• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Pemanfaatan Sampah docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Tulis Pemanfaatan Sampah docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

PAPER

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester I

Sekolah Menengah Atas Plus Darussalam

Ciamis Jawa Barat

Oleh :

Rizaldi Amri NIS : 14.15.110.034

Biro Paper, Pembimbing,

Dr. Sumadi, M.Ag. Heni Herlina, S.Sos.

Mengetahui,

Kepala SMA Plus Darussalam

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyesaikan makalah tentang “Realita Sampah : Fakta Sampah di Pondok Pesantren Darussalam”.

Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak sehingga dapat memperlacar proses pembuatan paper ini. Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Diantara mereka yang utama sebagai berikut :

1. Allah Swt. karena atas hidayah-Nyalah penulis bisa mendapatkan kelancaran dalam menyusun paper ini.

2. Kedua orang tua, serta kakak-kakakku tercinta yang telah memotivasi dan mendoakan sehingga penulis dapat menyusun paper ini.

3. Bapak K. H. Dr. Fadlil Munawar Mansur, M. S, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, yang telah berkenan menerima penulis sebagai santri di kampus tercinta ini.

4. Bapak Dr. K. H. Koko Komaruddin, M.Pd, Kepala Sekolah Menengah Atas Plus Darussalam Ciamis, yang selalu mendorong memberi semangat dan motivasi untuk terus belajar.

5. Bapak dan Ibu Dewan guru yang berkenan mengijinkan fasilitas-fasilitas akademik yang berada di lingkungan sekolah.

6. Ibu Heni Herlina, S.Sos, selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan paper, berkat arahan, nasihat, dialog keilmuan dan metode penelitian yang telah dicurahkan kepada penulis.

7. Para narasumber yang telah rela meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai fakta sampah ini. Penulis

(3)

juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan karya ilmiah yang telah dibuat ini di masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga dari paper ilmiah ini tentang “Realita Sampah : Fakta Sampah di Pondok Pesantren Darussalam” ini dapat diambil manfaatnya sehingga memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Darussalam, November 2016

Penulis,

Rizaldi Amri

(4)

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 2

1.4. Metode Penelitian ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian sampah ... 3

2.2. Santri dan Sampah ... 4

2.3. Pengelolaan Sampah ... 7

2.4. Pandangan Islam terhadap kebersihan ...7

BAB II PENUTUP 3.1. Simpulan ... 10

3.2. Saran ... 10

Daftar Pustaka

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, jika mendengar kata sampah yang muncul di benak kita kita adalah setumpuk barang sisa yang menimbulkan aroma yang tidak sedap sangat menyengat. Tentu saja hal tersebut sangat mengganggu kehidupan sehari-hari apalagi ketika sampah di sekitar mulai memberi efek berupa penyakit, bencana alam dan lain-lain.

Sampah tidak selalu merugikan bagi manusia, namun tidak juga selalu menguntungkan, tergantung bagaimana cara kita memperlakukan sampah itu sendiri. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan sampah menjadi pemicu minimnya kepedulian terhadap sampah, mereka tidak tahu betapa bermanfaatnya sampah bila diolah, sudah banyak teknologi di luar sana yang memperlakukan sampah bukan hanya sekedar limbah tetapi menjadi sesuatu berguna yang secara tidak langsung mengurangi dampak negatif sampah itu sendiri.

(6)

Faktor lain yang berpengaruh terhadap penumpukan sampah adalah petugas kebersihan. Walaupun pekerjaan ini sering disepelekan namun petugas kebersihan adalah salah satu elemen penting dalam siklus sampah. Bayangkan jika suatu daerah atau lembaga yang besar hanya memiliki sedikit petugas kebersihan, walaupun memiliki fasilitas sampah yang memadai penanganan sampah akan kurang maksimal.

Beberapa faktor di atas menunjukan bahwa banyak elemen penting bagi kelangsungan siklus sampah, termasuk juga yang penulis rasakan di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis ini. Masalah sampah memang cukup terlihat dan bisa dirasakan di sini, Pondok Pesantren Darussalam memang memiliki santri yang cukup banyak dan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi terhadap makanan-makanan yang berwadahkan plastik yang notabennya adalah jenis sampah sulit terurai dengan cepat.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pengelolaan sampah di Pondok Pesantren Darussalam? b. Bagaimana sikap para santri terhadap sampah?

