• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaporan Segmen dan Desentralisasi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelaporan Segmen dan Desentralisasi dan "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RISKI AMALIA ODE A31113038

SELASA, 28 APRIL 2015

RMK PELAPORAN SEGMEN DAN DESENTRALISASI

Desentralisasi (decentralization) adalah pratek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Pengambilan keputusan terdesentralisasi (decentralized decision making) memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.

DESENTRALISASI DAN PELAPORAN SEGMEN

Desentralisasi yang efektif memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai laporan tambahan pada laporan keuangan. Segmen adalah bagian atau aktivitas suatu organisasi dimana para manajer menginginkan data biaya dan laba dari organisasi tersebut. Segmen antara lain meliputi divisi organisasi,wilayah pemasaran, toko perindividual, pusat pelayanan, pabrik manufaktur dan lain-lain. Laporan laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.

Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan segmen:

Ø Digunakan laporan laba rugi dengan format kontribusi, yang membedakan biaya menjadi komponen biaya variabel dan biaya tetap.

Ø Biaya tetap dibedakan menjadi:

Biaya tetap yang dapat ditelusuri(traceable fixed cost) Adalah suatu biaya tetap yang terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut—jika segmen tersebut tidak pernah ada, biaya tetap tersebut tidak akan pernah terjadi; dan jika segmen tersebut dihilangkan, biaya tetap tersebut akan menghilang. Contoh-contoh biaya tetap yang dapat ditelusuri:

o Gaji manajer produk Indomie di Indofood adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri dari segmen usaha Indomie di PT Indofood Sukses Makmur

Biaya tetap umum (common fixed cost) Adalah biaya tetap yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi btidak dapat ditelusuri seluruhnya atau sebagian ke segmen manapun. Meskipun suatu segmen dihilangkan, tidak akan ada perubahan biaya tetap umum yang sesungguhnya. Contoh:

o Gaji direktur PT Indofood adalah biaya tetap umum dari berbagai Divisi PT Indofood.

(2)

Ø Penentuan Margin Segmen diperoleh dengan mengurangkan biaya tetap dapat ditelusuri untuk suatu segmen dari margin kontribusi segmen. Ini menunjukkan margin yang tersedia setelah suatu segmen menutup seluruh biayanya. Margin segmen merupakan ukuran terbaik profitabilitas jangka panjang suatu segmen

Ø Hambatan pembebanan biaya yang tidak tetap

Agar laporan segmen memenuhi tujuan yang dimaksudkan, biaya harus secara tepat dibebankan kesegmen. Jika tujuannya adalah menetukan laba yang dihasilkan oleh divisi tertentu, maka seluruh biaya yang dapat dibebankan pada divisi itu hanya biaya-biaya itu. Alasan melakukan desentralisasi adalah:

1. Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi Local. Dalam menjalankan usaha mungkin saja manajen pusat tidak mengetahui kondisi local sehingga dibutuhkan informasi local dalam mengendalikan usaha. Kadangkala informasi yang diteima sangat berlebihan sehingga dibutuhkan orang yang ahli dalam bidangnya untuk mengendalikan.

2. Fokus Manajemen Pusat. Dengan mendesentralisasi keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas untuk menangani perumusan perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.

3. Melatih dan Memotivasi Para Manajer. Organisasi selalu membutuhakn manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang lebih tinggi yang keluar. Kesempatan seperti itu juga memungkinkan manajer puncak mengevaluasi kapabilitas para manajer lokalnya. Manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah manajer yang boleh dipromosikan. 4. Meningkatkan Daya Saing. Perusahaan-perusahaan besar sekarang menemukan bahwa

mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi yang tidak berdaya saing. Salah satu cara terbaik untuk lebih meningkatkan kinerja sebuah divisi atau pabrik adalah dengan

memperkenalkan lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan pasar.

Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-unit atau divisi. Pengorganisasian divisi-divisi sebagai pusat pertanggungjawaban menciptakan kesempatan pengendalian divisi melalui penggunaan akuntansi pertanggungjawaban.

Cara pembagian unit-unit atau divisi tersebut adalah :

1. Pembagian berdasarkan barang dan jasa yang diproduksi. Contoh, divisi Pepsi, Coke dan lain-lain.

2. Pembagian menurut garis geografis. Misalnya, UAL, Inc. (induk perusahaan United Airline) memiliki sejumlah divisi regional Asia/Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Karibia.

3. Pembagian berdasarkan jenis pertanggungjawaban yang diberikan kepada manajer divisi. Pusat pertanggungjawaban terdiri dari pusat investasi, pusat laba, pusat pendapatan dan pusat biaya.

Ukuran kinerja yang paling lazim digunakan bagi suatu pusat investasi adalah pengembalian investasi (return on investasi-ROI) dengan menggunakan rumus:

ROI = Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata ATAU

ROI = Margin x perputaran = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan /Aktiva operasi rata-rata).

(3)

- Laba Operasi ( operating income ) adalah laba yang dihasilkan sebelum bunga dan pajak

- Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi.

- Margin adalah rasio dari operasi terhadap penjualan.

- Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi rata-rata.

