BAB 5
“MENYIRAM INDAHNYA KEADILAN DAN KEDAMAIAN”
A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum
Perlindungan hokum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan sebagai segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban yang wajib dilaksanakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau lembaga lainnya.
Menurut Hadjon, perlindungan hokum bagi rakyat meliputi 2 hal, yaitu :
1. Perlindungan hokum preventif, yaitu bentuk perlindungan hokum dimana kepada rakyat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif.
2. Perlindungan hokum represif, yaitu bentuk perlindungan hokum dimana lebih ditujukan dalam penyelesaian sengketa atau keputusan hokum oleh penegak hokum.
B. Peran Lembaga Perlindungan Dan Penegak Hokum Dalam Menjamin Keadilan Dan Kedamaian
1. Peran Lembaga Perlindungan Hokum a. Komnas ham
Komnas HAM merupakan singkatan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komnas HAM merupakan lembaga yang didirikan guna untuk melindungi hak-hak asasi dari pelanggaran HAM yang dilakukan. Komnas HAM bertujuan untuk :
Untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia dengan Pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB, serta Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
b. Pengadilan ham
yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompoketnis, kelompok agama. Kemudian Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
2. Peran Lembaga Penegak Hokum a. Kepolisian
Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 pasal 1 dan Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 1 ialah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam UU Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 13 dijelaskan bahwasannya tugas pokok kepolisian adalah:
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan hokum.
Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. b. Kejaksaan
Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan dan penyidikan pidana khusus berdasarkan KUHP. Tugas dan wewenang kejaksaan adalah sebagai berikut :
Melakukan penuntutan
Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.
Lembaga kehakiman disebut juga dengan lembaga Yudikatif yaitu suatu lembaga kehakiman yang memiliki kekuasaan dan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan . Merdeka berarti tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah maupn DPR / MPR .
C. Dinamika Penegakkan Hokum 1. Pengertian Penegakkan Hokum
Dalam tulisan Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. yang berjudul “Penegakan Hukum” disebutkan bahwa penegakan hukum adalah proses dilaksanakannya upaya untuk menegakkan atau memfungsikan norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2. Aparatur Penegak Hukum
Aparatur penegak hukum dapat diartikan sebagai sebagai seluruh institusi dan aparat penegak hukum yang terlibat dalam proses penegakan hukum. Setidaknya ada 3 elemen penting yang mempengaruhi kinerja penegakan aturan hukum, antara lain: institusi penegak hukum termasuk sarana dan prasarana yang mendukung dan mekanisme atau tata kerja yang berlaku di lembaga tersebut.
3. Unsur Penegakkan Hokum
Menurut Satjipto Rahardjo, membedakan tiga unsur utama yang terlibat dalam proses penegakan hokum, yaitu :
a. Unsur pembuat undang-undang. b. Unsur aparat penegak hokum.