1.3. Tujuan

a. Mengetaui pengolahan sampah di Pondok Pesantren Darussalam. b. Mengetahui sikap para santri terhadap sampah.

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket (survey), serta berbagai penelitian dari pendapat beberapa ahli.

BAB II

(7)

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan :

1. Sampah Organik

Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.

2. Sampah Anorganik

Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.

Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah anorganik.

2.2 Santri dan Sampah

(8)

kampus membuat sampah lebih menumpuk dibanding dengan sekolah yang tidak mengusung asrama sebagai rumah sementara selama masa pendidikan berlangsung.

A. Kesadaran Terhadap Sampah

Pondok Pesantren Darussalam mengajarkan betapa pentingnya bagi santri menjaga kebersihan dan keindahan di sekitar kampus, namun tidak semua santri mencerna pengajaran tersebut. Menurut survei yang dilakukan penulis, 4 dari 10 santri mengaku masih sukar untuk membuang sampah pada tempatnya, beberapa faktor yang masuk akal adalah minimnya fasilitas untuk membuang sampah. Memang seperti yang dilihat di lapangan fasilitas untuk membuang sampah di Darussalam “agak” kurang, seperti tong sampah yang hanya disediakan satu untuk berbagai jenis sampah. Umumnya tempat pembuangan sampah yang digunakan untuk diisi sampah ada 2, pertama ada tempat pembuangan yang khusus untuk diisi sampah organik dan yang kedua ada tempat pembuangan yang khusus untuk sampah jenis anorganik.

Untuk sekelas Pesantren Darussalam dengan fasilitas membuang sampah seperti itu jelas kurang, perlu adanya penambahan fasilitas kebersihan sehingga membuat para santri lebih mudah untuk memilah dan menjaga kebersihan dan keindahan pondok.

B. Dampak Sampah Terhadap Santri

Seperti yang dikatakan tadi di latar belakang, apa efek yang diberikan sampah kepada kita tentu tergantung bagaimana cara kita memperlakukan sampah itu sendiri. Tentu santri Darussalam tahu apa yang harus dilakukan terhadap sampahnya atau sampah daerah sekitarnya, namun kembali lagi kepada hasil survei 3 dari 10 santri mengaku terkena efek dari sampah, efek disini berupa santri terkenanya penyakit dan rasa ketidaknyamanan terhadap aroma sampah yang memang menumpuk di sekitarnya. Itu disebabkan

(9)

perlakuan mereka sendiri terhadap sampahnya, namun dibalik hal itu juga seharusnya ada peran petugas kebersihan yang harus sigap terhadap menumpuknya sampah di pembuangan akhir agar tidak menimbulkan efek negatif bagi para santri.

Dampak sampah bisa lebih daripada itu, beberapa penyakit yang lebih parah juga bisa menjangkit seperti penyakit diare, kolera, tifus akan menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

C. Sampah Para Santri

Dengan jumlah santri yang banyak, tentu masalah sampah disini juga besar. Jumlah penghasilan sampah setiap santrinya berbeda-beda sesuai kebutuhannya, namun jika dirata-rata penghasilan perkapita sampah santri Darussalam berjumlah 0,6 kg dengan sampah jenis pelastik yang mendominasi. Sampah jenis plastik memang paling banyak di Darussalam, itu dikarenakan hampir semua jenis jajanan menjadikan plastik sebagai wadahnya. Tak heran, bila sampah plastik menjadi jenis sampah yang paling menggangu ditambah lagi dengan sifatnya yang sulit terurai membuat penanganan jenis sampah ini harus berbeda.

Selain sampah plastik, sampah kertas juga banyak penghasilnya, hal tersebut menjadi lumrah yang memang notabennya Pondok Pesantren Darussalam adalah wilayah pendidikan, bukan hanya digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar kertas juga sering digunakan para pedagang sekitar kampus untuk membungkus barang dagangannya. Tak seperti sampah plastik yang perlu waktu yang lama untuk terurai sampah jenis kertas tak begitu mengganggu bila berserakan atau dibuang sembarangan, walaupun memang membuat pemandangan sedikit kurang indah tapi dengan sifatnya yang mudah lebur sampah kertas tak begitu diperhatikan.

(10)

Peran santri dalam hal kebersihan memang harus dilakukan, wajib hukumnya santri untuk merawat keindahan dan kebersihan pondoknya, karena jika bukan santri, siapa lagi yang akan melakukan? Semua upaya ditujukan agar para santri untuk ikut serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang bersih di lingkungan pesantren dan meminimalisir efek negatif sampah.

