Makalah Ekonomi Publik Tentang Faktor Penyebab Kegagalan Pasar
dalam Campur Tangan Pemerintah Terhadap Perekonomian
Indonesia
Disusun Oleh:
Mahmud Hidayat F1117038
S1 Ekonomi Pembangunan (Transfer)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Transaksi kegiatan sehari-hari yang terjadi di negara ini beraneka ragam, baik dalam hal ekonomi, kesehatan, politik, dan lain-lain. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut sebagaian terdapat campur tangan dari pemerintah untuk mengurusi mengenai regulasi ataupun aturan lain. Khususnya dalam kegiatan ekonomi pada umumnya pemerintah memiliki pengaruh perekonomian pada tingkat yang berbeda beda. Ada pemerintah yang mengatur perekonomian secara ketat atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu perokonomian. Peran pemerintah dalam perekonomian adalah membantu perkembangan binis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat, membantu ekonomi lemah sebagai penyeimbang. Dalam perekonomian suatu negara, pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengalahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu negara tergantung pada peranan pemerintah dalam mengatur negaranya termasuk didalamnya adalah perekonomian.
BAB II Rumusan Masalah
Dampak yang tidak dapat dihindari dari pokok permasalahan diatas yaitu kegagalan pasar yang ada di Indonesia. Pada umumnya alokasi sumberdaya pada masyarakat tidak efisien sehingga menuntut peran pemerintah untuk campur tangan dalam hal perekonomian. Hal ini disebabkan karena pemerintah memiliki otoritas dan wewenan dalam mengatasi permasalahan kegagalan pasar tersebut. Apabila peran dan tugas dari pemerintah tersebut dapat berhasil maka kesejahteraan dan keadilan pada masyarakat indonesia dapat terwujud. Pada makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah yang hendak dibahas, adapun rumusan masalah tersebut yaitu :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan pasar tersebut?
2. Apa yang menjadi contoh nyata dari kegagalan pasar di Indonesia tersebut? 3. Bagaimana campur tangan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut?
BAB III Kajian Literatur
3.1 Pasar
Pasar dalam arti tempat yaitu tempat bertemunya para penjual atau produsen dengan pembeli atau konsumen.
Pasar dalam arti interaksi permintaan dan penawaran yaitu pasar sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli.
Pasar dalam arti sekelompok anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan dan daya beli, pengertian ini merujuk pada dua hal yaitu kebutuhan dan daya beli. Jadi pasar ialah orang-orang yang menginginkan sesuatu barang atau jasa dan memiliki kemampuan untuk membeli.
Menurut Simamora (2001), bahwa ada beberapa ketentuan untuk menyatakan bahwa sekumpulan orang adalah pasar, yaitu adanya keinginan dan kebutuhan, adanya kemampuan membeli suatu produk, dan membelanjakan uangnya.Simamora juga menggolongkan bahwa jenis-jenis pasar yaitu :
1. Persaingan pasar sempurna
Pasar yang terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan produk yang seragam atau serupa, tidak ada penjual ataupun pembeli yang dapat mempengaruhi harga.
· 2. Persaingan monopolistik
Pasar terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang beragam mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman harga ini disebabkan oleh adanya kesempatan untuk mendiferensiasi produknya. Dalam pasar yang seperti ini, sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk menetapkan harga berbeda dengan harga produk lain asalkan menawarkan manfaat yang berbeda. 3. Pasar oligopolistik
Pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain.
·4. Monopoli
Seperti yang dikutip oleh Nurul Bariyah (2011) bahwa pasar merupakan sekumpulan pembeli dan penjual yang berinteraksi secara aktual dan potensial untuk menerapkan harga suatu produk. Sedangkan menurut Kotler (2002), bahwa pasar yaitu suatu tempat fisik di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan barang dan jasa. Sehingga dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pasar yaitu tempat bertemunya para penjual dan pembeli yang didalamnya terdapat interaksi jual beli maupun tukar menukar barang atau jasa yang menghasilkan kesepakatan kedua belah pihak.
