• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan dalam Studi Al Quran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan dalam Studi Al Quran"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PNGANTAR MATA KULIAH

PENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN

Program S.3 PPS UINSA

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag

Alamat e-mail:

aswadi.syuhadak@gmail.com Telp. 08121654897

GreenSA Inn Jl. Raya Sidoarjo Surabaya, Maret 2014

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag

Alamat e-mail:

aswadi.syuhadak@gmail.com Telp. 08121654897

(2)

PENGERTIAN

PENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN dapat dipahami sebagai:

Seperangkat ilmu yang digunakan untuk memahami al-Qur’an. Seperangkat ilmu ini dapat dipahami sebagai kerangka kerja –

framework, paradigma atau approach dalam memahami Al-Qur’an.

Seperangkat pendekatan yang digunakan untuk memahami

al-Qur’an, diharapkan dapat mengungkap isi kandungan al-Quran dari berbagai asepk, dimensi, corak dan manfaatnya dalam

kehidupan.

Setiap pendekatan yang digunakan untuk memahami al-Qur’an,

akan memperoleh hasil sesuai dengan pendekatan yang

digunakan. Karena itu, sebuah pendekatan akan berimplikasi pada hasil kajian yang dimaksudkan.

PENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN dapat dipahami sebagai:

Seperangkat ilmu yang digunakan untuk memahami al-Qur’an. Seperangkat ilmu ini dapat dipahami sebagai kerangka kerja –

framework, paradigma atau approach dalam memahami Al-Qur’an.

Seperangkat pendekatan yang digunakan untuk memahami

al-Qur’an, diharapkan dapat mengungkap isi kandungan al-Quran dari berbagai asepk, dimensi, corak dan manfaatnya dalam

kehidupan.

Setiap pendekatan yang digunakan untuk memahami al-Qur’an,

akan memperoleh hasil sesuai dengan pendekatan yang

(3)

KONSEP DASAR

1. Al-Farmawi menggambarkan bahwa al-Qur’an itu laksana samudra yang keajaiban dan keunikannya tidak akan pernah sirna ditelan masa, sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan metode yang beraneka ragam pula.

2. Keragaman ini menurut Abdullah Darraz ditunjang oleh al-Qur’an itu sendiri yang keadaannya adalah bagaikan intan yang setiap sudutnya

memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa-apa yang terpancar dari sudut-sudut yang lain.

(4)

Pokok Bahasan dan

Kerangka Kajian Oprasional

Pokok Bahasan dan

Kerangka Kajian Oprasional

1. Obyek studi al-Qur’an (Nash dan Makna yang manjadi fokus kajian).

2. Sudut pandang atau pendekatan yang akan digunakan dalam memahami al-Qur’an dan tafsir.

3. Ruang lingkup dan fokus masalah

4. Aplikasi pendekatan studi al-Qur’an dan Implikasinya dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Aplikasi pendekatan studi Kitab-kitab Tafsir al-Qur’an dan Impilikasinya dalam berbagai aspek kehidupan

6. Kritik dan rekomendasi pendekatan studi al-Qur’an dan tafsir. 1. Obyek studi al-Qur’an (Nash dan Makna yang manjadi fokus

kajian).

2. Sudut pandang atau pendekatan yang akan digunakan dalam memahami al-Qur’an dan tafsir.

3. Ruang lingkup dan fokus masalah

4. Aplikasi pendekatan studi al-Qur’an dan Implikasinya dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Aplikasi pendekatan studi Kitab-kitab Tafsir al-Qur’an dan Impilikasinya dalam berbagai aspek kehidupan

(5)

PARADIGMA STUDI TAFSIR AL-QUR’AN

1. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun dari kewahyuan menuju

realitas.

2. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun dari realitas menuju

kewahyuan.

3. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun secara integral antara

kewahyuan dan realitas

1. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun dari kewahyuan menuju

realitas.

2. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun dari realitas menuju

kewahyuan.

3. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat

dibangun secara integral antara

(6)

PARADIGMA PENGEMBANGAN ILMU

ALLAH SWT. AYAT-AYAT ALLAHAYAT-AYAT ALLAH

QAULIYAH

QAULIYAH KAUNIYAHKAUNIYAH

INSAN ULIL ALBAB

INSAN ULIL ALBAB

PRODUK NILAI-NILAI DASAR INSAN ULIL ALBAB

لطط ابب اذبهب تب ققلبخب امب انبببرب

PRODUK NILAI-NILAI DASAR INSAN ULIL ALBAB

لطط ابب اذبهب تب ققلبخب امب انبببرب

TEOLOGI

TEOLOGI ILMU ALAMILMU ALAM ILMU SOSIALILMU SOSIAL ILMU HUMANIORAILMU HUMANIORA DZIKIR

DZIKIR FIKIRFIKIR

(7)

PARADIGMA TAFSIR AL-QUR’AN BERDASAR REALITAS MENUJU KEWAHYUAN (Nurcholis M)

JAGAD RAYA

JAGAD RAYA MANUSIAMANUSIA WAHYU WAHYU ALLAH SWT

ALLAH SWT

AYAT-AYAT ALLAH AYAT-AYAT ALLAH

MANUSIA MANUSIA

(8)

PARADIGMA TAFSIR AL-QUR’AN:

INTEGRASI KEWAHYUAN DAN REALITAS (Mukti Ali) PARADIGMA TAFSIR AL-QUR’AN:

INTEGRASI KEWAHYUAN DAN REALITAS (Mukti Ali)

SUNNAH

SUNNAH WAHYUWAHYU AL-QUR’ANAL-QUR’AN ALLAH SWT

ALLAH SWT

NABI MUHAMMAD NABI MUHAMMAD

ISLAM ISLAM

DOKTRINER

DOKTRINER UMAT MANUSIA DAN ALAM SEMESTAUMAT MANUSIA DAN ALAM SEMESTA ILMIAHILMIAH

SINTESIS SINTESIS

DOGMATIS

(9)

Kalamullah Kalamullah

al-Qaim fi dzatillah

(yang eksis pada zat Allah) Tidak seperti yang terjadi pada makhluk-Nya, juga tanpa suara dan huruf.

al-Munazzal ila rasulillah

(yang disampaikan kepada utusan Allah) sebagaimana yang terjadi pada makhluk-Nya termasuk dalam bentuk suara dan

huruf

Media dan Penyampaian Kalamullah Media dan Penyampaian Kalamullah

Melalui pemahaman secara capat di hati

dengan cara ilham (pencampakan) Melalui pemahaman secara

capat di hati dengan cara ilham

(pencampakan)

Melalui pendengaran suara di balik tabir, di balik Al-Qur’an atau di balik Gunung dan

sejenisnya

Melalui pendengaran suara di balik tabir, di balik Al-Qur’an atau di balik Gunung dan

sejenisnya

Melalui penglihatan secara langsung terhadap Malaikat sebagai utusan Allah

Melalui penglihatan secara langsung terhadap Malaikat sebagai utusan Allah

Hadis Qudsi

Hadis Qudsi Hadis NabawiHadis Nabawi Al-Qur’an Al-Qur’an

Makna dari Allah Redaksi dari Nabi saw

Makna dari Allah

Redaksi dari Nabi saw Makna dan RedaksiMakna dan Redaksi dari Nabi saw dari Nabi saw Makna dan redaksi Makna dan redaksi dari Allah swt dari Allah swt

ALLAH

Tanziliah/Qur’aniah UMAT MANUSIA UMAT MANUSIA Ayat-ayat Kauniah/ IlmiahAyat-ayat Kauniah/ Ilmiah

(10)

Skema Studi Al-Qur’an

Komponen Eksternal Komponen Internal

Jati Diri

Tafsir CorakTafsir

-Sej. Al-Qur’an -Nuzl AQ

-Fawatih al-Suwar -Asbab al-Nuzul -Qira’at

(11)

Objek Studi Al-Qur’an

1. Muthabiq قباطم( ), penafsiran yang sepadan dengan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti Shalat Wustho

ditafsirkan shalat Ashar.

2. Talazum (مز لتتتت ), penafsiran yang mesti ada dalam

kandungan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti doa ditafsirkan dengan ibadah. مق تتكس تتلب بقجط تبسق أب ينطوعسدقا

3. Tadhamunنما ضتتت( ت ),penafsiran yang tercakup pada lafal atau kalimat yang ditafsirkan, seperti akhirat ditafsirkan

dengan kubur.