Santri pondok pesantren Darussalam memang sudah menyadari akan hal tersebut karena memang dari seluruh perangkat Darussalam termasuk jajaran pimpinan dan pengasuh sering menyerukan dan mensosialisasikan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Pondok Pesantren Darussalam, para santri mepraktekannya dengan cara Seperti :

Dalam upaya peningkatan mutu kebersihan, menjaga kebersihan di kampus sangatlah penting agar terciptanya sebuah lingkungan pondok yang bersih, asri dan nyaman. Hal tersebut harus diikuti dengan sarana dan prasarana kebersihan yang memadai. Begitu juga para santri harus bisa menjaga fasilitas-fasilitas kebersihannya seperti juga halnya mereka menjaga kebersihan lingkunganya agar menjadi indah.

Fasilitas kebersihan di Darussalam memang masih jauh kepada kata sempurna, namun atas dasar kesadaran para santri terhadap kebersihan membuat hal tersebut seakan sempurna. Ditambah lagi para pimpinan dan dewan guru yang selalu mengingatkan akan pentingnya kebersihan membuat para santri lebih bersemangat dalam menjaga kebersihan.

(11)

B. Petugas kebersihan

Sering dianggap pekerjaan yang sepele petugas kebersihan memang jarang diperhatikan, namun ketika sampah mulai menumpuk dan petugas kebersihan tidak ada mereka mulai kehilangan. Sama halnya ketika sebuah daerah yang hanya memiliki petugas kebersihan yang sedikit membuat pembersihan sampah kurang maksimal.

Darussalam juga hanya memiliki sedikit petugas kebersihan yang aktif, dengan luasnya daerah Pondok dan nama besar Pesantren Darussalam hal tersebut menjadi tidak wajar. Seharusnya dengan luasnya daerah Pondok maka harus semakin banyak juga petugas kebersihan yang diperkerjakan.

2.4 Pandangan Islam Terhadap Kebersihan

Dalam ajaran Islam diwajibkan kepada umatnya untuk hidup bersih, suci. Bersih adalah dasar peraturan Islam, coba anda lihat bagaimana Islam mensyaratkan orang yang akan melakukan shalat, secara jasmaniah Islam menganjurkan kebersihan, misalnya wudu di lakukan paling sedikit 5 kali sehari semalam, dan pada waktu setiap hari kita membersihkan anggota badan itu sebanyak 15 kali. Jadi, bila wudhu itu dilakukan dengan baik dan benar, maka setiap muslim pasti bersih, tangannya bersih, mulutnya bersih, mukanya bersih dan seterusnya. Ditinjau dari segi batiniyah anggota badan yang dibasuh pada waktu wudu mengandung makna isyarat atau lambang kebersihan batin, misalnya mulut dibersihkan agar tidak berkata jorok/kotor, memfitnah, khianat, takabur, dan seterusnya, tangan dibersihkan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti mencuri, memukul orang dan sebagainya.

Kebiasaan hidup bersih bagi umat islam telah diterapkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah, 2: ayat 222 yang berbunyi:

(12)

“...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang suci” (Q.S. Al-Baqarah, 2:ayat 222)

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup bersih dan sehat, baik badannya, pakaiannya, tempat tinggal, dan bersih jiwanya. Dalam diri yang baik dan bersih akan nampak pribadi yang menarik dan mengesankan dalam pergaulan sehari-hari, dan akan menjadi teladan dimanapun. Orang yang ebrsih jiwanya akan keluar kata-kata yang baik dan bermakna, jauh dari sifat dengki, iri, munafik, takabur dan sebagainya. Semua tutur katanya akan menjadi panutan. Amal tetap bersih dan indah. Tidak kalah pentingnya lingkungan tempat tinggal kita, seperti selokan, halaman rumah, dan lain-lain. Tempat tinggal dan lingkungannya harus selalu dijaga, dirawat dengan baik serta teratur sehingga menjadi lingkungan yang bersih dan sehat.