3.2 Pemerintah
Pada umumnya pemerintah yaitu organisasi yang bertugas menentukan aturan-aturan yang berhubungan dengan sistem pemerintahan yang ada. Pemerintah itu sendiri memiliki tujuan yang hendak dicapai demi kepentingan orang banyak. Kusnardi (2008), mengemukakan bahwa pemerintahan sebagai urusan-urusan yang dilakukan oleh suatu negara dalam menciptakan kesejahteraan rakyat atau warganya dan kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan melaksanakan tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Menurut Kencana (2007), mengemukakan bahwa pemerintah tidak lain merupakan apapun yang berhasil menopang klaim bahwa dialah yang secara eksekutif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu wilayah tertentu.
Menurut Muhadam (2010), berpendapat bahwa ilmu yang mempelajari bagaimana pemerintah sebagai unit kerja pulik memenuhi dan melindungi tuntutan masyarakat yang di perintah.
BAB IV Pembahasan 4.1 Pengertian Kegagalan Pasar.
Bahwa yang dimaksud dengan kegagalan pasar ialah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan pasar yang tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.
adanya biaya transaksi pertukaran dengan adanya biaya, biaya untuk memperoleh informasi, biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak, biaya dalam perencanaan, dan sebagainya. Konsumen dalam memperoleh informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit, begitu juga menganai kualitas input yang akan dibeli oleh produsen.
Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.
4.1.1 Faktor Penyebab Kegagalan Pasar a. Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar
Alokasi sumber-sumber ekonomi yang efisien tidak dapat diserahkan pada mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau adanya usaha yang mempunyai biaya marjinal yang selalu menurun , dan adanya usaha yang mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme pasar dapat melakukan alokasi factor-faktor ekonomi secara efisien hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena hanya pada pasar persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi pengusaha dan tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien .
c. Adanya Eksternalitas
Faktor eksternalitas ini dapat timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak adanya kompensasi yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak tersebut. Sehingga syarat yang menyebabkan terjadinya kecil daripada harga yang mau dibayar oleh masyarakat. Karena ada jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup walaupun penyediaan jasa tersebut lebih kecil daripada apa yang mau dibayar oleh masyarakat. Kondisi seperti ini yang disebut pasar tidak lengkap.
e. Adanya kegagalan informasi
yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta , misalnya saja prakiraan cuaca. Para petani, pelaut, sangat membutuhkan informasi mengenai perkiraan cuaca , akan tetapi tidak ada pihak swasta yang menyediakan informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal ini pemerintah harus menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
4.1.2 Contoh nyata kegagalan pasar yang ada di Indonesia
Seperti berita yang dilansir pada berita ekonomi tanggal 8 April 2015 bahwa kegalalan pasar yang dialami indonesia saat ini yaitu kegagalan dalam bembentuk struktur pasar komoditas domestik. Seperti yang diungkapkan oleh ekonom dai IPMI International Business School Jimmy, hal ini terlihat dari perubahan harga yang ada di domestik tergantung oleh kekuatan pasar seperti yang ada di ekonomi liberal. Contoh dari kegagalan pasar di Indonesia, yaitu masih adanya pasar monopoli dan pasar oligopoli dalam komoditas, seperti beras, gula, atau cabai.
Terakhir, pemerintah mengurangi beban subsidi energi dan menyerahkan mekanisme pasar dalam penentuan harga listrik. Artinya, naik turunnya tarif listrik akan mengacu pada kurs rupiah terhadap dolar AS, harga minyak mentah Indonesia, dan inflasi. Dari kasus tersebut tentunya menjadi sorotan para masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi. Seluruh masyarakat berharap kepada pemerintah agar lebih memberikan regulasi harga di pasar domestik. Selain itu masyarakat berharap agar menetapkan kebijakan yang tepat dalam hal subsidi, karena sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara.