1. Muthabiq قباطم( ), penafsiran yang sepadan dengan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti Shalat Wustho

ditafsirkan shalat Ashar.

2. Talazum (مز لتتتت ), penafsiran yang mesti ada dalam

kandungan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti doa ditafsirkan dengan ibadah. مق تتكس تتلب بقجط تبسق أب ينطوعسدقا

3. Tadhamunنما ضتتت( ت ),penafsiran yang tercakup pada lafal atau kalimat yang ditafsirkan, seperti akhirat ditafsirkan

(12)
(13)
(14)

Gajah itu seperti tembok

Gajah itu seperti tali Gajah itu

seperti ular

Gajah itu seperti pilar

(15)
(16)
(17)

Epistemologi

Bayani, Burhani dan Irfani

Epistemologi

Bayani, Burhani dan Irfani

1. Model Linguistik

atau tekstual

(bayani),

2. Model Demonstratif

(Burhani), dan

(18)
(19)

Epistemologi Bayani

dikenal ada 4 macam bayan :

1. Bayan al-i'tibar, yaitu penjelasan mengenai keadaan, keadaan segala sesuatu, yang meliputi : a) qiyas bayani baik fiqgy, nahwy dan kalamy; dan b) al-khabar yang bersifat yaqin maupun tasdiq;

2. Bayan al-i'tiqad, yaitu penjelasan mengenai segala

sesuatu yang meliputi makna haq, makna muasyabbih fih, dan makna bathil;

3. Bayan al-ibarah yang terdiri dari : a) al-bayan al-zahir

yang tidak membutuhkan tafsir; dan b) al-bayan al-batin yang membutuhkan tafsir, qiyas, istidlal dan khabar; dan 4. Bayan al-kitab, maksudnya media untuk menukil

pendapat-pendapat dan pemikiran dari katib khat, katib lafz, katib 'aqd, katib hukm, dan katib tadbir.

1. Bayan al-i'tibar, yaitu penjelasan mengenai keadaan, keadaan segala sesuatu, yang meliputi : a) qiyas bayani baik fiqgy, nahwy dan kalamy; dan b) al-khabar yang bersifat yaqin maupun tasdiq;

2. Bayan al-i'tiqad, yaitu penjelasan mengenai segala

sesuatu yang meliputi makna haq, makna muasyabbih fih, dan makna bathil;

3. Bayan al-ibarah yang terdiri dari : a) al-bayan al-zahir

yang tidak membutuhkan tafsir; dan b) al-bayan al-batin yang membutuhkan tafsir, qiyas, istidlal dan khabar; dan 4. Bayan al-kitab, maksudnya media untuk menukil

(20)

Riset Bayani

Riset Bayani adalah penelitian terhadap teks-teks al-Quran dan al-Hadis yang melahirkan

disiplin ilmu-ilmu agama seperti ilmu Tafsir, ilmu Hadis, dan ilmu lainnya seperti Fiqh yang

semuanya dilakukan untuk menjelaskan teks-teks agama. Pada riset ini, umat Islam memiliki tokoh-tokoh seperti Al-Thabari, Bukhari, Syafii, dll.

Riset Bayani adalah penelitian terhadap teks-teks al-Quran dan al-Hadis yang melahirkan

disiplin ilmu-ilmu agama seperti ilmu Tafsir, ilmu Hadis, dan ilmu lainnya seperti Fiqh yang

(21)

Burhani menjadikan realitas dan teks sebagai sumber kajian, maka dalam pendekatan ini ada dua ilmu penting:

1. Ilmu al-lisan, yang pertama membicarakan lafz-lafz, kaifiyyah, susunan, dan rangkaiannya dalam ibarat-ibarat yang dapat

digunakan untuk menyampaikan makna, serta cara merangkainya

dalam diri manusia. Tujuannya adalah untuk menjaga lafz

al-dalalah yang dipahami dan menetapkan aturan-aturan mengenai

lafz tersebut. dan

2. Ilmu al-mantiq, yang membahas masalah mufradat dan susunan yang dengannya kita dapat menyampaikan segala sesuatu yang bersifat inderawi dan hubungan yang tetap di antara segala

sesuatu tersebut, atau apa yang mungkin untuk mengeluarkan

gambaran-gambaran dan hukum-hukum darinya.Tujuannya adalah untuk menetapkan aturan-aturan yang digunakan

