan),

Pada grafik pola operasi perhitungan program dinamik deterministik forward untuk tahun kering, pada bulan April level tampungan St berada pada tingkat 8 (delapan), pada bulan Mei

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keberadaan dari komunitas Yahudi di Indonesia di dalam usaha untuk memperjuangkan status keagamaannya di Indonesia. Yang menjadi

32 Koperasi Wira Usaha Kec. Mega Anugerah Sawit Desa Sipin Teluk Duren, Jln. Pangeran Hidayat No. Kumpeh Ulu Kelurahan Pall 5 Kecamatan Kota Baru. 35 PT. Sawit Mas Plantation

3emerikan motivasi #an teguran tentang 0elaksanaan ke0atuhan terha#a0 0engen#alian in2eksi 0a#a setia0 0ersonil ruangan #alam melaksanakan kewas0a#aan

Memenuhi Syarat Jabatan berdasarkan: Kualifikasi Kompetensi Kinerja Non-Diskriminatif Perpindahan antar Jabatan Antar JPT, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional

Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,111 juga menunjukkan nilai yang lebih besar dari nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar

Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini bahwa perusahaan- perusahaan yang memiliki rasio return on asset yang tinggi selalu memiliki kinerja