4.1.3 Campur tangan Pemerintah dalam Mengatasi Kegagalan Pasar
Menurut Sukirno (2003), kegagalan pasar menuntut pemerintah untuk memperbaiki sistem regulasi perekonomian yang ada, dengan begitu perekonomian negara dapat lebih maju. Tujuan utama dibentuknya regulasi pemerintah yaitu sebagai berikut:
1) Menjamin agar kesamaan hak setiap individu tanpa penindasan.
3) Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-persahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
4) Menyediakan barang bersama seperti jalan raya, polisi dan tentara, yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5) Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal. Walaupun demikian, tidak selamanya campur tangan pemerintah mennyebaban peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara sistematis senantiasa terjadi kegagalan pemerintah. Ini disebabkan karena pemerintah melakukan fungsi alokasi tidak dengan cara yang efisien. Ketidak efisienan pemerintah ini disebabkan oleh 4 hal, diantaranya: informasi yang terbatas, pengawasan yang terbatas atau reaksi pihak swasta, pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat, hambatan dalam proses politik.
Selain itu seperti yang di kutip Harjono (2011), sebagai prasyarat utama pemerintah yang diperlukan untuk dapat mengembangkan sistem hukum yang dapat berfungsi dengan baik bagi sistem ekonomi pasar yaitu untuk mempersiapkan seperangkat hukum tertulis secara jelas yang mampu menunjukan batasan-batasan hak serta pertanggungjawaban individual yang relevan dengan kebijakan ekonomi yang pro mekanisme pasar.
Menurut Barton (2000), peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar tersebut yaitu :
masyarakat.
2. Pemerintah sebagai peran regulator. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan masyarakat termasuk undang-undang yang mengatur dunia bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan hak-hak kepemilikan pribadi.
3. Peran pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Mencakup kebijakan-kebijakan yang mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan sejumlah barang publik campuran bagai masyarakat.
4. Peran pemerintah dalam mengelola ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara umum dan kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full employment, inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran.
BAB V Kesimpulan
Kegagalan pasar merupakan ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk menjalankan fungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. kegagalan pasar juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.
Penyebab terjadinya kegagalan pasar karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adanya unsur ketidaksempurnaan pasar, adanya barang publik, adanya eksternalitas, adanya pasar tidak lengkap dan adanya kegagalan informasi.
hak untuk setiap individu tetap terwujud dan penindaasan dapat dihindarkan, menjaga agar perekonomian dapat tumbuh, dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil, mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan, menyediakan barang bersama yaitu barang seperti jalan raya, polisi dan tentara, ang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan social masyarakat, dan mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya. Namun pemerintah juga memiliki fungsi pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dan peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yang paling utama ada 4 peran antara lain peran alokasi sumber daya, peran regulator, peran kesejahteraan sosial, dan peran mengelola ekonomi makro.
Daftar Pustaka
Bariyah, Nurul. 2011. Dalam Jurnal Berjudul “Pasar Sarana Bisnis dan Perdagangan (komparasi ekonomi islam dan konvensional)”.
Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Harjono, Dhaniswara. 2011. “Dalam Jurnal Berjudul Konsep Pembangunan Hukum dan Perannya Terhadap Sistem Ekonomi Pasar”.
Hendri, Ma’ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Http://www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/15/04/08/nmh7fp19-ri-alami-struktur-pasar-gagal
Http://digilib.unila.ac.id/5699/2/BAB%20II%20OK.pdf
http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-I-Peran-Pemerintah.pdf
Https://anisfitriaambarwati.wordpress.com/ekonomi-publik/kegagalan-pasar-dan-campur-tangan-pemerintah/
Kencana, Inu. 2007. Perbandingan Pemerintahan. Bandung : PT. Refika Aditama.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, Jakarta : PT Prehallindo.
Kusnardi, dan Saragih, R. Bintan. 2008. Ilmu Negara. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Labolo, Muhadam. 2010. Mempelajari Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rajawali pers.