1. Ilmu al-lisan, yang pertama membicarakan lafz-lafz, kaifiyyah, susunan, dan rangkaiannya dalam ibarat-ibarat yang dapat

digunakan untuk menyampaikan makna, serta cara merangkainya

dalam diri manusia. Tujuannya adalah untuk menjaga lafz

al-dalalah yang dipahami dan menetapkan aturan-aturan mengenai

lafz tersebut. dan

2. Ilmu al-mantiq, yang membahas masalah mufradat dan susunan yang dengannya kita dapat menyampaikan segala sesuatu yang bersifat inderawi dan hubungan yang tetap di antara segala

sesuatu tersebut, atau apa yang mungkin untuk mengeluarkan

(22)

Riset Bu

rhani

Riset Burhani adalah penelitian terkait soal-soal

kemasyarakatan dan melahirkan ilmu-ilmu sosial. Basis riset ini adalah bahwa Islam tidak saja berisi ajaran

tentang keyakinan atau doktrin semata, tetapi juga ajaran yang hidup dalam ruang dan waktu, di mana

Islam dan pemeluknya saling berinteraksi.Tokoh seperti Ibnu Khaldun yang dijuluki Bapak Sosiologi adalah di antara ilmuwan Islam yang dapat dicontohkan pada riset burhani ini (Ibnu Khaldun menciptakan karya cemerlangnya Muqaddimah).

Riset Burhani adalah penelitian terkait soal-soal

kemasyarakatan dan melahirkan ilmu-ilmu sosial. Basis riset ini adalah bahwa Islam tidak saja berisi ajaran

tentang keyakinan atau doktrin semata, tetapi juga ajaran yang hidup dalam ruang dan waktu, di mana

(23)

Riset Ijbari

Riset Ijbari adalah penelitian eksperimen.

Penelitian ini mengambil alam fisika sebagai objek penelitiannya; langit, bumi, air, tubuh manusia, dll. Penelitian eksperimental inilah

yang membuat Islam maju dan memimpin dunia pada masa keemasannya. Tokoh Ibnu Sina di

bidang kedokteran, dan al-Khawarizmi di bidang Optik adalah di antara ilmuwan riset ijbari ini.

Riset Ijbari adalah penelitian eksperimen.

Penelitian ini mengambil alam fisika sebagai objek penelitiannya; langit, bumi, air, tubuh manusia, dll. Penelitian eksperimental inilah

yang membuat Islam maju dan memimpin dunia pada masa keemasannya. Tokoh Ibnu Sina di

(24)

Riset

Jadali

Riset Jadali adalah riset dengan basis murni

logika dan menghasilkan ilmu filsafat. Ibnu Sina, al-Kinda, Ibnu Rusyd, adalah filosof-filosof muslim yang karya dan buah fikiran spekulatif (tentu didasari nash-nash agama) mereka dihormati, diapresiasi, dan dikaji

bukan saja komunitas keilmuan Islam, tetapi juga dunia.

Riset Jadali adalah riset dengan basis murni

logika dan menghasilkan ilmu filsafat. Ibnu Sina, al-Kinda, Ibnu Rusyd, adalah filosof-filosof muslim yang karya dan buah fikiran spekulatif (tentu didasari nash-nash agama) mereka dihormati, diapresiasi, dan dikaji

(25)

Pendekatan Irfani

1. Pendekatan Irfani adalah suatu pendekatan yang

dipergunakan dalam kajian pemikiran Islam oleh para mutasawwifun dan 'arifun untuk mengeluarkan makna

batin dari batin lafz dan 'ibarah; ia juga merupakan istinbat al-ma'rifah al-qalbiyyah dari Al-Qur'an. Atau dengan kata lain: Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman

yang bertumpu pada instrumen pengalaman batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi.

2. Sedangkan metode yang dipergunakan meliputi manhaj kashfi dan manhaj iktishafi. Manhaj kashfi disebut juga

manhaj ma'rifah 'irfani yang tidak menggunakan indera atau akal, tetapi kashf dengan riyadah dan mujahadah.

