TUGAS ANALISIS INSTRUMENTAL
KROMATOGRAFI KERTAS
tugas
KELOMPOK : 14
NAMA NIM
1. YULANDRE : 1548201105
2. RINI DWI LESTARI : 1548201085
PROGRAM STUDI FARMASI
Kromatografi kertas
Kromatografi kertas adalah sebuah metode analitik yang digunakan sebagai pemisahan komponen zat atau bahan kimia bewarna (pigmen). Kromatografi kertas dapat juga digunakan untuk menganalisis warna primer atau sekunder pada percobaan tinta. Kromatografi kertas berguna untuk memisahkan senyawa campuran komplek yang mempunyai polaritas yang sama seperti asam amino.
Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994), yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom.
Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas. Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara fase diam dan fase bergeraknya. Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuntitatif. Senyawa - senyawa yang dipisahkan kebanyakan bersifat sangat polar, misalnya asam amino, gula - gula, dan pigmen - pigmen alam
Prinsip kromatografi kertas
Prinsip kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif, suatu senyawa dari dua cairan yang saling tidak bercampur, pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Pigmen Dan Polaritas
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian senyawa dan mengidentifikasi zat. Kelebihan kromatografi kertas adalah prosesnya relative cepat dan membutuhkan sedikit material untuk di uji.
Ketika kertas zat kimia berwarna ditempatkan pada kertas saring, warna-warnanya akan
satu warna, hal tersebut menandakan bahwa sampel mengandung lebih satu senyawa. Karena perbedaan struktur kimia, kemungkinan besar molekul mempunyai sedikit perbedaan polaritas, yang akhirnya juga akan mempengaruhi kelrutan pada pelarut. Semakin mudah larut, molekul akan bermigrasi lebih tinggi pada kertas sehingga nilai Rf menjadi besar. Jika nilai Rf bernilai nol, zat terlarut tertinggal di fasa diam dan sama sekali tidak terbawa oleh fasa gerak. Jika Rf bernilai satu, maka zat terlarut tidak mempunyai daya tarik terhadap fasa diam dan terbawa secara sempurna oleh fasa gerak.
Manfaat kromatografi kertas
1. Pemeriksaan kuantitatif dan kemurnian senyawa obat. 2. Pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman
3. Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif sediaan obat
4. Penentuan kuantitatif masing-masing senyawa aktif campuran senyawa obat.
Jenis-jenis kromatografi kertas
1.kromatografi satu arah
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Sampel tinta diteteskan pada garis dasar pensil pada selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Dalam gambar, pena ditandai 1, 2 dan 3 serta tinta pada pesan ditandai sebagai M.
Kertas digantungkan pada wadah yang berisi lapisan tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai didalamnya. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada dibawah garis pada bercak diatasnya. Gambar berikutnya tidak menunjukkan terperinci bagaimana kertas di gantungkan karena terlalu banyak kemungkinan untuk mengerjakannnya dan dapat mengacaukan gambar. Kadang-kadang kertas hanya digulungkan secara bebas pada silinder dan diikatkan dengan klip kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian ditempatkan dengan posisi berdiri pada bawah wadah. Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
Gambar 2.2. kromatografi kertas dengan eluen
Gambar 2.3. Bergraknya eluen
Dengan sangat mudah dijelaskan melihat dari kromatogram akhir dari pena yang ditulis pada pesan yang mengandung pewarna yang sama dengan pena 2. Anda juga dapat melihat bahwa pena 1 mengandung dua campuran berwarna biru yang kemungkinan salah satunya mengandung pewarna tunggal terdapat dalam pena 3.
2. kromatografi dua arah
Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa.Waktu ini kromatogram dibuat dari bercak tunggal dari
campuran yang ditempatkan kedepan dari garis dasar. Kromatogram ditempatkan dalam sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian atas kertas. Dalam gambar, posisi pelarut ditandai dengan pinsil sebelum kertas kering. Posisi ini ditandai sebagai SF1 yaitu pelarut depan untuk pelarut pertama. Kita akan menggunakan dua pelarut yang berbeda
Gambar 2.4. Kromatografi kertas dua arah
Jika anda melihatnya lebih dekat, anda dapat melihat bahwa bercak pusat besar dalam
kromatogram sebagian biru dan sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai Rf yang hampir sama. Tentunya, nilai-nilai ini bisa saja sama, keduanya memiliki warna yang sama; kertas kering seluruhnya, dan putar 90o dan
Gambar 2.5. bergeraknya eluen
Gambar berikutnya menunjukkan apa yang mungkin terjadi pada berbagai bercak pada kromatogram awal. Posisi pelarut kedua juga ditandai.Bercak-bercak telah bergerak! Kromatogram akhir akan tampak seperti ini:
Gambar 2.6. kromatogram kromatografi kertas dua arah
Cara kerja
a. Sampel ekstraksi dengan pelarut yang sesuai sehingga didapat zat-zat yang akan dianalisa
b. Siapkan chamber
c. Siapkan kertas kromatografi dengan cara memberi garis 2cm dari bagian bawah dan 10-12cm dari bagian bawah
d. Masukkan eluen ditambah sedikit air dan kertas kromatografi
e. Tutup bejana dan biarkan selama 2-3 jam sampai terjadi kesetimbangan f. Tambahkan lagi eluen sampai kira-kira kertas dapat tercelup
g. Dengan menggunakan pipa kapiler untuk kromatografi , sampel ditotolkan pada kertas saring digaris bagian bawah
h. Kertas tsb kemudian digantungkan pada chamber dengan posisi bagian bawahnya terendam pada eluen, kemudian dielusi sampai dengan mencapai garis batas bagian
i. Setelah dielusi kertas dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan hindarkan dari panas yang berlebihan zat warna akan berupa bercak.
j. Tentukan titik tengah bercak k. Hitung jarak Rf
Menentukan RF
Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan jarak yang ditempuh pelarut; beberapa laiinya tetap lebih dekat pada garis dasar. Jarak tempuh relative pada pelarut adalah konstan untuk senyawa tertentu sepanjang anda menjaga segala sesuatunya tetap sama, misalnya jenis kertas dan komposisi pelarut yang tepat..Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Untuk setiap
senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
Misalnya, jika salah satu komponen dari campuran bergerak 9.6 cm dari garis dasar, sedangkan pelarut bergerak sejauh 12.0 cm, jadi Rf untuk komponen itu:
RF=9.6/12.0 =0.80
Dalam contoh tidak perlu menghitung nilai Rf karena anda akan membuat perbandingan langsung dengan hanya melihat kromatogram.ada dua bercak pada kromatogram akhir dengan warna yang sama dan telah bergerak pada jarak yang sama pada kertas, dua bercak tersebut merupakan senyawa yang hampir sama. Hal ini tidak selalu benar, senyawa-senyawa berwarna yang sangat mirip dengan nilai Rf yang juga sangat mirip.
Daftar pustaka
Day, R.A, 1980, Analisis kimia kuantitatif, PT, Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Pudjaatmaka, A.H, 2002, Kamus Kimia, Balai Pustaka, Jakarta.