Laba residu (economic value added-EVA) adalah laba operasional setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal tahunan. Jika EVA positif berarti perusahaan manambah kekayaan, jika negative berarti perusahaan menyia-nyiakan modal. EVA juga menghasilkan tingkat

pengembalian seperti ROI karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian) dengan modal yang dipakai. Intinya EVA penekanannya pada pendapatan bersih operasi dengan biaya actual dari modal.

EVA = Laba operasional setelah pajak – (Biaya tertimbang rata-rata atas modal x Total modal terpakai)

EVA digunakan untuk menganalisa apakah suatu proyek individual itu diterima atau ditolak. Selain itu sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu mendorong jenis perilaku yang benar dari berbagai divisi dengan menunjukan bahwa penekanan semata-mata pada pendapatan operasional tidaklah mencukupi. Alasan yang menggarisbawahi adalah EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya.

Yang dimaksudkan dengan harga transfer (transfer price) adalah nilai atau harga internal antar divisi dalam suatu perusahaan. Divisi yang menerima dianggap sebagai pembeli dan divisi yang mengirim dianggap sebagai penjual.

Dampak dari harga transfer terhadap divisi antara lain : 1. Dampak Terhadap Ukuran Kinerja Divisi.

Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut sebagaiman juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer.

2. Dampak terhadap Keuntungan Perusahaan.

Meskipun harga transfer actual tidak mempengaruhi perusahaan sebagai kesatuan, penetapan harga transfer ternyata mampu mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan dengan dua cara yaitu jika ia mempengaruhi perilaku divisi dan ia mempengaruhi pajak pengahsilan. Divisi-divisi, yang bertindak secara independent, mungkin menetapkan harga transfer yang memaksimalkan laba devisi tetapi menimbulkan pengaruh sebaliknya bagi laba perusahaan secara keseluruhan.

3. Dampak terhadap Otonomi.

Karena keputusan penetapan harga transfer dapat mempenearuhi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, manajemen puncak sering tergoda untuk mencapuri dan mendikte harga transfer yang mereka inginkan.

(4)

tindakan-tindakan yang memaksimalkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. (3) Otonomi divisi berarti bahwa manajemen pusat tidak boleh mencapuri kemandirian manajer divisi dalam membuat keputusan. Masalah penetapan harga transfer adalah berkaitan dengan upaya menciptakan system yang secara simultan memenuhi ketiga sasaran di atas.

Pedoman penetapan harga transfer: 1. Pendekatan Biaya Kesempatan.

Pendekatan ini dengan cara mengidentifikasikan harga terendah yang mau diterima oleh penjual dan harga tertinggi yang mau dibayar oleh pembeli. Harga tersebut ditetapkan bagi masing-masing divisi sebagai berikut:

- Harga transfer minimum (minimum tfransfer price) adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi penjual tidak lebih buruk apabila barang dijual kepada divisi internal daripada dijual kepada pihak luar. Hal ini disebut batas bawah (floor) dari jangkauan penawaran

- Harga transfer maksimum (maximum transfer price) adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi pembeli tidak lebih buruk apabila input dibeli dari divisi internal daripada dibeli dari pihak luar. Hal ini disebut batas atas (ceiling) dari jangkauan penawaran

2. Pendekatan Harga Pasar.

Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar.

3. Pendekatan Harga Transfer yang Dinegosiasikan.

Kelemahan harga transfer yang dinegosiasikan : (1) Manajer divisi yang menguasai informasi khusus mungkin mengambil keuntungan dari manajer dicisi lainnya. (2) Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh ketrampilan negosiasi dari para manajer. (3) Negosiasi dapat

menghabiskan waktu dan sumber daya yang besar. Keunggulan harga transfer yang dinegosiasikan adalah harga transfer yang dinegosiasikan menawarkan harapan untuk melengkapi ketiga criteria kesesuaian tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja. 4. Pendekatan Harga Transfer berdasarkan Biaya.

Tiga bentuk penetapan harga berdasarkan biaya :

1. Biaya penuh; biaya penuh meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead variable dan sebagai biaya overhead tetap.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul "Analisis Nilai Tambah Pengolahan dan Strategi Pemasaran Produk Minuman Segar Susu Kedelai" ini merupakan laporan h a i l praktek lapangan

Untuk menentukan harga transfer yang didalamnya terkandung laba bagi divisi penjualan dan mempengaruhi laba bagi divisi pembeli dapat menggunakan berbagai metode sebagai

Hasil empiris dari penelitian ini menyatakan bahwa harga transfer berpengaruh signifikan, sedangkan manajemen laba dan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak pemanasan global yang berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia.. Dengan terlaksananya program ini,

drying (HWD) atau steam drying (SD) yang dilakukan pada temperatur diatas 275oC dan drying (HWD) atau steam drying (SD) yang dilakukan pada temperatur diatas 275oC dan tekanan

; (2) Penerapan model Discovery Learning dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar pada siswa kelas IV SD N 2 Tamanwinangun

Metode penentuan harga transfer yang dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak

Sedangkan pengertian pejorative memandang harga transfer sebagai harga yang diterapkan oleh perusahaan multinasional dengan maksud untuk mengalokasikan penghasilan dari