1. Pendekatan Irfani adalah suatu pendekatan yang

dipergunakan dalam kajian pemikiran Islam oleh para mutasawwifun dan 'arifun untuk mengeluarkan makna

batin dari batin lafz dan 'ibarah; ia juga merupakan istinbat al-ma'rifah al-qalbiyyah dari Al-Qur'an. Atau dengan kata lain: Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman

yang bertumpu pada instrumen pengalaman batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi.

2. Sedangkan metode yang dipergunakan meliputi manhaj kashfi dan manhaj iktishafi. Manhaj kashfi disebut juga

(26)

Riset Irfani

Riset Irfani adalah penelitan dengan basis

potensi-potensi batini seperti al-’aqlu, al-qalbu, dan

al-fuadu. Riset ini menghasilkan disiplin keilmuan

tasawuf sebagai olah batin. Abu Yazid al-Bushthomi, Hasan Basri, Rumi, dll. adalah tokoh-tokoh dunia

yang akan dikenang sepanjang masa sebagai

peneliti-peneliti domain esoterik dari kehidupan seorang manusia.

Riset Irfani adalah penelitan dengan basis

potensi-potensi batini seperti al-’aqlu, al-qalbu, dan

al-fuadu. Riset ini menghasilkan disiplin keilmuan

tasawuf sebagai olah batin. Abu Yazid al-Bushthomi, Hasan Basri, Rumi, dll. adalah tokoh-tokoh dunia

yang akan dikenang sepanjang masa sebagai

(27)

Ilmu-ilmu Penopang Tafsir

1. Ilmu bahasa arab 2. Ulum al-Qur’an 3. Ushuluddin

4. Sej. al-Qur’an

5. Nuzul al-Qur’an

6. Tertib Nuzul

7. Asbab al-Nuzul

8. Fawatih al-Suwar wa

Khawatimuha 9. Qira’at

1. Ilmu bahasa arab 2. Ulum al-Qur’an 3. Ushuluddin

4. Sej. al-Qur’an

5. Nuzul al-Qur’an

6. Tertib Nuzul

7. Asbab al-Nuzul

8. Fawatih al-Suwar wa

Khawatimuha 9. Qira’at

9. Amtsal al-Qur’an 10.Qashas al-Qur’an 17. Kitab-kitab Hadis

18.Ilmu-Ilmu lainnya

9. Amtsal al-Qur’an 10.Qashas al-Qur’an 17. Kitab-kitab Hadis

(28)

Ilmu-ilmu lainnya:

19.Pendekatan lainnya

20. 19.Pendekatan lainnya

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Jenis Pendidikan LEVEL 8 & 9

Jenis Pendidikan LEVEL 8 & 9

LEVEL 8

(setara dengan lulusan S2)

1.Mampu mengembangkan

pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau

praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner . 3.Mampu mengelola riset dan

pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta

mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.

1.Mampu mengembangkan

pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau

praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui

pendekatan inter atau multidisipliner . 3.Mampu mengelola riset dan

pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta

mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.

LEVEL 9

(Lulusan S3 atau Doktor)

1.Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek

profesionalnya melalui riset, hingga

menghasilkan karya kreatif , original, dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner .

3.Mampu mengelola, memimpin, dan

mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

1.Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek

profesionalnya melalui riset, hingga

menghasilkan karya kreatif , original, dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner .

3.Mampu mengelola, memimpin, dan

(34)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Paragraf 2

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pasal 10

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan

kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting Ilmu Pengetahuan yang disusun secara sistematis.

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. rumpun ilmu agama;

b. rumpun ilmu humaniora; c. rumpun ilmu sosial;

d. rumpun ilmu alam;

e. rumpun ilmu formal; dan f. rumpun ilmu terapan.

Paragraf 2

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pasal 10

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan

kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting Ilmu Pengetahuan yang disusun secara sistematis.

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. rumpun ilmu agama;

b. rumpun ilmu humaniora; c. rumpun ilmu sosial;

d. rumpun ilmu alam;

e. rumpun ilmu formal; dan f. rumpun ilmu terapan.