2. Kebersihan di Lingkungan Sekolah

Tidak akan merasa enak dan tenang apabila di lingkungan selalu kotor, bau tak sedap dan sebagainya. Oleh karena itu kita wajib menjaga kebersihan kelas, seperti dinding, meja, kursi, jendela dan lain-lain. Setiap kelas harus selalu dibersihkan, akan tetapi membersihkan dalam kelas dan lingkungannya bukan

(13)

Mushala atau masjid adalah tempat-tempat ibadah yang suci dan disucikan oleh orang Islam, karena tempat tersebut adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Selain itu, tempat-tempat itu juga digunakan untuk pengajian, diskusi, dan kegitan lain yang berhubungan dengan kegiatan Islam lainnya. Untuk itu tempat-tempat ibadah harus dijaga kebersihannya dari najis dan kotoran. Menjaga tempat-tempat ibadah bukan saja tanggung jawab remaja masjid, tapi seluruh umat Islam wajib menjaga masjid beserta lingkungannya tetap bersih dan sehat.

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Sampah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Banyaknya sampah berbanding lurus dengan konsumsi manusia terhadap suatu barang, makin tinggi tingkat konsumsi manusia terhadap suatu barang, makin tinggi pula produksi sampah. Begitu pula tingkat sampah di Pondok Pesantren Darussalam, prilaku santri yang konsumtif membuat sampah menumpuk dimana-mana. Ditambah lagi kurangnya pemahaman mengolah sampah menjadi salah satu faktor menumpuknya sampah di Pondok Pesantren Darussalam. Selain itu, faktor lainnya adalah petugas pembuangan akhir yang tidak sepadan dengan populasi santri yang ada di Pondok Pesantren Darussalam dan luasnya lingkungan pondok membuat pembersihan sampah kurang maksimal.

(14)

Penulis menyarankan beberapa hal kepada Pondok Pesantren Darussalam dalam bidang kebersihan, diantaranya :

 Penambahan petugas pembuangan akhir di pondok agar dalam

proses pembersihanya lebih maksimal.  Perawatan fasilitas kebersihan.

 Menambah tong sampah organik dan non-organik agar pemilahan

sampah lebih mudah.

 Membuat bank sampah dengan menjadikan para santri sebagai

petugasnya.

Daftar Pustaka

http://ahmadqushayalbarra.blogspot.co.id/2013/04/kebersihan-dalam-pandangan-islam.html

http://wikipedia.com http://google.co.id

(15)

Riwayat Hidup

Rizaldi Amri lahir di Mangunjaya Ciamis Jawa Barat pada tanggal 17 Oktober 1998. Penulis merupakan anak ke-3 dari pasangan Bapak Amir Syarifudin dan Ibu Neni Ruhaeni. Kakak pertama penulis bernama Mira Fitriyani yang sudah berstatus istri dari seorang kepala apoteker dan kakak kedua dari penulis bernama Irma Yuliani yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Mangunjaya. Berkat doa, kasih sayang dan didikan dari orang tua penulis dapat menjadi seperti sekarang ini.

Biografi Lengkap :

Nama : Rizaldi Amri

Tempat tanggal lahir : Ciamis, 17 Oktober 1998 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat asal : Ds. Mangunjaya RT/RW 02/01, Kec. Mangunjaya, Kab. Pangandaran Jawa Barat

(16)

Riwayat pendidikan :

1. TK KENCANA Mangunjaya (2004-2005) 2. SD NEGERI 3 Mangunjaya (2005-2011) 3. SMP Negeri 1 Mangunjaya (2011-2014) 4. SMA Plus Darussalam Ciamis (2017-sekarang)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk kesantunan tuturan penolakan pada masyarakat Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesantunan masyarakat Semarang

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 5 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran

Seiring dengan tanggung jawab professional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan

Sementara itu guna membantu masyarakat di sekitar lokasi PATS dalam melakukan perawatan sistem tersebut maka perlu diadakan kegiatan pelatihan perawatan instalasi PATS.. Hal

Hasil simulasi transformasi gelombang dari laut lepas ke garis pantai dengan menggabungkan efek shoaling dan refraksi gelombang Transpormasi Gelombang di Sepanjang

Yogyakarta, hasil nilai t statistik adalah 2.878 ≥ 1.96 (lihat Tabel 4.16), sehingga disimpulkan terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap

1) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PUAP, dilaksanakan melalui: a) pelatihan bagi petugas pembina dan pendamping PUAP, b) rekrutmen dan pelatihan bagi

Nilai indeks tarik pulp campuran lebih tinggi daripada pulp kulit dan pulp batang tanpa kulit, menunjukkan bahwa pulp dari campuran kulit dan batang kenaf mempunyai potensi sebagai