Rumpun Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditransformasikan, dikembangkan,

dan/atau

disebarluaskan oleh Sivitas Akademika melalui Tridharma. Rumpun Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditransformasikan, dikembangkan,

dan/atau

(35)

PENJELASAN RUMPUN ILMU

Rumpun ilmu agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang

mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan serta teks-teks suci agama antara lain ilmu ushuluddin, ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah, filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan agama Hindu, ilmu penerangan agama Hindu, filsafat agama Hindu, ilmu pendidikan agama Budha, ilmu penerangan agama Budha, filsafat agama Budha, ilmu

pendidikan agama Kristen, ilmu pendidikan agama Katholik, teologi, misiologi, konseling pastoral, dan ilmu pendidikan agama Khong Hu Cu

Rumpun ilmu agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang

mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan serta teks-teks suci agama antara lain ilmu ushuluddin, ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah, filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan agama Hindu, ilmu penerangan agama Hindu, filsafat agama Hindu, ilmu pendidikan agama Budha, ilmu penerangan agama Budha, filsafat agama Budha, ilmu

pendidikan agama Kristen, ilmu pendidikan agama Katholik, teologi, misiologi, konseling pastoral, dan ilmu pendidikan agama Khong Hu Cu

Rumpun ilmu Humaniora merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia, antara lain filsafat, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sastra, ilmu seni panggung, dan ilmu seni rupa.

Rumpun ilmu sosial merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena Masyarakat, antara lain sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu

politik, arkeologi, ilmu wilayah, ilmu budaya, ilmu ekonomi, dan geografi.

Rumpun ilmu Humaniora merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia, antara lain filsafat, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sastra, ilmu seni panggung, dan ilmu seni rupa.

Rumpun ilmu sosial merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena Masyarakat, antara lain sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu

(36)

Penjelasan Rumpun Ilmu

Rumpun ilmu alam merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta selain manusia, antara lain ilmu angkasa, ilmu

kebumian, biologi, ilmu kimia, dan ilmu fisika.

Rumpun ilmu formal

merupakan rumpun Ilmu

Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis, antara lain ilmu

komputer, logika, matematika, statistika, dan sistema.

Rumpun ilmu alam merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta selain manusia, antara lain ilmu angkasa, ilmu

kebumian, biologi, ilmu kimia, dan ilmu fisika.

Rumpun ilmu formal

merupakan rumpun Ilmu

Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis, antara lain ilmu

komputer, logika, matematika, statistika, dan sistema.

Rumpun ilmu terapan merupakan

rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia antara lain pertanian, arsitektur dan

perencanaan, bisnis, pendidikan, teknik, kehutanan dan lingkungan, keluarga dan konsumen, kesehatan, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum,

perpustakaan dan permuseuman, militer, administrasi publik, pekerja sosial, dan transportasi.

Rumpun ilmu terapan merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia antara lain pertanian, arsitektur dan

perencanaan, bisnis, pendidikan, teknik, kehutanan dan lingkungan, keluarga dan konsumen, kesehatan, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum,

Referensi

Dokumen terkait

This prospective, randomized, double blind study was designed to assess the effects of magnesium sul- fate on perioperative fentanyl consumption, postopera- tive epidural fentanyl

Satu-satunya penentu sosial yang paling berarti mengenai bagaimana anda berhubungan dengan orang lain dalam komunikasi bisnis dan hubungan pribadi adalah

Wallpaper yang di tawarkan di toko wallpaper Tangerang memang sangat banyak sekali baik yang murah atau mahal sekali pun untuk itu sebaiknya anda bisa mencari harga yang sesuai

Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui hubungan antara lingkungan sekolah sebagai variabel X (variabel yang

(12) Kepala Dinas, Badan, Kantor, Rumah Sakit Umum Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Camat dan Lurah dalam melaksanakan tugas pokok baik teknis operasional

This final project report is written based on the job training done at the Local House of Representative of Surakarta within a month in Public Relations and Protocol Division..

perlakukan kromatogram kembali dengan pelarut yang berbeda.Hal yang sangat tidak dipercaya bahwa dua bercak yang membingungkan akan memiliki nilai Rf dalam pelarut kedua sama

Untuk memulikan kembali kondisi dimana banyak sekutu Suriah yang hilang, namun juga mengambil kesempatan untuk menjadi salah satu Negara yang mengendalikan tatanan